BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekosistem padang lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi ( Magnoliphyta ) yang dapat menyesuaikan diri hidup terbenam di laut dangkal. Faktor utama yang membedakan lamun dengan jenis tumbuhan lainnya, seperti rumput laut (seaweed) yaitu keberadaan bunga dan buahnya yang tampak sangat jelas sehingga antara lamun dan rumput laut bisa dibedakan dengan mudah. Lamun merupakan salah satu ekosistem di perairan pesisir dan laut dangkal karena mempunyai banyak peran, baik secara ekologis maupun ekonomis. Lamun merupakan produsen primer pada struktur tingkat trofik yang menghasilkan bahan organik melalui proses fotosintesis, diantara ekosistem yang ada di laut lamun secara tidak langsung berperan dalam penyerapan karbon di alam.karena penyebarannya cukup luas lamun juga memiliki fungsi sebagai tempat berlindung sekaligus memijah, tempat berkembang biak, daerah pengasuhan dan tempat mencari makan khususnya bagi biota perairan laut sekaligus makanan kesukaan hewan herbivora, serta penangkap sedimen dan pendaur zat hara. Sebagai produsen primer kontribusi padang lamun sangat tergantung pada struktur komunitas. Perbedaan jenis lamun dapat memberikan kontribusi yang bervariasi terhadap produktifitas tersebut. 1 B. Rumusan Masalah Lamun merupakan salah satu ekosistem penting diperairan yang memiliki peranan yang penting untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman organisme laut. Pertumbuhan lamun yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti salinitas, suhu dan kekeruhan. C. Tujuan Mengetahui Produktivitas perairan di ekosistem padang lamun. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekosistem Padang Lamun Lamun merupakan satu-satunnya tumbuhan berbunga yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Lamun hidup terendam di dalam laut dan beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi. Ekosistem lamun juga dikenal dengan istilah padang lamun yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/ laut dangkal, yang terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Ekosistem lamun pada umumnya berbentuk perairan yang masih tertembus oleh cahaya matahari. Kondisi perairan di ekosistem lamun memiliki sirkulasi air yang baik, untuk menghantarkan zat zat hara dan oksigen serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke lingkungan sekitarnya. Lamun menghasilkan buah dan menyebarkan bibit seperti banyak tumbuhan darat. Lamun secara utuh memiliki perkembangan sistem perakaran dan rhizoma yang baik. Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada subkelas monocotyledoneae. Lamun pula merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untulk dapat hidup pada lingkungan laut. Ekksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang di lakukan termasuk toleransi terhadap kadar garam yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Lamun juga tidak memiliki stomata, mempertahankan kutikel yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air. Ekosistem Padang Lamun sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem diperairan, tingginya produktivitas primer dipadang lamun dan kemampuannya dalam meredam kekuatan arus dan gelombang membuat kawasan ini 3 sangat menarik dan nyaman bagi kehidupan organisme perairan, baik sebagai tempat untuk mencari makan, tempat memijah, atau tempat untuk pembesaran anak/larva/juvenil. Di perairan pantai, lamun membentuk padang yang terdiri dari satu sampai beberapa jenis yang di sebut padang lamun.. padang lamun pula merupaakan suatu ekosistem dikawasan pesisir yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dan sebagai penyumbang nutrisi yang sangat berpotensial bagi perairan disekitarnya karena memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Ekosistem padang lamun memberikan habitat bagi biota laut. Disebut padang lamun karena ekosistem padang lamun tersebut beraosiasi dengan berbagai jenis biota laut yang bernilai sangat penting dengan tingkat keragamannya yang tinggi. B. Peran Ekosistem Padang Lamun terhadap ekosistem perairan Ekosistem lamun berfungsi sebagai : 1. penghasil bahan organik dan nutrien hasil fotosintesis lamun menghasilkan biomassa lamun yang relatif tinggi sejalan sengan proses produksi tersebut, serasa lamun yang berupa ranting dan daun yang gugur di dasar perairan sebagai detritus mengalami proses dekomposisi oleh bakteri pengurai. Proses dekomposisi ini akan menghasilkan nutrien terlarut di perairan yang kemudian akan di manfaatkan kembali oleh lamun untuk proses produksi. 