BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Beruang Lautan Pasifik merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa general contractor. PT. Beruang Lautan Pasifik yang mempunyai motto “Bekerja dengan sepenuh hati demi kemajuan nusa dan bangsa” juga mempunyai beberapa rekan untuk bekerjasama salah satunya Perusahaan Aetra yang merupakan Penyedia Layanan dan pengelola Air Bersih yang berlokasi di Paseban,Senin Jakarta Pusat PT Beruang Lautan Pasifik memberikan layanan pada Pembangunan Kawasan Perumahan, Real Astate, Rumahsusun, Kawasan Industri, Gedung Perkantoran , KawanPembelajaan, Mall, Ruko, Sekolah, dan lain-lain. Sebelum menjadi PT Beruang Lautan Pasifik sekarang ini, Perusahaan ini merupakan CV Beruang Lautan Atlantic yang kemudian berubah menjadi PT Beruang Lautan Pasifik. 4.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi Perusahaan yang dapat memberikan pelayan terbaik dengan sepenuh hati b. Misi 1. Kesejahteraan bagi karyawan 2. Memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 3. Menerapkan prinsip bekerja sepenuh hati dan penuh tanggung jawab untuk meningkatkan nilai perusuhaan. 4.3 Karakteristik Responden Profil responden dalam penelitian ini akan dikategorikan menjadi 3 hal, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengalaman bekerja, dan status kepegawaian: a. Responden berdasarkan usia Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan Pasifik, terdapat 19 orang (48%) yang berusia 31 - 40 tahun, sementara itu pada 49 50 urutan kedua terbanyak yaitu responden pada usia 20 – 30 tahun sebanyak 15 orang (37%). Setelah itu pada urutan ketiga terbanyak yaitu responden yang berusia ≥ 41 tahun sebanyak 5 orang (13%) dan yang terakhir pada urutan keempat yaitu responden usia ≤ 21 tahun sebanyak 1 orang (2%) Gambar 4. 1 Data responden berdasarkan usia Sumber: Peneliti (2018) b. Responden berdasarkan jenis kelamin Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan Pasifik, terdapat 36 responden berjenis kelamin laki-laki dan 4 responden berjenis kelamin perempuan. Jadi dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan perempuan pada PT Beruang Lautan Pasifik dengan persentase 90% karyawan laki-laki dan 10% karyawan perempuan. Berikut ini adalah pie chart profil responden berdasarkan jenis kelamin : Gambar 4. 2 Data responden bedasarkan jenis kelamin 51 Sumber: Peneliti (2018) c. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan Pasifik, terdapat 32 orang (80%) yang berpendidikan tamatan setara SLTA, sementara itu pada urutan kedua terbanyak yaitu responden dengan pendidikan setara SMP sebanyak 6 orang (15%). Setelah itu pada urutan ketiga terbanyak yaitu responden dengan pendidikan setara D3/S1 sebanyak 2 orang (5%), sedangkan untuk responden dengan pendidikan setara SD tidak terdapat di perusahaan tersebut. Gambar 4. 3 Data responden berdasarkan jenis kelamin Sumber: Peneliti (2018) d. Responden berdasarkan Pengalaman bekerja (disatu atau berbagai perusahaan) Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan Pasifik, terdapat 19 orang (47%) yang telah bekerja selama 2-5 tahun, sementara itu pada urutan kedua terbanyak yaitu responden pada yang telah bekerja selama 6-10 tahun sebanyak 16 orang (40%). Setelah itu pada urutan ketiga terbanyak yaitu responden yang bekerja selama ≥ 11 tahun sebanyak 3 orang (8%) dan pada urutan terakhir yaitu responden yang baru bekerja ≤ 1 tahun sebanyak 2 orang (5%) 52 Gambar 4. 4 Data responden berdasarkan pengalaman bekerja Sumber: Peneliti (2018) e. Responden berdasarkan status kepegawaian Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang karyawan PT Beruang Lautan Pasifik, terdapat 10 responden berjenis berstatus sebagai karyawan tetap (20%) dan 30 responden berstatus karyawan tidak tetap (80%). Gambar 4. 5 Data responden berdasarkan status kepegawaian Sumber: Peneliti (2018) 53 4.4 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini ditransformasi dari skala ordinal ke skala interval dengan mengggunakan metode MSI (Method of Succesive Interval). Keterangan : Alternative jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju Alternative jawaban 2 = Tidak Setuju Alternative jawaban 3 = Kurang Setuju Alternative jawaban 4 = Setuju Alternative jawaban 5 = Sangat Setuju a. Transformasi Variabel Kompensasi (X1) Tabel 4. 