Uploaded by User14074

TEMUAN AUDIT

advertisement
Dipresentasikan Oleh:
1. Silviani Inayati N 0118124038
2. Ulfah Wahyuni
0118124040
3. Linda Mardiana 01181240
4. Karissa Rizka L 01181240
TEMUAN
AUDIT
PENGERTIAN
 Secara sederhana, yang dimaksu dengan temuan audit adalah
masalah-masalah penting (material) yang ditemukan selama
audit berlangsung dan masalah tersebut pantas untuk
dikemukakan dan dikomunikasikan dengan entitas yang
diaudit karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan
peningkatan kinerja- ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
 Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang
fakta baik yang bersifat positif maupun negatif.
 Temuan audit merupakan fakta yang disusun berdasarkan
data dari sudut pandang auditor. Sebelum menjadi bahan
laporan audit secara formal, data atau angka-angka perlu
dimutakhirkan dan divalidasi. Dalam pelaporan hasil audit,
baik temuan yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif harus disajikan secara berimbang/proporsional.
CIRI-CIRI TEMUAN AUDIT YANG BAIK
1. Temuan audit harus didukung bukti yang memadai.
 Semua unsur temuan harus didukung oleh bukti yang cukup
2. Temuan audit harus penting ( material)
 Penting dan tiddaknya suatu temuan diindikasikan apabila pengguan
laporan mengambil tindakan atau kebijakannya berdasarkan
informasi yang ada didalam laporan atau temuan tersebut .
3. Temuan audit harus mendukung unsur temuan (Kondisi,
Kriteria, dan sebab- akibat)
 Dalam melakukan audit kinerja, kosakata yang terpatri adakah
kondisi, kriteria, dan sebab-akibat pengalaman dilapangan
menunjukkan bahwa kesulitan dalam pembuatan laporan audit yang
cepat dan mudah dipahami seringkali berkaitan dengan
pengembangan dan pengorganisasian atribut tersebut dalam laporan
KARAK TERISITIK TEMUAN DEFISIENSI/EKSEPSI YG
LAYAK UTK DILAPORKAN :
 Signifikan dan didukung oleh bukti audit (fakta dan bukan
opini)
 Objektif dan relevan dengan masalah yang dihadapi
 Mendukung kesimpulan yang logis, beralasan, dan dapat
mendorong manajemen untuk melakukan tindak lanjut
berdasarkan hasil audit.
 Mungkin tidak signifikan, tetapi menunjukkan gejala masalah
yang potensial terjadi di masa depan.
 Pelaporan secara lisan, diskusi dengan manajemen auditee
dan memastikan tindak lanjut manajemen sebagai langkah
preventif atau detektif, merupakan bentuk penanganan yang
dapat diterima atas temuan audit yang dimaksud.
KOMPONEN TEMUAN AUDIT
1. Kondisi
 Merupakan keadaan/kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor
selama proses audit dilaksanakan dan diselesaikan.
 Keadaan/kejadian yang dimaksud di atas dapat berupa pelaksanaan
prosedur kerja secara aktual, situasi operasional, kondisi aset,
jumlah yang sebenarnya tercatat, dll.
 Kondisi merupakan inti dari temuan audit, oleh karena itu harus
didasarkan kepada bukti audit yang kompeten, relevan, lengkap, dan
bermanfaat. Auditee mungkin dapat tidak setuju dengan kesimpulan
dan interpretasi auditor, tetapi dia tidak dapat menyangkal fakta
yang mendasari suatu kondisi.
2. Kriteria
 Kriteria menggambarkan kebijakan, prosedur, standar,
hukum/regulasi yang ditetapkan dan harus dipatuhi oleh auditee.
 Kriteria yang digunakan harus menggambarkan :
a) Tujuan yang ingin dicapai manajemen, dan ;
b) Kualitas pencapaiannya.Praktek yang diharapkan mengacu kepada
prosedur kerja yang lengkap dan dirancang untuk mencapai tujuan, serta
bersifat mengikat untuk dipatuhi.
3. Penyebab
 Penyebab dari suatu kondisi mengindikasikan mengapa masalah
tersebut terjadi (atau : alasan yang rasional atas terjadinya
perbedaan antara kondisi dengan kriteria).
 Bila penyimpangan dapat diidentifikasi, dan penyebabnya ditetahui,
maka solusi alternatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi dapat
disusun, sehingga tindakan korektif oleh manajemen terfokus
kepada upaya mengatasi masalah tersebut.
4. Akibat
 Merupakan dampak aktual atau potensial yang berkenaan dengan
kondisi yang ditemukan (terutama kondisi yang tidak sesuai dengan
kriteria).
 Unsur temuan audit ini diperlukan untuk meyakinkan manajemen
bahwa bila kondisi yang tidak diinginkan dibiarkan akan
mengakibatkan kerugian yang signifikan, sehingga manajemen
terdorong/memiliki dasar untuk melakukan tindakan korektif.
5. Rekomendasi
 Rekomendasi audit merupakan solusi atau saran alternatif untuk
menyelesaikan/mengatasi masalah tertentu yang dideskripsikan
dalam setiap unsur temuan audit.
KRITERIA TEMUAN AUDIT
1.
Temuan-temuan Kecil
 Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan sematamata kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan
berlanjut, sehingga merugikan, dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi
organisasi, namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen.
