MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN “MALCOLM BALDRIGE” Disusun Oleh 1. Fira ratriningsih 2. Hesti istiawati 3. Kholifah 4. Rika Zulfania 5. Esti Sulistyowati Manajemen Sore B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN 2015-2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total yang mencakup penekanan-penekanan pada kualitas produk,kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan,kualitas penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk – bentuk kualitas lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal (Hansen dan Mowen 1999). Sehingga meningkatnya persaingan bisnis memacu manajemen untuk lebih memperhatikan sedikitnya dua hal penting yaitu keunggulan dan nilai. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkna kinerjanya, seperti metode Malcolm baldrige. Metode tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas ataupun mutu dari perusahaan tersebbut. Peningkatan kualitas perusahaan akan berdampak pada peningkatan keunggulan dan nilai perusahaan, sehingga perusahaan akan mempunyai daya saing yang tinggi. Makalah ini dibuat untuk mengetahui keefektifan metode Malcolm baldrige untuk meningkatkan kualitas perusahaan, yang dilihat dari berbagai perspektif, baik dari kekuatan ataupun kelemahan metode Malcolm baldrige. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah konsep dan proses dari Malcolm baldrige ? 2. Apakah kekuatan dan kelemahan malcolm baldrige ? 3. Perusahaan manakah yang sukses dengan penggunaan Malcolm baldrige ? 1.3 TUJUAN MAKALAH 1. Untuk mengetahui konsep dan proses dari metode Malcolm baldrige 2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari metode Malcolm baldrige 3. Untuk menegtahui perusahaan manakah yang sukses dengan penggunaan metode Malcolm baldrige BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN MALCOLM BALDRIGE Malcolm Baldrige National Quality Award merupakan penghargaan atas mutu kinerja yang diberikan kepada organisasi di Amerika Serikat. Namun dalam makalah ini akan lebih membahas mengenai penilaiannya atau disebut juga Baldrige Assessment. The Baldrige Assessment adalah salah satu tools untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan terus-menerus dengan menggunakan pengukuran dan memberikan feedback mengenai kinerja organisasi dalam menyediakan produk dan jasa yang berkualitas. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence atau Kriteria Baldrige merupakan penuntun bagi suatu perusahaaan untuk mencapai kinerja bermutu tinggi yang terdiri dari 7 kriteria yaitu Kepeminpinan; Perencanaan Strategis; Fokus pada Pelanggan; Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan; Fokus pada Tenaga Kerja; Manajemen Proses; dan Hasil. 2.2 KONSEP MALCOLM BALDRIGE Dalam era teknologi sekarang ini, mutu merupakan perhatian internasional dan perhatian operasi. Agar perusahaan dan juga Negara dapat bersaing secara efektif dalam perekonomian global, perusahaan harus memenuhi mutu yang diinginkan. Tahun 1998, amerika membentuk Malcolm baldrige National quality award untuk meningkatkan prestasi mutu perusahaan. Untuk memperoleh award tersebut, perusahaan yang berminat harus memperoleh nilai yang dihasilkan dari penilaian terhadap kriteria yang terkandung dalam konsep Malcom baldrige. Nama Malcolm baldrige diambil dari nama menteri perdagangan amerika ke 26 dimasa presiden Ronald Reagen. Ia merupakan penganjur manajemen mutu sebagai kunci bagi kemakmuran dan kekuatan jangka panjang negaranya. 2.3 MANFAAT MALCOLM BALDRIGE Tiga manfaat penting Malcom Baldrige a. Membantu perbaikan pengelolaan untuk peningkatan kapabilitas, hasil dan performasi perusahaan. b. Sebagai forum komunikasi berbagai informasi best practice c. Sebagai alat/media untuk memahami dan mengelola performasi, perencanaan dan pembelajaran. 2.4 NILAI YANG TERKANDUNG DALAM MALCORM BALDRIGE 1. Visionary Leadhership, ( kepemimpinan yang visioner) yang berarti bahwa: Kepemimpinan visioner merupakan arah dan cara pandang, serta nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin suatu organisasi. Pemimpin organisasi harus menetapkan arah dan menciptakan focus pada pelanggan, nilai-niali yang jelas dan kelihatan, serta ekspektasi yang tinggi ; yang dimana ketiga hal tersebut diatas harus menyeimbangkan kebutuhan dari pihak yang berkepentingan. Didalamnya akan tercipta sebuah system kepemimpinan yang mencakup sebagai berikut : Senior leadhership menentukan arah perusahaan Focus kepada pelanggan Visi dan misi jelas dan layak Memberikan inspirasi dan memotivasi pegawai Bertanggung jawab terhadap organizational governance 2. Customer driven excellent, (Keunggulan menurut