1 Transformasi variabel Kompensasi Skala Ordinal Skala Interval Nilai Alternative Jawaban 1 1 Nilai Alternative Jawaban 2 1,636582 Nilai Alternative Jawaban 3 2,317573 Nilai Alternative Jawaban 4 3,615703 Nilai Alternative Jawaban 5 5,167923 Sumber: Peneliti (2018) b. Transformasi Variabel Budaya Organisasi (X2) Tabel 4. 2 Transformasi variabel Budaya Organisasi Skala Ordinal Skala Interval Nilai Alternative Jawaban 1 1 Nilai Alternative Jawaban 2 2,271781 Nilai Alternative Jawaban 3 3,250303 Nilai Alternative Jawaban 4 4,100707 Nilai Alternative Jawaban 5 5,229847 Sumber: Peneliti (2018) 54 c. Transformasi Variabel Motivasi Karyawan (Y) Tabel 4. 3 Transformasi variabel Motivasi Karyawan Skala Ordinal Skala Interval Nilai Alternative Jawaban 1 1 Nilai Alternative Jawaban 2 1,770963 Nilai Alternative Jawaban 3 2,632106 Nilai Alternative Jawaban 4 3,861847 Nilai Alternative Jawaban 5 5,371386 Sumber: Peneliti (2018) d. Transformasi Variabel Kinerja Karyawan (Z) Tabel 4. 4 Transformasi variabel Kinerja Karyawan Skala Ordinal Skala Interval Nilai Alternative Jawaban 1 1 Nilai Alternative Jawaban 2 1,911695 Nilai Alternative Jawaban 3 2,716376 Nilai Alternative Jawaban 4 3,760166 Nilai Alternative Jawaban 5 5,128951 Sumber: Peneliti (2018) 4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dimana df = n-2. Nilai n menunjukkan jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sebanyak 40 responden. sehingga nilai df adalah 40-2 = 38. Tingkat keyakinan yaitu 95% dan df 38 kemudian di input dengan menggunakan rumus di compute variabel pada software IBM SPSS untuk mencari ttabel : ttabel = IDF.T(prob,df) = IDF.T(0.95,38), maka diperoleh ttabel= 1.69 Selanjutnya cari nilai rtabel dengan memasukkan nilai df dan nilai ttabelyang telah diperoleh ke rumus berikut ini : 55 rtabel = t/sqrt(df+t**2) = t/sqrt(38+t**2), maka diperoleh nilai rtabel= 0.26 Dasar pengambilan keputusan (DPK) untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Jika rhitung ≥ 0.26, maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika rhitung < 0.26, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Jika semua butir pertanyaan sudah valid, maka dapat dilakukan uji reliabilitas untuk variabel tersebut. Dasar pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Jika ralpha ≥ 0.60, maka butir pertanyaan tersebut reliabel. Jika ralpha< 0.60, maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel. a. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompensasi Variabel Kompensasi (X1) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut : Tabel 4. 5 Validitas variabel Kompensasi Butir Pertanyaan rhitung Tanda rtabel Keterangan 1 .704 > 0.26 Valid 2 .717 > 0.26 Valid 3 .452 > 0.26 Valid 4 .478 > 0.26 Valid 5 .313 > 0.26 Valid 6 .562 > 0.26 Valid Sumber: Peneliti (2018) Jadi, dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 untuk variabel kompensasi (X1) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh Cronbach Alpha (ralpha) = 0.786 > 0.60, maka data variabel X1 reliabel. 56 b. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi Variabel Budaya Organisasi (X2) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut : Tabel 4. 6 Validitas variabel Budaya Organisasi Butir Pertanyaan rhitung Tanda rtabel Keterangan 1 .549 > 0.26 Valid 2 .446 > 0.26 Valid 3 .591 > 0.26 Valid 4 .663 > 0.26 Valid 5 .368 > 0.26 Valid 6 .418 > 0.26 Valid 7 .466 > 0.26 Valid 8 .445 > 0.26 Valid Sumber: Peneliti (2018) Jadi, dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 untuk variabel budaya organisasi (X2) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh Cronbach Alpha (ralpha) = 0.787 > 0.60, maka data variabel X2 reliabel. c. Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Variabel Motivasi Kerja (Y) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut : Tabel 4. 