Uploaded by User12133

kelompok 8 gizi olahraga atlit

advertisement
Gizi Atlet Sepatu Roda Fase Persiapan Khusus
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi Olahraga
yang dibina oleh
Bapak Tapriadi, SKM., M.Pd
Ibu Dwipajati, SST., M.Gz
Oleh
Kelompok 8
Dina Pratiwi
1603410036
Divina Elsa
1603140041
Erina Mutiara Rahayu
1603410044
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
D-IV GIZI MALANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua anugerah, limpahan, rahmat,
dan hidayah-Nya, sehingga makalah dengan judul ”Gizi untuk Atlet Sepatu Roda
Fase Persiapan Khusus” ini dapat terselesaikan. Dalam penyelesaian makalah
ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran, kritik, dan dorongan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
2. Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Ketua Program Studi Diploma IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang
4. Dosen Matakuliah Pengembangan Resep/Formula
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Malang, Maret 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Identitas Atlit.......................................................................................3
B. Antropometri.......................................................................................3
C. Biokimia .............................................................................................3
D. Fisik atau Klinis ..................................................................................3
E. Riwayat Gizi .......................................................................................3
1. Recall .............................................................................................3
2. Pola Makan ....................................................................................5
3. Konsumsi Suplemen ......................................................................5
4. Konsumsi Cairan ............................................................................5
5. Riwayat Personal ...........................................................................5
F. Perencanaan Terapi Diet ....................................................................6
1. Tujuan ............................................................................................6
2. Prinsip ............................................................................................6
3. Syarat ............................................................................................6
4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi ..................................7
5. Monitoring Evaluasi ........................................................................8
6. Rencana Konsultasi Gizi ................................................................8
7. Rancangan Menu Diet....................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan hal terpenting dalam kehidupan dimana masingmasing individu memiliki minat yang berbeda terhadap hal ini, mungkin ada yang
sangat mencintai olahraga tetapi juga ada yang kurang menyukainya karena
brebagai alasan padahal olahraga adalah hal terpenting untuk membuat badan
kita menjadi sehat dan bugar, adapun pengertian olahraga menurut Edward
(1973)olahraga harus bergerak dari konsep bermain games, dan sport. Ruang
lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain, terpisah dari rutinitas,
bebas, tidak produktif, menggunakan peraturan yang tidak baku.sedangkan,
ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik yaitu, ada kompetisi, hasil
ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan, sedangkan ruang
lingkup sport permainan yang dilebagakan (Danmogot, 2017).
Jenis olahraga sendiripun beragam salah satunya yaitu sepatu roda
dimana sepatu roda memiliki kartakter tersendiri saat melakukannya. Olahraga
sepatu roda berasal dari negeri Belanda, diciptakan sekitar abad ke 17 oleh
seorang penggemar ice skating. Dia ingin mengubah permainan ice skating
menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras.
Tahun 1763 Joseph Marlin seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik
mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil
dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan
pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang
bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia
patenkan menjadi sangat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu
Roda”. Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan Austria. Tahun
