Uploaded by Septian Ari Jayusman

Artikel Pengembangan Media Kelintang Kayu

advertisement
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika
Alat Musik Kelintang Kayu Menggunakan Adobe Flash Profesional CS6
Pada Materi Pola Barisan dan Deret
Septian Ari Jayusman1, Jefri Marzal2, Syamsurizal3
1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Jambi
2)
Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Jambi
[email protected]
Abstrack
The purpose of this research is resulting in Mathematics Learning Media
Based Ethnomatematics Musical Instruments Kelintang Kayu Pattern Material
Sequences and Series, and knowing effectiveness and practicality of the media.
This type of research is development research . After the learning media is
created, the learning media is validated by experts. Validation was carried out by
two material experts and instructional media experts until the learning media was
declared feasible to be tested. After the learning media is validated and revised,
then a trial is then carried out.
Based on the results of the analysis, for the practicality of learning media the
average percentage was 85.3%. This number is obtained from the student's
perception questionnaire and teacher's perception questionnaire. This in a very
practical category is used by students. While this learning media can be said to
be very effective because the results of student perceptions are at 85.2% and the
results of the post-test 29 students completed, and 4 students did not
complete. Judging from the percentage of class students who complete reached
87.87%.
Keywords : Development of Learning Media, Ethnomatematics , Kelintang Kayu
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika
Alat Musik Kelintang Kayu Menggunakan Adobe Flash Profesional CS6
Pada Materi Pola Barisan dan Deret
Septian Ari Jayusman1, Jefri Marzal2, Syamsurizal3
1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Jambi
2)
Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Jambi
[email protected]
Abstrak
Tujuan pada penelitian ini adalah Menghasilakan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis Etnomatematika Alat Musik Kelintang Kayu pada Materi
Pola Barisan dan Deret serta mengetahui kepraktisan dan efektifitas Media
tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Setelah media
pembelajaran dibuat maka media pembelajaran tersebut divalidasi oleh ahli.
Validasi dilakukan oleh dua ahli materi dan ahli media pembelajaran hingga
media pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Setelah media
pembelajaran divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan ujicoba.
Berdasarkan hasil analisis, untuk kepraktisan media pembelajaran diperoleh
rata-rata persentase sebesar 85,3%. Angka ini diperoleh dari angket persepsi siswa
dan angket persepsi guru. Ini dalam kategori sangat praktis digunakan oleh siswa.
Sedangkan Media pembelajaran ini dapat dikatakan sangat efektif dikarenakan
hasil persepsi siswa berada pada 85,2% dan Hasil dari post-test 29 siswa tuntas,
dan 4 siswa belum tuntas. Dilihat dari presentase siswa kelas yang tuntas
mencapai 87,87%.
Kata Kunci : Media Pembelajaran Matematika , Etnomatematika, Kelintang Kayu
I. Pendahuluan
Pembelajaran matematika di sekolah
diharapkan mampu mencapai tujuan
pembelajaran
matematika,
menurut
Nopiyanti (2012) bahwa melatih cara
bernalar dan berpikir dalam menarik
kesimpulan, mengembangkan kreatifitas
dalam proses berfikir, penemuan dengan
mengembangkan rasa ingin tahu, membuat
prediksi, mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah, mengembangkan
kemampuan menyampaikan informasi dan
mengkomunikasikan gagasan.
Pembelajaran matematika yang juga
harus diperhatikan adalah bagaimana cara
penerapan
pembelajarannya,
sebagai
contoh dalam hal perangkat dalam
menyampaikan pembelajaran, misalkan
media pembelajaran.
Media
pembelajaran
merupakan
perangkat pembelajaran yang penting
dalam proses pembelajaran matematika.
Penggunaan
media
dalam
proses
pembelajaran
dapat
membangkitkan
motivasi, keinginan, dan rasa ingin tahu
pada saat belajar khususnya belajar
matematika. Tujuan penggunaan media
untuk mengefektifikkan proses komunikasi
saat
pembelajaran
sampai
tujuan
pembelajaran tercapai (Iswanto, 2013)
Media pembelajaran yang dapat
mengurangi kesulitan belajar karena materi
matematika yang sangat abstrak yaitu salah
satunya dengan menggunakan Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
(Nopiyanti, 2012). TIK dapat digunakan
dalam
media
sebagai
membantu
memvisualisasikan penerapan konsep dan
mampu membuat siswa aktif dalam
belajar. Menurut Mahmudi (2010) media
pembelajaran memiliki peran yang penting
guna menyelaraskan kesulitan dalam
pembelajaran.