7 Validitas variabel Motivasi Kerja Butir Pertanyaan rhitung Tanda rtabel Keterangan 1 .602 > 0.26 Valid 2 .471 > 0.26 Valid 3 .627 > 0.26 Valid 4 .420 > 0.26 Valid 5 .406 > 0.26 Valid 6 .341 ≥ 0.26 Valid 7 .569 > 0.26 Valid Sumber: Peneliti (2018) 57 Jadi, dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 untuk variabel motivasi kerja (Y) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh Cronbach Alpha (ralpha) = 0.770 > 0.60, maka data variabel Y reliabel. d. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Variabel Kinerja Karyawan (Z) diukur dengan butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh rhitung sebagai berikut : Tabel 4. 8 Validitas variabel Kinerja Karyawan Butir Pertanyaan rhitung Tanda rtabel Keterangan 1 .617 > 0.26 Valid 2 .427 > 0.26 Valid 3 .546 > 0.26 Valid 4 .332 > 0.26 Valid 5 .384 > 0.26 Valid Sumber: Peneliti (2018) Jadi, dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk variabel kinerja karyawan (Z) adalah valid, oleh karena itu dapat dilakukan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas maka dari hasil perhitungan SPSS diperoleh Cronbach Alpha (ralpha) = 0.699 > 0.60q hwhb bb maka data variabel Z reliabel. 4.6 Uji Normalitas Karena jumlah responden dalam penelitian ini ≤ 50, maka sig untuk uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini dilihat dari tabel Shapiro-Wilk yang akan dibandingkan dengan alpha. Sementara apabila jumlah responden > 50, maka sig akan dilihat dari tabel Kolmogorov-Smirnov. Angka sig diperoleh dari perhitungan Normality plots with tests melalui SPSS dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau tingkat kesalahan (alpha) 5%. Berikut ini adalah Shapiro-Wilk sig dari variabel X1, X2,, Y, dan Z pada tabel 4.9 : 58 Tabel 4. 9Test of Normality variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Kompensasi ,133 40 ,074 ,973 40 ,445 Budaya_Organisasi ,143 40 ,039 ,960 40 ,163 Motivasi_kerja ,133 40 ,071 ,965 40 ,242 Kinerja_Karyawan ,134 40 ,067 ,960 40 ,165 a. Lilliefors Significance Correction Sumber: Peneliti (2018) Dasar Pengambilan Keputusan: Jika sig ≥ α, maka data berdistribusi normal Jika sig < α, maka data berdistribusi bebas Keputusan : Tabel 4. 10 Normalitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi. Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan Variabel Sig Tanda Alpha Keterangan Kompensasi (X1) 0.445 > 0.05 Data berdistribusi normal Budaya Organisasi (X2) 0.163 > 0.05 Data berdistribusi normal Motivasi Kerja (Y) 0.242 > 0.05 Data berdistribusi normal Kinerja Karyawan (Z) 0.165 > 0.05 Data berdistribusi normal Sumber: Peneliti (2018) Kesimpulan : Data variabel Kompensasi (X1), Budaya Organisasi (X2), Motivasi Kerja (Y), dan Kinerja Karyawan (Z) berdistribusi normal sehingga data X1, X2, Y, dan Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Berikut adalah 59 grafik dari uji normalitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan pada Gambar 4.6 – 4.9 : Gambar 4. 6 Grafik uji normalitas variabel kompensasi Sumber: Peneliti (2018) Gambar 4. 7 Grafik uji normalitas variabel budaya organisasi Sumber: Peneliti (2018) 60 Gambar 4. 8 Grafik uji normalitas variabel motivasi kerja Sumber: Peneliti (2018) Gambar 4. 9 Grafik Uji normalitas variabel kinerja karyawan Sumber: Peneliti (2018) 61 4.7 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dalam model penelitian. Model yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut adalah nilai VIF pada model penelitian ini: Tabel 4. 11Coefficients of Collinearity Statistics variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Coefficientsa Standardize Unstandardize d d Coefficients Coefficients Collinearity Correlations Statistics Zero Std. Model B 1 (Constant) Kompensasi Budaya_Organisa 4,442 ,368 -,217 orde Partia Par Toleranc Beta Error ,810 ,169 ,177 ,357 -,195 si t Sig. 5,48 ,00 0 0 2,17 r l ,03 ,170 3 6 - ,22 - 1,22 8 ,258 ,340 t ,32 -,339 ,166 -,353 ,816 2 -,200 - VIF 1,22 5 ,866 ,18 1,15 4 2 5 Motivasi_Kerja e - ,04 - 2,03 9 ,272 -,322 ,30 8 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Peneliti (2018) Dasar Pengambilan Keputusan: Jika nilai tolerance ≥ 0.10, maka tidak terjadi multikolinearitas Jika nilai tolerance < 0.10, maka terjadi multikolinearitas Jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas Jika nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas 2 ,733 1,36 4 62 Keputusan : Tabel 4. 