PEMBETULAN KALIMAT Jurnal Jurnal 9 Sebelum Peningkatan jumlah penduduk selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertambahan perubahan jumlah penggunaan lahan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan semakin terbatasnya kawasan suatu wilayah sehingga mendasari terjadinya perubahan alih fungsi lahan. Dorongan ini menyebabkan perubahan tataguna lahan yang terkendala dengan keterbatasan ruang, sementara jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan. Kebutuhan akan tempat tinggal akan meningkat setiap tahunnya, namun tidak dibarengi dengan lahan permukiman yang tersedia. Terbatasnya lahan permukiman mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Perubahan pola penggunaan lahan memberi dampak pada pengurangan kapasitas resapan. Sering dijumpai pola penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan tersebut, sehingga timbul berbagai masalah, seperti terjadinya jutaan lahan kritis, hilangnya lahan subur, dan terjadinya pencemaran tanah. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan struktur yang kemudian diikuti dengan perkembangan ekonomi dan industri berakibat terhadap perubahan pola tata guna lahan yang sulit dihindari. Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi perubahan tata guna lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan. Konkritnya, lahan difungsikan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk mempertahankan eksistensi. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan peradaban manusia, penguasaan dan penggunaan lahan mulai terusik. Keterusikan ini akhirnya menimbulkan kompleksitas permasalahan akibat pertambahan jumlah penduduk. Sesudah Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan Perubahan tata guna lahan yakni berupa semakin terbatasnya kawasan atau suatu wilayah dengan ditandai kebutuhan akan tempat tinggal setiap tahunnya mengalami peningkatan serta tidak dibarengi dengan ketersediaan lahan pemukiman. Perubahan pola penggunaan lahan memberi dampak pada pengurangan kapasitas resapan. Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi perubahan tata guna lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Apabila disuatu lokasi terjadi perubahan tata guna lahan, maka dalam kurun yang tidak lama lahan disekitarnya juga beralih fungsi secara progesif. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan. Konkritnya, lahan difungsikan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk mempertahankan eksistensi. Lahan menjadi salah satu unsur utama sebagai penunjang keberlangsungan Perubahan penggunaan lahan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menyebabkan meningkatnya volume limpasan pada saluran drainase khususnya aliran air yang menuju sungai Gajahwong. Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini terutama di sektor industri dan teknologi serta pertumbuhan permukiman yang cepat berpengaruh besar terhadap resapan yang berdampak pada besarnya aliran permukaan. Dampak dari adanya aliran permukaan yang besar menimbulkan banjir ataupun genangan air yang terjadi pada saat hujan turun dengan intensitas yang besar. Komaruddin (2008) mengemukakan penggunaan lahan berkaitan erat dengan aktivitas manusia dan berpotensi menyebabkan gangguan keseimbangan ekosistem DAS. Sungai Gajah Wong merupakan salah satu sungai yang mengalir dari lereng Gunung Merapi di sebelah utara dan bertemu dengan Sungai Opak disebelah selatan. Sungai ini melewati kawasan pedesaan, hutan dan pertanian di Kabupaten Sleman, kemudian pemukiman penduduk perkotaan, industri rumah tangga di kota Yogyakarta, serta kawasan pertanian, perikanan dan pemukiman di Kabupaten Bantul. hidup, serta sebagai tempat manusia dalam beraktivitas untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Perubahan penggunaan lahan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyebabkan meningkatnya volume limpasan pada saluran drainase khususnya aliran air yang menuju sungai Gajahwong. Sungai Gajah Wong merupakan salah satu sungai yang mengalir dari lereng Gunung Merapi di sebelah utara dan bertemu dengan Sungai Opak disebelah selatan. Sungai Gajah Wong merupakan salah satu sungai yang mengalir dari sebelah utara lereng Gunung Merapi dan bertemu di sebelah selatan sungai Opak Sungai ini melewati kawasan pedesaan, hutan dan pertanian di Kabupaten Sleman, kemudian pemukiman penduduk perkotaan, industri rumah tangga di kota Yogyakarta, serta kawasan pertanian, perikanan dan pemukiman di Kabupaten Bantul. Sungai Gajah Wong melewati upstream (hulu) sungai yaitu kawasan pedesaan, hutan dan pertanian di Kabupaten Sleman, kemudian melewati bagian middlestream (tengah) yaitu pemukiman penduduk perkotaan, industri rumah tangga di kota Yogyakarta, serta downstream (hilir) berupa kawasan pertanian, perikanan dan pemukiman di Kabupaten Bantul. Salah satu komponen penting yang menentukan kualitas DAS adalah keragaman vegetasi (Maridi, 2015). Vegetasi yang tumbuh di atas lahan akan menahan dan menyerap air yang jatuh ke dalam tanah atau mengalir sebagai aliran permukaan. Vegetasi dapat menjadi filter untuk menahan laju erosi.