EKONOMI ISLAM DAN PEMIKIRAN MENUJU AKUNTANSI SYARI’AH KELOMPOK 1: -ALIFYA SABILA RAHMADINDA -NISRINA PUTRI NURDIANI -RATNA SARI Pembangunan dalam pemikiran Islam bermula dari kata ‘imârah ( ِِارة َ ) ِع َمatau ta’mîr. ”…Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan meminta kamu untuk memakmurkannya…‟ Q.S. Hud: 62 amara‟ (َ َِ ) َع َم ِر “Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku menjadikan khalifah di muka bumi...‟ Q.S. Al-Baqarah: 30 ista’mara (َ َِ )ا ْست َ ْع َم ِِر permintaan atau perintah dari Allah yang bersifat mutlak agar bangsa manusia menciptakan kemakmuran di muka bumi melalui usaha pembangunan. Pembangunan menurut perspektif Islam terdapat pada hadis yang telah diriwayatkan oleh Anas bin Malik, di mana Rasulullah SAW. telah bersabda : "Sesungguhnya orang kafir, apabila mengerjakan sesuatu kebaikan, diberikan kepadanya sebuah kenikmatan di dunia. Sedangkan orang-orang yang beriman, maka Allah S.W.T akan menyimpan untuknya kebaikan-kebaikan di akhirat dan memberi rezeki kepadanya di dunia sesuai dengan ketaatannya kepada Allah SWT ". Istilah pembangunan ekonomi yang dimaksudkan dalam Islam adalah the process of allaviating poverty and provision of ease,comfort and decency in life (Proses untuk mengurangi kemiskinan serta menciptakan ketentraman, kenyamanan dan tata susila dalam kehidupan). Mahrusy, 2009. Perspektif lain disampaikan oleh Muhammad (2010), dengan menggunakan pendekatan Ibnu Khaldun, ia menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi yang ideal adalah yang mampu memenuhi kebutuhan dasar seluruh umat manusia (basic needs), dan 'dematerialisasi'. kewirausahaan (entrepreneurship) sangat didorong. Begitu pula penggunaan teknologi mutakhir (Sadeq, 1987). tidak ada pertentangan yang inheren antara nilai-nilai Islam dengan nilai yang ekonomi pembangunan inginkan (Ahmad, 2000). Prinsip pembangunan ekonomi perspektif Islam antara lain : 1. 2. 3. 4. Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat komprehensif dan mengandung unsur spiritual, moral, dan material. Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan kulturalnya. Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga semua usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor dan tidak menimbulkan ketimpangan dan, Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak pada pemanfaatan sumberdaya yang telah diberikan Allah kepada umat manusia dan lingkungannya semaksimal mungkin. Menurut chaptra pembangunan ekonomi dirumuskan sebagai berikut : Pembangunan ekonomi sasaran utama dalah peningkatan produktivitas ekonomi secara keseluruhan maupun para pekerja rata rata dan juga meningkatnya perbandingan antara pendapatan dengan total jumlah penduduk. Tauhid Meletakan dasar-dasar hubungan antara Allah-manusia dan manusia dengan sesamanya. Rububiyyah Menyatakan dasar-dasar hukum Allah untuk selanjutnya mengatur model pembangunan yang bernafaskan islam Khilafah Menjelaskan status dan peran manusia sebagai wakil allah dimuka bumi. Tazkiyah Menyucikan manusia dalam hubungannya dengan allah, sesamanya, alam lingkungan, masyarakat dan negara. Falah Sukses di dunia maupun akherat. Hukum Agama Pemerintah Penyelidikan Dasar Dalam Masalah Ekonomi Sosial Diplomasi Ilmu pengetahuan EKONOMICS EKONOMICS SYSTEM SOCIALISM ISLAMIC EKONOMICS SYSTEM CAPITALISM PARADIGM MARXIAM PARADIGM SHARI’AH PARADIGM MARKET ECONOMIC BASIC OF THE MICRO FOUNDATION NO PRIVATE OWNERSHIP OF THE MEANS OF PRODUCTIONS BASIC OF THE MICRO FOUNDATION “MUSLIM MAN” (AHSANI TAQWIM PHILOSOPHIC FOUNDATIONS DIALECTICAL MATERIALISM PHILOSOPHIC FOUNDATIONS INDIVIDUALISM IN THE ROLE OF VICEGERENT OF THE GOD ON EARTH WITH AN OBJECTIVE TO ACHIEVE ‘FALAH’ IN THIS WORLD AND IN THE HERE AFTER ACCOUNTABLE FOR PERFORMANCE BASIC OF MIKRO FOUNDATIONS “EKONOMIC MAN” PHILOSOPHIC FOUNDATIONS UTILITARIAN INDIVIDUALISM BASED ON THE LAISSEZFAIRE PHILOSOPHIC Sistem ekonomi islam merupakan sub-sistem dari supra sistem ajaran Islam. Sebagai sub-sistem, sistem ekonomi Islam tegak dan ditegakkan dengan bertumpu pada pilar-pilar atau landasan yang kokoh. Menurut dumairy pilar-pilar atau landasan itu adalah: 1) nilai dasar; 2) nilai instrumental; 3) nilai filosofis; 4) nilai normatif; dan 5) nilai praktis. Dengan demikian,secara persial menurut Dumairi dapat di rumuskan: Ilmu ekonomi yang Islami ialah ekonomi yang bernapaskan Islam, diciptakan dengan sendi dan landasan ajaran Islam teori dan model ekonomi yang islami ialah teori dan model ekonomi yang berdasarkan Islam, yaitu suatu kehidupan yang perekonomian nya dijalankan berdasarkan ilmu, teori, serta kebijakan yang bernapaskan islami. Perkembangan pemikiran ekonomi Sistematik Nilai Ekonomi Filsafat Ekonomi Islam Ilmu ekonomi adalah satu bagian dari ilmu agama Islam dan tidak dapat dipisahkan dari suprasistemnya yaitu Islam, yang dapat digali dari Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. 