Uploaded by Dzaki Naufal Ghani

PEDOMAN-TEKNIS-PENGELOLAAN-KEUANGAN-BLU-UNPAD

advertisement
Dadang Epi Sukarasa
Universitas Padjadjaran



Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor
190/PMK.05/2012,
tentang
Tata
Cara
Pembayaran
Dalam
Rangka
Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
65/PMK.02/2015,
tentang
Standar
Masukan Tahun Anggaran 2016
Nomor
Biaya
Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015
tentang
Pedoman
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah;



Keputusan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor
512/KMK.05/2014 tentang Penetapan Remunerasi
bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan
Pegawai
BLU
Universitas
Padjadjaran
pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Rektor UNPAD Nomor 61 Tahun 2014,
tentang Pedoman Implementasi Remunerasi Badan
Layanan Umum UNPAD
Keputusan
Rektor
UNPAD
Nomor
469/UN6.RKT/KU/2016, tentang Penetapan Gaji dan
Insentif Kinerja Pejabat Pengelola dan Pegawai Badan
Layanan Umum UNPAD



Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor
113/PMK.05/2012, tentang Perjalanan Dinas Dalam
Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan
Pegawai Tidak Tetap
Peraturan Rektor UNPAD Nomor 59 Tahun 2015,
tentang Mekanisme Pengelolaan Tambahan Uang
Persediaan Sumber Anggaran DIPA Unpad untuk
Program ALG 1.1.6 dan HUPS Unpad
Surat Edaran Wakil Rektor Bidang Perencanaan,
Keuangan dan Sistem Informasi UNPAD, tanggal 10
Maret 2016 tentang Pengelolaan Sistem Keuangan
UNPAD Tahun Anggaran 2016

Tahun
Anggaran
2016
Universitas
Padjadjaran
mulai
menerapkan
Sistem
Pengelolaan Keuangan yang terpusat, dimulai
dari Penyusunan
Perencanaan, Pencairan
Anggaran, dan Penyusunan Laporan.



Paling lambat tanggal 20 setiap bulannya, unit kerja mengajukan
Usulan Kegiatan Bulanan ke Direktorat Perencanaan berdasarkan
Usulan Program dan Kegiatan Tahun 2016 yang telah disetujui
sebelumnya.
Tanggal 20 sd tanggal 25 setiap bulannya, Direktorat Perencanaan
akan mengolah dan menyetujui Usulan Kegiatan Bulanan mana yang
dapat dilakukan oleh unit kerja.
Tanggal 25 setiap bulannya, Direktorat Perencanaan akan
mengirimkan Usulan Kegiatan Bulanan unit kerja yang telah disetujui
kepada :
◦ Unit Kerja (WD2), yang akan berkoordinasi dengan PUMK
◦ PPK
◦ Direktur Keuangan, yang akan berkoordinasi dengan tim
Perbendaharaan


Tanggal 26 setiap bulannya, berdasarkan Usulan
Kegiatan Bulanan yang telah disetujui Direktorat
Perencanaan, Unit Kerja (WD2) akan melakukan
koordinasi dengan PPK dan BPP untuk mengolah
dan menentukan mekanisme belanja yang akan
diajukan, apakah pengajuan belanja akan
melalui mekanisme pembayaran TUP atau LS.
Pengajuan UP/TUP/LS diajukan oleh PPK terkait
pada Direktur Keuangan. Pengajuan ini tidak
dilakukan oleh WD2/Unit Kerja pemegang DIPA.


Usulan Kegiatan Bulanan yang
ditentukan
melalui mekanisme pembayaran TUP, PPK dan
BPP akan berkoordinasi untuk mengajukan
permohonan TUP kepada Bendahara Pengeluaran,
tanggal 1 setiap bulannya dana TUP sudah cair
dan diserahkan kepada Unit Kerja melalui PUMK.
Usulan Kegiatan Bulanan yang
ditentukan
melalui mekanisme pembayaran LS, Unit Kerja
(WD2) dan PPK akan berkoordinasi dengan
Direktorat
terkait
sebelum
mengajukan
permohonan pencairan ke Direktorat Keuangan

Belanja yang berkaitan dengan SARPRAS akan
berkoordinasi dengan Direktorat Sarana dan
Prasarana dan ULP
◦ Contoh : Pengadaan ATK, Bahan Praktikum, Pemeliharaan,
BBM, Listrik, Telpon, Air, Sewa, Inventaris

Belanja yang berkaitan dengan Pengembangan SDM
akan berkoordinasi Direktorat SDM
◦ Contoh : Bantuan pendidikan untuk dosen & tendik,
Bantuan Keikutsertaan di Seminar Nasional/Internasional,
Capacity Building

Belanja yang berkaitan dengan Penelitian dan
Pengabdian pada masyarakat akan berkoordinasi
dengan DRPM.