1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The
National Skating Association). Tahun 1924 berdiri organisasi sepatu roda
Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS).
Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.
Nomor pertandingan dalam sepatu roda terdiri : sprint 200, 400, 500 meter,
estafet, ketangkasan dan jarak menengah. Untuk ketangkasan dibagi beberapa
nomor lagi yaitu : jumping, menerobos gawang, zig-zag, lompat ban, jumping
balance, angka delapan, mundur, zig-zag melebar, lompat jauh dan membentuk
1
huruf S.(Supadmo. Y, 2015). Di dalam cabang olahraga terdapat fase latihan
yang terdiri dari persiapan umum, persiapan khusus, sebelum kompetisi dan
kompetisi. Setiap fase latihan memiliki perlakuan yag berbeda. Berdasarkan
observasi dengan atlet sepatu roda pada fase persiapan khusus oleh karena itu
penulis ingin membuat makalah tentang kebutuhan gizi fase persiapan khusus
pada atlet sepatu roda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana status gizi atlet olahraga sepatu roda?
2. Bagaimana riwayat gizi atlet olahraga sepatu roda?
3. Bagaimana riwayat personal atlet olahraga sepatu roda?
4. Bagaimana kebutuhan gizi atlet olahraga sepatu roda pada fase persiapan
khusus?
5. Bagaimana konsultasi gizi yang sesuai diberikan untuk atlet sepatu roda
pada fase persiapan khusus?
6. Bagaimana saran menu yang diberikan sesuai dengan kebutuhan atlet?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui status gizi atlet olahraga sepatu roda.
2. Untuk mengetahui riwayat gizi atlet olahraga sepatu roda.
3. Untuk mengetahui riwayat personal atlet olahraga sepatu roda.
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi atlet olahraga sepatu roda pada fase
persiapan khusus.
5. Untuk mengetahui konsultasi gizi yang sesuai diberikan untuk atlet sepatu
roda pada fase persiapan khusus.
6. Untuk mengetahui saran menu yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
atlet.
D. Manfaaat
Atlet dan pelatih dapat mengetahui status gizi atlet tersebut dan dapat
mengevaluasi dengan memperbaiki tingkat konsumsi sehingga atlet dapat lebih
unggul dari sebelumnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Atlit
Nama
: Romeo
Usia
: 15 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki - Laki
Pekerjaan/Cabor
: Sepatu Roda
Pendidikan
: SMP
Agama
: Islam
B. Antropometri
BB
: 38,2 kg
TB
: 148,6 cm
BMI
: 17,3 kg/cm2
%BF
: 10,6%
C. Biokimia
D. Fisik/Klinis
Tekanan darah
:-
Nadi
:-
E. Riwayat Gizi
1. Recall
Recall pertama
Recall kedua
Recall ketiga
Pagi
Pagi
Pagi
Nasi (1 centong) 100 gram
06.00
Nasi (1/2 centong) 50 gram
Telur ceplok (1 butir) 60 gram
Nasi (3/4 centong) 75
Telur ceplok (1 butir) 60 gram
Kecap (1 ½ sdm) 15 gram
gram
Kecap (1 ½ sdm) 15 gram
Air mineral (250 ml)
Rawon
Air mineral (250 ml)
Daging sapi (4 sdm) 40
Selingan pagi
gram
Roti tawar (1 lbr) 35 gram
Air mineral (250 ml)
Selingan pagi
Gorengan
Susu kental manis (2 sdm) 20
gram
08.00
Tempe (2 buah) 100 gram
Madu (2 sdm) 20 gram
Nasi (3/4 centong) 75
Tepung terigu (1 sdm) 10 gram
Air mineral (250 ml)
gram
Tepung beras (1 sdt) 5 gram
Pecel
Air mineral (250 ml)
3
Siang
Kangkung (2 sdm) 20
Nasi (2 centong) 100gram
gram
Siang
Pecel
Taoge kc. Hijau (2 sdm)
Nasi (1 cntg) 100 gram
Kangkung (2 sdm) 20 gram
20 gram
Pecel
Taoge kc. Hijau (2 sdm) 20
Tempe (1 potong sedang)
Kangkung (2 sdm) 20 gram
gram
50 gram
Taoge kc. Hijau (2 sdm) 20
Tempe (1 potong sedang)
Rempeyek
gram
50 gram
Tepung sagu 1 gram
Tempe (1 potong sedang)
Air mineral (250 ml)
Tepung terigu 2 gram
50 gram
Santan peras 0,5 gram
Air mineral (250 ml)
Selingan siang
Telur ayam 2 gram
Susu sapi (1 botol) 200 ml
Air mineral (250 ml)
Gorengan
Selingan siang
Roti tawar (1 lbr) 35 gram
Tempe (2 buah) 100 gram
Siang
Susu kental manis (2 sdm) 20
Tepung terigu (1 sdm) 10 gram
Nasi (1 3/4 centong) 175
gram
Tepung beras (1 sdt) 5 gram
gram
Madu (2 sdm) 20 gram
Rawon
Air mineral (250 ml)
Daging sapi (4 sdm) 40
Malam
gram
Malam
Nasi ( 1 1/2 centong) 150gram
Roti tawar (1 lbr) 35 gram
Nasi (1 ½ cntng) 150 gram
Lalapan ayam
Susu kental manis (2 sdm)
Lalapan ayam
Ayam (1 ptg) 60 gram
20 gram
Ayam (1 ptg) 60 gram
Telur ayam (1 btr) 60 gram
Air mineral (250 ml)
Telur ayam (1 btr) 60 gram
Kecap (1 ½ sdm) 15 gram
Air mineral (250 ml)
Kecap (1 ½ sdm) 15 gram
Malam
Air mineral (250 ml)
Nasi (1 3/4 centong) 175
gram
Selingan malam
Selingan malam
Lalapan ayam
Susu sapi (1/2 kotak) 500 ml
Susu sapi (1/2 kotak) 500 ml
Ayam (1 ptg) 60 gram
Selingan malam
Biscuit (1 bks) 198 gram
Susu sapi (1 kotak) 900 ml
4
2. Pola makan:
 Konsumsi cairan