12 Multikolinearitas variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Variabel Kompensasi Tolerance Tanda 0.10 0.816 > 0.10 VIF 1.225 Tanda 10 < Keterangan 10 tidak terjadi (X1) multikolinearitas Budaya 0.866 > 0.10 1.154 < tidak terjadi 10 Organisasi multikolinearitas (X2) Motivasi Kerja 0.733 > 0.10 1.364 < 10 tidak terjadi (Y) multikolinearitas Sumber: Peneliti (2018) Kesimpulan :Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 4.8 Uji Heteroskedastisitas Spearman Uji heteroskedastisitas disebut sebagai Uji Sperman dengan mengkorelasikan nilai absolute residual dengan nilai-nilai X1, X2, X3, dan Y., maka juga disebut sebagai uji Sperman rho. Tabel 4. 13Correlations of Unstandardized Residual variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Correlations Spearma n's rho Kompensasi Correlati Kompens Budaya_Organis Motivasi_Ke Unstandardiz asi asi rja ed Residual 1,000 ,115 ,440** ,004 . ,479 ,004 ,981 40 40 40 40 on Coefficie nt Sig. (2tailed) N 63 Budaya_Organis Correlati asi ,115 1,000 ,381* ,071 ,479 . ,015 ,665 40 40 40 40 ** * ,381 1,000 ,001 ,004 ,015 . ,996 40 40 40 40 ,004 ,071 ,001 1,000 ,981 ,665 ,996 . 40 40 40 40 on Coefficie nt Sig. (2tailed) N Motivasi_Kerja Correlati ,440 on Coefficie nt Sig. (2tailed) N Unstandardized Correlati Residual on Coefficie nt Sig. (2tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Peneliti (2018) Dasar Pengambilan Keputusan: Jikasig ≥ α, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Jika sig < α, maka terjadi heteroskedastisitas Keputusan : Tabel 4. 14 Heteroskedastisitas variabel Kompensasi, Budaya Organsiasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan Variabel Sig Tanda Alpha Keterangan Kompensasi (X1) 0.981 > 0.05 tidak terjadi heteroskedastisitas Budaya Organisasi (X2) 0.665 > 0.05 tidak terjadi heteroskedastisitas Motivasi Kerja (Y) 0.996 > 0.05 tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Peneliti (2018) 64 Kesimpulan :Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai sig > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 4.9 Analisis Sub-Struktur 1 Sebelum analisi dilakukan, peneliti akan menampilkan struktur yang menggambarkan hubungan dan pengaruh antara variabel Kompensasi (X1), Budaya Organisasi (X2), Motivasi Kerja (Y), dan Kinerja Karyawan (Z) dalam Gambar 4.10 berikut ini : ρzx X1 ε1 ε2 ρyx ρzy Y Z ρyx2 X2 ρzx2 Gambar 4. 10 Analisis jalur variabel kompensasi, budaya organisasi, motivasi kerja dan kinerja karyawan Sumber: Peneliti (2018) Untuk melakukan penelitian analisis jalur maka struktur hubungan pada Gambar 4.10 akan dipecah menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 dimana sub-struktur 1 akan diuraikan pada sub-bab ini dan sub-struktur 2 akan diuraikan pada sub-bab selanjutmya. Analisa hubungan dan pengaruh variabel Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2), terhadap Motivasi Kerja (Y) akan digambarkan pada model selanjutnya yang disebut dengan sub-struktur 1. Adapun gambar dari sub-struktur 1 tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut ini : 65 Gambar 4. 11 Analisis jalur sub-struktur 1 Sumber : Peneliti (2018) Pada analisis regresi model 1 (satu) persamaan strukturalnya adalah: Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1 Keterangan: Y = Konflik Kerja X1 = Kompensasi X2 = Budaya Organisasi ε1 = Error a. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Kompensasi (X1), dan Budaya Organisasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Kompensasi dan Budaya Organisasi secara parsial terhadap Motivasi Kerja. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4. 15 Model Summary Sub-struktur 1 Model Summaryb Model 1 R ,517a R Square ,267 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,227 a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Motivasi_Kerja Sumber: Peneliti (2018) ,50832 66 Tabel 4. 16Coefficients Sub-struktur 1 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error ,579 (Constant) Coefficients Beta T ,795 Kompensasi ,400 ,154 Budaya_Organisasi ,341 ,165 ,373 ,295 Sig. ,729 ,471 2,604 ,013 2,061 ,046 a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja Sumber: Peneliti (2018) Peneliti akan melakukan penguujian untuk mencari pengaruh dari masingmasing variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan mengacu pada tabel 4. 