“PERANCANGAN WEB INTERFACE UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PERUSAHAAN PROPERTI REALLPRO DI JAKARTA SELATAN” Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Metodologi Desain Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tersebut Oleh : Wika Waskita Utomo NIM : A14.2008.00280 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2011 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia perusahaan yang bergerak pada bidang properti, khususnya penjualan sudah sangat banyak. Tidak sedikit pula para broker properti yang bergerak secara freelance demi mendapatkan keuntungan yang maksimal. Menghadapi persaingan yang ketat seperti ini, demi mempertahankan eksistensi perusahaan, baik perusahaan baru maupun perusahaan lama dituntut lebih kreatif dalam berkomunikasi kepada khalayaknya. Cara perusahaan menunjukkan atau berkomunikasi kepada khalayaknya bahwa perusahaan mereka berbeda dengan perusahaan lainnya adalah, dengan membuat sebuah identitas dan citra dari perusahaan adalah satu-satunya cara bagaimana sebuah perusahaan dapat dibedakan oleh khalayak dengan perusahaan lainnya. Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Oleh karena itu untuk membangun sebuah citra perusahaan, maka perusahan tersebut harus menanamkan brand awareness atau kesadaran akan merek. Brand awareness merupakan kemampuan seorang konsumen untuk mengenali suatu merek dalam detail dalam melakukan tindakan pembelian maupun penggunaan jasa. Kesadaran akan merek yang tinggi jelas akan meningkatkan penjualan atas produk perusahaan. Oleh sebab itu menanamkan brand yang kuat pada khalayak merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Sedangkan untuk menimbulkan kesadaran pada khalayak diperlukan adanya hal-hal yang merangsang munculnya kesadaran pada merek terutama pada perusahan baru. Salah satunya adalah dengan dibentuknya identitas perusahaan. Identitas perusahaan adalah manifestasi visual dari kenyataan perusahaan yang ditampilkan atau diberitahukan kepada khalayak melalui nama perusahaan, logo, motto, produk, jasa dan segala macam bukti yang dapat diciptakan oleh perusahaan sebagai cara berkomunikasi kepada khalayaknya. Citra perusahaan adalah sebuah refleksi dari identitas perusahaan atau dengan kata lain, citra adalah bagaimana sebuah perusahaan dipandangan melalui sudut pandang khalayaknya dan tentunya sudut pandang akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Logo adalah salah satu bentuk identitas perusahaan yang amat penting fungsinya. Logo adalah sebuah desain spesial yang dapat berbentuk simbolik, pola grafik atau secara tertulis dimana mewakili citra sebuah perusahaan. Akan tetapi sebagus apapun sebuah logo jika tidak dapat mengkomunikasikan kepada khalayaknya maka logo tersebut tidak berfungsi dengan efektif. Apabila logo dirasa kurang efektif, maka akan menjadi kewenangan perusahaan untuk mengubah logo tersebut menjadi logo yang sesuai dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan khalayaknya. Reallpro agency adalah perusahaan baru yang berdiri pada tanggal 7 April 2011. Reallpro sendiri bergerak pada bidang jasa properti. Reallpro menawarkan jasa untuk mempermudah khalayak dalam mencari, menyewa, maupun menjual hunian atau properti mereka. Karena Reallpro merupakan perusahaan baru maka masih banyak khalayak yang belum mengetahui secara pasti apakah Reallpro itu, karena itulah diperlukan adanya brand perusahaan yang kuat agar tertanam dalam benak khalayak tentang Reallpro, salah satunya adalah sebuah logo. Reallpro sebenarnya sudah memiliki logo (brand) perusahaan, tetapi seiring berjalannya perusahaan, logo tersebut dirasa kurang dan tidak lagi mampu menampilkan citra dari perusahaan. Oleh karena itu dari pihak direksi Reallpro menginginkan adanya perubahan (rebranding) terhadap logo Reallpro agar lebih representatif. Dalam memajukan kinerja dari perusahaan, maka perlu dipertimbangkan tentang pengenalan kembali logo dari perusahaan setelah adanya proses rebranding logo (re-launching). Di jaman serba internet ini website dinilai sebagai media yang tepat untuk melakukan re-launching perusahaan Reallpro, karena selain dari segi biaya yang terjangkau, cakupan sebuah website sangat luas. Dengan adanya website, diharapkan menjadi sebuah fleksibilitas bagi konsumen untuk dapat dengan mudah mengakses data dari perusahaan Reallpro. Konsumen pun tidak perlu lagi jauh-jauh untuk menyambangi kantor jika hanya ingin melihat-lihat listing properti yang mereka cari. Bagi perusahaan pun sangat menguntungkan karena database perusahaan akan lebih mudah diakses dan customer service pun tidak perlu lagi secara manual menjelaskan kepada konsumen. Maka dari itu perlu adanya sebuah desain web yang tepat dan tentu saja menarik untuk menjadi wadah re-launching sekaligus sebagai sarana promosi dan menanamkan kesadaran akan branding perusahaan kepada khalayak. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang web interface untuk mendukung promosi perusahaan properti Reallpro yang komunikatif dan atraktif sehingga dapat menarik minat para konsumen potensial ? 