2 liter air setiap latihan

Susu > 1 liter per hari
3. Konsumsi Suplemen
Rerata Konsumsi 1 bln terakhir
Sering
Jenis
Keterangan
Jarang/Tidak
URT/mkn
Pernah
Hari
Minggu
Bulan
Tdk
pernah
Pocari
√
Mizone
√
Hydrococo
√
Water
4. Konsumsi Cairan
Jumlah
Jenis
URT
Minuman
Frekuensi Konsumsi
Vol
Hari
Keterangan
Minggu
(ml)
Air putih
1 gelas
200
Susu
1 gelas
200
1 kotak kecil
125
1 kotak
200
25
sedang
1 kotak
250
4
besar
1 botol
195
sedang
5. Riwayat Personal
a. Riwayat Penyakit
 Diare
( Ya/Tidak)
 Konstipasi
( Ya/Tidak)
 Anoreksia
( Ya/Tidak)
5
 Asma
( Ya/Tidak)
 Diabates
( Ya/Tidak)
 Hipertensi
( Ya/Tidak)
 Cidera kepala
( Ya/Tidak)
 Cidera lutut
( Ya/Tidak)
b. Riwayat Alergi : Tidak ada
c. Riwayat Penyakit Keluarga
d. Aktifitas Fisik
 Fase latihan

:
Persiapan Khusus
 Jumlah jam kerja
:
 Jumlah jam tidur
: 8 jam
 Jenis olahraga
: Endurance
 Frekuensi latihan
: 2 kali sehari
 Durasi latihan
:

Pagi
: 2 jam

Sore
: 3-4 Jam
 Frekuensi bertanding : 8 kali (1 tahun terakhir)
F. Perencanaan Terapi Diet
1. Tujuan
:

Meningkatkan berat badan atlit

Mencegah lapar dan kelemahan

Menjamin status hidrasi saat latihan

Alat cerna tidak terbebani saat latihan
2. Prinsip
: Tinggi Protein dan cairan
3. Syarat
:
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan aktifitas atlet.
b. Protein tinggi 15% dari total energi untuk menambah kalori agar berat
badan bertambah dan atlet dalam fase pertumbuhan
c. Lemak 30% untuk menambah kalori untuk meningkatkan berat badan
atlet.
d. Karbohidrat 55% dari total energi yang berasal dari karbohidrat kompleks
agar atlet tidak cepat lelah.
6
e. Tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen karena atlet anak-anak.
4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BMR
= (17,5 x BB) + 651
= (17,5 x 38,2) + 651
= 1319,5
SDA
= 10% x BMR
= 10% x 1319,5
= 131,95
Energi
= (BMR + SDA) x Aktifitas Fisik
= (1319,5 + 131,95) x 1,6
= 1451,45 x 1,6
= 2322,32 kkal
Pengeluaran energi :
Frekuensi Latihan
= 14x seminggu
Lama Latihan
= 5 jam = 300 menit
7 hari x 300 menit x 4
= 8400/7 hari
= 1200 kkal
Energi per Hari
= 2322,32 + 1200
= 3522 kkal
Protein
= 15% x Total energi
= 15% x 3522 kkal
= 528,3 kkal
= 528,3/4
= 132,1 g
Lemak
=30% x Total energi
= 30% x 3522 kkal
= 1056,6 kkal
= 1056,6/9
= 117,4 g
Karbohidrat = 100 – (15% + 30%)
= 55%
= 55% x Total Energi
= 55% x 3522 kkal
= 1937,1 kkal
7
= 1937,1/4
= 484,3 g
5. Rencana Monev meliputi
Monev
Jangka waktu
Target
Berat Badan
1 bulan
39,2
6. Rencana Konsultasi Gizi meliputi masalah gizi, materi konseling, alat bantu

