Uploaded by User6193

eksperimen

advertisement
Eksperimental Arsitektur
PARK & COLLABORATIVE COMMUNITY HUB
DOSEN
RISTY
Kelompok :
Roykhan Bawazier (052.16.057)
Ryan Juan Harefa (052.16.058)
Wibinaya Chandra (052.16.069)
Muhammad Sugari (052.16.098)
Thariq Aziz M. (052.16.110)
TERMINAL BUS GROGOL
400 m
18 m
55 m
400 m
Grogol, Grogol petamburan, Kota Jakarta
Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
LUAS : 9.000 m²
BERDEKATAN DENGAN
• UNIVERSITAS TRISAKTI
• PERMUKIMAN WARGA
KDB : 40%
KLB : 1,6
KB : 4
KDH : 30
KTB : 55
PERMASALAHAN
•
KURANG MEMADAINYA TEMPAT PARA PENUMPANG
MENUNGGU
•
TEMPAT UNTUK MEMBELI TIKET HANYA MEJA TIDAK
BERUPA COUNTER
•
PEMBERHENTIAN ANGKOT, BUS TRAVEL, DAN
KOPAJA DISATUKAN SEHINGGA TIDAK TERATUR
•
TOILET TIDAK MEMENUHI STANDAR
•
BANYAKNYA PARA PKL YANG BERJUALAN DI
SEKITAR TERMINAL MEMBUAT SITUASI TIDAK
TERTATA DENGAN BAIK
•
BANYAK OJEK ONLINE YANG MENUGGU PENUMPANG
DI PINGGIR JALAN
•
KARENA KOTOR DAN BAU KALI GROGOL YANG
TIDAK SEDAP DIPANDANG SEHINGGA PARA
PENUMPANG ENGGAN UNTUK DATANG KE TERMINAL
POTENSI
•
JIKA DIBERI SHELTER ATAU TEMPAT UNTUK
MENUNGGU BUS MAKA PENUMPANG AKAN
LEBIH RAMAI
•
AREA COUNTER TIKET DENGAN TEMPAT
MENUNGGU DIPISAH AKAN LEBIH TERTATA
RAPIH
•
PENATAAN PKL, DIBERIKAN LAPAK UNTUK
PKL
•
MEMBUAT TEMPAT UNTUK OJEK ONLINE
MENUNGGU PENUMPANG
FOTO LOKASI
Situasi Terminal Angkot & Kopaja
Situasi Terminal Bus antar kota
IDE AWAL DESIGN
Di daerah metropolitan Jakarta, dengan populasi lebih dari 10,37
juta orang(data tahun 2017), dengan jumlah populasi tersebut
sehingga banyak hiruk pikuk yang terjadi di Jakarta, salah satunya
masyarakat di Jakarta setiap hari melewati jaringan jalan yang
kompleks, sering macet, protes publik, dan kekurangan parkir.
Sehingga kami berfikir kebutuhan utama warga Jakarta saat ini
adalah : Ruang Publik — Merupakan solusi tempat untuk semua
gesekan itu.
Ranah Publik yang kami design juga membantu
menciptakan iklim mikro yang lebih dingin untuk daerah
ini dan juga secara tidak langsung merevolusi perilaku
masyarakat dan orang-orang
di Indonesia yang
umumnya tidak menghargai tanaman dan taman menjadi
lebih menghargai. Sehingga pelan-pelan kita sebagai
negara berkembang bisa sejajar dengan negara-negara
yang lebih maju tentang bagaimana mereka menghargai
"tanaman dan tanaman hijau" di kota mereka.
Download