ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANERU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) ARTIKEL Oleh MARTA RIANCE KULLA 2141000430468 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH DAN SOSIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA IKIP BUDI UTOMO MALANG 2018 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) ANALYSIS THE EXISTENCE OF WEEPANARU CAVE AND SOCIAL CHANGES IN COMMUNITIES (CASE STUDY, KALAKI KAMBE, WEWEWA BARAT DISTRICT, SUMBA BARAT DAYA) Program of History and Sosiology studies, Faculty of Social Sciences and Humanities Education, IKIP Budi Utomo Malang, Simpang Arjuno Street number 14B Malang 65112, Telp: 089695563061 Email: [email protected] ABSTRACT The objectives of this study are (1) the forms of social change in the community due to the existence of the Weepanaru cave in the village of Kalaki Kambe, West Wewewa Subdistrict, Sumba Barat Daya Regency. (2) The positive and negative impacts of social change on the community due to the existence of the Weepanaru cave in the village of Kalaki Kambe, West Wewewa District, Sumba Barat Daya Regency. And (3) The meaning of social change in the community because of the existence of the Weepanaru cave in the village of Kalaki Kambe, West Wewewa District, Sumba Barat Daya Regency. The research method used in this research is ethnographic method. The informants in this study consisted of 4 informants. The location of the study was in the Kalaki Kambe Village, Wewewa Sub-District, West Sumba Barat Daya District. Ethnography basically utilizes participant observation data collection techniques. So the technique of data collection is done by interviews, documentation and observation. The results showed, (1) The form of social change in the community due to the existence of Weepanaru cave in the village of Kalaki Kambe, Wewewa Barat Subdistrict, Sumba Barat Daya Regency was a rapid change, slow change and planned change. (2) Positive impacts of social change: (1 ) Development of science and technology (2) Creating new jobs. And the negative impact of social change, (1) Environmental damage occurs (2) The existence of customs decreases, (3) Social institutions do not function optimally (4) Worldly ideas emerge, and (5) Consumerism, and (3) The meaning of cave weepanaru is as a concentration on God's power. The meaning of social change because of the existence of Weepanaru cave is that this life journey leads to 'one point'. The divine. Keywords: Analysis, Existance, Sosial change, Weepanaru cave Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang 2 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANERU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora IKIP Budi Utomo Malang Jalan Simpang Arjuno 14B Malang 65112, Telp: 089695563061 Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah, (1) Bentuk perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. (2) Dampak positif dan negatif perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. Dan (3) Makna perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 informan. Lokasi penelitian adalah di Desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa barat kabupaten Sumba Barat Daya Kabupaten. Etnografi pada dasarnya lebih memanfaatkan teknik pengumpulan data pengamatan berperan serta (partisipant observation). Sehingga teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan, (1)Bentuk perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya adalah perubahan cepat, perubahan lambat dan perubahan yang direncanakan.(2) Dampak positif perubahan sosial sebagai berikut : (1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (2) Tercipta lapangan kerja baru. Dan dampak negatif perubahan sosial itu, (1) Terjadi kerusakan lingkungan (2) Eksistensi adat istiadat berkurang, (3) Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal (4) Muncul paham duniawi, dan (5) Konsumerisme, dan (3) Makna gua weepanaru adalah sebagai pemusatan pada kekuatan Tuhan. Makna perubahan sosial karena keberadaan gua Weepanaru adalah Perjalanan hidup ini mengarah ke 'satu titik'. Yang Ilahi. Kata Kunci: analisis, Keberadaan, Perubahan Sosial, Gua Weepanaru Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang 3 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) perubahan