Menurut Rangkuti (2014) media
pembelajaran juga hendaknya mengandung unsur budaya di dalamnya, demikian
juga
dalam
media
pembelajaran
matematika, banyak hal yang dapat
dikaitnan didalam budaya. Khususnya, di
Provinsi Jambi memiliki banyak budaya
yang
bisa
kita
kaitkan
dengan
pembelajaran di sekolah. Hal ini sering
disebut dengan Etnomatemtika.
Etnomatematika terdiri dari dua kata,
etno (etnis/budaya) dan matematika. Itu
berarti bahwa dalam ethnomathematics,
matematika terkait dengan budaya.
Selanjutnya, menurut Ascher (Hanafi,
2014) budaya berarti bahasa masyarakat,
tempat, tradisi, dan cara-cara pengorganisasian, menafsirkan, konseptual, dan
memberikan makna terhadap dunia fisik
dan sosial.
Salah satu yang dimiliki Provinsi
Jambi yaitu alat musik Kelintang Kayu.
Alat musik kelintang kayu adalah alat
musik tradisional yang dimiliki oleh
Provinsi Jambi. Kelintang kayu memiliki
suara musik yang khas dalam nadanya.
Alat musik kelintang kayu ini pertama kali
ditemukan di Kabupaten Muaro Bungo.
Berdasarkan observasi di SMA Negeri
1 Muaro Jambi masih ditemuka siswa yang
tidak menyukai pembelajaran matematika
sedangkan dalam hal sumber daya, SMA
Negeri 1 telah memiliki peralatan
komputer yang cukup banyak dan
menunjang jika dilaksanakan pembelajaran
berbasis komputer. Media pembelajaran
matematika dapat juga dibuat dengan
memasukan aspek budaya, contohnya alat
musik tradisional Provinsi Jambi kelintang
kayu yang didalamnya ada beberapa
kaitannya dengan materi pembelajaran
matematika.
Penelitian yang dilakukan Kamid, dkk
(2016) yang berjudul “Analisis nilai-nilai
budaya Jambi yang terkandung dalam alat
musik kelintang kayu yang berkaitan
dengan pembelajaran matematika pada
materi pola barisan dan deret” diperoleh
bahwa terdapat kaitan nilai-nilai dalam alat
musik
kelintang
kayu
terhadap
pembelajaran matematika yaitu panjang
kayu setiap nada pada satu set alat musik
kelintang kayu yang akan berkaitan dengan
barisan aritmatika.
Program Adobe Flash Professional
CS6 merupakan salah satu program
animasi 3D vektor yang handal. Ikhwan
(2015) menyatakan bahwa: Adobe Flash
Professional CS6 merupakan salah satu
program animasi 3D vektor yang dapat
membuat berbagai aplikasi animasi 3D
mulai dari animasi kartun, animasi
interaktif, company profile, presentasi,
video clip, animasi web dan aplikasi
animasi lainnya sesuai yang kita butuhkan.
Tujuan pada penelitian ini adalah
Menghasilakan
Media
Pembelajaran
Matematika Berbasis Etnomatematika Alat
Musik Kelintang Kayu pada Materi Pola
Barisan dan Deret serta mengetahui
kepraktisan dan efektifitas Media tersebut.
II. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah
penelitian pengembangan. Menurut Borg
dan Gall (Setyosari, 2013:215), penelitian
pengembangan adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk pendidikan.
Langkah-langkah penelitian atau proses
pengembangan ini terdiri dari kajian
tentang temuan penelitian produk yang
dikembangkan, mengembangkan produk
berdasarkan temuan-temuan tersebut,
melakukan uji coba produk sesuai latar
dimana produk tersebut akan dipakai,
melakukan revisi terhadap hasil uji
lapangan.
Model
pengembangan
yang
digunakan dalam mengembangkan media
pembelajaran ini adalah ADDIE (analysis,
design, development, implementation, and
Evaluation). Branch (2009:2) menyatakan
”ADDIE adalah singkatan dari menganalisis, merancang, mengembangkan,
melaksanakan dan mengevaluasi. ADDIE
adalah konsep pengembangan produk.
Konsep ADDIE sedang diterapkan dalam
membangun
pembelajaran
berbasis
kinerja”
Setelah media pembelajaran dibuat,
lalu divalidasi oleh tenaga ahli media dan
ahli materi. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
produk yang akan dikembangkan. Jika
ditemukan suatu kelemahan, maka produk
tersebut harus direvisi. Data validasi yang
diperoleh merupakan data kualitatif
produk. Konsep ADDIE sedang diterapkan dalam membangun pembelajaran
berbasis kinerja”.
