Rinitis Akut Oleh: Ara Baysari NIM.G1A218031 DEPARTEMEN ILMU THT-KL RSUD RADEN MATTAHER JAMBI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI 2019 Definisi • Radang pada mukosa hidung yang berlangsung akut (< 12 minggu), dapat disebabkan karena infeksi virus, bakteri, ataupun iritan. • Sering ditemukan sebagai manifestasi dari: • Rinitis simplek (common cold) • Influenza • Penyakit eksantem (morbili, variola, varicela, pertusis) • Penyakit spesifik, serta sekunder dari iritasi lokal atau trauma Epidemiologi1 • Keadaan klinis pasien rinitis akut dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan variasi musim. • 70% pasien yang didiagnosa dengan penyakit hidung non- alergik berusia >20tahun • 71% pasien dengan rinitis non-alergik adalah wanita (National Rhinitis Classification Task Force) Klasifikasi dan Etiologi2,4 Rinitis Akut Rinitis Virus Rinitis Bakteri Rinitis Simplek Infeksi NonSpesifik Rinitis Influenza Rinitis Difteri Rinitis Eksantematous Rinitis Iritan Rinitis Virus Rinitis Simplek (Pilek, Selesema, Common Cold, Coryza) Etiologi • Virus (Adenovirus, picovirus, dan subgrupnya) • Infeksi melalui droplet di udara • Masa inkubasi: 1-4 hari, berakhir dalam 2-3 minggu. Gambaran Klinis Panas di belakang hidung Hidung tersumbang, rinore, bersin berulang Mukosa hidung merah dan bengkak Demam ringan Sekret hidung encer dan sangat banyak Invasi Sekunder bakteri Sekret mukopurulen Sumber: http://medicanita.blogspot.com/2012/07 /rhinitis-akut.html Rinitis Simplek (Pilek, Selesema, Common Cold, Coryza) Pengobatan • Tirah Baring • Pemberian antihistamin dan dekongestan mengatasi gejala • Analgesik untuk sakit kepala, demam, myalgia (dianjurkan yang tidak mengandung aspirin) • Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder bakteri Komplikasi • Sinusitis • Faringitis • Tonsilitis • Bronkhitis • Pneumonia • Otitis Media + Rinitis akut biasanya dapat sembuh sendiri dan membaik spontan dalam 2-3 minggu. Rinitis Influenza • Etiologi : Virus Influenza A, B, dan C • Tanda dan Gejala : Mirip dengan Common Cold • Komplikasi yang berhubungan dengan bakteri sering terjadi Rinitis Eksantematous • Morbili, varisela, variola, dan pertusis • Didahului dnegan eksantemanya sekitar 2-3 hari • Infeksi sekunder dan komplikasi lebih sering dijumpai dan lebih berat Rinitis Bakteri Infeksi Non- Spesifik Rinitis Bakteri Primer • Etiologi: pneumococcus, streptococcus, staphylococcus • Tampak pada anak • Ciri: Membran putih keabu-abuan yang lengket dapat terbentuk di rongga hidung apabila diangkat menyebabkan perdarahan Rinitis Bakteri Sekunder • Akibat dari infeksi bakteri pada rinitis viral akut Rinitis Difteri • Corynebacterium diptheriae Etiologi • Bersifat primer pada hidung atau sekunder pada tenggorokan Klasifikasi • Bentuk akut atau kronis Faktor risiko Gejala Terapi • Imunisasi tidak lengkap • Demam • Toksemia • Limfadenitis • Mungkin paralisis otot pernapasan • Ingus bercampur darah pada hidung • Membran keabu-abuan tampak menutupi konka inferior dan kavum nasi bagian bawah membran lengket dan berdarah bila diangkat • Krusta coklat pada nares anterior dan bagian atas • Isolasi pasien • Penisilin sistemik • Antitoksin difteri Rinitis Iritan • Etiologi : Paparan debu, asap, atau gas iritatif (amonia, formalin, gas asam, dll), trauma yang mengenai mukosa hidung selama masa manipulasi intranasal (ekstraksi corpal). • Gejala dapat sembuh cepat dengan menghilangkan faktor penyebab atau menetap selama beberapa hari jika epitel hidugn telah rusak. • Pemulihan bergantung kerusakan epitel dan infeksi yang terjadi karenanya. Stadium Rinitis Akut Stadium Invasi Ditandai gejala prodromal (beberapa jam): Hidung dan tenggorokan panas, kering, dan gatal Stadium Infiltrasi Bersin berulangulang, ingusan, hidung tersumbat, nyeri kepala, demam, mukosa hidung merah dan bengkak. Stadium resolusi 5-10 hari Daya tahan buruk Daya tahan baik Resolusi Infeksi sekunder Rinorrhea mukopurulen, sumbatan hidung bertambah, demam, sensasi kecap dan bau kurang, sakit tenggorokan 2mggu Terapi dan Pencegahan Farmakologis Bisa sembuh sendiri secara spontah setelah <12minggu. Terapi umumnya simptomatik. Terapi khusus (seperti Antibiotik) hanya diperlukan bila terdapat komplikasi sekunder bakteri. Non Farmakologis Menjaga tubuh agar selalu sehat dengan cukup istirahat, makan dan mindum yang sehat, rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Vaksinasi Vaksin influenza (WHO): Antigen virus influenza tipe A, antigen virus influenza tipe A, dan antigen virus influenza tipe B menstimulasi dan merangsang sistem imunologi tubuh TERIMA KASIH