Uploaded by User5563

Royco - ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

advertisement
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN ROYCO
(Kasus di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)
Oleh :
GUN GUN GUNAWIJAYA
A14101012
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
RINGKASAN
GUN GUN GUNAWIJAYA. Analisis Proses Keputusan Pembelian Royco (Kasus di
Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor). Di bawah bimbingan RITA NURMALINA
SURYANA
PT. Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan inovasi baru dari Royco yaitu terdiri
terdiri dari 24 variant Royco. Berdasarkan data P3I (2005), Royco menempati posisi ketiga
dalam pangsa pasar di Indonesia, yaitu sekitar 18 persen. Sementara menurut penelitian
Frontier Marketing & Research Consultant (2004), Royco menempati posisi pertama dalam
pangsa pasar. Berkaitan dengan penurunan posisi pangsa pasar tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tingkat persaingan antar produsen penyedap masakan di Indonesia semakin ketat.
Untuk itu pada tahun 2005 Royco kemudian melakukan peremajaan untuk meningkatkan
pangsa pasar dengan menambahkan kegunaan royco melalui introduksi penggunaan bumbu
masak untuk nyambel, menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan
pada sayur bayam dengan tujuan menaikkan posisi pangsa pasarnya. Jika para produsen
ingin dapat bertahan dalam industri ini, maka diperlukan penerapan strategi pemasaran
yang efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dirasakan penting berkaitan dengan
strategi pemasaran tersebut adalah memahami selera konsumen. Persaingan yang ketat
diantara merek-merek penyedap masakan yang ada mengharuskan produsen untuk selalu
berorientasi pada kepentingan konsumen, karena banyaknya perusahaan yang bergerak
dalam industri ini membuat konsumen mempunyai banyak pertimbangan dalam memilih
penyedap masakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses keputusan pembelian Royco oleh
konsumen. Selain itu, juga untuk menilai tingkat kepentingan konsumen dan tingkat
pelaksanaan perusahaan terhadap atribut-atribut Royco menurut konsumen. Dari tujuantujuan tersebut dapat disusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku
konsumen terhadap Royco. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli sampai dengan
Agustus 2006, yang berlokasi di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor dengan responden
wanita yang ada di Kecamanatan Ciomas. Untuk memperoleh data yang diperlukan,
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Convenience Sampling,
dengan melakukan penetapan kriteria terlebih dahulu.
Untuk menggambarkan proses keputusan konsumen, data diringkas dan disajikan
dalam tabel tabulasi sederhana. Untuk memetakan sejauh mana tingkat kepentingan
konsumen dan tingkat pelaksanaan perusahaan digunakan modifikasi dari konsep
Importance Performance Analysis. Kemudian dengan bantuan pengolahan melalui Uji
Friedman, hasilnya dapat ditentukan apakah terdapat perbedaan yang nyata skor tingkat
kepentingan dan skor tingkat pelaksanaan antar atribut-atribut yang dinilai pada taraf nyata
5 persen. Sementara itu, urutan rata-rata atribut dapat digunakan untuk mendeskripsikan
tingkat kepentingan dan pelaksanaan atribut. Strategi pemasaran yang mencakup produk,
promosi, distribusi dan harga mengacu kepada hasil proses keputusan pembelian Royco
serta hasil keragaan atribut Royco.
Proses keputusan responden dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, didorong
dengan alasan melezatkan masakan. Televisi menjadi sumber informasi utama bagi
responden pada tahap pencarian informasi, sekaligus menjadi media utama yang
berpengaruh terhadap pembelian Royco. Sementara rasa dari konsumen Royco merupakan
atribut yang paling banyak dijadikan pertimbangan utama oleh sebagian besar responden
dalam tahap evaluasi alternatif. Kemudian dalam tahap pasca pembelian, variasi rasa Royco
yang paling banyak diketahui, disukai dan sering dikonsumsi oleh responden adalah rasa
ayam dan sapi. Sementara itu tingkat loyalitas yang tinggi dengan pembelian rasa Royco
lain jika mengalami masalah ketersediaan, tetap membeli Royco jika Royco mengalami
kenaikan harga dan tidak beralih atau tidak terpengaruh jika penyedap masakan merek lain
melakukan potongan harga.
Atribut yang sangat penting adalah kemudahan memperoleh (ketersediaan) serta
rasa, sedangkan atribut yang tingkat kepentingannya berada pada urutan terendah adalah
kekeruhan air sayurnya. Atribut-atribut yang masuk kategoti baik menurut tingkat
pelaksanaan adalan kemudahan memperoleh (ketersediaan) serta merek, sedangkan atribut
yang tingkat pelaksanaannya berada pada urutan terendah adalah aroma dan rasa.
Strategi produk sebagai bagian dari strategi pemasaran, menempatkan rasa dan
aroma sebagai prioritas utama yang harus ditingkatkan. Dalam strategi promosi, pusat
informasi dan pelayanan keluhan perlu ditingkatkan. Sementara dari segi distribusi, Royco
agar lebih memprioritaskan penjualan pada di warung, pasar swalayang/supermaket dan
toko/minimarket yang dekat dengan tempat tinggal konsumen.. Untuk strategi harga,
sebaiknya Royco mampu mempertahankan harga yang sudah ada sekarang, karena
kenaikan harga akan dapat mengurangi konsumen Royco dengan persentase yang
signifikan.
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN ROYCO
(Kasus di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)
Oleh :
GUN GUN GUNAWIJAYA
A14101012
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Judul
: Analisis Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Royco
(Kasus di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor)
Nama
: Gun Gun Gunawijaya
NRP
: A14101012
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS
NIP. 131 685 542
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr
NIP. 131 124 019
Tanggal Ujian : 18 September 2007
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
“ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ROYCO
(KASUS DI KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR)” BELUM PERNAH
DIAJUKAN
PADA
PERGURUAN
TINGGI
LAIN
ATAU
LEMBAGA
LAIN
MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU.
SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL
KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG
PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI
BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, September 2007
Gun Gun Gunawijaya
NRP. A14101012
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Gun Gunawijaya adalah anak pertama dari enam
bersaudara dengan nama Ayah Misari Rafi dan nama Ibu Dewi Komala. Penulis dilahirkan
di Bandung pada tanggal 22 Agustus 1982. Penulis menjalani pendidikan di Madrasah
Ibtidaiyah pada tahun 1989-1995, kemudian di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama NalGhazaly Bogor pada tahun 1995-1998 dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor pada tahun
1998-2001.
Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur PMDK atau USMI pada
tahun 2001 di Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi
Manajemen Agribisnis. Selama Masa Kuliah, penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi
mahasiswa. Salah satunya yaitu MISETA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian). Penulis pernah menjabat posisi Ketua Divisi Kewirausahaan MISETA
pada tahun 2002-2003
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang diberikan sehingga skripsi yang berjudul
“Analisis Proses Keputusan
Pembelian Royco (Kasus di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor)” dapat Penulis
selesaikan. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Perilaku Konsumen merupakan sarana untuk mengetahui sejauh mana Penyedap
Masakan Royco telah memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Sementara
penetapan
strategi
pemasaran
yang
tepat
merupakan
kunci bagi PT. Unilever
Indonesia Tbk sebagai produsen Penyedap Masakan agar bisa memperluas pangsa
pasarnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah sempurna, walaupun demikian
Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi gambaran yang baik bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Bogor, September 2007
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Papa, Mama, Guruh, Fajar, Adam Sidik dan irfan atas cinta, dorongan dan doa yang
tiada henti-hentinya bagi penulis.
2. Lina Maria, istriku yang selalu memberikan cinta, dorongan dan doa yang tiada hentihentinya bagi penulis.
3. Wildan, anakku tercinta yang selalu memberikan doa yang tiada henti-hentinya bagi
penulis.
4. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS sebagai dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbng dan memberikan nasehat-nasehat kepada
penulis dengan penuh kesabaran. Semoga Allah membalas semua kebaikan hati ibu.
5. Ir. Popong Nurhayati, MM sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan saran
dan masukan bagi penulis.
6. Tintin Sariyanti, SP sebagai dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan
saran dan masukan bagi penulis.
7. PT. Unilever Indonesia Tbk
8. Keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor atas segala bantuan dalam pembuatan
skripsi dan doa yang tak henti-hentinya bagi penulis.
9. Dedik Sugara teman seperjuangan yang selalu bersama dalam penyusunan skripsi ini
disaat suka dan duka.
10. Teman-temanku tersayang yaitu Yarie, Ety, Kaka, Rika, Irna, Dika, Opiq, Rhenald,
Mayer, Denny, Yopi, Daru, Dedik, Ridho, Nanang, Tulus, Nanda, Yugi, Icha, Anan,
Dilla, Rika, Aya, Syahrini, Santi, Ochi, Sri, Kiki atas persahabatan, kebersamaan,
bantuan serta semangat selama kuliah dan dalam pembuatan skripsi serta seminar
penulis. Semoga Allah selalu memberkati kita.
11. Islamiarani sebagai pembahas pada seminar penulis.
12. Kakak-kakakku AGB 37 yaitu Rita, Satriya, Melan, Arif, Ochi, Ambar, Ritma, Fara,
Rani, Icha, Santo, Andros, Silma, Septi, Dona, Prast atas ketulusan persahabatan,
kebersamaan serta bantuan buku-bukunya selama kuliah dan dalam pembuatan skripsi
penulis.
13. Sri, Topan, Dewi dan Dewi Mutia atas segala kenangan indah selama KKP di Cianjur
Selatan serta persahabatan dan bantuan dalam skripsi penulis.
14. Semua teman-teman yang telah hadir pada seminar penulis yang telah banyak
memberikan saran dan masukan untuk skripsi penulis.
15. Adik-adikku Angkatan 39 atas persahabatan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu selama
proses studi dan penyelesaian karya akhir ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
i
iv
v
vii
viii
I.
1
1
4
5
6
7
II.
III.
PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1. Latar Belakang Penelitian.............................................................
1.2. Perumusan Masalah .....................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mengenai
Monosodium Glutamat .................................................................
2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................
2.2.1. Definisi Konsumen ......................................................
2.2.2. Perilaku Konsumen......................................................
2.2.3. Proses Keputusan Pembelian .......................................
2.2.3.1.Pengenalan Kebutuhan ....................................
2.2.3.2.Pencarian Informasi .........................................
2.2.3.3.Elvaluasi Alternatif ..........................................
2.2.3.4.Pembelian dan Hasil Pembelian ......................
2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian ..................................................
2.2.4.1.Pengaruh Lingkungan ......................................
2.2.4.2.Perbedaan Individu ..........................................
2.2.4.3.Proses Psikologi...............................................
2.2.5. Atribut Produk .............................................................
2.2.6. Produk Baru .................................................................
2.2.7. Strategi Pemasaran.......................................................
2.2.8. Importance Performance Analysis...............................
2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................
METODE PENELITIAN..................................................................
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
3.2. Sumber dan Jenis Data..................................................................
3.3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................
3.4.1. Analisis Deskriptif .......................................................
3.4.2. Pemetaan Tingkat Kepentingan dan
Tingkat Pelaksanaan (Kinerja).....................................
3.4.3. Uji Friedman ................................................................
3.5. Definisi operasional ......................................................................
7
9
9
9
12
13
14
16
18
19
20
22
25
26
27
28
35
38
42
42
42
43
45
45
46
51
52
3.6. Keterbatasan Penelitian.................................................................
GAMBARAN UMUM .......................................................................
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................
4.1.1. Latar Belakang Perusahaan..........................................
4.1.2. Produk..........................................................................
4.1.3. Teknologi Tinggi dan Modern.....................................
4.1.4. Peduli Lingkungan dan Sosial .....................................
4.1.5. Penghargaan Tahun 2006.............................................
4.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ..........................................
4.3. Karakteristik Responden...............................................................
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN ROYCO ...........................
5.1. Pengenalan Kebutuhan .................................................................
5.2. Pencarian Informasi .....................................................................
5.3. Evaluasi Alternatif ........................................................................
5.4. Keputusan Pembelian ...................................................................
5.5. Pasca Pembelian ...........................................................................
KERAGAAN ATRIBUT SHAMPO ROYCO ................................
6.1. Tingkat Kepentingan Atribut ........................................................
6.2. Tingkat Pelaksanaan (Atribut) Atribut .........................................
6.3. Pemetaan Atribut Berdasarkan Tingkat
Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan (Kinerja) .........................
IMPLIKASI STUDI PERILAKU RESPONDEN
TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ROYCO.......................
7.1. Strategi Produk .............................................................................
7.2. Strategi Promosi............................................................................
7.3. Strategi Distribusi .........................................................................
7.4. Strategi Harga ...............................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
8.1. Kesimpulan ...................................................................................
8.2. Saran .............................................................................................
94
94
96
97
98
99
99
100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................
103
104
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
55
56
56
56
57
57
58
59
60
61
63
63
65
68
70
75
80
82
86
87
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Masingmasing Karakteristik.............................................................. ..........
62
2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Manfaat Utama Mengkonsumsi Royco............................................
63
3. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Setiap
Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi Royco.....................
64
4. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Keterlibatannya....................................................................
64
5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pilihan Konsumsi rasa Royco yang sering........................................
65
6. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Sumber Informasi untuk Tentang Royco..........................................
66
7. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Unsur Utama dari Iklan yang Paling diperhatikan............................
66
8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Jenis Informasi Produk yang Diperhatikan oleh Responden............
67
9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pengetahuan Mengenai Manfaat Royco Selain Penyedap
Masakan...........................................................................................
68
10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pertimbangan Utama dalam Memilih Royco...................................
69
11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Kemasan yang Diinginkan oleh Responden....................................
69
12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Ukuran Kemasan yang Diinginkan oleh Responden.......................
70
13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Variasi Rasa Royco yang Disukai....................................................
71
14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tempat Pembelian Royco yang Dipilih...........................................
71
15. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Alasan Memilih Tempat Pembelian ............... ................................
72
16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Media yang Paling Berpengaruh dalam Pembelian.........................
73
17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Besar Pengaruh Iklan dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian........................................................................................
73
18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pengaruh Teman/Kenalan dalam Menyarankan
Pembelian.........................................................................................
74
19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Kepentingan Faktor Teman/kenalan Mempengaruhi
Pembelian Royco.............................................................................
75
20. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Kelengkapan Informasi Bahan Baku Royco....................................
75
21. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Kepuasan Konsumen pada Royco......................................
76
22. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tindakannya Jika Royco yang Dicari Tidak Ada............................
76
23. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Sikapnya Jika Terjadi Kenaikan Harga pada Royco........................
77
24. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Sikapnya Jika Ada Penyedap Masakan Lain yang Melakukan
Discount atau Potongan Harga.........................................................
77
25. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Sikapnya Jika terhadap Pembelian Ulangan Royco.........................
78
26. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Royco...........................
79
27. Kategori Rata-rata Skor Tingkat Kepentingan Atribut Royco
dari Seluruh Responden .............................................................
81
28. Kategori Rata-rata Skor Pelaksanaan (kinerja) Atribut Royco
dari Seluruh Responden ..............................................................
87
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.........................................
10
2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian...................................
13
3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat
Ketidaksesuaian.............................................................................
14
4. Proses Pencarian Internal ..............................................................
15
5. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif................................
17
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ..........
19
7. Matriks Importance-Performance……….....................................
37
8. Kerangka Pemikiran Penelitian………….....................................
41
9. Matriks Kepentingan-Pelaksanan…..…........................................
49
10. Pemetaan Atribut Royco Berdasarkan Tingkat
Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan.........................................
88
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Pohon Industri Kimia Hasil Pertanian........................................
104
2. Kapasitas Produksi dan Produksi Royco Indonesia
Tahun 2000 – 2005.....................................................................
105
3. Daftar Pertanyaan Kuesioner.........………………......…….......
106
4. Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk
Masing-masing Atribut Royco .….............................................
113
5. Ranking Uji Friedman Tingkat Kepentingan Menurut
Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco.........
117
6. Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk
Masing-masing Atribut Royco ……….….................................
121
7. Ranking Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan Menurut
Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco.........
125
8. Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut Seluruh Responden
Untuk Masing-masing Atribut Royco ……….…......................
129
9. Ranking Uji Friedman Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut
Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco.........
133
10. Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk
Masing-masing Atribut Royco ……….….................................
137
11. Ranking Uji Friedman Tingkat Harapan Menurut
Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco.........
141
12. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Kepentingan pada
Atribut Royco..........................................…...............................
145
13. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan pada
Atribut Royco ……………………………………...................
146
14. Perhitungan Uji Friedman Pelaksanaan (Aktual) pada
Atribut Royco ……………………………………...................
147
15. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Harapan pada
Atribut Royco ……………………………………...................
148
16. Perhitungan Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan) dan
Batas Sumbu Y (Tingkat Kepentingan) pada Pemetaan
Tingkat Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan........................
149
17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Kepentingan pada Masing-masing Atribut
Royco.........................................................................................
146
18. Pendapat atau Saran Responden terhadap Royco......................
148
17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Pelaksanaan (kinerja) pada Masing-masing
Atribut Royco............................................................................
146
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia
dihadapkan pada suatu tantangan untuk menyediakan bahan pangan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Pertanian merupakan sektor yang sangat diandalkan
sebagai sektor penghasil bahan pangan bagi lebih dari 220 juta penduduk
Indonesia (Rahmatia, 2003).
Pembangunan sektor pertanian mutlak perlu dilakukan. Menurut
Wirakartakusumah (1998), visi pembangunan pertanian Indonesia menuju abad 21
adalah mewujudkan sistem pertanian tangguh yang modern dan efisien yang
antara lain harus dicirikan oleh pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal
dan lestari dengan penerapan rekayasa paket teknologi spesifik lokasi secara
dinamis. Dominasi sektor pertanian dapat mendorong perkembangan subsistemsubsistem dalam agribisnis. Dengan demikian, pengembangan agroindustri
sabagai subsistem pertanian nasional tidak hanya ditujukan untuk pengembangan
kegiatan industri, tetapi sekaligus juga untuk mengembangkan kegiatan pasca
panen, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil pertanian.
Mengenai
keterkaitan
agroindustri
dengan
pengembangan
sektor
pertanian, Pambudy (1999) berpendapat bahwa menjadikan pembangunan
berbasis agroindustri sebagai jalur pertumbuhan ekonomi merupakan strategi
umum untuk mengembangkan pertanian. Dengan kata lain, pembangunan
ekonomi nasional dapat dimulai dengan lebih memproyeksikan Indonesia sebagai
New Agri-Industrial Country (NAIC), sehingga secara konsistem perekonomian
1
Indonesia menjadi pertanian yang bercirikan agribisnis (agribusiness base
economi).
Salah satu produk Industri yang merupakan kategori industri agro adalah
penyedap masakan, Salah satu produsen penyedap masakan di Indonesia adalah
PT. Unilever Indonesia Tbk. Produk-produk PT. Unilever Indonesia Tbk adalah
pangan, deterjen, dan kosmetika. Divisi yang ada pada PT. Unilever Indonesia
Tbk adalah Divisi Home Care, Divisi Personal Care, Divisi Es Krim dan Divisi
Makanan (Foods), Royco merupakan salah satu produk pangan yang dihasilkan
oleh Unilever dan masuk dalam Divisi Makanan (Foods).
Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2005), royco
merupakan salah satu turunan industri kimia hasil pertanian, yang termasuk
produk penyedap rasa (MSG). Hal ini digambarkan pada Lampiran 1.
Berdasarkan data Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I),
perkembangan penjualan penyedap masakan royco, sejak 2000 sampai dengan
tahun 2005 menunjukkan peningkatan rata-rata 18 persen per tahun. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat pada sejumlah
merek penyedap masakan, yang berhasil memperluas pangsa pasar dengan iklaniklan pada media elektronik terutama televisi. Hal ini menunjukkan bahwa seiring
dengan perkembangan zaman, semakin lama masyarakat semakin banyak
mengkonsumsi penyedap masakan. Untuk itu peningkatan investasi pada industri
penyedap masakan, merupakan peluang pasar yang menarik.
Royco merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi masakan.
Secara garis besar kegunaan royco adalah sebagai penyedap masakan yang mudah
dan praktis bagi masakan.
Komposisi royco sudah mewakili sebagian besar
2
bumbu masakan yang dibutuhkan, kita tidak usah membeli bahan-bahan bumbu
masakan yang banyak jenisnya cukup membeli royco semuanya telah tersedia.
Pengembangan produk selalu dilakukan, terutama dalam hal bentuk
kemasan dan variant (jenis) royco. Produk-produk royco merupakan wajah lama
dan ada juga yang merupakan pendatang baru, yang terdiri terdiri dari 24 variant.
Selain 24 variant royco, Royco juga kemudian melakukan peremajaan dengan
menambahkan kegunaan melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk
nyambel, menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada
sayur bayam.
Menurut Kotler (2000), keputusan konsumen untuk membeli suatu produk
dipengaruhi oleh faktor perbedaan individu, pengaruh lingkungan, dan proses
psikologis. Faktor-faktor tersebut sangat berguna bagi pemasar dalam
mengidentifikasi para pembeli potensial terhadap suatu produk, mengembangkan
produk dan menetapkan promosi untuk menarik tanggapan yang kuat dari
konsumen. Berkaitan dengan produk baru royco dengan banyak varian serta
dengan menambahkan kegunaan, maka PT. Unilever Indonesia Tbk perlu
mengidentifikasi kembali faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Deskripsi dari faktor-faktor tersebut akan dimasukkan dan diolah dalam tahaptahap proses keputusan pembelian konsumen. Kemudian berkaitan dengan inovasi
baru dari royco tersebut, perlu diketahui kepuasan yang dirasakan oleh konsumen
terhadap royco.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan data P3I (2005), Royco menempati posisi ketiga dalam
pangsa pasar di Indonesia, yaitu sekitar 18 persen. Sementara menurut penelitian
3
Frontier Marketing & Research Consultant (2004), Royco menempati posisi
pertama dalam pangsa pasar. Berkaitan dengan penurunan posisi pangsa pasar
tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat persaingan antar produsen penyedap
masakan di Indonesia semakin ketat. Untuk itu pada tahun 2005 Royco kemudian
melakukan peremajaan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menambahkan
kegunaan royco melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk nyambel,
menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada sayur
bayam dengan tujuan menaikkan pangsa pasarnya. Jika para produsen ingin dapat
bertahan dalam industri ini, maka diperlukan penerapan strategi pemasaran yang
efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dirasakan penting berkaitan dengan
strategi pemasaran tersebut adalah memahami selera konsumen. Persaingan yang
ketat diantara merek-merek penyedap masakan yang ada mengharuskan produsen
untuk selalu berorientasi pada kepentingan konsumen, karena banyaknya
perusahaan yang bergerak dalam industri ini membuat konsumen mempunyai
banyak pertimbangan dalam memilih penyedap masakan.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari seluruh aktivitas
suatu perusahaan. Dalam menjalankan upaya pemasaran, pemasar sangat
memerlukan pengetahuan mengenai konsumen produknya. Strategi pemasaran
bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang
dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen, tentang berbagai macam tawaran pasar,
serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk.
Kekuatan pemasaran serta kemampuan riset pemasaran dan analisis konsumen,
untuk mendapatkan pandangan tentang perilaku konsumen. Penelitian mengenai
proses keputusan konsumen dapat membantu memecahkan permasalahan ini.
4
Penelitian ini akan memberikan gambaran rinci mengenai tahap-tahap konsumen
dalam melakukan proses pembelian, khususnya dalam pembelian ulangan.
Sementara dalam upaya pengembangan produk yang dapat menghasilkan produk
yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen, diperlukan pengetahuan mengenai
kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atribut produk. Pengetahuan yang
baik tentang proses keputusan konsumen serta kepentingan dan kepuasan
konsumen terhadap atribut produk akan menjadikan upaya pemasaran lebih
terfokus dan efektif sasaran.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan
sebagai berikut :
(1) Bagaimana proses keputusan pembelian penyedap masakan Royco oleh
konsumen?
(2) Bagaimana tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atributatribut penyedap masakan Royco?
(3) Bagaimana alternatif kebijakan pemasaran yang sesuai berdasarkan perilaku
konsumen terhadap penyedap masakan Royco?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
(1) Menganalisis proses keputusan pembelian penyedap masakan Royco oleh
konsumen.
(2) Menganalisis tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap atributatribut penyedap masakan Royco.
(3) Menyusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen
terhadap penyedap masakan Royco.
5
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
(1) PT. Unilever Indonesia Tbk, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan, khususnya dalam menyusun kebijakan pemasaran yang sesuai.
(2) Peneliti, sebagai sarana aplikasi dari mata kuliah perilaku konsumen dan
menambah wawasan peneliti terhadap perilaku konsumen.
(3) Peneliti lain, sebagai studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
6
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mengenai Monosodium Glutamat
Penelitian Aulia Perdana (2002) mengenai perilaku pembelian produk
Monosodium Glutama), Monosodium Glutamat dikategorikan ke dalam industri
agro. Monosodium Glutamat (MSG) merupakan penyedap masakan yang
berbentuk kristal halus dan berwarna putih, dibuat melalui proses fermentasi dari
bahan dasar pati (gandum) dan gula atau molase (tetes tebu). Perkembangan MSG
tidak terlepas dari berbagai kontroversi. Sampai sekarang, MSG masih saja
dipertanyakan orang tentang keamanannya untuk kesehatan. Pihak yang
menyatakan bahwa MSG berbahaya dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit, seperti Chinese Restaurant Syndrome, kerusakan jaringan otak, kanker
dan kerusakan pada retina. Sedangkan pihak yang lain, menyatakan bahwa MSG
aman asalkan digunakan dalam dosis yang tidak berlebih. Di Indonesia, pada
akhir tahun 2000 lalu, sebuah produk MSG bermerek Ajinomoto dinyatakan
haram oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan ditarik dari peredaran.
Terlepas
dari
kontrovrsi
MSG
dari
sisi
kesehatan,
sebenarnya
bagaimanakah tanggapan konsumen dari produk MSG sendiri, persaingan dalam
merebut posisi pemimpin pasar menjadi lebih ketat yang berarti diperlukan
pemahaman tentang perilaku konsumen untuk menetapkan strategi pemasaran.
Pemahaman perilaku konsumen penting dilakukan diantaranya adalah memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen serta memahami proses keputusan konsumen
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini juga berguna untuk pihak-
7
pihak yang kontra dengan MSG, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam
menciptakan produk substitusi MSG.
Rumah tangga dan konsumen pedagang makanan yang merupakan
pengguna utama produk MSG di Indonesia sebagai objek penelitian dalam
penelitian ini dipilih konsumen. Dari sini dapat dilihat perbedaan perilaku
pembelian MSG antara kedua jenis konsumen ini, yang tentunya juga berpengaruh
terhadap strategi pemasaran yang harus diterapkan pada keduanya.
Konsumen rumah tangga dan pedagang makanan menyatakan bahwa rasa
merupakan manfaat yang mereka cari dan yang memotivasi mereka. Pada tahap
pencarian informasi, konsumen rumah tangga memilih televisi sebagai sumber
informasi utama dan yang paling mempengaruhi dan konsumen pedagang
makanan memilih penjulan. Pada evaluasi alternatif, kedua jenis konsumen
menyatakan bahwa rasa merupakan pertimbangan awal mereka dalam membeli
MSG dan indikator kualitas dari MSG. pada proses pembelian, konsumen rumah
tangga lebih senang membeli MSG pada warung terdekat dan tergantung situasi,
sedangkan pada pedagang makanan membelinya di pasar tradisional secara
terencana. Kedua jenis konsumen puas dengan merek yang biasa dipakai dan tidak
berniat mengganti merek.
Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa strategi pemasaran. Strategi
produk umumnya diarahkan pada peningkatan khasiat MSG dengan penggunaan
lebih irit, dengan pertimbangan kehalalan dampak kesehatan produk. Strategi
promosi umumnya diarahkan pada pemberian informasi mengenai MSG, mulai
dari tata cara pemakaian, dosis aman, tempat pembelian hingga kehalalan produk.
Strategi promosi juga diarahkan pada pamanfaatan momen-momen penting umat
8
Islam dan pemberian hadiah langsung untuk konsumen. Strategi promosi
dilakukan menggunakan media televisi dan penjual. Sedangkan untuk strategi
distribusi diarahkan pada ketersediaan produk MSG di pasar tradisional dan
warung-warung
terdekat.
Strategi
harga
perlu
dilakukan
dengan
cara
meningkatkan kepekaan terhadap perubahan harga yang terjadi dan menciptakan
harga yang cukup bersaing baik dengan merek MSG yang lain atau dengan
produk dengan pemanfaatan sejenis.
2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis
2.2.1. Definisi Konsumen
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
2.2.2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994) didefinisikan sebagai
tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.
Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor lingkungan, perbedaan
individu, serta proses psikologis. Secara sederhana, hubungan antara ketiga faktor
tersebut dengan proses keputusan konsumen dan implikasinya pada strategi
pemasaran dapat dijelaskan pada Gambar 1.
9
PENGARUH
LINGKUNGAN
Budaya
Kelas Sosial
Pengaruh Pribadi
Keluarga
Situasi
PERBEDAAN
INDIVIDU
PROSES
KEPUTUSAN
Sumberdaya Konsumen
Motivasi dan Keterlibatan
Pengetahuan
Sikap
Kepribadian dan Gaya Hidup
Demografi
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Hasil
PROSES
PSIKOLOGIS
Pengolahan Informasi
Pembelajaran
Perubahan Sikap/Perilaku
STRATEGI
PEMASARAN
Strategi Produk
Strategi Harga
Strategi Promosi
Strategi Distribusi
Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1994)
10
Kotler (1997) berpendapat bahwa untuk melakukan riset konsumen
terdapat beberapa pertanyaan kunci yang harus dijawab mengenai pasar dengan
menggunakan kerangka 7 O, yaitu :
(1) Occupants (siapa yang membentuk pasar)
(2) Objects (apa yang dibeli pasar)
(3) Objectives (mengapa pasar membeli)
(4) Organizations (siapa yang berpartisipasi dalam pembelian)
(5) Operations (bagaimana pasar membeli)
(6) Occasions (kapan pasar membeli)
(7) Outlets (dimana pasar membeli).
Peter dan Olson (1999) berpandangan bahwa perilaku konsumen adalah
soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah mengenai pilihan. Untuk lebih
jelasnya mereka mengatakan bahwa keputusan meliputi suatu pilihan antara dua
atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Terdapat tiga unsur yang harus diteliti
dan dianalisa untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Ketiga unsur ini adalah :
(1) Afek dan kognisi konsumen (consumer affect and cognition).