Kebutuhan zat gizi atlit

Jenis dan porsi makanan yang yang dianjurkan
Alat bantu : Leaflet
7. Rekomendasi Diet
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
3613
128,2
107,9
528,6
3522
132,1
117,4
484,3
102,5%
97,12
91,9%
109,1
Rekomendasi
Diet
Kebutuhan
(perhitungan)
% Pemenuhan
8. Rancangan Menu Sehari
Saran Menu
Pagi
Nasi (1 centong) 100 gram
Rolade daging sayur 70 gram
Buah pepaya 150 gram
Air mineral (250 ml)
Selingan pagi
Roti tawar (1 lbr) 25 gram
Madu (2 sdm) 10 gram
Susu (250 ml)
Siang
Nasi (2 centong) 150 gram
Sup daging sapi 100 gram
8
Perkedel Kentang 100 gram
Jus alpukat 200 ml
Selingan siang
ubi jalar kuning gula aren 50 gram
susu sapi 250 ml
Malam
Nasi 150 gram
Shrimp roll 50 gram
Selingan malam
Susu sapi 500 ml
Sandwich roti 25 gram
=============================================================
========
Analysis of the food
=============================================================
========
Food
Amount
energy
carbohydr.
________________________________________________________________
______________
MAKAN PAGI
beras putih giling
ayam
Carrot fresh
White cabbage fresh
tepung maizena
minyak kelapa sawit
pepaya
100 g
50 g
15 g
15 g
2g
5g
150 g
360,9 kcal
142,4 kcal
3,9 kcal
3,7 kcal
7,6 kcal
43,1 kcal
58,4 kcal
79,5
0,0
0,7
0,6
1,8
0,0
14,7
g
g
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 620,1 kcal (17 %), carbohydrate 97,4 g (18 %)
SELINGAN PAGI
roti tawar
madu
susu sapi
25 g
10 g
250 g
68,5 kcal
30,4 kcal
164,9 kcal
13,0 g
8,2 g
12,0 g
Meal analysis: energy 263,8 kcal (7 %), carbohydrate 33,2 g (6 %)
9
MAKAN SIANG
beras putih giling
daging sapi
Carrot fresh
White cabbage fresh
kentang
telur ayam
minyak kelapa sawit
jus alpukat
150 g
50 g
30 g
20 g
100 g
25 g
5g
200 g
541,3 kcal
134,4 kcal
7,7 kcal
5,0 kcal
93,0 kcal
38,8 kcal
43,1 kcal
158,2 kcal
119,3
0,0
1,4
0,8
21,6
0,3
0,0
23,6
g
g
g
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 1021,6 kcal (28 %), carbohydrate 167,0 g (32 %)
SELINGAN SIANG
ubi jalar kuning
gula aren
susu sapi
50 g
10 g
250 g
51,0 kcal
36,9 kcal
164,9 kcal
12,1 g
9,4 g
12,0 g
Meal analysis: energy 252,8 kcal (7 %), carbohydrate 33,6 g (6 %)
MAKAN MALAM
beras putih giling
telur ayam
tepung terigu
mentega
udang segar
telur ayam
pisang ambon
150 g
50 g
20 g
5g
50 g
20 g
100 g
541,3 kcal
77,6 kcal
72,8 kcal
35,5 kcal
39,6 kcal
31,0 kcal
92,0 kcal
119,3
0,6
15,3
0,0
0,0
0,2
23,4
g
g
g
g
g
g
g
24,0
13,0
1,3
0,0
0,6
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 889,8 kcal (25 %), carbohydrate 158,7 g (30 %)
SELINGAN MALAM
susu sapi
roti tawar
Cheese slices
mentega
telur ayam
500 g
25 g
20 g
5g
50 g
329,8 kcal
68,5 kcal
54,3 kcal
35,5 kcal
77,6 kcal
Meal analysis: energy 565,6 kcal (16 %), carbohydrate 38,8 g (7 %)
=============================================================
========
Result
=============================================================
========
Nutrient
analysed
recommended
percentage
content
value
value/day
fulfillment
________________________________________________________________
______________
energy
3613,7 kcal
2036,3 kcal
177 %
water
82,2 g
2000,0 g
4%
protein
128,2 g(14%)
60,1 g(12 %)
213 %
10
fat
sat. FA
short FA
long FA
middle FA
Trans FA