1.3. Tujuan Perancangan Merancang web interface yang komunikatif dan atraktif untuk mendukung promosi perusahaan properti Reallpro sehingga menarik minat para konsumen potensial. 1.4. Manfaat Perancangan Bagi perusahaan o Memperkuat citra dan identitas perusahaan dengan adanya rebranding. o Sebagai referensi jika perusahaan ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi rebranding. o Memiliki sarana promosi via website yang sekaligus merupakan re-launching Reallpro Bagi peneliti o Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai sarana untuk latihan berpikir secara logis dan sistematis. o Sebagai pengalaman untuk menghadapi tantangan nyata dalam dunia periklanan, branding pada khususnya. 1.5. Metode dan Sistematika Perancangan 1.5.1. Metodologi Perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah perancangan yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti wawancara, cacatan lapangan (observasi), gambar, foto, dokumen, dan lain-lain. Wawancara Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Dalam prosesnya interview menggunakan pedoman umum wawancara, dengan mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi check list apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian maka interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung (Patton Dalam Poerwandari, 1998) Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam objek perancangan. Dalam perancangan ini observasi dibutuhkan untuk mendapatkan faktor-faktor penting yang digunakan dalam perancangan. Observasi memungkinkan perancang memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan oleh subjek pada wawancara. 1.5.2. Bagan alur penelitian 1.6. Tinjauan Teoritis 1.6.1. Teori-teori Pemasaran, Desain dan Multimedia Teori Pemasaran dan Branding Ekuitas Merek (Brand Equity) Merek adalah nama dan simbol yang diberikan produsen yang bersifat membedakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen lain. Aaker (1991) mengatakan bahwa ekuitas merek merupakan satu set Brand Aset dan Liability yang berhubungan dengan sebuah merek dan simbol yang disediakan sebuah produk atau servis bagi pengguna. Ekuitas merek mempunyai lima kategori, yaitu : 1. Loyalitas Merek (Brand Loyality) 2. Kesadaran akan Merek (Brand Awareness) 3. Asosiasi Merek (Brand Association) 4. Kesan Kualitas (Perceived Quality) 5. Aset-aset merek lainnya (Other Propiertary Brand Asset) Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek. Suatu produk dapat mempunyai brand awareness yang baik, kualitas yang baik, dan brand association yang cukup banyak, tetapi belum tentu mempunyai loyalitas merek. Sebaliknya, produk yang memiliki loyalitas merek dapat dipastikan memiliki kesadaran merek yang tinggi, kualitas yang baik, dan asosiasi yang cukup dikenal. Komponen dari ekuitas merek menurut Aaker (1991) adalah : 1. Brand Loyality (Loyalitas Merek) Brand Loyality merupakan satu ukuran keterkaitan antara pengguna kepada sebuah merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun unsur-unsur produk. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Setiap tingkat mewakili tantangan pemasaran yang berbeda, dan mewakili juga tipe aset yang berbeda dalam mengelola dan mengeksploitasinya. Semuanya mungkin tidak mewakili kelas produk atau pasar yang spesifik. Adapun tingkatannya menurut Aaker (1991), adalah sebagai berikut : a. Pengguna yang komit atau setia (Committed Customer) b. Pengguna yang menyukai merek (Likes The Brand) c. Pengguna yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied Buyer with Switching Cost) d. Pengguna yang membeli karena kebiasaan (Habitual Buyer) e. Pengguna yang sering berpindah-pindah merek (Switcher Buyer) 2. Brand Awareness (Kesadaran akan merek) Brand Awareness adalah kesanggupan seorang pengguna untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk tertentu. Pengukuran Brand Awareness, menurut Aaker (1991), didasarkan pada pengertian-pengertian yang mencakup tindakan dalam kesadaran akan merek yaitu : a. Top of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat atau disebut responden ketika ditanya tentang suatu produk. b. Brand Recall, atau pengingatan kembali merek, mencerminkan merekmerek apa saja yang diingat responden setelah menyebut merek pertama. c. Brand Recognition, atau pengenalan merek d. Unware of Brand, merupakan tingkatan yang paling rendah dimana responden tidak mengenal merek suatu produk meskipun sudah diberi bantuan. 3. Brand Association (Asosiasi merek) Brand Association adalah segala sesuatu yang dapat dihubungkan dalam memori responden terhadap suatu produk. Berbagai asosiasi merek saling berhubungan akan membentuk brand image. Pada umumnya asosiasi merek, terutama yang membentuk merek, akan menjadi pijakan bagi pengguna dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut. 4. Perceived Quality ( Kesan kualitas) Perceived Quality merupakan persepsi pengguna terhadap kualitas suatu merek produk. Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk dimata pengguna. Menurut David A. Garvin dimensi perceived quality dibagi menjadi : a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya. e. Karakteristik produk, bagian-bagian tambahan dari suatu produk. f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi sebelumnya. Jenis-jenis merek Dalam memutuskan pencantuman merek pada suatu produk seorang produsen memiliki beberapa pilihan mengenai kategori merek berdasarkan jenisnya, yang diklasifikasikan sebagai berikut (Kotler, 1997) : o Manufacture’s brand, merupakan jenis merek yang diperoleh dari nama produsen atau dipasarkan oleh produsen dengan merek lisensinya, contohnya IBM, Revlon, Sony dan lain-lain. o Private brand, merupakan jenis merek yang diberikan oleh pedagang perantara atau distributor produk-produk dari produsen lain untuk diperdagangkan, contohnya Oriflame dan lain-lain o Mixed brand, merupakan jenis merek dimana produsen menghasilkan produk dengan merek perusahaan dan sebagian lain dengan merek sendiri. Sebuah merek yang baik tidaklah dibangun hanya semalam saja di benak konsumen, namun dibangun dengan jerih payah untuk memberi kekuatan di pasar persaingan yang ada. Kekuatan merek tersbesar adalah pada kemampuannya untuk mempengaruhi perilaku pembelian dari para konsumen targetnya (Ries, 2001). Teori Desain Key Elements of Branding Sebuah strategi desain merek yang jelas dan koheren sangat menolong dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek yang dirancang sehingga perilaku yang diinginkan terhadap merek yang bersangkutan dapat terealisasi dengan baik (Vaid, 2003). Elemen-elemen desain dari kegiatan perancangan merek (branding) dikategorikan sebagai berikut : o Visual. Bagaimanakah visualisasi dari merek yang dirancang. Dan mengapa visualisasi fisik tersebut dibuat sedemikian rupa. Elemen-elemennya dalam hal ini meliputi warna, tipografi, logo, dan kemasan. Bagaimana semua elemen ini ditampilkan ke pasar sasaran. o Experiental. Apakah yang seharusnya dirasakan oleh konsumen ketika menggunakan maupun membeli produk dari merek yang dirancang ? Bagaimanakah hal-hal tersebut dikomunikasikan melalui desain mereknya. o Functional. Manfaat fungsionalnya apakah harus disertakan oleh sebuah merek kepada khalayaknya. Bagaimana hal ini dikomunikasikan dalam suatu desain. o Emotional. Bagaimana perasaan para konsumen ketika memutuskan untuk memiliki atau menggunakan jasa dari merek yang dirancang ? Dan bagaimanakah mereka bereaksi dari desain merek yang dirancang ? o Rational. Bagaimanakah merek tersebut menempati sisi rasional di benak pelanggan ? Apakah merek tersebut telah memberikan atau memenuhi keinginan dan kebutuhan khalayaknya ? o Cultural. Apakah ada budaya tertentu yang mendorong terjadinya pembelian atau penggunaan jasa produk dari merek yang dirancang ? Teori Multimedia Desain Website Untuk mendesain sebuah website diperlukan beberapa Perangkat Lunak/ Software seperti Dreamweaver, PhotoShop, Flash player, dan lain sebagainya. Website sederhana bisa dibuat lewat Microsoft Office, namun perkembangan internet telah berkembang pesat sehingga Website pun ikut berkembang pula. Untuk memenuhi perkembangan tersebut maka System Perangkat Lunak untuk website juga mengalami perkembangan yang sama. Web Site sendiri terbagi atas : o Website pasif hanya mengajikan halaman-halaman yang hanya bisa dibaca oleh pengunjung tanpa ikut aktif dalam website tersebut. Sedangkan website aktif, pengunjung bisa ikut secara langsung dalam mengisi content lewat komentar ataupun diskusi dalam wadah forum. o Website dinamis mempunyai Sistem Management Content atau yang biasa disebut CMS ( Content Managemant System ). Dengan CMS ini maka banyak sekali terdapat kemudahan-kemudahan bahkan kita bisa membuat website jadi dalam hitungan menit lewat fasilitas di Cpanel. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain website : o Fungsi, Ada beberapa macam jenis website diantaranya website untuk keperluan Profil Perusahaan/ gambaran umum tentang suatu perusahaan, ada pula Website dengan tujuan Jejaring Sosial ( Facebook, Twitter ), Website Perdagangan Online/ Toko online, Website galeri baik foto maupun video dan lain sebagainya. o Akses, Website yang terlalu lama dibuka karena terlalu banyak modul dan scrip akan membuat pengunjung cepat berpindah atau menutupnya. Inilah hal penting yang perlu diperhatikan karena tidak semua masyarakat Indonesia memiliki sambungan internet yang bagus. Dari para ahli internet menyatakan rata-rata apabila suatu halaman website selama 30 detik tidak terbuka maka website tersebut akan segera ditinggalkan oleh pengunjung. selain jumlah modul, scrip, ada beberapa hal yang ikut membuat lama halaman dibuka diantaranya gambar besar, flash, serta file video. o Kesesuaian nama dan konten, Website yang utuh dan mudah dikelompokan oleh mesin pencari adalah website yang mempunyai kejelasan isi secara keseluruhan. Nama Domain yang merupakan pengambaran isi atau content secara generik adalah sangat penting, sehingga