Afek dan kognisi konsumen merujuk kepada dua tipe tanggapan mental
konsumen terhadap stimuli dan kejadian dalam lingkungan mereka. Afek
mengacu kepada perasaan konsumen mengenai stimuli dan kejadian. Kognisi
mengacu pada proses atau struktur mental yang tercakup dalam kegiatan
pemikiran, pemahaman, dan penginterpretasian suatu stimuli atau kejadian.
Kognisi mencakup pengetahuan, makna, dan kepercayaan yang telah
11
dikembangkan konsumen berdasarkan pengalaman terdahulu dan simpanan
memori mereka. Kognisi juga mencakup proses-proses yang terkait dengan
memberikan perhatian dan memahami stimuli atau kejadian, mengingat
kejadian masa lampau, memberikan evaluasi, serta membuat pilihan dan
keputusan pembelian.
(2) Perilaku konsumen (consumer behaviour).
Perilaku konsumen mengacu kepada tindakan fisik konsumen yang dapat
langsung diamati dan diukur oleh pihak lain. Perilaku ini juga disebut overt
behaviour, untuk membedakannya dengan kegiatan-kegiatan mental lain,
seperti berpikir, yang tidak dapat diamati secara langsung.
(3) Lingkungan konsumen (consumer environment).
Lingkungan konsumen mengacu kepada semua hal eksternal konsumen yang
mempengaruhi apa yang mereka pikirkan, rasakan dan lakukan. Lingkungan
konsumen mencakup stimuli sosial, seperti tindakan pihak lain dalam budaya,
sub-budaya, kelas sosial, kelompok acuan dan keluarga, yang mempengaruhi
konsumen. Lingkungan konsumen juga mencakup stimuli fisik lainnya
seperti toko, produk, iklan, dan lambang-lambang yang dapat merubah
pikiran, perasaan, dan perbuatan konsumen. Lingkungan konsumen penting
bagi strategi pemasaran karena merupakan medium dimana stimuli diletakkan
untuk mempengaruhi konsumen.
2.2.3. Proses Keputusan Pembelian
Proses
keputusan
pembelian meliputi beberapa tahapan. Menurut
Engel et al. (1995) terdapat lima tahapan keputusan pembelian yang dilakukan
konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
12
pembelian dan hasil. Pada Gambar 2, dapat diketahui tahapan-tahapan keputusan
tersebut secara sederhana.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Pembelian
Hasil
Gambar 2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
2.2.3.1. Pengenalan Kebutuhan
Engel et al. (1995) mendefinisikan Pengenalan kebutuhan sebagai suatu
persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual
yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses kebutuhan. Ketika
ketidaksesuaian yang ada melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhan pun
dikenali. Namun seandainya ketidaksesuaian itu ada di bawah tingkat ambang,
maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi. Secara lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 3.
Menurut Kotler (2000), proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali
sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,
pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan
minat akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan
strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
13
Keadaan yang
Diinginkan
Keadaan
Aktual
Di Bawah
Ambang
Tingkat
Ketidaksesuaian
Di Atas
Ambang
Pengenalan
Kebutuhan
Tidak Ada
Pengenalan
Gambar 3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
2.2.3.2. Pencarian Informasi
Engel et al. (1995) mendefinisikan pencarian informasi adalah aktivitas
yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang.
Pencarian informasi dapat bersifat internal dan eksternal. Pencarian internal tidak
lebih daripada peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan
dengan keputusan yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang. Sedangkan
pencarian eksternal merupakan pra pembelian atau pencarian terus-menerus
(pemerolehan informasi terjadi relatif secara tetap lepas dari kebutuhan pembelian
yang sporadis). Pencarian internal lebih dulu terjadi sesudah pengenalan
kebutuhan. Jika pencarian internal memberikan informasi yang memadai maka
pencarian eksternal tidak dibutuhkan. Tetapi jika pencarian internal tidak
memadai, maka dibutuhkan pencarian eksternal. Proses pencarian informasi
diilustrasikan pada Gambar 4.
14
Pengenalan Kebutuhan
Determinan dari pencarian
internal :
•
Pengetahuan yang sudah
ada
•
Kemampuan untuk
memperoleh informasi
Pencarian Internal
Pencarian Internal Berhasil
Ya
Tidak
Lanjutkan
dengan
Keputusan
Jalankan
Pencarian
Eksternal
Gambar 4. Proses Pencarian Internal
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
Engel et al. (1995) juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencarian, empat diantaranya yaitu :
(1) Determinan Situasi
Determinan situasi adalah cara dimana kekuatan situasi mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen. Tekanan waktu merupakan sumber
pengaruh situasi.
(2) Determinan Produk
Determinan produk diantaranya adalah ciri produk, tingkat diferensiasi
produk, harga produk serta stabilitas kategori produk.
(3) Determinan Eceran
Jarak diantara pesaing eceran dapat menentukan banyaknya toko yang
menjadi tempat belanja konsumen selama pengambilan keputusan. Pencarian
lebih mungkin terjadi ketika konsumen melihat perbedaan yang penting
diantara pengecer.
15
(4) Determinan Konsumen
Karakteristik konsumen yang dilihat adalah pengetahuan, keterlibatan,
kepercayaan dan sikap, serta karakteristik demografi.
Kotler (2000) mengatakan bahwa yang menjadi perhatian utama pemasar
adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu :
(1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
(2) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
(3) Sumber publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
(4) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda
bergantung pada kategori produk dan karakteristik konsumen. Secara umum,
konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari
sumber komersial yaitu, sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi
yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Besarnya pencarian yang
dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang
dimiliki, kemudahan memperoleh informasi tambahan, nilai yang ia berikan
kepada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut.
2.2.3.3. Evaluasi Alternatif
Engel et al. (1995) mendefinisikan evaluasi alternatif sebagai proses
dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Empat komponen dasar proses evaluasi alternatif yaitu menentukan
16
kriteria evaluasi, memutuskan alternatif pilihan, menilai kinerja alternatif yang
dipertimbangkan, dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan
akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.
Menentukan kriteria
evaluasi
Menentukan alternatif
pilihan
Menilai kinerja
alternatif
Menerapkan kaidah
keputusan
Gambar 5. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
Kriteria Evaluasi menurut Engel et al. (1995) tidak lebih daripada dimensi
atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.
Kriteria evaluasi diantaranya mencakup harga, nama merek, dan negara asal.
Setelah menentukan kriteria evaluasi, konsumen memutuskan alternatif mana
yang akan dipilih. Sedangkan determinan yang digunakan konsumen selama
pengambilan keputusan terdiri dari pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan,
motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan. Kaidah keputusan sebagai strategi untuk
membuat pilihan akhir, disimpan dalam ingatan dan diperoleh kembali jika
dibutuhkan.
Kotler (2000) memberikan beberapa konsep dasar untuk memahami proses
evaluasi konsumen, yaitu :
(1) Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan.
17
(2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
(3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
2.2.3.4. Pembelian dan Hasil Pembelian
Engel et al. (1995) mengilustrasikan bahwa pembelian merupakan fungsi
dari dua determinan yaitu niat dan pengaruh lingkungan dan atau pengaruh
individu. Pada fungsi yang kedua, situasi merupakan variabel yang paling
menonjol. Niat pembelian pada konsumen memiliki dua kategori : (1) baik produk
maupun merek, yang dikenal sebagai pembelian terencana sepenuhnya dimana
konsumen akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam
berbelanja dan membeli sehingga distribusi dapat lebih efektif, dan (2) kelas
produk saja, dimana dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana jika
pilihan merek dibuat di tempat penjualan.
Tugas pemasaran tidak berhenti begitu penjualan terjadi, karena pembeli
akan mengevaluasi alternatif sesudah pembelian seperti halnya sebelum
pembelian. Jika keterlibatan tinggi, bukan tidak lazim pembeli mengalami periode
yang seketika dan sementara berupa penyesalan atau keraguan sesudah keputusan.
Ini dapat menimbulkan dampak pada apakah pembeli bersangkutan puas atau
tidak puas dengan transaksinya. Keyakinan dan sikap yang terbentuk pada tahap
ini akan langsung mempengaruhi niat pembelian masa datang, komunikasi lisan,
dan perilaku keluhan.
18
2.2.4. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Engel et al. (1994) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada konsumen menjadi tiga, yaitu pengaruh lingkungan,
perbedaan individu, dan proses psikologis. Model lengkap proses keputusan
konsumen yang memperlihatkan pembelian dapat dilihat pada Gambar 6.
Pada Gambar 6 tersebut, dapat dilihat bagaimana pengaruh lingkungan,
perbedaan individu, dan proses psikologis mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Pengaruh lingkungan dan perbedaan individu mempengaruhi tiap
tahapan proses keputusan konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil pembelian. Sementara itu,
proses psikologis, yang meliputi pemrosesan informasi, pembelajaran, serta
perubahan sikap dan perilaku, lebih banyak terkait dengan tahapan pengenalan
kebutuhan serta pencarian pada proses keputusan konsumen.
PENGARUH
LINGKUNGAN
Budaya
Kelas Sosial
Keluarga
Situasi
PERBEDAAN
INDIVIDU
PROSES
KEPUTUSAN
PROSES
PSIKOLOGI
STRATEGI
PEMASARAN
Gambar 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
19
2.2.4.1. Pengaruh Lingkungan
Menurut Engel et al. (1994), konsumen hidup dalam lingkungan yang
kompleks. Perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial,
pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
Budaya. Dalam studi perilaku konsumen, istilah budaya mengacu pada
nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu
untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota
masyarakat.
Kelas Sosial. Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang
terdiri dari individu-individu dengan berbagai nilai, minat dan perilaku yang
sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial-ekonomi yang berjajar dari
yang rendah sampai dengan yang tinggi. Status sosial kerap menghasilkan bentukbentuk perilaku konsumen yang berbeda.
Pengaruh Pribadi. Pengaruh pribadi berkaitan dengan cara-cara di mana
kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi ketika orang lain
digunakan sebagai kelompok acuan. Kelompok acuan (reference group) adalah
orang atau kelompok yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu
(Bearden dan Etzel dalam Engel et al. 1994). Kelompok acuan memberikan
standar dan nilai yang dapat menjadi perspektif tertentu mengenai bagaimana
seseorang berpikir atau berperilaku.
Variabel penentu yang penting di dalam pengaruh pribadi adalah
keterlibatan. Keterlibatan produk yang tinggi dan pengaruh sosial berhubungan
dalam dua cara. Pertama, keterlibatan meningkat bila pilihan yang dibuatnya
mempengaruhi status sosial seseorang dan penerimaannya. Yang sama
20
pentingnya, keterlibatan yang tinggi kerap mencetuskan pencarian informasi dari
orang yang dapat dipercaya. Oleh karana itu, pengaruh pribadi merupakan sebab
sekaligus hasil dari keterlibatan yang tinggi dan jarang menjadi sangat penting
bila keterlibatannya rendah.
Keluarga. Menurut Engel et al. (1994), keluarga adalah kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih orang yang berhubungan melalui darah,
perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family)
adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal
bersama. Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti ditambah
kerabat lain seperti kakek-nenek, paman-bibi, dan sepupu. Rumahtangga
(household) berbeda dengan keluarga dalam hal rumah tangga mendeskripsikan
semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit
perumahan.
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan
konsumsi penting karena dua alasan (Engel et al. 1994). Pertama, banyak produk
dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Kedua, bahkan
ketika keputusan dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu yang
bersangkutan mungkin dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.
Situasi. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul
dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari
karakteristik konsumen dan karakteristik objek. Belk dalam Engel et al. (1994)
mengusulkan bahwa situasi konsumen dapat didefinisikan sepanjang garis lima
karakteristik umum, yaitu lingkungan fisik (sifat nyata yang merupakan situasi
konsumen); lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi
21
bersangkutan); waktu (sifat sementara dari situasi); tugas (tujuan atau sasaran
tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan antiseden (suasana
hati sementara).
2.2.4.2. Perbedaan Individu
Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan
mempengaruhi perilaku. Menurut Engel et al. (1994) lima determinan penting
yang dapat membedakan konsumen adalah sumberdaya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, serta kepribadian, gaya hidup dan demografi.
Sumberdaya Konsumen. Setiap orang membawa tiga sumberdaya ke
dalam setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu waktu, uang dan perhatian
(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat
keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan
semacam alokasi yang cermat.
Motivasi dan Keterlibatan. Menurut Engel et al. (1994), perilaku yang
termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan atau pengenalan kebutuhan. Kebutuhan
atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan
aktual dengan keadaan yang diinginkan atau disukai. Karena ketidakcocokan ini
meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu
sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, semakin besar urgensi
respons yang dirasakan.
Antil dalam Engel et al. (1994) mendefinisikan keterlibatan sebagai
tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan atau minat yang dibangkitkan oleh
stimulus di dalam situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
22
yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang dirasakan dari suatu produk atau
jasa di dalam konteks tertentu.
Pengetahuan. Menurut Engel et al. (1994), dalam bidang pemasaran,
tipologi pengetahuan seringkali dibedakan dalam tiga bidang umum : pengetahuan
produk (product knowledge), pengetahuan pembelian (purchasing knowledge),
dan pengetahuan pemakaian (usage knowledge).
Pengetahuan produk mencakup kesadaran akan kategori dan merek produk
dalam kategori produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk, serta
kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik.
Pengetahuan pembelian meliputi bermacam potongan informasi yang dimiliki
konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar
dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan
tentang di mana produk tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.
Pengetahuan pemakaian meliputi informasi yang tersedia dalam ingatan mengenai
bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benarbenar menggunakan produk tersebut.
Pengetahuan dapat diukur secara objektif dan subjektif. Pengukuran
pengetahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap
apa yang benar-benar disimpan konsumen dalam ingatan, sedangkan pengetahuan
subjektif (subjective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap persepsi
konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri.
Sikap. Engel et al. (1994) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai suatu
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara
menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten dengan objek atau
23
alternatif yang diberikan. Sikap yang dipegang oleh konsumen terhadap berbagai
atribut produk memainkan peranan penting dalam menentukan sikap terhadap
produk.
Sikap
bervariasi
dalam
intensitas
(kekuatan)
dan
dukungan
(favourability). Menurut Fazio dan Zanna dalam Engel et al. (1994), sifat yang
penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Sifat ini
penting karena tingkat kepercayaan dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di
antara sikap dan perilaku. Sifat penting lainnya adalah bahwa sikap lebih bersifat
dinamis ketimbang statis, banyak sikap akan berubah bersama waktu.
Sikap kerap terbentuk sebagai hasil dari kontak langsung dengan objek
sikap, namun dapat pula terbentuk bahkan tanpa adanya pengalaman aktual
dengan suatu objek. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada
pengalaman langsung adalah sikap biasanya dianut dengan kepercayaan yang
lebih besar (Fazio dan Zanna dalam Engel et al. 1994).
Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi. Dalam perilaku konsumen,
kepribadian didefinisikan sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus
lingkungan (H.H. Kasarjian dalam Engel et al. 1994). Menurut Pierre Martineau
dalam Engel et al. (1994), produk juga mempunyai kepribadian dalam bentuk
citra merek, oleh karena itu, strategi pemasaran harus berfokus pada pencocokan
kepribadian konsumen dengan kepribadian produk.
Gaya hidup berada di luar kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai
pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah
fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi,
dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai
konsumen. Faktor demografik (karakteristik populasi manusia) berperan dalam
24
menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen. Faktor demografik antara lain
mencakup ukuran, pertumbuhan, kepadatan, dan distribusi; digunakan di dalam
penelitian konsumen untuk menjabarkan pangsa konsumen berkenaan dengan
usia, pendapatan, dan pendidikan.
2.2.4.3. Proses Psikologis
Menurut Engel et al. (1994), proses psikologis membentuk aspek motivasi
dan perilaku konsumen. Tiga proses sentral dalam pembentukan motivasi dan
perilaku tersebut adalah pemrosesan informasi, pembelajaran, serta perubahan
sikap dan perilaku.
Pemrosesan Informasi. Pemrosesan informasi mengacu pada proses yang
dengannya suatu stimulus dapat diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan,
dan belakangan diambil kembali. McGuire dalam Engel et al. (1994) merinci
pemrosesan informasi menjadi lima tahap dasar, yaitu pemaparan, perhatian,
pemahaman, penerimaan, dan retensi.
Pembelajaran. Engel et al. (1994) memandang pembelajaran sebagai
suatu proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan,
sikap, atau perilaku. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran. Pertama,
pembelajaran kognitif (cognitive learning). Dalam perspektif ini, pembelajaran
dicerminkan melalui perubahan pengetahuan, dan fokusnya adalah pada
pengertian akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari
informasi. Perspektif yang kedua adalah pendekatan behaviourisme (behaviourist
approach). Pendekatan ini semata-mata berkenaan dengan perilaku yang dapat
diamati.
25
Perubahan Sikap dan Perilaku. Sikap dan perilaku konsumen dapat
dipengaruhi secara persuasif melalui komunikasi. Selain itu, terdapat berbagai
teknik yang biasa digunakan pemasar untuk memodifikasi perilaku manusia.
2.2.5. Atribut Produk
Suatu produk pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut dan setiap
produk baik barang atau jasa dapat dideskripsikan dengan menyebutkan atributatributnya. Simamora (2003) menyatakan bahwa pengambilan keputusan
berdasarkan atribut memerlukan pengetahuan tentang apa saja atribut suatu
produk dan bagaimana kualitas atribut tersebut. Asumsinya, keputusan diambil
secara rasional dengan mengevaluasi atribut-atribut yang dipertimbangkan.
Limbong dan Sitorus (1987) mendefinisikan barang dalam arti sempit
yaitu sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba
dalam bentuk yang nyata. Sedangkan definisi barang dalam bidang tataniaga
adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba
(termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan atau lembaga tataniaga,
pelayanan perusahaan), yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhannya.
Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen.
Keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk
terdiri dari tiga tipe yaitu :
(1) Features (ciri-ciri atau rupa), dapat berupa ukuran, karakteristik estetis,
komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, servis
atau jasa, penampilan, harga, susunan, trademark/tanda merek, dsb.
26
(2) Functions (fungsi), lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat.
(3) Benefit (manfaat), dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan
dengan panca indera, manfaat non material seperti kesehatan dan
penghematan misalnya waktu, dsb.
Karena keharusan untuk mengerti kriteria evaluasi yang digunakan oleh
konsumen, Engel et al. (1995) menyatakan bahwa ada dua sasaran pengukuran
yang penting, yaitu :
(1) Mengidentifikasi kriteria evaluasi.
Pendekatan paling jelas dan populer untuk mengidentifikasi kriteria yang
mencolok adalah dengan menyatakan langsung pertimbangan apa atau atribut
produk apa yang digunakan selama pengambilan keputusan. Asumsi yang
digunakan bahwa individu bersangkutan sadar akan kriteria yang mencolok
dan akan menyebutkannya sewaktu ditanya. Atribut yang paling sering
disebut atau menduduki peringkat tertinggi dipertimbangkan sebagai yang
paling penting.
(2) Mengukur saliensi.
Konsep saliensi biasanya dioperasionalkan dalam penelitian pemasaran
sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari
pelbagai kriteria evaluasi. Semakin penting, maka semakin besar angka yang
harus diberikan.
2.2.6. Produk Baru
Kotler (1997) mengidentifikasikan enam kategori produk baru dalam hal
tingkat kebaruannya bagi perusahaan dan pasar, yaitu :
27
(1) Lini produk baru bagi dunia, yaitu produk baru yang menciptakan pasar yang
sama sekali baru.
(2) Lini produk baru, yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan
memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya.
(3) Tambahan pada lini produk yang sudah ada, yaitu produk-produk baru yang
melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap.
(4) Perbaikan dan revisi produk yang telah ada.
(5) Penentuan kembali posisi, yaitu produk yang telah ada diarahkan ke pasar
atau segmen pasar baru
(6) Pengurangan biaya, yaitu produk baru yang menyediakan kinerja serupa
dengan harga yang lebih murah.
Kotler (2000) menyatakan bahwa produk yang baru diluncurkan dalam
siklus hidup produk berada dalam tahap perkenalan. Pada tahap ini, karena
diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi
saluran penyalur, pertumbuhan penjualan mungkin lambat. Laba negatif atau
rendah dalam tahap perkenalan dapat terjadi karena penjualan yang rendah atau
biaya distribusi dan promosi yang berat. Harga cenderung tinggi karena biaya
yang tinggi akibat output yang rendah, masalah teknologi yang belum dikuasai,
dan pengeluaran promosi untuk mencapai pertumbuhan.
2.2.7. Strategi Pemasaran
Menurut Setiadi (2003), kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi
menjadi pedoman bagi rancangan strategi pemasaran. Pembeli biasanya
memperlihatkan preferensi dan prioritas produk yang berbeda-beda. Mereka pada
28
umumnya menginginkan produk dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
mereka dengan harga yang bersaing. Perbedaan-perbedaan inilah yang
menciptakan segmen pasar. Segmentasi pasar (segmenting) adalah proses
menempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga para
pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam
penentuan posisi perusahaan. Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan
untuk menyesuaikan produk atau jasanya dengan permintaan pembeli secara
efektif.
Setiadi (2003) juga menyatakan bahwa sebelum menentukan segmen mana
yang akan dipilih, perusahaan perlu mengevaluasi setiap segmen terlebih dahulu.
Evaluasi segmen-segmen yang ada meliputi ukuran dan pertumbuhan segmen,
daya tarik segmen, serta sasaran dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan akan memilih segmen yang paling menarik. Setelah mengetahui
potensi setiap segmen, barulah perusahaan menentukan target segmen pasar yang
akan dilayani (targeting). Sementara untuk memperkuat penerimaan produk pada
segmen yang dipilihnya diperlukan penentuan posisi produk (positioning).
Product positioning adalah tempat produk yang berbeda, jelas dan memiliki nilai
lebih secara relatif dibandingkan produk pesaing di benak konsumen. Dapat juga
dikatakan sebagai cara bagaimana konsumen mendefinisikan produk pada atributatribut yang penting apabila diperbandingkan secara relatif dengan produk
pesaing. Penentuan posisi produk adalah proses untuk menciptakan posisi produk.
Setelah ditentukan, maka posisi produk dijabarkan melalui bauran pemasaran,
yaitu produk, harga, distribusi (tempat) dan promosi. Strategi pemasaran
(marketing strategy) adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi
29
pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Biasanya strategi pemasaran
diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen,
seperti peningkatan kunjungan toko tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal
ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran
yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih.
Banyak industri yang memiliki satu perusahaan yang dianggap sebagai
pemimpin pasar (market leader) dan banyak perusahaan yang lebih suka
mengikuti daripada menantang pemimpin pasar (market follower).
Menurut
Kotler (2000), 40 persen pasar dikuasai oleh pemimpin pasar (market leader), 30
persennya dikuasai oleh penantang pasar (market challenger), 20 persen lainnya
dikuasai oleh pengikut pasar (market follower). Sementara 10 persen yang tersisa
dikuasai oleh para pengisi relung pasar (market nichers), yaitu perusahaanperusahaan yang melayani segmen-segmen pasar kecil yang tidak dilayani oleh
perusahaan yang lebih besar. Kotler (2000) juga menyatakan bahwa pemimpin
pasar biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, perkenalan
produk baru, cakupan distribusi, dan intensitas promosi. Untuk bertahan sebagai
nomor satu, perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan di tiga bidang, yaitu:
(1) Memperluas pasar keseluruhan.
Perusahaan yang dominan biasanya paling diuntungkan jika pasar
keseluruhan meluas. Umumnya pemimpin pasar harus mencari pemakai baru,
penggunaan baru, dan penggunaan produk yang lebih sering.
(2) Mempertahankan pangsa pasar.
Sambil berusaha memperluas pasar keseluruhan, perusahaan yang dominan
harus mempertahankan bisnisnya saat ini terhadap serangan pesaing.
30
(3) Memperluas pangsa pasar.
Pemimpin pasar dapat meningkatkan labanya dengan cara meningkatkan
pangsa pasar.
Berdasarkan Kotler (2000), perusahaan yang menempati urutan kedua,
ketiga dan seterusnya dapat disebut perusahaan runner-up atau pengikut. Mereka
dapat menyerang pemimpin dan pesaing lain secara agresif untuk mendapatkan
pangsa pasar (market challenger), atau mereka mengikuti permainan dan tidak
menimbulkan gejolak (market follower). Sebagian besar sasaran strategis
penantang pasar adalah meningkatkan pangsa pasar. Penantang pasar harus
memutuskan siapa yang harus diserang:
(1) Menyerang pemimpin pasar.
(2) Menyerang perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik dan
kekurangan uang.
(3) Menyerang perusahaan kecil dan regional.
Kebanyakan perusahaan tidak mau mencuri pelanggan perusahaan lain.
Sebaliknya mereka memberikan tawaran yang serupa kepada pembeli, umumnya
dengan mengikuti pemimpin. Ini bukan berarti bahwa pengikut pasar tidak
mempunyai strategi. Pengikut pasar harus mengetahui cara mempertahankan
pelanggan yang ada dan memenangkan pelanggan baru. Kotler (2000)
menyatakan ada empat strategi yang dapat dilakukan pengikut pasar, yaitu :
(1) Pemalsu (counterfeiter).
Pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan pemimpin serta menjualnya
ke pasar gelap atau melalui penyalur yang memiliki reputasi buruk.
(2) Pengklon (cloner).
31
Pengklon berusaha untuk menyamai atau melebihi produk, nama, dan
pengemasan produk pemimpin, dengan variasi yang ringan.
(3) Peniru (imitator).
Peniru
mencontek
beberapa
hal
dari
pemimpin,
namun
masih
mempertahankan diferensiasi dalam hal kemasan, iklan, harga, dan lain-lain.
Pemimpin tidak memperdulikan peniru asalkan peniru tidak menyerang
pemimpin secara agresif.
(4) Pengadaptasi (adapter).
Pengadaptasi
mengambil
produk
pemimpin
dan
mengadaptasi
atau
memperbaikinya. Pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual ke pasarpasar berbeda. Namun, sering pengadaptasi menjadi penantang di masa
depan.
Menurut Kotler (2000), alternatif untuk menjadi pengikut di pasar besar
adalah menjadi pemimpin di pasar kecil (niche). Perusahaan kecil umumnya
menghindari persaingan melawan perusahaan besar dengan mengincar pasar kecil
yang kurang atau tidak menarik bagi perusahaan besar.
Kotler (2000) mendefinisikan strategi pemasaran yang dikenal sebagai
bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Keputusan
bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan
juga konsumen akhir.
McCarthy dalam Kotler (2000), mengklasifikasikan alat-alat bauran
pemasaran menjadi empat kelompok, atau yang lebih dikenal dengan 4P, yaitu :
32
(1) Product
(produk),
konsumen
akan
menyukai
produk-produk
yang
menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Variabel-variabel
pemasaran produk diantaranya yaitu keragaman produk, kualitas, design, ciri,
nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan, dsb.
(2) Price (harga), dengan variabel-variabel pemasaran harga diantaranya yaitu
daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran,
syarat kredit, dsb.
(3) Place (tempat), dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantaranya yaitu
saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi, persediaan,
transportasi, dsb.
(4) Promotion
(promosi),
diantaranya yaitu
dengan
variabel-variabel
promosi penjualan, periklanan,
pemasaran
promosi
tenaga penjualan,
kehumasan (public relation), pemasaran langsung, dsb.
Produk. Menurut Kotler (1997), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Tugas
pemasar adalah untuk menyampaikan manfaat-manfaat produk secara tepat
kepada kelompok konsumen yang tepat pula.
Harga. Harga yang dibayarkan konsumen terhadap produk yang dibeli
merupakan apresiasi konsumen terhadap kepuasan yang diperoleh dari
pembeliannya tersebut. Oleh karena itu harga harus sesuai dengan variabelvariabel produk yang dapat menjadi pertimbangan konsumen. Pengaruh harga
terhadap konsumen merefleksikan berbagai faktor, antara lain harga yang menurut
konsumen pantas dibayarkan untuk sebuah produk, alternatif harga yang tersedia
bagi konsumen, harga yang dibayarkan konsumen di masa lampau dan sensitivitas
33
konsumen terhadap perubahan harga. Semua pengaruh ini berfokus kepada satu
pertimbangan penting, yaitu apakah konsumen menganggap harga sudah
mencerminkan nilai produk yang sebenarnya (Assael, 1992).
Tempat. Menurut Engel, et al. (1995), pemilihan tempat membeli suatu
produk merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik toko.
Pilihan tempat juga merupakan fungsi dari empat variabel, yaitu kriteria evaluasi,
karakteristik toko yang dirasakan, proses perbandingan dan toko-toko yang dapat
diterima dan tidak dapat diterima. Keputusan tentang tempat dimana konsumen
akan membeli suatu produk dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat
tersebut, seperti harga, iklan dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang
diberikan, atribut fisik, pelanggan toko, atmosfer toko dan pelayanan sesudah
transaksi.
Menurut Simamora (2003), konsep tempat berbicara tentang di mana dan
bagaimana produk ditampilkan. Ada produk yang diecer di tempat tetap (in-store
retailing), ada yang diecer secara bergerak tanpa tempat yang tetap (non-store
retailing), ada pula yang dijajakan dari rumah ke rumah, dari kantor ke kantor
atau di tempat mana saja prospek berada. Secara umum, kekuatan komponen
tempat terletak pada kemudahan mendapatkan produk bagi konsumen,
kenyamanan tempat, keyakinan terhadap tempat, serta keyakinan terhadap
layanan purna jual. Dalam eceran toko, kemudahan mendapatkan produk terletak
pada lokasi toko (misalnya asongan), kemudahan mendapatkan produk juga
terletak pada lokasi. Sedangkan pada produk yang dijajakan, kemudahan
memperoleh produk tergantung pada cara melakukan kontak dan kemungkinan
(peluang) untuk melakukan kontak.
34
Promosi. Promosi adalah kunci dalam kampanye penjualan. Blattberg dan
Neslin dalam Kotler (1997) mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan
kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih
besar oleh konsumen atau pedagang. Keberhasilan dari suatu promosi yang
dilakukan dinilai dari pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat terhadap
produk yang ditawarkan.
