A. Dampak Vulkanisme pada Kehidupan Selama ini keberadaan vulkanisme, khususnya gunungapi dipersepsikan oleh masyarakan sebagai sebuah ancaman bencana. Hal ini memang benar, namun sesungguhnya berkah keberadaan gunungapi bagi kehidupan jauh lebih banyak dibandingkan denga bencana yang ditimbulkan. Gunungapi yang masih aktif tersebar luas dibeberapa bagian dunia, yaitu di sepanjang sistem Pegunungan Mediteran, Sirkum Pasifik, dan beberapa wilayah yang lain di dunia (lihat gambar No. 25 tentang Peta Persebaran Gunungapi di Dunia). Catatan sejarah menunjukkan bahwa beberapa letusan gunungapi telah menimbulkan korban harta benda dan jiwa yang sangat besar yang pernah terjadi antara lain sebagai berikut. 1) Letusan Gunung Krakatau pada bulan Agustus 1883 menyebabkan sekitar 36.000 orang meninggal akibat luka bakar dari material letusan dan tsunami yang ditimbulkan oleh letusan tersebut. Pada Tsunami yang ditimbulkan oleh letusan Krakatau yang menyebabkan tsunami karena terjadinya lonsor di bawah permukaan laut yang terjadi pada 22 Desember 2018 menyebabkan korban jiwa sebanyak 430 orang. 2) Gunung Visuvius di Italia pada tahun 79 SM menelan korban jiwa yang sangat banyak. Dua kota yang berada di dekatnya, yaitu Herculaneum dan Pompeii terkubur oleh material hasil erupsi. Diperkiranak orang yang meningal akibat letusan tersebut lebih dari 10.000 orang. 3) Gunung Nevado del Ruiz di Colombia meletus pada bulan November 1985 menelan korban sekitar 23.000 orang. 4) Gunung Pelée, di Pulau Martinique meletus pada 25 April 1902 menelan korban sekitar 40.000 jiwa meninggal akibat letusan tersebut. Sebelumnya banyak orang mengira Gunung Pelée sudah tidak aktif lagi. Hal ini menyerupai Gunung Galunggung di Jawa Barat yang meletus ketika sudah ratusan tahun tidak aktif lagi. 5) Gunung Merapi di Yogyakarta/ Jawa Tengah merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di dunia. Letusan Gunung Merapi yang menelan banyak korban antara lain terjadi pada tahun 1872 dan tahun 2010. Letusan yang terjadi pada bulan April 1872 menyebabkan 341 orang tewas dan letusan pada bulan November 2010 menelan korban sebanyak 277 orang. Di samping korban yang langsung terjadi akibat material yang dekuarkan oleh gunungapi, ada dampak lain yang merugikan yaitu rusaknya tanaman pangan yang memicu terjadinya kelaparan. Letusan gunung Tambora di Sumbawa berdampak sampai di India dan Eropa. Menurut (https://tirto.id/meletusnya-gunung-tambora-dan-akibatnya-terhadap-duniacmqu), akibat letusan tersebut menyebabkan suhu global menurun sekitar 0,4 sampai 0,7 derajat celsius sebagai dampak kabut kering yang menyelimuti bumi. Akibatnya, pertanian yang seharusnya mendapat paparan sinar matahari di musim semi menjadi gagal panen di India dan Eropa yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia karena kekuranganpangan. Keberadaan gunungapi tidak hanya berdampak negatif terhadap kehidupan manusia seperti disebutkan di atas. Jika dibandingkan, maka berkah dari adanya gunung api bagi kehidupan manusia lebih besar daripada bencana yang ditimbulkannya. Manfaat dari adanya kegiatan vulkanisme dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut. 1) Berbagai macam bahan tambang seperti timah, tembaga, emas dan lain-lain terbentuk melalui proses vulkanisme (intrusi). Potensi pasir besi yang berada di sepanjang pantai selatan Jawa dari Teluk penyu sampai Parangtritis merupakan hasil erupsi gunung Merapi yang telah mengalami sortasi dan sedimentasi. 