apabila kita membaca, melihat, mendengarnya akan mudah diingat dan semakin mudah pula untuk dikunjungi. Tema desain yang mengambarkan isi website turut pula menambah kuat kesan isi content. Isi content yang sesuai dan perbandingan komposisi jumlahnya yang sesuai dengan nama domain kita akan memudah mesin pencari maupun pengunjung untuk mengindex/ mengingat website kita. o Tema, Website yang tersusun rapi serta terdesain dengan keselarahan warna mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesan pengunjung. Penggunaan komposisi warna, Perletakan Modul, Scrip, Link, Section dan Categori content adalah hal yang saling terkait dan tidak bisa dilepaskan antara satu dan yang lain. Bab II Identifikasi Data 2.1. Data Produk 2.1.1. Latar belakang Reallpro Reallpro berdiri pada tanggal 07 April 2011 berbentuk perusahaan perseroan terbatas yang bertempat pada Jalan Karang Tengah Raya No. 8A RT.007 RW.04 Kel.Lebak Bulus Kec.Cilandak Jakarta Selatan. Reallpro merupakan perusahaan agen properti yang bersifat dinamis. Reallpro menawarkan jasa untuk mempermudah para konsumen untuk mencari, menyewa, menjual dan renovasi properti listing dengan keuntungan yang maksimal bagi kedua belah pihak. 2.1.2. Visi dan misi Menjadi salah satu agen pemasaran properti besar yang mampu berkiprah di kancah Indonesia. Dengan mengutamakan pelayanan, inovasi dan kreatifitas untuk selalu menjaga eksitensi dan tumbuh kembangnya perusahaan. Membantu kebutuhan konsumen dalam mencari, menyewa, dan menjual properti dengan prinsip saling menguntungkan. Menjawab segala setiap kebutuhan konsumen dengan menyediakan tim real estate profesional yang mengerti dan berdedikasi yang mampu memberikan pengetahuan tentang segala urusan properti. 2.1.3. Bauran Pemasaran 7P 2.1.3.1. Produk Reallpro menghasilkan produk berupa jasa pelayanan untuk menampung dan melaksanakan segala kegiatan jual, beli dan sewa-menyewa untuk memudahkan konsumen dalam hal properti, dengan perjannjian-perjanjian bagi hasil yang diharapkan saling menguntungkan. 2.1.3.2. Place Lokasi adalah tempat dari perusahaan melakukan kegiatan fisik. Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen menentukan penting tidaknya lokasi atau tempat. Dengan tempat yang relatif strategis diharapkan memudahkan konsumen untuk mengakses Reallpro. Kantor Jalan Karang Tengah Raya No. 8A / Ndalam. RT.007 RW.04 Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan No Telp : (021) 7592-0416, Fax : (021) 7592-0416 Kediaman Apartemen Taman Sari Sudirman (Kuningan) Unit B/1808 Jakarta Selatan No Telp : 081-129-7929 Perwakilan Jalan Tri Lomba Juang Komplek Koni Ruko no 4, Semarang Selatan. No Telp : (024) 8315-045, Fax (024) 8454-622 No HP : 081-390-23456-1 2.1.3.3. Promotion Promosi mempunyai tujuan menyampaikan informasi, menerima informasi dan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan maupun belum terhadap perusahaan. Sejauh ini Reallpro. Antara lain : Word of Mouth Iklan Advetorial Koran Iklan Baris Koran Iklan pada Website 2.1.3.4. Price Harga merupakan elemen penting dari bauran pemasaran karena akan behubungan dengan kelangsungan dan citra yang perusahaan. Keputusan penetapan harga sedemekian penting dalam menentukan seberapa jauh elemen jasa dinilai oleh konsumen. Oleh karena itu Reallpro memberikan harga yang kompetitif dan dinamis. Untuk kisaran komisi pada Reallpro sendiri : 2,75% untuk transaksi 0 s.d 1M 2,25% untuk transaksi 1M s.d 3M 2% untuk transaksi > 3M Komisi sewa menyewa 5% dari total transaksi Komisi selling and renov 2,5% + biaya renovasi 2.1.3.5. People Komisaris Bapak H Djoko Slamet Utomo, Selaku pemimpin tertinggi sekaligus pendiri Reallpro Agency. Anggota komisaris diangkat oleh rapat umum pemegang saham dan dengan rapat umum pemegang saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasehat kepada direksi. Direksi o Direktur Utama Bapak Insinyur Subiyantoro, adalah seseorang direktur yang ditunjuk oleh komisaris untuk menjalankan perusahaan (PT). Dengan memimpin dan menerbitkan kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan tugas dari karyawan dan menyampaikan laporan kepada komisaris atas kinerja perusahaan. o Direktur Pelaksana Bapak Harry Affandi, adalah seseorang direktur pelaksana yang ditunjuk oleh komisaris untuk menjalankan kegiatan perusahaan yang bersifat praktis dan taktis. Yang bertanggung jawab langsung kepada komisaris. Administrasi Keuangan Wuri Putri Utami, adalah admin keuangan diangkat oleh direktur dan memberikan laporan dan pertanggung jawaban mengenai seluruh arus keuangan masuk dan keluar. Termasuk didalamnya segala kegiatan transaksi Reallpro Customer Service Yeni Indah Kusuma, adalah Customer service yang diangkat oleh direksi dengan kewajiban memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan konsumen termasuk dalam memberikan informasi dan menanggapi masalah yang dikeluhkan konsumen. Marketing Associate Ibu Ruth Megawati, adalah Marketing Associate yang diangkat oleh direksi dengan tugas sebagai pelaksana marketing jasa reallpro langsung kepada konsumen yang bersifat praktikal. Driver Bapak Kusno, adalah driver atau bisa disebut sopir yang diperlukan untuk mengimbangi mobilitas dari marketing associate dalam mencari konsumen dan sekaligus sebagai sarana pembawa media promosi pada badan mobil. 