Uploaded by Fadillah Ahmad

Contoh bab 4

advertisement
BAB 4
HASIL DAN BAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Beruang Lautan Pasifik merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dibidang jasa general contractor. PT. Beruang Lautan Pasifik yang mempunyai
motto “Bekerja dengan sepenuh hati demi kemajuan nusa dan bangsa” juga
mempunyai beberapa rekan untuk bekerjasama salah satunya Perusahaan Aetra yang
merupakan Penyedia Layanan dan pengelola Air Bersih yang berlokasi di
Paseban,Senin Jakarta Pusat PT Beruang Lautan Pasifik memberikan layanan pada
Pembangunan Kawasan Perumahan, Real Astate, Rumahsusun, Kawasan Industri,
Gedung Perkantoran , KawanPembelajaan, Mall, Ruko, Sekolah, dan lain-lain.
Sebelum menjadi PT Beruang Lautan Pasifik sekarang ini, Perusahaan ini merupakan
CV Beruang Lautan Atlantic yang kemudian berubah menjadi PT Beruang Lautan
Pasifik.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi Perusahaan yang dapat memberikan pelayan terbaik dengan sepenuh hati
b. Misi
1. Kesejahteraan bagi karyawan
2. Memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
3. Menerapkan prinsip bekerja sepenuh hati dan penuh tanggung jawab
untuk meningkatkan nilai perusuhaan.
4.3 Karakteristik Responden
Profil responden dalam penelitian ini akan dikategorikan menjadi 3 hal, yaitu
usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengalaman
bekerja,
dan
status
kepegawaian:
a. Responden berdasarkan usia
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan
Pasifik, terdapat 19 orang (48%) yang berusia 31 - 40 tahun, sementara itu pada
49
50
urutan kedua terbanyak yaitu responden pada usia 20 – 30 tahun sebanyak 15 orang
(37%). Setelah itu pada urutan ketiga terbanyak yaitu responden yang berusia ≥ 41
tahun sebanyak 5 orang (13%) dan yang terakhir pada urutan keempat
yaitu
responden usia ≤ 21 tahun sebanyak 1 orang (2%)
Gambar 4. 1 Data responden berdasarkan usia
Sumber: Peneliti (2018)
b. Responden berdasarkan jenis kelamin
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan
Pasifik, terdapat 36 responden berjenis kelamin laki-laki dan 4 responden berjenis
kelamin perempuan. Jadi dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih
banyak dibandingkan jumlah karyawan perempuan pada PT Beruang Lautan Pasifik
dengan persentase 90% karyawan laki-laki dan 10% karyawan perempuan. Berikut
ini adalah pie chart profil responden berdasarkan jenis kelamin :
Gambar 4. 2 Data responden bedasarkan jenis kelamin
51
Sumber: Peneliti (2018)
c. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan
Pasifik, terdapat 32 orang (80%) yang berpendidikan tamatan
setara
SLTA,
sementara itu pada urutan kedua terbanyak yaitu responden dengan pendidikan setara
SMP sebanyak 6 orang (15%). Setelah itu pada urutan ketiga terbanyak yaitu
responden dengan pendidikan setara D3/S1 sebanyak 2 orang (5%), sedangkan untuk
responden dengan pendidikan setara SD tidak terdapat di perusahaan tersebut.
Gambar 4. 3 Data responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Peneliti (2018)
d. Responden berdasarkan Pengalaman bekerja
(disatu atau berbagai perusahaan)
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT
Beruang
Lautan Pasifik, terdapat 19 orang (47%) yang telah bekerja selama 2-5 tahun,
sementara itu pada urutan kedua terbanyak yaitu responden pada yang telah bekerja
selama 6-10 tahun sebanyak 16 orang (40%). Setelah itu pada
urutan
ketiga
terbanyak yaitu responden yang bekerja selama ≥ 11 tahun sebanyak 3 orang (8%)
dan pada urutan terakhir yaitu responden yang baru bekerja ≤ 1 tahun sebanyak 2
orang (5%)
52
Gambar 4. 4 Data responden berdasarkan pengalaman bekerja
Sumber: Peneliti (2018)
e. Responden berdasarkan status kepegawaian
Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan
Pasifik, terdapat 10 responden berjenis berstatus sebagai karyawan tetap (20%) dan
30 responden berstatus karyawan tidak tetap (80%).
Gambar 4. 5 Data responden berdasarkan status kepegawaian
Sumber: Peneliti (2018)
53
4.4 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini ditransformasi dari skala
ordinal ke skala interval dengan mengggunakan metode MSI (Method of Succesive
Interval).
