Uploaded by Chandra Gunawan

kemah budaya

advertisement
1. Apa masalah pemajuan kebudayaan di sekitarmu?
a. Masalah perlindungan objek pemajuan kebudayaan
Akar permasalahan perlindungan objek pemajuan kebudayaan di daerah kami ialah pasifnya
gerakan pelestarian kebudayaan baik oleh instansi pemerintah maupun komunitas yang
berujung pada tenggelamnya tren dari kebudayaan tersebut. Tren kebudayaan di sini bukan
diartikan secara konvensional. Namun lebih kepada pelestarian kebudayaan dengan
memadukannya dengan era modern. Seperti penggunaan motif batik daerah dengan sentuhan
modern, maupun seni rupa hingga seni tari tradisional yang diselipkan nilai modern di
dalamnya. Di Kalimantan barat sendiri, tiga etnis utama yang terdiri dari Melayu, Dayak, dan
Tionghoa perlahan mulai terkikis oleh lajunya jaman. Selanjutnya jika berbicara tentang
inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan dan penyelamatan kebudayaan, di Kalimantan Barat
sendiri telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini terbukti dengan terjaganya situs kebudayaan
seperti rumah radank, rumah adat melayu, hingga kuil tempat peribadatan umat Tionghoa.
Namun disisi publikasi, baik dari instansi pemerintah hingga komunitas hal ini sangat pasif
dilaksanakan. Hal ini terlihat jelas dengan persentase penyelenggaraan event yang didominasi
oleh acara yang sarat dengan nilai westren dan jauh dari nilai budaya. Selanjutnya
penyelenggaraan event kebudayaan hanya bersifat momentum saja. Hal ini bukan hanya
memperkecil arus pengetahuan budaya, tapi juga semakin menjauhkan kebudayaan Indonesia
dari bangsanya sendiri.
b. Masalah pengembangan objek pemajuan kebudayaan
Akar permasalahan pengembangan objek pemajuan kebudayaan di daerah kami ialah berawal
dari pasifnya gerakan untuk menghidupkan nilai kebudayaan yang dilakukan oleh instansi
pemerintah maupun komunitas yang berujung pada tenggelamnya tren kebudayaan di tengah
masyarakat. hal ini juga berdampak pada sektor ekonomi kreatif yang menjadikan hasil budaya
sebagai komoditas utama seperti tanjak, songket, baju adat Melayu dan Dayak, hingga
kerajinan gabah atau tempayan khas budaya China yang menjadi ikon dari kota Singkawang
yang dijuluki sebagai kota amoy. Selanjutnya, akibat minimnya fasilitas edukasi kebudayaan
baik seperti sanggar, rumah kreatif yang menjadikan hasil budaya sebagai komoditas utamanya,
wisata budaya hingga akses menuju dan belajar kebudayaan yang sangat minim menjadikan
bangsa Indonesia khususnya warga Kalbar buta akan budayanya sendiri. Sehingga hal ini
menjadikan budaya sebagai hal tabu di masyarakat dan ekosistem kebudayaan di Kalbar seolah
mati suri karena minimnya pengetahuan masyarakat akan budayanya sendiri.
c. Masalah pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan
Masalah pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan di daerah kami ialah anggapan sosial
kebudayaan yang hanya sebatas karakter dan etnis seseorang. Hal ini berakar dari tren
kebudayaan yang tenggelam di tengah masyarakat akibat pasifnya gerakan penghidupan
kebudayaan yang merembes pada lahirnya paradigma yang menganggap budaya hanya sebuah
identitas dan tidak lebih. Hasilnya, dalam melakukan berbagai aktivitas sosial, politik, ekonomi
dan sebagainya, ideologi budaya sama sekali tidak dipakai dan berjalan sendiri-sendiri.
Hasilnya, budaya tidak berkembang dan tidak hidup di tengah masyarakat.
d. Masalah pembinaan SDM dan Lembaga kebudayaan
Masalah pembinaan SDM dan Lembaga kebudayaan di daerah kami ialah minimnya
pembinaan baik berupaya penyuluhan atau sosialisasi budaya, pemberdayaan SDM yang
terhimpun dari lembaga kebudayaan maupun komunitas budaya, hingga bantuan baik berupa
materiil dan moril untuk menghidupkan kembali semangat budaya di tengah masyarakat agar
tetap eksis serta dapat menjadi ikon guna meningkatkan perekonomian nasional dan juga
mendongkrak eksistensi bangsa Indonesia dimata dunia.
2. Yang terdampak dari masalah tersebut
 Tradisi Lisan
 Adat istiadat
 Pengetahuan tradisional
 Seni
 Bahasa
 Permainan rakyat
 Olahraga tradisional
 Ritus
3. Di mana sajakah terdapat masalah tersebut?
 Kab. Sintang
 Melawi
 Sanggau
 Kota Pontianak
 Kubu Raya
 Kapuas Hulu
(Dikembangkan lagi)
4. Deskripsikan ide pemecahan masalah kamu dalam 100 Kata!
