MASYARAKAT INDUSTRI Masyarakat industri adalah sekelompok orang yang hidup bersama di wilayah tertentu untuk waktu yang cukup lama dengan sistem ekonomi yang bertumpu pada aktivitas produksi barang atau komoditi. 1 Masyarakat Industri Kuntowijoyo memandang industri sebagai salah satu variabel pendorong perubahan sosial yang dominan dalam abad-abad terakhir sehingga kehadiran industri akan memunculkan apa yang disebut sebagai “masyarakat industri” yang berbeda sekali dengan apa yang disebut sebagai masyarakat agraris. Dalam masyarakat industri biasanya terdapat spesialisasi pekerjaan. Terbentuknya spesialisasi pekerjaan tersebut disebabkan oleh semakin kompleks dan rumitnya bidang-bidang pekerjaan dalam masyarakat industri. Proses perubahan yang terjadi dalam diferensiasi pekerjaan ini mengakibatkan terjadinya hierarki prestise dan penghasilan yang kemudian menimbulkan adanya stratifikasi dalam masyarakat yang biasanya berbentuk piramida. Karakteristik Masyarakat Industri. 1. Kebebasan yang semakin berkembang. 2. Loyalitas semakin berkurang. 3. Keyakinan kecil kepada penguasa/pemerintah. 4. Patriotisme mulai memudar. 5. Penghormatan terhadap individualitas orang lain semakin besar. Masyarakat Industriļ Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb. Llyod A Taylor berdasarkan penelitian terhadap beberapa masyarakat industri di berbagai negara, menyimpulkan bahwa karakteristik masyarakat industri.... Pertama, masyarakat industri terbuka menerima berbagai hal yang baru, termasuk tingkah laku. Di sisi lain, batasan normatif menjadi kabur. Industri kecantikan (salon) muncul sebagai trend. Kedua, terbukanya mobilitas sosial pada masyarakat. Misal, menentukan pimpinan atau tokoh masyarakat berdasarkan pilihan dan kesepakatan masyarakat, tidak melihat faktor keturunan lagi. Keterampilan diperhatikan. Ketiga, makin meningkatkan perhatian pada dunia pendidikan. Pendidikan mengubah status sosial seseorang. Kemampuan mengurus administrasi yang mencakup keteknikan, perekonomian, sosial dan politik menjadi budaya masyarakat Industri. Keempat, kepercayaan yang tinggi pada ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran. Pembangunan rumah sakit yang semakin marak dan bisnis kesehatan. Kelima, menaruh perhatian terhadap setiap community affair dan local politik. Masyarakat industri sellau melihat peluang yang ada di masyarakat sebagai modal produksi. Misal, bisnis atribut partai pada pilkada. Keenam, update terhadap perkembangan yang ada, baik lingkup nasional maupun internasional. 4 SOCIAL FORCASTING 3. DANIEL BELL GLOBALISASI 2. ROSTOW CORAK PRODUKSI 1. KARL MARX TEORI PERKEMBANGAN MASYARAKAT 5 PERKEMBANGAN CORAK PRODUKSI - MARX PRIMITIF Aktivitas ekonominya adalah berburu-meramu, penggembalaan, dan pengolahan lahan secara sederhana. Tidak ada spesialisasi pekerjaan dan kepemilikan pribadi, hubungan sosial didasarkan atas ikatan kekeluargaan (kesukuan) sehingga tidak ada kelas-kelas sosial (komunisme primitif). PERBUDAKAN Seperti pada zaman Yunani dan Romawi kuno. Terjadi karena adanya pertambahan penduduk, produksi pertanian dan proses jual-beli. FEODAL Merujuk pada tatanan sosial-ekonomi Perancis dan Inggris sejak abad ke-8 hingga menjelang revolusi Perancis (1789). Masyarakat ini didominasi oleh kaum bangsawan sebagai pemilik tanah. KAPITALIS Muncul sekitar abad ke-16 dan menjadi dominan dengan revolusi industri. Pada masyarakat ini, kegiatan produksi tidaknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan saja, melainkan untuk mendapatkan keuntungan. KOMUNIS Ditandai dengan sistem kepemilikan bersama alat produksi serta tidak adanya kelas-kelas sosial. Manusia dihargai karena manusianya, yaitu kemampuan produktif manusia diperkembangkan secara seimbang dan memuaskan. 6 1. 2. GLOBALISASI ROSTOW 3. 4. 5. MASYARAKAT TRADISIONAL Tingkat produksi masih rendah dan terbatas serta terpusat pada sektor pertanian. PRA-SYARAT LEPAS LANDAS Mulai menerapkan ilmu pengetahuan, peningkatan modal, pembangunan infrastruktur dan adanya dukungan terhadap enterpreneuship. TAHAP LEPAS LANDAS ditandai dengan efektivitas investasi dan meningkatnya tabungan masyarakat. KE ARAH DEWASA Perapan teknologi secara efektif, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan tanaga kerja yang terdidik. KONSUMSI TINGGI Perhatian masyarakat pada masalah kualitas konsumsi dan kesejateraan sosial, serta tidak lagi memperhatikan masalah produksi. 