PENDAHULUAN Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam perubahan-perubahan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern. arti kurang mencolok. Ada pula sosial Davis (Soekanto, 2013:266) yang berpendapat bahwa perubahan sosial pengaruhnya terbatas maupun yang merupakan bagian dari perubahan luas, serta ada pula perubahan- kebudayaan. Perubahan dalam perubahan yang lambat sekali, tetapi kebudayaan mencakup semua ada juga yang berjalan dengan cepat. bagiannya, Perubahan-perubahan pengetahuan, teknologi, filsafat, dan hanya akan yaitu: kesenian, dapat ditemukan oleh seseorang yang seterusnya, sempat perubahan dalam bentuk serta aturan- meneliti sususnan kehidupan suatu dan masyarakatpada aturan bahkan ilmu organisasi perubahan- sosial. suatu waktu dan membandingkannya perubahan dengan kehidupan tertentu tidak mungkin susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang berhenti lampau (Soekanto, 2013:259). perubahan Gillin Soekanto dan Gillin (2013:263) dalam sosial Suatu pada satu di karena lain akan mengikutinya. Ini disebabkan karena struktur-struktur perubahan-perubahan sosial sebagai kemasyarakatan suatu menjalin. yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan bidang titik bidang mengatakan variasi dari cara-cara hidup dalam lembaga sifatnya jalin ini akan Penelitian kondisi menganalisis perubahan sosial pada geografis, kebudayaan, materiil, masyarakat di sekitar gua Weepaneru komposisi penduduk, ideologi di desa Kalaki Kambe Kecamatan difusi Wewewa Barat Kabupaten Sumba maupun karena adanya ataupun penemuan-penemuan baru Barat dalam masyarakat. Secara singkat (2015:116) Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang Daya. secara Koenjaranigrat etimologis, 4 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) pengertian masyarakat dalam bahasa bila masa panen atau masa menanam Inggris masyarakat di sebut society padi, pekerjaan-pekerjaan sambilan asal kata socius yang berarti “kawan”. tadi Istilah masyarakat sendiri berasal dari masyarakat akar kata Arab “syaraka” yang berarti dijumpai “ikut serta, berpartisipasi”. Saling berdasarkan keahlian, tetapi biasanya bergaul ini tentu ada bentuk-bentuk pembagian kerja didasarkan pada aturan hidup, yang bukan disebabkan usia, mengingat kemampuan fisik oleh manusia sebagai perseorangan, masung-masing dan juga atas dasar melainkan perbedaan kelamin (Soekanto, 2013: unsur-unsur kekuatan kaida dalam lingkungan sosial yang segera ditinggalkan. pedesaan Pada tidak pembagian akan kerja 136). merupakan suatu kesatuan. Masyarakat adalah sekumpulan pada masyarakat pedesaan umumnya manusia yang saling “bergaul” atau memegang peranan penting. Orang dengan akan selalu meminta nasihat kepada istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. Golongan mereka Perubahan sosial di sekitar orang-orang apabila kesulitan ada tua kesulitan- yang dihadapi. gua weepaneru ppenting dianalisis Kesukarannya sebab warga masyarakat di desa orang-orang Kalaki Kambe adalah warga pedesaan pandangan yang didasarkan pada yang masih hidup secara sederhana. tradisi yang kuat sehingga sukar Warga pedesaan, suatu masyarakat untuk mempunyai hubungan yang lebih erat perubahan yang nyata. Pengendalian dan ketimbang sosial masyarakat terasa sangat kuat hubungan mereka dengan masyarakat sehingga perkembangan jiwa individu pedesaan lainnya. Sistem kehidupan sangat biasanya berkelompok atas dasar (Soekanto, 2013: 137). lebih sistem mendalam kekeluargaan. adalah tua itu mengadakan sukar untuk golongan mempunyai perubahan- dilaksanakan Penduduk Seperti umumnya masyarakat masyarakat pedesaan pada umumnya Sumba, masyarakat di desa Kalaki hidup Kambe adalah keturunan penganut dari pekerjaan pertanian. di samping Pekerjaanpertanian agama Marapu. Marapu sebagai adalah pekerjaan sambilan saja karena berikut:” Marapu adalah tokoh ilahi Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang 5 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) yang di dalamnya termasuk alam ` gaib, baik dalam arti dewa maupun dilakukan dalam arti roh, jiwa serta barang- perubahan sosial pada barang duniawi yang menajdi tanda- akibat keberadaan tempat pariwisata. tanda atau symbol kehadiran Marapu Salah satunya adalah penelitian oleh dan alam gaib tadi.”atas dasar yang Hanifah Gunawan (2015) dengan dikemukakan adalah