2.2.8. Importance Performance Analysis
Berdasarkan Rangkuti (2003) Importance Performance Analysis digunakan
untuk mengukur sejauh mana tingkat kepentingan konsumen terhadap tingkat
pelaksanaan (kinerja) perusahaan. Data yang digunakan dalam kuesioner adalah
data skala Likert yang diberi skor secara kuantitatif, digunakan untuk mengetahui
tingkat kepentingan dan pelaksanaan secara nyata dari suatu produk atau jasa oleh
konsumen. Skala Likert merupakan salah satu varian pendekatan semantic
differential. Bentuknya lebih langsung dan responden diminta untuk memilih
jawaban “sangat tidak penting (1)” sampai “sangat penting (5)”. Contoh :
1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = Sedang
4 = Penting
5 = Sangat penting
Skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan dan skor penilaian
kepentingan konsumen dirata-rata dan diformulasikan ke dalam diagram kartesius.
35
Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata
( ) menunjukkan posisi suatu
penilaian terhadap tingkat pelaksanaan (kinerja) X
atribut pada sumbu X. Sementara posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh
()
skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Y . Rumusnya
adalah :
X = ∑ Xi
n
Y = ∑ Yi
n
Dimana :
X
= Skor rata-rata tingkat pelaksanaan (kinerja) perusahaan
Y
= Skor rata-rata penilaian tingkat kepentingan konsumen
Xi
= Rata-rata skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan
Yi
= Rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen
n
= Jumlah responden
Diagram kartesius (Matriks Importance - Performance) yang digunakan
adalah suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua
(
)
buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X , Y , ditunjukkan pada
Gambar 6. Rumusnya adalah sebagai berikut :
X = ∑ Xi
K
Y = ∑ Yi
K
Dimana :
X
= Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan (kinerja) perusahaan
dari seluruh atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen
Y
= Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut
36
yang mempengaruhi kepuasan konsumen
K
= Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen
Y (Importance)
Atributes to Improves
Atributes to Performance
Atributes to Maintain
Atributes to De-emphasize
Y
X
X (Performance)
Gambar 7. Matriks Importance-Performance
Sumber : Rangkuti (2003)
Matriks Importance-Performance terdiri dari empat kuadran : kuadran
pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran
ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah.
Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing
variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kuadran 1 (prioritas utama)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh
pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti
seperti yang ia harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat
rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus
sehingga Performance variable yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.
37
b. Kuadran 2 (pertahankan prestasi)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh
Pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai
dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi.
Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan
karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul dimata
pelanggan.
c. Kuadran 3 (prioritas rendah)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting
oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.
Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat
dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
d. Kuadran 4 (berlebihan)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting
oleh pelanggandan dirasakan terlalu berlebihan . Variabel-variabel yang
termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat
menghemat biaya.
2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Industri penyedap masakan di Indonesia berkembang dengan cepat,
ditandai dengan bermunculannya berbagai jenis penyedap masakan dengan
berbagai variant, kemasan, bentuk, merek dan harga. Melihat kenyataan yang ada
sekarang, dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar produsen sangat
38
ketat. Untuk dapat memenangkan persaingan maka produsen harus mampu
memahami selera konsumen.
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan,
perbedaan individu, serta proses psikologis. Penelitian ini akan meneliti pengaruh
lingkungan yang mencakup budaya, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi
pembelian. Perbedaan individu yang diteliti mencakup sumberdaya konsumen,
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, dan sikap. Kepribadian dan gaya hidup
tidak akan dibahas secara terperinci, karena melibatkan analisis psikologis yang
mendalam. Proses psikologis yang diteliti akan difokuskan pada pemrosesan
informasi dan perubahan sikap/perilaku.
Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian royco, yaitu faktor-faktor tempat tinggal konsumen, pemberi
nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat pendapatan konsumen, serta
besarnya keluarga, kemudian faktor lainnya, yaitu budaya, pengaruh pribadi,
situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pemrosesan
informasi, perubahan sikap/perilaku dan sumberdaya konsumen akan dianalisis
secara deskriptif.
Atribut-atribut yang akan dinilai yaitu harga, variasi jenis, manfaat dan
hasil, tekstur serbuk, Kualitas/daya tahan, aroma, variasi ukuran kemasan, bentuk
kemasan,
merek,
kemudahan
penggunaan,
kemudahan
memperoleh
(ketersediaan), kandungan bahan alami, informasi produk (manfaat dan hasil
pemakaian, berat bersih, merek daftar, pusat informasi dan pelayanan keluhan,
dsb), iklan dan promosi, serta pusat informasi dan pelayanan keluhan. Sedangkan
untuk memetakan sejauh mana tingkat kepentingan konsumen terhadap tingkat
39
ketidakpuasan konsumen digunakan matriks yang dimodifikasi dari konsep
Importance Performance Analysis. Kemudian dengan bantuan pengolahan melalui
Uji Friedman, hasilnya dapat ditentukan apakah terdapat perbedaan yang nyata
rata-rata skor tingkat kepentingan serta rata-rata skor tingkat ketidakpuasan antar
atribut-atribut yang dinilai pada taraf nyata 5 persen. Sementara itu, urutan ratarata atribut dapat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kepentingan dan
kepuasan atribut. Berkaitan dengan tingkat kepentingan atribut, semakin besar
rata-rata skornya, maka atribut tersebut semakin penting. Sedangkan untuk tingkat
ketidakpuasan atribut, semakin kecil rata-rata skornya maka konsumen semakin
puas terhadap atribut tersebut.
Hasil Analisis Deskriptif, modifikasi dari konsep Importance Performance
Analysis dan Uji Friedman akan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen
terhadap royco, yang akan berguna sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi
kebijakan pemasaran bagi PT. Unilever Indonesia Tbk. Alur kerangka pemikiran
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.
40
Masalah Penelitian
•
•
Penurunan posisi pangsa pasar Royco
Kebutuhan akan pengetahuan terhadap
konsumen terhadap produk baru Royco
perilaku
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Pengaruh Perbedaan
Individu
Analisis Deskriptif
Proses Psikologis
Pengaruh Lingkungan
Pemetaan Atribut Menurut
Kepentingan dan
Pelaksanaan (Kinerja)
Uji Friedman
Perilaku Konsumen terhadap produk
Royco
Rekomendasi Kebijakan
Pemasaran
Gambar 8. Kerangka Pemikiran Penelitian
41
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan survey terhadap konsumen Royco. Penelitian
dilaksanakan di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dari
bulan Juli sampai Agustus 2006. Responden terdiri dari kalangan Ibu rumah
tangga. Pemilihan responden dari kalangan Ibu rumah tangga, didasarkan pada
tiga pertimbangan. Pertama, royco adalah penyedap masakan yang biasa
digunakan oleh wanita, sehingga responden yang dipilih adalah khusus jenis
kelamin wanita. Kedua, PT. Unilever Indonesia Tbk ingin mengadakan penelitian
mengenai perilaku konsumen Royco.
Berkaitan
dengan
Kecamatan
Ciomas
sebagai
lokasi
penelitian
dilaksanakan secara sengaja (purposive). Hal ini dengan pertimbangan bahwa
Kecamatan Ciomas merupakan kecamatan yang berbatasan dengan kota madya
Bogor sehingga kecamatan tersebut mempunyai kegiatan ekonomi yang pesat
disamping itu juga Kecamatan Ciomas memiliki jumlah penduduk yang cukup
banyak. Hal ini merupakan pasar potensial bagi PT. Unilever Indonesia Tbk
selaku produsen Royco.
3.2. Sumber dan Jenis Data
Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder sebagai berikut :
1. Data primer, yang diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner
kepada responden, yang berisi pertanyaan terbuka dan tertutup (lihat
42
Lampiran 3). Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternatif
jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu
alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Sedangkan pertanyaan
terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan jawaban sekehendak
hati responden. Wawancara dan kuesioner diberikan kepada responden yang
mengetahui, mengenal dan sedang mengkonsumsi Royco.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi literatur yang
berhubungan dengan topik penelitian, yang bersumber dari PT. Unilever
Indonesia Tbk selaku produsen Royco dan berbagai instansi yang terkait
seperti Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Kesehatan,
Badan Tenaga Atom Nasional, internet serta literatur lainnya seperti bukubuku yang berhubungan dengan topik penelitian dan laporan-laporan
penelitian sebelumnya.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Metode survey (Nazir, 1988) dilakukan untuk mendeskripsikan faktorfaktor yang dipertimbangkan responden dalam proses keputusan pembelian
Royco. Sementara teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Convenience Sampling yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan dan
kemudahan untuk mendapatkannya, dengan kata lain sampel diambil/terpilih
karena ada pada tempat dan waktu yang tepat (Siagian, 2002). Pengambilan
sampel ini dilakukan dengan merumuskan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang
akan digunakan sebagai acuan dalam penarikan responden. Kriteria tersebut
43
adalah bahwa seorang responden yang dipilih, mengetahui, mengenal dan sedang
mengkonsumsi Royco.
Pada penelitian ini digunakan 100 responden. Jika kriteria Siagian (2002)
yakni secara empiris sampel berjumlah minimal 30 responden agar distribusi
peluang rata-rata akan mengikuti distribusi normal, maka sampel tersebut sudah
cukup besar. Penentuan besarnya sampel juga merupakan usaha untuk
memperkecil error, selain karena ketersediaan waktu, tenaga dan biaya pada
penelitian ini. Sebelum memberikan kuesioner, terlebih dahulu setiap calon
responden diwawancarai langsung (kurang lebih 5 menit), untuk mengetahui
apakah calon responden tersebut telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Apabila calon responden tersebut ternyata memenuhi kriteria, maka selanjutnya
kuesioner diberikan kepada responden. Namun sebelumnya, terlebih dahulu
dijelaskan mekanisme pengisian kuesioner dan menjawab hal-hal lain pada
kuesioner yang tidak dimengerti oleh responden.
Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden dan selama proses
pengisian berlangsung dengan rata-rata kurang lebih 20 sampai 30 menit.
Sebagian besar responden didampingi oleh peneliti dan setelah selesai kuesioner
diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan semua pertanyaan telah terjawab.
Namun ada juga beberapa responden, yang dengan alasan tidak memiliki cukup
waktu untuk mengisinya saat itu, mengembalikan kuesioner yang telah diisi satu
sampai dua hari kemudian.
Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama
berkaitan dengan identitas responden, bagian kedua memuat pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan perilaku konsumen, dengan mengacu pada
44
model perilaku konsumen Engel, Blackwell dan Miniard. Kemudian bagian ketiga
memuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat keinginan
atribut-atribut Royco, tingkat pelaksanaan (performance) atribut-atribut Royco
dan tingkat kepentingan atribut-atribut Royco menurut konsumen, dengan
mengacu pada Teknik penerapan Importance-performance analysis dan kemudian
dilakukan pengujian dengan Uji Friedman.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1. Analisis Deskriptif
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat menganai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Faktor-faktor yang tidak dianalisis menggunakan konsep Teknik
penerapan Importance-performance analysis dan Uji Friedman, akan dianalisis
dengan tabulasi sederhana. Faktor-faktor tersebut adalah tempat tinggal
konsumen, pemberi nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah,
tingkat
pendapatan konsumen serta besarnya keluarga, kemudian faktor-faktor budaya,
pengaruh pribadi, situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,
sikap, pemrosesan informasi, perubahan sikap/perilaku dan sumberdaya
konsumen.
45
3.4.2. Pemetaan Tingkat Kepentingan dan Pelaksanaan (Kinerja)
Teknik penerapan Importance-performance analysis mengukur sejauh
mana tingkat kepentingan konsumen dan tingkat pelaksanaan (kinerja)
perusahaan, dan berguna dalam menentukan pengembangan program pemasaran
yang efektif bagi perusahaan (Rangkuti, 2003). Penelitian ini memodifikasi
konsep Importance-Performance Analysis dengan mengukur sejauh mana tingkat
kepentingan konsumen dan kepuasan konsumen. Sebelum melakukan pengolahan
data, terlebih dahulu dilakukan editing data terhadap hasil kuesioner. Sebelum
menyiapkan tabel maka data tersebut terlebih dahulu diberi angka (coding) pada
pertanyaan yang bersifat tertutup.
Rangkuti (2003) menjelaskan bahwa tingkat kepentingan adalah seberapa
penting suatu atribut bagi konsumen. Data yang digunakan adalah data skala
Likert, yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari
suatu produk atau jasa oleh konsumen. Skor (nilai) untuk kategori tingkat
kepentingan yaitu: 1 = sangat tidak penting; 2 = tidak penting; 3 = sedang/biasa
saja; 4 = penting; 5 = sangat penting. Tingkat pelaksanaan adalah bagaimana
kinerja yang telah diberikan Royco terhadap harapan pelanggannya. Sama halnya
dengan menjelaskan tingkat kepentingan, dalam menjelaskan tingkat pelaksanaan
juga digunakan pilihan jawaban dengan skala Likert. Pilihan dibuat berjenjang
mulai dari intensitas paling rendah, diberi angka 1 (tidak Baik) sampai paling
tinggi, diberi angka 5 (Sangat Baik). Sementara, skor penilaian kepentingan
konsumen dan penilaian pelaksanaan (kinerja) konsumen dirata-rata dan
diformulasikan ke dalam matriks yang telah dimodifikasi. Masing-masing atribut
diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap
46
tingkat pelaksanaan (kinerja) pada atribut ke-i (⎯Xi ) menunjukkan posisi suatu
atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh
skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut ke-i (⎯Yi ), dengan
rumus sebagai berikut :
K
⎯Xi =
K
Σ Xij
⎯Yi =
J=1
n
Σ Yij
J=1
n
Dimana :
⎯Xi
: Rata-rata skor penilaian pelaksanaan (kinerja) konsumen pada atribut ke-i
⎯Yi
: Rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen pada atribut ke-i
j
: Responden ke-j
n
: Jumlah responden
K
: Jumlah Atribut yang dianalisis
Untuk menentukan rentang skor responden pada penelitian ini dibuat skala
numerik dengan rumus sebagai berikut :
Rs = (m – n)
b
Dimana : Rs = rentang skala
m = skor tertinggi
n = skor terendah
b = jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan lima kategori sebagai
kelas)
Ukuran jawaban responden :
1. Nilai/skor terkecil yang mungkin diperoleh adalah 100
2. Nilai/skor terbesar yang mungkin diperoleh adalah 500
Jadi besar range untuk setiap kelas adalah sebesar (500-100)/5 = 80
47
Maka pembagian kelas berdasar tingkat kepentingan adalah :
1. 100-179 berarti tidak penting
2. 180-259 berarti kurang penting
3. 260-339 berarti cukup penting
4. 340-419 berarti penting
5. 420-500 berarti sangat penting
Untuk pembagian kelas berdasar tingkat pelaksanaan adalah :
1
100-179 berarti tidak baik
2
180-259 berarti kurang baik
3
260-339 berarti cukup baik
4
340-419 berarti baik
5
420-500 berarti sangat baik
Diagram kartesius/Matriks yang digunakan adalah suatu bangun yang
dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan
(
)
tegak lurus pada titik X , Y dan telah dimodifikasi, ditunjukkan pada Gambar 8.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
j
Xi
X =∑
i
j
K
Yi
Y =∑
i
K
Dimana :
X
: Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan (kinerja) konsumen dari
seluruh atribut (dikategorikan sebagai tidak puas pada atribut ke-i jika
⎯Xi > X )
Y
: Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut
(dikategorikan tinggi tingkat kepentingan pada atribut ke-i jika ⎯Yi > Y )
48
K
: Banyaknya atribut yang dianalisis
⎯Yi (Tingkat Kepentingan)
I. Prioritas Utama
II. Pertahankan Prestasi
III. Prioritas Rendah
IV. Berlebihan
Y
X
(Tingkat Pelaksanaan) ⎯Xi
Gambar 9. Matriks Kepentingan-Pelaksanaan
(Modifikasi dari Matriks Importance-Performance pada Rangkuti, 2003)
Matriks Importance-Performance terdiri dari empat kuadran : kuadran
pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran
ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah.
Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing
variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
e. Kuadran 1 (prioritas utama)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh
pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti
seperti yang ia harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat
rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus
sehingga Performance variable yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.
49
f. Kuadran 2 (pertahankan prestasi)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh
Pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai
dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi.
Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan
karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul dimata
pelanggan.
g. Kuadran 3 (prioritas rendah)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting
oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.
Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat
dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
h. Kuadran 4 (berlebihan)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting
oleh pelanggandan dirasakan terlalu berlebihan . Variabel-variabel yang
termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat
menghemat biaya.
3.4.3. Uji Friedman
Berdasarkan Siagian (2002), Uji Friedman digunakan untuk menguji
ukuran pemusatan lebih dari dua kasus berhubungan dengan data yang bersifat
ordinal. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah apakah tingkat kepentingan
atribut-atribut Royco menurut konsumen dan tingkat pelaksanaan konsumen
50
terhadap atribut-atribut Royco yang diperoleh. Ada perbedaan yang nyata setelah
terlebih dahulu diranking dengan skor peringkat tertinggi mengacu pada jumlah
atribut yang menonjol. Untuk tingkat kepentingan, masing-masing responden
diberi ranking/peringkat terendah untuk atribut yang skor tingkat kepentingannya
terkecil, sementara peringkat tertinggi diberikan pada skor terbesar. Sedangkan
untuk tingkat pelaksanaan, masing-masing responden diberi ranking/peringkat
terendah untuk atribut yang skor pelaksanaannya terkecil, sementara peringkat
tertinggi diberikan pada skor terbesar. Jika ada yang sama, dicari peringkat rataratanya.
Menurut Siagian (2002), langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut :
(1) Hipotesis Pengujian
H0 = Tidak ada perbedaan yang nyata antar atribut
H1 = Paling sedikit ada satu atribut yang berbeda
(2) Statistik Uji
Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden, hitung dengan
rumus :
χ2hitung =
K
12
b K (K + 1)
Σ Rj2 - 3 b (K +1)
j=1
Dimana :
b : Jumlah responden
K : Jumlah atribut
Rj : Jumlah ranking dari atribut ke-j
51
(3) Sebaran Statistik Uji
Di bawah H0 χ2hitung
menyebar Khi-kuadrat dengan derajat bebas (K-1),
sehingga kriteria ujinya, tolak H0 pada taraf nyata α Bila χ2hitung > χ2(dF = K – 1)
α
(Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-kuadrat).
3.5. Definisi Operasional
1. Royco dengan inovasi baru yang mempunyai 24 variant.
2. Konsumen Royco adalah orang yang mengetahui, mengenal dan saat ini
sedang mengkonsumsi Royco.
3. Atribut Produk adalah keunikan yang dimiliki oleh suatu produk yang terdiri
dari ciri-ciri, fungsi dan manfaat. Dalam hal ini atribut Royco adalah harga,
variasi jenis, manfaat dan hasil, tekstur serbuk, daya tahan/kualitas, aroma,
variasi ukuran kemasan, bentuk kemasan, merek, kemudahan penggunaan,
kemudahan memperoleh (ketersediaan), kandungan bahan alami, informasi
produk, iklan dan promosi, serta pusat informasi dan pelayanan keluhan.
4. Jumlah uang bulanan konsumen diukur dari besarnya pengeluaran
konsumen untuk barang dan jasa selama satu bulan. Tingkat uang bulanan
dikategorikan menjadi tiga yaitu: kurang dari Rp. 500.000 sebagai
tingkat terendah, Rp. 500.000 – Rp.1.300.000 sebagai tingkat sedang, serta
lebih dari Rp.1.300.000 sebagai tingkat yang tertinggi.
5.
Frekuensi memasak diukur dari seringnya konsumen menggunakan royco
selama satu minggu. Tingkat frekuensi memasak dikategorikan menjadi tiga
yaitu: 1 - 7 kali sebagai tingkat terendah, kemudian 8 - 14 kali sebagai
tingkat sedang, serta lebih dari 14 kali sebagai tingkat yang tertinggi.
52
6. Sumberdaya konsumen adalah sumberdaya yang dimiliki oleh konsumen,
terdiri dari waktu, uang, pengetahuan dan perhatian. Faktor ini diukur dari
besarnya pengeluaran untuk membeli Royco.
7. Motivasi dan keterlibatan adalah suatu dorongan dalam diri responden untuk
memenuhi kebutuhannya yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan.
Faktor ini dilihat dari manfaat utama yang dicari dari membeli Royco dan
apa yang dirasakan jika tidak membeli produk tersebut.
8. Pengaruh pribadi adalah pengaruh yang berasal dari kelompok acuan baik
formal maupun informal serta pemimpin opini terhadap keputusan
konsumen membeli Royco. Hal ini dapat dilihat dari seberapa jauh pengaruh
teman/kenalan atau orang lain dalam menyarankan pembelian Royco.
9. Situasi adalah besarnya pengaruh situasi komunikasi, pembelian dan
pemakaian di saat konsumen akan memutuskan pembelian Royco. Dalam
penelitian ini, faktor situasi diukur dengan melihat pengaruh iklan dan
promosi terhadap pemilihan Royco dan cara memutuskan pembeliannya.
10. Sikap adalah evaluasi dan akumulasi pengalaman akan suatu produk. Sikap
responden dinilai dari alasan mengkonsumsi dan kepuasan konsumen
setelah mengkonsumsi Royco.
11. Perubahan sikap/perilaku diukur dari media yang paling mempengaruhi
responden dalam pembelian Royco dan Royco yang sering dikonsumsi.
12. Iklan dan promosi adalah informasi produk yang diberikan produsen kepada
konsumen melalui iklan dan di tempat penjualan. Faktor ini antara lain
diukur dari media yang paling berpengaruh terhadap pembelian Royco.
53
13. Tempat adalah ketersediaan dan kemudahan konsumen untuk mendapatkan
Royco di suatu tempat
pembelian. Dalam penelitian ini, faktor tempat
dilihat dari tempat pembelian Royco dan alasan pemilihan tempat pembelian
tersebut.
14. Ketersediaan adalah kemudahan Royco untuk diperoleh diberbagai tempat
penjualan dan kemampuannya untuk selalu tersedia pada berbagai tempat
penjualan tersebut.
15. Kemasan adalah wadah yang membungkus atau mengemas isi produk. Pada
Royco wadahnya berbentuk sachet dan botol isi ulang. Kemasan yang
menarik ditunjukkan oleh tampilan dari kemasan dan kelengkapan informasi
produk yang melekat pada kemasan tersebut.
16. Ukuran adalah berat bersih produk yang tercantum dalam kemasan. Pada
Royco ukuran kemasan sachet adalah 8 g dan 100 g.
3.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Royco (Kasus Ibu Rumah Tangga Kecamatan Ciomas, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat)” ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut :
1. Penggunaan kata Royco mengacu kepada 24 jenis variant royco.
2. Pengambilan sampel terbatas pada responden Ibu rumah tangga di
Kecamatan Ciomas.
3. Penelitian ini hanya meneliti responden yang mengetahui, mengenal dan
sedang mengkonsumsi/menggunakan Royco, supaya responden dapat
menceritakan manfaat yang dirasakannya dari Royco dan menyatakan
54
keluhannya jika ada. Selain itu, responden dengan kriteria tersebut memiliki
pengetahuan
yang
lebih
mengenai
Royco
serta
kelebihan
dan
kekurangannya.
4. Jumlah responden sebanyak 100 orang, merupakan hasil maksimal
mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti.
5. Tidak menyebutkan merek lain kecuali Royco pada kuesioner.
6. Data dan informasi dari PT. Unilever Indonesia Tbk adalah data dan
informasi yang bersifat umum.
55
IV.
GAMBARAN UMUM
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Latar Belakang Perusahaan
PT. Unilever Indonesia Tbk yang beroperasi di Indonesia sejak tahun
1933, kini tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer products yang
memiliki peranan penting di masyarakat. Pada tahun 2006 angka penjualan PT.
Unilever Indonesia Tbk mencapai Rp. 8,669 trilyun dengan laba bersih sebesar
Rp. 1,373 triliun.
PT. Unilever Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang telah go public di
awal tahun 1982 dan sahamnya dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia (Jakarta dan Surabaya), kini dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan
dunia, serta menjadikannya perusahaan nasional yang memiliki jaringan global.
Keberhasilan Unilever tercermin dari respon pasar terhadap saham Unilever yang
selalu menjadi incaran para investor. Kini kapitalisasi pasar modal Unilever
Indonesia telah mencapai nilai US$ 1,8 milyar (Rp.16 trilyun) dan menduduki
peringkat ke-tiga di Bursa Efek Jakarta.
Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus berkembang bersama
seluruh masyarakat Indonesia. Setelah 70 tahun melayani konsumen Indonesia,
investasi Unilever dalam 10 tahun terakhir ini sudah meliputi US$250 juta dan
berkomitmen untuk menginvestasikan kira-kira US$500 juta dalam sepuluh tahun
mendatang.
56
4.1.2. Produk
Produk-produk Unilever telah lama dikenal masyarakat Indonesia
sejak puluhan tahun lalu, yakni meliputi: produk-produk rumah tangga (home
care), produk-produk perawatan tubuh (personal care), makanan (foods) dan ice
cream. Produk-produk rumah tangga (home care) antara lain: Rinso, Domestos
NoMos, Molto Pewangi, Sunlight, Surf, Omo, Sunclin, Superbusa, Vim dan
Superpell. Adapun produk-produk perawatan tubuh (personal care) antara lain:
Lux, Dove, Lifebuoy, Sunsilk, Clear, Brisk, Pepsodent, Close Up, Vaseline, Citra,
Hazeline, Ponds, Axe dan Rexona. Produk-produk makanan (foods) antara lain:
Blue Band, Royco, Lipton, Sariwangi dan Kecap Bango. Sedangkan Produk ice
cream yang biasa dikenal adalah: Wall’s dengan produk andalannya Paddle Pop,
Magnum, Solero dan Conello. Unilever juga memproduksi makanan kebutuhan
sehari-hari yang merupakan produksi asli dan unggulan dalam negeri, antara lain
Sariwangi, Kecap Bango.
4.1.3. Teknologi Tinggi dan Modern
PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki pabrik berteknologi modern
yang terletak di dua lokasi yakni di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, dan di
Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat. Seluruh produk Unilever
diproduksi dengan menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi. Sebagai
perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu produk
bertaraf internasional, pabrik-pabrik Unilever telah mendapat sertifikat ISO
14001, ISO 9001 dan Safety and Occupational Health. Selain itu, unilever
57
Indonesia juga memperoleh penghargaan Special Award in Total Productive
Maintenance.
Penjualan dan distribusi produk-produk Unilever tersebar di seluruh
nusantara yakni melalui 17 kantor penjualan yang mengelola lebih dari 370
distributor dengan jangkauan ratusan ribu toko atau outlets. Indonesia juga telah
terpilih sebagai negara pemasok (outsourcing country) untuk produk-produk
Unilever bagi konsumen di wilayah ASEAN. Hal ini merupakan kontribusi
penting Unilever Indonesia dalam membantu peningkatan devisa negara.
Unilever indonesia telah melakukan program kemitraan dengan
beberapa perusahaan lokal dan membina para pemasok agar mereka dapat
meingkatkan kualitas dan produktivitas agar sesuai dengan standar internasional.
Pada awal tahun ini Unilever Indonesia menyerahkan sertifikat Preffered Partner
kepada 22 perusahaan rekanan yang memenuhi beberapa kriteria Unilever, antara
lain: tepat waktu, tepat jumlah pengiriman, harga yang kompetitif dan
perencanaan yang matang.
4.1.4. Peduli Lingkungan dan Sosial
PT.
Unilever
Indonesia
Tbk
senantiasa
ikut
dalam
proses
pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia melalui beberapa
program lingkungan dan sosial. Komitmen Unilever secara global sangat tinggi
dalam program pelestarian air, karena baik bahan baku maupun produk-produk
Unilever berkaitan dengan air. Di pabrik yang memproduksi bubuk deterjen, es
krim dan margarine di Cikarang, Unilever dengan keunggulan teknologi dan
inovasinya berhasil melaksanakan program “Zero Industrial Waste Water” atau
58
program tanpa air limbah industri. Melalui gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recyle)
Unilever berhasil meniadakan air limbah industri di semua fasilitas produksi.
Bukti kepedulian Unilever yang lain adalah proyek “Brantas Bersih”.
Melalui yayasan ULI Peduli, Unilever bekerjasama dengan unsur-unsur
pemerintahan, LSM, masyarakat dan sektor swasta, dimulailah proyek Brantas
Bersih di Desa Jambangan dengan memperkenalkan konsep desa binaan yang
melestarikan alam sekaligus membuahkan keuntungan ekonomi.
Di bidang sosial kemasyarakatan, PT. Unilever Indonesia Tbk secara
konsisten berupaya untuk melakukan transfer teknologi dan manajemen kepada
pengusaha kecil agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan manajemen
perusahaan. Sebagai contoh, program kemitraan Unilever telah mengangkat dan
membina perusahaan-perusahaan kecil sebagai mitra produksi. Program kemitraan
ini dapat menyerap sekitar 20.000 tenaga kerja terlatih dan 2000 SME (Small
Medium Enterprise). Program ini bahkan telah memperoleh penghargaan Upakarti
dari pemerintah Indonesia pada tahun 1988.
4.1.5. Penghargaan Tahun 2006
Kesungguhan Unilever dalam usahanya di Indonesia juga telah diakui
oleh berbagai pihak, hal ini terbukti dengan berbagai penghargaan nasional dan
internasional yang diterima PT. Unilever Indonesia Tbk di tahun 2006, antara lain:
a. Overall Best Managed Company 2006 (Asiamoney)
b. Asia’s Best Companies 2006 (Finance Asia)
c. Good Corporate Governance Perception Index 2006 (CLSA)
59
d. Special Award in Total Productive Maintenance (Japan Institute of Plant
Maintenance)
e. Indonesia’s Most Admired Companies 2006 (Frontier & Tempo Group)
f. Economic Value Added (EVA) Award (majalah SWA)
g. Best Brand Award 2006 (majalah SWA & MARS)
h. Leader in sustainable SME and environmental development
i. ISO 14001, ISO 9001, OHSMS
j. Serta berbagai penghargaan lainnya.
4.2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Kecamatan Ciomas terletak di wilayah kabupaten Bogor. Kecamatan ini
memiliki luas areal sebesar 1.630.537 hektar yang terdiri dari 682.721 hektar
wilayah darat dan 947.816 hektar wilayah sawah. Kecamatan Ciomas ini terdiri
dari 11 desa, yaitu: desa Mekarjaya, desa Parakan, desa Kota Batu, desa Ciomas
Induk, desa Ciomas Rahayu, Kelurahan Padasuka, desa Laladon, desa Ciapus,
desa Pegelaran, desa Sukaharja dan desa Ciomas. Jumlah penduduk kecamatan
Ciomas 126.562 orang yang terdiri dari 64.764 orang laki-laki dan 61.798 orang
perempuan.
