Uploaded by common.user12211

Bab I Pendahuluan DKV 5 Metode Desain 2

advertisement
“PERANCANGAN WEB INTERFACE UNTUK MENDUKUNG PROMOSI
PERUSAHAAN PROPERTI REALLPRO DI JAKARTA SELATAN”
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas
Metodologi Desain
Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tersebut
Oleh :
Wika Waskita Utomo
NIM : A14.2008.00280
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
2011
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini di Indonesia perusahaan yang bergerak pada bidang properti,
khususnya penjualan sudah sangat banyak. Tidak sedikit pula para broker properti
yang bergerak secara freelance demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Menghadapi persaingan yang ketat seperti ini, demi mempertahankan eksistensi
perusahaan, baik perusahaan baru maupun perusahaan lama dituntut lebih kreatif
dalam berkomunikasi kepada khalayaknya. Cara perusahaan menunjukkan atau
berkomunikasi kepada khalayaknya bahwa perusahaan mereka berbeda dengan
perusahaan lainnya adalah, dengan membuat sebuah identitas dan citra dari
perusahaan adalah satu-satunya cara bagaimana sebuah perusahaan dapat
dibedakan oleh khalayak dengan perusahaan lainnya.
Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan
sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur
maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Oleh karena itu untuk
membangun
sebuah
citra
perusahaan,
maka
perusahan
tersebut
harus
menanamkan brand awareness atau kesadaran akan merek. Brand awareness
merupakan kemampuan seorang konsumen untuk mengenali suatu merek dalam
detail dalam melakukan tindakan pembelian maupun penggunaan jasa. Kesadaran
akan merek yang tinggi jelas akan meningkatkan penjualan atas produk
perusahaan. Oleh sebab itu menanamkan brand yang kuat pada khalayak
merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Sedangkan untuk menimbulkan
kesadaran pada khalayak diperlukan adanya hal-hal yang merangsang munculnya
kesadaran pada merek terutama pada perusahan baru. Salah satunya adalah
dengan dibentuknya identitas perusahaan.
Identitas perusahaan adalah manifestasi visual dari kenyataan perusahaan
yang ditampilkan atau diberitahukan kepada khalayak melalui nama perusahaan,
logo, motto, produk, jasa dan segala macam bukti yang dapat diciptakan oleh
perusahaan sebagai cara berkomunikasi kepada khalayaknya. Citra perusahaan
adalah sebuah refleksi dari identitas perusahaan atau dengan kata lain, citra adalah
bagaimana sebuah perusahaan dipandangan melalui sudut pandang khalayaknya
dan tentunya sudut pandang akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Logo
adalah salah satu bentuk identitas perusahaan yang amat penting fungsinya. Logo
adalah sebuah desain spesial yang dapat berbentuk simbolik, pola grafik atau
secara tertulis dimana mewakili citra sebuah perusahaan. Akan tetapi sebagus
apapun sebuah logo jika tidak dapat mengkomunikasikan kepada khalayaknya
maka logo tersebut tidak berfungsi dengan efektif.
Apabila logo dirasa kurang efektif, maka akan menjadi kewenangan
perusahaan untuk mengubah logo tersebut menjadi logo yang sesuai dan mampu
berkomunikasi dengan baik dengan khalayaknya.
Reallpro agency adalah perusahaan baru yang berdiri pada tanggal 7 April
2011. Reallpro sendiri bergerak pada bidang jasa properti. Reallpro menawarkan
jasa untuk mempermudah khalayak dalam mencari, menyewa, maupun menjual
hunian atau properti mereka. Karena Reallpro merupakan perusahaan baru maka
masih banyak khalayak yang belum mengetahui secara pasti apakah Reallpro itu,
karena itulah diperlukan adanya brand perusahaan yang kuat agar tertanam dalam
benak khalayak tentang Reallpro, salah satunya adalah sebuah logo. Reallpro
sebenarnya sudah memiliki logo (brand) perusahaan, tetapi seiring berjalannya
perusahaan, logo tersebut dirasa kurang dan tidak lagi mampu menampilkan citra
dari perusahaan. Oleh karena itu dari pihak direksi Reallpro menginginkan adanya
perubahan (rebranding) terhadap logo Reallpro agar lebih representatif.
Dalam memajukan kinerja dari perusahaan, maka perlu dipertimbangkan
tentang pengenalan kembali logo dari perusahaan setelah adanya proses
rebranding logo (re-launching). Di jaman serba internet ini website dinilai
sebagai media yang tepat untuk melakukan re-launching perusahaan Reallpro,
karena selain dari segi biaya yang terjangkau, cakupan sebuah website sangat
luas. Dengan adanya website, diharapkan menjadi sebuah fleksibilitas bagi
konsumen untuk dapat dengan mudah mengakses data dari perusahaan Reallpro.
Konsumen pun tidak perlu lagi jauh-jauh untuk menyambangi kantor jika hanya
ingin melihat-lihat listing properti yang mereka cari. Bagi perusahaan pun sangat
menguntungkan karena database perusahaan akan lebih mudah diakses dan
customer service pun tidak perlu lagi secara manual menjelaskan kepada
konsumen. Maka dari itu perlu adanya sebuah desain web yang tepat dan tentu
saja menarik untuk menjadi wadah re-launching sekaligus sebagai sarana promosi
dan menanamkan kesadaran akan branding perusahaan kepada khalayak.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang web interface untuk mendukung promosi
perusahaan properti Reallpro yang komunikatif dan atraktif sehingga
dapat menarik minat para konsumen potensial ?
1.3. Tujuan Perancangan

Merancang web interface yang komunikatif dan atraktif untuk mendukung
promosi perusahaan properti Reallpro sehingga menarik minat para
konsumen potensial.
1.4. Manfaat Perancangan

Bagi perusahaan
o Memperkuat citra dan identitas perusahaan dengan adanya
rebranding.
o Sebagai referensi jika perusahaan ingin mengetahui faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi rebranding.
o Memiliki sarana promosi via website yang sekaligus merupakan
re-launching Reallpro

Bagi peneliti
o Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai sarana
untuk latihan berpikir secara logis dan sistematis.
o Sebagai pengalaman untuk menghadapi tantangan nyata dalam
dunia periklanan, branding pada khususnya.
1.5. Metode dan Sistematika Perancangan
1.5.1. Metodologi
Perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah
perancangan yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif,
seperti wawancara, cacatan lapangan (observasi), gambar, foto, dokumen, dan
lain-lain.

Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Dalam
prosesnya interview menggunakan pedoman umum wawancara, dengan
mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan
pertanyaan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer
mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi check list apakah
aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman
demikian maka interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut
akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung (Patton Dalam
Poerwandari, 1998)

Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam objek perancangan. Dalam
perancangan ini observasi dibutuhkan untuk mendapatkan faktor-faktor
penting yang digunakan dalam perancangan. Observasi memungkinkan
perancang memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan oleh
subjek pada wawancara.
1.5.2. Bagan alur penelitian
1.6. Tinjauan Teoritis
1.6.1. Teori-teori Pemasaran, Desain dan Multimedia
Teori Pemasaran dan Branding

Ekuitas Merek (Brand Equity)
Merek adalah nama dan simbol
yang diberikan produsen yang bersifat
membedakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen lain. Aaker
(1991) mengatakan bahwa ekuitas merek merupakan satu set Brand Aset dan
Liability yang berhubungan dengan sebuah merek dan simbol yang disediakan
sebuah produk atau servis bagi pengguna. Ekuitas merek mempunyai lima
kategori, yaitu :
1. Loyalitas Merek (Brand Loyality)
2. Kesadaran akan Merek (Brand Awareness)
3. Asosiasi Merek (Brand Association)
4. Kesan Kualitas (Perceived Quality)
5. Aset-aset merek lainnya (Other Propiertary Brand Asset)
Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek. Suatu produk dapat
mempunyai brand awareness yang baik, kualitas yang baik, dan brand
association yang cukup banyak, tetapi belum tentu mempunyai loyalitas
merek.
Sebaliknya, produk
yang
memiliki
loyalitas
merek
dapat
dipastikan memiliki kesadaran merek yang tinggi, kualitas yang baik, dan
asosiasi yang cukup dikenal.
Komponen dari ekuitas merek menurut Aaker (1991) adalah :
1. Brand Loyality (Loyalitas Merek)
Brand Loyality merupakan satu ukuran keterkaitan antara pengguna kepada
sebuah merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang mungkin
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika
pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga
maupun unsur-unsur produk. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu
produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Setiap tingkat
mewakili tantangan pemasaran yang berbeda, dan mewakili juga tipe aset
yang
berbeda
dalam
mengelola dan
mengeksploitasinya.
Semuanya
mungkin tidak mewakili kelas produk atau pasar yang spesifik. Adapun
tingkatannya menurut Aaker (1991), adalah sebagai berikut :
a. Pengguna yang komit atau setia (Committed Customer)
b. Pengguna yang menyukai merek (Likes The Brand)
c. Pengguna yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied Buyer with
Switching Cost)
d. Pengguna yang membeli karena kebiasaan (Habitual Buyer)
e. Pengguna yang sering berpindah-pindah merek (Switcher Buyer)
2. Brand Awareness (Kesadaran akan merek)
Brand Awareness adalah kesanggupan seorang pengguna untuk mengenali
dan mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk
tertentu. Pengukuran Brand Awareness, menurut Aaker (1991), didasarkan
pada pengertian-pengertian yang mencakup tindakan dalam kesadaran akan
merek yaitu :
a. Top of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat atau
disebut responden ketika ditanya tentang suatu produk.
b. Brand Recall, atau pengingatan kembali merek, mencerminkan merekmerek apa saja yang diingat responden setelah menyebut merek pertama.
c. Brand Recognition, atau pengenalan merek
d. Unware of Brand, merupakan tingkatan yang paling rendah dimana
responden tidak mengenal merek suatu produk meskipun sudah diberi
bantuan.
3. Brand Association (Asosiasi merek)
Brand Association adalah segala sesuatu yang dapat dihubungkan dalam
memori responden terhadap suatu produk. Berbagai asosiasi merek saling
berhubungan akan membentuk brand image. Pada umumnya asosiasi
merek, terutama yang membentuk merek, akan menjadi pijakan bagi
pengguna dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.
4. Perceived Quality ( Kesan kualitas)
Perceived Quality merupakan persepsi pengguna terhadap kualitas suatu
merek produk. Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu
produk dimata pengguna. Menurut David A. Garvin dimensi perceived quality
dibagi menjadi :
a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan
c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut
d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu pembelian ke
pembelian berikutnya.
e. Karakteristik produk, bagian-bagian tambahan dari suatu produk.
f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi
sebelumnya.