Keterangan :
Alternative jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju
Alternative jawaban 2 = Tidak Setuju
Alternative jawaban 3 = Kurang Setuju
Alternative jawaban 4 = Setuju
Alternative jawaban 5 = Sangat Setuju
a. Transformasi Variabel Kompensasi (X1)
Tabel 4. 1 Transformasi variabel Kompensasi
Skala Ordinal
Skala Interval
Nilai Alternative Jawaban 1
1
Nilai Alternative Jawaban 2
1,636582
Nilai Alternative Jawaban 3
2,317573
Nilai Alternative Jawaban 4
3,615703
Nilai Alternative Jawaban 5
5,167923
Sumber: Peneliti (2018)
b. Transformasi Variabel Budaya Organisasi (X2)
Tabel 4. 2 Transformasi variabel Budaya Organisasi
Skala Ordinal
Skala Interval
Nilai Alternative Jawaban 1
1
Nilai Alternative Jawaban 2
2,271781
Nilai Alternative Jawaban 3
3,250303
Nilai Alternative Jawaban 4
4,100707
Nilai Alternative Jawaban 5
5,229847
Sumber: Peneliti (2018)
54
c. Transformasi Variabel Motivasi Karyawan (Y)
Tabel 4. 3 Transformasi variabel Motivasi Karyawan
Skala Ordinal
Skala Interval
Nilai Alternative Jawaban 1
1
Nilai Alternative Jawaban 2
1,770963
Nilai Alternative Jawaban 3
2,632106
Nilai Alternative Jawaban 4
3,861847
Nilai Alternative Jawaban 5
5,371386
Sumber: Peneliti (2018)
d.
Transformasi Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Tabel 4. 4 Transformasi variabel Kinerja Karyawan
Skala Ordinal
Skala Interval
Nilai Alternative Jawaban 1
1
Nilai Alternative Jawaban 2
1,911695
Nilai Alternative Jawaban 3
2,716376
Nilai Alternative Jawaban 4
3,760166
Nilai Alternative Jawaban 5
5,128951
Sumber: Peneliti (2018)
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan sebesar
95% dimana df = n-2. Nilai n menunjukkan jumlah responden yang diteliti dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 40 responden. sehingga nilai df adalah 40-2 = 38.
Tingkat keyakinan yaitu 95% dan df 38 kemudian di input dengan
menggunakan rumus di compute variabel pada software IBM SPSS untuk mencari
ttabel :
ttabel
= IDF.T(prob,df)
= IDF.T(0.95,38), maka diperoleh ttabel= 1.69
Selanjutnya cari nilai rtabel dengan memasukkan nilai df dan nilai ttabelyang
telah diperoleh ke rumus berikut ini :
55
rtabel
= t/sqrt(df+t**2)
= t/sqrt(38+t**2), maka diperoleh nilai rtabel= 0.26
Dasar pengambilan keputusan (DPK) untuk uji validitas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

Jika rhitung ≥ 0.26, maka butir pertanyaan tersebut valid.

Jika rhitung < 0.26, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Jika semua butir pertanyaan sudah valid, maka dapat dilakukan uji reliabilitas
untuk variabel tersebut. Dasar pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

Jika ralpha ≥ 0.60, maka butir pertanyaan tersebut reliabel.

Jika ralpha< 0.60, maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel.
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompensasi
Variabel Kompensasi (X1) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut :
Tabel 4. 5 Validitas variabel Kompensasi
Butir Pertanyaan
rhitung
Tanda
rtabel
Keterangan
1
.704
>
0.26
Valid
2
.717
>
0.26
Valid
3
.452
>
0.26
Valid
4
.478
>
0.26
Valid
5
.313
>
0.26
Valid
6
.562
>
0.26
Valid
Sumber: Peneliti (2018)
Jadi, dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
untuk variabel kompensasi (X1) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji
reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh
Cronbach Alpha (ralpha) = 0.786 > 0.60, maka data variabel X1 reliabel.