16 : a) Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ alpha, maka Ho diterima Sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: Sig = 0.013 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik. b) Pengaruh variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik. 67 Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.046 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Motivasi Kerja pada PT Beruang Lautan Pasifik.. Berdasarkan nilai R Square (0.267) pada tabel 4.15, menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar peneliti akan penelitian yang mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut : Kemudian rangkuman koefisien jalur (beta) dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4. 17 Rangkuman hasil koefisien jalur sub-struktur 1 Variabel Koefisien Sig Kesimpulan Koefisien Variabel lain (ρyε1) Jalur (beta) X1 0.373 0.013 Ho ditolak X2 0.295 0.046 Ho ditolak 0.8562 Sumber: Peneliti (2018) Dengan demikian diperoleh sub-struktur 1 yang disajikan dengan koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 4.12 berikut ini : 68 X1 0.8562 0.373 Y 0.295 X2 Gambar 4. 12 Sub-struktur 1 beserta Koefisien Jalur Sumber : Peneliti (2018) Jadi dapat diperoleh persamaan struktural untuk sub-struktur 1 dari gambar 4.12 di atas : Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1 Y = 0.373X1 + 0.295X2 + 0.8562ε1 Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa : 1. Setiap peningkatan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.373 poin. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.373 poin. 2. Setiap peningkatan variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 1 poin, maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.295 poin. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 1 poin, maka variabel Motivasi Kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.295 poin. b. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) model 1 (satu) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel kompensasi (X1)dan budaya organisasi (X2) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel motivasi kerja (Y 1). Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : 69 Hasil analisis SPSS model summary pada tabel 4.15 menunjukan bahwa besarnya R Square adalah 0,267 atau 26.7%. Sehingga variabel motivasi kerja dapat dijelaskanoleh kompensasi dan budaya organisasi sebesar 26.7% dan 73.3% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 4.10 Analisis Sub-Struktur 2 Analisis pengaruh Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2), serta Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) akan digambarkan pada gambar 4.13 yang dinamakan sub-struktur 2. ρzx1 X1 ε2 ρzy Y Z ρzx2 X2 Gambar 4. 13 Analisis jalur sub-struktur 2 Sumber: Peneliti (2018) Analisis regresi model 2 (dua) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Pada analisis regresi model 2 persamaan strukturalnya adalah: Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzyY + ρzε2 Keterangan: Z = Kinerja Karyawan Y = Motivasi Kerja X1 = Kompensasi X2 = Budaya Organisasi ε2 = Error 70 a. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Kompensasi (X1), dan Budaya Organisasi (X2) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Kompensasi, Budaya Organisasi dan Motivasi kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4. 18 Model Summary Sub-struktur 2 Model Summaryb Model R R Square a 1 ,455 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,207 ,141 ,51444 a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Budaya_Organisasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Peneliti (2018) Tabel 4. 19Coefficients Sub-struktur 2 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients B Model 1 (Constant) Kompensasi Budaya_Organisasi Motivasi_Kerja Coefficients Std. Error 4,442 ,368 Beta T ,810 ,169 -,217 ,177 ,339 ,166 ,357 -,195 ,353 Sig. 5,480 ,000 2,173 ,036 -1,225 ,228 2,038 ,049 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Peneliti (2018) Peneliti akan melakukan pengujian untuk mencari pengaruh dari masingmasing variabel X1, X2, dan Y terhadap variabel Z dengan mengacu pada tabel 4.19: a. Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik 71 Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.036 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik. b. Pengaruh variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan(Z) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.228 > 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik. c. Pengaruh variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima 72 sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.049 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik. Berdasarkan nilai R Square (0.207) pada tabel 4.18, menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar peneliti akan penelitian yang mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut : Kemudian rangkuman koefisien jalur (beta) dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini : Tabel 4. 20 Rngkuman hasil koefisien jalur sub-struktur 2 Variabel Koefisien Sig Kesimpulan Koefisien Variabel lain (ρzε2) Jalur (beta) X1 0.357 0.036 Ho ditolak X2 -0.195 0.228 Ho diterima Y 0.353 0.049 Ho ditolak 0.8905 Sumber: Peneliti (2018) Dengan demikian diperoleh sub-struktur 2 yang disajikan dengan koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 4.14 berikut ini : 73 0.357 X1 0.8905 0.353 Y X2 Z -0.195 Gambar 4. 14 Sub-struktur 2 berserta Koefisien Jalur Sumber: Peneliti (2018) Namun hasil analisis membuktikan bahwa terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan yaitu variabel Budaya Organisasi (X2). Sehingga model 1 harus diperbaiki dengan metode Trimming dengan menyingkirkan variabel X2 yang memiliki koefisien jalur yang tidak signifikan. Oleh karena itu akan dibuat model 2 untuk substruktur 2 yang terdiri dari variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi Kerja (Y) sebagai variabel bebas dan Kinerja Karyawan (Z) sebagai variabel terikat. Dengan demikian penelitian akan dilanjutkan ke uji pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) secara simultan. b. Pengujian Pengaruh Variabel X1 dan Y terhadap Variabel Z Peneliti akan melakukan analisis sub-struktur 2 model 2 dimana variabel Budaya Organisasil (X2) disingkirkan dari model 2 sub-stuktur 2. Analisis sub-struktur 2 akan dilakukan oleh Peneliti dengan menggunakan bantuan software SPSS. Hasil output dari analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.26 – tabel 4.27 berikut ini : Tabel 4. 21 Model Summary Sub-struktur 2 Model 2 Model Summaryb Model 1 R R Square a ,417 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,174 ,129 a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Peneliti (2018) ,51791 74 Tabel 4. 22Coefficients Sub-Struktur 2 Model 2 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error 3,869 ,667 Kompensasi ,360 ,170 Motivasi_Kerja ,405 ,159 Coefficients T Beta Sig. 5,803 ,000 ,350 2,117 ,041 ,421 2,550 ,015 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Peneliti (2018) Peneliti akan melakukan pengujian untuk mencari pengaruh dari masing-masing variabel X1 dan Y terhadap variabel Z dengan mengacu pada tabel 4.22 : a. Pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.041 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik. b. Pengaruh variabel Konflik Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Hipotesis: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik 75 Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik Dasar Pengambilan Keputusan: sig ≥ alpha, maka Ho diterima sig < alpha, maka Ho ditolak Keputusan: sig = 0.015 < 0.05, maka Ho ditolak Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan pada PT Beruang Lautan Pasifik. Berdasarkan nilai R Square (0.174) pada tabel 4.21, menghitung nilai koefisien jalur dari faktor lain di luar peneliti akan penelitian yang mempengaruhi nilai variabel sebagai berikut : Rangkuman koefisien jalur (beta) untuk sub-struktur 2 model 2 dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut ini : Tabel 4. 