Uploaded by munarikustanto

Konsep City Branding

advertisement
Konsep Sayembara City Branding Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2016
 LATAR BELAKANG
Pemberlakukan otonomi daerah membawa perubahan yang sangat
signifikan dalam pengelolaan suatu daerah. Sejak Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 diberlakukan, maka setiap daerah dituntut untuk dapat berkompetisi secara
positif dengan daerah lain. Kompetisi tersebut terjadi dalam hal meraih perhatian
(attention), pengaruh (influence), pasar (market), tujuan bisnis dan investasi
(business and invesment destination), turis (tourist), tempat tinggal penduduk
(residents), orang-orang berbakat (talent), maupun pelaksanaan kegiatan (event).
Kondisi yang demikian menuntut setiap daerah untuk menjadi lebih kreatif dalam
memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu upaya kreatif yang bisa
dilakukan setiap daerah adalah melalui kegiatan city branding.
Dalam melaksanakan kegiatan city branding, setiap daerah dituntut untuk
menciptakan citra tertentu di benak masyarakat luas dalam merepresentasikan
karakter daerahnya. Pemerintah Daerah dengan demikian harus membangun
brand untuk daerahnya, tentunya harus sesuai dengan potensi maupun positioning
yang menjadi target. Disadari atau tidak selama ini dalam merepresentasikan
daerah di Indonesia selalu terhubung dengan kegiatan industri kreatif lokal daerah
tersebut. Hal-hal yang bersifat lokal inilah yang dapat mendiferensiasikan satu
daerah dengan daerah lain.
Beberapa kota besar di Indonesia yang sudah membangun brand bagi
daerahnya sebagaimana diketahui adalah Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Bali.
City Branding keempat kota ini ternyata mampu bersaing dengan kota-kota di
dunia. Kota Jakarta menawarkan jargon ‘Enjoy Jakarta’ dikenal sebagai ibu kota
yang menawarkan gemerlap industri hiburan dan penyiaran yang sarat dengan
inovasi dan kreatifitas. Kota Bandung dengan jargon ‘Emerging Creative City’-nya
dikenal dengan pergerakan indie remaja lokal dalam memanfaatkan segala aspek
dalam industri kreatif. Kota Jogjakarta melalui ‘Jogja Istimewa’ berupaya
menampilkan kesan bahwa Jogjakarta berbeda dan lebih baik dari yang lain.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika suatu daerah melakukan city
branding
antara
lain
(http://www.kemendagri.go.id/article/2013/04/12/citybranding-untuk-pemda-perlukah, akses 5 Agustus 2014) :
a. Daerah tersebut akan dikenal secara luas (high awareness) disertai dengan
persepsi yang baik;
b. Daerah tersebut akan dianggap sesuai dengan tujuan-tujuan khusus (specific
purposes);
c. Daerah tersebut akan dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan wisata,
tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events);
d. Daerah tersebut akan dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan
keamanan yang tinggi.
Menurut Chaniago dalam Yuli (2011), city branding adalah proses atau
usaha membentuk merek dari suatu kota untuk mempermudah pemilik kota
tersebut untuk memperkenalkan kotanya kepada target pasar (investor, tourist,
talent, event) kota tersebut dengan menggunakan kalimat positioning, slogan, icon,
eksibisi dan berbagai media lainnya. Sebenarnya kesadaran akan pentingnya city
branding telah muncul hampir di setiap daerah di Indonesia. Walaupun demikian
aktivitas yang mereka laksanakan masih sangat terbatas, bahkan tidak sedikit yang
salah kaprah.
Seringkali ketika kita memasuki suatu daerah terlihat berbagai slogan
‘Berseri’ atau ‘Bersih’ atau apalagi yang seringkali merupakan kependekan dari
berbagai keinginan suatu daerah. Slogan seharusnya mencerminkan kekhasan
suatu daerah, bukan pernyataan diri yang tidak memperlihatkan karakter suatu
daerah. Hal penting lain yang masih sering diabaikan adalah pembuatan logo.