56
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi
Variabel Budaya Organisasi (X2) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, dan 8. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut :
Tabel 4. 6 Validitas variabel Budaya Organisasi
Butir Pertanyaan
rhitung
Tanda
rtabel
Keterangan
1
.549
>
0.26
Valid
2
.446
>
0.26
Valid
3
.591
>
0.26
Valid
4
.663
>
0.26
Valid
5
.368
>
0.26
Valid
6
.418
>
0.26
Valid
7
.466
>
0.26
Valid
8
.445
>
0.26
Valid
Sumber: Peneliti (2018)
Jadi, dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
dan 8 untuk variabel budaya organisasi (X2) adalah valid, oleh karena itu dapat
dilakukan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan
SPSS diperoleh Cronbach Alpha (ralpha) = 0.787 > 0.60, maka data variabel X2
reliabel.
c. Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja
Variabel Motivasi Kerja (Y) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut :
Tabel 4. 7 Validitas variabel Motivasi Kerja
Butir Pertanyaan
rhitung
Tanda
rtabel
Keterangan
1
.602
>
0.26
Valid
2
.471
>
0.26
Valid
3
.627
>
0.26
Valid
4
.420
>
0.26
Valid
5
.406
>
0.26
Valid
6
.341
≥
0.26
Valid
7
.569
>
0.26
Valid
Sumber: Peneliti (2018)
57
Jadi, dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan
7 untuk variabel motivasi kerja (Y) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji
reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh
Cronbach Alpha (ralpha) = 0.770 > 0.60, maka data variabel Y reliabel.
d. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan (Z) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5.
Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut :
Tabel 4. 8 Validitas variabel Kinerja Karyawan
Butir Pertanyaan
rhitung
Tanda
rtabel
Keterangan
1
.617
>
0.26
Valid
2
.427
>
0.26
Valid
3
.546
>
0.26
Valid
4
.332
>
0.26
Valid
5
.384
>
0.26
Valid
Sumber: Peneliti (2018)
Jadi, dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk variabel kinerja karyawan (Z) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji
reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh
Cronbach Alpha (ralpha) = 0.699 > 0.60q hwhb bb maka data variabel Z reliabel.
4.6 Uji Normalitas
Karena jumlah responden dalam penelitian ini ≤ 50, maka sig untuk uji
normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini dilihat dari tabel Shapiro-Wilk
yang akan dibandingkan dengan alpha. Sementara apabila jumlah responden > 50,
maka sig akan dilihat dari tabel Kolmogorov-Smirnov. Angka sig diperoleh dari
perhitungan Normality plots with tests melalui SPSS dengan tingkat
keyakinan
sebesar 95% atau tingkat kesalahan (alpha) 5%. Berikut ini adalah Shapiro-Wilk sig
dari variabel X1, X2,, Y, dan Z pada tabel 4.9 :
58
Tabel 4. 9Test of Normality variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi
Kerja dan Kinerja Karyawan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kompensasi
,133
40
,074
,973
40
,445
Budaya_Organisasi
,143
40
,039
,960
40
,163
Motivasi_kerja
,133
40
,071
,965
40
,242
Kinerja_Karyawan
,134
40
,067
,960
40
,165
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Peneliti (2018)
Dasar Pengambilan Keputusan:

Jika sig ≥ α, maka data berdistribusi normal

Jika sig < α, maka data berdistribusi bebas
Keputusan :
Tabel 4. 10 Normalitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi. Motivasi
Kerja, dan Kinerja Karyawan
Variabel
Sig
Tanda
Alpha
Keterangan
Kompensasi (X1)
0.445
>
0.05
Data berdistribusi
normal
Budaya Organisasi (X2)
0.163
>
0.05
Data berdistribusi
normal
Motivasi Kerja (Y)
0.242
>
0.05
Data berdistribusi
normal
Kinerja Karyawan (Z)
0.165
>
0.05
Data berdistribusi
normal
Sumber: Peneliti (2018)
Kesimpulan : Data variabel Kompensasi (X1), Budaya Organisasi (X2),
Motivasi Kerja (Y), dan Kinerja Karyawan (Z) berdistribusi normal sehingga data
X1, X2, Y, dan Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Berikut adalah
59
grafik dari uji normalitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja,
dan Kinerja Karyawan pada Gambar 4.6 – 4.9 :
Gambar 4. 6 Grafik uji normalitas variabel kompensasi
Sumber: Peneliti (2018)
Gambar 4. 7 Grafik uji normalitas variabel budaya organisasi
Sumber: Peneliti (2018)
60
Gambar 4. 8 Grafik uji normalitas variabel motivasi kerja
Sumber: Peneliti (2018)
Gambar 4. 9 Grafik Uji normalitas variabel kinerja karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
61
4.7 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara
variabel bebas dalam model penelitian. Model yang baik adalah model yang tidak
terdapat
korelasi
antara
variabel
bebas.
Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,1 dan VIF < 10, maka
dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model
regresi. Berikut adalah nilai VIF pada model penelitian ini:
Tabel 4. 11Coefficients of Collinearity Statistics variabel Kompensasi, Budaya
Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Standardize
Unstandardize
d
d Coefficients
Coefficients
Collinearity
Correlations
Statistics
Zero
Std.
Model
B
1 (Constant)
Kompensasi
Budaya_Organisa
4,442
,368
-,217
orde Partia Par Toleranc
Beta
Error
,810
,169
,177
,357
-,195
si
t
Sig.
5,48
,00
0
0
2,17
r
l
,03 ,170
3
6
-
,22
-
1,22
8
,258
,340
t
,32
-,339
,166
-,353
,816
2
-,200
-
VIF
1,22
5
,866
,18
1,15
4
2
5
Motivasi_Kerja
e
-
,04
-
2,03
9
,272
-,322
,30
8
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
Dasar Pengambilan Keputusan:

Jika nilai tolerance ≥ 0.10, maka tidak terjadi multikolinearitas

Jika nilai tolerance < 0.10, maka terjadi multikolinearitas

Jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas

Jika nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas
2
,733
1,36
4
62
Keputusan :
Tabel 4. 12 Multikolinearitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi,
Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Variabel
Kompensasi
Tolerance Tanda 0.10
0.816
>
0.10
VIF
1.225
Tanda 10
<
Keterangan
10
tidak terjadi
(X1)
multikolinearitas
Budaya
0.866
>
0.10
1.154
<
tidak terjadi
10
Organisasi
multikolinearitas
(X2)
Motivasi Kerja
0.733
>
0.10
1.364
<
10
tidak terjadi
(Y)
multikolinearitas
Sumber: Peneliti (2018)
Kesimpulan :Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
4.8 Uji Heteroskedastisitas Spearman
Uji heteroskedastisitas disebut sebagai Uji Sperman dengan mengkorelasikan
nilai absolute residual dengan nilai-nilai X1, X2, X3, dan Y., maka juga disebut
sebagai uji Sperman rho.
Tabel 4. 13Correlations of Unstandardized Residual variabel Kompensasi,
Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Correlations
Spearma
n's rho
Kompensasi
Correlati
Kompens
Budaya_Organis
Motivasi_Ke
Unstandardiz
asi
asi
rja
ed Residual
1,000
,115
,440**
,004
.
,479
,004
,981
40
40
40
40
on
Coefficie
nt
Sig. (2tailed)
N
63
Budaya_Organis Correlati
asi
,115
1,000
,381*
,071
,479
.
,015
,665
40
40
40
40
**
*
,381
1,000
,001
,004
,015
.
,996
40
40
40
40
,004
,071
,001
1,000
,981
,665
,996
.
40
40
40
40
on
Coefficie
nt
Sig. (2tailed)
N
Motivasi_Kerja
Correlati
,440
on
Coefficie
nt
Sig. (2tailed)
N
Unstandardized
Correlati
Residual
on
Coefficie
nt
Sig. (2tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Peneliti (2018)
Dasar Pengambilan Keputusan:

Jikasig ≥ α, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Jika sig < α, maka terjadi heteroskedastisitas
Keputusan :
Tabel 4. 14 Heteroskedastisitas variabel Kompensasi, Budaya Organsiasi,
Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan
Variabel
Sig
Tanda
Alpha
Keterangan
Kompensasi (X1)
0.981
>
0.05
tidak terjadi
heteroskedastisitas
Budaya Organisasi (X2)
0.665
>
0.05
tidak terjadi
heteroskedastisitas
Motivasi Kerja (Y)
0.996
>
0.05
tidak terjadi
heteroskedastisitas
Sumber: Peneliti (2018)
64
Kesimpulan :Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai sig > 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antar variabel bebas
dalam model regresi ini.
4.9 Analisis Sub-Struktur 1
Sebelum analisi dilakukan, peneliti akan
menampilkan
struktur
yang
menggambarkan hubungan dan pengaruh antara variabel Kompensasi (X1), Budaya
Organisasi (X2), Motivasi Kerja (Y), dan Kinerja Karyawan (Z) dalam Gambar 4.10
berikut ini :
ρzx
X1
ε1
ε2
ρyx
ρzy
Y
Z
ρyx2
X2
ρzx2
Gambar 4. 10 Analisis jalur variabel kompensasi, budaya organisasi, motivasi
kerja dan kinerja karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
Untuk melakukan penelitian analisis jalur maka struktur hubungan pada
Gambar 4.10 akan dipecah menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2
dimana sub-struktur 1 akan diuraikan pada sub-bab ini dan sub-struktur 2 akan
diuraikan pada sub-bab selanjutmya.