pelanggan) berarti: Mendengar pelanggan secara sistematik Memahami dan mengantisipasi keinginan pelanggan sekarang dan yang akan datang Memahami dan mengantisipasi pasar potensional yang akan datang Membangun hubungan positif dengan pelanggan terutama untuk memahami dan mengelola keluhan Menghasilkan customer retention dan loyalitas 3. Organizational and personal learning (Pembelajaran perorangan dan organisasi) Terdapat pengembangan dan berkesinambungan terhadap proses didalam organisasi Dapat beradaptasi terhadap perubahan Memiliki program pendidikan dan pengembangan pegawai,ada kesempatan untuk pegawai menapak jenjang karir dan rotasi Saling berbagi pengetahuan diseluruh organisasi 4. Valving employees and partner (menghargai pegawai dan mitra) Commitmen untuk peningkatan kesejahteraan pegawai dan meningkatkan kepuasan pegawai Mempunyai program dan sasaran kerja sama jangka panjnag dengan partner yang saling menguntungkan Ada komunikasi secara regular dengan mitra 5. Focus on the future (Fokus kepada masa depan) Memahami factor yang mempengaruhi bisnis pada saat sekarang dan yang akan datang Antisipasi : ekspektasi pelanggan, bisnis baru, perubahan, strategi pesaing Orientasi untuk pertumbuhan pada saat sekarang dan yang akan datang Perhatian kemasa depan, selalu memikirkan gagasan baru bahkan yang bersifat revolusioner Focus pada masa depan berhubungan dengan factor jangka pendek dan panjang yang mempengaruhi organisasi dan pangsa pasar. Dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguasai pasar membutuhkan orientasi yang kuat pada masa depan dan kemauan untuk membangun komitmen jangka panjang kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Focus pada masa depan meliputi pengembangan pemimpin, pekerja, dan supplier; menciptakan kesempatan untuk inovasi; dan mengantisipasi tanggung jawab dan perhatian public. 6. Aility ( Kegesitan ) Kemampuan untuk berubah dengan cepat dan fleksibel Cepat dan fleksibel dalam merespon pelanggan Waktu yang diperlukan untuk pengembangan produk abru makin pendek 7. Managing for innovation ( Mengelola inovasi) Menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya dan menyatu dalan pekerjaan sehari hari Inovasi dalam menciptakan perubahan dalam peningkatan produsk,jasa dan proses Inovasi bukan milik R&D saja, namun terjadi disemua aspek dan proses 8. Managing by fact ( Manajemen berdasarkan fakta) Ketergantungan terhadap pengakuran. Monitoring dan analisis performasi Penggunaan data untuk pengambilan keputusan manajemen 9. Social responsibility (Pertanggungjawaban social) Senior leadher dan pegawai berpartisipasi dalam memberikan dukungan kepada semua pihak yang berkepentingan Mematuhi aturan/kode etik Senior leader menjadi panutan Memproteksi kesehatan masyarakat dan menjaga lingkungan Para pemimpin organisasi harus mampu menekankan tanggung jawab kepada public, etika berperilaku, dan praktek menjadi warganegara yang baik. Pemimpin organisasi harus menjadi role model yang berfokus pada etika dan perlindungan pada kesehatan, keamanan, dan lingkungan masyarakat. Perencanaan yang efektif harus dapat mengantisipasi penyebaba timbulnya permasalahan, mempersiapkan tanggapan apabila terjadi masalah, dan menyediakan informasi dan factor pendukung untuk menjaga kepedulian, keamanan, dan kepercayaan masyarakat. 10. Focus on creating value ( focus kepada hasil dan penciptaan nilai) Hasil digunakan untuk memberikan nilai – nilai yang seimbang bagi stakeholders dan stockholders Hasil mencerminkan adanya nilai- nilai yang balance diantara stakeholders dan stakeholders 11. System perspective (Perspektif kesisteman ) Senior leaders mengelola perusahaan secara keseluruhan bukan perfungsi Adanya keterkaitan Antara strategi dengan proses kunci Adanya keselarasan dalam menggunakan resource untuk peningkatan seluruh performasi perusahaan dan kepuasan pelanggan 2.5 TUJUH KRITERIA MALCOM BALDRIGE Kriteria dirancang untuk membantu organisasi dalam pengelolaan perfomasi manajemen yang dihasilkan: 1. Leadership Kriteria ini ingin melihat bagaimana para leader di organisasi Anda menampilkan kapasitasnya : bagaimana mereka menetapkan visi dan tujuan organisasi; dan kemudian mengkomunikasikannya kepada setiap anggota. Juga apakah leaders di organisasi Anda memiliki kecakapan untuk mengelola dan menginspirasi anak buahnya untuk mencapai keunggulan kinerja. 2. Strategic Planning Kriteria ini mau melihat bagaimana proses perumusan strategi ditetapkan dilingkungan kantor Anda. Dan yang tak kalah penting : apakah konten strategi itu secara tepat merespon dinamika perubahan lingkungan bisnis? Kategori ini meneliti bagaimana organisasi menyusun perencanaan strategis dan menetapkan rencana tindakannya. Juga memilih, melaksanakan, dan mengubah perencanaan strategis dan rencana tindakan jika perubahan mensyaratkannya, serta bagaimana kemajuannya diukur. 