Masih banyak daerah di Indonesia yang belum memikirkan logo dengan jelas ketika
melakukan branding. Pada umumnya daerah-daerah tersebut hanya bermain
kata-kata yang sesungguhnya sulit diingat oleh masyarakat. Logo dengan demikian
mempunyai peranan penting dalam membangun ingatan sekaligus menunjukkan
personalitas suatu daerah.
Sebagaimana daerah lain di Indonesia yang belum melakukan kegiatan
branding secara proaktif dan terintegrasi. Kabupaten Sidoarjo juga masih terjebak
pada promosi-promosi parsial dengan sekedar mengikuti kegiatan yang telah
dijadwalkan secara reguler seperti tourism exhibition maupun invesment exhibition.
Kegiatan ini bukannya tidak memberikan manfaat, hanya saja dirasa kurang efektif
dalam mempromosikan suatu daerah. Walaupun kegiatan seperti ini akan dipadati
peserta dari puluhan bahkan ratusan negara, sehingga persaingan akan semakin
sulit apalagi jika anggaran yang digunakan terbatas. Selain lemah dalam hal
external branding activities, secara internal ternyata juga tidak cukup solid. Apa
yang ditawarkan dalam kegiatan tersebut seringkali tidak mencerminkan keunikan
dan kekhasan daerah tersebut.
Memberikan brand pada sebuah wilayah adalah gagasan menemukan
atau menciptakan beberapa keunikan yang membedakan satu tempat dari
tempat lain dalam rangka untuk mendapatkan nilai brand yang kompetitif. Fungsi
city branding tidak hanya mencakup komunikasi pemasaran wilayah secara umum
tetapi dapat juga mendukung strategi pengembangan wilayah, seperti
pengembangan seni-budaya dan pariwisata, sentra industri dan perdagangan,
pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan masih banyak lagi. Dampak akumulasi
dari pengembangan wilayah akan turut memutar roda perekonomian dari
masyarakat wilayah tersebut.
City branding pada Kabupaten Sidoarjo dibutuhkan untuk menonjolkan
potensi-potensi yang ada, agar Kabupaten Sidoarjo tidak terlihat sebagai
kabupaten perlintasan saja. Lebih lanjut Kabupaten Sidoarjo harus memiliki ciri
khasnya sendiri, yang membedakannya dengan kota dan daerah lainnya, seperti
halnya dalam pemasaran produk dalam dunia bisnis dan komersial. Ciri khas
tersebut dapat dimanfaatkan untuk ‘menjual’ daerah kepada calon pendatang
dari seluruh penjuru dunia.
Memperhatikan penjelasan di atas, maka pada tahun 2014 Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo telah melakukan penelitian tentang city branding Kabupaten
Sidoarjo. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan blueprint city branding
yang tepat bagi pembentukan citra Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, setidaknya terdapat enam potensi yang dapat ditonjolkan
dalam city branding yaitu kuliner, UKM, keberagaman, kreatifitas, pelayanan, dan
industri. Sebagai kelanjutannya, maka pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo akan melaksanakan kegiatan Sayembara Pembuatan Logo dan Slogan
City Branding Kabupaten Sidoarjo yang merupakan pengejawantahan peran serta
masyarakat dalam pembangunan.