2) Material-material yang dikeluarkan gunungapi ketika bererupsi merupakan bahan pembentuk tanah yang subur yang sangat menguntungkan bagi usaha pertanian. 3) Material yang dikeluarkan gunungapi berupa pasir, kerikil, dan batu merupakan bahan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur dan bangunan-bangunan yang lain seperti gedung-gedung dan perumahan. 4) Gunungapi yang memiliki ketinggian sampai ribuan meter di atas permukaan laut akan menyebabkan terjadinya variasi iklim, akibatnya jenis vegetasi yang bisa tumbuh di wilayah tersebut juga bervariasi. 5) Banyak gunungapi yang berkembang menjadi objek wisata karena keindahan panoramanya, keunikannya, dan potensi lain yang dimilikinya seperti adanya mata air panas, geyser, dan sebagainya. 6) Gunungapi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pembangkit tenaga listrik panas bumi. 7) Di beberapa gunungapi terdapat tambang belerang yang sangat penting dalam industri kimia. 8) Karena ketinggiannya, gunungapi dapat menyebabkan terjadinya hujan orografis, dan sekaligus sebagai daerah tangkapan hujan sehingga banyak mata air yang muncul dari lereng-lerengnya. B. Dampak Tektonisme terhadap Kehidupan. Tenaga tektonik merupakan pembentuk rupa bumi yang utama. Terjadinya vulkanisme dan seisme sebagian besar dipengaruhi oleh tenaga tektonik. Bagi kehidupan, tenaga tektonik memiliki pengaruh yang sangat besar, baik yang bersifat merugikan atau menguntungkan. Dampak yang merugikan yang sangat dirasakan adalah bahwa tenaga tektonik ini dapat menyebabkan terjadinya gempabumi dahsyat yang menimbulkan banyak korban (akan dijelaskan secara khusus pada bagian selanjutnya). Korban yang diakibatkan bencana gempabumi tersebut akan bertambah besar lagi ketika diikuti terjadinya tsunami. Di samping dampak negatif, keberadaan tenaga tektonik juga berdampak positif bagi kehidupan di bumi. Dampak positif tersebut antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut. 1) Jika di bumi tidak ada aktivitas tenaga tektonik, maka sebagian besar permukaan bumi akan berada di bawah permukaan air laut, sehingga luas daratan sangat sempit. Benua-benua yang ada di dunia ini secara keseluruhan terwujud karena adanya tenaga tektonik. 2) Tenaga tektonik menyebabkan lapisan-lapisan kerak bumi memliki struktur yang sangat beraneka seperti dome, basin, antiklin, sinklin, geosinklin, patahan, dan lain-lain. Terkait dengan hal ini, maka keberadaan tenaga tektonik akan sangat menguntungkan bagi 3) 4) 5) 6) 7) manusia. Minyak bumi yang merupakan sumber energi paling penting pada saat ini, bisa terbentuk karena adanya geosinklin. Minyak yang terbentuk pada cekungan geosinklin tidak akan memiliki nilai ekonomi untuk ditambang jika tidak terakumulasi pada strukturstruktur kerak bumi seperti dome, antiklin, patahan dan sebagainya. Mata air artesis juga hanya bisa terbentuk jika di suatu wilayah terdapat struktur batuan tertentu seperti antiklin. Pegunungan yang tinggi sebagai hasil pengangkatan kerak bumi berperan sebagai kawasan tangkapan hujan dan salju. Salju abadi yang terdapat pada puncak-puncak gunung yang tinggi merupakan cadangan air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang ada di bawahnya yang tersedia sepanjang tahun. Pegunungan Himalaya dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi jutaan penduduk di India. Puncak-puncak gunung yang tinggi yang dilerengnya terdapat salju merupakan