Uploaded by User9250

123456789

advertisement
PURCHASING
Definition
Tujuan dari bagian ini adalah untuk
memperluas definisi yang
tradisional dari purchasing untuk
memasukkan variasi dari aktivitas
yang harusnya mengubah menjadi
purchasing yang lebih efektif.
Purchasing
Istilah ini secara teknis memiliki 3 komponen dari proses
pembeliannya:
a. Negosiasi dengan harga
b. Aspek fisik pembelian
c. Penerimaan pembayaran produk
Dalam hospitality industry, istilah ini memiliki maksud seperti
setiap langkah dalam proses yang dimana baik dalam barang
dan pelayanan yang di “beli” dan di bawa ke dalam makanan
dan minuman operation. Dalam perluasan definisi ini,
sebenarnya purchasing memiliki makna dengan istilah
managemen procurement. Dan untuk semua tujuan praktikal,
purchasing means procurements.
Buying / Ordering
Dalam istilah ini juga merujuk kepada langkah dalam
proses pembelian. Membeli itu merujuk khususnya kepada
menukar uang (atau komoditas lainnya) utnuk sebuah produk
atau pelayanan. Ketika penukaran tersebut tidak menggunakan
uang tetapi menggunakan sesuatu hal, proses ini sebut dengan
menukar atau barter. Teknik dari menukar ini menjadi biasa
dalam lapangan hospitality. Contohnya, sebuah restoran akan
‘menukar’ makanan seharga $500 untuk atau sebagai bayaran
pemasaran atau promosi dalam suatu koran komunitas.
Pemesanan lebih merujuk kepada komunikasi yang
mengambil tempat antara pembeli dan penjual dalam waktu
persetujuan untuk menukar uang (atau komoditas lain) untuk
barang dan pelayanan yang di buat atau di berikan.
Selection
Istilah ini secara teknis berarti untuk
memilih antara alternative.
Procurement
Merujuk ke seluruh system yang memutuskan sesuatu dan implementasi dari rencana yang bersangkutan.
Meminta kembali produk atau servis oleh pengguna
Departemen dalam operasi makanan dan minuman
Menilai kebutuhan kuantitas
Mengatur untuk pengiriman
Memilih pemasok atau suppliers
Menegosiasikan harga
Membuat keputusan pembelian
Mengatur untuk pembayaran
Melakukan ekspedisi
Menerima
Memelihara catatan yang diperlukan
Menjaga hubungan vendor yang tepat.
Mengeluarkan kelebihan peralatan dan barang lainnya
Inspeksi
Penyimpanan
Control penyimpanan
Meneliti dan mempelajari apa yang di butuhkan dalam operasi makanan dan minuman
Mendapatkan informasi yang dimana sebagai pembuat keputusan pembelian.
The Purchasing / Procurement Process
Pembahasan diatas sudah memperluas dari tugas
yang termasuk dalam ‘purchasing’ yang termasuk dari
kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan sebelum dan
sesudah waktu peng-order-an yang bertempatan dengan
supplier.
Dalam tujuan kita, ‘purchasing’ itu lebih dari
membuat suatu orderan. Tiap tugasnya meliputi peluasan
definisi dari purchasing/procurement yang akan di bahas
secara detail nanti. Manager dalam bidang makanan dan
minuman harus mempertimbangkan pekerjaan dari
purchasing termasuk semua macam komponen yang ada
dalam system purchasing/procurement.
The industrial purchaser—(orang yang membeli
produk yang di konversikan menjadi produk yang
sudah selesai seperti daging yang mentah yang
berubah menjadi casserole) memiliki permasalahan
yang special dan tanggung jawab yang melebihi dari
tugas fisik dari berinteraksi dengan suppliers.
Contohnya dia harus membantu memilih produk apa
yang harus di beli. Pemasok atau supplier harus
dipilih; penyimpanan dan arus uang itu harus sama;
pengiriman barang dari supplier harus sesuai dengan
kebutuhan di dalam rumah (sesuai dengan kapan
barang tersebut akan habis / tidak terlambat datang)
Beberapa tambahan latar belakang yang dianggap dapat
membantu hospitality manager untuk lebih memahami
proses yang termasuk dalam purchasing/procurement:
Terlepas dari operasi yang besar ataupun kecil, tugas
yang digaribawahin diatas harus di selesaikan oleh member
staf. Fasilitas yang lebih besar mungkin memiliki pembeli
yang di spesialkan; operasi yang lebih kecil mungkin akan
menggabungkan tugas dari manager atau official lain. Tugas
utama akan di libatkan dalam pembelian yang harus di
selesaikan setelah produk dan servis itu sudah di beli.