Penelitian ini merupakan survey terhadap konsumen Royco. Penelitian
dilaksanakan di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dari
bulan Juli sampai Agustus 2006. Responden terdiri dari kalangan Ibu rumah
tangga. Pemilihan responden dari kalangan Ibu rumah tangga, didasarkan pada
tiga pertimbangan. Pertama, royco adalah penyedap masakan yang biasa dibeli
dan digunakan oleh wanita, sehingga responden yang dipilih adalah wanita.
60
Kedua, PT. Unilever Indonesia Tbk ingin mengadakan penelitian mengenai
perilaku konsumen Royco.
Berkaitan
dengan
Kecamatan
Ciomas
sebagai
lokasi
penelitian
dilaksanakan secara sengaja (purposive). Hal ini dengan pertimbangan bahwa
Kecamatan Ciomas merupakan kecamatan yang berbatasan dengan kota madya
Bogor sehingga kecamatan tersebut mempunyai kegiatan ekonomi yang pesat
disamping itu juga Kecamatan Ciomas memiliki jumlah penduduk yang cukup
banyak. Hal ini merupakan pasar potensial bagi PT. Unilever Indonesia Tbk
selaku produsen Royco.
4.3. Karakteristik Responden
Hasil survey menunjukkan bahwa semua responden pernah mengkonsumsi
Royco, Karakteristik responden secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan informasi pada Tabel 1, maka dapat digambarkan berbagai
karakteristik responden. Berkaitan dengan pendidikan responden, sebagian besar
responden berpendidikan SLTA/Sedarajat. Sementara sebagian besar responden
mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga.
Jumlah pengeluaran bulanan dari responden bervariasi. Kebanyakan
responden jumlah pengeluaran uang bulanannya berkisar antara Rp. 400.000 –
Rp. 1.000.000. Sementara secara keseluruhan, sebagian besar responden anggota
keluarganya berjumlah 5 dan 6 orang.
61
Tabel 1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden untuk Masingmasing Karakteristik
Karakteristik
Pendidikan
SD/Sederajat
SLTP/Sederajat
SLTA/Sederajat
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
Total
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta/Pengusaha
Petani/Nelayan
TNI/Polri
Pegawai Negeri sipil
Karyawan Swasta
Dokter
Guru
Total
Pengeluaran (Rp)
400.000 – 1.000.000
1.000.001 – 2.000.000
2.000.001 – 4.000.000
4.000.001 – 8.000.000
8.000.001 – 16.000.000
> Rp. 16.000.000
Total
Jumlah Anggota Keluarga (orang)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Total
Jumlah (orang)
%
21
14
44
6
11
4
100
21
14
44
6
11
4
100
66
7
1
3
7
15
1
1
100
66
7
1
3
7
15
1
1
100
44
30
15
4
3
4
100
44
30
15
4
3
4
100
2
15
21
24
24
5
3
4
0
2
100
2
15
21
24
24
5
3
4
0
2
100
62
V.
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN ROYCO
Proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan pasca pembelian (Engel et al. 1995). Deskripsi kelima tahap
tersebut mengacu kepada pertanyaan pada kuesioner yang terdapat pada Lampiran
3.
5.1. Pengenalan Kebutuhan
Perilaku proses keputusan pembelian dimulai dengan pengenalan
kebutuhan, yang didefinisikan sebagai suatu persepsi atas perbedaan antara
keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk menggugah
dan mengaktifkan proses kebutuhan (Engel et al. 1995). Konsumen perlu
mengetahui dan mengenali apa kebutuhannya sebelum melakukan pembelian.
Kebutuhan akan Royco dimulai pada kesadaran akan manfaat utama bila
mengkonsumsi Royco. Pada Tabel 2 digambarkan sebaran jumlah dan persentase
responden berdasarkan manfaat utama mengkonsumsi Royco.
Tabel 2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Manfaat
Utama Mengkonsumsi Royco
Manfaat Utama
Melezatkan masakan
Terdapat resep dibelakang kemasan
Penggunaan mudah/praktis
Murah
Total
Jumlah (orang)
58
19
12
11
100
%
58
19
12
11
100
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa responden cenderung mengkonsumsi
Royco untuk manfaat utama melezatkan masakan.
63
Tabel 3. Sebaran
Jumlah
dan
Persentase
Responden
Setiap Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi Royco
Alasan
Rasa
Ingin mencoba
Harga yang terjangkau
Aroma
Variasi
Total
Jumlah (orang)
48
23
14
13
2
100
untuk
%
48
23
14
13
2
100
Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa rasa merupakan
alasan/motivasi pertama kali yang cenderung diutarakan oleh sebagian besar
responden. Sementara itu Aroma merupakan alasan kedua terbanyak yang
diutarakan oleh responden. Berkaitan dengan Rasa yang cukup besar tersebut,
dapat dilihat pada Lampiran 18 bahwa sebesar 75 persen responden berpendapat
memang Royco melezatkan masakan.
Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian berikutnya ditentukan
juga oleh faktor tingkat keterlibatan, yang turut menentukan tingkat loyalitas
konsumen. Informasi mengenai tingkat keterlibatan responden terhadap Royco
dideskripsikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran Jumlah dan
Tingkat Keterlibatannya
Persentase
Tingkat Keterlibatan (Jika Tidak
Membeli Royco)
Biasa saja
Merasa ada yang kurang
Total
Responden
Berdasarkan
Jumlah (orang)
%
72
28
100
72
28
100
Informasi pada Tabel 4 menggambarkan bahwa responden cenderung
memiliki tingkat keterlibatan biasa saja jika tidak membeli Royco. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsumen kurang loyal terhadap Royco, sehingga perlu
64
ditambah kegiatan promosi yang mengakibatkan konsumen lebih loyal terhadap
Royco.
Tabel 5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden
Pilihan Konsumsi Rasa Royco yang sering dibeli
Pilihan Konsumsi Royco
Ayam
Sapi
Terasi
Bumbu sayur asam
Total
Jumlah (orang)
50
45
2
3
100
Berdasarkan
%
50
45
2
3
100
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa sebagian responden cenderung
memakai Royco rasa ayam dan sapi. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi
perusahaan bahwa promosi dari rasa-rasa baru dari Royco harus lebih gencar
supaya konsumen Royco lebih mengenal rasa-rasa Royco yang baru.
5.2. Pencarian Informasi
Setelah mengenali kebutuhan konsumen terhadap Royco, sehingga
konsumen termotivasi untuk membeli, tahap berikutnya yang dilakukan oleh
konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian informasi didefinisikan sebagai
aktivitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan jangka
panjang (Engel et al. 1995). Pencarian informasi yang dilakukan baik pencarian
internal (peneropongan ingatan), maupun pencarian eksternal (pengumpulan
informasi dari pasar). Dengan pencarian informasi, konsumen akan membuat
pilihan konsumsi yang lebih baik dan mengembangkan dasar pengetahuan yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Sumber utama informasi yang diperoleh konsumen berasal dari berbagai
macam media antara lain berupa media cetak (koran,majalah), media elektronik
65
(televisi,radio) dan dari perorangan (anggota keluarga/saudara, teman/kenalan).
Informasi mengenai sumber informasi yang diperoleh responden dideskripsikan
pada Tabel 6.
Tabel 6. Sebaran Jumlah dan Persentase
Sumber Informasi Tentang Royco
Sumber Informasi
Televisi
Koran/majalah
Teman/kenalan
Iklan di Supermarket
Total
Responden
Jumlah (orang)
90
8
1
1
100
Berdasarkan
%
90
8
1
1
100
Berdasarkan informasi pada Tabel 6, dapat digambarkan bahwa responden
cenderung memperoleh informasi mengenai Royco melalui media televisi. Hal ini
didukung oleh gencarnya pelaksanaan iklan mengenai Royco yang dilakukan oleh
Unilever pada setiap stasiun televisi dengan frekuensi yang tinggi, maka peluang
untuk melihat iklan Royco juga besar pada setiap responden. Dengan kondisi
demikian, dapat dikatakan bahwa promosi melalui iklan di televisi bagi Royco
sangat efektif dan berperan besar dalam menumbuhkan brand awareness
konsumen mengenai Royco.
Salah satu cara untuk memperkenalkan dan mempromosikan Royco adalah
melalui iklan dan promosi, dimana proses penyampaiannya pada konsumen sangat
penting diperhatikan oleh Unilever. Informasi mengenai unsur utama dari iklan
dan promosi yang paling diperhatikan konsumen disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Reponden Berdasarkan Unsur
Utama Dari Iklan yang Paling Diperhatikan
Unsur Iklan
Cara penyampaian pesan
Isi pesan
Tokoh pembawa pesan
Total
Jumlah (orang)
47
33
20
100
%
47
33
20
100
66
Berdasarkan hasil survey pada tabel 7, memperlihatkan bahwa cara
penyampaian pesan cenderung merupakan bagian yang penting dan menarik bagi
sebagian besar responden dalam memperhatikan suatu iklan. Sedangkan isi pesan
merupakan merupakan terbanyak kedua yang penting dan menarik bagi sebagian
lain responden dalam memperhatikan suatu iklan.
Informasi produk merupakan salah satu informasi yang melekat secara
langsung pada produk. Untuk penelitian ini, informasi produk khususnya
berkaitan dengan informasi manfaat dan hasil dari pemakaian Royco. Royco
merupakan produk pelezat masakan dengan rasa dan kandungan bahan baku yang
beragam, maka diperlukan informasi tentang variasi rasa dan kandungan bahan
baku Royco. Sehingga konsumen dapat menyesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhannya. Informasi mengenai informasi produk yang diperhatikan oleh
responden pada kemasan Royco digambarkan dalam Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis
Informasi Produk yang Paling Diperhatikan oleh Responden
Jenis Informasi Produk
Manfaat dan hasil
Kandungan bahan baku
Tidak memperhatikan
Variasi rasa royco
Pusat informasi dan pelayanan keluhan
Total
Jumlah (orang)
29
28
26
11
6
100
%
29
28
26
11
6
100
Berdasarkan informasi pada Tabel 8, terlihat bahwa manfaat dan hasil
adalah informasi produk yang paling banyak mendapatkan perhatian dari
responden. Hal ini merupakan tantangan bagi Royco untuk membuat informasi
manfaat dan hasil konsumen Royco benar-benar dapat terwujud, sehingga dapat
memuaskan konsumen dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Royco.
67
Royco memiliki manfaat yang berbeda-beda pada setiap variasi rasanya.
Tabel 9 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden mengetahui manfaat
Royco selain sebagai penyedap masakan.
Tabel 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pengetahuan Mengenal Manfaat Royco Selain Sebagai penyedap
masakan
Pengetahuan
Tidak
Ya
Total
Jumlah (orang)
87
13
100
%
87
13
100
Menurut Tabel 9, mayoritas responden mengenal manfaat Royco hanya
sebagai Penyedap masakan. 87 persen responden tidak tahu manfaat Royco selain
penyedap masakan. Hal ini merupakan tantangan bagi Royco dalam iklan dan
promosi, agar manfaat Royco selain penyadap masakan harus lebih sering
disampaikan.
5.3. Evaluasi Alternatif
Setelah pencarian informasi, tahap ketiga adalah evaluasi alternatif, yaitu
konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dan memilih alternatif untuk
memenuhi kebutuhan (Engel et al. 1995). Pada tahap ini, konsumen juga
menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan, yang merupakan atribut yang
digunakan dalam menilai alternatif pilihan. Sehingga dapat memberikan manfaat
yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.
Pertimbangan utama bagi responden dalam memilih Royco digambarkan
pada Tabel 10. Variabel-variabel inilah yang menjadi alasan bagi responden
dalam memutuskan untuk mengkonsumsi Royco.
68
Tabel 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pertimbangan Utama dalam Memilih Royco
Pertimbangan Utama
Jumlah (orang)
Rasa
62
Harga
16
Kemudahan mendapatkan
8
Variasi rasa
7
Kemudahan penggunaan
5
Merek terkenal
2
Total
100
Faktor Rasa dari pemakaian Royco, merupakan atribut yang
%
62
16
8
7
5
2
100
cenderung
dijadikan pertimbangan utama dalam memilih Royco. maka hendaknya atribut ini
penting untuk lebih ditingkatkan lagi, agar konsumen Royco lebih banyak.
Bagian penting lain dari suatu produk adalah kemasan, karena konsumen
akan memberikan kesan pertama kali didasarkan pada kemasannya. Kemasan
sederhana merupakan kemasan yang pada unsur kemasannya dalam hal ini berupa
tampilan warna, informasi produk dan bahan kemasan cenderung dinilai biasa
saja. Sementara kemasan yang unik memiliki ciri khas tertentu pada unsur
kemasannya. Kemasan modern dimaksudkan sebagai kemasan dengan bentuk
kemasan, bahan kemasan dan tampilan warna yang mengikuti mode dan
perkembangan zaman. Tabel 11 berikut ini akan disajikan informasi dari kemasan
yang diinginkan oleh responden.
Tabel 11. Sebaran
Jumlah
dan
Persentase
Responden
Berdasarkan Kemasan yang Diinginkan oleh Responden
Kesan Kemasan
Sederhana
Unik
Modern
Total
Jumlah (orang)
53
29
18
100
%
53
29
18
100
69
Kemasan sederhana adalah kemasan yang paling banyak diinginkan oleh
responden, dalam hal ini responden menginginkan kemasan yang tampilan warna,
informasi produk dan bahan kemasan cenderung dinilai biasa saja. Sementara
kemasan yang unik merupakan kemasan terbanyak kedua yang diinginkan oleh
responden. Kemasan yang sederhana tersebut sesuai dengan karakter responden
yang merupakan ibu rumah tangga. Berkaitan dengan bentuk kemasan ini, dapat
dilihat pada Lampiran 13 yang menunjukkan 95 persen responden berpendapat
bahwa bentuk kemasan Royco sudah cukup memuaskan konsumen. Hal ini
menunjukkan target pasar Royco untuk Ibu rumah tangga.
Berdasarkan Tabel 12, maka dapat disimpulkan bahwa responden
cenderung sudah puas dengan ukuran kemasan pada Royco saat ini yaitu ukuran
Sachet (10 g). Sehingga Royco dapat memprioritaskan untuk memproduksi Royco
kemasan botol ukuran Sachet (10 g).
Tabel 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Ukuran
Kemasan yang Diinginkan Responden
Ukuran Kemasan
Sachet (10 g)
Sachet (100 g)
Total
Jumlah (orang)
77
23
100
%
77
23
100
5.4. Keputusan Pembelian
Setelah tahap evaluasi alternatif, dimana para konsumen membuat susunan
daftar peringkat alternatif pilihannya, Royco yang dinilai dapat memecahkan
masalah dan merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada, akan dibeli oleh
konsumen. Tabel 12 disajikan berbagai alasan pemilihan variasi jenis yang disukai
dan sering dikonsumsi tersebut.
70
Alasan yang paling banyak dikemukakan oleh responden adalah Rasa yang
telah terbukti Royco dapat melezatkan masakan. Sementara itu mudah didapat
merupakan alasan terbanyak kedua yang dikemukakan oleh sebagian responden
yang lain. Alasan memilih variasi rasa Royco yang disukai yang akan dijelaskan
pada tabel 13.
Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden
Alasan Memilih Variasi Rasa Royco yang Disukai
Alasan
Rasa
Mudah didapat
Aroma
Cocok dengan selera keluarga
Manfaat danhasilnya terbukti
Total
Jumlah (orang)
65
23
8
3
1
100
Berdasarkan
%
65
23
8
3
1
100
Informasi tentang tempat pembelian Royco yang dipilih, digambarkan
dalam Tabel 14. Berdasarkan Tabel 14 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
warung adalah tempat pembelian yang dipilih oleh sebagian besar responden.
Kemudian, tempat pembelian Toko/minimarket dan Pasar swalayan/supermarket
mempunyai jumlah yang sama banyaknya dipilih responden. Berkaitan dengan hal
ini dapat dilihat pada Lampiran 13, di mana sebesar 25 persen responden merasa
kesulitan mendapatkan Royco di tempat pembelian yang biasa didatanginya.
Walaupun responden yang puas mencapai 75 persen, namun Royco perlu juga
untuk terus menjaga ketersediaan Royco, khususnya di Warung.
Tabel 14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tempat
Pembelian Royco yang Dipilih
Tempat Pembelian
Warung
Toko/minimarket
Pasar swalayan/supermarket
Total
Jumlah (orang)
78
11
11
100
%
78
11
11
100
71
Setelah mengetahui tempat yang disukai oleh responden dalam pembelian
Royco, alasan yang digunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut juga
perlu untuk diketahui. Hal ini akan dideskripsikan pada Tabel 15. Dekat dengan
rumah merupakan alasan yang cenderung lebih banyak dikemukakan oleh
responden. Sementara alasan Harga lebih murah merupakan alasan kedua
terbanyak yang dikemukakan oleh responden. Sehingga Royco dapat lebih
memprioritaskan ketersediaannya pada supermarket atau minimarket yang dekat
dengan lokasi tempat tinggal konsumen serta harga yang lebih bersaing
Tabel 15. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Alasan Memilih Tempat Pembelian
Alasan
Dekat dengan rumah
Harga lebih murah
Nyaman dan praktis
Sekalian berbelanja bulanan
Pelayanan memuaskan
Total
Jumlah (orang)
63
22
7
5
3
100
%
63
22
7
5
3
100
Baru-baru ini Royco telah melakukan edukasi mengenai frekuensi
penggunaan yang lebih sering untuk
meningkatkan tingkat ketergantungan
konsumen, melalui iklan dan promosi yang dilakukannya.
Informasi terhadap media yang berpengaruh dalam menumbuhkan brand
awareness konsumen memang dibutuhkan oleh produsen, tetapi informasi
terhadap media yang berpengaruh terhadap pembelian juga sangat dibutuhkan,
terutama dalam upaya pemilihan media yang efektif dan efisien untuk
mempromosikan produknya agar berhasil di pasar. Tabel 16 akan menyajikan
informasi mengenai berbagai media yang mempengaruhi responden dalam
pembelian Royco.
72
Tabel 16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Media
yang Paling Berpengaruh dalam Pembelian
Media
Televisi
Keluarga/saudara
Penjual
Koran/majalah
Teman/kenalan
Radio
Total
Jumlah (orang)
82
6
6
4
1
1
100
%
82
6
6
4
1
1
100
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa televisi adalah media yang
paling efektif mempengaruhi responden dalam pembelian Royco. Berarti iklan
yang ditampilkan Royco di televisi selama ini tidak hanya menumbuhkan brand
awareness saja di benak konsumen, tetapi lebih jauh lagi mempengaruhi
keputusan pembelian Royco. Hal ini dibuktikan pada Tabel 17, di mana hasil
survey memperlihatkan pengaruh iklan dan promosi penting untuk membuat
konsumen tertarik untuk mencoba Royco. Berkaitan dengan hal tersebut adalah
karena alasan pertama kali responden tertarik menggunakan Royco cenderung
ingin mencoba sesuatu yang baru, seperti telah ditunjukkan pada Tabel 6.
Besarnya pengaruh iklan dan promosi ini turut didukung juga oleh pemilihan
media informasi yang tepat untuk berpromosi.
Tabel 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Besar
Pengaruh Iklan dan Promosi terhadap Keputusan
Pembelian
Pengaruh Iklan
Membuat anda tertarik untuk mencoba
Membuat anda membeli
Tidak ada pengaruh
Total
Jumlah (orang)
66
22
12
100
%
66
22
12
100
73
Menurut hasil survey, orang lain dalam hal ini teman/kenalan merupakan
salah satu sumber informasi yang dapat membuat konsumen tertarik untuk
membeli Royco disamping pengaruh utama dari televisi. Hal ini dikarenakan
dalam menentukan keputusan pembeliannya, terkadang konsumen memerlukan
pendapat atau saran dari orang lain di sekitar lingkungan sosialnya yang pernah
mencoba/membeli Royco, seperti terlihat pada Tabel 17. Televisi memang
pengaruh utama yang sangat kuat dalam pembelian Royco, tetapi setelah itu
konsumen tak jarang mendiskusikannya dengan orang lain sebagai bahan
pertimbangan lain, sedangkan keputusan pembelian tetap ditangan konsumen.
Untuk itu Royco harus dapat memuaskan konsumen yang menggunakan
produknya, sehingga mereka dapat merekomendasikan reaksi positifnya terhadap
calon konsumen lain.
Tabel 18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Pengaruh Teman/Kenalan dalam Menyarankan Pembelian
Pengaruh Teman/Kenalan
Jumlah (orang)
Sekedar menyarankan dan memberi
60
informasi
Meminta anda membeli
11
Tidak berkomentar
29
Total
100
Menurut
hasil
survey,
faktor
teman/kenalan
(Tabel
%
60
11
29
100
18)
dalam
mempengaruhi pembelian Royco. Menurut 60 persen responden pengaruh
teman/kenalan dalam menyarankan pembelian adalah sekedar menyarankan dan
memberi informasi. Dari Tabel 19, responden menilai Teman/kenalan cukup
penting dalam mempengaruhi pembelian Royco. Dari Tabel 20 terlihat bahwa
74
responden cenderung menilai informasi kandungan bahan baku Royco sudah
lengkap.
Tabel 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Kepentingan Faktor Teman/kenalan mempengaruhi Pembelian
Royco
Kepentingan
Sangat tidak puas
Tidak puas
Cukup Puas
Puas
Sangat Puas
Total
Jumlah (orang)
45
32
14
6
3
100
%
45
32
14
6
3
100
Tabel 20. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Kelengkapan Informasi Bahan Baku Royco
Informasi Bahan Baku Royco
Lengkap
Tidak lengkap
Total
Jumlah (orang)
77
23
100
%
77
23
100
5.5. Pasca Pembelian
Setelah
memiliki
Royco
yang
diinginkan
dan
membandingkan
kenyataan/hasilnya dengan pertimbangan awal, maka akan terbentuk sikap
tertentu. Hal ini akan mempengaruhi nilai pembelian selanjutnya di masa yang
akan datang. Tanggapan konsumen terhadap Royco yang dibelinya, dinyatakan
dengan tingkat kepuasan yang mereka miliki setelah melakukan pembelian
Royco. Berbagai tingkat kepuasan konsumen setelah membeli Royco akan
digambarkan pada Tabel 21 berikut ini.
75
Tabel 21. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat
Kepuasan Konsumen pada Royco
Sikap
Jumlah (orang)
59
37
4
100
Puas
Biasa saja
Tidak puas
Total
%
59
37
4
100
Berdasarkan Tabel 21, maka terlihat bahwa sebagian besar responden
menyatakan puas terhadap penggunaan Royco. Untuk itu Royco harus
mempertimbangkan
strategi-strategi
untuk
mempertahankan
bahkan
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap Royco yang disusun dalam bab 8,
berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Kepuasan dapat menimbulkan loyalitas terhadap Royco. Hal ini diketahui
dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah ketersediaan Royco. Pada
Tabel 22 akan disajikan informasi tentang loyalitas responden melalui
tindakannya jika dalam pembelian, Royco yang dicari tidak ada.
Tabel 22. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tindakannya Jika Royco yang Dicari Tidak Ada
Tindakan Konsumen
Beli Royco rasa lain
Beli penyedap merek lain
Pergi ke tempat lain
Tidak jadi membeli
Total
Jumlah (orang)
46
32
21
1
100
%
46
32
21
1
100
Berdasarkan Tabel 22 diatas, membeli Royco rasa lain adalah tindakan
yang cenderung dilakukan jika Royco yang dicari tidak ada. Hal ini menunjukan
responden sudah loyal terhadap merek Royco.
76
Loyalitas konsumen Royco, juga dapat dilihat pada sikap yang dilakukan
jika
Royco yang dibelinya mengalami kenaikan harga. Tabel 23 berikut ini
menggambarkan berbagai sikap konsumen jika terjadi kenaikan harga pada
Royco.
Tabel 23. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya
Jika Terjadi Kenaikan Harga pada Royco
Tindakan Konsumen
Jumlah (orang)
Tetap membeli Royco
46
Membeli Penyedap masakan lain yang lebih
45
murah
Tidak jadi membeli
9
Total
100
%
46
45
9
100
Berdasarkan Tabel 23 terlihat bahwa responden cenderung akan tetap
membeli Royco bila terjadi kenaikan harga. Tetapi penting juga untuk
mempertimbangkan responden yang membeli penyedap masakan merek lain yang
lebih murah dan yang tidak jadi membeli bila terjadi kenaikan harga pada Royco,
karena memiliki persentase yang tidak sedikit. Sementara tindakan yang
dilakukan jika ada merek penyedap lain yang melakukan promosi dengan
melakukan discount atau potongan harga digambarkan pada Tabel 24 berikut ini.
Tabel 24. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikapnya
Jika Ada Merek Penyedap Lain yang Melakukan Discount atau
Potongan Harga
Tindakan Konsumen
Tidak beralih/tidak terpengaruh
Beralih ke merek lain
Total
Jumlah (orang)
53
47
100
%
53
47
100
77
Dari Tabel 24 terlihat bahwa responden cenderung tidak akan beralih dari
Royco walaupun ada merek penyedap lain yang melakukan discount atau
potongan harga. Tetapi hal ini patut diwaspadai karena terdapat persentase yang
signifikan sebesar 47 persen konsumen yang akan beralih ke merek lain yang
melakukan potongan harga tersebut jika ada. Berdasarkan informasi pada Tabel
23 dan 24, maka disarankan agar Royco tidak meningkatkan harga, supaya tetap
mempertahankan konsumen yang telah ada sekarang. Kemudian, loyalitas
konsumen juga terlihat dari keputusan pembelian ulangan yang digambarkan pada
Tabel 25 berikut ini.
Tabel 25. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden
Sikapnya Terhadap Pembelian Ulangan Royco
Tindakan Konsumen
Akan membeli ulang
Tidak akan membeli ulang
Total
Jumlah (orang)
94
6
100
Berdasarkan
%
94
6
100
Berdasarkan Tabel 25 terlihat bahwa responden cenderung menyatakan
akan membeli ulang Royco. Akan lebih baik apabila Royco perlu memperbaiki
beberapa bauran pemasarannya untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini
akan dijelaskan lebih lanjut pada bab 8 mengenai implikasi studi perilaku
responden terhadap strategi pemasaran Royco.
Deskripsi-deskripsi di atas, menggambarkan seluruh tahap-tahap dalam
proses keputusan pembelian Royco. Rangkuman proses keputusan ini, dapat
dilihat pada Tabel 26 berikut ini.
78
Tabel 26. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Royco
Tahap
I. Pengenalan Kebutuhan
a. Manfaat
b. Alasan
c. Keterlibatan
d. Rasa Royco
II. Pencarian Informasi
a. Sumber Informasi
b. Unsur iklan dan promosi yang
diperhatikan
c. Informasi Produk
d. Manfaat yang Paling Banyak
Diketahui
III. Evaluasi Alternatif
a. Pertimbangan Utama
b. Kemasan
c. Ukuran Kemasan
IV. Keputusan Pembelian
a. Alasan membeli Royco
b. Tempat Pembelian
c.
Alasan
Memilih
Tempat
Pembelian
d. Media Utama yang Berpengaruh
e. Pengaruh Iklan dan Promosi
f. Faktor Teman/kenalan
g Kelengkapan Informasi Bahan
Baku
V. Pasca Pembelian
a. Tingkat Kepuasan
b. Loyalitas
• Jika
mengalami
masalah
ketersediaan
• Jika mengalami kenaikan harga
• Jika merek lain melakukan
potongan harga
c. Pembelian Ulangan
Secara keseluruhan
Melezatkan masakan
Rasa
Biasa saja
Ayam dan Sapi
Televisi
Cara penyampaian pesan
Manfaat dan hasil dari Royco
Melezatkan Masakan
Rasa
Sederhana
Sachet (8 g)
Rasa
Warung
Dekat dengan rumah
Televisi
Membuat anda tertarik untuk mencoba
Cukup penting
Lengkap
Puas
Beli Royco rasa lain
Tetap membeli Royco
Tidak beralih/tidak terpengaruh
Membeli ulang
79
VI.
KERAGAAN ATRIBUT ROYCO
Pembahasan keragaan atribut Royco, baik berupa nilai tingkat kepentingan
masing-masing atribut Royco dan tingkat pelaksanaan (kinerja) pada masingmasing atribut Royco, adalah berdasarkan data yang diperoleh dari Lampiran 4
dan 6. Atribut yang paling penting ditandai dengan skor rata-rata tingkat
kepentingan yang terbesar. Sementara atribut yang pelaksanaannya tertinggi
ditandai dengan skor rata-rata tingkat Pelaksanaan yang terbesar.
Hasil pengolahan terhadap data pada Lampiran 4 dan 5 untuk menentukan
tingkat kepentingan atribut Royco menurut responden secara keseluruhan,
menggunakan uji Friedman yang disajikan pada Lampiran 12. Kemudian, data
pada Lampiran 6 dan 7 untuk menentukan tingkat pelaksanaan atribut Royco
menurut responden secara keseluruhan, menggunakan uji Friedman yang disajikan
pada Lampiran 13. Untuk kemudahan pengkategorian tingkat kepentingan maka
digunakan pembagian kelas tingkat kepentingan :
Untuk menentukan rentang skor responden pada penelitian ini dibuat skala
numeric dengan rumus sebagai berikut :
Rs = (500 – 100)
5
Rs = 80
Ukuran jawaban responden :
1. Nilai/skor terkecil yang mungkin diperoleh adalah 100
2. Nilai/skor terbesar yang mungkin diperoleh adalah 500
Jadi besar range untuk setiap kelas adalah sebesar (500-100)/5 = 80
80
Tabel 27. Kategori Rata-rata Skor Tingkat Kepentingan Atribut Royco
dari Seluruh Responden
Atribut
Skor Total
Kategori
Yi
Urutan
Kemudahan memperoleh
(Ketersediaan)
Rasa
Pusat informasi dan
Pelayanan keluhan
Aroma
Informasi Produk
Kemudahan penggunaan
Iklan dan promosi
Harga
Variasi rasa
Merek
M S G yang terkandung
Variasi ukuran kemasan
Bentuk kemasan
Serbuk
Kekeruhan air sayur
418
Penting
4,18
1
414
413
Penting
Penting
4,14
4,13
2
3
406
404
403
390
388
384
382
375
374
365
354
335
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Penting
Cukup Penting
4,06
4,04
4,03
3,9
3,88
3,84
3,82
3,75
3,74
3,65
3,54
3,35
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan :
(1) Angka rata-rata skor tingkat kepentingan berdasarkan hasil pengolahan dari Lampiran
4.
