LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS GARAM BERIODIUM DENGAN TITRASI IODOMETRI Oleh: I Gusti Putu Abdi Sucita S. Putra 1613031009 Ni Nyoman Nalaratih Mustikawati 1613031046 Kadek Nita Karyawati 1613031048 Kelas : VI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2019 I. Judul Analisis Garam Beriodium dengan Titrasi Iodometri II. Tujuan Menentukan kandungan iodium dalam bentuk iodat pada garam beriodium perdagangan III. Dasar teori IV. Alat dan Bahan Tabel 1. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1 Gelas beaker 100 mL 3 buah 2 Labu Erlenmeyer 100 mL 3 buah 3 Pipet tetes - 3 buah 4 Kaca arloji - 2 buah 5 Pemanas listrik - 1 buah 6 Batang pengaduk - 1 buah 7 Neraca analitik - 1 buah 8 Pipet Volume 10 mL 1 buah 9 Spatula - 1 buah 10 Buret 25 mL 1 buah 11 Statif dan Klem - 1 set 12 Corong - 1 buah 13 Labu ukur 250 mL 1 buah 100 mL 1 buah 14 Gelas ukur 10 mL 1 buah Konsentrasi Jumlah 0,1 M 6,25 gram - 0,2 gram Pekat Secukupnya Tabel 2. Bahan yang Digunakan No. Nama Bahan 1. Na2S2O3.5H2O 2. KI 3. HCl V. 4. Asam borat - 1 gram 5. Aquades - Secukupnya 6. KIO3 0,005 M 1,7834 gram 7. Garam beriodium - 25 gram 8. Amilum - 1,5 gram 9. Kloroform - Secukupnya 10. NaCl - 12,5 gram 11. Natrium Karbonat - Secukupnya Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan Tabel 3. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan No Prosedur Kerja Hasil yang di harapkan Hasil Pengamatan Membuat Larutan Standar Sekunder Na2S2O3 0,I N 1. 6,25 Dengan data yaitu massa Sebanyak gram Na2S2O3. Na2S2O3 .5H2O sebanyak 6,25 gram volume 5H2O ditimbang 6,2532 dan dilarutkan larutan yang akan dibuat dengan gram, adalah Na2S2O3 yang digunakan Dilarutkan sampai volumenya 250 mL aquades adalah 250 mL, dan berat mendidih dalam molar (BM) dari Na2S2O3 labu ukur 250 mL. .5H2O yang tertera pada Selanjutnya dikocok homogen. label adalah hingga gram/mol, maka 248,18 dapat dihitung konsentrasi dari larutan natrium tiosulfat tersebut dengan cara sebagai berikut: Menghitung mol dari Na2S2O3.5H2O , yaitu: Mol Na2S2O3.5H2O massaNa2S2 O3 .5H2O BM = Gambar 1. Larutan Na2S2O3 Mol Na2S2O3.5H2O 3 = 6,2532 gram 248,18 gram/mol Mol Na2S2O3.5H2O = 0,025 mol Menghitung konsentasi Na2S2O3.5H2O , yaitu: [Na2S2O3.5H2O]= mol Na2S2O3.5H2O volume [Na2S2O3.5H2O] = 0,025 mol 250 mL [Na2S2O3.5H2O] = 0,025 mol 0,25 L [Na2S2O3.5H2O] = 0,1 mol/L [Na2S2O3.5H2O] = 0,1 M 2. Sedikit natrium Selain untuk mempercepat Tidak ditambahkan karbonat atau proses pelarutan, kloroform penggunaan aquades ditambahkan mendidih ini juga bertujuan sebagai pengawet. untuk mencegah aktivitas bakteri yang mungkin ada di dalam larutan, mengingat Na2S2O3.5H2O yang digunakan untuk membuat larutan Na2S2O3 bersifat higroskopis. Sehingga ada kemungkinan pada saat penimbangan Na2S2O3.5H2O bakteri juga ikut menempel. dengan Selain menggunakan aquades mendidih, pencegahan bakteri aktivitas juga dapat dilakukan dengan menambahkan natrium karbonat atau kloroform sebagai bahan pengawet. 