judul, “Analisis Perubahan Sosial penggolongan Marapu sesuai dengan Budaya Masyarakat Desa Cihideung kedudukan, pangkat, dan kekuasaan Sebagai Desa Wisata.” Penelitian ini (Daeng, 2008:118). dilakukan di Desa Cihideung yang itu, berikut Beberapa penelitian untuk tealah menganalisis masyarakat Desa Kalaki Kambe adalah mengalami perubahan sosial budaya sebuah desa yang unik dan memiliki dari desa yang didominasi oleh banyak potensi wisata alam lokal pertanian sawah dan sayuran menjadi yang menarik desa wisata yang didominasi oleh wisatawan. Salah satu potensi wisata berbagai macam pembangunan objek alam Gua pariwisata beserta sarana pendukung Weepanaru. Banyaknya wisatawan lainnya yang dimiliki oleh para yang datang ke Gua Weepanaru dapat investor. Metode penelitian yang merubah pola pikir dan perilaku digunakan adalah metode penelitian masyarakat kualitatif. Perubahan sosial budaya dinilai mampu tersebut adalah setempat. Seperti misalnya merubah mata pencaharian yang warga wisata, Berkurangnya interaksi sosial; 2) transportasi, Berkurangnya solidaritas sosial; 3) menyediakan penginapan, dan atau Proses sosialisasi dipengaruhi oleh berdagang di kawasan objek wisata unsur dari luar masyarakat Desa serta perilaku masyarakat setempat Cihideung; juga bisa berubah seperti wisatawan pengawasan sosial serta kepedulian; yang biasanya berasal dari kota. 4) Menghilangnya adat istiadat; 5) Dampak yang dikhawatirkan akan Meningkatnya munculnya sikap individualitas dan tradisional; 6) Mata pencaharian yang pemikiran yang berorientasi pada menjadi heterogen; 7) Terjadinya materi. mobilitas sosial. menjadi penyedia jasa pemandu Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang terjadi antara 4) lain: 1) Berkurangnya eksistensi kesenian 6 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) Berdasarkan deskripsi yang telah Pendekatan yang diuraikan di atas, maka peneliti dalam melaksanakan dengan pendekatan etnografi. Data primer Keberadaan gua dalam peneltian ini adalah hasil Weepaneru dan Perubahan Sosial wawancara dengan informan kunci pada Masyarakat di sekitar gua yang mengetahui tentang Keberadaan tersebut (Studi Desa Kalaki Kambe gua Weepaneru dan Perubahan Sosial Kecamatan Wewewa barat kabupaten pada Masyarakat di sekitar gua Sumba Barat Daya.” tersebut (Studi Desa Kalaki Kambe penelitian judul, “ Analisis Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Menurut Spradley (2007:3) merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama aktivitas ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, sebagaimana dikemukakan oleh Malinowski, bahwa tujuan etnografi adalah “mamahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Oleh karan itu, penelitian etnografi melibatkan aktivitas belajar mengenai dunia orang melihat, yang telah mendengat, ini adalah Kecamatan Wewewa barat kabupaten METODE PENELITIAN etnografi penelitian digunakan belajar berbicara, berpikir, dan bertindak dengan cara berbeda. Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang Sumba Barat Daya yaitu kepala desa di desa dan penjaga gue Weepanaru. Lokasi penelitian adalah di Desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa barat kabupaten Sumba Barat Daya Kabupaten. Alasan pemilihan lokasi di desa Kalaki adalah karena potensi wisata Gua Weepanaru belum pernah diteliti sebelumnya. NO Jenis Kegiatan Persiapan Menyusun konsep Pelaksanaan Studi 1 Pendahuluan dan merumuskan masalah Pelaksanaan Memilih pendekatan penelitian dan menentukan 2 sumber data Menentukan instrumen penelitian Mengumpulkan 3 data 1 Waktu Minggu ke2 3 4 5 6 √ √ √ √ √ 7 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) 4 Menganalisis data Menarik Kesimpulan Menulis Laporan perekonomian, adapun hewan yang √ diternak √ √ ayam antara lain sapi, kerbau, kampung, bebek, babi, dan kambing. Desa Kalaki Kambe beriklim HASIL PENELITIAN tropis sebagaimana desa-desa lain di Desa Kalaki Kambe, memiliki luas 149.700 ha/m² dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1523 orang dan perempuan sebanyak 1234 orang. Jarak antara desa Kalaki Kambe dengan Kabupaten Sumba Barat Daya yakni 35 km di bagian selatan dari Kabupaten tersebut. Iklim di desa dalam suhu rata-rata harian 25-30º C terletak dari permukaan laut 560 mdl. Sebagian besar Kalaki Kambe pegunungan yakni dengan wilayah daerah permukaan