Analisa hubungan dan pengaruh variabel Kompensasi (X1) dan Budaya
Organisasi (X2), terhadap Motivasi Kerja (Y) akan digambarkan pada model
selanjutnya yang disebut dengan sub-struktur 1. Adapun gambar dari sub-struktur 1
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut ini :
65
Gambar 4. 11 Analisis jalur sub-struktur 1
Sumber : Peneliti (2018)
Pada analisis regresi model 1 (satu) persamaan strukturalnya adalah:
Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1
Keterangan:
Y = Konflik Kerja
X1 = Kompensasi
X2 = Budaya Organisasi
ε1 = Error
a. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Kompensasi (X1), dan Budaya
Organisasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) secara parsial. Uji parsial dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
Kompensasi dan Budaya Organisasi secara parsial terhadap Motivasi Kerja. Hasil
analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 15 Model Summary Sub-struktur 1
Model Summaryb
Model
1
R
,517a
R Square
,267
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,227
a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Kompensasi
b. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
Sumber: Peneliti (2018)
,50832
66
Tabel 4. 16Coefficients Sub-struktur 1
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
,579
(Constant)
Coefficients
Beta
T
,795
Kompensasi
,400
,154
Budaya_Organisasi
,341
,165
,373
,295
Sig.
,729
,471
2,604
,013
2,061
,046
a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
Sumber: Peneliti (2018)
Peneliti akan melakukan penguujian untuk mencari pengaruh dari masingmasing variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan mengacu pada tabel 4. 16 :
a) Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ alpha, maka Ho diterima
Sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0.013 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel
Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik.
b) Pengaruh variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi
terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap
variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik.
67
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.046 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap
variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik..
Berdasarkan nilai R Square (0.267) pada tabel
4.15,
menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar
peneliti
akan
penelitian
yang
mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut :
Kemudian rangkuman koefisien jalur (beta) dapat dilihat pada tabel 4.17
berikut ini :
Tabel 4. 17 Rangkuman hasil koefisien jalur sub-struktur 1
Variabel
Koefisien
Sig
Kesimpulan
Koefisien Variabel
lain (ρyε1)
Jalur (beta)
X1
0.373
0.013
Ho ditolak
X2
0.295
0.046
Ho ditolak
0.8562
Sumber: Peneliti (2018)
Dengan demikian diperoleh sub-struktur 1 yang disajikan dengan koefisien
jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan seperti yang
terlihat pada gambar 4.12 berikut ini :
68
X1
0.8562
0.373
Y
0.295
X2
Gambar 4. 12 Sub-struktur 1 beserta Koefisien Jalur
Sumber : Peneliti (2018)
Jadi dapat diperoleh persamaan struktural untuk sub-struktur 1 dari gambar
4.12 di atas :
Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1
Y = 0.373X1 + 0.295X2 + 0.8562ε1
Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa :
1. Setiap peningkatan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel
Motivasi Kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.373 poin. Begitu juga
sebaliknya, setiap penurunan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka
variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.373 poin.
2. Setiap peningkatan variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 1 poin,
maka
variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.295 poin. Begitu
juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 1
poin, maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar
0.295 poin.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) model 1 (satu) ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel kompensasi (X1)dan budaya organisasi (X2)
secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel motivasi kerja (Y 1). Hasil
analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut :
69
Hasil analisis SPSS model summary pada tabel 4.15 menunjukan bahwa besarnya
R Square adalah 0,267 atau 26.7%. Sehingga variabel motivasi kerja dapat
dijelaskanoleh kompensasi dan budaya organisasi sebesar 26.7% dan 73.3% sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
4.10 Analisis Sub-Struktur 2
Analisis pengaruh Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2),
serta Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) akan digambarkan
pada gambar 4.13 yang dinamakan sub-struktur 2.