2.1.3.6. Process Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang dan keahlian yang menghasilkan suatu hasil. Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktifitas dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses pada Reallpro dimulai dari pemberian informasi mengenai properti yang dibuthkan oleh konsumen, kemudian pemberian informasi mengenai keuntungan menggunakan jasa Reallpro, bagaimana cara kerja Reallpro, kemudian penerimaan maupun pemberian data properti listing kepada konsumen, pelaksanaan dan survei lokasi diikuti dengan persetujuan harga kemudian memproses permintaan dari konsumen baik itu menjual maupun membeli. EXCLUSIVE atau NON EXCLUSIVE Banyak orang berpendapat bahwa untuk memasarkan propertinya lebih cepat adalah untuk menghubungi beberapa atau banyak agen properti. Walaupun kelihatannya langkah ini merupakan yang tepat, tetapi sebetulnya langkah seperti ini tidaklah tepat. Akan lebih baik apabila anda mempercayakan pemasaran properti anda ke satu agen properti saja ( exclusive ) dengan alasan berikut : Agen properti yang mempunyai hak excusive untuk memasarkan properti anda akan lebih fokus dan berkomitmen dikarenakan tanggung jawab yang lebih besar. Apabila agen properti tidak mempunyai hak exclusive, agen properti akan lebih cenderung untuk memasarkan properti anda ‘sambil lalu’ atau kalau kebetulan ada klien, kalau tidak ada tidak apa-apa karena tidak ada komitmen tertentu’ Lebih dari satu agen properti memasarkan properti anda bisa berpotensi menyebabkan masalah antara lain masalah komisi, meng-handle klien yang sama, dll. Untuk jangka waktu masa exclusive pemasaran, anda bisa bernegosiasi dengan agen properti lansung. Jangan lupa untuk membuat dan menandatangani kontrak exclusive pemasaran dengan agen properti. Kontrak tersebut harus termasuk : Jangka waktu masa exclusive. Patokan harga jual / sewa properti anda. Patokan term dan kondisi penjualan atau penyewaan properti anda berikut cara pembayaran. Komisi yang sudah disetujui kedua belah pihak. Siapa yang bertanggung jawab untuk membayar biaya promosi, dll Gambaran Menggunakan jasa agen properti (Process) Open Listing Pemilik memasarkan propertinya melalui banyak agen Pemilik hanya membayar komisi pada agen yang kliennya menjadi pembeli Sole Agent/Semi exclusive listing Pemilik memasarkan propertinya hanya kepada satu agen Pemilik juga memasarkan sendiri propertinya Exclusive Listing Pemilik membayarkan komisi kepada satu agen bila rumah terjual meskipun pembeli datang sendiri maupun dibawa pihak lain Isi Kontrak Pemasaran Harga Jual Skema pembayaran,waktu pengosongan,barang yang disertakan dsb. kontrak pemasaran Masa Berapa lama kontrak kepada agen untuk tetap mewakili properti anda dan apa yang dilakukan apabila kontrak telah habis. Komisi Kapan komisi akan dibayarkan dan ditahap mana dsb. Lingkup tugas dan tanggung jawab agen Apa saja yang akan dilakukan agen properti dalam memasarkan properti anda. Besar Komisi Agen Komisi agen properti biasanya berkisar antara 3% - 5% dari nilai properti anda.tetapi pada RealPRO Agency komisi ini bersifat fleksibel dan realistis. 2.1.3.7. Physical Evidence Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi mendukung peran jasa. Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka semakin banyak keinginan konsumen untuk menggunakan jasa tersebut. Foto kantor Reallpro : 2.1.4. Wawancara Wawancara dilakukan dengan komisaris Reallpro Agency. Profil : Nama : Djoko Slamet Oetomo Umur : 59 Tahun Jabatan : Komisaris PT. Reallpro Reallpro adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa properti. Reallpro sendiri berdiri pada awal tahun 2011 yang dicetuskan oleh Bapak Djoko sendiri yang kemudian merangkul teman dan saudaranya sebagai rekan kerja sama. Reallpro sendiri diresmikan di notaris pada 7 April 2011. Reallpro sendiri berdomisili di Jakarta tepatnya di Jakarta Selatan. Reallpro didirikan di Jakarta karena menurut beliau prospek pergerakan properti di Jakarta masih jauh lebih bagus daripada di luar Jakarta. Namun tidak menutup kemungkinan pula bahwa Reallpro akan berkembang untuk memenuhi kebutuhan akan jasa properti di luar kota Jakarta. Pada awalnya nama perusahaan properti ini adalah Realpro, tetapi karena berbagai macam faktor pada proses mematenkan nama maka nama Realpro berubah menjadi Reallpro. Reallpro menurut beliau dimaksudkan memiliki arti Real (benar/nyata) dan Pro (berkompeten dan mampu di bidangnya) sekaligus kependekan dari kata properti. Yang berarti Reallpro adalah perusahaan yang benar-benar berkompeten pada bidang properti dan tidak membohongi para konsumennya. Karena Reallpro akan melakukan rebranding maka mau tidak mau pasti akan ada perubahan dan pengaruh baik bagi intern perusahaan maupun