tempat wisata yang menarik. Contohnya antara lain St. Anton di Austria, Courchel di Perancis, Seefeld di Austria, dan Moritz di Swiss. Berkat aktivitas tenaga tektonik, bahan tambang yang semula berada di dasar laut bisa terangkat di atas permukaan laut sehingga memudahkan untuk mengeksploitasinya. Contohnya adalah terbentuknya pegunungan kapur/gamping yang menjadi bahan baku dalam industri semen. Adanya pegunungan yang tinggi memungkinkan adanya aliran sungai deras yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dari tenaga air. Adanya pegunungan yang tinggi memungkinkan berbagai macam jenis tumbuhan bisa hidup. Jika pegunungan yang tinggi tersebut terletak di daerah tropis, maka wilayah tersebut di samping dapat ditanam jenis tanaman khas daerah tropis (pada wilayah bagian bawah), maka di bagian atas dapat juga ditanami jenis-jenis tanaman yang mestinya tumbuh di daerah subtropis, seperti gandum, buah apel, wortel, dan lain-lain. C. Dampak Gempabumi dan Tsunami bagi Kehidupan Selama ini gempabumi merupakan salah satu fenomena alam yang sangat ditakuti, karena datangnya tidak bisa diprediksi dan menimbulkan korban harta dan jiwa yang besar, jauh melebihi bencana alam yang lain. Korban yang ditimbulkan bukan saja diakibatkan getaran gempa itu sendiri, namun juga bencana lain yang diakibatkannya, yaitu tsunami. Beberapa bencana gempabumi dahsyat yang pernah terjadi serta jumlah korban jiwa yang diakibatkannya, berdasarkan informasi yang diktip dari BBC, antara lain dapat dikemukanan sebagai berikut. Tabel 3. Beberapa Gempa Besar yang Pernah Terjadi di Dunia Tanggal terjadi Lokasi Jumlah Korban Jiwa 28 Desember 1908 Selat Messina, Italia 80.000 1 September 1923 Great Kanto, Jepang 142.800 31 Mei 1970 Yungay, Peru 66.000 23 Desember 1972 Managua, Nikaragua 10.000 28 Juli 1976 Tangshan, China 250.000 26 Desember 2004 Aceh, Indonesia 200.000 30 September 2009 Padang, Indonesia 1.117 12 Januari 2010 Port-au-Prince, Haiti. 230.000 12 Desember 1992 Flores, Indonesia 2.100 28 September 2018 Palu, Indonesia 2.073 Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/3604409/55-gempa-paling-mematikansepanjang -sejarah-dunia-5-di-antaranya-di-indonesia Gempabumi di samping menimbulkan korban jiwa, juga merusak infrastruktur seperti jalan raya, putusnya jalur pipa gas dan pipa air, rusaknya/bocornya reaktor nuklir, jebolnya bendungan, rusaknya jembatan dan lain-lain. Meskipun gempabumi banyak menimbulkan kerugian dalam kehidupan manusia, namun memiliki kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khsusnya ilmu kebumian. Lapisan-lapisan yang ada di dalam tubuh bumi yang terdiri inti bumi, mantel, dan litosfer dapat diungkap berdasarkan analisis data seismogram. Pengetahuan/data mengenai struktur batuan sangat diperlukan dalam pertambangan, khususnya minyak bumi karena minyakbumi akan terakumulasi pada struktur batuan tertentu. Untuk mengetahui struktur batuan secara detail yang tersembunyi di bawah permukaan bumi orang dapat dapat memetakan/ menggambarkannya dengan membuat gempa buatan. Gempabumi yang timbul sebagai akibat dari adanya aktivitas magma dari suatu gunung api dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk memprediksi kemungkinan akan terjadi letusan. Dengan demikian getaran gempa tersebut dapat dipandang sebagai peringatan dini alamiah bagi penduduk yang tinggal di sekitar gunung api untuk lebih waspada terhadap kemungkinan akan terjadinya letusan.