Untuk pengajuan UP BOPTN khusus kegiatan
kemahasiswaan, unit kerja harus
melampirkan :
◦ Proposal Kegiatan
◦ Surat Usulan dari Manager Kemahasiswaan yang
mencantumkan besaran bantuan yang akan
diberikan.
◦ SK PPK

Untuk pengajuan pencairan kegiatan ALG dan
HUPS mengacu pada Peraturan Rektor No. 59
Tahun 2015 tentang Mekanisme Pengelolaan
Tambahan Uang Persediaan Sumber Anggaran
DIPA UNPAD untuk Program ALG dan HUPS
UNPAD.
◦ Pengajuan kegiatan bulanan ALG dan HUPS dari Unit
Kerja harus sudah masuk ke Direktorat Perencanaan
tanggal 20 setiap bulannya.
◦ Proses pencairan anggaran kegiatan ALG dan HUPS akan
dilaksanakan bersamaan dengan proses pencairan
anggaran kegiatan Non ALG dan HUPS.

ALG 1.1.6. DAN HUPS
◦ ALG 1.1.6 adalah Program Universitas Padjadjaran yang
berupaya untuk mengakselerasi dosen bergelar doktor
menjadi profesor dan mengakselerasi jumlah profesor yang
memiliki Scopus ID dan h-index.
◦ HUPS adalah Program Universitas Padjadjaran yang
bermaksud untuk mendorong peningkatkan keunggulan
dan inovasi dan/atau jati diri Program Studi yang memiliki
kontribusi
signifikan
terhadap
solusi
masalah
pembangunan di wilayah Jawa Barat dan atau nasional.

ALG
a. Kegiatan penelitian;
b. Publikasi ilmiah;
c. Seminar (mengikuti/mengadakan);
d. HKI;
e. Bahan
dan Peralatan penunjang
penelitian;
f. Buku Pustaka.
AKUN BELANJA DALAM RKA UNTUK ALG


Kegiatan ALG dalam RKA ada pada Output Hasil
Penelitian
Akun Belanja terdiri dari :
 525111 Belanja Honorarium
 525112 Belanja Barang
 525113 Belanja Jasa
 525115 Belanja Perjalanan Dinas
 525119 Belanja Barang/Jasa lainnya
 537112 Belanja Modal (alat lab, alat praktikum)
sedang diusulkan untuk diakomodasi di RKA


Kegiatan HUPS dalam RKA ada pada Output:
 Layanan Pendidikan
 Prodi Memenuhi Standar Mutu Pendidikan
 Pengembangan SDM
 Peralatan Pendidikan
 Layanan Perkantoran
Akun Belanja terdiri dari :
 525111 Belanja Honorarium
 525112 Belanja Barang
 525113 Belanja Jasa
 525114 Belanja Pemeliharaan
 525115 Belanja Perjalanan Dinas
 525119 Belanja Barang/Jasa lainnya
 537112 Belanja Modal Peralatan



digunakan
untuk
keperluan
membiayai
kegiatan
operasional sehari-hari unit kerja yang tidak dapat
dilakukan melalui mekanisme LS dan untuk membiayai
kegiatan belanja yang tidak direncanakan (pembiayaan
kegiatan yang tiba-tiba). Contoh : pembelian konsumsi
rapat,
honor narasumber yang tidak direncanakan
sebelumnya.
UPdapat digunakandengan permintaan WD2/Unit Kerja
pada PUMK
UP merupakan Uang Muka Kerja dari Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP) kepada Pemegang Uang Muka
Kerja (PUMK) Unit Kerja yang dapat dimintakan
penggantiannnya (revolving). Revolving bisa diajukan
setelah digunakan minimal 60%.



Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan
oleh PUMK adalah untuk Kuitansi di bawah Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
UP merupakan persediaan dana yang harus selalu
tersedia pada PUMK unit kerja sebagai dana
cadangan.
UP
dapat
diberikan
untuk
pengeluaranpengeluaran : belanja barang, belanja pegawai,
belanja Jasa dan belanja perjalan dinas.



Pengajuan Penggantian UP dapat dilakukan setelah
kuitansi sudah siap dipertanggung jawabkan yang
dilengkapi dengan dokumen belanja yang sah/yang
memenuhi syarat-syarat keabsahan dan sudah
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (PUMK,
PPK, BPP dan PPHP). Penggantian UP/Petty cash
diberikan paling lambat 2 (dua) hari setelah
pengajuan.
Penggunaan UP hanya digunakan untuk belanja yang
bersumber dari dana PNBP, sedangkan untuk belanja
dengan sumber dana BOPTN diajukan terpisah.
Sisa UP yang masih ada pada PUMK pada akhir tahun
anggaran harus disetor kembali ke Bendahara
Pengeluaran Pembantu.

TUP merupakan uang muka yang diberikan Bendahara
Pengeluaran kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1 (satu)
bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan dan telah
tercantum dalam rencana bulanan yang telah disetujui
oleh Dierektorat Perencanaan.

Dalam hal sisa dana UP tidak mencukupi, BPP dapat
mengajukan TUP kepada Bendahara Pengeluaran.

TUP digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1
(satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan.