konsumen. Rebranding dilakukan untuk menampilkan citra perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi serta tujuannya. Salah satu rebranding adalah dengan mendesain ulang logo Reallpro. Logo Reallpro yang sekarang dianggap terlalu konservatif, kurang atraktif, warna terlalu monoton dan tentu saja karena dianggap kurang mewakili citra perusahaan yang dinamis,kokoh,bersahabat dan kuat. Menurut beliau logo yang cocok untuk Reallpro adalah yang memiliki warna cerah yang dalam segi filosofi juga memiliki arti yang baik serta mampu memberikan penyegaran citra bagi konsumen. Dengan adanya branding yang baik beliau percaya bahwa mutu dan kinerja perusahaan akan meningkat yang diikuti dengan peningkatan pada kepercayaan konsumen dalam menggunakan jasa Reallpro. 2.2. Data Pemasaran dan Pencitraan produk 2.2.1. Jangkauan Pemasaran saat ini Saat ini pemasaran Reallpro difokuskan pada wilayah Jakarta khususnya Jakarta Selatan. Namun tidak menutup untuk para konsumen dari luar kota maupun luar pulau jawa yang mencari properti di daerah Jakarta. 2.2.2. Jenis Pemasaran yang dilakukan saat ini Pemasaran Reallpro saat ini bisa dikatakan sudah berkembang dari waktu ke waktu, antara lain : Word of mouth Iklan Baris koran Iklan Advetorial pada koran Iklan Advetorial pada tabloid properti di Jakarta Iklan pada situs-situs properti di internet 2.2.3. Hambatan pemasaran dan pencitraan produk Banyaknya iklan properti dari perusahaan lain Kurang percayanya khalayak terhadap agen properti Fasilitas untuk konsumen dalam mengakses Reallpro dirasa masih kurang memadai. Bab III Analisis Masalah 3.1. Market Positioning | analisa positioning produk dalam pasar sekarang 3.1.1. Corporate Image Citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Dimana citra tersebut berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi. Dalam hal ini walaupun Reallpro masih terbilang muda usianya dalam bidang bisnis jasa properti, Reallpro siap bersaing dalam memberikan penawaran yang kompetitif dan menarik. Tidak ketinggalan pula kualitas pelayanan Reallpro terhadap klien yang cepat, sigap dan ramah. Selain hal tersebut diatas dalam menciptakan usaha menciptakan brand perusahaan diperlukan pula adanya logo yang representatif yang mampu mewakili perusahaan dan memiliki unsur “eye catching” bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka Reallpro melakukan upaya rebranding yaitu dengan meredesain logo lama untuk mendapatkan logo baru yang lebih baik, representatif dan mampu mengangkat citra perusahaan di benak masyarakat. Proses rebranding ini akan ditunjang pula dengan adanya website untuk kembali memperkenalkan Reallpro yang sekaligus sebagai sarana promosi dan fleksibilitas bagi konsumen untuk dapat mengakses layanan Reallpro secara mudah. 3.1.2. Market Share Karena Reallpro merupakan perusahaan yang terbilang masih muda di bidang jasa properti dan saat ini sudah begitu banyak perusahaan sejenis yang telah memiliki pasar dan berkembang menjadi perusahaan kelas satu, maka Reallpro bertindak sebagai market challenger yaitu lebih kepada memberikan tawaran-tawaran yang agresif dengan tidak meninggalkan kualitas pelayanan untuk memperoleh lebih banyak market share. Dengan cara Reallpro menetapkan strategi jasa dan promosi yang diarahkan pada sasaran yang jelas dengan target realistis dan dapat dicapai. Saat ini Reallpro diperkirakan telah mampu merengkuh sekitar 10% pasar konsumen di kelasnya sebagai market challenger. 3.1.3. Distribusi Distribusi jasa Reallpro saat ini mencapai pada klien-klien potensial yang tidak hanya berada di daerah Jakarta Selatan saja namun telah ke berbagi wilayah Jakarta lain, seperti Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Saat ini Reallpro tengah mempertimbangkan untuk membuka cabang kantor layanan di Jakarta Pusat dan memperbanyak kerja sama dengan para pengembang dalam memasarkan propertinya. 3.2. Potential Market | analisa peluang peningkatan pasar 3.2.1. Target Pemasaran Reallpro mengambil sikap realistis dengan melakukan konsentrasi segmen tunggal yaitu kelas menengah sampai pada kelas menengah keatas. Diharapkan dengan membidik target tertentu maka tujuan dari perusahaan dapat tercapai. 3.2.2. Target Pengembangan Pasar Dengan adanya proses rebranding dan media promosi yang tepat, Reallpro optimistis dapat bersaing dan merangkul klien-klien potensial yang sesuai dengan target pemasaran perusahaan. Saat ini di Jakarta khususnya Jakarta Selatan, masyarakat sudah mulai mengenal Reallpro, namun untuk lebih melebarkan jangkauan usaha, maka melihat pada era teknologi dan internet yang makin maju sekarang ini, website dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam memperluas pasar perusahaan karena jangkauannya yang luas dan kemudahan aksesnya. Jadi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat dari seluruh Indonesia yang ingin mengakses dan mempergunakan jasa Reallpro untuk mencari informasi melalui situs perusahaan ini nantinya. Website dinamis dengan kemasan yang menarik dan memiliki data properti yang baik serta akurat merupakan sebuah keharusan. 