Tugas pembelian itu sudah berjalan. Berdasarkan dari
pengalaman dengan system itu sendiri dan dengan supplier,
produk, dan pelayanan dari operasi makanan dan minuman
dapat berkembang seiring jalannya waktu menjadi system
yang sangat efektif untuk membantu mengontrol
pengeluaran dan untuk memastikan kualitas yang di
butuhkan itu bertemu dari awal proses managemen ( yang
dimana dianggap sebagai aspek siklus dalam purchasing,
termasuk menerima dan penyimpanan, issuing, produksi
dan pelayanan dan tambahan pembelian ).
Objectives of Effective Purchasing
System pembelian itu harus di desain untuk mendapatkan tujuan yang sudah di tetapkan. Itu sangat penting, pemikiran yang
serius akan di berikan kepada apa yang akan di raih atau capai seperti system pembelian yang sudah di desain.
The Primary Procurement
Objective
Tujuan dari system pembelian itu
harus termasuk, setidaknya
“memastikan kalua itu
merupakan barang atau produk
yang tepat, kualitas yang tepat
dan di terima di waktu yang pas.
Itu harus di dapatkan dengan
harga yang pas dari supplier
yang benar”. Selagi tujuan ini
dengan gampangnya di
tetapkan, itu tidak mudah untuk
di capai. Butuh banyak waktu
dan tenaga untuk mendesain
system pembelian yang akan
melakukan hal-hal tersebut.
Delivery Schedule Goals
Produk harus di terima di waktu yang pas.
Specific Objectives
Quality Goals
Tujuan lain dari tugas pembelian dapat di garisbawahi.
Mereka menjadi penting selagi proses pembelian
tersebut tersentralisasikan dengan operasi hospitality
nya. Tujuan yang mungkin menjadi penting dalam
operasi yang termasuk operasi individual
Mempersiapkan informasi untuk
departemen pengguna. Waktu harus di perbolehkan
untuk mencari tau produk dan pelayanan yang akan
bertemu dengan keperluan terbaik dari operasi tersebut.
Penelitian, pembelajaran dan aspek rekomendasi
pembelian ini sangatlah penting dalam operasi
makanan dan minuman.
Menawarkan saran khusus dan
bantuan untuk managemen. Staff purchasing (termasuk
personel di fasilitas yang kecil yang dimana melakukan
kegiatan pembelian sebagai salah satu tugasnya)
mempelajari banyak hal yang dimana akan membantu
barisan manager selagi mereka membuat keputusan.
Contohnya pembeli akan di beri peringatan atau
pemberitahuan mengenai tren di harga seafood,
peralatan baru, dan perkembangan dari barang dan
produk yang sudah ada. Personel pembelian lalu akan
menyediakan banyak informasi kepada managemen
yang bisa menjadi bantuan yang berharga dalam
pembuatan keputusan.
Operasi makanan dan minuman harus memiliki kualitas
yang tepat dari barang dan pelayanan yang sudah di
beli. Ini tidak selalu kualitas yang paling tinggi yang ada.
Tidak mungkin untuk mempertimbangkan aspek kualitas
dari sebuah produk tanpa mempertimbangkan harganya
dalam waktu yang sama. Hubungan antara dua hal
tersebut itu merujuk pada ‘nilai’.
Quantity Goals
Produk harus di beli dalam jumlah yang benar. Kalau
kuantitas barang yang di beli tidak sesuai, stockouts
(kehabisan barang dengan adanya kemungkinan
peningkatan pengunjung tidak puas) akan terjadi. Ketika
pembelian suatu produk itu berlebihan, penyimpanan
barang dan arus uang akan bermasalah.
Price Goals
Harga yang pas untuk kualitas barang yang sudah di
tentukan sebelumnya untuk di beli harus di nilai; itu
kadang bisa untuk di negosiasikan. Pembeli makan dan
minuman memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan
kualitas produk yang di tetapkan dengan harga yang
terbaik; harga ini juga merupakan fungsi dari pelayanan
yang bersangkutan yang di sediakan oleh supplier.
Suppliers Selection
Goals
Hal ini penting bagi
produk untuk di
dapatkan dari sumber
yang jelas. Hal ini
bukanlah alasan untuk
membeli dari orang
atau untuk menyetujui
dari satu sumber
pemasok karena ‘kita
sudah sering membeli
dengan dia’
Objectives of Effective Purchasing
System pembelian itu harus di desain untuk mendapatkan tujuan yang sudah di tetapkan. Itu sangat penting, pemikiran yang
serius akan di berikan kepada apa yang akan di raih atau capai seperti system pembelian yang sudah di desain.