ρzx1
X1
ε2
ρzy
Y
Z
ρzx2
X2
Gambar 4. 13 Analisis jalur sub-struktur 2
Sumber: Peneliti (2018)
Analisis regresi model 2 (dua) digunakan untuk mengetahui kekuatan
hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat
(dependent). Pada analisis regresi model 2 persamaan strukturalnya adalah:
Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzyY + ρzε2
Keterangan:
Z = Kinerja Karyawan
Y = Motivasi Kerja
X1 = Kompensasi
X2 = Budaya Organisasi
ε2 = Error
70
a. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Kompensasi (X1), dan Budaya
Organisasi (X2) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) secara
parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel Kompensasi, Budaya Organisasi dan Motivasi kerja
secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. Hasil analisis statistik uji t dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 18 Model Summary Sub-struktur 2
Model Summaryb
Model
R
R Square
a
1
,455
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,207
,141
,51444
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Budaya_Organisasi,
Kompensasi
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
Tabel 4. 19Coefficients Sub-struktur 2
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
B
Model
1
(Constant)
Kompensasi
Budaya_Organisasi
Motivasi_Kerja
Coefficients
Std. Error
4,442
,368
Beta
T
,810
,169
-,217
,177
,339
,166
,357
-,195
,353
Sig.
5,480
,000
2,173
,036
-1,225
,228
2,038
,049
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
Peneliti akan melakukan pengujian untuk mencari pengaruh dari masingmasing variabel X1, X2, dan Y terhadap variabel Z dengan mengacu pada tabel 4.19:
a. Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
71
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.036 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel
Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik.
b. Pengaruh
variabel
Budaya
Organisasi
(X2)
terhadap
variabel
Kinerja
Karyawan(Z)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi
terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.228 > 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi
terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik.
c. Pengaruh variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja
terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
72
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.049 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel
Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik.
Berdasarkan nilai R Square (0.207) pada tabel
4.18,
menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar
peneliti
akan
penelitian
yang
mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut :
Kemudian rangkuman koefisien jalur (beta) dapat dilihat pada tabel 4.20
berikut ini :
Tabel 4. 20 Rngkuman hasil koefisien jalur sub-struktur 2
Variabel
Koefisien
Sig
Kesimpulan
Koefisien Variabel
lain (ρzε2)
Jalur (beta)
X1
0.357
0.036
Ho ditolak
X2
-0.195
0.228
Ho diterima
Y
0.353
0.049
Ho ditolak
0.8905
Sumber: Peneliti (2018)
Dengan demikian diperoleh sub-struktur 2 yang disajikan dengan koefisien
jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan seperti yang
terlihat pada gambar 4.14 berikut ini :
73
0.357
X1
0.8905
0.353
Y
X2
Z
-0.195
Gambar 4. 14 Sub-struktur 2 berserta Koefisien Jalur
Sumber: Peneliti (2018)
Namun hasil analisis membuktikan bahwa terdapat koefisien jalur yang tidak
signifikan yaitu variabel Budaya Organisasi (X2). Sehingga model 1 harus diperbaiki
dengan metode Trimming dengan menyingkirkan variabel X2
yang
memiliki
koefisien jalur yang tidak signifikan. Oleh karena itu akan dibuat model 2 untuk substruktur 2 yang terdiri dari variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi Kerja (Y) sebagai
variabel bebas dan Kinerja Karyawan (Z) sebagai variabel terikat. Dengan demikian
penelitian akan dilanjutkan ke uji pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi Kerja (Y)
terhadap Kinerja Karyawan (Z) secara simultan.
b. Pengujian Pengaruh Variabel X1 dan Y terhadap Variabel Z
Peneliti akan melakukan analisis sub-struktur 2 model 2 dimana variabel Budaya
Organisasil (X2) disingkirkan dari model 2 sub-stuktur 2. Analisis sub-struktur 2
akan dilakukan oleh Peneliti dengan menggunakan bantuan software SPSS. Hasil
output dari analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.26 – tabel 4.27 berikut ini :
Tabel 4. 21 Model Summary Sub-struktur 2 Model 2
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
a
,417
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,174
,129
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
,51791
74
Tabel 4. 22Coefficients Sub-Struktur 2 Model 2
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
3,869
,667
Kompensasi
,360
,170
Motivasi_Kerja
,405
,159
Coefficients
T
Beta
Sig.
5,803
,000
,350
2,117
,041
,421
2,550
,015
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Peneliti (2018)
Peneliti akan melakukan pengujian untuk mencari pengaruh dari masing-masing
variabel X1 dan Y terhadap variabel Z dengan mengacu pada tabel 4.22 :
a. Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.041 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel
Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik.
b. Pengaruh variabel Konflik Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z)
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja
terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
75
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap
variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik
Dasar Pengambilan Keputusan:
sig ≥ alpha, maka Ho diterima
sig < alpha, maka Ho ditolak
Keputusan:
sig = 0.015 < 0.05, maka Ho ditolak
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel
Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik.