3.2.3. Market Segmentation Demografis Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Usia : 28 – 65 tahun Siklus keluarga : keluarga muda,keluarga kecil,keluarga Pendidikan : Sarjana , lebih dari sarjana Pekerjaan : karyawan, wiraswasta, pengusaha, dll besar Kewarganegaraan : indonesia dan non-indonesia Status Ekonomi : menengah dan menengah keatas Wilayah : Regional Jakarta Selatan Kepadatan : Perkotaan Gaya Hidup : modern , dinamis Kepribadian : mementingkan kualitas dan pelayanan Geografis Psikografis Behaviouristik Status Pemakai : bukan konsumen,konsumen potensial,pertama kali Status Kesetiaan : sedang , setia Kesiapan Transaksi : sadar , mengetahui,tertarik,bermaksud Cara Pandang : positif terhadap perusahaan membeli 3.3. Kompetitor Kompetitor Melon Properti Kekuatan 1. Jumlah properti banyak. Kelemahan listing yang 2. Memiliki akses web untuk memudahkan pemilihan properti. 1. Pelayanan agen kurang cepat baik tatap muka maupun via telepon. 2. Akses lokasi agen tidak mudah. 3. Permintaan Komisi disamakan dengan agen besar. Centra Properti 1. Lokasi kantor relatif strategis. 2. Proses pengurusan data untuk listing tidak berbelit-belit. 1. Jumlah properti yang listing relatif sedikit 2. Pelayanan agen kurang tanggap 3. Pengetahuan tentang properti kurang 4. Permintaan Komisi disamakan dengan agen besar. 3.4. Analisa SWOT S Strengths (Kekuatan) 1. Komisi kepada agen properti yang dinamis (negotiable) 2. Berdasarkan kekeluargaan yang ramah dalam setiap pelayanan 3. Jaringan properti dan rekan kerjasama yang baik dan terpercaya 4. Lokasi yang strategis mudah dijangkau di Jakarta Selatan 5. Pelayanan terhadap calon konsumen yang cepat dan tidak berbelit-belit 6. Kemudahan dalam listing properti W Weakness (Kelemahan) O Opportunities (Peluang) 1. Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal 2. Banyaknya pernikahan pada usia muda 3. Makin banyak keluarga muda yang mencari tempat tinggal. 4. Berkembangnya Teknologi Informasi T Threats (Ancaman) 1. Listing properti relatif sedikit 2. Belum adanya layanan online 3. Kurangnya sarana promosi karena perusahaan masih baru 4. Brand tidak cukup representatif 5. Belum adanya website perusahaan Reallpro 1. Banyaknya agen properti yang sudah beroperasi lama 2. Banyaknya makelar properti bebas yang tidak bernaung pada perusahaan properti 3. Saling banting harga antar agen properti 3.5. Analisa Formal Logo Reallpro yang akan melalui proses re-desain : Merah : C : 15, M : 97, Y : 100, K : 5 Abu-Abu : C : 14, M : 9, Y : 12, K : 0 Hitam : C : 0, M : 0, Y : 0, K : 100 Warna : Pada warna logo reallpro diatas dianggap kurang mewakili corporate image yang ingin dihadirkan oleh perusahaan Reallpro. Reallpro ingin memiliki logo yang lebih atraktif atau “eye cathcing” agar lebih menarik bagi siapapun yang melihat. Komposisi : Komposisi pada logo terlalu padat dan kurang seimbang sehingga kurang menarik dilihat. Logo tidak mampu menampilkan citra perusahaan yang sifatnya kuat,bersahabat, kokoh, dan terpercaya 3.6. Analisa Matrik SWOT OPPORTUNITIES REALLPRO PROPERTY AGENCY STRENGTHS 1. Komisi dinamis 2. Pelayanan Kekeluargaan 3. Jaringan luas 4. Lokasi strategis di Jaksel 5. Pelayanan cepat 6. Kemudahan dalam listing 1. Kebt.akan tempat tinggal 2. Pernikahan usia muda 3. Banyaknya keluarga muda 4. Berkembangnya Teknologi Informasi S-O STRATEGIES 1. Mematok komisi yang lebih kecil pada keluarga muda (S1,O3) 2. Memperbanyak kerja sama untuk menambahkan varian seiring meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal (S3,O1) 3. Mempermudah pelayanan terhadap konsumen dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai medianya (S5,O4) THREATS 1. Banyak agen properti lama yang sudah besar 2. Banyak agen bebas 3. Saling menjatuhkan harga antar agen S-T STRATEGIES 1. Memperluas jaringan,komisi negotiable dan memberikan suasana kekeluargaan demi menunjukkan defferensiasi dengan agen properti lama. (S1,S2,S3,T1) 2. Meningkatkan pelayanan dan,memberikan edukasi tentang kemudahan listing pada agen properti (S5,S6,T2) WEAKNESS 1. Listing relatif sedikit 2. Belum adanya layanan online 3. Promosi dirasa masih belum cukup 4. Brand tidak cukup representatif 5. Tidak adanya situs perusahaan W-O STRATEGIES 1. Memberikan layanan online yang up to date akan properti yang menarik keluarga muda (W2,O3) 2. Memperbanyak promosi pada media guna mengundang calon konsumen pada keluarga muda (W3,O3) 3. Rebranding perusahaan yg disesuaikan dengan kemajuan teknologi sebagai sarana relaunching (W4,O4) 4. Membuat website perusahaan yang dinamis untuk mempermudah aksesibilitas konsumen (W5,O4) W-T STRATEGIES 1. Selektif dalam listing properti konsumen dan rekanan agar mampu bersaing dengan agen properti besar (W1,T1) 2. Menambah promosi yang bersifat informatif mengenai kemudahan listing pada agen resmi (W3,T2) 3. Memberikan informasi komisi pada website perusahaan agar tidak membingungkan konsumen (W5,O3) 3.7. Penentuan Strategi Periklanan Berdasarkan Matrik SWOT Berdasarkan pada analisis matrik SWOT maka, strategi yang dirasa paling tepat dalam rebranding perusahaan Reallpro adalah : W4,O4 : Rebranding perusahaan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi sebagai salah satu sarana re-launching W5,O4 : Membuat website perusahaan yang dinamis untuk mempermudah aksesibilitas konsumen. S5,O4 : Mempermudah pelayanan terhadap konsumen dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai medianya. Berdasarkan strategi di atas maka : 1. Reallpro akan membuat sebuah website perusahaan dengan menunjukkan keunggulan biaya keseluruhan dengan memberikan perbedaan harga lebih rendah dari pesaing. 