 RUANG LINGKUP
1. Tema City Branding : Membangun citra Kabupaten Sidoarjo yang mencerminkan
identitas, sejarah, budaya, gaya hidup dan potensi Kabupaten Sidoarjo
2. Tujuan : (1) Menghasilkan desain berupa logo dan slogan yang mencerminkan
identitas, sejarah, budaya, gaya hidup dan potensi Kabupaten Sidoarjo; (2)
Bahan penetapan City Branding Kabupaten Sidoarjo
3. Peserta : (1) Mahasiswa, praktisi, akademisi dan masyarakat umum; (2) WNI baik
dari Kabupaten Sidoarjo maupun dari luar Kabupaten Sidoarjo; (3) Perorangan
atau individu; dan (4) Juri, panitia, dan satuan kerja Bappeda Kabupaten
Sidoarjo beserta pegawai atau anggota keluarganya tidak diperkenankan
mengikuti
4. Keluaran : (1) Logo; (2) Slogan; dan (3) Deskripsi atau penjelasan pesan yang
disampaikan dalam Logo dan Slogan tersebut
5. Kriteria :
a. Kriteria dalam penyusunan desain Logo dan Slogan City Branding Kabupaten
Sidoarjo terdiri dari empat kriteria yaitu :
1) Kriteria Isi/Konten, merupakan kriteria yang berkaitan dengan substansi/isi
yang meliputi satu kesatuan yaitu Logo dan Slogan. Kriteria isi meliputi :
i. Berkaitan dengan empat aspek paling menonjol dalam pembentukan
City Branding Kabupaten Sidoarjo (sumber daya alam, pertanian,
pariwisata dan kebudayaan)
ii. City Branding mencerminkan potensi Kabupaten Sidoarjo
iii. City Branding harus mengakomodasikan visi pembangunan Kabupaten
Sidoarjo
iv. Slogan harus jelas dan tidak ambigu
v. Slogan yang diberikan orisinil/asli/tidak plagiat
vi. City Brand mudah dikenal dan dipahami masyarakat luas
vii. City Brand mudah dijiwai dan dihayati
2) Kriteria Kata/Kalimat, merupakan kriteria yang berkaitan dengan kalimat
City Branding.
i. Slogan City Branding harus mempresentasikan potensi Kabupaten
Sidoarjo
ii. Slogan City Branding sulit disalahartikan
iii. Slogan City Branding mudah dialihbahasa ke bahasa asing
iv. Slogan City Branding harus berkonotasi positif tentang Kabupaten
Sidoarjo
v. Slogan City Branding harus singkat, jelas dan mudah diucapkan oleh
masyarakat luas
3) Kriteria
Bentuk,
merupakan
kriteria
yang
berkaitan
dengan
bentuk/gambar/logo
i. Desain City Branding harus menunjukkan ciri khas Kabupaten Sidoarjo
ii. Desain City Branding harus mengikuti kaidah prinsip-prinsip desain
seperti kesatuan, keseimbangan, proporsi, irama, dan dominasi
4) Kriteria Warna, merupakan kriteria yang berkaitan dengan komposisi warna
i. Warna yang digunakan mencerminkan karakteristik khas Kabupaten
Sidoarjo
ii. Warna yang digunakan harus sesuai/cocok dengan maknanya
iii. Warna yang digunakan memiliki komposisi yang seimbang dan serasi
b. Kriteria dalam penilaian:
1) Orisinalitas karya
2) Relevansi Slogan dengan tema
3) Kreativitas
4) Komposisi antara Logo dan Slogan (meliputi warna, bentuk gambar, bentuk
tulisan, dan panjang tulisan)