Berdasarkan nilai R Square (0.174) pada tabel
4.21,
menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar
peneliti
akan
penelitian
yang
mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut :
Rangkuman koefisien jalur (beta) untuk sub-struktur 2 model 2 dapat dilihat pada
tabel 4.23 berikut ini :
Tabel 4. 23 Rangkuman hasil koefisiean jalur sub-struktur 2 model 2
Variabel
Koefisien
Sig
Kesimpulan
Koefisien Variabel lain
(ρzε2)
Jalur (beta)
X1
0.350
0.041
Ho ditolak
Y
0.421
0.015
Ho ditolak
0.9088
Sumber : Peneliti (2018)
Dengan demikian diperoleh diagram jalur untuk sub-struktur 2 model 2 pada gambar
4.15 berikut ini :
76
0.9088
X1
0.350
Y
Z
0.421
Gambar 4. 15 Sub-struktur 2 Model 2 beserta Koefisien Jalur
Sumber : Peneliti (2018)
Jadi dari gambar 4.15 dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 2
model 2 :
Z = ρzx1X1 + ρzyY + ρzε2
Z = 0.350X1 + 0.421Y + 0.9088ε2 dimana R Square = 0.174
Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa :
1. Setiap peningkatan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel
Kinerja Karyawan (Z) juga akan mengalami peningkatan sebesar 0.350 poin.
Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1
poin, maka variabel Kinerja Karyawan (Z) juga akan mengalami penurunan
sebesar 0.350 poin.
2. Setiap peningkatan variabel Motivasi Kerja (Y) sebesar 1 poin, maka variabel
Kinerja Karyawan (Z) akan mengalami peningkatan sebesar 0.421 poin. Begitu
juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Konflik Kerja (Y) sebesar 1 poin,
maka variabel Kinerja Karyawan (Z) akan mengalami penurunan sebesar 0.421
poin.
Jadi, keseluruhan pengaruh Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2)
terhadap Motivasi Kerja (Y) serta dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Z) setelah
dilakukan Trimming dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut ini :
77
X1
0.350
0.8562
0.9088
0.37
0.421
Y
Z
0.295
X2
X1
0.350
0.8562
0.9088
0.373
0.421
Y
Z
0.295
X2
Gambar 4. 16 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
setelah Trimming
Sumber : Peneliti (2018)
Kemudian berdasarkan seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat
diketahui Pengaruh Kausal Langsung (PKL), Pengaruh Kausal Tidak Langsung
(PKTL), dan Pengaruh Kausal Total (PKT) dari masing-masing variabel. Hasil dari
PKL, PKTL, PKT dari masing-masing variabel akan dijabarkan pada tabel 4.24
berikut ini :
Tabel 4. 24 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y
terhadap Z
Variabel
Koefisien
Jalur
Pengaruh Kausal
Langsung
Tidak Langsung Melalui
Total
Y
Kompensasi (X1)
0.373
0.373
-
0.373
0.295
0.295
-
0.295
terhadap Motivasi Kerja
(Y)
Budaya Organisasi (X2)
terhadap Motivasi Kerja
78
(Y)
Motivasi Kerja (Y)
0.421
0.421
-
0.421
0.350
0.350
0.373 x 0.421= 0.1570
0.507
-
-
0.295 x 0.421 = 0.1242
0.1242
ε1
0.8562
0.9088
-
-
ε2
0.8562
0.9088
-
-
terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
Kompensasi (X1)
terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
Budaya Organisasi (X2)
terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
Sumber: Peneliti (2018)
Berdasarkan tabel 4.24, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian pertama dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT
Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis
tersebut
diterima.
Besarnya pengaruh variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap variabel Konflik
Kerja (Y) adalah sebesar 0.3732x 100% = 13.9129%.
2. Tujuan penelitian kedua dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada
PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima.
Besarnya pengaruh variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi
Kerja (Y) adalah sebesar -0.2952 x 100% = 8.7025%
3. Tujuan penelitian ketiga dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada
PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima.
Besarnya pengaruh variabel Konflik Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
adalah sebesar 0.4212 x 100% = 17.7241%.
4. Tujuan penelitian keempat dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT
79
Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut
diterima.
Besarnya pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
adalah sebesar 0.5072 x 100% = 25.7049%.
5. Tujuan penelitian kelima dengan hipotesis “Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja
Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis
tersebut diterima.
