Nama : Rhafi Arseliyo Famastha Npm : F0H018031 PARACETAMOL INDIKASI PARACETAMOL Parasetamol atau asetaminofen diindikasikan untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri setelah pencabutan gigi serta menurunkan demam. Selain itu, parasetamol juga mempunyai efek anti-radang yang lemah. Parasetamol tidak boleh diberikan pada orang yang alergi terhadap obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS), menderita hepatitis, gangguan hati atau ginjal, dan alkoholisme. Pemberian parasetamol juga tidak boleh diberikan berulang kali kepada penderita anemia dan gangguan jantung, paru, dan ginjal. Parasetamol terdapat dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai campuran obat sehingga perlu diteliti jumlahnya untuk menghindari overdosis. Risiko kerusakan hati lebih tinggi pada peminum alkohol, pemakai parasetamol dosis tinggi yang lama atau pemakai lebih dari satu produk yang parasetamol. KONTRA INDIKASI PARACETAMOL Obat Paracetamol tidak boleh digunakan pada oranng dengan kondisi sebagai berikut : 1. Alergi Paracetamol 2. Gangguan fungsi hati dan peyakit hati 3. Gangguan fungsi ginjal serius 4. Shock 5. Overdosis Paracetamol 6. Gizi buruk EFEK SAMPING PARACETAMOL Efek samping parasetamol jarang ditemukan. Efek samping dapat berupa gejala ringan seperti pusing sampai efek samping berat seperti gangguan ginjal, gangguan hati, reaksi alergi dan gangguan darah. Reaksi alergi dapat berupa bintik – bintik merah pada kulit, biduran, sampai reaksi alergi berat yang mengancam nyawa. Gangguan darah dapat berupa perdarahan saluran cerna, penurunan kadar trombosit dan leukosit, serta gangguan sel darah putih. Penggunaan parasetamol jangka pendek aman pada ibu hamil pada semua trimester dan ibu menyusui. CARA KERJA PARACETAMOL Parasetamol bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, suatu zat peradangan dan pemicu demam, dan terutama bekerja di otak. Prostaglandin dapat memengaruhi setelan suhu tubuh di salah satu bagian otak bernama hipotalamus. Pada kondisi demam, sebagai akibat dari prostaglandin, setelan suhu tubuh meningkat menjadi 3839 derajat Celsius dari yang normalnya 36-37 derajat Celsius. Pemakaian parasetamol yang menghambat produksi prostaglandin di otak akan menormalkan kembali setelan suhu tubuh tersebut. Prostaglandin juga berperan dalam persepsi nyeri sehingga pemakaian parasetamol dapat membantu meredakan nyeri. Setiap obat yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami metabolisme dan ekskresi. Metabolisme artinya diproses, sedangkan ekskresi artinya di buang. Parasetamol dimetabolisme di hati dan kemudian dieksresi di ginjal.