5) Penjelasan dari Slogan tersebut
6. Hadiah : (1) Pemenang : Rp. 10.000.000,-; dan (2) Nominator (2 orang) @Rp.
3.500.000,- (pajak ditanggung pemenang)
7. Tatacara Pelaksanaan :
a. Tata Cara Pengumuman
Pendaftaran peserta dimulai tanggal ____________ sampai dengan
____________2016, di mana calon peserta wajib mendaftarkan diri dengan
mendownload formulir pendaftaran yang tersedia pada situs resmi
www.bappeda.sidoarjokab.go.id dan mengirimkannya kembali disertai scan
fotocopy KTP/SIM ke email : [email protected] atau datang
langsung ke Kantor Sekretariat Panitia, Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bappeda Kabupaten Sidoarjo Jl. Sultan Agung No. 13 Sidoarjo. Masing-masing
pendaftar yang telah mengisi formulir pendaftaran akan menerima TOR
kegiatan. Untuk penjelasan mengenai kegiatan akan dilakukan pada
technical meeting pada tanggal ____________2016, tempat Ruang Rapat
Bappeda Kabupaten Sidoarjo Jl. Sultan Agung No. 13 Sidoarjo. Peserta akan
diminta untuk mengkonfirmasi kehadiran pada formulir pendaftaran
b. Tata Cara Pengumpulan
1) Seluruh hasil karya/desain peserta disajikan dalam kertas ukuran A3 dengan
melampirkan penjelasan dari karya/desain tersebut serta softcopy
(CD/DVD) ukuran file maksimal 5 MB dalam format JPEG/PDF
2) Seluruh hasil karya dimasukkan dalam amplop tertutup dengan
mencantumkan kalimat “Sayembara Pembuatan Logo dan Slogan City
Branding Kabupaten Sidoarjo” pada pojok kanan atas sampul depan
amplop dan mencantumkan nama lengkap, alamat, dan nomor telepon
pada sampul belakang amplop
3) Hasil karya peserta disampaikan kepada : Panitia Sayembara Pembuatan
Logo dan Slogan City Branding Kabupaten Sidoarjo cq Bidang Litbang
Bappeda Kabupaten Sidoarjo Jl. Sultan Agung No. 13 Sidoarjo
4) Penyampaian hasil karya mulai tanggal ______________________ sampai
dengan ________________ 2016, cap pos bagi yang melalui pos atau
disampaikan langsung ke Kantor Sekretariat Panitia.
c. Tata Cara Administrasi dan Penjurian
Setiap karya yang masuk harus memenuhi persyaratan administatif dan
kriteria. Tahap awal, seluruh karya perserta yang masuk akan diperiksa oleh
panitia menyangkut persyaratan administrasi, antara lain identitas peserta dan
format penyajian. Berkas yang tidak memenuhi syarat administrasi tidak dapat
diikutkan dalam proses seleksi selanjutnya. Penjurian Tahap I dilakukan pada
tanggal __________________ 2016, dalam hal ini juri akan melakukan penilaian
berdasarkan kriteria, untuk menghasilkan 10 (sepuluh) nominator pemenang
dan akan diumumkan pada tanggal ________________ 2016. Penjurian Tahap II
akan dilakukan pada tanggal ________________ 2016, dalam hal ini peserta
diundang untuk presentasi dan Tanya jawab dihadapan dewan juri guna
menentukan 3 (tiga) nominator terbaik. Dalam rangka memilih pemenang,
dewan juri akan memperhatikan seluruh laporan terkait kriteria penyusunan
Logo dan Slogan serta penilaian desain. Sebuah karya akan gugur atau
didiskualifikasi jika : (1) peserta mencoba mempengaruhi anggota dewan juri;
(2) peserta mencoba mempengaruhi keputusan dewan juri; dan (3) diketahui
ada unsur plagiat
d. Tata Cara Pengumuman Pemenang
Pemenang dan dua nominator terbaik akan diumumkan melalui situs resmi
panitia www.bappeda.sidoarjokab.go.id pada tanggal _______________2016
(tentatif) dan penyerahan hadiah akan diserahkan pada tanggal
__________________ 2016 (tentatif). Status materi dan pemenang : (1) Semua
dokumen karya yang masuk ke panitia sepenuhnya menjadi milik Bappeda
Kabupaten Sidoarjo dan tidak dapat diganggu gugat; (2) Kewajiban
pemenang selesai sampai seluruh tahapan kegiatan dilaksanakan, namun
masih dimungkinkan terlibat apabila ada perbaikan Logo City Branding; (3)
Bagi para pemenang, karya yang diserahkan harus asli bukan dari hasil
plagiasi baik secara keseluruhan maupun sebagian dari hasil karya orang lain;
dan (4) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak
diadakan surat menyurat
Download