 Seorang pegawai yang telah mencampuradukan kas kecil pribadi dengan milik
organisasi melanggar aturan organisasi dan pihak praktik bisnis yang baik. Tentu
hal ini harus dilaporkan dan diperbaiki, kalau tidak, maka akan terus berlanjut
atau menyebar.
2.
Temuan-temuan Besar
 Temuan-temuan besar (mayor findings) adalah temuan yang akan menghalangi
pencapain tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi.
Misalnya salah satu tujuan utama departemen utang usaha adalah hanya
membayar utang-utang yang benar-benar syah.
 Sistem control yang lemah mengakibatkan kesalahan pembayaran sebesar $
500.000 mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi departemen
mencapai tujuan utama. Oleh karena itu, hal ini merupakan temuan audit yang
besar dan harus dilaporkan.
PENDEKATAN UNTUK MENGONSTRUKSI TEMUAN
Auditor internal harus realistis dan adil dalam per timbangan dan
kesimpulan mereka. Mereka harus memiliki naluri bisnis yang baik untuk
mengembangkan temuan-temuan mereka. Karena mereka membuat dan
melaporkan temuan audit, auditor internal harus memper timbangkan
faktor-faktor ini :
 Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realistis.
Auditor internal harus rnemper timbangkan keadaan-keadaan yang ada
pada saat kelemahan terjadi. Keputusan nanajemen didasarkan pada
fakta-fakta yang ter sedia saat ini. Auditor internal seharusnya tidak
mengkritik suatu kebijakan hanya karena mereka tidak setuju atau
karena mereka memilik informasi baru yang tidak ter sedia bagi
pengambil keputusan . Auditor internal seharusnya tidak mengganti
per timbangan audit dengan per timbangan manajemen.
 Auditor, bukan klien, harus ber tanggung jawab untuk memberikan
bukti. Jika sebuah temuan audit belum dibuktikan secara mendalam
untuk memuaskan seseorang yang objektif dan wajar maka temuan ini
tidak bisa dilaporkan .
 Auditor internal harus ter tarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja
ter sebut tidak mutlak harus dikritik hanya karena kurang dari 100
per sen.
 Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit. Mereka
harus memeriksa dengan teliti untuk menemukan alasanalasan yang mengandung kesalahan. Auditor internal, seperti
halnya pendukung pernyataan lainnya, akan tergoda untuk
merasionalkan interpretasi untuk mendukung temuan
mereka. Setelah menghabiskan banyak waktu dan tenaga,
auditor cenderung melindungi & dan mempertahankan
temuan mereka menghadapi pertanyaan-pertanyaan
sempurna yang logis. Akan tetapi, temuan-temuan tersebut
mungkin tidak dapat dipertahankan dengan berjalannya
waktu atau bila dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang
lengkap.
PENCATATAN TEMUAN AUDIT
 Auditor internal yang ingin memastikan bahwa mereka telah
sepenuhnya memper tin elemen-elemen temuan audit bisa
mengandalkan pada suatu bentuk laporan atau sarana agar mereka
tetap bisa menelusurinya. Laporan ter sebut juga bisa menjadi sarana
bagi penyelia guna menentukan apakah semua langkah yang
diperlukan untuk menghasilkan temuan audit dikembangkan dengan
baik telah diam.
 Aktivitas Pencatatan Temuan Audit Internal (Internal Audit Activity
Record of Audit Findings) ditunjukkan pada form catatan audit internal
sebagai suatu contoh laporan ter sebut.
 Laporan Pencatatan Temuan Audit ( Record of Audit Findings —RAF)
memberikan fleksibiliti RAF bisa diurutkan atau diurut ulang untuk
memfasilitasi pelaporan formal. Laporan ter sebut memberikan acuan
untuk pembahasan, karena mencakup kebanyakan informasi yang dil
dalam satu lembar untuk menjelaskan masalah.
 Laporan ter sebut juga ber fungsi sebagai untuk mengingatkan auditor
semua yang diperlukan untuk memperoleh informasi untuk tern dibuat
secara mendalam. RAF juga harus diselesaikan di lapangan sehingga
setiap elemen ya atau tidak lengkap bisa diperbaiki tanpa
membutuhkan kunjungan ulang ke tempat yang diaudit .
CONTOH FORM PENCATATAB TEMUAN AUDIT
TUJUAN FORM RINGKASAN TEMUAN AUDIT
 Mengidentifikasi organisasi yang ber tanggung jawab.
 Memberi nomor identifikasi untuk temuan ter tentu dan suatu rujukan
untuk kerja pendukung.
 Memberi pernyataan singkat mengenai kondisi.
 Mengidentifikasi kreteria standar yang diterapkan untuk menilai
kondisi.
 Menunjukkan apakah temuan ter sebut merupakan pengulangan dari
sesuatu yang ditemukan audit sebelumnya .
 Menyatakan arah, prosedur, atau instruksi kerja yang berkaitan dengan
temuan ter sebut.
 Meringkas pengujian audit dan jumlah kelemahan yang ditemukan.
 Menunjukkan penyebab—mengapa penyimpangan terjadi.
 Menjelaskan dampak , aktual maupun potensial, dari kondisi ter sebut .
 Menyatakan tindakan perbaikan yang diusulkan dan/atau yang diambil.
 Mencatat pembahasan dengan kar yawan klien dan mencatat
tanggapan-tanggapan mereka(setuju, tidak setuju), dan sifat tindakan,
jika ada, yang mereka usulkan untuk diambil.
Download