TUP tidak digunakan untuk kegiatan
dilaksanakan dengan pembayaran LS.
yang
harus


Setelah 1 (satu) bulan dari tanggal penerbitan SP2D,
BPP harus melaporkan penggunaan dana TUP nya,
dilengkapi dengan dokumen belanja yang sah/ yang
memenuhi syarat-syarat keabsahan dan sudah
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (PUMK,
PPK, BPP dan PPHP).
Untuk
perpanjangan
pertanggungjawaban
TUP
melampaui satu bulan, PPK mengajukan permohonan
persetujuan kepada KPA.

Sisa dari dana TUP yang tidak terpakai, harus
disetorkan kembali ke kas BLU.

Pengajuan TUP berikutnya dapat dilakukan setelah
TUP sebelumnya telah selesai dinihilkan.



Merupakan pembayaran yang dilakukan langsung (LS)
kepada Bendahara Pengeluaran/Penerima hak lainnya atas
dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau
surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan Surat
Perintah Membayar Langsung dan telah tercantum dalam
rencana bulanan yang telah disetujui oleh Dierektorat
Perencanaan.
Pencairan melalui LS dilakukan setelah Pejabat yang
bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
kegiatan/PPK
mengajukan SPP-LS kepada KPA atau Pejabat yang
ditunjuk.
LS
dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran :
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja
Jasa dan belanja perjalan dinas.

Setiap
bukti
belanja/kwitansi
harus
disyahkan oleh pejabat pengelola keuangan
terkait dan dilengkapi dengan data dukung
berdasarkan peraturan yang berlaku.

Setiap
bukti
belanja/kwitansi
ditandatangani oleh :
◦
◦
◦
◦
◦
harus
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK)
WD II untuk belanja remunerasi & honor
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk
belanja barang & jasa

Belanja barang /Konsumsi
◦ Kwitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama jelas,
stempel perusahaan dan materai sesuai ketentuan
◦ Bon pembelian
◦ Daftar Hadir yang ditandatangani oleh Penanggungjawab
Kegiatan
◦ Undangan
◦ e-faktur
◦ SSP (PPN dan PPh sesuai jenis belanja), pajak dibayar
oleh BPP
◦ SPK sederhana untuk pembelian diatas Rp.
10.000.000,-

Belanja Barang/ATK
◦ Kuitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama jelas,
stempel perusahaan dan materai sesuai ketentuan
◦ Daftar Rincian Belanja diitandatangan perusahaan dan
PPHP
◦ e-faktur
◦ SSP (PPN dan PPh sesuai jenis belanja), pajak dibayar
oleh BPP
◦ SPK sederhana untuk pembelian diatas Rp. 10.000.000,-

Paket Meeting
◦ Undangan
◦ Daftar Hadir yang ditandatangani oleh Penanggungjawab
Kegiatan
◦ Kwitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama jelas,
stempel perusahaan dan materai
◦ Bill hotel
◦ Surat konfirmasi kegiatan dari hotel
◦ SPK sederhana untuk pembelian diatas Rp. 10.000.000,-

Belanja Honor Kegiatan
◦ Daftar Honor ditandatangani oleh PPK, BPP, WD 2 &
PUMK
◦ SK PPK Pembayaran Honor
◦ Undangan
◦ Daftar Hadir yang ditandatangani oleh Penanggungjawab
Kegiatan
◦ SSP ( PPh sesuai jenis belanja), pajak dibayar oleh BPP

Bantuan Pendaftaran
◦ Bukti pendaftaran manual/bukti transfer bank dengan
penjelasan "Biaya Pendaftaran ....
◦ Undangan
◦ Surat Tugas
◦ Ijin Setneg (untuk kegiatan di luar negeri)
◦ Fc abstrak/full paper
◦ Fc sertifikat

Akomodasi
◦ Kwitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama
jelas, stempel perusahaan dan materai
◦ Undangan
◦ Daftar hadir
◦ Bill hotel


Belanja Modal
◦ Kwitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama jelas,
stempel perusahaan dan materai sesuai ketentuan
◦ Daftar Rincian Belanja diitandatangan perusahaan dan
PPHP
◦ e-faktur
◦ SSP (PPN dan PPh sesuai jenis belanja, tidak di cap dan
ditandatangani oleh perusahaan), pajak dibayar oleh BPP
◦ SPK sederhana untuk pembelian diatas Rp. 10.000.000,-

Perjalanan Dinas
◦ Surat Undangan
◦ Surat Penugasan
◦ Surat ijin dari Sekretariat Negara untuk perjalanan
dinas ke luar negeri
◦ SPPD
◦ Rincian Biaya Perjalanan Dinas
◦ Daftar Pengeluaran Riil
◦ Menyerahkan bukti tiket dan akomodasi setelah
perjalanan dinas selesai
◦ Membuat laporan kegiatan perjalanan dinas

Belanja Sewa
◦ Kwitansi Pembayaran diisi tandatangan, nama
jelas, stempel perusahaan dan materai sesuai
ketentuan
◦ Daftar Rincian diitandatangan perusahaan dan
PPHP
◦ e-faktur
◦ SSP (PPN dan PPh sesuai jenis belanja) , pajak
dibayar oleh BPP
◦ SPK sederhana untuk pembelian diatas Rp.
10.000.000,-
Download