3 Pengenceran Konsentrasi akhir (setelah yang dilakukan sebanyak pengenceran) 20 kali, sehingga diharapkan adalah 0,005 N. konsentrasi Na2S2O3 0,005 N. Konsentrasi ini diubah menjadi dalam bentuk molaritas. Untuk mengubah konsentrasi dari normalitas Larutan Na2S2O3 diencerkan sebanyak 20 kali Larutan Na2S2O3 0,1 M diambil diencerkan 5 mL dan sampai volumenya 100 mL (N) menjadi molaritas (M), maka perlu diperhatikan persamaan reaksi berikut: 2 S2O3-2 → S4O6-2 + 2e N=nxM M= M= N n 0,005 N dengan 1N 1 ekiv/mol = 1 ekiv/L maka M = 0,005 mol/L M = 0,005 M 4 Sebanyak 1,5 gram Dari massa tepung kanji Dihasilkan larutan kanji 1% amilum dan 1 gram yang digunakan, maka asam borat persentase dimasukkan dalam kanji ke yang dibuat dapat dihitung 100 mL sebagai berikut: aquades. % (b/v) = Dididihkan sampai membentuk gelatin yang larutan jernih dan 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝐿) x 100% % larutan 1,50 gram 100 mL selanjutnya 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔𝑟𝑎𝑚) kanji = x 100% = 1,5% Pembuatan Larutan Kanji didinginkan. Gambar 2. Proses pembuatan larutan amilum 1%: V1 x 1,5% = V2 x 1% V1= V2 x 1% 1,5% V1 = 50 mL x 1% 1,5% V1 = 33,33 mL Larutan kanji 1,5% diambil sebanyak selanjutnya 33,33 mL, ditambahkan aquades (dalam labu ukur 50 mL) sampai volumenya 50 mL. Membuat Larutan Standar Primer KIO3 0,005 N 1 Sebanyak gram ditimbang dilarutkan yang digunakan 1,7834 Banyaknya KIO3 yang KIO3 KIO ditimbang adalah 1,7834 sebanyak 1,7835 gram 3 Setelah KIO3 dan gram. dengan ditimbang sebanyak 1,7834 aquades dalam labu gram, kemudian KIO3 ukur 50 mL dan tersebut dilarutkan dengan dikocok homogen, sampai aquades dalam labu ukur 50 mL. kemudian disimpan Mol KIO3: dalam botol yang Mol KIO3 sesuai. massa KIO3 BM Mol = Gambar 3. Hasil pengukuran massa KIO3 KIO3 = 1,7834 gram 214,00 gram/mol Mol KIO3 = 0,0083 mol Konsentrasi larutan KIO3: [KIO3] = mol KIO3 volume [KIO3] = 0,0083 mol 0,05 L [KIO3] = 0,166 mol/L [KIO3] = 0,166 M 2 V1 x M1 = V2 x M2 Pengenceran dilakukan sebanyak V1 = 200 kali, sehingga konsentrasi KIO3 sebanyak 0,5 diambil mL diencerkan dan sampai volumenya 100 mL V1 = KIO3 menjadi 0,005 N. V2 x M 2 M1 Larutan 100 mL 0,00083 M 0,166 M V1 = 0,5 mL Untuk membuat larutan KIO3 0,005 N dari larutan KIO3 0,166 M, maka perlu diambil sebanyak 0,5 mL larutan KIO3 0,166 M dan selanjutnya ditambahkan aquades (dalam labu ukur 100 mL) sampai volumenya 100 mL. Gambar 4. Larutan KIO3 Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,005 N dengan KIO3 1 NaCl yang Sebanyak 12,5 gram larutan NaCl dilarutkan terbentuk adalah larutan dalam 50 aquades dimasukkan mL bening tidak berwarna. Digunakan NaCl sebanyak 12,5176 gram Larutan NaCl tidak berwarna dan ke dalam erlenmeyer. Gambar 5. Hasil pengukuran massa NaCl 2 Berturut-turut Iodin Mengoksidasi Larutan berwarna biru menjadi ion kehitaman 0,05 tiosulfat gram KI; 2,5 mL tertationat sesuai dengan KIO 0,005 N; 2 mL reaksi berikut: ditambahkan 3 22larutan kanji 1%; I2(aq) + 2S2O3 (aq) S4O6 dan 1 mL HCl 35% + 2I (aq) Tiosulfat teroksidasi secara parsial menjadi sulfat 4I2(aq) + S2O32-(aq) SO42(aq) + 8I-(aq) + 10 H+(aq) Garam KIO3 mengoksidasi iodide secara kuantitatif menjadi iodin dalam larutan asam sesuai reaksi berikut. IO3-(aq) + 