Relationship of Procurement to Other Organizational
Goals
Operasi makanan dan minuman yang besar secara
berkala mempunyai departemen pembelian yang terpisah.
Operasi pelayanan makanan yang kecil membantu pembelian
sebagai satu dari banyaknya tugas manager. Di kasus lain,
hubungan yang sangat penting antara pembelian dan
pencapaian dari target organisasi yang lain harus di catat.
Target ekonomi tidak dapat bertemu apabila uang
di habiskan melalui pembelian yang tidak efektif. Target lainnya
seperti penyediaan yang konsisten, kualitas produk dan
pelayanan untuk tamu – tentu saja tidak dapat bertemu
apabbila barang-barang tidak ada disana saat barang terebut
di butuhkan—dan tidak dalam kualitas yang layak.
Importance of Procurement
Control of Cost
Perimbangan fase awal dari
pengendalian pengeluaran itu
tentu saja di mulai dari harga
yang di bayar untuk suatu
produk dan pelayanan.
Landasan untuk program
pengendalian pengeluaran yang
sukses harus di mulai dengan
proses pembeliannya itu.
Program pengendalian
pengeluaran ini, tidak bisa
berhasil di laksanakan apa bila
adanya system pembelian yang
‘sloppy’ atau berantakan atau
tidak beraturan.
Volume of Purchased
Products / Services
Makanan dan minuman
hanyalah 2 dari produk yang di
beli oleh operasi makanan dan
minuman. Ketika pertimbangan
1 tambahan kebutuhan kertas,
supplies, capital equipment, etc.,
itu mudah untuk membuktikan
faktanya, oleh volumenya yang
tipis, pengontrolan pembelian itu
penting.
Supply of Information
Sangatlah penting untuk berubah secara cepat dalam dunia bisnis bagi manager
untuk mengikuti seiring perkembangan teknologi-teknologi baru. Personel
purchasing secara konstan atau terusmenerus menghubungi para supplier secara
bergantian dan menghubungi manufacturer, supplier lainnya dan banyak operasi
makanan dan minuman, jadi mereka bisa menjadi sumber yang bernilai dalam
memberikan informasi mengenai apa saja sih yang baru. Staff purchasing juga
harus mengambil ide-ide baru dan informasi baru dan menyalurkanya kepada
departemen pengguna.
Effect on Cash Flow
Bahkan besar, operasi makanan dan minuman berkeuntungan tinggi
dapat mempunyai masalah arus uangnya. Hal penting dalam
managemen keuangan memberikan syarat bahwa uang ada untuk
membayar tagihan saat sudah tanggalnya. Kuantitas dalam barang
yang di beli, harganya, dan waktu mereka di antar sangatlah
mempengaruhi, terutama jumlah uang yang akan menjadi syarat
pemuasan pembayaran.
Hanya managemen saja yang harus membuat keputusan tentang
penundaan pembelian yang dimana akan meningkatkan
kemungkinan untuk kehabisan stok dan mengeleminasi
kemungkinan adanya kuntitas diskon pembelian. Pemasukan data
dari staff purchasing akan sanhgat membantu sewaktu terjadinya
pembuatan keputusan. Pembelian bisa dan harus di atur untuk
pengirimannya dalam jumlah yang telah di tentukan serta pada
waktu yang telah di tentukan. Taktik ini, seiring dengan petunjuk atau
arahan dari barisan managemen, dapat membantu untuk
memastikan kalau masalah arus keuangan tersebut tidak
menhasilkan praktik pembelian yang tidak efektif.
Importance of Procurement
Continuity of Supply
Purchasing Sucess Affects Profit
Peran yang sangat penting dimainkan oleh departemen
purchasing adalah dalam proposisi dalam barang
tertentu di waktu yang tepat. Konsep dari supply yang
secara berkala sangatlah kritis kepada kepuasan
pengunjung. Tentu saja, dari perspektif dari departemen
pengguna (produksi makanan dan minuman), itu adalah
kesalahan dari personel purchasing ketika produk yang
diinginkan tidak ada atau tidak tersedia.
Staff purchasing harus memperluas tanggung jawabnya
mereka dan tugas pekerjaan mereka untuk meliputi
ekspedisi; mengikuti orderan untuk memastikan bahwa
supplier menemukan kebutuhan yang pas untuk
kualitas, kuantitas, tanggal pengiriman, dll. Efektivitas
pembelian itu di butuhkan untuk memastikan sumber
yang di gunakan terus menerus sebagai sumber supply;
untuk alasan tambahan ini, purchasing itu sangat
penting dalam kesuksesan suatu organisasi.