Fenomena sharing economy yang kini menjadi arah baru dalam perekonomian dunia menjadikan
optimalisasi potensi akan menjadi keharusan guna mendongkrak perekonomian suatu negara.
Sebagai negara dengan kearifan lokal budaya terkaya di dunia, maka Indonesia dapat menjadikan
potensi kearifan lokalnya sebagai alat guna mendongkrak perekonomian nasional dan eksistensi
bangsa Indonesia dimata dunia. Menciptakan platform digital berbasis aplikasi yang dapat
menghubungkan konsumen dengan objek kebudayaan merupakan suatu solusi kreatif guna
menghidupkan kembali tren budaya Indonesia.
5. Langkah kerja apa saja yang akan kelompok kamu lakukan untuk memecahkan masalah
tersebut?
5.1 langkah pertama, kami akan mencoba membangun mitra dengan instansi pemerintah, lembaga
kebudayaan, komunitas budaya, dan mahasiswa guna berupaya menghidupkan dan
mengeksplore seluruh kebudayaan yang ada di Kalbar, khususnya di daerah asal mereka.
Dengan hal ini, maka akan lahir destinasi baru yang belum pernah di ekspose media yang akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun internasional.
5.2 membuat debut tentang pesona alam yang dibalut dengan kearifan lokal budaya Indonesia,
khususnya di Kalimantan Barat yang tentunya hal ini akan menimbulkan rasa penasaran di
tengah masyarakat.
5.3 memberdayakan masyarakat lokal yang sarat dengan nilai budaya untuk menciptakan kampung
budaya di daerahnya sendiri-sendiri. Hal ini akan sangat bermanfaat guna meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat serta sebagai bentuk kampanye kebudayaan dalam bentuk
hasil kerajinan. Setelah terbangun, maka kampung budaya ini akan bermitra bersama kami
dalam salah satu paket wisata budaya (Educulture).
5.4 Mulai pasarkan ke masyarakat dengan pertama-tama membuat event budaya di mana untuk
launching aplikasi tersebut. Fungsinya ialah sebagai langkah kampanye budaya serta sebagai
ajang promosi dari aplikasi tersebut. Adapun konsep dari aplikasi ini ialah sebagai jembatan
penghubung antara konsumen (wisatawan) dan objek kebudayaan. Seperti layaknya Go-Jek
yang menghubungkan konsumen dengan driver atau penyedia jasa, maka aplikasi ini akan
menghubungkan para wisatawan dengan objek kebudayaan (Sanggar, kampung budaya,
destinasi wisata, dll.) sehingga para wisatawan dapat menjelajah, berwisata, belajar budaya,
hingga menciptakan hasil kerajinan budaya dengan nyaman dan aman serta asri dari objek
wisata tersebut.
5.5 Setelah 6 bulan hingga 1 tahun berjalan, maka kami akan melakukan evaluasi dari setiap
langkah yang telah dilakukan. Jika berjalan tidak sesuai rencana, langkah yang kami ambil
bukanlah tutup toko, tapi menyempurnakan apa yang telah baik dan memperbaiki yang kurang.
Hal ini telah menjadi prinsip tim kami, di mana jika ada masalah, maka selesaikan masalahnya,
bukan hubungan.
5.6 Langkah terbaik akan selalu kami lakukan dalam balutan penyempurnaan hingga seluruh
kearifan lokal budaya Indonesia viral di dunia. Dengan langkah ini maka dunia tidak hanya
mengenal Indonesia dengan Bogornya saja. Tapi dunia akan kenal Indonesia karena kekayaan
akan kearifan lokal budaya Indonesia yang luar biasa.
6. Apa hasil akhir (output) dari pemecahan masalah tersebut?
Adapun hasil akhir yang ingin dicapai dari pemecahan masalah tersebut ialah:
 Lahirnya “Bali-Bali” baru di Indonesia sebagai ikon primadona wisata di Indonesia
 Berkembangnya kebudayaan Indonesia memalui pemberdayaan, dan pemeliharaan budaya
 Belajar budaya, berwisata budaya, serta menjadi bagian dari budaya tersebut akan jauh
lebih nyaman, cepat dan aman karena dipermudah oleh aplikasi tersebut.
 Serta dapat mendongkrak perekonomian nasional dan meningkatkan eksistensi bangsa
Indonesia dimata dunia.
7. Apa target yang diharapkan (Outcame) dari pemecahan masalah tersebut?
Adapun target yang kami harapkan dari pemecahan masalah ini ialah:
 Pemajuan kebudayaan Indonesia dapat berjalan secara maksimal; serta
 Meningkatkan perekonomian nasional demi menyejahterakan masyarakat Indonesia guna
mendongkrak eksistensi bangsa Indonesia dimata dunia.
8. Bentuk inisiatif seperti apa yang akan kelompok kamu lakukan untuk menghasilkan output
dan outcome tersebut?
 Purwarupa Aplikasi
9. Aspek pendekatan apa saja dari STEAM yang akan kelompok kamu ambil dalam
menyelesaikan masalah tersebut?
 Aspek teknologi

Aspek ilmu pengetahuan
Download