Jenis-jenis merek
Dalam memutuskan pencantuman merek pada suatu produk seorang
produsen memiliki beberapa pilihan mengenai kategori merek berdasarkan
jenisnya, yang diklasifikasikan sebagai berikut (Kotler, 1997) :
o Manufacture’s brand, merupakan jenis merek yang diperoleh
dari nama produsen atau dipasarkan oleh produsen dengan
merek lisensinya, contohnya IBM, Revlon, Sony dan lain-lain.
o Private brand, merupakan jenis merek yang diberikan oleh
pedagang perantara atau distributor produk-produk dari
produsen lain untuk diperdagangkan, contohnya Oriflame dan
lain-lain
o Mixed brand, merupakan jenis merek dimana produsen
menghasilkan produk dengan merek perusahaan dan sebagian
lain dengan merek sendiri.
Sebuah merek yang baik tidaklah dibangun hanya semalam saja di
benak konsumen, namun dibangun dengan jerih payah untuk memberi
kekuatan di pasar persaingan yang ada. Kekuatan merek tersbesar adalah
pada kemampuannya untuk mempengaruhi perilaku pembelian dari para
konsumen targetnya (Ries, 2001).
Teori Desain

Key Elements of Branding
Sebuah strategi desain merek yang jelas dan koheren sangat menolong
dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek yang dirancang
sehingga perilaku yang diinginkan terhadap merek yang bersangkutan
dapat terealisasi dengan baik (Vaid, 2003).
Elemen-elemen desain dari kegiatan perancangan merek (branding)
dikategorikan sebagai berikut :
o Visual. Bagaimanakah visualisasi dari merek yang dirancang.
Dan mengapa visualisasi fisik tersebut dibuat sedemikian rupa.
Elemen-elemennya dalam hal ini meliputi warna, tipografi,
logo, dan kemasan. Bagaimana semua elemen ini ditampilkan
ke pasar sasaran.
o Experiental.
Apakah
yang
seharusnya
dirasakan
oleh
konsumen ketika menggunakan maupun membeli produk dari
merek yang dirancang ? Bagaimanakah hal-hal tersebut
dikomunikasikan melalui desain mereknya.
o Functional. Manfaat fungsionalnya apakah harus disertakan
oleh sebuah merek kepada khalayaknya. Bagaimana hal ini
dikomunikasikan dalam suatu desain.
o Emotional. Bagaimana perasaan para konsumen ketika
memutuskan untuk memiliki atau menggunakan jasa dari
merek yang dirancang ? Dan bagaimanakah mereka bereaksi
dari desain merek yang dirancang ?
o Rational. Bagaimanakah merek tersebut menempati sisi
rasional di benak pelanggan ? Apakah merek tersebut telah
memberikan
atau
memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan
khalayaknya ?
o Cultural. Apakah ada budaya tertentu yang mendorong
terjadinya pembelian atau penggunaan jasa produk dari merek
yang dirancang ?
Teori Multimedia

Desain Website
Untuk mendesain sebuah website diperlukan beberapa Perangkat
Lunak/ Software seperti Dreamweaver, PhotoShop, Flash player, dan lain
sebagainya. Website sederhana bisa dibuat lewat Microsoft Office, namun
perkembangan internet telah berkembang pesat sehingga Website pun ikut
berkembang pula. Untuk memenuhi perkembangan tersebut maka System
Perangkat Lunak untuk website juga mengalami perkembangan yang
sama.
Web Site sendiri terbagi atas :
o Website pasif hanya mengajikan halaman-halaman yang
hanya bisa dibaca oleh pengunjung tanpa ikut aktif dalam
website tersebut. Sedangkan website aktif, pengunjung bisa
ikut secara langsung dalam mengisi content lewat komentar
ataupun diskusi dalam wadah forum.
o Website dinamis mempunyai Sistem Management Content
atau yang biasa disebut CMS ( Content Managemant
System ). Dengan CMS ini maka banyak sekali terdapat
kemudahan-kemudahan bahkan kita bisa membuat website
jadi dalam hitungan menit lewat fasilitas di Cpanel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain website :
o Fungsi, Ada beberapa macam jenis website diantaranya
website untuk keperluan Profil Perusahaan/ gambaran
umum tentang suatu perusahaan, ada pula Website dengan
tujuan Jejaring Sosial ( Facebook, Twitter ), Website
Perdagangan Online/ Toko online, Website galeri baik foto
maupun video dan lain sebagainya.
o Akses, Website yang terlalu lama dibuka karena terlalu
banyak modul dan scrip akan membuat pengunjung cepat
berpindah atau menutupnya. Inilah hal penting yang perlu
diperhatikan karena tidak semua masyarakat Indonesia
memiliki sambungan internet yang bagus. Dari para ahli
internet menyatakan rata-rata apabila suatu halaman
website selama 30 detik tidak terbuka maka website
tersebut akan segera ditinggalkan oleh pengunjung. selain
jumlah modul, scrip, ada beberapa hal yang ikut membuat
lama halaman dibuka diantaranya gambar besar, flash, serta
file video.
o Kesesuaian nama dan konten, Website yang utuh dan
mudah dikelompokan oleh mesin pencari adalah website
yang mempunyai kejelasan isi secara keseluruhan. Nama
Domain yang merupakan pengambaran isi atau content
secara generik adalah sangat penting, sehingga apabila kita
membaca, melihat, mendengarnya akan mudah diingat dan
semakin mudah pula untuk dikunjungi. Tema desain yang
mengambarkan isi website turut pula menambah kuat kesan
isi content. Isi content yang sesuai dan perbandingan
komposisi jumlahnya yang sesuai dengan nama domain
kita akan memudah mesin pencari maupun pengunjung
untuk mengindex/ mengingat website kita.
o Tema, Website yang tersusun rapi serta terdesain dengan
keselarahan warna mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap kesan pengunjung. Penggunaan komposisi warna,
Perletakan Modul, Scrip, Link, Section dan Categori
content adalah hal yang saling terkait dan tidak bisa
dilepaskan antara satu dan yang lain.
Bab II Identifikasi Data
2.1. Data Produk
2.1.1. Latar belakang Reallpro
Reallpro berdiri pada tanggal 07 April 2011 berbentuk perusahaan
perseroan terbatas yang bertempat pada Jalan Karang Tengah Raya No. 8A
RT.007 RW.04 Kel.Lebak Bulus Kec.Cilandak Jakarta Selatan. Reallpro
merupakan perusahaan agen properti yang bersifat dinamis. Reallpro
menawarkan jasa untuk mempermudah para konsumen untuk mencari,
menyewa, menjual dan renovasi properti listing dengan keuntungan yang
maksimal bagi kedua belah pihak.
2.1.2. Visi dan misi

Menjadi salah satu agen pemasaran properti besar yang mampu
berkiprah di kancah Indonesia. Dengan mengutamakan pelayanan,
inovasi dan kreatifitas untuk selalu menjaga eksitensi dan tumbuh
kembangnya perusahaan.