5I-(aq) + 6H+(aq) 3I2(aq) + 3H2O(l) Gambar 6. Warna larutan NaCl berubah menjadi biru kehitaman setelah penambahan 0,05 gram KI; 2,5 mL KIO3 0,005 N; 2 mL larutan kanji 1%; dan 1 mL HCl 35% 3 Larutan dititrasi tersebut Titrasi dihentikan ketika Volume titrat yang digunakan dengan warna biru pada larutan sebanyak 10,00 mL (larutan Na2S2O3 0,005 N menghilang sampai warna biru menjadi tak berwarna) dari larutan hilang Gambar 7. Larutan sebelum dititrasi, berwarna biru kehitaman Gambar 8. Larutan setelah dititrasi tidak berwarna 4 Volume titran yang Perhitungan diperlukan sampai Na2S2O3 titik akhir konsentrasi titrasi V1 x M1 x n1 = V2 x M2 x n2 dicatat dan dilakukan No Titrasi Volume ke- titran 1 I 1,00 mL 2 II 1,01 mL 3 III 1,10 mL pengulangan sebanyak 3 kali Analisis iodat pada garam beriodium 1 Sebanyak 25 gram Larutan garam beriodium adalah yang larutan terbentuk 25,00 gram garam beriodium tidak dilarutkan sampai volumenya dilarutkan dalam 25 berwarna dan agak keruh. mL aquades dimasukkan dan ke dalam erlenmeyer. menjadi 100 mL Gambar 9. Hasil pengukuran massa garma beriodium Gambar 10. Larutan garam beriodium 2 Berturut-turut KI merupakan butiran- Terbentuk larutan berwarna 0,1 butiran berwarna putih biru kehitaman gram KI, 2 mL bening. Setelah larutan larutan kanji 1 %, garam ditambahkan KI, ditambahkan dan 1 mL HCl 35%. larutan garam berubah warna dari tidak berwarna menjadi kuning bahwa kuning. ini Warna menandakan dalam larutan Gambar 11. Larutan garam tersebut telah terbentuk I2. beriodium sesudah Berikutnya larutan yang penambahan 0,1 gram KI, 2 berwarna mL larutan kanji 1 %, dan 1 ditambahkan kuning ini larutan indikator yaitu larutan kanji 1% sebanyak 2 mL. Setelah ditambahkan larutan kanji mL HCl 35%. 1%, larutan yang berwarna kuning tersebut berubah warna menjadi biru pekat. Warna biru pekat terbentuk karena adanya reaksi anatara I2 dengan amilum. 3 Larutan di dititrasi larutan atas Titrasi dihentikan ketika Volume titrat yang digunakan dengan warna biru pada larutan sebanyak 25,00 mL Na2S2O3 menghilang (larutan telah menjadi tak berwarna) yang distandarisasi sampai warna biru dari larutan menghilang. 4 Gambar 12. Proses titrasi Volume titran yang Perhitungan diperlukan sampai Titrat titik akhir titrasi konsentrasi V1 x M1 x n1 = V2 x M2 x dan n2 dicatat dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali 6 Ditentukan iodium kadar Perhitungan Kadar Iodat dalam garam (dalam (KIO3) persen iodat) dan beriodium: garam yang Eqiv IO3 = Eqiv I- = Eqiv dianalisis S2O32Eqiv S2O32- = N S2O32- x V S2O32Eqiv IO3- = Eqiv S2O32- No Titrasi Volume ke- titran 1 I 2,72 mL 2 II 2,63 mL 3 III 2,71 mL Proses titrasi ini terjadi reaksi antara iodium dan tiosulfat, maka: Berat eqiv IO3- = 𝐵𝑀 𝐼2 6 =⋯ Massa IO3- dalam larutan = BE x Eqiv = … Konsentrasi Iodat (IO3-): [IO3-] = massa/Mr x 1000/p [IO3-] = … Kadar IO3-: IO3- Kadar = [𝐼𝑂3− ] 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑢𝑚 Kadar IO3- = … 1 ppm IO3- = 1 gram IO3dalam 160 gram Kadar ppm IO3- dalam sampel garam: ppm IO3- = kadar IO3- x 106 ppm IO3- = … ppm VI. Pembahasan VII. Kesimpulan