Etika adalah hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan, apalagi sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial. Setiap tingkah laku dan perbuatan yang kita lakukan tidak akan pernah lepas dari pandangan orang lain, dan hal tersebut sekaligus menentukan penilaian orang lain terhadap kita. Etika menurut kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) memiliki arti ‘ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika menurut beberapa ahli, di antaranya : 1. James J. Spillane SJ – Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang pada orang lain. 2. Prof. DR. Franz Magnis Suseno – Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, dan pijakan kepada tindakan manusia. 3. Soegarda Poerbakawatja – Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan. 4. Drs. O.P Simorangkir – Etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia. Banyak sekali pembahasan dalam etika ini, dan kelompok kami akan membahas tentang etika saat berjalan dan duduk. Etika berjalan menurut Islam : a) Bersikap tawadhu’ dan tidak sombong dalam berjalan Berjalan dengan membusungkan badang dan mendongakkan kepala merupakan hal yang dibenci oleh Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya (Al-Isra’ : 37) serta ( Luqman : 18) b) Tidak berjalan hanya dengan menggunakan satu alas kaki “Sesungguhnya setan berjalan dengan 1 sandal” (HR. Ath-Thahawi) “Janganlah salah seorang dari kalian berjalan menggunakan satu sandal, dan hendaklah ia memakai semuanya atau melepas semuanya” (HR. Bukhori dan Muslim) c) Sesekali bertelanjang kaki saat berjalan “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar kadang kadang telanjang kaki ketika berjalan” (HR. Ahmad) d) Berjalan dengan cepat, tenang, dan baik Abu Hurairah pernah bercerita “Saya tidak pernah melihat orang yang paling gagah dari Rasulullah SAW, seakan-akan matahari berjalan diwajahnya, dan saya tidak melihat seseorang yang paling cepat jalannya selain Rasulullah SAW, seakan – akan bumi untuk terlipat untuk beliau.” (HR. At-Tirmidzi) e) Berjalan tegak dan tidak bungkuk “Rasulullah orangnya berpostur sedang, tidak tinggi ataupun pendek, fisiknya bagus. Warna kulitnya kecoklatan. Rambutnya tidak kriting juga tidak lurus. Apabila berjalan, beliau berjalan dengan tegak.” (HR. Al-Baihaqi) f) Memosisikan badan condong ke depan “Apabila Rasulullah berjalan, beliau condong kedepan seakan akan beliau turun dari shahab (tempat yang tinggi)” (HR. Al Baihaqi) g) Seprang Muslim hendaklah berniat benar ketika hendak berjalan Apabila berjalan, maka berniatlah untuk melakukan hal yang baik dan menuju ke tempat tempat yang baik. h) Berjalanlah untuk sesuatu yang tidak haram Hindarilah berjalan menuju tempat tempat buruk dan melakukan hal yang buruk. Sesungguhnya kaki dan tangan kita akan memberikan kesaksisan di akhirat kelak. Jika perjalanan kita untuk hal buruk, maka setiap ayunan langkahnya akan berbuah dosa. i) Hindari gaya jalan yang buruk Contohnya berjalan dengan rasa takabbur, gelisah, gemetar. Berjalan dengan lunglai seperti orang sakit, meniru lawan jenis, berburu buru dan terlalu cepat, serta langkahnya yang seakan akan melompat. Etika duduk menurut Islam a) Apabila hendak duduk, berilah salam terlebih dahulu kepada mereka yang ada pada suatu majelis tersebut dan duduklah di tempat yang masih tersisa. Selain sebagai sapaan seorang muslim terhadap muslim lainnya, dengan mengucapkan salam kita memberikan kesan bahwa kita menghormati mereka yang sudah datang terlebih dahulu daripada kita. b) Tidak duduk ditengah tengah majelis. Usahakan untuk duduk di tempat kosong dalam majelis tersebut tanpa meminta tempat duduk orang lain. Jangan duduk ditengah tengah majelis, karena dengan duduk di tengah majelis, kita akan membelakangi sebagian orang yang berada di pinggir. Hal tersebut terkesan kurang menghormati tamu yang lain. c) Memperhatikan etika duduk. Tidak memasukkan jari kedalam mulut, dan lain- lain. Etika mengatur bagaimana sikap yang seharusnya kita lakukan di tempat umum dan di tengah kerumunan orang lain. Memasukkan jari kedalam mulut di tempat umum akan menimbulkan penilaian yang kurang