TUGAS AGAMA HINDU TEMA : HUBUNAGN TRI HITA KARANA DALAM PANCA MAHA BUTHA NAMA KELOMPOK : KOMANG AYU MAHENDRA WATI LUH PUTU AYU LARASATI PUTRI SUMADI NI PANDE PUTU WINIASIH KADEK AYU INDAH DIANA SARI I GD AGUS PRAMANA PUTRA Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara: 1. Manusia dengan Tuhannya. 2. Manusia dengan alam 3. Manusia dengan sesamanya. Unsur- unsur Tri Hita Karana. 1. Unsur- unsur Tri Hita Karana ini meliputi: 1. Sanghyang Jagatkarana. 2. Bhuana. 3. Manusia 2. Unsur- unsur Tri Hita Karana itu terdapat dalam kitab suci Bagawad Gita (III.10), berbunyi sebagai berikut : Bagawad Gita (III.10) Sahayajnah prajah sristwa pura waca prajapatih anena prasawisya dhiwan esa wo'stiwistah kamadhuk Artinya : Pada jaman dahulu Prajapati menciptakan manusia dengan yadnya dan bersabda: dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu. 3. Dalam sloka Bhagavad-Gita tersebut ada nampak tiga unsur yang saling beryadnya untuk mendapatkan yaitu terdiri dari: Prajapati = Tuhan Yang Maha Esa Praja = Manusia Dalam Lontar “Buana Kosa” disebutkan bahwa tubuh manusia diciptakan oleh Yang Maha Esa dari unsurunsur alam semesta yang disebut panca mahabhuta, yaitu: pertiwi, apah, bayu, teja, dan akasa. Oleh karena itu pengertian panca mahabhuta ada dua, yakni panca mahabhuta yang berbentuk tubuh manusia disebut buana alit, dan panca mahabhuta yang berbentuk alam semesta disebut buana agung. Analogi pemikiran Mpu Kuturan adalah: tubuh manusia sebagai stana sanghyang atma (Brahman) adalah sakral dan wajib dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian maka alam semesta juga wajib dijaga dan dipelihara, karena tubuh manusia (buana alit) adalah juga alam semesta (buana agung). Menurut para ahli bumi terbagi dari tiga bagian yakni kerak, Mantel dan Inti. Ketiga lapisan ini tersusun dari atom-atom. Dalam ajaran agama Hindu, Bumi dan isinya (Bhuana Agung dan Bhuana Alit ) terdiri dari lima jenis elemen-elemen. Dari kelima elemen tersebut, dikenal dengan Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta yakni lima unsur dasar zat dan elemen yang menyusun manusia dari alam semesta. Panca Maha Bhuta juga dapat diartikan sebagai 5 (lima) elemen dasar pembentuk alam, baik alam makrokosmos / tubuh manusia, dan mikrokosmos atau alam semesta. Kelima bagian-bagian tersebut yakni Pertiwi, Apah, Bayu, Teja dan Akasa (Ether). 1. Pertiwi (Tanah) Pertiwi adalah zat atau unsur padat yang ada pada alam semesta seperti Tanah. Sedangkan kalau pada manusia Pertiwi ada pada bagian kulit atau daging manusia. (segala sat padat pada tubuh manusia) 2. Apah (Air) Apah adah bendah cair yang terdapat di alam semesta (Bumi). Sedangkanm apah pada manusia berada pada Zat Cair seperti darah, keringat, air liur dan sbagainya (Segala yang bentuk cair). 3. Bayu (Udara) Bayu atau udara, yang terdapat pada alam semesta seperti angin, udarah dan lainya. Sedangkan Bayu pada manusia terdapat pada nafas manusia (segala yang betuk angin pada manusia). 4. Teja (Api) Teja atau api adalah segala bentuk panas yang terdapat pada bhuana agung dan bhuana alit. Jika dilihat lebih dekat, Teja pada manusia terdapat pada padas badan. 5. Akasa atau ether (Ruang Angkasa) Akasa atau ether (Ruang Angkasa) adalah segala yang tidak memiliki oksigen pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Jika pada manusia, Akasa terdapat pada rongga perut atau dibawah Hati manusia. Kelima unsur diatas merupakan penyusun tubuh manusia dan alam semesta. Kelimanya muncul dari pertemuan Purusa dan Prakerti (Darsana). Pada keyakini umat Hindu, meyakini bahwa Panca maha Bhuta yang terdapat pada tubuh manusia akan kembali jika di Aben. Dalam kepercayaan Hindu (Panca Yajna) dikenal adanya Bhuta Yajna yakni persembahan yang ditujukan kepada para Bhuta. Para bhuta yang dimaksud disini yakni kelima panca Maha Bhuta tersebut. Upacara ini dilakukan guna menjaga keharmonisan umat manusia dan para Bhuta atau mahluk yang lebih rendah dari tingkatan manusia. SEKIAN DAN TERIMAKASHI