Ini sangatlah jelas bahwa pengurangan pengeluaran
membawakan purchasing yang lebih efektif yang
meningkatkan keuntungan. Dan sebagai contoh yang
mengilustrasikan hal yang paling mempengaruhi secara
signifikan yang dimana pembelian memiliki keuntungan
yang bisa saja membantu.
Duties of Purchasing Personnel
Tugas dasar seorang personel purchasing adalah untuk tidak merubah mau itu alat dari makanan dan minuman operation
yang sudah full time purchaser buyer atau tugas purchasing yang banyak tetapi satu yang harus di lakukan oleh pegawai
managemen. Sebenarnya, semua pekerjaan itu harus di kerjakan semua; tetapi jelas, waktu yang di berikan untuk
mengerjakan tugas tersebut tergantung dengan jumlah waktu yang tersedia dan prioritas yang telah di berikan pada tugas
tersebut.
Managing Basic Information
Satu kategori tugas yang harus di kerjakan
oleh personel dengan tugas pembelian
menyangkut managing information adalah
kepentingan untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Contohnya meliputi:
Mengisi dan memproses dokumen
purchasing (delivery invoice, purchase
orders, purchase records, credit
memos,etc).
Bekerja dengan penyimpanan dan
rekaman penggunaan
Menyimpan informasi dasar mengenai
supplier
Mengatur file mengenai informasi
spesifikasi sebuah produk
Menyimpan informasi lainnya seperti
product sheets, catalogs, mailed brochure,
etc.
Performing Research
Activities
Performing Traditional Purchasing
Task
Contoh dari pekerjaan ini
menyangkut:
Melihat kegunaan produk baru
Melihat dari barang yang baru
di beli apakah bisa diterima
kelayakan dan lainnya atau tidak
Melakukan penelitian
mengenai cost nya. Seperti
make/buy analysis, dan value
analysis.
Mengevaluasi peforma supplier
Menemukan sumber baru
untuk persediaan barang
Tugas dasar dari kategori ini secara
umum harus meliputi:
Memproses permintaan barang dari
dalam untuk di beli
Menjaga harga yang sudah di berikan
oleh supplier
Menganalisis harga
Menjadwalkan pengiriman
Menempatkan orderan
Menegosiasikan harga dan kontrak
Issuing orderan pembelian
Expediting (mengikuti jalannya
orderan)
Memeriksa pengiriman
Memverifikasi invoice pengiriman
Komunikasi dengan supplier
Duties of Purchasing Personnel
Tugas dasar seorang personel purchasing adalah untuk tidak merubah mau itu alat dari makanan dan minuman operation
yang sudah full time purchaser buyer atau tugas purchasing yang banyak tetapi satu yang harus di lakukan oleh pegawai
managemen. Sebenarnya, semua pekerjaan itu harus di kerjakan semua; tetapi jelas, waktu yang di berikan untuk
mengerjakan tugas tersebut tergantung dengan jumlah waktu yang tersedia dan prioritas yang telah di berikan pada tugas
tersebut.
Undertaking Miscellaneous Purchase
Duties
Contoh tugasnya adalah
Mengembangkan maksimum dan
minimum level penyimpanan
Mengevaluasi perputaran persediaan dan
pemeliharaan stok persediaan dalam level
yang layak
Membuang bahan sisa, using dan berlebih
Mengkonsolidasi kebutuhan produk,
mengurangi pembelian produk yang
bervariasi saat hal tersebut mungkin terjadi.
Duties Shared with Other Departments
Umumnya, pekerjaan yang dijelaskan diatas merupakan pekerjaan yang biasanya di kerjakan oleh personel yang memiliki
tanggung jawab dalam pembelian. Tugas atau pekerjaan tambahan akan di kerjakan oleh personel lain. Di kasus ini, personel
pembelian akan membuat rekomendasi untuk official managemen yang lain yang akan membuat keputusan final managemen.
Di setiap kasus pembagian pefroma tugas membutuhkan persetujuan yang hebat dari interdepartemental communication and
coorperation. Pembelian itu akan dilihat dan itu tidak berdiri sendiri karena itu juga bergantung dengan personel lainnya di
departemen lain.
Receiving Products
Inventory Management
Make / Buy Decisions
Kekhawatiran keamanan menyarankan agar
pekerjaan pembelian dan penerimaan
barang atau produk ini di bagi (satu
pegawain seharusnya tidak membeli dan
menerima produk, karena adanya
kemungkinan besar terjadinya penipuan). Di
operasi kecil, manager pembelian akan
mengorder produk; chef, steward atau
pegawai lainnya yang sudah diajarkan akan
menerima produk tersebut. Di operasi yang
lebih besar, pembagiannya itu lebih bagus,
satu departemen pembelian akan
mengorder barang dan departemen yang
berbeda (misalnya accounting) akan
menerima barang tersebut.