3 Referensi Filsafat Ekonomi Filsafat Ekonomi Kapitalisme Filsafat ini juga memandang bahwa Tuhan itu memang ada tetapi tidak ikut campur dalam bisnis manusia, atau Tuhan itu sudah pensiun, tidur, atau sudah pindah atau sedang jalan-jalan ke negara-negara dan bangsa yang sedang berkembang. Filsafat Ekonomi Marxisme Perjuangan dan pertentangan kelas ini adalah penjabaran dari filsafat konflik, modifikasi dan gambaran macam-macam Tuhan bangsa Yunani yang satu sama lain bertentangan dengan kemauan dan keinginan, dan Tuhan pembalas dendam dari kebudayaan Ibrani Kristen. Filsafat Ekonomi Islam Filsafat sistem ekonomi Islam adalah berasaskan pada konsep Tauhid, dengan pokok doktrin sebagai berikut: “Dan seusngguhnya jika kamu bertanya kepada mereka (orang-orang kafir); Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Niscaya mereka menjawab: Allah” (QS. Az-Zumar : 38). Dunia dengan segala isinya adalah milik Allah dan berjalan menurut kehendakNya; ASAS POKOK FILSAFAT EKONOMI ISLAM Allah adalah pencipta semua mahluk dan semua mahluk tunduk kepada-Nya; Iman kepada hari Kiamat akan mempengaruhi tingkah laku ekonomi manusi menurut horizon waktu. Nilai-nilai dasar ekonomi yang berfalsafah Tauhid, menurut Saefudin (1998), adalah meliputi: 1. Kepemilikan (ownership) 2. Keseimbangan (equilibrium) 3. Keadilan (justice) Nilai Instrumental Ekonomi Islam, adalah meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. Zakat Larangan Riba Kerjasama Ekonomi Jaminan Sosial Peranan Negara KESIMPULAN Ekonomi islam dan pemikiran menuju akuntansi syariah meliputi pembangunan ekonomi dalam presfektif islam tidak terlepas dari al qur’an surah ad-Dhuha dan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik .Prinsip pembangunan ekonomi perspektif Islam antara lain : Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat komprehensif dan mengandung unsur spiritual, moral, dan material. Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan kulturalnya. Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga semua usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor dan tidak menimbulkan ketimpangan dan Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak pada pemanfaatan sumber daya yang telah diberikan Allah kepada umat manusia dan lingkungannya semaksimal mungkin. Dan pendekatan umum dalam pembangunan ekonomi ditandai dengan adanya kemiskinan masyarakat, eksploitasi kaum miskin dari kaum kaya dan berkuasa, meningkatkan disparitas pada tingkat regional dan internasional, tidak seimbangnya produksi dan komsumsi terhadap kebutuhan lingkungan, dan tidak rasionalnya pemanfaatan sumber daya yang tidak dapatt diperbaiki.Akibatnya terjadi penyelidikan masalah ekonomi seperti Hukum, Pemerintah, Diplomasi, Ilmu pengetahuan, Sosial, Agama. KESIMPULAN Lalu membangkitkan kembali pendekatan pembangunan secara islami, pendirian sistem keuangan islami merupakan salah satu usaha awal untuk merubah dan memperbaiki semua lembaga ekonomi yang sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Sistem ekonomi islam merupakan sub-sistem dari supra sistem ajaran Islam. Sebagai sub-sistem, sistem ekonomi Islam tegak dan ditegakkan dengan bertumpu pada pilar-pilar atau landasan yang kokoh, seperti : nilai dasar; nilai instrumental; nilai filosofis; nilai normatif; dan nilai praktis. ekonomi islami yang murni bersumber dari Al-Qur`an dan Hadis sebagai rujukan tambahan. Perkembangan pemikiran ekonomi pada abad ke-7 sampai abad ke-14 (ekonomi menyatu tidak terpisah ), Sistematik Nilai Ekonomi disusun dari seperangkat nilai-nilai yang dapat membangun organisasi kegiatan ekonomi menurut kerangka referensi tertentu. Tiga komponen penting dalam menyusun filsafat, nilai dasar, dan nilai instrumental ekonomi. Filsafat Ekonomi Islam merupakan orientasi dasar ilmu ekonomi yang dapat berlainan menurut kerangka referensi berbeda. Filsafat ekonomi memilik tiga referensi, yaitu menurut aliran Kapitalis, aliran Marxis, dan menurut Islam. Nilai Dasar Ekonomi Islam antar lain adalah tentang organisasi kepemilikan, pembatasan tingkah laku individual, dan norma tingkah laku dari para pelaku ekonomi. Nilai-nilai dasar ekonomi Islam berdasar asas filsafat tauhid, tentu filsafat ini memiliki konteks etika yang menunjuk pada integrasi antara aspek-aspek spiritual dan temporal dalam eksistensi manusia. Nilai Instrumental Ekonomi Islam terdapat lima strategis yang memengaruhi tingkah laku ekonomi seorang Muslim, masyarakat dan pembangunan ekonomi. Nilai-nilai instrumental tersebut adalah zakat, larangan riba, kerja sama,jaminan sosial dan peranan negara. DAFTAR PUSTAKA