(2) Skor tingkat kepentingan meliputi : 1 = tidak penting, 2 = kurang penting,
3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting
6.1. Tingkat Kepentingan Atribut
Tingkat kepentingan digunakan untuk melihat sejauh mana kepentingan
suatu atribut menurut pendapat responden. Untuk melihat tingkat kepentingan
terhadap atribut-atribut dari seluruh responden diukur dari rata-ratanya. Urutan
dimulai dari rata-rata skor tingkat kepentingan tertinggi sampai terendah. Hal ini
disajikan pada Tabel 27.
Dari hasil perhitungan Uji Friedman (Lampiran 12) disimpulkan bahwa
tingkat kepentingan atribut-atribut Royco memiliki perbedaan yang nyata pada
taraf 5 persen, maka berarti urutan kategori tingkat kepentingan atribut-atribut
Royco pada Tabel 26 menjadi bermakna dan penting untuk diperhatikan oleh
81
Royco. Berdasarkan Tabel 26 dapat disimpulkan bahwa responden cenderung
menilai semua atribut dikategorikan penting kecuali kekeruhan air dengan tingkat
kepentingan cukup penting.
Kemudahan memperoleh (ketersediaan) adalah informasi produk yang
cenderung diperhatikan oleh responden, Lampiran 17 memperlihatkan bahwa 50
persen responden menilai atribut tersebut sangat penting dan 28 persen responden
menilai penting. Sementara pada Lampiran 18 terlihat bahwa responden
cenderung menilai Royco mudah didapat dan tersedia di mana-mana. Untuk itu
Royco perlu mempertahankan ketersediaannya pada tempat-tempat pembelian
yang sering didatangi oleh konsumen, untuk mempertahankan loyalitas
konsumen. hal tersebut pelu dilakukan mengingat responden cenderung membeli
merek penyedap masakan lain bila variasi rasa Royco yang dicarinya tidak ada
sebanyak 32 persen (Tabel 22). Kemudahan memperoleh (ketersediaan) berarti
Royco tersedia diberbagai tempat, berdasarkan Tabel 14 tersebut, warung adalah
tempat pembelian yang dipilih oleh sebagian besar responden. Kemudian, tempat
pembelian Toko/minimarket dan Pasar swalayan/supermarket mempunyai jumlah
yang sama banyaknya dipilih responden. Berkaitan dengan hal ini dapat dilihat
pada Lampiran 18, di mana sebesar 25 persen responden merasa kesulitan
mendapatkan Royco di tempat pembelian yang biasa didatanginya. Walaupun
responden yang puas mencapai 75 persen, namun Royco perlu juga untuk terus
menjaga ketersediaan Royco, khususnya di Warung.
Rasa adalah informasi produk kedua yang cenderung diperhatikan oleh
responden. Menurut Tabel 3. Alasan/Motivasi Pertama Kali Mengkonsumsi
Royco adalah Rasa, sebanyak 48 persen responden memilih rasa sebagai motivasi
82
pertama kali mengkomsumsi Royco. Menurut Tabel 10. sebanyak 62 persen
responden menjadikan faktor rasa sebagai pertimbangan utama dalam memilih
Royco. Pada tahap keputusan pembelian, alasan paling banyak dikemukakan oleh
responden adalah rasa yang telah terbukti dapat melezatkan masakan, dari Tabel
13. sebanyak 65 persen responden memilih rasa sebagai alasan memilih variasi
royco. Berkenaan dengan hal tersebut diatas Royco harus lebih gencar dalan hal
promosi supaya komsumen Royco lebih mengenal rasa-rasa Royco yang baru.
Dari Tabel 5 terlihat bahwa sebagian responden cenderung memakai Royco rasa
ayam sebanyak 50 persen dan rasa sapi 45 persen.
Berkaitan dengan atribut pusat informasi dan pelayanan keluhan, pada
Lampiran 17 terlihat bahwa terdapat sebesar 46 persen responden yang menilai
atribut ini sangat penting dan 30 persen responden menilai penting. Namun
meskipun tingkat kepentingan atribut ini cukup tinggi, namun sedikit konsumen
yang mau menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya. Hal ini terlihat dari
Lampiran 18, di mana hanya terdapat 12 persen responden yang pernah
menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya kepada Royco, tetapi mereka
merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan.
Sebesar 39 persen responden menilai atribut aroma Royco sangat penting
dan 45 persen responden menilai atribut aroma Royco penting (Lampiran 17).
Berkaitan dengan atribut tersebut, pada Lampiran 18 responden cenderung tidak
berkomentar terhadap aroma Royco. Selera konsumen dalam hal aroma Royco
bervariasi, begitu pula dengan pendapat konsumen mengenai aroma Royco. Pada
Lampiran 18 terlihat bahwa sebagian kecil responden berpendapat aroma Royco
kurang menyengat, tetapi sebagian lain menganggapnya terlalu menyengat. Oleh
83
karena itu, Royco perlu mengadakan penelitian khusus untuk mengenali aroma
yang seperti apa dan bagaimana yang diinginkan oleh konsumennya.
Berkaitan dengan atribut informasi produk, Lampiran 17 memperlihatkan
bahwa 45 persen responden menilai atribut tersebut sangat penting dan 17 persen
responden menilai penting. Sementara pada Lampiran 18 terlihat bahwa 94 persen
responden Royco tidak ada komentar terhadap atribut ini, dan sekitar 6 persen
responden Royco memberikan masukan agar informasi produk Royco lebih jelas.
Untuk itu Royco perlu memperjelas informasi produk yang tertera di kemasan
Royco.
Berkaitan
dengan
atribut
kemudahan
penggunaan,
Lampiran
17
memperlihatkan bahwa 36 persen responden menilai atribut tersebut sangat
penting dan 43 persen responden menilai penting. Sementara pada Lampiran 18
terlihat bahwa sebagian kecil responden menganggap kemasan Royco tidak
nyaman karena cukup sulit disobek, dan membuat jari agak sakit dalam membuka
kemasannya sehingga Royco perlu memodifikasi kemasan agar lebih mudah
digunakan.
Berkaitan dengan atribut iklan dan promosi, pada Lampiran 17 terlihat
bahwa sebesar 35 persen responden menilai atribut ini sangat penting. Atribut ini
dinilai sangat penting karena iklan dan promosi mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, yaitu membuat konsumen tertarik untuk mencoba (Tabel
17). Berdasarkan saran dan pendapat responden pada Lampiran 18, responden
cenderung menginginkan agar iklan yang ditampilkan bagus, tetapi dalam
memberikan janji-janji jangan terlalu berlebihan sehingga konsumen tidak merasa
dibohongi atau kecewa bila ternyata hasil pemakaian tidak sesuai dengan iklan,
84
adakan discount harga untuk menarik minat konsumen, iklan dan promosi agar
lebih bagus dan intensif.
Untuk atribut harga dan merek, dari Lampiran 17 terlihat bahwa sebesar
43 persen responden menilai sangat penting pada atribut harga Royco dan terdapat
sebesar 39 persen responden menilai sangat penting pada atribut merek Royco.
Berkaitan dengan kedua atribut tersebut, terlihat pada Lampiran 18 bahwa
responden cenderung merasa puas dengan harga dan merek Royco.
Untuk variasi rasa Royco, 36 persen responden menilai bahwa atribut ini
sangat penting (Lampiran 17). Sementara pada Lampiran 18 memperlihatkan 45
persen pendapat responden yang menyatakan bahwa variasi rasa yang ditawarkan
Royco sudah beragam. Oleh karena itu, Royco penting untuk mempertahankan
bahkan meningkatkan prestasinya tersebut. Sementara untuk atribut MSG yang
terkandung, terlihat pada Lampiran 17 bahwa terdapat sebesar 35 persen
responden yang menilai atribut ini sangat penting. Pada lampiran 18, 64 persen
responden menganggap bahwa MSG Royco perlu ditambah.
Berkaitan dengan atribut variasi ukuran kemasan dan sebuk, kedua atribut
ini mendapat penilaian sangat penting dari responden dengan persentase, yaitu
sebesar 29 persen dan 22 persen (lampiran 17). Dari Lampiran 18 juga terlihat
bahwa responden sudah merasa variasi ukuran kemasan serbuk sudah cukup
memuaskan. Bentuk kemasan Royco cenderung tidak ada keluhan, terlihat dari
Lampiran 18 di mana responden berpendapat bahwa bentuk kemasan Royco
sudah cukup memuaskan konsumen.
Penilaian terhadap kekeruhan air relatif berbeda-beda antar responden. Hal
ini berkaitan langsung dengan selera masing-masing responden, di mana ada
85
responden yang suka dengan air sayurnya yang pekat dan sebagian lain suka
dengan air sayurnya yang jerni. Namun bila dibandingkan dengan atribut-atribut
lain, kekeruhan air sayur adalah prioritas terakhir yang dapat dipertimbangkan
oleh Royco dilihat dari tingkat kepentingan atribut-atribut Royco.
6.2.Tingkat Pelaksanaan (kinerja) Atribut
Tingkat pelaksanaan adalah bagaimana kinerja yang telah diberikan
perusahaan terhadap harapan pelanggannya, Untuk melihat tingkat pelaksanaan
terhadap atribut-atribut dapat dilihat dari rata-rata seluruh responden. Urutan
dimulai dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan tertinggi sampai terendah. Hal ini
disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Kategori Rata-rata Skor Pelaksanaan (Kinerja) Atribut Royco
dari Seluruh Responden
Atribut
Skor Total
Kategori
Xi
Urutan
Kemudahan memperoleh
(Ketersediaan)
Merek
Kemudahan penggunaan
Iklan dan promosi
Harga
Informasi Produk
Bentuk kemasan
Pusat informasi dan
Pelayanan keluhan
Variasi rasa
Variasi ukuran kemasan
Serbuk
M S G yang terkandung
Kekeruhan air sayur
Aroma
Rasa
406
Baik
4,06
1
405
384
364
359
348
341
340
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
4,05
3,84
3,64
3,59
3,48
3,41
3,4
2
3
4
5
6
7
8
337
330
289
278
278
233
199
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
3,37
3,3
2,89
2,78
2,78
2,33
1,99
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan :
(1) Angka rata-rata skor tingkat pelaksanaan berdasarkan hasil pengolahan dari Lampiran
8.
(2) Skor tingkat kepentingan meliputi : 1 = tidak baik, 2 = kurang baik,
3 = cukup baik, 4 = Baik, 5 = sangat baik
86
Dari hasil perhitungan Uji Friedman pelaksanaan (Lampiran 14)
disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan atribut-atribut Royco memiliki perbedaan
yang nyata pada taraf 5 persen, maka berarti urutan kategori pelaksanaan atributatribut Royco pada Tabel 28 menjadi bermakna dan penting untuk diperhatikan
oleh Royco.
6.3. Pemetaan
Atribut
Berdasarkan
Tingkat Pelaksanaan (Kinerja)
Tingkat
Kepentingan
dan
Pemetaan atribut produk berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaan dilakukan dengan memodifikasi konsep Importance Performance
Analysis. Analisis ini berguna untuk mengetahui atribut mana dari Royco yang
harus diberi prioritas lebih dibanding yang lain dalam menentukan bauran
pemasaran produk Royco tersebut.
Berdasarkan data pada Lampiran 4 dan 8, maka langkah selanjutnya
adalah memasukkan setiap skor rata-rata tersebut ke dalam masing-masing
kuadran dalam diagram kartesius/matriks. Kemudian penempatan posisi
berdasarkan garis pembagi berdasarkan nilai total rata-rata tingkat pelaksanaan
(kinerja), yaitu sebesar 3,26 dan nilai total rata-rata tingkat kepentingan yaitu
sebesar 3.87. Perhitungan posisi garis pembagi ini selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 16. Gambar 10 memperlihatkan posisi masing-masing atribut pada
setiap kuadran.
87
Keterangan :
A = Rasa
B = Aroma
C = Variasi rasa
D
E
F
G
H
= Kekeruhan air
= Harga
= Serbuk
= Variasi ukuran kemasan
= Bentuk kemasan
I
J
K
L
M
N
O
= Merek
= Kemudahan penggunaan
= Kemudahan memperoleh (ketersediaan)
= MSG yang terkandung
= Informasi produk
= Iklan dan Promosi
= Pusat informasi dan pelayanan keluhan
Gambar 10. Pemetaan Atribut Royco Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan
Tingkat Pelaksanaan
Posisi masing-masing atribut Royco sesuai dengan kuadran-kuadran
sebagai berikut :
A. Atributes to Improve (Prioritas Utama)
Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang
menurut konsumen tingkat kepentingannya tinggi namun tingkat pelaksaannya
(kinerja) rendah terhadap atribut tersebut, sehingga pihak perusahaan harus
88
meningkatkan kepuasan konsumennya. Caranya adalah perusahaan melakukan
perbaikan secara terus-menerus sehingga kinerja atribut yang ada dalam kuadran
ini dapat sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun atribut yang perlu
diprioritaskan adalah :
(1) Rasa (A)
(2) Aroma (B)
Telah dijelaskan pada tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali
mengkonsumsi Royco adalah rasa sebanyak 48 persen, Tujuan responden
menggunakan Royco adalah agar rasa dari masakan tersebut lezat atau melezatkan
masakan (Tabel 2), untuk melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang
berpengaruh adalah atribut MSG yang dikandung, menurut lampiran 18 sebanyak
64 persen dari responden menganggap M S G Royco perlu ditambah, sehingga
menurut data diatas, agar atribut rasa dari Royco bisa bergeser ke kuadran dua
perusahaan harus menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai
batas yang diperbolehkan sesuai aturan kesahatan.
Menurut tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi
Royco adalah aroma sebanyak 13 persen, pada lampiram 18 sebanyak 13 persen
responden berpendapat bahwa aroma Royco kurang menyengat, supaya kinerja
atribut aroma bergesek ke kuadran dua maka perisahaan harus meningkatkan
kinerjanya dengan cara menambah aroma pada setiap rasa Royco supaya
aromanya lebih menyengat.
B. Maintain Performance (Pertahankan Prestasi)
Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang
menurut konsumen tingkat kepentingannya tinggi dan mereka puas terhadap
89
atribut tersebut, sehingga pihak perusahaan cukup mempertahankan kinerja atribut
tersebut. Adapun atribut yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah :
(1) Harga (E)
(2) Kemudahan penggunaan (J)
(3) Kemudahan memperoleh (ketersediaan) (K)
(4) Informasi produk (M)
(5) Iklan dan Promosi (N)
(6) Pusat informasi dan pelayanan keluhan (O)
Secara keseluruhan responden menilai atribut harga, kemudahan
penggunaan, kemudahan memperoleh (ketersediaan), informasi produk, iklan dan
promosi, pusat informasi dan pelayanan keluhan sudah pada kategori baik (Tabel
28). Namun demikian, Royco tidak boleh lengah serta harus selalu melakukan
penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan inovasi yang lebih baik.
Pada Lampiran 18 terlihat bahwa responden cenderung tidak berkomentar
mengenai harga Royco. Hanya saja terdapat 4 persen responden yang berpendapat
bahwa harga Royco mahal, sehingga
disarankan harga Royco dipertahankan
terlihat dari 96 persen berpendapat bahwa harga yang ditawarkan oleh Royco
terjangkau. Untuk atribut kemudahan penggunaan. Pada Lampiran 18 terdapat 93
persen responden tidak berkomentar ini mengindikasikan bahwa responden
menganggap kemasan Royco sudah nyaman digunakan, sedangkan 7 persen
responden menyatakan kemasan Royco tidak nyaman karena cukup sulit disobek,
dan membuat jari agak sakit dalam membuka kemasannya sehingga Royco perlu
memodifikasi kemasan Royco supaya kemasan Royco mudah disobek, sehingga
90
Royco dapat terus mempertahankan atribut kemudahan penggunaan pada kuadran
B.
Atribut kemudahan memperoleh (ketersediaan), informasi produk, iklan
dan promosi, pusat informasi dan pelayanan keluhan hendaknya dapat terus
dipertahankan jangan sampai mengalami penurunan, bahkan kalau bisa terus
dikembangkan dan ditingkatkan. Atribut-atribut ini bukanlah tidak mendapatkan
keluhan dari konsumen, terlihat pada Lampiran 18 di mana sebesar 25 persen
responden merasa mengalami kesulitan dalam menemukan variasi rasa Royco
yang diinginkan pada tempat pembelian yang biasa didatangi. Sebesar 6 persen
responden berpendapat informasi produknya agar lebih jelas. Kemudian sebesar
22 persen responden yang merasa iklan Royco terlalu berlebihan. Dan sebesar 12
persen responden yang merasa nomor suara konsumen Unilever selalu sibuk dan
terkadang konsumen menunggu dalam waktu yang cukup lama untuk
menyampaikan pertanyaan dan keluhannya. Untuk itu atribut-atribut Royco pada
kuadran B ini diharapkan dapat mempertahankan prestasinya sekaligus
mengurangi keluhan-keluhan yang ada, dengan lebih memperhatikan atributatribut yang mendapatkan keluhan tersebut dan bila perlu melakukan peningkatan
kinerjanya.
C. Atributes to Maintain (Prioritas Rendah)
Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang
menurut konsumen tingkat kepentingannya rendah dan pada kenyataannya
kinerjanya tidak terlalu istimewa terhadap atribut tersebut, tetapi perusahaan perlu
melakukan perbaikan. Hal ini dilakukan karena walaupun kepentingan konsumen
akan atribut-atribut tersebut berada pada urutan yang rendah, tetapi kinerja yang
91
rendah adalah kelemahan yang harus diperhatikan agar tidak dimanfaatkan oleh
pesaing, terutama pesaing yang di mata konsumen memiliki kinerja yang sama
dengan Royco. Hanya saja prioritas perbaikan atribut-atribut dalam kuadran C di
bawah dari atribut-atribut dalam kuadran A. Adapun atribut pada kuadran ini
adalah :
(1) Kekeruhan air (D)
(2) Serbuk (F)
(3) MSG yang terkandung (L)
Atribut-atribut kekeruhan air, serbuk, MSG yang terkandung perlu
melakukan perbaikan atau peningkatan khusus. Dalam kuadran C ini perlu
diprioritaskan dua macam atribut. Pertama, atribut MSG yang terkandung. Pada
Lampiran 18 terdapat 64 persen responden yang mengatakan bahwa MSG Royco
perlu ditambah, sehingga sehingga masakan menjadi hambar. Pada Gambar 10
terlihat bahwa peningkatan sedikit saja kepentingan atribut MSG yang terkandung
akan menempatkannya pada kuadran A (prioritas utama), sehingga harus
diperhatikan oleh Royco.
Kedua, atribut serbuk, di mana peningkatan kepentingan saja pada atribut
ini, akan menempatkan atribut ini pada kuadran A. Pada Lampiran 18 terdapat 15
persen responden yang mengatakan bahwa responden tidak puas dengan
kelembutan serbuk Royco yang dirasa kurang, dan disarankan agar serbuk Royco
lebih lembut lagi. Sementara untuk atribut kekeruhan air terlihat pada Tabel 38
tergolong dalam kategori cukup baik, membuat atribut kekeruhan air memerlukan
peningkatan yang berarti agar dapat memenuhi tingkat keinginan konsumen
tersebut.
92
D. Atributes to De-emphasize (Berlebihan)
Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini, adalah atribut-atribut yang
menurut konsumen tingkat kepentingannya rendah namun mereka puas terhadap
atribut tersebut. Adapun kinerja atribut yang dapat berlebihan adalah :
(1) Variasi rasa (C)
(2) Variasi ukuran kemasan (G)
(3) Bentuk kemasan (H)
(4) Merek (I)
Ada dua macam atribut yang harus diperhatikan, yaitu atribut variasi rasa
dan merek, di mana peningkatan tingkat kepentingan sedikit saja pada atribut ini
dapat menempatkannya pada kuadran B (pertahankan prestasi). Hal tersebut perlu
dilakukan agar pada saat kedua atribut tersebut berada pada kuadran B,
perusahaan tetap siap dalam mempertahankan kinerja aktualnya.
93
VII.
IMPLIKASI STUDI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
STRATEGI PEMASARAN ROYCO
Strategi pemasaran merupakan implikasi dari hasil keragaan perilaku
konsumen, baik mengenai proses keputusan pada pembelian Royco, serta tingkat
kepentingan dan pelaksanaan (kinerja) konsumen terhadap atribut-atribut Royco.
Royco sebagai salah satu produk penyedap masakan Unilever yang merupakan
pemimpin pasar, melakukan tindakan memperluas pangsa pasar, dengan target
pasar yang berbeda dari merek-merek produk lain produksi Unilever. Strategi
pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi promosi, strategi distribusi dan
strategi harga. Keempat strategi tersebut adalah satu kesatuan dan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Penyajian strategi pemasaran ini hanya
mencakup Royco yang diteliti dengan responden ibu rumah tangga di wilayah
kecamatan Ciomas Bogor.
7.1. Strategi Produk
Pengembangan produk yang dilakukan Royco, haruslah diarahkan pada
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga produk yang ada di pasaran dapat
diterima dengan baik. Berdasarkan hasil pemetaan atribut Royco berdasarkan
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksaan (kinerja) pada Gambar 10, atributatribut rasa dan aroma berada pada kuadran A (Prioritas Utama) dengan tingkat
kepentingan yang tinggi tetapi kinerjanya masih rendah.
Berdasarkan pertimbangan utama responden dalam memilih Royco pada
Tabel 10, rasa adalah variabel utama yang paling banyak dipertimbangkan oleh
responden. Sementara itu, manfaat utama yang paling banyak dicari oleh
94
konsumen yaitu melezatkan masakan yang terlihat pada Tabel 2. Pada Tabel 3
alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi Royco adalah rasa. Royco rasa ayam
yang berfungsi melezatkan masakan adalah variasi rasa yang sering dibeli (Tabel
5). Berkaitan dengan variasi rasa yang paling banyak diketahui, disukai dan sering
dikonsumsi oleh responden dengan persentase kedua terbanyak adalah Royco rasa
sapi. Dengan mengacu kepada informasi tersebut, maka prioritas pertama strategi
produk dari Royco adalah produksi Royco rasa ayam, sedangkan prioritas kedua
adalah produksi Royco rasa sapi. Kemudian Royco juga harus meningkatkan
manfaat dan hasil pemakaian pada semua variasi rasa Royco.
Tujuan responden menggunakan Royco adalah agar rasa dari masakan
tersebut lezat atau melezatkan masakan (Tabel 2), untuk melezatkan masakan
salah satu atribut Royco yang berpengaruh adalah atribut MSG yang dikandung.
Telah dijelaskan pada Tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi
Royco adalah rasa sebanyak 48 persen, Tujuan responden menggunakan Royco
adalah agar rasa dari masakan tersebut lezat atau melezatkan masakan (Tabel 2),
untuk melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang berpengaruh adalah
atribut MSG yang dikandung, menurut lampiran 18 sebanyak 64 persen dari
responden menganggap M S G Royco perlu ditambah, sehingga menurut data di
atas, agar atribut rasa dari Royco bisa bergeser ke kuadran dua perusahaan harus
menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai batas yang
diperbolehkan sesuai aturan kesahatan.
Menurut Tabel 3 bahwa alasan/motivasi pertama kali mengkonsumsi
Royco adalah aroma sebanyak 13 persen, pada lampiram 18 sebanyak 13 persen
responden berpendapat bahwa aroma Royco kurang menyengat, supaya kinerja
95
atribut aroma bergeser ke kuadran dua maka perusahaan harus meningkatkan
kinerjanya dengan cara menambah aroma kaldu pada setiap rasa Royco supaya
aromanya lebih menyengat.
Berkaitan dengan atribut-atribut yang berada pada kuadran D (prioritas
berlebih) yaitu variasi rasa, variasi ukuran kemasan, bentuk kemasan dan merek
perlu juga dilakukan perbaikan. Walaupun pada kuadran D memiliki tingkat
kepentingan yang rendah, tetapi tingkat kinerjanya yang tinggi membuat Unilever
harus mempertimbangkannya dengan prioritas di bawah dari atribut-atribut yang
berada dalam kuadran B. Hal ini dilakukan agar jangan sampai kelemahan Royco
dimanfaatkan oleh pesaing dengan kinerja yang sama, sehingga loyalitas
konsumen terhadap Royco dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan.
Target konsumen Royco adalah ibu rumah tangga yang berada pada
jenjang usia 17 sampai 65 tahun membuat Royco harus mengetahui apa yang
diinginkan oleh konsumennya dalam hal kemasan. Responden cenderung
menginginkan kemasan Royco yang sederhana dan sebagian responden yang lain
menginginkan kemasan yang unik (Tabel 11), serta cenderung merasa puas
dengan ukuran kemasan sachet 10 gram (Tabel 12). Royco dapat memprioritaskan
untuk memproduksi Royco dengan ukuran kemasan sachet 100 gram, kemudian
ukuran kemasan Royco cair dengan menggunakan kemasan botol.
7.2. Strategi Promosi
Strategi iklan dan promosi yang utama harus ditetapkan oleh Unilever
adalah melalui media televisi, yang merupakan sumber informasi utama bagi
responden (Tabel 6) sekaligus media utama yang mempengaruhi pembelian
96
Royco (Tabel 16). Mengingat industri ini sudah tergolong sangat lama dan penuh
dengan persaingan, maka Royco perlu mempertahankan intensitas dan kualitas
iklan dan promosinya, karena dari Gambar 10 terlihat bahwa atribut sudah berada
pada kuadran B (pertahankan prestasi).
Suara Konsumen Unilever sebagai pusat informasi dan pelayanan keluhan
adalah salah satu cara Unilever untuk mempromosikan produk, terutama untuk
mendidik konsumen agar memilih produk yang baik dan bertanggung jawab. Hal
ini dilakukan supaya konsumen merasa aman memakai produk-produk Unilever.
Atribut ini penting dipertahankan dalam kuadran B adalah pusat informasi dan
pelayanan keluhan dan kemudahan memperoleh/ketersediaan (distribusi).
Sehingga brand awareness dan ketertarikan konsumen dapat ditingkatkan. Iklan
dan promosi yang gencar, perlu juga dibarengi oleh ketersediaan yang luas.
7.3. Strategi Distribusi
Pemasar perlu memiliki jaringan distribusi yang kuat dan tersebar di
semua tempat penjualan. Kemudahan memperoleh (ketersediaan) Royco adalah
atribut yang terletak pada kuadran B (Gambar 10), sehingga penting untuk
mempertahankan prestasi tersebut. Terdapatnya keluhan 25 persen responden
terhadap kesulitan mendapatkan Royco (Lampiran 18), hendaknya dapat diatasi
sehingga Royco tidak kehilangan konsumen, mengingat 32 persen responden akan
membeli penyadap masakan merek lain bila Royco yang dicarinya tidak ada
(Tabel 22). Bila hal ini benar-benar terjadi maka sangat mengancam loyalitas
konsumen untuk bertahan. Tempat pembelian Royco oleh responden cenderung di
warung, pasar swalayang/supermaket dan toko/minimarket (Tabel 14), dengan
97
kecenderungan alasan responden adalah karena lokasi tempat pembelian tersebut
dekat dengan rumah dan alasan terbanyak kedua harga lebih murah (Tabel 15).
Dengan kondisi demikian, Royco sebaiknya lebih memprioritaskan ketersediaan
dan promosi penjualannya di kedua tempat tersebut, khususnya warung yang
dekat dengan tempat tinggal konsumen, dengan situasi pada harga yang lebih
murah. Karena itu bila Royco ingin diterima di seluruh kalangan masyarakat,
Royco harus mempertahankan distribusinya dengan baik pada berbagai tempat
penjualan.
7.4. Strategi Harga
Harga merupakan atribut yang paling mendekati harga yang diinginkan
konsumen, bila dibandingkan dengan atribut-atribut yang lainnya. Menurut
lampiran 18 sebanyak 96 persen responden cenderung berpendapat harga Royco
terjangkau. Pada Gambar 10 juga terlihat bahwa atribut harga berada pada
kuadran B, yang berarti atribut ini perlu dipertahankan, harga Royco hendaknya
dipertahankan seperti yang sudah ada sekarang. Hal ini adalah karena jika Royco
mengalami kenaikan harga, maka menurut survey pada penelitian ini konsumen
Royco akan mengalami penurunan. Dari Tabel 23 terlihat bahwa jika terjadi
kenaikan harga pada Royco maka sebesar 45 persen responden akan membeli
penyedap masakan merek lain yang lebih murah. Kemudian jika ada merek
penyadap masakan merek lain yang mengadakan discount/potongan harga, maka
sebesar 47 persen responden akan beralih kepada merek lain tersebut (Tabel 24).
Hal ini dapat terjadi karena responden cenderung memiliki tingkat keterlibatan
yang biasa saja terhadap Royco.
98
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Proses pengambilan keputusan konsumen Royco pada tahap pengenalan
kebutuhan yaitu motivasi utama membeli Royco adalah melezatkan
masakan. Pada tahap pencarian informasi, sebagian besar responden
mengetahui informasi tentang Royco dari televisi. Dalam tahap evaluasi
alternatif, hal yang menjadi pertimbangan utama responden untuk membeli
Royco adalah karna rasa. Pada tahap keputusan pembelian, sebagaian
responden menyatakan bahwa responden membeli Royco karmn alasan
rasa
dan tempat pembeliannya warung karma dekat dengan rumah.
Sedangkan dalam tahap pasca pembelian, sebagian responden merasa puas
terhadap kinerja Royco dan responden loyal terhadap Royco.
2. Televisi menjadi sumber informasi utama bagi responden pada tahap
pencarian informasi, sekaligus menjadi media utama yang berpengaruh
terhadap pembelian Royco. Unsur iklan yang cenderung paling
diperhatikan oleh responden adalah cara penyampaian pesan. Sedangkan
manfaat dan hasil dari Royco merupakan atribut yang paling banyak
dijadikan pertimbangan utama oleh sebagian besar responden, dengan
melezatkan masakan sebagai manfaat yang paling banyak diketahui oleh
responden. Ukuran kemasan Royco yang cenderung diinginkan oleh
responden adalah sachet 10 gram. Sedangkan tempat pembelian yang
99
cenderung dipilih oleh sebagian besar responden adalah warung, dengan
alasan dekat dengan rumah. Sementara jumlah pengeluaran rata-rata
responden dalam pembelian adalah Rp.11.000 perbulan. Tingkat kepuasan
yang dirasakan puas oleh sebagian besar responden adalah sebagai salah
satu bagian dari tahap pasca pembelian. Sementara itu tingkat loyalitas
yang tinggi dengan tidak beralih/tidak terpengaruh pada penyedap
masakan merek lain pada saat Royco yang dicari tidak tersedia pada
tempat pembelian. Responden cenderung tetap membeli Royco jika terjadi
kenaikan harga dan tidak beralih jika penyedap masakan merek lain
melakukan potongan harga.
