Uploaded by pujiisnanik250

METABOLISME 1

advertisement
METABOLISME I (DEFINISI DAN
ENZIM)
I. Definisi Metabolisme
Makhluk hidup baik uniseluler maupun multiseluler, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan tersusun atas sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup
suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses tertentu yang
sistematik dan terkontrol. Proses itu adalah Metabolisme.
Metabolisme (bahasa Yunani: metabolismos : perubahan) adalah semua reaksi
kimia yang
terjadi
di
dalam organisme,
termasuk
yang
terjadi
di
tingkat selular; perubahan tersebut terjadi meliputi serangkaian reaksi-reaksi kimia yang
terjadi didalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lainyang
meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain
yang penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau
detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat
terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksireaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan
mekanisme reaaksinya. Proses metabolisme bagi organisme hidup memiliki empat
fungsi spesifik, yaitu :
1. Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat
makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.
2. Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit pembangun
bagi biomolekul sel.
3. Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain. Untuk membentuk dan merombak biomolekul.
Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan
oleh Santorio
Santorio pada
tahun 1614 di
dalam
bukunya, Ars
de
statica
medecina yang membuatnya terkenal di Eropa. Dia mendeskripsikan rangkaian
percobaan yang dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada
sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar (lihat gambar) sebelum
dan
sesudah makan, tidur,
bekerja, berhubungan
seksual,
berpuasa makan
atau minum, dan buang air besar. Dia menemukan bahwa bagian terbesar makanan
yang dimakannnya hilang dari tubuh melalui perspiratio insensibilis (mungkin dapat
diterjemahkan sebagai "keringatan yang tidak tampak").
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,

katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk
mendapatkan energi

anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat
bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut
sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebutpromoter dan penentu percepatan reaksi kimia
disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom.
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
II. ENZIM
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang
berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi)
dalam
suatu reaksi
kimia organik.[1][2] Molekul awal
yang
disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang
akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua
proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat
dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim
bekerja
menghasilkan
dengan
cara
bereaksi dengan
senyawa intermediat melalui
suatu
molekul
reaksi
kimia
substrat
untuk
organik
yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi
karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
Sebagai contoh:
X + C → XC (1)
Y + XC → XYC (2)
XYC → CZ (3)
CZ → C + Z (4)
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekul katalis akan kembali ke bentuk semula. Sebagian besar enzim bekerja secara
khas,
yang
artinya
setiap
jenis
enzim
hanya
dapat
bekerja
pada
satu
macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap
enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan
pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja
enzim
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor,
terutama
adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu
danpH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya
akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya
sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul
yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan
aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan
dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu,
yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi
senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
1. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan
tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
bersifat
termostabil
(tahan
panas),
mengandung
ribose
dan
fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP
(Nicotiamida
Adenin
Denukleotid
Phosfat)
maka
reaksi
yang
terjadi
adalah
dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti NAD atau donor
dari gugus kimia, seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat).
Sifat-sifat Enzim
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju
suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu
saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara
lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan
aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain
itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat
berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator,
enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju
reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi
senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta
konsentrasi substrat.
Cara Kerja Enzim
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan
laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk
reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi dilakukan
dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian
enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang
lain.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi
ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga
dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga
diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat
menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling
komplementer.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi
ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga
dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga
diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat
menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling
komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci,
dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang
masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi
aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta
membebaskan enzim.
b.
Teori
kecocokan
yang
terinduksi
(Induced
fit
theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang
fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks,
enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali
bereaksi dengan enzim tersebut.
Download