Setelah di validasi oleh ahli materi
dan ahli media, selanjutnya akan
dilakukan pemberian tanggapan guru dan
tanggapan siswa mengenai media
pembelajaran ini. Jika tanggapan yang
diberikan kurang memuaskan, maka perlu
dilakukan revisi. Hasil tanggapan ini
berupa data kualitatif
Tahap selanjutnya adalah uji coba
lapangan. Uji coba ini dilakukan untuk
melihat persepsi siswa terhadap media
yang dikembangkan. Jika tanggapan yang
diberikan kurang memuaskan, maka perlu
dilakukan revisi, jika memuaskan maka
media langsung di produksi. Hasil angket
persepsi siswa merupakan data kuantitatif.
Menghitung respon positif dan
ketuntasan hasil belajar siswa untuk
mendapatkan keefektifitaan media serta
kepraktisan dari media tersebut
Menghitung
penilaian
kepraktisan
media pembelajaran
Analisis terhadap kepraktisan media
pembelajaran menggunakan data respon
siswa dan guru, yaitu sebagai berikut:
1) Menghitung nilai rata-rata antara
respon/persepsi siswa yang telah di dapat
dengan respon guru
2) Menghitung persentase dari rata-rata nilai
respon untuk setiap pernyataan dengan
rumus:
𝑅̅
𝐾 = × 100%
5
Keterangan:
𝐾= persentase rata-rata nilai Kepraktisan
𝑅̅ = rata-rata nilai respon
Menurut Yamasari (2010) media
pembelajaran berbasis ICT dikatakan
efektif jika memenuhi indikator :
a. Ketuntasan hasil belajar baik
Menghitung persentase post test siswa
P=
m
 100%
n
Keterangan:
P = persentase jumlah siswa yang tuntas
m = jumlah siswa yang tuntas
n = banyaknya siswa
b. Adanya respon positif siswa yang
ditunjukan dari angket.
Menghitung rata-rata persentase respon
positif siswa yang ditunjukkan dari
angket.
𝑓
RS = 𝑛 x 100%
III.
Angket yang digunakan merupakan
angket tertutup yang digunakan untuk
menilai aspek pada media secara
keseluruhan yang diberikan setelah
materi pola barisan dan deret. Adapun
analisis angket persepsi dapat dilihat
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Hasil analisis angket persepsi siswa
Ket :
RS = Persentase respon siswa dengan
kriteria tertentu
f = Jumlah nilai tiap sub variabel
n = Jumlah skor maksimum
No.
Hasil dan Pembahasan
Media pembelajaran yang telah
dibuat seperti di bawah ini:
2.
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gambar Media Pembelajaran
Pertanyaan
Digunakan sebagai
media pembelajaran
matematika
Sesuai dengan tujuan
pembelajaran barisan
dan deret
Sesuai dengan konsep
materi yang dipelajari
Dapat membantu
siswa memperoleh
informasi
Digunakan dengan
mudah dan fleksibel
Siswa lebih
bersemangat untuk
belajar
Siswa lebih tertarik
untuk belajar
matematika
Merangsang rasa ingin
tahu siswa
Meningkatkan
perhatian siswa untuk
belajar
Pembelajaran
matematika menjadi
menyenangkan
Meningkatkan prestasi
siswa dalam
pembelajaran
matematika
Skor
Perse
ntase
(%)
140
85%
136
82%
138
84%
147
89%
133
81%
148
90%
142
86%
144
87%
141
85%
143
87%
135
82%
12.
13.
Media menyajikan
tampilan (warna,
huruf, gambar,
animasi) yang baik
dan menarik
Meningkatkan
pemahaman tentang
Barisan dan Deret
145
88%
136
82%
Dari analisis data pada Tabel 3.1
diperoleh bahwa respon sangat baik
didapatkan pada pertanyaan nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran matematika ini
mempunyai respon positif dari siswa
dengan persentase keseluruhan 85,2 %
Selain angket tertutup juga
digunakan post-test setelah kegiatan
pembelajaran untuk melihat hasil
belajar siswa setelah menggunakan
media apakah sudah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
Adapun hasil post-test dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
12
10
10
7
8
6
4
4
2
2
3
3
80
85
3
1
0
<65 70
75
90
95 100
Gambar Grafik Hasil Post-test implementation
Dari gambar diatas nilai siswa yang
tuntas yaitu memiliki nilai diatas Kriteria
Ketuntasan Minimum adalah 29 siswa
tuntas, dan 4 siswa belum tuntas. Dilihat
dari presentase siswa kelas yang tuntas
mencapai 87,87%. Dari persentase
tersebut maka dikatakan bahwa media
sangat baik.