Membantu kebutuhan konsumen dalam mencari, menyewa, dan
menjual properti dengan prinsip saling menguntungkan.

Menjawab segala setiap kebutuhan konsumen dengan menyediakan
tim real estate profesional yang mengerti dan berdedikasi yang mampu
memberikan pengetahuan tentang segala urusan properti.
2.1.3. Bauran Pemasaran 7P
2.1.3.1.
Produk
Reallpro menghasilkan produk berupa jasa pelayanan untuk menampung
dan melaksanakan segala kegiatan jual, beli dan sewa-menyewa untuk
memudahkan konsumen dalam hal properti, dengan perjannjian-perjanjian
bagi hasil yang diharapkan saling menguntungkan.
2.1.3.2.
Place
Lokasi adalah tempat dari perusahaan melakukan kegiatan fisik.
Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen menentukan penting
tidaknya lokasi atau tempat. Dengan tempat yang relatif strategis
diharapkan memudahkan konsumen untuk mengakses Reallpro.

Kantor
Jalan Karang Tengah Raya No. 8A / Ndalam. RT.007 RW.04 Kelurahan
Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
No Telp : (021) 7592-0416, Fax : (021) 7592-0416

Kediaman
Apartemen Taman Sari Sudirman (Kuningan) Unit B/1808 Jakarta Selatan
No Telp : 081-129-7929

Perwakilan
Jalan Tri Lomba Juang Komplek Koni Ruko no 4, Semarang Selatan.
No Telp : (024) 8315-045, Fax (024) 8454-622
No HP : 081-390-23456-1
2.1.3.3.
Promotion
Promosi mempunyai tujuan menyampaikan informasi, menerima
informasi dan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan maupun
belum terhadap perusahaan. Sejauh ini Reallpro. Antara lain :

Word of Mouth

Iklan Advetorial Koran

Iklan Baris Koran

Iklan pada Website
2.1.3.4.
Price
Harga merupakan elemen penting dari bauran pemasaran karena akan
behubungan dengan kelangsungan dan citra yang perusahaan. Keputusan
penetapan harga sedemekian penting dalam menentukan seberapa jauh
elemen jasa dinilai oleh konsumen. Oleh karena itu Reallpro memberikan
harga yang kompetitif dan dinamis. Untuk kisaran komisi pada Reallpro
sendiri :

2,75% untuk transaksi 0 s.d 1M

2,25% untuk transaksi 1M s.d 3M

2% untuk transaksi > 3M

Komisi sewa menyewa 5% dari total transaksi

Komisi selling and renov 2,5% + biaya renovasi
2.1.3.5.

People
Komisaris
Bapak H Djoko Slamet Utomo, Selaku pemimpin tertinggi sekaligus
pendiri Reallpro Agency. Anggota komisaris diangkat oleh rapat umum
pemegang saham dan dengan rapat umum pemegang saham untuk
memberhentikan sewaktu-waktu. Komisaris melakukan pengawasan atas
kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan
nasehat kepada direksi.

Direksi
o Direktur Utama
Bapak Insinyur Subiyantoro, adalah seseorang direktur yang
ditunjuk oleh komisaris untuk menjalankan perusahaan (PT).
Dengan memimpin dan menerbitkan kebijakan perusahaan,
memilih, menetapkan tugas dari karyawan dan menyampaikan
laporan kepada komisaris atas kinerja perusahaan.
o Direktur Pelaksana
Bapak Harry Affandi, adalah seseorang direktur pelaksana yang
ditunjuk oleh komisaris untuk menjalankan kegiatan perusahaan
yang bersifat praktis dan taktis. Yang bertanggung jawab langsung
kepada komisaris.

Administrasi Keuangan
Wuri Putri Utami, adalah admin keuangan diangkat oleh direktur dan
memberikan laporan dan pertanggung jawaban mengenai seluruh arus
keuangan masuk dan keluar. Termasuk didalamnya segala kegiatan
transaksi Reallpro

Customer Service
Yeni Indah Kusuma, adalah Customer service yang diangkat oleh direksi
dengan kewajiban memberikan pelayanan dan membina hubungan baik
dengan
konsumen
termasuk
dalam
memberikan
informasi
dan
menanggapi masalah yang dikeluhkan konsumen.

Marketing Associate
Ibu Ruth Megawati, adalah Marketing Associate yang diangkat oleh
direksi dengan tugas sebagai pelaksana marketing jasa reallpro langsung
kepada konsumen yang bersifat praktikal.

Driver
Bapak Kusno, adalah driver atau bisa disebut sopir yang diperlukan untuk
mengimbangi mobilitas dari marketing associate dalam mencari
konsumen dan sekaligus sebagai sarana pembawa media promosi pada
badan mobil.
2.1.3.6.
Process
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami
atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang dan keahlian yang
menghasilkan suatu hasil. Proses merupakan gabungan semua aktifitas,
umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktifitas dan hal-hal
rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
Proses pada Reallpro dimulai dari pemberian informasi mengenai properti
yang dibuthkan oleh konsumen, kemudian pemberian informasi mengenai
keuntungan menggunakan jasa Reallpro, bagaimana cara kerja Reallpro,
kemudian penerimaan maupun pemberian data properti listing kepada
konsumen, pelaksanaan dan survei lokasi diikuti dengan persetujuan harga
kemudian memproses permintaan dari konsumen baik itu menjual maupun
membeli.
EXCLUSIVE atau NON EXCLUSIVE
Banyak orang berpendapat bahwa untuk memasarkan propertinya lebih
cepat adalah untuk menghubungi beberapa atau banyak agen properti.
Walaupun kelihatannya langkah ini merupakan yang tepat, tetapi
sebetulnya langkah seperti ini tidaklah tepat. Akan lebih baik apabila anda
mempercayakan pemasaran properti anda ke satu agen properti saja (
exclusive ) dengan alasan berikut :

Agen properti yang mempunyai hak excusive untuk memasarkan
properti anda akan lebih fokus dan berkomitmen dikarenakan
tanggung jawab yang lebih besar.