Pemesanan dalam operasi pelayanan
makanan ditempatkan sebagai level
persediaan menurun menjadi ‘order point’.
Dalam kasus ini keputusan berdasarkan
keduanya, kapan dan seberapa banyak
orderan yang duat sesuai deng prosedur
yang sudah di terapkan antara departemen
pengguna, personel penyimpanan (orang
yang khawatir dengan kehabisan stok dan
masalah perputaran penyimpanan), dan
staff purchasing (orang yang harus
mengatur jadwal pengiriman).
Hanya departemen pengguna dan
managemen teratas yang bisa membuat
keputusan tentang produk ini harus
disiapkan disini atau mereka harus membeli
di suatu toko. Tetapi, staff purchasing bisa
menyediakan banyak bantuan latar
belakang dalam mengetahui ketersediaan
produk dan supplier, memberi solusi atau
pendapat mengenai kualitas dari operasi
pelayanan makanan yang lain.
Duties Shared with Other Departments
Umumnya, pekerjaan yang dijelaskan diatas merupakan pekerjaan yang biasanya di kerjakan oleh personel yang memiliki
tanggung jawab dalam pembelian. Tugas atau pekerjaan tambahan akan di kerjakan oleh personel lain. Di kasus ini, personel
pembelian akan membuat rekomendasi untuk official managemen yang lain yang akan membuat keputusan final managemen.
Di setiap kasus pembagian pefroma tugas membutuhkan persetujuan yang hebat dari interdepartemental communication and
coorperation. Pembelian itu akan dilihat dan itu tidak berdiri sendiri karena itu juga bergantung dengan personel lainnya di
departemen lain.
Product Specification Determination
Product Substitution Decisions
Budget Development
Personel pembelian harus bekerja dekat
dengan departemen pengguna agar
mendapatkan spesifikasi pembelian suatu
produk yang berkualitas yang akan di beli
nanti.
Jika suatu produk itu menjadi tidak tersedia
atau jika produk alternsatif menjadi ada,
fungsi penelitian oleh staf pembelian akan
membantu departemen pengguna untuk
membuat keputusan. Ini merupakan salah
satu contoh mengenai kebutuhan dari
persone pembelian untuk mempunyai ilmu
yang jelas dan lengkap tentang apa yang
tersedia di pasaran.
Sementara itu, sebagai contoh, departemen
makanan dan minuman harus
mengembangkan budget operasi, asisten
finansial dengan staff pembelian dapat
memberikan dengan menyiapkan produk
dengan harga terbaik. Keputusan mengenai
persetujuan, diskon, dan pembelian insentif
laninya harusnya di buat secara bergabung.
Other Shared Duties
Contoh lainnya yaitu melayani dengan ilustrasi hubungan yang dimana departemen pembelian miliki dengan departemen
lainnya dpat di ilustrasikan dengan dibawah ini:
Selection of Capital Equipment Items
Purchase of Construction
Usaha pencarian dari personel pembelian
dapat membantu departemen pengguna
mengetahui mana item dari capital
equipment yang paling pas dengan
kebutuhan operasi makanan dan minuman.
Managemen paling atas dan departemen
pengguna yang terlibat harus membuat
keputusan terakhir tentang kebutuhan untuk
fasilitas konstruksi atau pengubahan model.
Processing of Related Purchasing
Documents
Ini mungkin usaha bersama dari bagian
purchasing, managemen, accounting, dan
mungkin officials lainnya.
Other Duties
Disini terdapat kategori tugas tambahan yang dimana mungkin dan tidak mungkin di kerjakan oleh personel purchasing. Departemen makanan
dan minuman harus memutuskan, berdasarkan operasi mereka sendiri, siapa (orang dan departemen) yang akan bertanggung jawab dengan
tugas berikut:
Control keamanan ruang penyimpanan serta prosedur penyimpanan
Penerimaan produk dan inspeksi
Control cost makanan dan minuman dan penilaian
Hal ini penting untuk di pertimbangkan oleh managemen secara baik-baik “siapa yang melakukan apa” daripada operasionalnya. Setelah
keputusan sudah di buat, tugas dan tanggung jawab seharusnya berkembang di deskripsi pekerjaan formal yang menjelaskan tugas dasar dan
kewajiban di setiap posisi di organisasi.
Download