7 DANIEL BELL RAMALAN SOSIAL (Social Forcasting) MASYARAKAT PRA -INDUSTRI Masyarakat pra-industri ditandai dengan sektor ekonomi yang sangat bergantung pada alam (sektor pertanian). MASYARAKAT INDUSTRI Masyarakat industri ditandai dengan sektor ekonomi yang bertumpu pada aktivitas produksi barang dengan menggunakan kekuatan energi. MASYARAKAT POST-INDUSTRI Ditandai dengan peralihan dari masyarakat penghasil barang menjadi masyarakat penghasil jasa; pertumbuhan jenis kerja kelas profesional dan teknis; pemusatan pengetahuan teoritis; orientasi masa depan; serta pengambilan keputusan dan pencitaan teknologi intelektual baru. Teknologi: Perbedaan Masyarakat Agraris, Masyarakat Industri, dan Masyarakat Informasi Sumber daya yang diolah: - SDA (angin, air, tanah, manusia) masyarakat agraris – - Membuat tenaga(listrik, bahan bakar) masyarakat industri - Informasi (transmisi data dan komputer) masyarakat informasi Sumber daya yang dibutuhkan: - Bahan mentah / alam masyarakat agraris - Modal masyarakat industri -Pengetahuan masyarakat informasi Keahlian SDM yang dibutuhkan: - Petani, pekerja tanpa skill tertentu masyarakat agraris - Ahli mesin, pekerja dengan skill khusus masyarakat industri - Pekerja profesional (dengan skill tinggi) masyarakat informasi - Alat-alat manual masyarakat agraris - Teknologi mesin masyarakat industri - Teknologi cerdas masyarakat informasi Prinsip perkembangan: - Tradisional masyarakat agraris - Pertumbuhan ekonomi masyarakat industri - Penerapan pengetahuan dalam teknologi masyarakat informasi Mode produksi dalam bidang ekonomi: - Pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan. masyarakat agraris - Produksi, distribusi barang; konstruksi berat. masyarakat industri - Transportasi, perdagangan, asuransi, real estate, kesehatan, rekreasi, penelitian, pendidikan, pemerintahan. masyarakat informasi PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDUSTRI INDONESIA ORDE BARU (SOEHARTO) Perkembangan industri pada masa Orde Baru tertuang dalam REPELITA I – VI (Rencana Pembanguna Lima Tahun) 3 4 REFORMASI MASA KOLONIAL Pada masa kolonial, industri yang dikembangkan saat itu adalah industri pengolahan hasil pertanian. 1 2 ORDE LAMA (SOEKARNO) Di awali dengan kekacauan ekonomi yang diwariskan oleh Orde Baru dan perubahan secara radikal sistem politik-ekonomi negara. Setelah kemerdekaan, Indonesia menjadi pengimpor barang-barang kapital dan teknologi, serta mulai memprioritaskan pengembangan sektor industri dan investasi asing. 10 1 MASA KOLONIAL Industri yang berkembang masa ini adalah jenis industri pengolahan hasil pertanian seperti pabrik gula, penggilingan padi dll. Johanes van den Bosch Diangkat sebagai gubernur (1830) dan menetapkan sistem tanam paksa (culture stelsel) LIBERALISME Pemerintahan Belanda menerapkan asas-asas liberalisme di Indonesia dengan menyerahkan tugas ekonomi kepada swasta. UU AGRARIA 1870 Memberikan peluang kepada swasta untuk menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di Indonesia. 2 11 3 PASCA UU AGRARIA Pabrik gula berdiri dimana-mana, diikuti dengan berdirinya industri-industri barang kebutuhan sehari-hari dalam skala besar serta industri manufaktur lainnya. SEKITAR 1920 -AN Berdiri dua Industri besar modern di Indonesia: 1. British American Tobacco (pabrik rokok) 2. General Motor Car Assembly (Pabrik Perakit Motor) DEFRESI EKONOMI 1930 Mengakibatkan banyak pengangguran. dan memaksa pemerintah mengubah kebijakan ekonomi untuk lebih menitik beratkan pada sektor industri. 4 12 ORDE LAMA 5 Setelah kemerdekaan penanam modal asing mulai berdatangan meskipun masih dalam taraf coba-coba. TAHUN 1951 Pemerintah mengeluarkan kebijaksaan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian) untuk menumbuhkan dan mendorong industri-industri kecil bagi pribumi. TAHUN 1957 Sektor industri mengalami stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh. TAHUN 1960 – 1965 Pertumbuhan ekonomi turun drastis dari 6,9% menjadi 1,9%. 6 13 ORDE BARU 7 Dalam menghadapi krisis ekonomi yang diwarikan oleh orde lama, maka dibuatlah kebijakan ekonomi penyelamatan dengan mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. PROGRAM JANGKA PENDEK Meliputi : tahap penyelamatan (1966), tahap rehabilitasi (1967), tahap konsolidasi (1967) tahap stabilisasi (1968). PROGRAM JANGKA PA N J A N G Terdiri atas rangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). TRILOGI PEMBANGUNAN Adalah tiga sasaran pencapaian pembangunan dalam repelita. Trilogi REPELITA I meliputi : (1) stabilisasi ekonomi dan politik, (2) pertumbuhan ekonomi, (3) pemerataan hasil-hasil pembangunan. 8 14 R E P E L I TA P E L I TA I I P E L I TA I V Sektor industri dititikberatkan pada industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Sektor industri dititikberatkan pada industri yang menghasilkan mesin-mesin industri baik untuk industri berat maupun ringan. P E L I TA V sektor industri diprogramkan untuk dapat menghasilkan barang ekspor industri yang menyerap banyak tenaga kerja, industri yang mampu mengolah hasil pertanian dan swasembada pangan dan industri yang dapat menghasilkan barang-barang industri. P E L I TA I P E L I TA I I I sektor industri dititikberatkan pada industri yang mendukung sektor pertanian. Sektor industri dititikberatkan pada pengolahan bahan baku menjadi barang jadi 15 ERA REFORMASI Pada era reformasi ini terjadi perubahan struktur ekonomi (Tinjau Birokrasi Pengambilan Keputusan) dari yang etatis dan sentralistis menjadi egaliter dan desentralis dimana pemerintahan daerah diberikan hak dan wewenang untuk melaksanakan pembangunan ekonomi.