Apabila agen properti tidak mempunyai hak exclusive, agen
properti akan lebih cenderung untuk memasarkan properti anda
‘sambil lalu’ atau kalau kebetulan ada klien, kalau tidak ada tidak
apa-apa karena tidak ada komitmen tertentu’

Lebih dari satu agen properti memasarkan properti anda bisa
berpotensi menyebabkan masalah antara lain masalah komisi,
meng-handle klien yang sama, dll.

Untuk jangka waktu masa exclusive pemasaran, anda bisa
bernegosiasi dengan agen properti lansung. Jangan lupa untuk
membuat dan menandatangani kontrak exclusive pemasaran
dengan agen properti. Kontrak tersebut harus termasuk :

Jangka waktu masa exclusive.

Patokan harga jual / sewa properti anda.

Patokan term dan kondisi penjualan atau penyewaan properti anda
berikut cara pembayaran.

Komisi yang sudah disetujui kedua belah pihak.

Siapa yang bertanggung jawab untuk membayar biaya promosi, dll

Gambaran Menggunakan jasa agen properti (Process)


Open
 Listing
 Pemilik memasarkan propertinya melalui banyak agen
 Pemilik hanya membayar komisi pada agen yang kliennya menjadi pembeli

Sole
 Agent/Semi exclusive listing
 Pemilik memasarkan propertinya hanya kepada satu agen
 Pemilik juga memasarkan sendiri propertinya

Exclusive
Listing

 Pemilik membayarkan komisi kepada satu agen bila rumah terjual meskipun pembeli
 datang sendiri maupun dibawa pihak lain

Isi Kontrak
Pemasaran


 Harga
Jual
 Skema pembayaran,waktu pengosongan,barang yang disertakan dsb.
 kontrak pemasaran
 Masa
 Berapa lama kontrak kepada agen untuk tetap mewakili properti anda dan apa yang
 dilakukan apabila kontrak telah habis.

 Komisi
 Kapan komisi akan dibayarkan dan ditahap mana dsb.

Lingkup tugas dan tanggung jawab agen


Apa saja yang akan dilakukan agen properti dalam memasarkan properti anda.
Besar Komisi Agen

Komisi agen properti biasanya berkisar antara 3% - 5% dari nilai properti anda.tetapi
pada RealPRO Agency komisi ini bersifat fleksibel dan realistis.
2.1.3.7.
Physical Evidence
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan
diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah
unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi
mendukung peran jasa. Semakin banyak fasilitas dan layanan yang
ditawarkan kepada konsumen maka semakin banyak keinginan konsumen
untuk menggunakan jasa tersebut.
Foto kantor Reallpro :
2.1.4. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan komisaris Reallpro Agency. Profil :
Nama : Djoko Slamet Oetomo
Umur : 59 Tahun
Jabatan : Komisaris PT.
Reallpro
Reallpro adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa properti.
Reallpro sendiri berdiri pada awal tahun 2011 yang dicetuskan oleh Bapak
Djoko sendiri yang kemudian merangkul teman dan saudaranya sebagai rekan
kerja sama. Reallpro sendiri diresmikan di notaris pada 7 April 2011.
Reallpro sendiri berdomisili di Jakarta tepatnya di Jakarta Selatan.
Reallpro didirikan di Jakarta karena menurut beliau prospek pergerakan
properti di Jakarta masih jauh lebih bagus daripada di luar Jakarta. Namun
tidak menutup kemungkinan pula bahwa Reallpro akan berkembang untuk
memenuhi kebutuhan akan jasa properti di luar kota Jakarta.
Pada awalnya nama perusahaan properti ini adalah Realpro, tetapi
karena berbagai macam faktor pada proses mematenkan nama maka nama
Realpro berubah menjadi Reallpro. Reallpro menurut beliau dimaksudkan
memiliki arti Real (benar/nyata) dan Pro (berkompeten dan mampu di
bidangnya) sekaligus kependekan dari kata properti. Yang berarti Reallpro
adalah perusahaan yang benar-benar berkompeten pada bidang properti dan
tidak membohongi para konsumennya.
Karena Reallpro akan melakukan rebranding maka mau tidak mau
pasti akan ada perubahan dan pengaruh baik bagi intern perusahaan maupun
konsumen. Rebranding dilakukan untuk menampilkan citra perusahaan agar
sesuai dengan visi dan misi serta tujuannya. Salah satu rebranding adalah
dengan mendesain ulang logo Reallpro. Logo Reallpro yang sekarang
dianggap terlalu konservatif, kurang atraktif, warna terlalu monoton dan tentu
saja
karena
dianggap
kurang
mewakili
citra
perusahaan
yang
dinamis,kokoh,bersahabat dan kuat. Menurut beliau logo yang cocok untuk
Reallpro adalah yang memiliki warna cerah yang dalam segi filosofi juga
memiliki arti yang baik serta mampu memberikan penyegaran citra bagi
konsumen. Dengan adanya branding yang baik beliau percaya bahwa mutu
dan kinerja perusahaan akan meningkat yang diikuti dengan peningkatan pada
kepercayaan konsumen dalam menggunakan jasa Reallpro.
2.2. Data Pemasaran dan Pencitraan produk
2.2.1. Jangkauan Pemasaran saat ini
Saat ini pemasaran Reallpro difokuskan pada wilayah Jakarta
khususnya Jakarta Selatan. Namun tidak menutup untuk para konsumen dari
luar kota maupun luar pulau jawa yang mencari properti di daerah Jakarta.
2.2.2. Jenis Pemasaran yang dilakukan saat ini
Pemasaran Reallpro saat ini bisa dikatakan sudah berkembang dari
waktu ke waktu, antara lain :