Untuk mendapatkan data kepraktisan
media pembelajaran diberikan juga
angket tertutup kepada guru dalam
menilai media pembelajaran pada saat
pembelajaran
sedang
berlangsung
sehingga setelah digabungkan dengan
respon siswa didapat hasil kepraktisan
media pembelajaran 85,3%, ini berari
dalam kategori sangat praktis
IV.
Kesimpulan
Pengembangan media pembelajaran
matematika berbasis etnomatematika alat
musik kelintang kayu menggunakan Adobe
Flash Profesional CS6 pada materi pola
barisan dan deret yang dikembangkan
menggunakan model ADDIE. Tahapan
pertama melakukan observasi lapangan
untuk mendapatkan data awal seperti
analisis peserta didik, analisis sumber daya
yang tersedia hingga menetapkan tujuan.
Langkah kedua mendesain produk yang
akan dikembangkan melalui flowchart dan
story board hingga produk siap untuk di
validasi. Selanjutnya, dilakukan validasi
media dan materi oleh para ahli dalam
bidangnya. Dilakukan revisi beberapa kali
untuk mendapatkan hasil media ini valid
dan siap untuk diujicobakan di sekolah.
Setelah dilakukan ujicoba lapangan di
dapatkan media yang di buat ini sangat
praktis untuk siswa dengan persentase
85,3% dengan kriteria sangat baik yang di
dapat melalui angket. Media ini juga
sangat efektif untuk siswa dikarenakan
ketuntasan hasil belajar mencapai 87,87%
dan Persepsi positif siswa 85,2%, yang
kedua-duanya dalam kategori sangat baik.
V.
Daftar Pustaka
Branch, Robert. 2009. Instructional
Design: The ADDIE Approach.
Springer: USA
Mahmudi. A. 2010, Pemanfaartan
GeoGebra dalam Pembelajaran
Matematika : FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta
Hanafi, Miftah Rizqi, 2014, Aplikasi
Borobudur
Ethnomathematics,
Media Pembelajaran Matematika
Sebagai Pendukung Pembelajaran
Geometri Berbasis Etnomatematika,
Hasil Penelitian, Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta
Mayer, Richard E, 2001, Multimedia
Learning, New York : Cambridge
University Press
Ichwan.
2015.
Membuat
Metode
Pemblajaran Dengan Adobe Flash
Profesional CS6. Yogjakarta : CV
Andi Offset.
Iswanto, Agung dan Masduki , 2013
Peningkatan
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
dan
Komunikasi Matematis SMA dengan
Pemanfaatan Software Core Math
Tools, Hasil Penelitian (Seminar
Nasional Pendidikan Matematika,
Surajkarta 15 Mei 2013) Pendidikan
Matematika, FKIP, UMS Surakarta
Kamid, Resmita, Rohati, 2016, Analisis
nilai-nilai budaya jambi yang
terkandung dalam alat musik
kelintang kayu yang berkaitan
dengan pembelajaran matematika
pada materi pola barisan dan deret,
Aksioma:
Jurnal
Pendidikan
Matematika Volume 5 Nomor 3 hal.
26-33
Kaselin, dkk. (2013). Kemampuan
Komunikasi
Matematis
pada
Pembelajaran Matematika Dengan
Strategi
REACT
Berbaasis
Etnomatematika. Unnes Journal of
Mathematics Education Research.
Nopiyanti. N. L. P. A 2012,
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Berbantuan
GeoGebra
Dalam
Upaya
Meningkatkan Keterlibatan dan
Presentasi Belajar Siswa Kelas VII,
Hasil Penelitian: Program Studi
Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Ganesha
Rangkuti,
Ahmad
Nizar,
2014,
Tantangan
Dan
Peluang
Pembelajaran Matematika, Hasil
Penelitian, Jurnal Logaritma Vol. II
No. 1, IAIN Padangsidampuan
Setyosari,
Punaji.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan
dan
Pengembangannya.
Jakarta
:
Kencana.
Yamasari, Yuni, 2010 . Pengembangan
Media Pembelajaran Matematika
Berbasis ICT yang Berkualitas.
Jurusan Matematika
Download