baik dari orang lain terhadap kita. Hal tersebut terkesan sibuk dengan diri sendiri dan termasuk kurang sopan jika dilakukan ditempat umum. d) Menundukkan pandangan dan tidak melemparkan pandangan pada muslimah lain. Pada saat di tempat asing ataupun tempat umum, misalnya rumah orang lain. Kita harus menjaga pandangan kita dan tidak terlalu memandang kesana kemari, meskipun ada banyak hal yang terkesan baru menurut kita. Hal tersebut terkesan seperti orang yang sedang mencari sesuatu atau orang yang menginginkan sesuatu untuk dia miliki, maka dari itu kita lebih baik menundukkan kepala kita. Bagi seorang muslim dan muslimah seharusnya menjaga pandangan mereka agar tidak saling bertatapan, apalagi yang belum mahramnya. Selain menjaga diri dari bertambahnya dosa, menatap orang lain juga akan membuat mereka tidak nyaman. e) Membalas salam orang yang mengucapkan salam Menjawab salam adalah wajib, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menjawab dan membalas salam orang yang mengucapkan salam. Salam adalah doa, ketika ada orang yang mendoakan kebaikan kepada kita, maka balaslah doa yang setara baiknya atau bisa lebih baik dari yang mereka doakan untuk kita. f) Mencegah setiap kemunkaran yang terjadi di hadapannya Bukan hanya agama Islam, setiap agama pasti mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Bagi seorang muslim, jika melihat ada sesuatu yang tidak benar, maka wajib bagi kita untuk meluruskannya jika kita mengetahuinya. Misalnya terdapat selisih faham antar sesama, maka berusahalah untuk menjadi penengah dan jembatan penyelesaian masalah diantara keduanya. g) Memohon ampun kepada Allah ketika akan meninggalkan majelis tersebut. Dalam sebuah majelis yang dihadiri oleh banyak orang, bukan tidak mungkin jika selama majelis tersebut berlangsung, interaksi yang kita lakukan dengan sesama terselip hal buruk yang tidak sengaja kita lakukan. Tempat yang kita singgahi suatu hari nanti juga akan memberikan kesaksian untuk apa mereka digunakan. Untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya sebelum meninggalkan tempat majelis tersebut kita meminta ampun kepada Allah, agar majelis yang kita hadiri tidak mendatangkan kemadlaratan, dan menjadi ladang keberkahan bagi kita. Etika Duduk secara umum a) Badan tegak tetapi tetap santai Posisi demikian akan memberikan kesan orang yang optimis. b) Merapatkan kaki dibawah, dan tidak menumpangkan kaki. Tidak membuka kaki apalagi seorang wanita yang memakai rok mini. Paha kaki tidak lebih lebar dari bahu. Posisi kaki yang baik ketika duduk adalah dengan merapatkan kedua lutut. Apalagi bagi seorang perempuan, hal ini juga akan membantu mereka yang menggunakan rok mini menutupi kaki mereka. Jangan sekali kali meletakkan tas maupun barang lainnya di atas paha maupun diatas meja. Letakkan tas kalian disebelah kanan tempat duduk. c) Tidak meluruskan kaki (selonjoran), apalagi di atas meja Posisikan kaki kalian lurus kebawah, bukan kedepan. Meluruskan kaki kedepan akan menyebabkan alas sepatu terlihat, dan hal ini dianggap tidak sopan. Untuk wanita, kalian dapat menyerongkan kaki kalian sedikit kekanan ataupun kekiri dengan tetap menjaga alas sepatu kalian tidak terlihat. Jangan menumpangkan kaki kalian satu dengan yang lain. d) Kaki tidak dinaikkan ke atas kursi (seperti jongkok dan bersila) Duduk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangan mengangkat kaki kalian diatas kursi seperti orang yang sedang tidak duduk di kursi, seperti posisi bersila maupun jongkok. Hal tersebut adalah perbuatan yang kurang sopan. e) Duduklah dikursi yang disediakan Duduklah pada kursi yang telah disediakan atau kursi yang memang masih kosong. Jangan meminta kursi orang lain atau menyuruh mereka pindah kekursi yang lain. f) Diamkan kaki, jangan digoyang-goyangkan Jangan menggoyang goyangkan kaki. Bersikap dengan tetap tenang dan berwibawa g) Letakkan tangan diatas masing masing paha dan tidak berpangku tangan Letakkan tangan diatas masing masing paha (Tangan kanan diatas paha kakan, dan sebaliknya). Jangan menumpangkan tangan. h) Tidak menyenderkan tangan di atas kursi Jangan menyenderkan tangan dikursi, hal