Word of mouth

Iklan Baris koran

Iklan Advetorial pada koran

Iklan Advetorial pada tabloid properti di Jakarta

Iklan pada situs-situs properti di internet
2.2.3. Hambatan pemasaran dan pencitraan produk

Banyaknya iklan properti dari perusahaan lain

Kurang percayanya khalayak terhadap agen properti

Fasilitas untuk konsumen dalam mengakses Reallpro dirasa masih
kurang memadai.
Bab III Analisis Masalah
3.1. Market Positioning | analisa positioning produk dalam pasar sekarang
3.1.1. Corporate Image
Citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak
masyarakat tentang perusahaan. Dimana citra tersebut berhubungan dengan
nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada
kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi
dengan klien organisasi. Dalam hal ini walaupun Reallpro masih terbilang
muda usianya dalam bidang bisnis jasa properti, Reallpro siap bersaing dalam
memberikan penawaran yang kompetitif dan menarik. Tidak ketinggalan pula
kualitas pelayanan Reallpro terhadap klien yang cepat, sigap dan ramah.
Selain hal tersebut diatas dalam menciptakan usaha menciptakan brand
perusahaan diperlukan pula adanya logo yang representatif yang mampu
mewakili perusahaan dan memiliki unsur “eye catching” bagi masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut maka Reallpro melakukan upaya rebranding yaitu
dengan meredesain logo lama untuk mendapatkan logo baru yang lebih baik,
representatif dan mampu mengangkat citra perusahaan di benak masyarakat.
Proses rebranding ini akan ditunjang pula dengan adanya website untuk
kembali memperkenalkan Reallpro yang sekaligus sebagai sarana promosi dan
fleksibilitas bagi konsumen untuk dapat mengakses layanan Reallpro secara
mudah.
3.1.2. Market Share
Karena Reallpro merupakan perusahaan yang terbilang masih muda di bidang
jasa properti dan saat ini sudah begitu banyak perusahaan sejenis yang telah
memiliki pasar dan berkembang menjadi perusahaan kelas satu, maka
Reallpro bertindak sebagai market challenger yaitu lebih kepada memberikan
tawaran-tawaran yang agresif dengan tidak meninggalkan kualitas pelayanan
untuk memperoleh lebih banyak market share. Dengan cara Reallpro
menetapkan strategi jasa dan promosi yang diarahkan pada sasaran yang jelas
dengan target realistis dan dapat dicapai. Saat ini Reallpro diperkirakan telah
mampu merengkuh sekitar 10% pasar konsumen di kelasnya sebagai market
challenger.
3.1.3. Distribusi
Distribusi jasa Reallpro saat ini mencapai pada klien-klien potensial yang
tidak hanya berada di daerah Jakarta Selatan saja namun telah ke berbagi
wilayah Jakarta lain, seperti Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Saat ini Reallpro
tengah mempertimbangkan untuk membuka cabang kantor layanan di Jakarta
Pusat dan memperbanyak kerja sama dengan para pengembang dalam
memasarkan propertinya.
3.2. Potential Market | analisa peluang peningkatan pasar
3.2.1. Target Pemasaran
Reallpro mengambil sikap realistis dengan melakukan konsentrasi segmen
tunggal yaitu kelas menengah sampai pada kelas menengah keatas.
Diharapkan dengan membidik target tertentu maka tujuan dari perusahaan
dapat tercapai.
3.2.2. Target Pengembangan Pasar
Dengan adanya proses rebranding dan media promosi yang tepat, Reallpro
optimistis dapat bersaing dan merangkul klien-klien potensial yang sesuai
dengan target pemasaran perusahaan. Saat ini di Jakarta khususnya Jakarta
Selatan, masyarakat sudah mulai mengenal Reallpro, namun untuk lebih
melebarkan jangkauan usaha, maka melihat pada era teknologi dan internet
yang makin maju sekarang ini, website dianggap sebagai salah satu faktor
penting dalam memperluas pasar perusahaan karena jangkauannya yang luas
dan kemudahan aksesnya. Jadi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat
dari seluruh Indonesia yang ingin mengakses dan mempergunakan jasa
Reallpro untuk mencari informasi melalui situs perusahaan ini nantinya.
Website dinamis dengan kemasan yang menarik dan memiliki data properti
yang baik serta akurat merupakan sebuah keharusan.
3.2.3. Market Segmentation
Demografis

Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita

Usia
: 28 – 65 tahun

Siklus keluarga
: keluarga muda,keluarga kecil,keluarga

Pendidikan
: Sarjana , lebih dari sarjana

Pekerjaan
: karyawan, wiraswasta, pengusaha, dll
besar

Kewarganegaraan
: indonesia dan non-indonesia

Status Ekonomi
: menengah dan menengah keatas

Wilayah
: Regional Jakarta Selatan

Kepadatan
: Perkotaan

Gaya Hidup
: modern , dinamis

Kepribadian
: mementingkan kualitas dan pelayanan
Geografis
Psikografis
Behaviouristik

Status Pemakai
:
bukan
konsumen,konsumen
potensial,pertama kali

Status Kesetiaan
: sedang , setia

Kesiapan Transaksi
: sadar , mengetahui,tertarik,bermaksud
Cara Pandang
: positif terhadap perusahaan
membeli