3. Customer Focus Apakah produk dan layanan yang disediakan oleh organisasi Anda sudah mak nyuss? Atau hanya bermutu ala kadarnya? Apakah produk atau layanan yang dibentangkan oleh kantor Anda selalu segar nan inovatif; dan membuat para pelanggan bisa tersenyum riang? 4. Measurement, analysis, and knowledge management Kategori ini meneliti bagaimana organisasi memilih, mengumpulkan, menganalisis, mengelola, dan menyempurnakan data, informasi, dan asset pengetahuan untuk mendukung proses kunci perusahaan. Juga meneliti bagaimana organisasi mengukur kinerjanya. 5. People Focus fokus pada sumberdaya manusia (human resources focus). Kategori ini meneliti bagaimana organisasi memungkinkan karyawan mengembangkan potensi dirinya dan bagaimana manajemen karyawan selaras dengan objektif, strategi, dan rencana tindakan perusahaan. Juga mengetahui sejauh mana upaya organisasi untuk membangun dan mempertahankan lingkungan kerja dan dukungan karyawan untuk kinerja ekselen maupun terhadap perkembangan pribadi dan organisasi. 6. Proses manajemen Proses-proses yang secara langsung terkait dengan penciptaan nilai (value) bai customer, stakeholders lainnya. (Value Creation Processes). Contoh : proses design, development,delivery produk,service,research and development, marketing. Proses-proses yang berperan mendukung value creation processes, employees dan operasional sehari-hari. (support processes)contoh : finance and accounting,legal, human resources,administration. 7. Business result (Hasil bisnis) Result evaluasi berdasarkan kinerja bisnis utama organisasi lainnya yaitu kinerja produk dan pelayanan, kinerja keuangan, SDM, operasional , tanggung jawab social kepada masyarakat , result terhadap kepuasan pelanggan dan pangsa pasar . juga evaluasi kinerja dibandingkan dengan kompertitor. Kategori ini juga menentukan seperti apa kinerja dan peningkatan dalam seluruh bidang kunci hasil-hasil terkait produk dan jasa, kepuasan pelanggan, kinerja keuangan dan pasar, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Kategori ini juga meneliti sejauh mana kinerja perusahaan secara relatif terhadap pesaing. 2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE MALCOLM BALDRIGE 1. KELEBIHAN Malcolm tidak menjamin peningkatan kualitas yang ada secara terus menerus, tetapi juga mendorong perusahaan untuk menjadi yang terbaik. Adanya penggunaan indicator ( pengukuran yang menjelaskan sesuatu yang telah terjadi) dan leading ( pengukuran yang menceritakan masa depan ) Adanya double-loop learning ( strategi yang dipadukan dengan informasi yang diperoleh dari lingkungan bisnis ) 2. KEKURANGAN Perusahaan terjebak dalam kebingungan menjawab pertanyaan agar mendapat nilai skor yang tinggi Pengukuran kinerja diawali dari strategi dan tidak berasal dari keinginan stakeholder secara keseluruhan, hanya berfokus pada finansial dan customer, aspek supplier, pekerja, dan masyarakat tidak dikaji. 2.7 Perusahaan yang berhasil menerapkan metode Malcolm Baldrige PT Telekomunikasi Indonesia ( Persero ) Tbk ( Telkom ). Melalui program Telkom-2001 mereka. Pada tahun 2004, Telkom membagikan pengalaman mereka dengan MBCfPE kepada sejumlah BUMN lain di Indonesia. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Malcolm Baldrige adalah salah satu metode untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan terus-menerus dengan menggunakan pengukuran dan memberikan umpan balik tentang kinerja organisasi secara keseluruhan secara keseluruhan dalam menyediakan produk dan layanan berkualitas .Tujuan dari MBNQA adalah untuk mengukur kinerja organisasi . MBNQA adalah program penghargaan berdasarkan pencapaian organisasi di Kriteria Malcolm Baldrige untuk Keunggulan Kinerja ( MBCfPE ) Baldrige Assessment memiliki 7 kriteria dalam menilai suatu organisasi , masing-masing kriteria memiliki sub - kriteria untuk setiap . Setiap kriteria memiliki nomor yang berbeda dari total poin assesment . Tujuh kriteria adalah : 1) Kepemimpinan 2) Perencanaan Strategis 3) Fokus 4) Pelanggan 5) Pengukuran , analisis , dan manajemen pengetahuan 6) Proses Manajemen 7) Hasil Bisnis DAFTAR PUSTAKA 1. Armila,Krisna Warindrani.2006.Akuntansi Manajemen.Jakarta:GrahaIlmu. 2. Rajapresentasi,2011 8 prinsip dan kriteria penilaian dalam Malcolm baldrige. http://rajapresentasi.com/2011/09/8-prinsip-dan-kriteria- penilaian-dalam-malcolm-baldrige/18.20.1406. 3. Mulyadi, Balanced Scorecard. Salemba Empat. Universitas Gajah Mada. 2001