Luka bakar ( dr. Rezi Rahmanda) Pertanyaan: 1. (dr. Sandria) : Apakah pasien di rawat inap? Apakah semua pasien dengan luka bakar perlu dirawat inap? = Kriteria ranap pada pasien luka bakar dinilai dari keparahan, etiologi , derajat dan seberapa luas, untuk derajat 1 tidak ada kriteria ranap. - Grade 2 (luas luka bakar <10 - > 50 tahun luas luka bakar lebih dari 10 % Derajat 2 dengan usia >10 – 50 Tahun luas luka bakar lebih dari 20% Derajat grade 3 semua rentan usia dirawat Luka bakar dengan fraktur Pasien dengan indikasi khusus seperti pasien dengan penyakit jantung/ pasien yg dari pertimbangan akan memperburuk keadaan saat dilakukan rawat jalan. Luka bakar yg terindikasi adanya trauma inhalasi 2. (dr. Dina) : Tatalaksana awal jika ditemukan tanda-tanda trauma inhalasi? Apakah indikasi untuk merujuk pasien dengan trauma inhalasi? = kita lakukan survey pada pasie, adanya black sputum , terbakar nya bulu hidung, adanya trauma akibat ahan kimia atau termal yang tinggi perlu docuigai adanya trauma inhalasi - Untuk terapi dengan curiga trauma inhalasi sebaiknya diberikan )2 dengan NRM, - Perlu juga dipertimbangkan dilakukan intubasi - Kalau curiga adanya edema laring bisa dilakukan cricoidectomy - Pantau AGD pasien berkala, dan rontgen thorak berkala agar diketahui apakah ada asidosis atau tidak 3. (dr. Meirisa) Indikasi terapi cairan pada pasien dengan luka bakar? Kenapa pada pasien ini tidak diberikan? = tidak diberikan terapi cairan karena berdasarkan derajat keparahannya, - Grade 2 (luas luka bakar <10 luas luka bakar < 10 % Kalau pada orang dewasa jika luka bakar > 20 % dilihat juka derajat 2 terindikasi dipasangnya Pada 24 jam pertam apasien dengan luka bakar bisa terjadi permeabilitas kapiler OE (dr. Citra): 1. (Dr. Tami): Mengapa tidak diberikan tampon antibiotic pada pasien ini? = Perimbakan pemberian tampon Karena awalnya pasien tidak kooperatif tetapi terapi yang diberikan terpai tetes telinga 2. (dr. Niken) Kenapa tidak diberikan kortikosteroid topical? = pertimbangan diberikan jika terjadi edema 3. (dr. Fredy) : kalau pada OE apakah [erlu diberikan obat oral atau sistemik? = sesuai literartur diberikan dengan obat topical, tetapi pada pasien tidak kooperatif jadi say amemberikan untuk terapi sistemik yaitu antibiotic sistemik dan antipiretik untuk antipiretik KPWS: 1. (dr. Zakiah) Komplikasi pada pasien dengan KPSW? = Komplikasi yg terjadi yaitu anak nya bisa lahir preterm, indikasi ketupan yang terinfeksi dan ditakutkan akan terjadi infeksi pada anak yang akan dilahirkan - Untuk menjadi perhatian perlu dilakukan tindakan SC jika 2. (dr. Zena) Tatalaksana untuk KPWS bagaimana? Indikasi terminasi pada pasien ini ? = Diliat dari usia kehamilan <30 minggu (konservatid) tirah baring, dilakukan pematangan paru (deksametason selama 2 hari) dipertahankan usia kehamilan hingga aterm - Usia diatas 37 minggu (dilakukan induksi agar aterm Jika sudah inpartu dilakukan akselerasi Usia gestasi > 37 minggu dapat segera dilakukan tindakan SC apalahgi sudah ditemukan tanda-tanda gawat janin , ibu yang terinfeksi seperti demam 3. Etiologi dari KPWS? = 1. (dr. Fadhlu) Kelainan dari kelainan otot servix (terlalu kuat atau lemah) 4. 5. 6. 7. 8. Terjadinya peningkatan intrauterine Terjadi penerasi yang terlalu dalam saat coitus Pada pasien gemeli bisa Makrosomia Infeksi berupa keputihan, sakit gigi, ISK MORBILI (dr. Rafenia) 1. (Dr. Dina) Indikasi rawat inap pada pasien rawat inap dan rawat jalan? = pada pasien ini disarankan ranap karena terdapat tanda-tanda klinis yang ditakutkan akan semakin memburuk jika pasien rawat jalan, seperti adanya tanda-tanda BP ditemukan adanya Rhonki pada paru dan gastroenteritis yaitu ditemukan adanya BAB cair , mual dan muntah yang terus menerus. Pengobatan pada rawat jalan lebih ditekankan pada keluhan yang muncul seperti adanya batuk kita berikan mukolitik atau ekspektoran, pmberian antibiotic agar tidak terjadi komplikasi yang lebih fatal, pemberian antipiretik juga untuk menurunkan panas pada pasien. 2. (dr. Neva) Indikasi diberikan vitamin A ? kenapa diberikan hanya 2 hari? = Untuk Pemberian Vitamin A diberikan karena virus campak ini menyerang epitel nasofaring, untuk sedangkan vitamin A ini letaknya terdapat di epitel, jika untuk orang 3. - (dr. Jethro) Indikasi Medis pasien sembuh? Bebas dema 24 jm tanpa antipiretik Perbaikan klinis (tanpa sesak maupun diare) Nafsu makan baik Ruam kulit mulai menjadi kehitaman dan mengelupas HIPOKALEMI (dr. Dyan) 1. Makanan apa saja yang dapat diberikan untuk pasien dengan hipokalemi selain pisang? = kacang, kurma, alpukat, dan yoghurt STEMI: 1. Bagaimana membedakan nyeri dada pasien jantung dang aster? =