2. Pada website Reallpro akan menampilkan diferensiasi pada progam kerjasama. Progam kerjasama Renovasi Listing yaitu Reallpro bersedia untuk merenovasi terlebih dahulu properti yang akan listing demi memperbaiki nilai jual properti. Bab IV Konsep-Konsep Perancangan 4.1. Konsep Branding 4.1.1. Objektif Memperkenalkan kembali logo Reallpro yang telah melalui tahap redesain berdasarkan strategi branding yang benar dan representatif. Karena konsep branding yang kuat akan mampu menimbulkan dampak yang hebat di mata konsumen yang akan dengan sendiri memberikan diferensiasi yang mampu membuat brand Reallpro stand out. 4.1.2. Strategis Strategi yang digunakan adalah dengan membuat perancangan website dengan brand Reallpro yang baru. Web akan berkesan modern terpercaya dan dilengkapi dengan listing-listing properti untuk kemudahan konsumen dalam mencari data properti listing. 4.2. Konsep Kreatif 4.2.1. Strategi Kreatif 4.2.1.1. Creative Advertising Objective 4.2.1.1.1. Re-Launching , memperkenalkan kembali perusahaan Reallpro dalam kemasan logo yang baru dan representatif serta ada nya website sebagai sarana kemudahan aksesibilitas bagi konsumen. 4.2.1.1.2. Potensi Pasar , Potensi pasar untuk properti di Jakarta terbuka lebar terlebih akan hadirnya website sebagai pusat database properti-properti yang listing pada Reallpro. 4.2.1.1.3. Target Pasar , target pasar Reallpro adalah eksekutif muda, keluarga muda, sampai dengan pengusaha, investor dan pengembang properti. Dengan tingkat ekonomi menengah sampai dengan menengah ke atas. 4.2.1.1.4. Logika kreatif , statement pokok strategi adalah memberikan tampilan baru yang fresh dan segar terhadap Reallpro melalui logo dan memberikan informasi tentang perusahaan secara lebih mendetail lewat website baik produk, pelayanan dan data properti yang listing. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan peluang kerjasama antara klien dengan Reallpro baik dari dalam maupun luar kota Jakarta. Kemudahan akses terhadap properti dipercaya dapat mengambil minat klien dan berpotensi menjadi konsumen loyal. 4.2.1.1.5. Pendekatan isi pesan , pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan rasional, yang berarti mengemukakan sejumlah informasi pada pemikiran yang logis kepada konsumen dengan menawarkan keunggulan maupun keuntungan tertentu dari perusahaan Reallpro. 4.2.1.1.6. What to say , apa yang ingin dikatakan adalah Reallpro merupakan perusahaan properti yang bergerak dalam bidang jasa jual/beli dan kerjasama pemasaran. 4.2.1.1.7. How to say , cara mengatakannya adalah dengan cara membuat perancangan website database perusahaan yang dinamis yang memuat daftar listing perusahaan, progam kerjasama dan profil perusahaan Reallpro. 4.2.1.1.8. Metode pendekatan visual , pendekatan visual yang digunakan adalah pendekatan rasional dikarenakan pada website Reallpro yang akan di tampilkan adalah berupa listing rumah yang mayoritas berupa gambar riil/foto. 4.2.2. Progam Kreatif 4.2.2.1. Tema Visual , perusahaan Reallpro adalah perusahaan jasa properti yang dinamis terpercaya dan mampu memberikan hasil yang optimal dengan keuntungan yang realistis. 4.2.2.2. Konsep Karakter Interface , menggunakan tampilan website resmi perusahaan dengan slide show foto-foto properti yang telah bekerja sama dengan Reallpro dan daftar listing terbaru pada bagian bawahnya: 4.2.2.3. Tone dan Manner , Modern dan interaktif 4.2.2.4. Pengarahan Visual Pada Logo Reallpro 4.2.2.4.1. Font : Arial : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U VWXYZ;abcdefghijklmnopqrst u v w x y z ; 0123456789 4.2.2.4.2. Warna : Merah : C : 0, M : 100, Y : 100, K : 0 Biru : C : 100, M : 87, Y : 20, K : 8 Abu-Abu : C : 0, M : 0, Y : 0, K : 20 Hijau : C : 96, M : 45, Y : 48, K : 18 4.2.2.4.3. Tampilan Logo : 4.2.2.5. Teknik Visualisasi pada website , dengan menggunakan digital imaging dan fotografi karena listing properti wajib menggunakan foto-foto yang riil dari properti yang diperjual belikan. 4.3. Media Planning 4.3.1. Konsep Media Media yang digunakan sebagai strategi media adalah website dinamis yang memuat data perusahaan Reallpro. 4.3.2. Progam Media Jangkauan media tersebut adalah hanya dengan menggunakan akses data listing properti pada website perusahaan. Yang memiliki segmentasi tersendiri dan pihak-pihak yang berkepentingan. Bab V Desain dan Pengembangan