3. Atribut yang sangat penting adalah kemudahan memperoleh (ketersediaan)
dan rasa, sedangkan atribut yang tingkat kepentingannya berada pada
urutan terendah adalah kekeruhan air sayur Royco. Atribut dengan
penilaian kinerjanya paling baik adalah kemudahan memperoleh
(ketersediaan). Alasan responden kebanyakan adalah karena Royco mudah
didapat dan tersedia dimana-mana. Sedangkan atribut dengan penilaian
kinerjanya kurang baik yaitu rasa dan aroma.
4. Atribut-atribut yang berada pada kuadran A (prioritas utama) untuk lebih
ditingkatkan lagi adalah rasa dan aroma. Kemudian atribut-atribut yang
berada pada kuadran B (pertahankan prestasi) adalah harga, kemudahan
penggunaan, informasi produk, kemudahan memperoleh (ketersediaan),
serta pusat informasi dan pelayanan keluhan. Sementara pada kuadran C
(prioritas rendah) perlu dilakukan perbaikan terhadap atribut-atribut
kekeruhan air, serbuk dan MSG yang terkandung, Sedangkan pada
100
kuadran D (berlebihan), terdapat atribut-atribut variasi rasa, variasi ukuran
kemasan, bentuk kemasan dan merek.
8.2. Saran
Berdasarkan strategi pemasaran maka dapat disarankan beberapa hal untuk
Royco sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, maka Royco perlu meningkatkan rasa dan
aroma. Tujuan penggunakan Royco adalah melezatkan masakan, untuk
melezatkan masakan salah satu atribut Royco yang berpenganruh adalah
atribut MSG yang dikandung, sehingga agar atribut rasa dari Royco bisa
bergeser ke kuadran dua perusahaan harus menambah komposisi MSG
dalam bahan baku Royco sampai batas optimal supaya rasanya lebih gurih.
Atribut yang lain adalah aroma, aroma Royco kurang menyengat, supaya
kinerja atribut aroma bergeser ke kuadran dua maka perisahaan harus
meningkatkan kinerjanya dengan cara menambah aroma pada setiap rasa
Royco supaya aromanya lebih menyengat. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Royco.
2. Atribut kekeruhan air, serbuk dan MSG yang terkandung juga perlu
ditingkatkan dengan prioritas di bawah dari atribut dengan prioritas utama.
Untuk atribut kekeruhan air dan serbuk, sebaiknya kekeruhan air, serbuk
mengadakan penelitian mengenai selera konsumen terhadap kekeruhan air
dan serbuk agar kinerja konsumen dapat lebih ditingkatkan lagi.
Sementara untuk atribut MSG yang terkandung, Royco harus perusahaan
101
harus menambah komposisi MSG dalam bahan baku Royco sampai batas
optimal supaya rasanya lebih gurih.
3. Pelayanan pada Suara Konsumen Unilever lebih ditingkatkan, terutama
agar jangan sampai membuat konsumen menunggu lama untuk
menyampaikan saran, pendapat atau keluhannya.
4. Royco sebaiknya memprioritaskan penjualan pada pasar warung yang
dekat dengan tempat tinggal konsumen, tentunya harganya lebih murah
dari penyedap masakan merek lain.
5. Atribut dengan penilaian kinerjanya paling baik adalah kemudahan
memperoleh (ketersediaan). Alasan responden kebanyakan adalah karena
Royco mudah didapat dan tersedia di mana-mana, sehingga kenaikan
harga Royco dapat mengurangi sebagian konsumen Royco kepada
penyedap masakan merek lain dan discount harga yang dilakukan
penyedap masakan merek lain juga dapat mengurangi sebagian konsumen
Royco. Untuk sebaiknya Unilever tidak menaikkan tingkat harga Royco
sekarang.
102
DAFTAR PUSTAKA
Assael, Henry.
1992.
Consumer Behaviour and Marketing Action.
Boston:PWS-KENT Publishing Company.
Engel,
4th Ed.
James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1994. Perilaku
Konsumen. Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.
.2000.
Manajemen
Prenhallindo.
Pemasaran.
Jilid 1. Edisi
Milenium. Jakarta :PT.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Cetakan Kedua.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2002. Metode Statistika untuk Bisnis dan
Ekonomi.Cetakan kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Usman, Umran. 2003. Perilaku Mahasiswa IPB dalam Proses Keputusan Pembelian
Minuman Berserat Instan. Skripsi.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Puspita Ceria, Dini. 2004. Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian
Shampo Sunsilk. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Wahyuni, Sri Ekawati. 2004. Pedoman Teknis Penulisan Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Koentjaraningrat. 1977. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Jakarta:
Prehalindo
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi kesepuluh. Jakarta:
Prehalindo
Limbong, Wilson H. Dan Panggabean Sitorus. 1987. Pengantar Tataniaga
Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Bussines Recovery Sebuah Pendekatan
Riset. Jakarta: Gramedia.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Durianto, D., Sugiarto, dan Sitinjak, Tony. 2001. Strategi Menakklukan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Lampiran 1.
POHON INDUSTRI KIMIA HASIL PERTANIAN
Perkebunan
Kelapa/kelapa
sawit
Fatty Acid
Methyl
Esther
Fatty
Alkohol
Farmasi
Kosmetik
Fatty
Amine
FAE
Plasticizer
Pertanian
Tebu
Tetes
Tebu
GA
Tanaman Pangan
Hasil Laut
Ubi kayu
Rumput laut
Asam
Acetat
Ethanol
Tapioka
Ethyl
Acetat
SLS/SLES
Pasta gigi/farmasi
Kosmetik
Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2005
Pembersih
(shampo,dll)
Plastik
Parfum
Farmasi
MSG
Sorbitol
Sabun,
Softener
Kosmetik
Obat-obatan
Lampiran 2. Kapasitas
Produksi
Indonesia Tahun 2000-2005
dan
Produksi
Tahun
Kapasitas
2001
34.000
2002
34.000
2003
34.000
2004
34.000
2005
34.000
Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2005
Penyedap
Produksi
25.618
25.920
26.240
27.720
27.803
Masakan
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuesioner
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi “Perilaku Konsumen dalam
Proses Keputusan Pembelian Royco (Kasus Ibu Rumah Tangga Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat)” oleh Gun Gun Gunawijaya (A14101012), mahasiswa
Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kuesioner ini berkaitan dengan Royco untuk semua jenis.
SCREENING
Apakah Anda mengetahui, mengenal dan sedang mengkonsumsi Royco ?
a. Ya
b. Tidak
Bila Anda menjawab “Tidak” untuk pertanyaan tersebut, Anda tidak perlu melanjutkan
pengisian kuesioner. Terimakasih atas kerjasama Anda.
Bila Anda menjawab “Ya” untuk pertanyaan tersebut, silahkan lanjutkan ke bagian berikut.
Bagian 1.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama
....................................................................................................................................................
2. Alamat
....................................................................................................................................................
3. Pendidikan
a. SD/Sederajat
b. SLTP/Sedarajat
c. SLTA/Sederajat
d. D1
e.
f.
g.
h.
D3
D3
S1
S2
i. S3
j. Lainnya, sebutkan…………………..
4. Pekerjaan
a. Ibu rumah tangga
f. Karyawan swasta
b. Wiraswasta/Pengusaha
g. Dokter
c. Petani/Nelayan
h. Pengacara/praktisi hukum
d. TNI/Polri
i. Lainnya, sebutkan...........................................
e. Pegawai Negeri Sipil
5. Pengeluaran rumah tangga per bulan :
a. Rp. 400.000 – Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
c. Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000
d. Rp. 4.000.000 – Rp. 8.000.000
e. Rp. 8.000.000 – Rp. 14.000.000
f. > Rp. 14.000.000
6. Jumlah anggota keluarga : ……….. orang
Lanjutan Lampiran 3
Bagian 2.
I.
PENGENALAN KEBUTUHAN
1. Apa alasan/motivasi pertama kali
(jawaban boleh lebih dari satu) ?
a. Rasa
b. Aroma
c. Variasi
yang membuat Anda tertarik untuk membeli Royco
d. Harga yang terjangkau
e. Ingin mencoba
f. Lainnya, sebutkan...........................................
2. Manfaat utama apa yang Anda cari dari Royco?
a. Melezatkan masakan
b. Terdapat resep dibelakang kemasan
c. Penggunaan yang mudah/ Praktis
d. Murah
e. Menunjukkan status sosial
f. Sekadar ikut-ikutan
g. Lainnya, sebutkan...........................................
3. Apa yang Anda rasakan jika tidak membeli Royco?
a. Merasa ada yang kurang
b. Biasa saja
4. Rasa Royco apa yang sering Anda beli :
a. Ayam
d. Bumbu sayur ayam
b. Sapi
e. Lainnya, sebutkan...........................................
c. Terasi
II.
PENCARIAN INFORMASI
1. Dari manakah Anda tahu tentang Royco?
a. Iklan di koran/majalah d. Anggota Keluarga
b. Iklan di televisi
e. Teman/kenalan
c. Iklan radio
f. Lainnya, sebutkan.................................................
2. Unsur apa dari iklan dan promosi Royco yang Anda perhatikan ?
a. Tokoh pembawa pesan
b. Cara penyampaian pesan
c.
Isi Pesan
3. Informasi produk apakah yang paling Anda perhatikan pada kemasan Royco?
a. Manfaat dan hasil
b. Kandungan bahan baku
c.Tidak memperhatikan
d. Variasi jenis Royco
e. Pusat informasi dan pelayanan keluhan
4. Apakah Anda mengetahui manfaat dari Royco selain sebagai penyedap masakan ?
a. Ya
b. Tidak
5. Bila Ya, sebutkan manfaat dari Royco yang Anda ketahui (jawaban boleh lebih dari satu)
...................................................................................................................................
III.
EVALUASI ALTERNATIF
1. Saat Anda membeli Royco, yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam menentukan
pilihan Anda Royco adalah:
a. Rasa
f. Merek terkenal
b. Harga
g. Lainnya......................
c. Kemudahan mendapatkan
d. Variasi rasa
e. Kemudahan penggunaan
Lanjutan Lampiran 3
2. Bagaimana kesan kemasan Royco menurut Anda ?
a. Sederhana
c. Moderen
b. Unik
d. Lainnya, sebutkan.............................................................
3. Berapa besar ukuran kemasan Royco yang sering Anda konsumsi ?
a. Sachet (8 g)
b. Sachet (100 g)
c. Lainnya, sebutkan................................
IV.
KEPUTUSAN PEMBELIAN
1. Alasan Anda untuk membeli Royco adalah :
a. Rasa
e. Cocok dengan selera keluarga
b. Aroma
f. Kemasannya menarik
c. Mudah didapat
g. Lainnya, sebutkan................................
d. Manfaat dan hasilnya terbukti
2. Di mana biasanya Anda membeli Royco ?
a. Toko/minimarket
c. Warung
b. Pasar swalayan/supermarket
d. Lainnya, sebutkan..................................................
3. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut ?
a. Dekat dengan rumah/kos/kampus/asrama
d. Pelayanan memuaskan
b. Harga lebih murah
e. Sekalian berbelanja bulanan
c. Nyaman dan praktis
f. Lainnya, sebutkan........................
4. Media apa saja yang paling mempengaruhi Anda dalam pembelian ?
a. Keluarga/saudara
e. Televisi
b. Teman/kenalan
f. Radio
c. Penjual
g. Lainnya, sebutkan........................................
d. Koran/majalah
5. Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh iklan/promosi dalam pembelian ?
a. Membuat Anda tertarik untuk mencoba c. Tidak ada pengaruh
b. Membuat Anda membeli
6. Sejauh mana faktor teman/kenalan Anda pertimbangkan dalam melakukan pembelian
Royco ?
1. Sangat tidak penting
3. Cukup Penting
5. Sangat penting
2. Tidak penting
4. Penting
7. Seberapa jauh pengaruh teman Anda tersebut dalam pembelian Royco?
a. Memberi tahu Anda bahwa mereka pernah mencoba/membeli
b. Meminta Anda membeli
c. Tidak berkomentar
8. Rata-rata pengeluaran Anda setiap bulan untuk membeli Royco adalah :
Rp.......................................................
9. Bagaimanakah kelengkapan informasi kandungan bahan baku Royco?
a. Lengkap
b. Tidak lengkap
Lanjutan Lampiran 3
V.
EVALUASI PASCA PEMBELIAN
1. Apakah Anda merasa puas dengan jenis Royco yang biasa Anda beli ?
a. Puas
b. Biasa saja
c. Tidak puas
2. Apa yang Anda lakukan bila jenis Royco yang Anda cari tidak ada ?
a. Pergi ke tempat lain
c. Tidak jadi membeli
b. Beli Penyedap merek lain
d. Lainnya, sebutkan........
c. Beli Royco jenis lain
3. Jika harga Royco yang biasa Anda beli naik, maka Anda :
a. Akan tetap membeli Royco yang biasa Anda beli
b. Membeli Penyedap merek lain yang lebih murah
c. Tidak jadi membeli
4. Jika ada merek Penyedap lain melakukan promosi seperti diskon atau potongan harga, maka
Anda :
a. Beralih ke merek lain
b. Tidak beralih atau tidak berpengaruh
5. Setelah mengkonsumsi Royco, apakah Anda berniat membeli Royco lagi?
a. Ya
b. Tidak
Lanjutan Lampiran 3
Bagian 3.
1. Tingkat Kepercayaan (Aktual) Royco (xi)
Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan produk
Royco yang telah Anda konsumsi terhadap hal-hal berikut.
Menurut Anda, produk Royco memiliki :
Atribut
Rasa sangat gurih
Aroma menyenget
Variasi jenis sangat tidak beragam
Air sayurnya sangat keruh
Harga sangat mahal
Serbuk sangat lembut
Ukuran kemasan sangat tidak bervariasi
1
Bentuk kemasan sangat tidak menarik
Merek sangat tidak terkenal
Kemasan sangat sulit digunakan
Sangat Sulit dicari/sangat
dijual/sangat sulit diperoleh
jarang
M S G sangat terasa
Informasi produk sangat tidak lengkap
(halal, manfaat dan hasil pemakaian,
berat bersih, merek daftar, pusat
informasi, dsb)
Iklan dan promosi sangat tidak menarik
Pusat informasi dan pelayanan keluhan
sangat tidak memuaskan
Catatan : Royco adalah Semua jenis royco
2
3
4
5
Rasa sangat tidak gurih
Aroma tidak menyengat
Variasi jenis sangat beragam
Air sayurnya sangat jerni
Harga sangat murah
Serbuk sangat kasar
Ukuran
kemasan
sangat
bervariasi
Bentuk
kemasan
sangat
menarik
Merek sangat terkenal
Kemasan
sangat
mudah
digunakan
Sangat mudah dicari/banyak
tersedia di mana-mana/sangat
mudah diperoleh
M S G sangat tidak terasa
Informasi
produk
sangat
lengkap (halal, manfaat dan
hasil pemakaian, berat bersih,
merek daftar, pusat informasi,
dsb)
Iklan dan promosi sangat
menarik
Pusat informasi dan pelayanan
keluhan sangat memuaskan
Lanjutan Lampiran 3
2. Tingkat Harapan Royco (yi)
Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan produk
Royco yang telah Anda konsumsi terhadap hal-hal berikut.
Menurut Anda, produk Royco memiliki :
Atribut
Rasa sangat gurih
Aroma sangat lezat
Variasi jenis sangat tidak beragam
Air sayurnya sangat keruh
Harga sangat mahal
Serbuk sangat lembut
Ukuran kemasan sangat tidak bervariasi
1
Bentuk kemasan sangat tidak menarik
Merek sangat tidak terkenal
Kemasan sangat sulit digunakan
Sangat Sulit dicari/sangat
dijual/sangat sulit diperoleh
jarang
M S G sangat terasa
Informasi produk sangat tidak lengkap
(halal, manfaat dan hasil pemakaian,
berat bersih, merek daftar, pusat
informasi, dsb)
Iklan dan promosi sangat tidak menarik
Pusat informasi dan pelayanan keluhan
sangat tidak memuaskan
Catatan : Royco adalah Semua jenis royco
2
3
4
5
Rasa sangat tidak gurih
Aroma sangat tidak lezat
Variasi jenis sangat beragam
Air sayurnya sangat jerni
Harga sangat murah
Serbuk sangat kasar
Ukuran
kemasan
sangat
bervariasi
Bentuk
kemasan
sangat
menarik
Merek sangat terkenal
Kemasan
sangat
mudah
digunakan
Sangat mudah dicari/banyak
tersedia di mana-mana/sangat
mudah diperoleh
M S G sangat tidak terasa
Informasi
produk
sangat
lengkap (halal, manfaat dan
hasil pemakaian, berat bersih,
merek daftar, pusat informasi,
dsb)
Iklan dan promosi sangat
menarik
Pusat informasi dan pelayanan
keluhan sangat memuaskan
Lanjutan Lampiran 3
3. Tingkat Kepentingan Atribut (Wi)
Beri tanda (√ ) pada skala evaluasi 5 angka berjajar dari 1 sampai 5, berdasarkan hal-hal
berikut yang Anda nilai penting terhadap suatu produk Royco.
Menurut Anda, kepentingan ciri-ciri suatu produk Royco dibawah ini :
Atribut
1 2 3 4
Rasa
Sangat tidak penting
Aroma
Sangat tidak penting
Variasi jenis kemasan
Sangat tidak penting
Kekeruhan air sayurnya
Sangat tidak penting
Harga
Sangat tidak penting
Serbuk
Sangat tidak penting
Variasi ukuran kemasan
Sangat tidak penting
Bentuk kemasan
Sangat tidak penting
Merek
Sangat tidak penting
Kemudahan penggunaan
Sangat tidak penting
Kemudahan
memperoleh Sangat tidak penting
(ketersediaan)
M S G yang dikandung
Sangat tidak penting
Informasi produk (halal, Sangat tidak penting
manfaat
dan
hasil
pemakaian, berat bersih,
merek
daftar,
pusat
informasi, dsb)
Iklan dan promosi
Sangat tidak penting
Pusat
informasi
dan Sangat tidak penting
pelayanan keluhan
Keterangan : 1 = sangat tidak penting
2 = tidak penting
3 = sedang/biasa saja
4 = penting
5 = sangat penting
5
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Sangat penting
Saran anda untuk Royco :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Lampiran 4. Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
5
4
5
5
5
5
5
1
5
5
5
4
4
1
5
2
5
5
5
5
4
5
5
5
5
1
5
3
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
1
5
1
5
4
4
5
4
5
5
4
5
2
5
4
3
4
3
4
5
3
3
1
4
4
5
4
4
3
5
3
4
4
3
5
4
5
5
3
5
3
5
5
3
2
2
4
4
3
4
3
4
3
5
1
4
3
4
2
4
3
3
4
4
4
5
3
2
2
4
4
3
2
3
4
5
3
4
1
5
5
5
3
5
3
1
3
5
5
3
3
5
5
5
3
5
4
5
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
5
3
4
3
3
1
4
3
3
4
4
4
5
3
5
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
2
4
4
3
3
5
3
3
5
4
4
3
5
5
4
5
3
5
2
4
5
3
4
3
3
4
3
5
4
4
2
3
3
5
3
3
3
5
3
3
5
5
5
5
3
5
2
4
4
4
4
4
5
5
5
3
2
4
3
4
3
5
5
3
1
5
2
3
5
5
5
5
3
5
3
5
3
5
4
4
4
5
3
5
1
4
4
4
3
5
4
5
4
4
4
3
5
5
4
5
3
4
2
5
3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
3
5
3
5
5
5
1
5
3
4
5
5
4
4
4
4
3
5
3
2
4
3
4
4
3
5
1
5
3
5
1
4
3
1
2
4
4
2
4
4
4
5
2
3
1
4
4
2
4
3
4
5
3
5
2
5
3
5
5
5
3
5
2
5
5
1
5
5
5
4
1
5
2
5
3
3
4
4
2
5
4
4
4
5
2
5
5
5
3
5
1
5
3
3
5
5
5
3
3
4
3
5
3
3
4
3
2
5
4
4
3
5
4
5
5
5
3
5
4
5
3
3
5
5
5
5
3
4
5
5
4
Lanjutan Lampiran 4
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
4
5
5
5
5
5
1
1
5
5
4
4
5
4
1
5
4
3
5
4
5
5
4
4
1
4
4
2
5
4
4
4
5
5
4
4
2
2
5
5
5
4
5
4
3
4
4
1
5
4
5
5
3
5
3
5
4
3
5
4
4
5
4
5
3
3
1
3
5
5
3
5
3
4
2
3
4
5
4
3
4
4
3
2
5
5
3
1
3
1
2
5
4
5
3
3
1
1
3
3
3
4
5
3
1
3
4
4
5
5
5
5
3
5
2
4
5
3
5
1
2
5
5
5
3
3
3
3
3
4
5
5
4
4
1
3
5
2
5
3
5
4
3
3
3
5
3
5
5
1
4
5
3
5
3
3
3
5
3
2
4
5
3
4
2
3
5
3
5
4
5
5
3
4
1
5
4
4
5
1
4
4
3
5
3
3
2
4
5
4
3
5
2
4
5
3
5
4
4
2
5
5
3
4
3
1
3
1
5
4
4
4
3
5
3
3
3
1
5
3
3
4
3
4
5
3
5
1
5
3
4
4
4
4
3
5
2
2
5
4
4
5
3
5
4
4
1
2
5
2
5
5
4
3
3
4
5
3
5
4
4
4
5
4
1
5
4
3
5
4
4
4
4
5
5
5
5
3
5
4
4
5
4
4
2
5
5
4
5
3
5
4
5
5
3
5
3
2
5
3
4
4
5
5
5
5
5
2
5
5
5
4
5
4
3
5
3
2
4
3
5
4
2
5
4
5
4
5
5
4
4
5
3
5
2
2
5
4
5
4
5
4
3
4
3
2
5
3
5
3
5
5
2
5
2
5
5
4
5
4
4
5
5
5
2
2
3
5
5
3
5
5
5
4
1
2
5
4
5
2
4
5
3
5
1
5
4
2
5
4
4
5
4
5
3
3
3
3
5
2
5
5
4
4
3
3
5
2
5
4
4
5
3
5
4
4
4
3
5
4
4
5
5
5
3
3
4
2
4
3
5
5
5
4
2
3
5
Lanjutan Lampiran 4
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
5
5
5
5
1
5
3
1
5
2
4
4
5
5
1
4
4
5
5
2
5
5
4
5
4
5
4
5
4
2
5
4
4
5
2
4
4
1
5
3
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
3
2
5
3
1
4
2
3
1
3
4
5
4
3
4
5
4
5
2
5
1
3
5
3
1
2
3
2
5
3
5
3
5
1
5
4
3
4
5
1
4
3
5
5
4
4
4
1
5
5
3
5
4
5
5
4
5
2
3
5
2
5
5
2
1
4
5
4
4
4
4
4
4
2
3
5
5
5
3
4
5
4
4
4
3
3
1
4
5
5
2
4
4
5
5
4
3
4
2
1
2
2
4
1
4
3
4
5
4
5
5
5
5
3
5
3
1
4
2
5
2
4
4
4
5
3
3
4
3
4
2
3
4
1
3
4
4
5
1
5
5
3
5
3
5
4
2
4
3
5
2
3
3
2
5
3
5
3
4
4
4
3
5
1
3
3
4
5
3
5
5
3
5
4
5
4
5
4
1
5
3
5
4
3
5
3
5
5
1
2
4
4
5
3
3
4
3
5
4
5
5
3
4
4
5
4
5
4
4
5
3
5
5
1
5
3
5
4
3
2
4
5
4
1
4
4
4
5
2
5
5
5
5
5
5
4
5
4
3
5
3
4
5
2
1
4
5
3
4
1
4
5
5
4
4
4
4
5
3
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
5
2
5
5
1
3
3
3
3
2
5
4
5
4
4
4
3
4
1
5
5
5
5
5
5
1
4
5
4
2
5
4
5
5
2
3
4
5
4
3
5
4
5
5
2
4
4
4
5
3
5
3
5
4
4
5
5
4
4
3
5
4
4
5
3
2
3
5
3
4
3
4
5
5
3
3
3
4
5
5
5
1
3
5
5
5
4
3
4
5
5
4
3
5
5
4
4
5
3
2
5
4
4
5
1
4
4
4
5
Lanjutan Lampiran 4
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
3
3
4
5
1
5
5
5
5
4
5
5
4.14
4
3
4
4
1
5