2. Membantu menstabilkan sedimen 3. Mampu menjernihkan air/mencegah resuspension sedimen 4. Mengikat substrat, mengurangi kekeruhan dan mengurangi erosi 5. Akumulasi sedimen memperlambat kecepatan air yang masuk 6. Perlindungann bagi banyak organisme 4 C. Produktivitas Lamun Produktivitas lamun biasanya di artikan sebagai kecepatan produksilamun Pertumbuhan lamun berhubungan erat dengan habitat atau bentuk morfologi dan ukuran suatu spesies lamun. Kerapatan yang tinggi dan kondisi pasang surut juga dapat mempengaruhi nilai estimasi pada lamun. Herkul dan Kotta (2009) menyatakan bahwa laju pertumbuhan lamun dan persebaran lamun di perairan dipengaruhi oleh suhu, salinitas, substrat, kecepatan arus dan derajat keasaman (pH). Penurunan salinitass juga akan menurunkan kemampuan lamun dalam melakukan fotosintesis, biomassa, produktivitas primer, kerapatan, lebar daun dan kecepatan pulih dan terpenting kerapatan akan meningkat dengan meningkatnya salinitas. Berikut penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi produktivitas lamun : Suhu Lamun dapat tumbuh optimal disuhu berkisar antara 28-30°C . suhu menjadi salah satu faktor penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme serta mempengaruhi aktivitas metabolisme maupun perkembangan organisme. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan suhu di perairan yakni musim, iklim, lama penyinaran matahari dan angin. Ketidak tetapan suhu perairan dapat pula di sebabkan oleh metabolisme organisme laut. Salinitas Salinitas adalah derajat jumlah garam dalam gram yang terkandung dalam 1 kg air laut. Perairan indonesia salinitas meningkat dari arah barat ke timur dengan kisaran antara 30-35%, perubahan salinitas sangat berpengaruh terhadap prilaku biota. Biota dengan kemampuan mentolerir ketidak tetapan kadar garam akan sulit beradaptasi dengan lingkungan perairan di sekitarnya. Sebaran salinitas dipengaruhi oleh 5 beberapa faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai yang ada disekitarya pH pH merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen yang mencirikan keseimbangan asam dan basa. pH merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas perairan DO (dissolved Oxygen) Oksigen Terlarut merupakan kandungan oksigen dalam bentuk terlarut di dalam air. Keberadaan DO sangat penting diperairan karena semua biota air (kecuali mamalia) tidak mampu mengambil oksigen udara . difusi oksigen dari udara kedalam air melalui permukaannya, yang terjadi karena adanya gerakan molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan molekul air sehingga O2 terikat di dalam air. Bahan Organik Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi, juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik. Besarnya kadar BOT disuatu perairan dipengaruhi oleh beberapa sebab, diantaranya adalah BOT yang berasal dari daratan (serasah yang jatuh ketanah) penguraian organisme yang mati oleh bakteri dan hasil metabolisme pitoplankton dan tumbuhan laut. Amonium dilepaskan kedalam air olleh penguraian organik dan juga sebagai buangan metabolik organisme perairan Nitrat dan nitrit Nitrat merupakan bentuk nitrogen teroksidasi. Nitrat merupakan suatu unsur penting dalam sintesa protein tumbuhan. Namun pada badan perairan yang memiliki jumlah nitrat yang berlebih akan menyebabkan kurangnya oksigen terlarut di perairan dan menyebabkan banyak organisme yang mati. Sedangkan nitrit merupakan suatu tahapan 6 sementara dari proses oksidasi antara amonium dalam nitrat yang dapat terjadi pada badan-badan perairan. Kadar nitrat yang berlebih dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi (pengkayaan perairan), yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan alga dan tumbuhan air seperti laamun secara cepat. Ortho fosfat Ortho fosfat adalah bentuk fosfor yang merupakan nutrisi utama yang penting bagi pertumbuhan pitoplankton. Ortho Fosfor merupakan bentuk fosfor yang dimanfaatkan langsung oleh pitoplankton dalam bentuk H2PO4. Ortho fosfat dibutuhkan oleh organisme laut, termasuk lamun, fosfat terlarut di permukaan perairaan akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis sehingga kadar dilaut minumal. Faktor kedalaman suatu perairaan akan berpengaruh pada kondisi suatu organisme. Ketidak tetapan kedalaman suatu perairan berpengaruh pada nilai tekanan perairan, suhu air dan kecerahan, nutrien dan sebagainya. Tidak ada gangguan bagi sinar matahari untuk masuk keperairan sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan lamun. Satu-satunya faktor yang dapat menghalangi ekosistem lamun unntuk tertembus oleh cahaya matahari adalah adukan sedimen sekitarnya, bukan di pengaruhi kedalaman. 7 BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan Ekosistem padang lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi ( Magnoliphyta ) yang dapat menyesuaikan diri hidup terbenam di laut dangkal. Faktor utama yang membedakan lamun dengan jenis tumbuhan lainnya, seperti rumput laut (seaweed) yaitu keberadaan bunga dan buahnya yang tampak sangat jelas sehingga antara lamun dan rumput laut bisa dibedakan dengan mudah. Produktivitas lamun biasanya di artikan sebagai kecepatan produksi lamun. Pertumbuhan lamun berhubungan erat dengan habitat atau bentuk morfologi dan ukuran suatu spesies lamun. Kerapatan yang tinggi dan kondisi pasang surut juga dapat mempengaruhi nilai estimasi pada lamun 3.2. Saran Demikianlah makalah ini yang dapat dipaparkan, Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. 8