BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN ACEH TAHUN 2005 - 2025 Berdasarkan kondisi Aceh saat ini dan skenario yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh masyarakat Aceh, visi pembangunan Aceh tahun 2005-2025 adalah: ACEH YANG ISLAMI, MAJU, DAMAI DAN SEJAHTERA Visi pembangunan Aceh tahun 2005 - 2025 adalah kondisi Aceh yang diharapkan lebih Islami, Maju, Damai dan Sejahtera sebagaimana tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Islami adalah kondisi masyarakat Aceh yang secara utuh menjalankan seluruh aspek kehidupannya berdasarkan nilai-nilai Islam serta memiliki karakter dan akhlak mulia yang toleran, santun, taat beribadah, memiliki etika, mencintai perdamaian, memiliki ketahanan dan daya juang tinggi, cerdas, taat aturan, kooperatif dan inovatif serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Masyarakat Aceh yang Islami dicirikan dengan terlaksananya pelaksanaan syari’at Islam secara kaffah dalam semua sendi kehidupan dan terciptanya kerukunan hidup beragama. Maju adalah kondisi masyarakat Aceh yang memiliki berbagai keunggulan di segala bidang dan berperadaban tinggi sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Kondisi ini dicerminkan dengan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, mantapnya ekonomi, kelembagaan, pranatapranata dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan sosial dan politik. Damai adalah sebuah kondisi yang diharapkan oleh setiap manusia untuk memenuhi hak dasar terhadap kebutuhan sosial, politik, dan ekonominya dengan baik serta memiliki rasa aman. Damai merupakan kondisi dalam masyarakat yang 153 Bab IV - Visi dan Misi Pembangunan Aceh Tahun 2005 - 2025 tidak mengalami konflik pada komunitasnya dan hidup secara selaras serasi seimbang. Sejahtera adalah sebuah kondisi yang diharapkan setiap masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dalam aspek ekonomi, sosial dan spiritual. Masyarakat Aceh yang sejahtera merupakan masyarakat yang makmur, berpenghasilan yang cukup, memiliki pendidikan, lapangan usaha dan lapangan kerja yang layak, terbebas dari kemiskinan, memiliki rasa kepedulian yang tinggi, memiliki kualitas kesehatan dan didukung oleh kondisi lingkungan dan perumahan yang baik. Selain memiliki berbagai indikator ekonomi, sosial dan spritual yang lebih baik, masyarakat yang sejahtera juga harus memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk kepastian hukum. Lembaga politik dan kemasyarakatan berfungsi sesuai konstitusi yang ditetapkan oleh rakyatnya. Masyarakat yang sejahtera juga ditandai dengan adanya peran serta secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi semata, tetapi mencakup aspek yang lebih luas. Dalam mewujudkan visi Aceh tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan Aceh sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Islami adalah membangun sumberdaya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki landasan spiritual, moral, dan etika, berpendidikan, memiliki daya saing, memelihara kerukunan antar umat beragama, serta menjunjung tinggi nilai luhur agama dan budaya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun 2005-2025 154 Bab IV - Visi dan Misi Pembangunan Aceh Tahun 2005 - 2025 2. Mewujudkan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidup dalam aspek ekonomi, sosial dan spiritual adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara optimal dalam rangka membangun masyarakat mandiri; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran; menyediakan infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas dan produktif serta regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif; membangun, memelihara dan mengembangkan aneka ragam kekayaan budaya dalam masyarakat; memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antar individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan. 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum adalah memantapkan budaya demokrasi dalam masyarakat; memperkuat peran dan partisipasi masyarakat dan organisasi masyarakat sipil; menjamin kebebasan media secara bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat; dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil. 4. Mewujudkan Aceh yang aman, damai, dan bersatu adalah melestarikan perdamaian secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan; menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek; dan melaksanakan pembangunan yang berbasis peka konflik; serta menjaga keutuhan wilayah Aceh. 5. Mewujudkan pembangunan yang berkualitas, maju, adil dan merata adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu untuk semua; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian dan pengembangan, penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun 2005-2025 155 Bab IV - Visi dan Misi Pembangunan Aceh Tahun 2005 - 2025 wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi dan pelayanan dalam skala lokal, regional dan internasional; mengurangi kesenjangan (disparitas) sosial ekonomi secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat kelompok dan kabupaten/kota yang masih lemah; dan menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi. 6. Mewujudkan Aceh yang lestari dan tangguh terhadap bencana adalah melaksanakan pembangunan Aceh dengan prinsip berkelanjutan dan keseimbangan dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup; mengelola dan memanfaatkan ruang yang serasi antara kawasan lindung dan budidaya; melakukan upaya perlindungan dan pemulihan kawasan kritis untuk memperbaiki kualitas daya dukung lingkungan; dan meningkatkan upaya pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan sebagai modal dasar pembangunan; serta mengubah paradigma penanganan terhadap bencana yang cenderung masih bersifat tanggap darurat menjadi kesiapsiagaan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun 2005-2025 156