4
5
4
4
5
5
4.06
1
3
4
3
1
5
4
5
4
4
5
5
3.84
2
3
4
2
5
3
4
5
5
4
5
3
3.35
4
3
4
1
5
5
5
3
3
4
5
5
3.88
3
2
4
3
5
3
4
3
2
3
5
5
3.54
5
3
4
3
5
5
4
3
4
4
5
3
3.74
3
3
4
4
5
5
4
3
4
4
5
5
3.65
1
3
2
5
5
5
5
3
4
4
5
5
3.82
4
2
4
4
5
5
4
3
4
4
5
5
4.03
3
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4.18
4
5
3
5
5
1
4
5
5
4
5
5
3.75
2
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4.04
N
3
4
4
4
4
5
4
5
3
4
4
5
3.9
O
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4.13
Lampiran 5. Ranking Uji Friedman Tingkat Kepentingan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
14
9
14.5
13.5
10.5
14
12.5
3
12
14.5
10.5
11
3.5
1.5
11.5
7.5
11
14
15
10
3.5
11
9.5
15
11
1.5
10.5
3.5
11.5
9
11.5
13.5
10.5
11
12.5
14.5
4.5
11
4
11
3.5
1.5
11.5
3
11
10
13.5
10
3.5
11
9.5
13.5
11
5.5
10.5
10
6.5
9
5.5
8.5
10.5
5
2.5
3
4.5
11
10.5
11
3.5
7.5
11.5
11
3.5
10
7.5
10
3.5
11
9.5
7.5
11
11
10.5
14.5
6.5
1.5
1
8.5
3
5
7
9.5
4.5
5.5
10.5
1.5
3.5
7.5
7
7.5
3.5
4.5
7.5
3
3.5
3.5
9.5
7.5
1
5.5
3
10
6.5
1.5
5.5
8.5
10.5
5
7
3
12
14.5
10.5
6
11
7.5
1.5
11
11
14
7.5
1
11
11
9.5
7.5
11
14
10.5
10
6.5
9
5.5
4
3
5
2.5
12
4.5
5.5
10.5
6
3.5
7.5
4.5
3
3.5
4.5
7.5
3
3.5
3.5
9.5
7.5
11
11
3
10
6.5
9
5.5
4
3
5
2.5
7
4.5
11
1.5
6
11
7.5
4.5
15
3.5
10
7.5
10
11
3.5
9.5
7.5
11
5.5
3
14.5
6.5
9
5.5
4
3
5
12.5
12
4.5
1.5
1.5
6
11
7.5
4.5
11
11
4.5
7.5
10
11
11
9.5
7.5
11
5.5
3
10
11.5
9
11.5
13.5
10.5
14
2.5
7
4.5
5.5
4
6
11
14.5
4.5
3
11
1
7.5
10
11
11
9.5
7.5
11
11
10.5
3.5
14
9
11.5
8.5
10.5
5
12.5
3
4.5
11
4
6
11
13
11.5
13.5
3.5
10
7.5
10
11
3.5
9.5
7.5
4.5
5.5
10.5
3.5
14
9
14.5
13.5
10.5
14
7
14.5
12
5.5
10.5
6
11
14.5
11.5
3
11
4.5
13.5
10
11
3.5
2.5
13.5
4.5
11
10.5
3.5
1.5
9
5.5
8.5
3
5
12.5
3
12
5.5
10.5
1.5
3.5
7.5
1.5
7.5
3.5
10
2
3
3.5
3.5
9.5
2
2
1.5
3
10
1.5
9
5.5
8.5
10.5
5
12.5
7
12
5.5
10.5
14
11
7.5
11.5
7.5
11
14
1
10
11
11
2.5
1
11
5.5
10.5
3.5
6.5
9
11.5
1.5
10.5
11
7
12
12
1.5
10.5
14
11
7.5
11.5
3
11
4.5
7.5
10
11
11
1
7.5
4.5
11
10.5
3.5
6.5
9
5.5
1.5
10.5
11
7
9.5
12
11
10.5
14
11
7.5
11.5
13.5
11
4.5
7.5
10
11
11
9.5
7.5
4.5
15
10.5
10
Lanjutan Lampiran 5
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
4.5
9.5
14.5
10.5
11
14
11.5
14.5
10
14
2
8.5
10.5
9
10.5
12.5
8
14
14
2.5
2
10
13.5
6
3.5
12.5
9
2.5
14
3.5
8.5
9.5
11
10.5
11
11.5
5
2.5
3
9
5.5
8.5
10.5
9
3
12.5
8
11.5
11.5
5.5
5.5
10
13.5
11.5
3.5
12.5
9
13
11.5
3.5
1.5
9.5
11
10.5
11
6.5
11.5
9
10
9
9.5
8.5
10.5
9
10.5
7.5
8
6.5
6.5
2.5
9.5
10
13.5
2.5
11
3.5
9
4
6.5
3.5
15
2
5.5
3
3.5
6.5
1
14.5
10
3.5
2
1
2.5
1.5
10.5
7.5
8
6.5
6.5
2.5
2
2
5.5
2.5
3.5
12.5
1.5
2.5
6.5
3.5
12.5
9.5
14.5
10.5
11
6.5
11.5
5.5
3
14
9.5
8.5
2.5
1.5
10.5
12.5
8
6.5
6.5
9
9.5
2
9.5
11.5
11
7.5
9
2.5
6.5
10.5
4.5
9.5
5.5
10.5
3.5
6.5
2
9
10
3.5
14.5
8.5
2.5
9
10.5
3
8
6.5
6.5
9
14.5
2
2
6
11
3.5
9
4
6.5
10.5
8.5
9.5
11
10.5
11
6.5
5
2.5
10
9
12.5
8.5
2.5
9
3
3
8
6.5
6.5
5.5
12.5
10
9.5
2.5
11
1
9
14.5
6.5
10.5
12.5
2
1.5
10.5
11
6.5
5
9
1
3.5
2
8.5
10.5
9
3
3
8
6.5
6.5
9
2
10
5.5
2.5
3.5
3.5
9
14.5
6.5
10.5
1.5
9.5
5.5
3
3.5
11.5
5
9
10
1
5.5
8.5
10.5
9
10.5
3
8
11.5
11.5
2.5
5.5
10
2
11.5
11
7.5
1.5
13
11.5
10.5
8.5
9.5
11
3
3.5
14
5
2.5
10
9
9.5
8.5
10.5
9
3
7.5
8
14
14
14
9.5
10
9.5
6
11
7.5
9
4
14
10.5
12.5
9.5
5.5
10.5
3.5
14
11.5
9
10
3.5
5.5
8.5
5
9
3
12.5
8
14
14
14
5.5
10
13.5
11.5
3.5
12.5
9
13
14
1
4.5
2
5.5
10.5
3.5
1.5
11.5
12.5
10
9
14.5
8.5
10.5
9
10.5
3
8
1.5
1.5
14
12.5
10
9.5
11.5
3.5
3.5
9
13
1.5
10.5
8.5
9.5
5.5
10.5
11
1.5
11.5
5.5
10
14
12.5
8.5
10.5
9
10.5
12.5
8
1.5
1.5
9
14.5
10
5.5
11.5
11
12.5
9
2.5
1.5
10.5
12.5
9.5
1.5
3
11
6.5
11.5
2.5
10
9
5.5
8.5
10.5
9
10.5
7.5
8
6.5
6.5
9
9.5
10
2
11.5
11
7.5
9
13
6.5
10.5
4.5
9.5
11
3
11
6.5
11.5
12.5
3
9
9.5
8.5
10.5
9
10.5
12.5
8
6.5
6.5
12
5.5
4
5.5
11.5
11
12.5
9
4
6.5
10.5
Lanjutan Lampiran 5
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1.5
8.5
10
7
10
12.5
9.5
8.5
11
9
7
8.5
14.5
12.5
10
2.5
12
4
1.5
14
4.5
9.5
9
11.5
11
3.5
10.5
9
14
9
4
8.5
10
7
10
7
9.5
8.5
11
9
3
8.5
11.5
7
10
7
7.5
11.5
1.5
14
8.5
13.5
9
11.5
11
14.5
10.5
9
14
9
11
8.5
10
12
10
12.5
9.5
8.5
11
9
10.5
8.5
7.5
1
10
11
2
11.5
3
3.5
1.5
6.5
9
11.5
3.5
10
10.5
14.5
7
9
4
8.5
1.5
3
10
2.5
1.5
1
4.5
1.5
13.5
1
14.5
3
10
2.5
12
11.5
5.5
9.5
15
2
9
3
11
14.5
10.5
9
7
1.5
14
8.5
3.5
12
2.5
12.5
9.5
8.5
11
1.5
7
8.5
3
12.5
10
7
2
11.5
11.5
9.5
12.5
9.5
9
6
3.5
7.5
3
14.5
14
9
7.5
1
10
7
2.5
7
3
2.5
1.5
9
13.5
8.5
3
7
3
14.5
12
11.5
5.5
9.5
4.5
2
1.5
1
3.5
3.5
10.5
2.5
7
9
11
8.5
10
12
10
2.5
9.5
2.5
1.5
9
3
8.5
3
7
3
13
12
4
5.5
9.5
8.5
9.5
1.5
3
3.5
3.5
3
9
7
9
1.5
8.5
10
3
10
2.5
9.5
8.5
3
9
7
8.5
3
3
1
7
12
4
11.5
3.5
12.5
9.5
9
3
11
3.5
3
2.5
7
9
7.5
8.5
10
3
10
7
9.5
8.5
11
9
1
8.5
7.5
12.5
3
11
12
4
11.5
14
1.5
4.5
9
6
11
10
3
9
1
9
11
8.5
10
3
2.5
7
9.5
8.5
11
9
10.5
8.5
7.5
12.5
10
2.5
12
4
11.5
9.5
8.5
4.5
9
11.5
3.5
3.5
10.5
9
7
9
4
8.5
10
12
10
12.5
9.5
8.5
11
9
7
8.5
7.5
7
10
7
2
11.5
11.5
3.5
12.5
2
9
11.5
11
12.5
10.5
9
7
9
7.5
8.5
10
12
10
2.5
9.5
14.5
11
9
13.5
8.5
3
12.5
10
2.5
5.5
4
5.5
3.5
4.5
13.5
9
11.5
3.5
12.5
10.5
2.5
7
1.5
14
8.5
10
12
10
12.5
1.5
8.5
11
9
3
8.5
11.5
12.5
10
7
5.5
11.5
11.5
9.5
8.5
13.5
9
11.5
11
7.5
10.5
9
7
9
7.5
8.5
3.5
12
2.5
7
9.5
14.5
6
9
7
8.5
11.5
7
10
11
4
4
11.5
3.5
12.5
6.5
9
11.5
11
10
3
2.5
7
9
14
8.5
1.5
3
10
12.5
9.5
8.5
4.5
9
13.5
8.5
11.5
3
10
14.5
7.5
11.5
11.5
3.5
4.5
13.5
9
6
11
3.5
10.5
9
7
9
Lanjutan Lampiran 5
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
7
6.5
9.5
13.5
2
9.5
13
11
13
7.5
9
9
9.37
11.5
6.5
9.5
8.5
2
9.5
5.5
11
7
7.5
9
9
8.97
1.5
6.5
9.5
4
2
9.5
5.5
11
7
7.5
9
9
8.08
3.5
6.5
9.5
2
10
2.5
5.5
11
13
7.5
9
1.5
5.92
11.5
6.5
9.5
1
10
9.5
13
3.5
2.5
7.5
9
9
8.40
7
1.5
9.5
4
10
2.5
5.5
3.5
1
1
9
9
6.29
14.5
6.5
9.5
4
10
9.5
5.5
3.5
7
7.5
9
1.5
7.26
7
6.5
9.5
8.5
10
9.5
5.5
3.5
7
7.5
9
9
6.91
1.5
6.5
1
13.5
10
9.5
13
3.5
7
7.5
9
9
7.85
11.5
1.5
9.5
8.5
10
9.5
5.5
3.5
7
7.5
9
9
8.37
7
11.5
9.5
8.5
10
9.5
5.5
11
13
7.5
9
9
9.22
11.5
14
2.5
13.5
10
1
5.5
11
13
7.5
9
9
7.34
3.5
14
2.5
13.5
10
9.5
13
11
7
14.5
9
9
8.91
7
11.5
9.5
8.5
4
9.5
5.5
11
2.5
7.5
1.5
9
8.09
14.5
14
9.5
8.5
10
9.5
13
11
13
14.5
1.5
9
9.06
Lampiran 6. Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
3
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
4
0
1
1
0
0
0
2
0
0
3
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
3
1
0
0
2
3
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
3
1
0
0
0
1
0
0
0
4
0
0
2
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
3
0
0
0
3
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
4
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
2
1
0
1
1
0
2
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
1
0
0
3
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
1
0
1
0
4
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
1
0
0
1
0
0
4
0
0
0
0
2
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
3
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
0
1
0
0
0
1
0
0
4
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
1
0
0
0
0
0
3
1
2
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
Lanjutan Lampiran 6
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
2
1
0
1
1
0
0
4
1
0
0
4
0
4
1
0
0
0
0
1
0
4
0
2
0
1
1
4
0
0
0
0
0
2
0
0
3
0
0
0
1
2
0
1
0
0
0
0
0
1
1
2
0
1
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
2
2
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
1
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
3
0
0
1
0
2
0
2
4
0
1
0
0
0
0
0
0
2
4
3
1
0
0
2
0
0
1
0
0
0
4
1
0
2
0
2
0
0
2
0
2
0
1
0
0
0
0
0
2
0
3
0
0
2
1
0
0
2
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
1
1
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
3
2
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
0
0
2
2
4
0
0
2
0
0
0
2
0
0
0
1
0
4
0
3
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
3
2
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
4
2
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
2
0
0
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
3
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
2
1
0
2
2
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
1
2
1
0
1
0
0
0
Lanjutan Lampiran 6
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
0
0
0
1
0
1
2
0
0
0
1
0
3
1
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
3
1
0
1
2
0
0
0
0
4
0
0
0
1
0
2
0
0
0
2
1
2
0
0
0
0
1
4
0
0
1
0
0
1
1
2
2
0
2
0
0
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
4
0
4
2
2
1
0
0
2
0
4
1
1
0
2
0
1
0
1
0
4
2
4
3
0
0
3
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
1
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
2
0
0
0
0
0
3
0
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
4
0
0
0
0
0
0
2
1
2
0
4
1
1
0
0
0
0
2
1
0
0
1
1
0
3
0
2
2
0
1
0
3
0
0
0
0
0
1
2
2
2
0
4
0
1
1
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
4
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
4
0
0
1
0
0
0
1
0
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
0
0
1
0
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
1
0
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
2
4
1
4
0
0
0
0
3
0
1
0
3
3
0
1
0
0
0
1
0
2
3
0
0
1
0
0
1
4
1
0
0
0
0
0
2
0
2
1
2
0
0
1
0
4
0
3
2
0
1
3
1
0
0
0
0
1
1
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
2
0
1
2
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
2
1
1
0
1
0
0
0
0
4
1
2
Lanjutan Lampiran 6
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
0
0
0
1
0
0
1
4
1
1
0
0
0.38
1
0
0
0
0
0
1
2
2
1
0
0
0.43
1
2
0
0
0
0
1
0
0
4
4
2
0.86
1
4
0
0
4
0
2
1
1
4
4
2
0.97
1
0
0
0
0
0
1
2
1
0
2
0
0.51
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0.4
1
0
0
4
0
0
1
2
0
4
4
2
0.87
0
2
0
4
0
0
0
1
0
2
2
2
0.71
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0.29
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0.37
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0.34
0
2
0
3
0
4
0
2
0
4
0
2
0.92
0
0
0
3
0
0
1
0
0
3
0
0
0.65
2
0
0
0
0
0
1
0
0
3
1
0
0.44
2
0
1
3
0
2
1
0
1
2
1
0
0.69
Lampiran 7. Ranking Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut
Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
8
4
7.5
7.5
11
8
8
4
7
6
13.5
6
10.5
8
8
8.5
4
6.5
8
5.5
10.5
11.5
4.5
5.5
5.5
7.5
4
8
4
7.5
7.5
11
8
8
8.5
2.5
6
13.5
6
10.5
8
8
13
4
6.5
8
13
10.5
4
4.5
5.5
5.5
7.5
11.5
8
14.5
7.5
15
11
8
8
4
11
6
6
13.5
10.5
8
8
4
11
6.5
8
5.5
4.5
11.5
12
5.5
5.5
7.5
11.5
8
10
15
7.5
3.5
8
8
12
11
6
6
13.5
10.5
8
8
10.5
15
6.5
8
5.5
4.5
4
12
11.5
5.5
7.5
4
8
4
7.5
7.5
11
8
8
4
7
6
13.5
13.5
10.5
8
8
4
11
6.5
8
5.5
15
4
4.5
13.5
5.5
7.5
11.5
8
10
7.5
7.5
3.5
8
8
15
2.5
6
6
13.5
10.5
8
8
8.5
4
6.5
8
5.5
10.5
11.5
4.5
5.5
5.5
7.5
4
8
10
7.5
7.5
11
8
8
4
14.5
6
6
6
10.5
8
8
4
11
6.5
8
13
4.5
11.5
12
13.5
13
7.5
11.5
8
13
7.5
7.5
11
8
8
12
2.5
6
6
6
10.5
8
8
13
11
6.5
8
13
4.5
4
12
5.5
13
7.5
11.5
8
10
7.5
7.5
11
8
8
12
2.5
6
6
6
3
8
8
4
4
6.5
8
5.5
4.5
11.5
12
5.5
5.5
7.5
11.5
8
4
7.5
7.5
11
8
8
4
7
6
6
6
3
8
8
10.5
11
6.5
8
13
4.5
11.5
4.5
15
5.5
7.5
11.5
8
4
7.5
7.5
3.5
8
8
4
7
13.5
13.5
6
10.5
8
8
4
4
6.5
8
13
4.5
11.5
4.5
11.5
5.5
7.5
4
8
4
7.5
7.5
3.5
8
8
8.5
14.5
13.5
6
6
10.5
8
8
15
4
6.5
8
5.5
13.5
11.5
4.5
5.5
13
7.5
4
8
10
7.5
7.5
11
8
8
4
13
13.5
6
6
3
8
8
4
4
13.5
8
5.5
13.5
4
12
5.5
5.5
7.5
11.5
8
14.5
7.5
7.5
3.5
8
8
12
7
6
6
6
3
8
8
4
11
13.5
8
5.5
4.5
4
12
5.5
13
15
4
8
4
7.5
7.5
3.5
8
8
12
11
13.5
6
6
3
8
8
13
11
15
8
5.5
10.5
4
4.5
5.5
13
7.5
4
Lanjutan Lampiran 7
Nomor
Responden
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
6.5
4.5
9.5
6
8.5
6
8
8
5
4
8
5.5
3
8
4
6.5
6
8
8
8
4.5
5
3
5.5
9
5.5
7.5
10.5
6
8
6.5
4.5
9.5
6
3.5
6
8
8
10
4
8
5.5
3
8
4
6.5
6
8
8
8
13.5
5
3
12
3.5
13
7.5
10.5
13
8
14
13
9.5
6
8.5
13.5
8
3
15
9
8
5.5
14.5
8
14.5
14
6
8
8
8
10.5
5
14
5.5
12.5
5.5
15
10.5
15
8
6.5
4.5
2.5
6
11.5
6
8
15
5
4
8
11
11
8
10
6.5
6
8
8
8
10.5
10
8.5
5.5
9
13
7.5
4
6
8
6.5
4.5
15
6
3.5
13.5
8
12.5
12
4
8
13
11
8
4
6.5
6
8
8
8
4.5
12.5
3
5.5
3.5
5.5
7.5
10.5
6
8
6.5
15
2.5
6
3.5
6
8
3
5
4
8
5.5
3
8
10
6.5
13
8
8
8
10.5
5
8.5
5.5
3.5
5.5
7.5
4
6
8
14
10
9.5
6
13
6
8
8
5
12.5
8
13
14.5
8
10
6.5
6
8
8
8
4.5
12.5
14
15
9
5.5
7.5
14.5
6
8
6.5
4.5
2.5
6
14.5
13.5
8
12.5
5
12.5
8
5.5
11
8
13
6.5
13
8
8
8
4.5
5
8.5
5.5
14.5
5.5
7.5
14.5
13
8
6.5
13
9.5
6
3.5
6
8
8
5
4
8
5.5
3
8
10
14
6
8
8
8
4.5
5
3
5.5
3.5
13
7.5
4
6
8
14
13
9.5
6
3.5
6
8
3
5
4
8
15
3
8
4
14
13
8
8
8
4.5
12.5
3
5.5
3.5
13
7.5
4
6
8
6.5
4.5
9.5
13.5
3.5
6
8
3
5
9
8
13
11
8
4
6.5
6
8
8
8
4.5
15
8.5
14
9
5.5
7.5
4
6
8
6.5
4.5
2.5
13.5
14.5
6
8
12.5
12
15
8
5.5
11
8
4
6.5
15
8
8
8
10.5
5
14
5.5
14.5
5.5
7.5
4
13
8
6.5
10
9.5
13.5
8.5
6
8
3
14
12.5
8
5.5
7
8
10
6.5
6
8
8
8
15
12.5
8.5
5.5
9
5.5
7.5
4
6
8
6.5
4.5
9.5
6
8.5
6
8
8
5
12.5
8
5.5
7
8
14.5
6.5
6
8
8
8
4.5
5
12
12
3.5
5.5
7.5
10.5
6
8
6.5
10
9.5
13.5
11.5
13.5
8
12.5
12
9
8
5.5
7
8
4
6.5
6
8
8
8
13.5
5
8.5
12
12.5
13
7.5
10.5
6
8
Lanjutan Lampiran 7
Nomor
Responden
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
6.5
5.5
4.5
6.5
9
7.5
13
12.5
6.5
4.5
4
11
7.5
14
8.5
7.5
3.5
14.5
4
5.5
6.5
4
12.5
5
8
7.5
12
7.5
10.5
2
6.5
5.5
4.5
6.5
4
7.5
6
8.5
6.5
4.5
4
11
15
14
8.5
7.5
9.5
14.5
4
5.5
6.5
4
15
5
8
7.5
12
7.5
10.5
2
6.5
5.5
11.5
14
11.5
7.5
6
3.5
6.5
9.5
14.5
4.5
7.5
8.5
2.5
7.5
9.5
12.5
12
13
6.5
13
5
5
8
7.5
5.5
7.5
10.5
15
6.5
13
11.5
6.5
4
15
6
15
14.5
12.5
10
4.5
7.5
12
2.5
15
9.5
12.5
4
13
6.5
9.5
5
11.5
8
15
14
15
13.5
2
6.5
15
4.5
6.5
4
7.5
6
12.5
6.5
4.5
4
4.5
7.5
8.5
8.5
7.5
13
6
4
5.5
6.5
4
5
5
8
7.5
5.5
7.5
13.5
9
14
5.5
4.5
6.5
4
7.5
15
3.5
14.5
4.5
10
4.5
7.5
3
2.5
7.5
3.5
6
12
5.5
6.5
15
5
5
8
7.5
5.5
7.5
10.5
9
14
5.5
14.5
14
9
7.5
6
3.5
6.5
12.5
10
4.5
7.5
8.5
8.5
7.5
14
6
12
13
6.5
9.5
5
14.5
8
7.5
5.5
7.5
4
9
6.5
13
11.5
6.5
14.5
7.5
13
8.5
6.5
12.5
13
4.5
7.5
3
2.5
7.5
3.5
6
12
5.5
6.5
4
10.5
5
8
7.5
15
7.5
4
9
14
5.5
4.5
6.5
4
7.5
6
8.5
13
4.5
10
15
7.5
3
8.5
7.5
3.5
6
8.5
5.5
14
13
5
5
8
7.5
5.5
7.5
4
9
6.5
5.5
4.5
6.5
13
7.5
6
8.5
6.5
4.5
4
11
7.5
3
13.5
7.5
3.5
6
4
5.5
6.5
13
5
5
8
7.5
5.5
7.5
4
9
6.5
5.5
11.5
6.5
9
7.5
6
3.5
6.5
4.5
4
4.5
7.5
8.5
13.5
7.5
9.5
6
12
5.5
6.5
4
5
11.5
8
7.5
5.5
7.5
4
9
6.5
13
14.5
14
14.5
7.5
6
3.5
6.5
15
4
11
7.5
14
15
7.5
9.5
6
4
5.5
14
4
12.5
14.5
8
7.5
12
7.5
4
9
6.5
11
4.5
6.5
4
7.5
6
12.5
6.5
12.5
10
14
7.5
3
8.5
7.5
15
6
15
13
6.5
9.5
14
11.5
8
7.5
5.5
7.5
8
9
6.5
5.5
9
6.5
4
7.5
6
3.5
6.5
4.5
14.5
4.5
7.5
8.5
8.5
7.5
9.5
6
4
5.5
6.5
4
10.5
5
8
7.5
5.5
7.5
4
9
6.5
5.5
4.5
6.5
11.5
7.5
13
12.5
6.5
9.5
4
11
7.5
8.5
8.5
7.5
3.5
6
8.5
13
14
9.5
5
11.5
8
7.5
5.5
7.5
15
9
Lanjutan Lampiran 7
Nomor
Responden
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
11.5
4.5
6
7.5
9.5
7.5
7
8.5
15
12
6.5
4.5
5.5
7.31
4.5
11
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
12.5
15
6.5
4.5
5.5
7.625
4.5
11
13
7.5
4.5
7.5
7
8.5
4.5
5
13.5
14
13
8.985
4.5
11
15
7.5
4.5
15
7
15
9.5
12
13.5
14
13
9.015
11.5
11
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
12.5
12
3
11.5
5.5
7.755
11.5
4.5
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
4.5
12
3
4.5
5.5
7.125
11.5
11
6
7.5
14.5
7.5
7
8.5
12.5
5
13.5
14
13
9.105
4.5
4.5
13
7.5
14.5
7.5
7
1.5
9.5
5
8.5
11.5
13
8.42
4.5
4.5
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
4.5
5
3
4.5
5.5
7.055
4.5
4.5
6
7.5
9.5
7.5
7
8.5
4.5
5
3
4.5
5.5
7.225
4.5
4.5
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
4.5
5
3
4.5
5.5
7.19
15
4.5
13
7.5
12
7.5
15
1.5
12.5
5
13.5
4.5
13
8.87
11.5
4.5
6
7.5
12
7.5
7
8.5
4.5
5
10.5
4.5
5.5
8.225
4.5
14.5
6
7.5
4.5
7.5
7
8.5
4.5
5
10.5
9.5
5.5
7.395
11.5
14.5
6
15
12
7.5
14
8.5
4.5
12
8.5
9.5
5.5
8.7
Lampiran 8. Tingkat Pelaksanaan (Aktual) Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1
1
2
2
1
1
1
1
3
3
4
2
1
1
1
1
3
1
4
1
4
4
2
1
3
2
3
2
1
1
2
2
1
2
1
2
4
4
4
2
1
1
1
1
4
2
4
1
4
4
5
1
3
2
4
3
1
3
4
4
3
5
1
3
3
3
1
4
2
5
1
4
3
3
5
5
4
4
4
5
4
4
3
3
4
2
5
3
3
1
2
1
2
4
1
3
3
5
2
2
2
3
4
5
4
4
1
5
2
3
5
3
4
3
5
4
3
5
5
4
3
3
1
4
4
1
2
4
3
3
3
1
5
4
3
5
1
4
3
3
3
3
3
4
3
2
1
3
4
4
1
3
3
1
4
3
5
3
4
1
3
4
4
1
4
4
4
3
4
4
5
4
3
3
2
1
4
3
4
4
3
5
5
4
2
3
4
5
4
4
2
4
1
4
2
3
1
3
3
4
3
4
1
3
3
3
4
4
3
3
1
4
4
5
4
3
4
4
5
4
1
4
3
5
1
5
4
4
5
5
3
5
4
4
4
5
4
5
3
5
3
5
5
5
4
4
3
5
1
4
3
3
4
4
5
4
4
5
1
4
4
3
4
5
3
5
1
4
2
3
4
5
4
4
1
5
1
4
3
5
3
1
5
5
5
5
4
4
3
3
4
4
5
5
4
5
3
5
4
5
4
4
3
5
1
5
4
4
3
3
4
4
3
3
3
1
2
4
1
4
3
1
1
4
5
4
5
1
4
4
1
2
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
2
3
4
4
5
3
1
2
5
3
3
5
1
5
4
3
5
3
4
3
3
1
4
4
5
4
4
1
4
3
4
4
5
4
3
4
4
3
3
5
3
5
4
5
4
1
5
3
3
5
4
4
5
3
3
3
3
2
3
4
5
3
3
1
4
2
3
5
3
5
4
4
4
1
5
4
Lanjutan Lampiran 8
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
5
4
3
1
5
1
3
1
2
3
2
1
4
1
5
2
1
1
1
1
2
1
1
1
5
2
3
1
1
3
4
4
4
1
5
2
3
2
1
4
5
1
4
1
5
3
1
2
2
2
5
3
1
3
4
2
3
2
2
4
3
4
3
2
4
3
5
1
4
3
4
1
4
1
4
4
5
3
3
1
4
1
5
3
4
3
4
1
3
2
3
4
2
3
4
3
2
4
4
2
1
1
4
4
5
3
5
3
3
2
1
1
3
3
4
3
2
1
3
3
3
3
3
5
4
3
3
1
5
3
3
3
1
4
5
5
5
3
3
3
3
3
1
5
5
5
2
5
3
4
1
4
4
2
5
3
4
4
2
4
4
3
1
3
5
3
1
3
3
1
4
1
3
2
5
4
4
5
3
2
3
4
4
2
5
3
4
5
3
2
2
1
4
4
4
4
5
3
3
2
2
1
2
2
5
4
2
3
3
3
4
5
3
1
4
3
3
5
3
4
5
3
4
1
4
3
5
3
3
3
2
3
5
1
5
4
2
4
3
4
1
4
4
5
5
5
4
1
5
3
3
5
4
1
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4
5
3
2
5
3
3
4
4
5
4
3
5
3
5
2
1
5
4
4
4
4
5
3
3
2
3
5
3
4
4
4
4
3
3
4
5
4
3
5
5
5
5
2
4
3
2
3
3
3
5
5
5
5
5
2
1
3
1
4
5
5
3
1
5
4
3
4
2
1
4
4
1
2
1
3
1
2
3
3
5
3
1
4
4
3
2
1
3
2
5
3
4
2
4
4
1
4
3
4
5
4
5
2
3
3
3
3
4
3
5
5
5
4
4
1
1
3
3
4
5
5
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
2
3
3
5
3
4
1
4
4
5
3
3
2
3
2
1
5
4
4
3
5
3
1
2
4
2
3
4
3
3
1
3
2
4
3
5
5
4
4
5
3
3
1
5
3
2
3
4
4
3
3
3
5
Lanjutan Lampiran 8
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
2
1
2
3
1
4
1
3
2
1
2
1
1
2
1
1
1
5
1
2
5
2
4
2
1
2
1
1
3
1
5
1
2
3
1
4
2
1
1
1
3
2
1
2
1
2
1
3
1
1
4
1
4
3
1
1
1
1
3
3
4
1
4
3
5
5
5
5
4
1
5
4
3
4
5
1
2
1
3
3
3
5
4
4
5
4
5
1
2
5
3
1
5
3
1
3
1
3
2
4
3
2
2
3
1
4
3
2
3
3
3
5
4
3
1
1
1
1
4
3
1
5
5
5
5
5
3
5
5
4
2
3
2
4
5
1
2
5
5
3
3
5
4
5
5
5
5
1
4
3
2
3
1
2
1
1
3
3
1
3
4
3
3
2
1
5
2
1
3
3
1
4
4
2
1
2
3
1
3
1
4
1
1
4
5
4
5
5
3
4
3
3
2
3
5
1
2
3
3
4
3
5
1
3
5
3
5
5
4
3
3
3
5
1
5
3
4
5
3
1
5
4
5
2
5
3
4
3
5
4
4
4
1
3
5
1
3
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
1
1
5
5
4
5
2
2
2
5
3
1
5
4
5
5
4
5
5
4
5
2
5
4
2
5
5
4
5
5
4
2
5
4
3
5
4
2
4
5
5
3
5
4
4
5
1
5
5
4
5
5
3
5
4
5
5
5
5
5
3
4
5
4
3
5
2
3
1
5
5
5
4
3
5
5
5
5
5
4
5
1
1
2
1
5
3
3
3
2
3
3
3
2
2
5
1
1
5
3
2
3
3
1
2
5
2
1
3
4
1
2
3
4
4
5
5
1
5
3
3
1
3
5
4
5
1
3
1
3
5
1
2
3
3
5
1
5
4
4
3
3
3
4
4
5
4
5
5
5
1
5
4
3
4
5
2
3
3
5
5
4
4
4
4
5
4
3
3
4
5
5
3
4
3
5
3
3
5
3
5
3
1
3
3
5
2
3
3
3
3
2
5
4
3
5
3
3
1
4
3
Lanjutan Lampiran 8
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1
4
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1.99
3
1
4
1
1
1
2
3
1
3
1
1
2.33
2
3
4
5
5
5
4
5
5
1
1
3
3.35
4
1
4
3
1
3
3
2
4
1
1
3
2.78
3
5
4
4
5
5
4
3
3
3
3
5
3.59
5
3
4
2
5
3
4
4
3
3
3
3
2.89
3
5
4
1
5
5
4
3
3
1
1
3
3.3
2
3
4
1
5
5
4
4
3
3
3
3
3.41
5
3
2
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4.05
4
5
3
4
5
5
4
5
4
5
5
5
3.84
3
5
3
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4.06
4
1
3
2
5
1
4
3
2
1
5
3
2.78
3
5
4
2
5
5
4
5
3
2
5
5
3.48
1
3
4
5
5
5
4
5
3
2
4
5
3.64
2
3
4
2
5
3
4
5
2
3
4
5
3.4
Lampiran 9. Ranking Uji Friedman Tingkat Aktual Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
3.5
2
1.5
1.5
1.5
1.5
4
2.5
7
