1. Pengertian Biomassa adalah bahan bakar yang dapat diperbaharui dan secara umum berasal dari makhluk hidup (nonfosil) yang di dalamnya tersimpan energi atau dalam definisi lain, biomassa merupakan keseluruhan materi yang berasal dari makhluk hidup, termasuk bahan organik yang hidup maupun yang mati, baik di atas permukaan tanah maupun yang ada di bawah permukaan tanah. Biomassa merupakan produk fotosintesa dimana energi yang diserap digunakan untuk mengonversi karbon dioksida dengan air menjadi senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen. 2. Terminologi Istilah-istilah yang kerapkali terbaca di media cetak dan pustaka yang terkait dengan energi terbarukan seperti: - Bioenergi adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber biologis, baik yang berasaldari tanaman/tumbuhan maupun dari tanaman. Dalam definisi yang lebih sempit, bioenergi adalah sinonim dari biofuel, yang merupakan bahan bakar turunan dari sumber biologis. Dalam cakupan yang lebih luas, bioenergi mencakup juga biomassa. Bioenergi adalah energi yang dihasilkan dari biomassa, tetapi bioenergi bukanlah biomassa itu sendiri. - Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan atau pun ga s ang dihasilkan dari bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol danester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar) - Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono—alkylester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbarukan seperti minyak sayur atau lemak hewan. - Biosolid merupakan bagian dari bahan bakar energi yang berasal dari biomassa dan berbentuk padat. Wujud padat ini dillakukan melalui proses pemadatan atau densification supaya terjadi peningkatan atau pertambahan kuantitas energi per satuan volume. Biosolid umumnya dapat diperoleh dalam bentuk pelet, biochar atau biocoal - Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida 3. Biomassa tradisional & modern Prespektif biomassa tradisional mengacu pada belum adanya jaminan penyediaan kembali biomassa melalui upaya penanaman kembali tanaman bahan baku atau pemanfaatan limbah pertanian. Sementara itu, biomassa modern mengacu pada telah ada upaya penanaman atau pemanfaatan bahan yang berasal dari sistem budidaya komoditi pertanian, kehutanan atau limbah kota. Jadi pembeda dari dua kelompok tersebut adalah kriteria kelestarian. - Tradisional : Biomassa padat, termasuk kayu bakar yang dikumpulkan, arang, residu pertanian dan hutan, dan kotoran hewan, yang biasanya diproduksi tapi tidak berkelanjutan dan biasanya digunakan di daerah pedesaan di negara-negara berkembang dengan pembakaran yang menimbulkan polusi dan tidak efisien tungku, tungku, atau pembakaran terbuka sebagai penyedia panas untuk memasak, kenyamanan, dan skala kecil pertanian dan industri pengolahan (sebagai lawan dari energi biomassa modern).Biomassa tradisional disebut tidak berkelanjutan karena pengambilan bahan baku dari lapangan atau lokasi sumber tidak diimbangi dengan penanaman kembali. - Modern : Energi yang berasal dari pembakaran bahan bakar biomassa padat, cair, dan gas yang efisien digunakan dalam rumah tangga hingga pabrik konversi skala industri untuk aplikasi modern dari penghangat ruangan, pembangkit listrik, kombinasi panas dan daya. dan transportasi (sebagai lawan dari energi biomassa tradisional) 4. Latar belakang biomassa Biomasa adalah salah satu sumber daya hayati yang bisa dirubah menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui. Meski sebenarnya, cangkupan definisi biomassa itu sendiri terdiri dari berbagai jenis organisme hidup, baik produknya, limbah olahan ataupun sisa metabolismenya. Dalam berbagai situasi, biomassa juga didefinisikan sebagai bahan-bahan organik berumur relatif muda yang berasal dari tumbuhan atau hewan, baik yang terbentuk dari hasil produksinya, sisa metabolismenya, ataupun limbah yang di hasilkannya. Biomassa dapat di peroleh dari berbagai bidang industri budidaya, baik pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, maupun perikanan. Bahan bakar (minyak, gas dan batu bara) merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia. Disisi lain permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan permasalahan kepada setiap negara untuk segera menggunakan energi alternatif. Kebutuhan energi di dunia saat ini masih menggunakan bahan bakar fosil, yaitu: minyak, gas alam dan batu bara. Faktor pendorong konsumsi bahan bakar fosil yang semakin tinggi ini dipicu karena masih banyaknya penggunaan mesin industri dan transportasi penunjang yang umumnya masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar penggeraknya. Permasalahan ini dapat dijawab dengan mengembangkan energy alternatif agar dapat memperbaharui dan mengatasi kelangkaan bahan bakar fosil tersebut. Energi alternatif dapat kita kembangkan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Wujud Energi alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah biomassa. 5. Karakteristik biomassa Biomassa dapat dikonversi menjadi 3 jenis produk utama: - Energi panas/listrik - Bahan bakar transportasi - Bahan baku kimia. Pemilihan jenis biomassa untuk dikonversi produk-produk di atas sangat terkait sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya (chemical/physical property). Sifat-sifat ini adalah sifat yang melekat pada biomassa, yang menentukan pilihan proses konversi dan teknologi pengolahan selanjutnya. Sifat-sifat dan karakteristik penting pada biomassa yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: - kadar air (intrinsik dan ekstrinsik) - Zat terbang - nilai kalori - kandungan residu/abu - kandungan logam alkali - rasio antara selulosa dan lignin - kandungan karbon terikat (fixed carbon) dan kandungan zat volatile (volatile matter). 6. Sumber biomassa Apa yang sebenarnya dimaksud dengan biomassa? Dalam sektor energi, biomassa merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar. Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi. Biomassa biasanya diukur dengan berat kering. Sumber lain menyebutkan biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, limbah perkotaan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor. - Limbah - Biomassa Kehutanan - Tanaman Energi 7. Perencanaan suplai biomassa 8. Potensi biomassa Penggolongan potensi biomassa, biogas, dan sampah kota : Potensi Umum Bahan baku termasuk yang belum dimanfaatkan dan sudah dimanfaatkan Kondisi letak biomassa termasuk yang masih tersebar dan belum terkumpul Belum mempertimbangkan rasio koleksi dan biaya koleksi bahan baku. Potensi Teknis Kondisi bahan baku terkoleksi dan mengumpul di satu tempat atau dalam radius yang masih ekonomis (<30 km. Bahan baku yang belum dimanfaatkan misalnya: tandan kosong sawit, limbah cair sawit, daun tebu, jerami, sekam, dll. Potensi Optimasi Bahan baku telah dimanfaatkan akan tetapi belum optimal atau effisiensi sistem pemanfaatannya masih rendah, misalnya: pemanfaatan bagas (ampas tebu) sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan steam di Pabrik Gula, dan pemanfaatan serat dan cangkang sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan steam di pabrik Kelapa Sawit. Potensi biomassa juga dapat dilihat dari nilai kalor yang dihasilkan. Nilai kalor atau nilai panas yang dapat dihasilkan dari biomassa dapat digunakan sebagai standar klasifikasi dalam menentukan jenis bahan baku yang akan diprioritaskan dalam pemanfaatannya.