tersebut menandakan orang yang tdiak bersemangat. i) Bagi seorang wanita, tutuplah lutut dan serongkan kaki. Jangan sampai alas dari sepatu atau sandal itu akan terlihat. Hal yang demikian juga dapat menutupi kaki wanita yang memakai pakaian mini j) Berdirilah jika ada orang yang mengajak bersalaman. Berdirilah jika ada orang yang mengajak bersalaman. Hal ini juga berlaku ketika ada orang yang memasuki ruangan, apalagi jika orang tersebut termasuk orang yang dihormati. Perbuatan demikian akan memberikan kesan hormat kepada mereka. k) Dahulukan wanita, orang tua, dan orang sakit. Jika mereka belum mendapat tempat duduk, maka berikan tempat dudukmu untuk mereka. Orang yang harus didahulukan mendapatkan tempat duduk adalah wanita, orang tua, dan orang yang sedang sakit. Jika kalian menjumpai mereka tidak mendapatkan tempat duduk, maka berdirilah dan berikan tempat duduk tersebut kepada mereka yang membutuhkan. Etika Berjalan secara umum a) Tidak membusungkan dada sehingga terlihat angkuh, dan tidak membungkukkan badan Berjalanlah dengan tegak, tidak terlalu membusungkan dada dan juga tidak terlalu membungkukkan badan. Membusungkan dada menandakan orang yang sombong. Membungkukkan badan menandakan sikap peisimis dan tidak percaya terhadap diri sendiri. Allah membenci kedua sikap tersebut. Posisikan sikap berjalanmu diantara keduanya, karena hal itu adalah tanda orang yang optimis. b) Angkat kaki ketika melangkah, jangan menyeret kaki Melangkahlah dan angkatlah kaki ketika melangkah. Menyeret kaki ketika berjalan akan menimbulkan suara dari alas kaki yang akan mengganggu orang lain. Selain itu, hal tersebut memperlihatkan orang yang memiliki sifat pemalas. c) Langkah kaki tidak dihentak hentakkan Melangkahlah dan jangan dilebih lebihkan. Menghentak hentakkan kaki akan menimbulkan suara yang nantinya menganggu orang lain ketika mendengarnya. d) Pandangan lurus kedepan, dan tidak menoleh kekanan maupun kekiri Ketika berjalan, pandangan lurus kedepan dan tidak menoleh kekanan maupun kekiri. Selain menghindari tabrakan dengan orang maupun dengan benda, hal tersebut juga akan mempercepat langkah kalian. ketika disapa oleh orang lain, berhentilah sebentar dan sapa dia kembali dengan menolehkan kepala dan sertakan badan kalian. hal itu dianggap lebih menghormati mereka. e) Tidak memandangi mata orang atau lawan jenis Menjaga pandangan adalah hal yang penting, karena memandangi orang lain apalagi lawan jenis akan menimbulkan kesan tidak nyaman bagi mereka yang dipandang. f) Langkah kaki tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek Berjalanlah sesuai porsi kalian, tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek. Sebenarnya cepat lambatnya langkah kaki juga dipengaruhi oleh suatu wilayah. Misalnya di daerah Jepang yang sudah terkenal sebagai orang pekerja keras. Kalian akan menemukan orang yang berjalan dengan sangat cepat, karena bagi mereka hidup ini untuk kerja, dan waktu adalah uang. Maka mereka tidak akan membuang buang waktu mereka untuk perjalanan yang lama. Sedangkan di daerah Arab yang sebagian besar wilayahnya adalah pasir. Untuk memindahkan kaki saja mereka agak kesulitan, maka disana kalian akan menemukan orang yang jalannya sedikit agak lambat. Karena bagi mereka yang penting sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Berdasarkan hal tersebut, kita harus bisa memposisikan dimana kita sekarang berada. Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Di Indonesia sendiri, mereka berada ditengah tengah, tidak terlalu cepat, tidak pula terlalu lambat. g) Ketika melangkah, kaki tidak terlihat seperti memantul Kaki yang terlihat memantul saat melangkah akan terkesan aneh dipandangan masyarakat, apalgi bagi kalian yang memiliki jabatan. Hal tersebut akan berkaitan dengan kewibawaan seseorang. h) Tidak menendang barang saat berjalan Jika kalian menemukan barang atau sampah ketika berjalan, maka ambillah barang tersebut dan masukkan ke dalam tempat sampah. Hal tersebut menandakan kalian peduli terhadap lingkungan dan menjaga hablum minal alam kalian. Jangan mempermainkannya dan membiarkannya menjadi sampah yang berserakan. i) Jangan