3.3. Kompetitor
Kompetitor
Melon Properti
Kekuatan
1. Jumlah
properti
banyak.
Kelemahan
listing
yang
2. Memiliki akses web
untuk memudahkan
pemilihan properti.
1. Pelayanan
agen
kurang cepat baik
tatap muka maupun
via telepon.
2. Akses lokasi agen
tidak mudah.
3. Permintaan Komisi
disamakan dengan
agen besar.
Centra Properti
1. Lokasi kantor relatif
strategis.
2. Proses pengurusan
data untuk listing
tidak berbelit-belit.
1. Jumlah
properti
yang listing relatif
sedikit
2. Pelayanan
agen
kurang tanggap
3. Pengetahuan
tentang
properti
kurang
4. Permintaan Komisi
disamakan dengan
agen besar.
3.4. Analisa SWOT
S
Strengths
(Kekuatan)
1. Komisi kepada agen properti
yang dinamis (negotiable)
2. Berdasarkan kekeluargaan yang
ramah dalam setiap pelayanan
3. Jaringan properti dan rekan
kerjasama yang baik dan
terpercaya
4. Lokasi yang strategis mudah
dijangkau di Jakarta Selatan
5. Pelayanan terhadap calon
konsumen yang cepat dan tidak
berbelit-belit
6. Kemudahan dalam listing
properti
W
Weakness
(Kelemahan)
O
Opportunities
(Peluang)
1. Meningkatnya kebutuhan akan
tempat tinggal
2. Banyaknya pernikahan pada usia
muda
3. Makin banyak keluarga muda yang
mencari tempat tinggal.
4. Berkembangnya Teknologi
Informasi
T
Threats
(Ancaman)
1. Listing properti relatif sedikit
2. Belum adanya layanan online
3. Kurangnya sarana promosi
karena perusahaan masih baru
4. Brand tidak cukup representatif
5. Belum adanya website
perusahaan Reallpro
1. Banyaknya agen properti yang
sudah beroperasi lama
2. Banyaknya makelar properti bebas
yang tidak bernaung pada
perusahaan properti
3. Saling banting harga antar agen
properti
3.5. Analisa Formal
Logo Reallpro yang akan melalui proses re-desain :
Merah : C : 15, M : 97, Y : 100, K : 5
Abu-Abu : C : 14, M : 9, Y : 12, K : 0
Hitam : C : 0, M : 0, Y : 0, K : 100

Warna : Pada warna logo reallpro diatas dianggap kurang mewakili
corporate image yang ingin dihadirkan oleh perusahaan Reallpro.
Reallpro ingin memiliki logo yang lebih atraktif atau “eye cathcing” agar
lebih menarik bagi siapapun yang melihat.

Komposisi : Komposisi pada logo terlalu padat dan kurang seimbang
sehingga kurang menarik dilihat.

Logo tidak mampu menampilkan citra perusahaan yang sifatnya
kuat,bersahabat, kokoh, dan terpercaya
3.6. Analisa Matrik SWOT
OPPORTUNITIES
REALLPRO
PROPERTY
AGENCY
STRENGTHS
1. Komisi
dinamis
2. Pelayanan
Kekeluargaan
3. Jaringan luas
4. Lokasi
strategis di
Jaksel
5. Pelayanan
cepat
6. Kemudahan
dalam listing
1. Kebt.akan tempat
tinggal
2. Pernikahan usia
muda
3. Banyaknya
keluarga muda
4. Berkembangnya
Teknologi
Informasi
S-O STRATEGIES
1. Mematok komisi
yang lebih kecil
pada keluarga
muda (S1,O3)
2. Memperbanyak
kerja sama untuk
menambahkan
varian seiring
meningkatnya
kebutuhan akan
tempat tinggal
(S3,O1)
3. Mempermudah
pelayanan terhadap
konsumen dengan
memanfaatkan
kemajuan teknologi
informasi sebagai
medianya (S5,O4)
THREATS
1. Banyak agen
properti lama
yang sudah besar
2. Banyak agen
bebas
3. Saling
menjatuhkan
harga antar agen
S-T STRATEGIES
1. Memperluas
jaringan,komisi
negotiable dan
memberikan
suasana
kekeluargaan
demi
menunjukkan
defferensiasi
dengan agen
properti lama.
(S1,S2,S3,T1)
2. Meningkatkan
pelayanan
dan,memberikan
edukasi tentang
kemudahan
listing pada agen
properti
(S5,S6,T2)
WEAKNESS
1. Listing relatif
sedikit
2. Belum adanya
layanan online
3. Promosi dirasa
masih belum
cukup
4. Brand tidak
cukup
representatif
5. Tidak adanya
situs
perusahaan
W-O STRATEGIES
1. Memberikan
layanan online
yang up to date
akan properti yang
menarik keluarga
muda (W2,O3)
2. Memperbanyak
promosi pada
media guna
mengundang calon
konsumen pada
keluarga muda
(W3,O3)
3. Rebranding
perusahaan yg
disesuaikan dengan
kemajuan teknologi
sebagai sarana relaunching (W4,O4)
4. Membuat website
perusahaan yang
dinamis untuk
mempermudah
aksesibilitas
konsumen (W5,O4)
W-T STRATEGIES
1. Selektif dalam
listing properti
konsumen dan
rekanan agar
mampu bersaing
dengan agen
properti besar
(W1,T1)
2. Menambah
promosi yang
bersifat
informatif
mengenai
kemudahan
listing pada agen
resmi (W3,T2)
3. Memberikan
informasi komisi
pada website
perusahaan agar
tidak
membingungkan
konsumen
(W5,O3)
3.7. Penentuan Strategi Periklanan Berdasarkan Matrik SWOT
Berdasarkan pada analisis matrik SWOT maka, strategi yang dirasa paling tepat
dalam rebranding perusahaan Reallpro adalah :

W4,O4 : Rebranding perusahaan yang disesuaikan dengan kemajuan
teknologi informasi sebagai salah satu sarana re-launching

W5,O4
:
Membuat
website
perusahaan
yang
dinamis
untuk
mempermudah aksesibilitas konsumen.