carbohydr.
dietary fiber
waters. DF
w.uns. DF
alcohol
PUFA
cholesterol
Vit. A
carotene
Vit. E (eq.)
Vit. B1
Vit. B2
Vit. B6
tot. fol.acid
purine N
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
107,9 g(26%)
54,2 g
0,2 g
3,5 g
0,1 g
0,0 g
528,6 g(59%)
18,2 g
1,0 g
1,7 g
0,0 g
9,1 g
939,5 mg
2527,3 µg
3,6 mg
10,4 mg
1,3 mg
3,3 mg
3,0 mg
334,0 µg
6,1 mg
156,3 mg
1503,4 mg
4225,9 mg
1539,1 mg
451,6 mg
2215,0 mg
11,8 mg
16,5 mg
69,1 g(< 30 %)
290,7 g(> 55 %)
35,0 g
10,0 g
600,0 µg
13,0 mg
1,2 mg
1,5 mg
1,3 mg
400,0 µg
75,0 mg
2000,0 mg
4700,0 mg
1200,0 mg
200,0 mg
1200,0 mg
19,0 mg
18,0 mg
156 %
182 %
52 %
91 %
421 %
80 %
107 %
220 %
229 %
83 %
208 %
75 %
90 %
128 %
226 %
185 %
62 %
92 %
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agar prestasinya dapat membaik dan memuaskan, atlet memerlukan gizi
yang cukup baik kualitas dan kuantitasnya. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
secara umum dibagi menjadi 2 yaitu gizi makro dan gizi mikro. Gizi makro ini
adalah gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Sedangkan gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan untuk memlihara
pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Seorang atlet yang ingin memperoleh prestasi yang maksimal, gizi yang
disediakan harus direncanakan. Perencanaan ini harus sesuai dengan program
latihan yang dijalankan. Sebelum melakukan perencanaan gizi, ada hal yang
harus diperhatikan dalam membuat perencaan gizi. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Perbaikan status gizi
2. Pemeliharaan status gizi
3. Pengaturna gizi pertandingan
4. Pemulihan status gizi
Secara prinsip pengaturan makanan dalam olahraga dan pertandingan
memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk memenuhi energy ketika pertandingan
2. Mencukupi kebutuhan protein untuk pertumbuhan
3. Mencukupi kebutuhan lemak sebagai cadangan energi
4. Mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral
5. Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit agar keseimbangan cairan
dan elektrolit dapat terjaga
B. Saran
Sacara periodisasi, perencanaan gizi disesuaikan dengan program
latihan, dimulai dari persiapan umum, persiapan khusus, prakompetisi saat
kompetisi dan pasca kompetisi (transisi). Penting bagi atlet untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan cabang olahraga yang sedang didalami. Sumber
makanan pengandung energy yang cepat dan siap untuk digunakan adalah
12
karbohidrat. Sebagai contohnya adalah atlet sepatu roda, dalam cabang
olahraga ini terjadi penggunaan karbohidrat untuk pemenuhan energi atlet.
Ketika sumber karbohidrat dalam tubuh habis maka akan digunakan lemak
sebagai sumber energy atlet. Maka penting sekali untuk memeprhatikan jenis
dan porsi asupan karbohidrta, lemak dan protein atlet agar kebutuhan selalu
terpenuhi dan status gizi atletpun juga terpelihara.
13
Daftar Rujukan
https://danmogot.com/blog/artikel-15855-inilah-definisi-dan-pengertian-olahragamenurut-para-ahli.html diakses 17Maret2019.
http://yusmosupadmo.blogspot.com/2015/11/artikel-olahraga-sepatu-roda.html
diakses 27Maret2019
Wiarto, G. 2013. Ilmu Gizi dalam Olahraga. Gosyen: Yogyakarta.
14
Download
Study collections