6. Tujuan penelitian keenam untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel
Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel
Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar : (0.373 x 0.421)2 x 100% = 0.1572 x 100% =
0.02466 x 100% = 2.46%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung
variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah positif
dan sebesar 2.46%
7. Tujuan penelitian ketujuh untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel
Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel
Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar : (0.295 x 0.421)2 x 100% = 0.12422 x 100% =
0.01542 x 100% = 1.5424%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung
variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah
positif dan sebesar 1.5424%
4.11 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pada bagian ini peneliti
akan membahas implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab
identifikasi masalah dari penelitian ini dimana pembahasan akan disesuaikan dengan
ruang lingkup masalah yaitu seluruh karyawan PT. Beruang Lautan Pasifik. Berikut
adalah hasil implikasi dari penelitian ini :
1. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT
Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Motivasi dipengaruhi
oleh sistem kompensasi jika kompensasi yang dirasakan cukup puas
bagi
karyawan hal tersebut akan mempengaruhi cara karyawan dalam bekerja dan
memberikan dampak yang baik bagi perusahaan, pekerjaan yang dihasilkan
80
semakin bagus dan kinerja PT Beruang Lautan Pasifik semakin dipercaya baik
oleh masyarakat maupun rekan kerja.
2. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada
PT Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Budaya Organisasi
sangat mempengaruhi susana dalam bekerja dan kinerja itu sendiri. Budaya
Organisasi yang sekarang tidak cukup baik bagi Perusahaan PT Beruang Lautan
Pasifik dimana karyawan suka bertindak semaunya sendiri seperti mengerjakan
tugas dekat dengan deadline berpergian dijam kerja. Hal ini
tidak
sperti
diharapkan dimana seharusnya budaya organisasi harus memiliki hal yang psotif
sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik.
3. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada
PT Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Motivasi Kerja
Karyawan masih begitu kurang sehingga dibutuhkan perubahan dari kompensasi
maupun budaya organisasi yang dapat membangkitkan motivasi karyawan dalam
bekerja, cara lain juga dapat dengan memperbaiki hubungan diantara karywan
dan membangun lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan dapat lebih
termitivasi dalam bekerja sehingga kinerja semakin baik dan meningkat.
4. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwaterdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT
Beruang Lautan Pasifik, Dari kondisi
di
perusahaan
memang
kompensasi
menjadi bagian bagi karyawan dimana hal tersebut dapat meningkatkan kinerja
karyawan dalam bekerja, semakin bagus sistem kompensasi di
perusahaan
semakin bagus pula kinerja yang dihasilkan karyawan.
5. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwatidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja
Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik, Budaya Organisasi
menjadi
bagian penting didalam perusahaan. Dilihat dari kondisi di Lingkungan memang
Budaya Organisasi mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja kondisi
budaya organisasi menurunkan semangat dan motivasi dalam bekerja seperti
menunda pekerjaan, namun hal tersebut tidak membuat karyawan
melupakan
tugas dan tanggung jawab mereka, sehingga mereka tetep mempunyai kinerja
yang cukup baik.
81
6. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa pengaruh tidak langsung variabel
Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel
Motivasi Kerja (Y) adalah, Hal ini penting bagi perusahaan PT Beruang Lautan
Pasifik dalam membuat sistem kompensasi didalam perusahaan dan membangun
faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan kemudian memilhara apa yang
baik dari perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila faktor-faktor tersebut dapat
terpelihara dengan baik maka motivasi karyawan dapat meningkat dan nantinya
akan berpengaruh terhadap hasil karyawan dalam bekerja yaitu kinerja karyawan.
7. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa mengetahui
pengaruh
tidak
langsung variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan
(Z) melalui variabel Motivasi Kerja (Y), Dilihat dari kondisi
di
lapangan
sebaiknya PT Beruang Lautan Pasifik lebih memperhatikan dan meningkatkan
Budaya Organisasi yang lebih baik lagi didalam perusahaan karena hal tersebut
akan mempengaruhi cara karyawan dalam bekerja yang kemudian hal tersebut
dapat menjadi sebuah kebiasaan, kebiasaan yang baik atau budaya yang baik jika
terus dipupuk maka kedepannya akan semakin begitupun sebaliknya kebiasaankebiasaan yang kurang baik akan membentuk budaya yang kurang baik pula,
yang nantinya hasil dari kebiasan tersebut menghasilkan
kualitas
kinerja
karyawan itu sendiri untuk itu pemahaman proses pengelolaan budaya pun harus
diperhatikan.
82
Download