S5,O4
:
Mempermudah
pelayanan
terhadap
konsumen
dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai medianya.
Berdasarkan strategi di atas maka :
1. Reallpro akan membuat sebuah website perusahaan dengan menunjukkan
keunggulan biaya keseluruhan dengan memberikan perbedaan harga lebih
rendah dari pesaing.
2. Pada website Reallpro akan menampilkan diferensiasi pada progam
kerjasama. Progam kerjasama Renovasi Listing yaitu Reallpro bersedia
untuk merenovasi terlebih dahulu properti yang akan listing demi
memperbaiki nilai jual properti.
Bab IV Konsep-Konsep Perancangan
4.1. Konsep Branding
4.1.1. Objektif
Memperkenalkan kembali logo Reallpro yang telah melalui tahap redesain
berdasarkan strategi branding yang benar dan representatif. Karena konsep
branding yang kuat akan mampu menimbulkan dampak yang hebat di mata
konsumen yang akan dengan sendiri memberikan diferensiasi yang mampu
membuat brand Reallpro stand out.
4.1.2. Strategis
Strategi yang digunakan adalah dengan membuat perancangan website dengan
brand Reallpro yang baru. Web akan berkesan modern terpercaya dan
dilengkapi dengan listing-listing properti untuk kemudahan konsumen dalam
mencari data properti listing.
4.2. Konsep Kreatif
4.2.1. Strategi Kreatif
4.2.1.1.
Creative Advertising Objective
4.2.1.1.1.
Re-Launching , memperkenalkan kembali perusahaan
Reallpro dalam kemasan logo yang baru dan representatif
serta ada nya website sebagai sarana kemudahan aksesibilitas
bagi konsumen.
4.2.1.1.2.
Potensi Pasar , Potensi pasar untuk properti di Jakarta
terbuka lebar terlebih akan hadirnya website sebagai pusat
database properti-properti yang listing pada Reallpro.
4.2.1.1.3.
Target Pasar , target pasar Reallpro adalah eksekutif
muda, keluarga muda, sampai dengan pengusaha, investor dan
pengembang properti. Dengan tingkat ekonomi menengah
sampai dengan menengah ke atas.
4.2.1.1.4.
Logika kreatif , statement pokok strategi adalah
memberikan tampilan baru yang fresh dan segar terhadap
Reallpro melalui logo dan memberikan informasi tentang
perusahaan secara lebih mendetail lewat website baik produk,
pelayanan dan data properti yang listing. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan peluang kerjasama antara klien dengan
Reallpro baik dari dalam maupun luar kota Jakarta.
Kemudahan akses terhadap properti dipercaya dapat
mengambil minat klien dan berpotensi menjadi konsumen
loyal.
4.2.1.1.5.
Pendekatan isi pesan , pendekatan yang digunakan
adalah menggunakan pendekatan rasional, yang berarti
mengemukakan sejumlah informasi pada pemikiran yang logis
kepada konsumen dengan menawarkan keunggulan maupun
keuntungan tertentu dari perusahaan Reallpro.
4.2.1.1.6.
What to say , apa yang ingin dikatakan adalah Reallpro
merupakan perusahaan properti yang bergerak dalam bidang
jasa jual/beli dan kerjasama pemasaran.
4.2.1.1.7.
How to say , cara mengatakannya adalah dengan cara
membuat perancangan website database perusahaan yang
dinamis yang memuat daftar listing perusahaan, progam
kerjasama dan profil perusahaan Reallpro.
4.2.1.1.8.
Metode pendekatan visual , pendekatan visual yang
digunakan adalah pendekatan rasional dikarenakan pada
website Reallpro yang akan di tampilkan adalah berupa listing
rumah yang mayoritas berupa gambar riil/foto.
4.2.2. Progam Kreatif
4.2.2.1.
Tema Visual , perusahaan Reallpro adalah perusahaan jasa
properti yang dinamis terpercaya dan mampu memberikan hasil
yang optimal dengan keuntungan yang realistis.
4.2.2.2.
Konsep Karakter Interface , menggunakan tampilan website
resmi perusahaan dengan slide show foto-foto properti yang telah
bekerja sama dengan Reallpro dan daftar listing terbaru pada bagian
bawahnya:

4.2.2.3.
Tone dan Manner , Modern dan interaktif
4.2.2.4.
Pengarahan Visual Pada Logo Reallpro
4.2.2.4.1.

Font :
Arial : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
VWXYZ;abcdefghijklmnopqrst
u v w x y z ; 0123456789
4.2.2.4.2.
Warna :

Merah
: C : 0, M : 100, Y : 100, K : 0

Biru
: C : 100, M : 87, Y : 20, K : 8

Abu-Abu
: C : 0, M : 0, Y : 0, K : 20

Hijau
: C : 96, M : 45, Y : 48, K : 18
4.2.2.4.3.
Tampilan Logo :

4.2.2.5.
Teknik Visualisasi pada website , dengan menggunakan digital
imaging dan fotografi karena listing properti wajib menggunakan
foto-foto yang riil dari properti yang diperjual belikan.
4.3. Media Planning
4.3.1. Konsep Media
Media yang digunakan sebagai strategi media adalah website dinamis yang
memuat data perusahaan Reallpro.
4.3.2. Progam Media
Jangkauan media tersebut adalah hanya dengan menggunakan akses data
listing properti pada website perusahaan. Yang memiliki segmentasi tersendiri
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bab V Desain dan Pengembangan
Download