tanah yang tidak rata, sehingga permukiman rumah warga yang tidak teratur. Suhu didaerah Kalaki Kambe termasuk dingin sehingga sangat cocok untuk tanaman perkebunan seperti kopi dan coklat. Potensi tanaman pangan di desa Kalaki Kambe yakni jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, padi sawah, ubi kayu, bawang merah dan sawi. Masyarakat juga mengembangkan peternakan sebagai usaha sampingan untuk membantu Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang Kabupaten Sumba Barat Daya, Desa Kalaki Kambe mengalami dua musim yang bergantian yakni musim kemarau yang berkisar antara bulan Mei sampai dengan Bulan Oktober dan musim hujan terjadi pada bulan November sampai dengan April. Keadaan atau jenis tanah di daerah lain atau pulau lain tidak ada bedanya yaitu perpaduan antara tanah hitam, merah dan liat. Aktifitas perekonomian atau mata pencaharian sudah sangat lama dikenal pada masyarakat Desa Kalaki Kambe yaitu dalam bidang pertanian sebagai mata pencaharian pokok. Berladang dan menanam tanaman perdagangan jangka panjang dan jangka pendek seperti tanaman kopi, jambu mente, kelapa, dan lain-lain dan juga berternak kerbau, kuda, babi, anjing, kambing, ayam, sapi dan semua masih dilakukan secara tradisional. Pada umumnya penduduk Desa Kalaki Kambe rajin bekerja, para petani selalu giat dalam bekerja 8 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) dari pagi sampai sore hari selalu Barat Kabupaten Sumba Barat berada di kebun. Daya. Masyarakat di desa Kalaki a. Perubahan Cepat Kambe masih banyak yang menganut Bentuk perubahan pada masyarakat kepercayaan marapu. Meskipun di era sosial globalisasi yang menuntut semua karena menjadi serba modern, kepercayaan Weepanaru di desa Kalaki terhadap Marapu tidak dapat bergitu Kambe Kecamatan Wewewa saja punah. Kepercayaan khas daerah Barat Marapu, setengah leluhur, setengah Barat Daya salah satunya dewa, masih amat hidup di tengah- adalah tengah masyarakat Sumba. Marapu Perubahan menjadi falsafah dasar bagi berbagai keberadaan gua Weepanaru ungkapan budaya Sumba mulai dari adalah pada aktivitas mencari upacara-upacara adat, rumah-rumah nafkah ibadat (umaratu) rumah-rumah adat sekitar gua Weepanaru. dan tata cara rancang bangunnya, Menurut keberadaan Kabupaten gua Sumba perubahan cepat pada cepat. karena masyarakat ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan wawancara tekstil sampai dengan pembuatan Malo Nono dapat diketahui perangkat busana seperti kain-kain bahwa perubahan hinggi dan lau serta perlengkapan karena keberadaan perhiasan dan senjata. Masyarakat Weepanaru di desa Kalaki Sumba terkenal akan budayanya yang Kambe kecamatan Wewewa masih sangat kental meskipun saat ini barat adalah sebagai berikut. telah Perubahan yang paling cepat adalah datangnya para pendatang itu, jadinya banyak kios dan warung-warung dadakan. Tiba-tiba saja semua orang su mau bikin kios dan jadi pedagang. Mulai dari dagang es sampai yang berat-berat macam nasi kuning itu. Memang lumayan banyak yang datang di gua dimasuki pengaruh dari oleh banyaknya luar masyarakat Sumba. 1) Bentuk perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang dengan hasil Frans cepar gua 9 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) Weepanaru, apalagi kalo akhir pekan, atau hari gereja itu. Orang basesak sudah disini. jalankan oleh penduduk Kalaki lambat karena Kambe. Perubahan keberadaan gua weepanaru dapat Berdasaran hasil wawawncara di atas, dapat diketahui bahwa perubahan cepat karena keberadaan gua Weepanaru adalah profesi penduduk yang semula tidak bekerja atau menjadi pedagang petani menjadi kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung gua Weepanaru. b. Perubahan Lambat Perubahan lambat karena keberadaan gua weepanaru adalah pada kepercayaan. Masyarakat di desa Kalaki Kambe masih banyak yang menganut kepercayaan marapu. Meskipun di era globalisasi yang menuntut semua menjadi modern, kepercayaan serba terhadap Marapu tidak dapat bergitu saja punah. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup di tengahtengah masyarakat Sumba. Masyarakat masih menjunjung tinggi nilai kepercayaan berupa Marapu. Sehingga kepercayaan pada Marapu merupakan perubahan yang lambat di Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan Frans Malo Nono sebagai berikut. Kalau untuk perubahan lambat, ya pada segi kepercayaan. Orang Sumba kepercayaannya kan Marapu. Masalah nilai kepercayaan, kami orang Sumba ini percaya pada Marapu sekalipun banyak dari kami yang sudah memeluk agama pemerintah. Jaman memang sudah canggih dan kita juga masuk di dalam era globalisasi, tapi penghargaan kami terhadap ajaran nenek moyang masih terjaga. Marapu berasal dari dua kata yaitu ma berarti ‘Yang’ dan rapu artinya ‘dihormati’, ‘disembah’, dan ‘didewakan’. Ada juga mengatakan Marapu terdiri dari kata mera artinya ‘serupa’ dan appu artinya ‘nenek moyang’. Sehingga banyak yang mengartikan Marapu adalah roh-roh leluhur atau nenek moyang. Kehadiran Marapu diwujudkan dalam berbagai bentuk benda, seperti tombak, emas, gading, gong, manikmanik dan lain sebagainya. Di samping para leluhur dijadikan objek penyembahan, ada kampung-kampung tertentu yang menyembah binatangbinatang tertentu, dan yang pada dasarnya mewujudkan Marapu. Binatang-binatang 10 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) tersebut seperti ular, buaya, anjing, dan lain sebagainya. telah dimasuki pengaruh dari oleh banyaknya luar masyarakat Berdasarkan hasil wawancara Sumba. maka dapat diketahui dalam c. Perubahan yang direncanakan masyarakat di desa Kalaki Kambe masih banyak yang menganut kepercayaan marapu. Meskipun di era globalisasi yang menuntut semua Perubahan yang direncanakan karena keberadaan gua adalah perbaikan pembuatan Weepanaru akses MCK dan jalan, perbaikan fasilitas di sekitar gua Weepanaru. menjadi serba modern, kepercayaan Suatu perubahan yang dikehendaki terhadap Marapu tidak dapat bergitu atau yang direncanakan selalu berada saja punah. Kepercayaan khas daerah di Marapu, setengah leluhur, setengah pengawasan dewa, masih amat hidup di tengah- bawah tersebut. pengendalian Agent Cara-cara masyarakat of serta change mempengaruhi dengan sistem yang tengah masyarakat Sumba. Marapu teratur dan direncanakan terlebih menjadi falsafah dasar bagi berbagai dahulu dinamakan rekayasa sosial ungkapan budaya Sumba mulai dari (sosial engineering) atau yang biasa upacara-upacara adat, rumah-rumah disebut sebagai perencanaan sosial. 2) Dampak ibadat (umaratu) rumah-rumah adat positif perubahan dan sosial negatif pada dan tata cara rancang bangunnya, masyarakat karena keberadaan ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan gua Weepanaru di desa Kalaki tekstil sampai dengan pembuatan Kambe Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat perangkat busana seperti kain-kain Daya hinggi dan lau serta perlengkapan Perubahan sosial memberikan perhiasan dan senjata. Masyarakat pengaruh kemajuan dalam kehidupan Sumba terkenal akan budayanya yang masyarakat karena keberadaan gua masih sangat kental meskipun saat ini Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang Weepanaru di desa Kalaki Kambe. Adapun dampak positif perubahan 11 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) sosial sebagai berikut (1) Makna gua weepanaru adalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai pemusatan pada kekuatan teknologi. (2) Perkembangan iptek Tuhan. dapat lama karena keberadaan gua Weepanaru yang adalah Perjalanan hidup ini mengarah mendorong berbagai inovasi yang ke 'satu titik'. Yang Ilahi. Tujuanya dapat kehidupan adalah untuk menjaga hubungan yang masyarakat menuju perubahan sosial harmonis antara manusia dengan kearah Mori Jari Dedek (Tuhan pencipta mengubah menjadi : nilai-nilai nilai-nilai baru memudahkan modernisasi, (3) Tercipta lapangan kerja baru Dampak Makna perubahan sosial langit dan bumi), manusia dengan negatif perubahan sosial itu, (1) Terjadi kerusakan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dangan roh-roh leluhur. lingkungan (2) Eksistensi adat istiadat Makna Gua Weepanaru secara berkurang nilai adat istiadat semakin lebih mendetail disampaikan oleh ditinggalkan oleh masyarakat karena Frans Nono Malo sebagai berikut: dianggap Makna Gua Weepanaru itu tujuanya adalah untuk menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Mori Jari Dedek (Tuhan pencipta langit dan bumi), manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dangan roh-roh leluhur. tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan moderen, (3) Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal menyalah gunakan kedudukn dan wewenang., dan (4) Muncul paham duniawi, dan (5) Konsumerisme, paham / idiologi yang KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari menjadikan seseorang mengonsumsi / pembahasan, maka kesimpulan dalam memakai penelitian ini adalah sebagai berikut. barang-barang secara berlebihan. 