23 Rangkuman hasil koefisiean jalur sub-struktur 2 model 2 Variabel Koefisien Sig Kesimpulan Koefisien Variabel lain (ρzε2) Jalur (beta) X1 0.350 0.041 Ho ditolak Y 0.421 0.015 Ho ditolak 0.9088 Sumber : Peneliti (2018) Dengan demikian diperoleh diagram jalur untuk sub-struktur 2 model 2 pada gambar 4.15 berikut ini : 76 0.9088 X1 0.350 Y Z 0.421 Gambar 4. 15 Sub-struktur 2 Model 2 beserta Koefisien Jalur Sumber : Peneliti (2018) Jadi dari gambar 4.15 dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 2 model 2 : Z = ρzx1X1 + ρzyY + ρzε2 Z = 0.350X1 + 0.421Y + 0.9088ε2 dimana R Square = 0.174 Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa : 1. Setiap peningkatan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel Kinerja Karyawan (Z) juga akan mengalami peningkatan sebesar 0.350 poin. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Kompensasi (X1) sebesar 1 poin, maka variabel Kinerja Karyawan (Z) juga akan mengalami penurunan sebesar 0.350 poin. 2. Setiap peningkatan variabel Motivasi Kerja (Y) sebesar 1 poin, maka variabel Kinerja Karyawan (Z) akan mengalami peningkatan sebesar 0.421 poin. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan variabel Konflik Kerja (Y) sebesar 1 poin, maka variabel Kinerja Karyawan (Z) akan mengalami penurunan sebesar 0.421 poin. Jadi, keseluruhan pengaruh Kompensasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) serta dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Z) setelah dilakukan Trimming dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut ini : 77 X1 0.350 0.8562 0.9088 0.37 0.421 Y Z 0.295 X2 X1 0.350 0.8562 0.9088 0.373 0.421 Y Z 0.295 X2 Gambar 4. 16 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z setelah Trimming Sumber : Peneliti (2018) Kemudian berdasarkan seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui Pengaruh Kausal Langsung (PKL), Pengaruh Kausal Tidak Langsung (PKTL), dan Pengaruh Kausal Total (PKT) dari masing-masing variabel. Hasil dari PKL, PKTL, PKT dari masing-masing variabel akan dijabarkan pada tabel 4.24 berikut ini : Tabel 4. 24 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z Variabel Koefisien Jalur Pengaruh Kausal Langsung Tidak Langsung Melalui Total Y Kompensasi (X1) 0.373 0.373 - 0.373 0.295 0.295 - 0.295 terhadap Motivasi Kerja (Y) Budaya Organisasi (X2) terhadap Motivasi Kerja 78 (Y) Motivasi Kerja (Y) 0.421 0.421 - 0.421 0.350 0.350 0.373 x 0.421= 0.1570 0.507 - - 0.295 x 0.421 = 0.1242 0.1242 ε1 0.8562 0.9088 - - ε2 0.8562 0.9088 - - terhadap Kinerja Karyawan (Z) Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) Sumber: Peneliti (2018) Berdasarkan tabel 4.24, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian pertama dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Besarnya pengaruh variabel Budaya Organisasi (X1) terhadap variabel Konflik Kerja (Y) adalah sebesar 0.3732x 100% = 13.9129%. 2. Tujuan penelitian kedua dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Besarnya pengaruh variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar -0.2952 x 100% = 8.7025% 3. Tujuan penelitian ketiga dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Besarnya pengaruh variabel Konflik Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) adalah sebesar 0.4212 x 100% = 17.7241%. 4. Tujuan penelitian keempat dengan hipotesis “Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT 79 Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Besarnya pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) adalah sebesar 0.5072 x 100% = 25.7049%. 5. Tujuan penelitian kelima dengan hipotesis “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik”, menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. 6. Tujuan penelitian keenam untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar : (0.373 x 0.421)2 x 100% = 0.1572 x 100% = 0.02466 x 100% = 2.46%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah positif dan sebesar 2.46% 7. Tujuan penelitian ketujuh untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel Motivasi Kerja (Y) adalah sebesar : (0.295 x 0.421)2 x 100% = 0.12422 x 100% = 0.01542 x 100% = 1.5424%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah positif dan sebesar 1.5424% 4.11 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pada bagian ini peneliti akan membahas implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini dimana pembahasan akan disesuaikan dengan ruang lingkup masalah yaitu seluruh karyawan PT. Beruang Lautan Pasifik. Berikut adalah hasil implikasi dari penelitian ini : 1. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Motivasi dipengaruhi oleh sistem kompensasi jika kompensasi yang dirasakan cukup puas bagi karyawan hal tersebut akan mempengaruhi cara karyawan dalam bekerja dan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan, pekerjaan yang dihasilkan 80 semakin bagus dan kinerja PT Beruang Lautan Pasifik semakin dipercaya baik oleh masyarakat maupun rekan kerja. 2. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Motivasi Kerja (Y) pada PT Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Budaya Organisasi sangat mempengaruhi susana dalam bekerja dan kinerja itu sendiri. Budaya Organisasi yang sekarang tidak cukup baik bagi Perusahaan PT Beruang Lautan Pasifik dimana karyawan suka bertindak semaunya sendiri seperti mengerjakan tugas dekat dengan deadline berpergian dijam kerja. Hal ini tidak sperti diharapkan dimana seharusnya budaya organisasi harus memiliki hal yang psotif sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik. 3. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik. Dilihat dari kondisi di lapangan Motivasi Kerja Karyawan masih begitu kurang sehingga dibutuhkan perubahan dari kompensasi maupun budaya organisasi yang dapat membangkitkan motivasi karyawan dalam bekerja, cara lain juga dapat dengan memperbaiki hubungan diantara karywan dan membangun lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan dapat lebih termitivasi dalam bekerja sehingga kinerja semakin baik dan meningkat. 4. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwaterdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik, Dari kondisi di perusahaan memang kompensasi menjadi bagian bagi karyawan dimana hal tersebut dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja, semakin bagus sistem kompensasi di perusahaan semakin bagus pula kinerja yang dihasilkan karyawan. 5. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwatidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) pada PT Beruang Lautan Pasifik, Budaya Organisasi menjadi bagian penting didalam perusahaan. Dilihat dari kondisi di Lingkungan memang Budaya Organisasi mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja kondisi budaya organisasi menurunkan semangat dan motivasi dalam bekerja seperti menunda pekerjaan, namun hal tersebut tidak membuat karyawan melupakan tugas dan tanggung jawab mereka, sehingga mereka tetep mempunyai kinerja yang cukup baik. 81 6. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa pengaruh tidak langsung variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel Motivasi Kerja (Y) adalah, Hal ini penting bagi perusahaan PT Beruang Lautan Pasifik dalam membuat sistem kompensasi didalam perusahaan dan membangun faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan kemudian memilhara apa yang baik dari perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila faktor-faktor tersebut dapat terpelihara dengan baik maka motivasi karyawan dapat meningkat dan nantinya akan berpengaruh terhadap hasil karyawan dalam bekerja yaitu kinerja karyawan. 7. Melalui hasil penelitian ini, ditemukan bahwa mengetahui pengaruh tidak langsung variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) melalui variabel Motivasi Kerja (Y), Dilihat dari kondisi di lapangan sebaiknya PT Beruang Lautan Pasifik lebih memperhatikan dan meningkatkan Budaya Organisasi yang lebih baik lagi didalam perusahaan karena hal tersebut akan mempengaruhi cara karyawan dalam bekerja yang kemudian hal tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan, kebiasaan yang baik atau budaya yang baik jika terus dipupuk maka kedepannya akan semakin begitupun sebaliknya kebiasaankebiasaan yang kurang baik akan membentuk budaya yang kurang baik pula, yang nantinya hasil dari kebiasan tersebut menghasilkan kualitas kinerja karyawan itu sendiri untuk itu pemahaman proses pengelolaan budaya pun harus diperhatikan. 82