mengobrol terlalu keras sambil berjalan. Jangan makan dan merokok Mengobrol terlalu keras saat diperjalanan akan sangat memungkinkan topik yang kalian bicarakan terdengar oleh orang lain. Suara keras yang kalian timbulkan juga akan menganggu orang disekeliling kalian. apalagi perempuan, seharusnya suara mereka terdengar lebih anggun. Makan, minum, dan merokok saat berjalan merupakan hal yang tidak sopan, bahkan beberapa orang akan tidak nyaman melihat hal yang demikian. Selain itu, makan minum sambil berdiri saja tidak baik dalam segi kesehatan, apalagi samnil berjalan. j) Tidak menutup mata saat berjalan Menutup mata saat berjalan akan menghalangi pandangan kalian. Gunakanlah mata kalian saat berjalan dan berhati hatilah. k) Tidak menggerak gerakkan badang (Ajni) Tidak menggerak gerakkan badan secara berlebihan saat berjalan, misalnya menari, bergaya, dan lainnya. Selain terlihat aneh, hal yang demikian akan terlihat kurang pantas untuk dilihat di tempat umum. l) Tidak bermesraan ketika berjalan Selain mempunyai hak asasi, kalian juga mempunyai kewajiban asasi yang harus dilakukan. Diantaranya tidak menganggu kenyamanan orang lain. Bermesraan di tempat umum merupakan hal yang kurang pantas untuk dilihat. Meskipun kalian sudah mahram, karena tidak menutup kemungkinan, di tempat tersebut terdapat anak dibawah umur yang seharusnya belum melihat hal hal yang demikian. Apalagi bagi kalian yang belum mahram. m) Tidak berjalan sambil main hp, serta sambil tolak pinggang Berjalan dengan memainkan hp akan menganggu konsentrasi kalian di perjalanan. Selain memudahkan kalian terjatuh, hal tersebut juga akan mengundang orang untuk melakukan kejahatan. Mislanya merampok, perampokan ada biasanya karena mereka melihat ada kesempatan dan celah yang bisa mereka manfaatkan untuk berbuat kejahatan. Dengan memainkan hp di jalan akan memudahkan mereka megambil hp tersebut. Memainkan hp ketika berjalan juga membuat kalian tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Bertolak pinggang ketika berjalan mengesankan kalian orang yang congkak, maka hindarilah perbuatan tersebut untuk menjaga citra diri kalian dihadapan masyarakat. n) Tidak mendahului orang tua. Ketika ada orang yang lebih tua yang berjalan, maka jangan dahului mereka. Biarkan mereka berjalan di depan kalian, untuk menghormati mereka. o) Jangan berjalan zigzag dan menyenggol orang saat berjalan Berjalanlah dengan baik, lurus dan sesuai tujuan kalian. jangan melenggak lenggok maupun berjalan seperti zigzag. Hal tersebut akan mengambil jalan orang lain dan menganggu ketenangan orang lain. Jika perbuatan kalian tidak senagaja menyenggol orang lain, dan mereka tidak terima. Hal tersebut akan menimbulkan konflik diantara kalian. Etika Berjalan di Depan Guru Menurut Kitab Ta’lim Muta’alim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berjalan bersama dengan guru, di antaranya : a) Saat siang hari, hendaknya murid berjalan di belakang guru. Hal ini bertujuan agar sang guru tidak ditikam secara tiba-tiba oleh musuh. b) Saat malam hari, hendaknya murid berjalan di depan guru. Hal ini bertujuan agar saat di depan ada bahaya, gurunya selamat. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang etika berjalan. 1) QS. Al – Isra : 37 – Hendaknya berjalan dengan bersikap tawadhu. 2) QS. Luqman : 18 – Hendaknya berjalan dengan bersikap tawadhu. 3) QS. Al – Furqan : 65 – Hendaknya berjalan dengan menebar positivitas. Kesimpulan Etika tidak akan bisa kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Karena kita adalah makhluk sosial yang terus membutuhkan interaksi. Etika akan mempengaruhi baik buruknya penilaian orang lain terhadap kita. Sudah seharusnya kita menjaga citra diri kita di hadapan orang lain. Etika yang kita bahas diatas berdasarkan pandangan Islam juga secara umum. Secara garis besar keduanya sama saja. Hanya beberapa alasan yang membuat mereka tidak sama. Kesimpulan dari keduanya adalah kehidupan sosial harus sangat diperhatikan. Tidak menganggu ketentraman orang lain adalah yang sangat penting, karena selain memiliki hak asasi, kita juga harus melakukan kewajiban asasi kita terhadap orang lain.