1) Bentuk perubahan sosial pada 3) Makna perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan masyarakat karena keberadaan gua Weepanaru di desa Kalaki gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kambe Barat Kabupaten Sumba Barat Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Kecamatan Wewewa Daya. Daya Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang 12 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) Bentuk perubahan sosial pada Perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat karena keberadaan dan teknologi. (2) Perkembangan gua Weepanaru di desa Kalaki iptek dapat mengubah nilai-nilai Kambe Wewewa lama menjadi nilai-nilai baru Barat Kabupaten Sumba Barat yang mendorong berbagai inovasi Daya adalah perubahan cepat, yang perubahan lambat dan perubahan kehidupan masyarakat menuju yang direncanakan. Perubahan perubahan cepat karena keberadaan gua modernisasi, Weepanaru adalah pada aktivitas lapangan kerja baru. Dan dampak mencari nafkah pada masyarakat negatif perubahan sosial itu, (1) sekitar Terjadi kerusakan lingkungan (2) Kecamatan gua Weepanaru. Perubahan lambat keberadaan gua adalah weepanaru pada Masyarakat Kambe karena kepercayaan. di desa masih dapat memudahkan sosial kearah (3) Tercipta Eksistensi adat istiadat berkurang nilai adat ditinggalkan istiadat oleh semakin masyarakat Kalaki karena dianggap tidak sesuai yang dengan perkembangan zaman, banyak menganut kepercayaan marapu. dan Dan kebudayaan perubahan yang digantikan dengan nilai moderen, (3) direncanakan karena keberadaan Lembaga sosial tidak berfungsi gua Weepanaru adalah perbaikan secara optimal menyalah gunakan akses jalan, pembuatan MCK dan kedudukan dan wewenang., dan perbaikan fasilitas di sekitar gua. (4) Muncul paham duniawi, dan 2) Dampak positif perubahan dan negatif sosial pada (5) Konsumerisme, idiologi yang paham / menjadikan masyarakat karena keberadaan seseorang gua Weepanaru di desa Kalaki memakai barang-barang secara Kambe berlebihan. Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya / 3) Makna perubahan sosial pada masyarakat karena keberadaan Dampak sosial mengonsumsi positif sebagai perubahan berikut : (1) Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang gua Weepanaru di desa Kalaki Kambe Kecamatan Wewewa 13 Marta Riance Kulla, Yulita Pujiharti ANALISIS KEBERADAAN GUA WEEPANARU DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI SEKITAR GUA TERSEBUT (STUDI DESA KALAKI KAMBE KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA) Barat Kabupaten Sumba Barat untuk kerja sama (cooperation) Daya yang menimbuilkan persaingan Makna gua weepanaru adalah (competion), dan bahkan dapat sebagai pemusatan pada kekuatan juga membentuk pertentangan Tuhan. atau pertikaian(conflict). Makna perubahan sosial karena keberadaan gua Weepanaru adalah Perjalanan hidup ini mengarah ke 'satu titik'. Yang Ilahi. Tujuanya adalah untuk menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Mori Jari Dedek (Tuhan pencipta langit dan bumi), manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dangan roh-roh leluhur. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga disarankan untuk menjadikan penelitian ini sebagai bahan kajian dikemudian hari sehingga pengembangan terhadap kajian faktor yang mempengaruhi perubahan sosial masyarakat. 2. Bagi masyarakat disarankan untuk menjadikan penelitian ini sebagai bahan menerapkan yang efektif. acuan dalam perubahan sosial DAFTAR PUSTAKA Daeng, Hans. 2008. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hanifah Gunawan. 2015. Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung Sebagai Desa Wisata. (online), (diakses pada tanggal 12 Mei 2018 http://ejournal.upi.edu/index.p hp/sosietas/article/view/1524) . Koentjraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta Setiadi, Elly M. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Spradley, james P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Sebab perubahan sosial yang efektif diperlukan Perpustakaan Pusat IKIP Budi Utomo Malang 14