4.5
10.5
1.5
1.5
3.5
4
1.5
8
1
5.5
3.5
6.5
8
4.5
2
11.5
1.5
6
2
3.5
2
1.5
1.5
1.5
3.5
4
5.5
13
12
10.5
1.5
1.5
3.5
4
1.5
12.5
2
5.5
3.5
6.5
8
14
2
11.5
1.5
12.5
7
3.5
7.5
8
8
7
13
4
8.5
7
4.5
3
7.5
3
12.5
4
8.5
8
7
12.5
12.5
6.5
8
11
12
14.5
8
6
7
12.5
4
13
3
7
1.5
8.5
2.5
2
12
3
3.5
7.5
12.5
9
3
2.5
7
5.5
12.5
6.5
8
2
12
17
3
15
7
12.5
7.5
13
8
7
13
15
12.5
7
4.5
3
7.5
13
3.5
9
8.5
8
7
1
3.5
13.5
8
7.5
12
3.5
8
6
7
8.5
7.5
4
8
7
3.5
4
8.5
13
12
3
3.5
7.5
3.5
13
4
14.5
7
5.5
3.5
1
8
11
2
14.5
8
12.5
7
12.5
12.5
13
8
7
6
8.5
2.5
13
4.5
10.5
7.5
7.5
12.5
15
8.5
2.5
7
5.5
12.5
6.5
8
4.5
6.5
3.5
8
1
7
3.5
7.5
4
8
7
9
4
8.5
7
4.5
10.5
7.5
7.5
8
4
8.5
12.5
14
5.5
8
6.5
8
14
6.5
3.5
8
6
14.5
3.5
15
8
8
14.5
13
11
15
13
12
10.5
13
13
12.5
11
14
8
14
12.5
12.5
6.5
8
7.5
12
3.5
8
6
7
12.5
12.5
13
8
12.5
13
4
12.5
13
4.5
10.5
13
7.5
12.5
4
8.5
2.5
7
5.5
12.5
6.5
8
2
12
3.5
8
6
14.5
8.5
2
13
14
14.5
13
13.5
12.5
7
4.5
10.5
7.5
15
12.5
13
14
8
14
5.5
12.5
6.5
8
7.5
12
3.5
14
12.5
12.5
8.5
7.5
8
8
7
6
11
2.5
2
12
3
7.5
7.5
3.5
4
8.5
14.5
12
12.5
3.5
6.5
8
2
4
11.5
8
6
12.5
8.5
7.5
4
8
7
9
13.5
5.5
7
12
10.5
13
7.5
3.5
9
14
8
7
12.5
3.5
13.5
8
7.5
12
11.5
8
6
7
3.5
12.5
8
14
12.5
9
4
12.5
7
12
10.5
13
13
8
13
8.5
8
7
12.5
8
13.5
8
14
6.5
3.5
14
6
7
15
12.5
8
14
7
6
11
8.5
2
4.5
10.5
13
7.5
8
4
8.5
2.5
7
12.5
8
13.5
8
11
6.5
3.5
14
12.5
Lanjutan Lampiran 9
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
14.5
8
7
2.5
12
1
5
3
3.5
8.5
5
3
9.5
3.5
11.5
1
2.5
1
1
3
5.5
3.5
3
1.5
11.5
1.5
7.5
2.5
1
5.5
12
8
13
2.5
12
2
5
8
1.5
14
14
3
9.5
3.5
11.5
4
2.5
2
2
8.5
14
10.5
3
7.5
4
1.5
7.5
6
2
11
7.5
8
7
6
4.5
7
13.5
3
11
8.5
11
3
9.5
3.5
4
9
10
7
7
3
11.5
3.5
14
7.5
4
4
13
2.5
7
2.5
7.5
8
2
9
4.5
7
2
12.5
11
2.5
2
3
9.5
12.5
11.5
4
10
7
7
8.5
2
3.5
10
7.5
4
4
2.5
2.5
7
5.5
7.5
1
7
13.5
4.5
7
5
3
14
8.5
8
10
1.5
12.5
11.5
13.5
10
7
7
13.5
9
10.5
3
14
11.5
13.5
2.5
14
7
11
2
8
13
6
12
7
9.5
12.5
3.5
14
11
10
1.5
8.5
11.5
4
2.5
7
7
3
11.5
3.5
10
4
11.5
8.5
13
14
7
2.5
7.5
8
13
6
12
7
9.5
14.5
7
2.5
5
3
9.5
12.5
4
9
10
7
7
8.5
5.5
3.5
6.5
4
11.5
8.5
2.5
9.5
7
5.5
12
15
7
2.5
4.5
7
5
14.5
7
14
14
10
9.5
3.5
4
4
10
7
7
13.5
5.5
10.5
14
1.5
11.5
8.5
2.5
12
7
11
2
8
13
13.5
12
14.5
9.5
3
14
8.5
8
14.5
9.5
3.5
4
13.5
10
14.5
14.5
13.5
14
14.5
14
14
4
13.5
7.5
6
14.5
5.5
7.5
8
13
13.5
4.5
7
13.5
11
14
2.5
2
14.5
9.5
12.5
4
9
10
7
7
8.5
9
14.5
10
11
4
8.5
13
9.5
7
11
14.5
8
7
13.5
12
14.5
13.5
8
11
8.5
5
10
3.5
8.5
11.5
13.5
10
14.5
14.5
8.5
2
10.5
3
11
11.5
13.5
7.5
2.5
14.5
11
7.5
8
2
2.5
4.5
12.5
1
8
1.5
8.5
2
6
3.5
8.5
11.5
4
2.5
12.5
12.5
13.5
5.5
3.5
10
4
11.5
4
13
6
12.5
11
2
8
7
11
12
12.5
13.5
8
7
8.5
8
10
9.5
8.5
11.5
13.5
10
12.5
12.5
3
2
10.5
10
11
11.5
13.5
13
9.5
12.5
11
12
8
7
9
4.5
7
9.5
8
7
8.5
14
10
9.5
3.5
4
9
10
7
7
8.5
9
7
3
14
4
8.5
7.5
14
7
1
4
8
2
9
4.5
7
5
3
7
2.5
11
10
15
15
4
9
10
7
7
3
14
10.5
6.5
7.5
4
8.5
7.5
9.5
7
15
Lanjutan Lampiran 9
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
4.5
3.5
4
7
2.5
7.5
2
3.5
4
3.5
4
1.5
1.5
3
2.5
3.5
2
14
1.5
2.5
14.5
2.5
10.5
2
2.5
7
2.5
4
3
2
13.5
3.5
4
7
2.5
7.5
4
1
1.5
3.5
8
3.5
1.5
3
2.5
9
2
9
1.5
1
12
1
10.5
6.5
2.5
3
2.5
4
3
6.5
10.5
3.5
8.5
7
10
12.5
13.5
11
10
3.5
14
11
8.5
13
10
3.5
6.5
2.5
6
6.5
7.5
12
10.5
11
10
12
12
4
1
12.5
8
3.5
13.5
7
2.5
3.5
2
3.5
4
12.5
8
3.5
4.5
8
2.5
13.5
12
5.5
6
6.5
7.5
12
10.5
6.5
2.5
3
2.5
4
10
6.5
1.5
14
13.5
14.5
10
12.5
6.5
11
13
12.5
4
7
4.5
13
10
3.5
6.5
14
12.5
6.5
7.5
12
10.5
14
10
14.5
12
4
10
6.5
4.5
9.5
1.5
3.5
2.5
1
6.5
3.5
1.5
8.5
11.5
7
8.5
3
2.5
15
6.5
2.5
6
6.5
2
6.5
10.5
2
2.5
7
6.5
4
3
2
10.5
3.5
1.5
11.5
10
7.5
13.5
11
7.5
12.5
8
7
4.5
8
10
3.5
6.5
9
6
10.5
7.5
12
2
6.5
10
9.5
12
13
10
6.5
8
9.5
13.5
1.5
10
3.5
10
11
7.5
3.5
14
11
14
3
10
12
15
9
12.5
10.5
12
6.5
2
6.5
10
3
6.5
13
10
12.5
13.5
14
8.5
14.5
10
12.5
10
6
13
3.5
1.5
14
14
13
10
9
6.5
5.5
12.5
6.5
2
12
10.5
14
10
12
12
13
10
12.5
4.5
14
8.5
3.5
10
12.5
10
11
13
12.5
4
14
11.5
8
10
13.5
6.5
12
12.5
13.5
7.5
12
10.5
11
10
3
12
13
10
12.5
13.5
9.5
13.5
11.5
10
12.5
13.5
11
13
8.5
11.5
14
11.5
8
10
9
12
2.5
12.5
13.5
14.5
6.5
4.5
14
10
14.5
12
13
10
12.5
1.5
3.5
4
1.5
10
3.5
6.5
3.5
4
8.5
8
7
4.5
3
10
3.5
2
14
6
2.5
7.5
4
2
2
10
7
2.5
8.5
10
2
4.5
9.5
8.5
11.5
10
12.5
2
11
7.5
8.5
1.5
7
14
13
10
3.5
12
2.5
6
13.5
2
2.5
4.5
6.5
10
3
12
10
10
6.5
8
9.5
8.5
11.5
10
7.5
13.5
11
13
3.5
14
11
8.5
13
10
9
12
9
12.5
13.5
12
6.5
10.5
11
10
12
6.5
8.5
10
12.5
13.5
9.5
8.5
7
10
3.5
6.5
11
7.5
15
8
1.5
8.5
8
10
9
12
9
6
6.5
4
12
10.5
6.5
10
9.5
6.5
4
10
6.5
Lanjutan Lampiran 9
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1.5
2.5
10
8.5
2
2
1.5
1
1.5
3
3
1.5
4.265
8
2.5
10
2
2
2
1.5
4.5
1.5
10
3
1.5
5.465
4
7.5
10
13.5
9.5
11
9.5
12
15
3
3
5.5
8.025
12
2.5
10
8.5
2
5
3
2
12.5
3
3
5.5
6.56
8
13
10
10.5
9.5
11
9.5
4.5
7.5
10
7
12
8.95
14.5
7.5
10
5.5
9.5
5
9.5
7.5
7.5
10
7
5.5
7.005
8
13
10
2
9.5
11
9.5
4.5
7.5
3
3
5.5
7.855
4
7.5
10
2
9.5
11
9.5
7.5
7.5
10
7
5.5
8.255
14.5
7.5
1
13.5
9.5
11
9.5
12
12.5
14
13
12
10.47
12
13
3
10.5
9.5
11
9.5
12
12.5
14
13
12
9.565
8
13
3
13.5
9.5
11
9.5
12
12.5
14
13
12
10.54
12
2.5
3
5.5
9.5
2
9.5
4.5
3.5
3
13
5.5
6.57
8
13
10
5.5
9.5
11
9.5
12
7.5
6.5
13
12
8.955
1.5
7.5
10
13.5
9.5
11
9.5
12
7.5
6.5
9.5
12
9.25
4
7.5
10
5.5
9.5
5
9.5
12
3.5
10
9.5
12
8.27
Lampiran 10. Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1
1
2
3
1
1
1
2
3
4
4
3
1
1
2
1
3
1
4
2
5
4
2
1
3
2
3
2
1
1
2
3
1
2
2
2
4
5
4
3
1
1
4
1
4
2
5
2
4
4
5
1
3
3
4
3
5
3
5
5
3
5
1
5
3
3
4
5
2
5
1
5
3
3
5
5
5
5
4
5
4
5
4
3
5
3
5
3
3
1
4
3
2
4
4
4
3
5
4
5
2
3
4
5
4
5
2
5
2
3
5
3
4
3
5
5
3
5
5
5
3
4
4
5
4
1
2
5
3
3
3
5
5
4
5
5
1
5
3
3
4
3
3
4
3
2
4
3
4
4
4
4
3
1
5
3
5
3
4
2
4
4
4
1
4
4
4
3
5
4
5
5
3
3
2
5
4
3
4
5
3
5
5
5
2
3
5
5
5
5
4
5
1
5
3
3
3
3
3
5
3
4
3
3
3
3
4
5
3
3
4
5
4
5
5
3
4
5
5
5
1
5
3
5
2
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
3
5
3
5
5
5
5
5
3
5
1
5
3
3
4
4
5
5
4
5
1
5
4
3
4
5
3
5
3
5
2
3
5
5
5
4
5
5
1
5
4
5
3
1
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
3
5
5
5
5
4
4
5
1
5
4
4
3
3
4
4
3
3
4
5
3
4
1
5
3
1
5
4
5
4
5
3
5
4
1
3
3
4
3
4
4
3
3
5
3
4
4
5
4
4
4
5
3
1
2
5
4
3
5
3
5
5
3
5
3
5
3
3
5
4
4
5
4
4
3
5
3
4
4
5
4
3
4
5
4
3
5
3
5
5
5
5
2
5
3
3
5
4
4
5
3
3
5
5
3
3
4
5
3
3
4
5
4
3
5
4
5
4
4
5
1
5
4
Lanjutan Lampiran 10
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
5
5
3
2
5
1
4
1
2
3
2
1
4
1
5
2
1
1
1
1
2
1
1
2
5
2
4
1
1
3
4
5
4
1
5
2
4
3
1
4
5
1
4
1
5
3
1
2
2
4
5
3
2
3
5
2
4
3
2
4
5
5
3
3
5
3
5
5
5
3
4
5
4
5
5
4
5
3
3
2
4
5
5
5
4
4
5
5
3
2
3
4
2
5
4
3
5
4
4
2
2
3
4
5
5
3
5
3
3
3
2
3
3
4
5
3
2
1
3
3
3
5
3
5
5
3
5
3
5
3
5
5
1
4
5
5
5
3
3
3
5
3
1
5
5
5
3
5
3
4
5
4
4
2
5
3
4
4
2
4
4
3
1
4
5
4
1
3
3
2
4
3
3
2
5
4
4
5
3
3
4
5
4
5
5
3
5
5
5
2
4
5
4
5
4
4
5
3
3
2
4
5
5
3
5
4
4
3
3
4
4
5
3
5
5
3
5
5
5
4
5
5
4
3
4
4
5
3
3
3
2
5
5
4
5
4
4
5
3
4
3
5
4
5
5
5
5
1
5
3
3
5
4
2
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
3
2
5
4
5
5
4
5
4
3
5
3
5
2
5
5
4
4
5
5
5
3
3
2
5
5
3
4
5
4
4
3
3
4
5
5
4
5
5
5
5
2
5
3
4
5
3
3
5
5
5
5
5
2
4
5
3
5
5
5
3
1
5
4
3
4
3
5
4
4
3
4
5
3
1
4
3
3
5
5
1
4
4
4
2
5
3
5
5
3
4
3
4
4
2
5
4
5
5
4
5
5
5
3
3
4
4
4
5
5
5
4
4
5
3
5
3
5
5
5
4
3
4
4
4
5
3
4
4
3
5
2
5
3
5
4
4
5
4
4
5
3
3
2
3
5
2
5
4
4
4
5
3
1
3
5
3
5
5
3
5
3
4
2
4
4
5
5
4
4
5
3
3
3
5
5
3
5
5
4
4
3
3
5
Lanjutan Lampiran 10
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
2
1
2
4
1
5
3
3
2
1
3
1
4
3
1
1
3
5
1
2
5
4
4
2
1
3
1
3
3
3
5
1
2
3
1
4
3
1
1
1
4
3
4
3
1
3
3
3
1
1
4
5
4
3
1
2
1
3
3
3
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
2
3
3
5
3
5
5
4
4
5
4
5
3
4
5
5
3
5
3
5
3
5
5
4
5
3
2
4
3
5
5
4
2
5
3
4
5
5
3
5
3
5
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
2
3
3
5
5
3
2
5
5
3
3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
2
3
1
2
1
4
3
5
1
4
4
3
3
2
1
5
2
3
3
3
5
4
4
2
1
2
3
3
4
3
4
5
2
5
5
4
5
5
5
5
3
3
3
4
5
4
2
5
5
4
4
5
4
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
3
5
4
5
2
5
3
4
5
5
4
4
5
1
3
5
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
2
2
3
5
4
3
5
4
5
5
4
5
5
5
5
2
5
4
5
5
5
5
5
5
4
3
5
4
5
5
4
2
4
5
5
5
5
4
4
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
3
3
3
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
5
3
5
5
3
3
3
5
3
4
3
5
5
5
2
1
5
3
3
3
5
4
2
5
3
1
3
5
5
3
3
4
4
5
5
3
5
5
4
3
3
5
5
5
5
3
4
5
5
2
5
4
3
5
1
5
5
5
5
3
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
3
3
3
5
5
4
5
4
4
5
4
3
3
5
5
5
3
4
5
5
4
5
5
4
5
4
1
4
4
5
2
3
4
5
4
3
5
5
3
5
3
3
5
5
5
Lanjutan Lampiran 10
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1
4
4
1
1
3
5
2
2
1
1
2.37
4
1
4
1
1
1
3
5
3
4
1
1
2.76
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4.21
5
5
4
3
5
3
5
3
5
5
5
5
3.75
4
5
4
4
5
5
5
5
4
3
5
5
4.1
5
3
4
2
5
3
5
4
4
3
3
3
3.29
4
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4.17
2
5
4
5
5
5
4
5
3
5
5
5
4.12
5
3
2
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4.34
4
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4.21
3
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4.4
4
3
3
5
5
5
4
5
2
5
5
5
3.7
3
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4.13
3
3
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4.08
4
3
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4.09
Lampiran 11. Ranking Uji Friedman Tingkat Harapan Menurut Seluruh Responden untuk Masing-masing Atribut Royco
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1.5
2
1.5
2
1.5
1.5
2
1.5
5
10
8.5
1.5
1.5
3.5
3
1.5
6
1
3
2
10
4.5
2.5
2
11.5
1
4.5
2
1.5
2
1.5
2
1.5
3.5
4.5
1.5
12
15
8.5
1.5
1.5
3.5
9.5
1.5
11
2
10
2
2.5
4.5
13
2
11.5
2.5
11.5
7
13
7
12.5
10.5
7
13
2
10.5
5
3
8.5
10
3
12.5
1
10
6
7
10
12
10
12
8
10
14.5
10.5
11.5
7
13
7
12.5
2
7
1.5
10
4
1
10
8.5
3.5
7.5
12.5
9.5
10
2
7
3
12
2.5
12
2.5
10
8.5
2.5
15
7
8.5
7
12.5
10.5
7
13
14
10.5
5
10
8.5
10
13
3.5
3
10
6
7
1
12
10
4.5
13
10
4
10.5
4.5
7
8.5
7
4
4.5
7
3.5
10
4
12
10
8.5
3.5
7.5
3.5
14
3
14.5
7
3
2
2.5
4.5
8
2
14.5
4.5
11.5
7
13
12.5
12.5
10.5
7
6
4.5
10.5
12
3
8.5
10
7.5
12.5
14
10
2
7
10
12
10
12
8
10
4
10.5
4.5
7
5
7
4
10.5
7
9
6.5
4
5
3
8.5
10
7.5
8
9.5
10
11
14
10
5.5
2.5
12
13
10
4
10.5
4.5
14.5
3
15
7.5
10.5
14.5
13
14
10.5
12
10
8.5
10
13
12.5
5.5
10
6
14
10
12
10
12
4.5
10
4
10.5
4.5
7
8.5
12.5
12.5
10.5
12.5
13
2
10.5
12
3
8.5
10
7.5
12.5
5.5
10
2
7
10
12
10
4.5
13
10
4
10.5
11.5
14.5
5
2
12.5
10.5
14.5
13
10
10.5
12
10
8.5
10
15
12.5
9.5
10
6
14
10
12
10
4.5
8
10
4
10.5
11.5
12.5
5
7
7.5
4.5
7
6
10
10.5
5
10
1
10
7.5
3.5
14
4
14.5
12
10
5.5
10
4.5
1
4
11.5
4.5
4.5
12.5
8.5
7
4
10.5
7
9
10
10.5
12
10
8.5
10
7.5
3.5
3
10
11
7
10
5.5
10
12
4.5
10
11.5
10.5
4.5
7
13
12.5
7.5
10.5
12.5
9
6.5
10.5
5
10
8.5
10
13
8
9.5
10
11
7
10
5.5
10
12
13
10
8.5
10.5
4.5
7
13
12.5
7.5
10.5
7
6
14
10.5
5
3
8.5
10
7.5
8
9.5
10
11
7
10
8
10
4.5
8
10
4
10.5
11.5
Lanjutan Lampiran 11
Nomor
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
13
9.5
5
2.5
10
1
3
1.5
2.5
8.5
2.5
1.5
9.5
1.5
11
1
2.5
1
1
1
2.5
1
1.5
1.5
9
1.5
9.5
2
1
4
8.5
9.5
12
1
10
2
3
6.5
1
14
13
1.5
9.5
1.5
11
2.5
2.5
2
2
13.5
13
3.5
3.5
3.5
9
1.5
9.5
7.5
2
10
13
9.5
5
4
10
7
10
0
10.5
8.5
8
12
9.5
13
11
6.5
10
7
7
4.5
8.5
10.5
13.5
11.5
1.5
8
15
13
7
2
4
2
1
10.5
2.5
7
10
28
4.5
2.5
2.5
3.5
9.5
13
11
2.5
10
7
7
10
2.5
3.5
8
6
9
3.5
1
2
7
4
4
9.5
5
10.5
10
7
10
6.5
10.5
8.5
13
12
1.5
8.5
11
12.5
10
7
7
10
13
3.5
1.5
11.5
9
13.5
3
13
7
10
13
2
12
2.5
10
7
3
28
2.5
14
8
3.5
1.5
8.5
11
6.5
2.5
7
7
4.5
8.5
3.5
8
1.5
9
8
9.5
13
7
4
8.5
9.5
12
10.5
10
7
10
0
10.5
2.5
8
12
9.5
13
2.5
6.5
10
7
7
4.5
8.5
10.5
13.5
3.5
9
8
9.5
7.5
7
10
8.5
9.5
5
10.5
10
7
10
0
10.5
14
13
12
9.5
5
2.5
6.5
10
7
7
10
2.5
10.5
13.5
6
9
8
9.5
13
7
10
4
9.5
12
10.5
10
14.5
10
1.5
10.5
8.5
4.5
12
9.5
3
11
12.5
10
14.5
14.5
10
13
10.5
13.5
11.5
9
13.5
3
4
14.5
10
13
9.5
12
10.5
2.5
7
10
6.5
10.5
2.5
13
12
9.5
8.5
11
12.5
10
7
7
4.5
13
10.5
8
6
9
8
9.5
7.5
7
10
13
9.5
12
10.5
10
14.5
10
3.5
10.5
8.5
8
12
3.5
5
11
12.5
10
14.5
14.5
4.5
8.5
10.5
8
11.5
9
13.5
3
2
14.5
10
4
2
5
10.5
2.5
12.5
1
28
10.5
8.5
1
6.5
3.5
5
11
12.5
2.5
12.5
12.5
13.5
2.5
10.5
8
11.5
9
3.5
9.5
7.5
12.5
10
1
9.5
12
10.5
10
12.5
10
0
10.5
8.5
4.5
6.5
9.5
8.5
11
12.5
10
12.5
12.5
15
5.5
10.5
8
11.5
9
13.5
9.5
7.5
12.5
10
8.5
9.5
5
5
2.5
7
10
3.5
10.5
8.5
13
6.5
9.5
13
2.5
6.5
10
7
7
4.5
5.5
10.5
3.5
11.5
1.5
8
9.5
13
7
1
4
9.5
5
10.5
10
7
10
6.5
4.5
2.5
8
6.5
15
13
2.5
6.5
10
7
7
10
13
10.5
8
11.5
9
8
9.5
7.5
7
15
Lanjutan Lampiran 11
Nomor
Responden
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
2
1.5
3
5
2
12
3
2.5
3
1.5
4
1.5
7
4
2
1
10
13
1.5
2
13
2
7.5
2
2
7
2
3.5
1.5
2.5
12.5
1.5
3
2.5
2
5.5
3
1
1.5
1.5
9
6.5
7
4
2
8
10
4.5
1.5
1
8
9.5
7.5
6.5
2
3.5
2
3.5
1.5
2.5
8
5
13
11
9.5
12
10.5
9.5
10.5
13
13.5
11
7
7
9.5
3.5
10
4.5
10
5
13
9.5
7.5
11
9.5
11
11.5
3.5
4
10
12.5
5
13
2.5
9.5
1.5
10.5
9.5
4.5
13
4
3
7
4
9.5
14
14.5
1
10
5
8
9.5
14.5
6.5
9.5
7
11.5
7.5
4
2.5
8
12
13
11
9.5
12
10.5
9.5
10.5
8.5
1
6.5
2
12
9.5
8
4
13
10
5
3.5
9.5
7.5
14
9.5
14
11.5
7.5
10.5
10
2
5
1
1
2
5.5
3
9.5
1.5
8.5
9
6.5
2
1.5
2
14
4
4.5
3.5
5
13
2
7.5
2
2
3.5
5.5
3.5
4
2.5
8
12
3
11
9.5
5.5
10.5
9.5
10.5
13
4
6.5
2
7
9.5
11.5
4
13
10
9.5
8
9.5
7.5
6.5
9.5
7
11.5
12
10.5
10
12.5
12
13
11
9.5
5.5
10.5
9.5
10.5
5
13.5
11
13
1.5
9.5
8
14.5
13
10
9.5
8
9.5
1
6.5
9.5
14
5.5
12
10.5
10
12.5
12
8
11
9.5
12
10.5
9.5
10.5
3
13.5
14
13
12
9.5
3.5
4
4.5
10
9.5
3.5
9.5
7.5
14
9.5
11
11.5
12
10.5
10
2
12
8
11
9.5
12
10.5
9.5
10.5
8.5
4
14
7
12
9.5
11.5
4
9
10
13.5
13
9.5
7.5
11
9.5
1.5
11.5
12
10.5
10
12.5
12
13
11
9.5
12
10.5
9.5
10.5
5
9
14
13
12
9.5
8
10
4.5
10
13.5
13
2
7.5
14
9.5
14
11.5
12
10.5
10
5
12
5
11
9.5
1.5
3
2.5
10.5
5
9
6.5
13
12
9.5
3.5
1
13
3.5
5
3.5
9.5
7.5
2
9.5
7
2
3.5
10.5
10
5
5
8
5
9.5
12
3
9.5
10.5
8.5
4
6.5
13
12
9.5
14
10
9
10
13.5
1
9.5
7.5
6.5
9.5
1.5
11.5
12
10.5
10
5
8
8
5
9.5
5.5
10.5
9.5
10.5
13
13.5
11
7
12
9.5
8
10
4.5
10
13.5
8
9.5
7.5
11
9.5
11
5.5
3.5
10.5
10
12.5
5
8
11
9.5
5.5
10.5
9.5
4.5
13
9
1.5
7
7
9.5
3.5
10
9
10
9.5
3.5
9.5
14.5
6.5
9.5
7
5.5
12
10.5
10
Lanjutan Lampiran 11
Nomor
Responden
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Rata-rata
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
1.5
9.5
4.5
1.5
1.5
1.5
9
1.5
1
1.5
1.5
3.795
9.5
1.5
9.5
1
1.5
1.5
1.5
9
5.5
4
1.5
1.5
5.165
4.5
11.5
9.5
10.5
9
10
10
9
14.5
10
9.5
9.5
8.945
14
11.5
9.5
3
9
3.5
10
1
14.5
10
9.5
9.5
7.37
9.5
11.5
9.5
4.5
9
10
10
9
11
2.5
9.5
9.5
8.73
14
5
9.5
2
9
3.5
10
2
11
2.5
3
3
6.285
9.5
11.5
9.5
10.5
9
10
10
9
5.5
10
9.5
9.5
8.735
2
11.5
9.5
10.5
9
10
3.5
9
5.5
10
9.5
9.5
8.635
14
5
1
10.5
9
10
10
9
11
10
9.5
9.5
9.76
9.5
11.5
3
10.5
9
10
10
9
11
10
9.5
9.5
9.165
4.5
11.5
3
10.5
9
10
10
9
11
10
9.5
9.5
9.89
9.5
5
3
10.5
9
10
3.5
9
1.5
10
9.5
9.5
7.525
4.5
11.5
9.5
10.5
9
10
10
9
5.5
10
9.5
9.5
8.9
4.5
5
9.5
10.5
9
10
10
9
5.5
10
9.5
9.5
8.57
9.5
5
15
10.5
9
10
10
9
5.5
10
9.5
9.5
8.64
Lampiran 12. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Kepentingan pada Atribut
Royco
1. Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan antar atribut
H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama
2. Statistik Uji :
Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan
dengan rumus :
χ2hitung =
K
12
b K (K + 1)
Σ Rj2 - 3 b (K +1)
j=1
Dimana :
b = 100
K = 15
K
Σ Rj2 = 9759987
j=1
Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 79.993 pada derajat bebas
(dF) sebesar 14.
3. Sebaran statistik uji :
Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada
taraf nyata 5 % bila χ2hitung > χ2(dF
= K – 1) α
(Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-
kuadrat).
4. Kesimpulan :
Karena nilai χ2hitung yaitu 79.993> χ2(14)
95%
yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan
berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti
terdapat perbedaan tingkat kepentingan pada atribut-atribut Royco menurut
responden.
Lampiran 13. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Ketidakpuasan pada
Atribut Royco
1. Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan tingkat ketidakpuasan antar atribut
H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama
2. Statistik Uji :
Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan
dengan rumus :
χ2hitung =
K
12
b K (K + 1)
Σ Rj2 - 3 b (K +1)
j=1
Dimana :
b = 100
K = 15
K
Σ Rj2 = 9686535,5
j=1
Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 43,278 pada derajat bebas
(dF) sebesar 14.
3. Sebaran statistik uji :
Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada
taraf nyata 5 % bila χ2hitung > χ2(dF = K – 1) α (Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-kuadrat).
4. Kesimpulan :
Karena nilai χ2hitung yaitu 43,268 > χ2(14)
95%
yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan
berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti
terdapat perbedaan tingkat ketidakpuasan pada atribut Royco menurut responden.
Lampiran 14. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Pelaksanaan (Aktual) pada
Atribut Royco
1. Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan tingkat aktual antar atribut
H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama
2. Statistik Uji :
Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan
dengan rumus :
χ2hitung =
K
12
b K (K + 1)
Σ Rj2 - 3 b (K +1)
j=1
Dimana :
b = 100
K = 15
K
Σ Rj2 = 10040233
j=1
Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 220.116 pada derajat bebas
(dF) sebesar 14.
3. Sebaran statistik uji :
Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada
taraf nyata 99,5 % bila χ2hitung > χ2(dF
= K – 1) α
(Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-
kuadrat).
4. Kesimpulan :
Karena nilai χ2hitung yaitu 220.116 > χ2(14)
99,5%
yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan
berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti
terdapat perbedaan tingkat aktual pada atribut-atribut Royco menurut responden.
Lampiran 15. Perhitungan Uji Friedman Tingkat Harapan pada Atribut
Royco
1. Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan tingkat harapan antar atribut
H1 = Paling sedikit ada satu atribut Royco yang mediannya tidak sama
2. Statistik Uji :
Setelah memberi ranking (peringkat) untuk setiap responden dan perhitungan
dengan rumus :
χ2hitung =
K
12
b K (K + 1)
Σ Rj2 - 3 b (K +1)
j=1
Dimana :
b = 100
K = 15
K
Σ Rj2 = 10029838
j=1
Maka akan didapatkan nilai Chi-Squarehitungnya sebesar 214,919 pada derajat bebas
(dF) sebesar 14.
3. Sebaran statistik uji :
Karena nilai K = 15 dan b = 100 tidak terdapat dalam Tabel, maka tolak H0 pada
taraf nyata 99,5 % bila χ2hitung > χ2(dF
= K – 1) α
(Nilai Kritik Tabel Sebaran Khi-
kuadrat).
4. Kesimpulan :
Karena nilai χ2hitung yaitu 214,919> χ2(14)
99,5%
yaitu 6,57063 maka tolak H0 dan
berarti paling tidak, ada satu atribut yang median skornya berbeda nyata. Berarti
terdapat perbedaan tingkat harapan pada atribut Royco menurut responden.
Lampiran 16. Perhitungan Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan) dan Batas
Sumbu Y (Tingkat Kepentingan) pada Pemetaan Tingkat
Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan
A. Batas Sumbu X (Tingkat Pelaksanaan)
X = ∑ Xi
K
= (1,99 + 2,33 + 3,37 + 2,78 + 3,59 + 2,89 + 3,3 + 3,41 +
4,05 + 3,84 + 4,06 + 2,78 + 3,48 + 3,64 + 3,4)
15
= 48,91
15
= 3,26
B. Batas Sumbu Y (Tingkat Kepentingan)
Y = ∑ Yi
K
= (4,14 + 4,06 + 3,84 + 3,35 + 3,88 + 3,54 + 3,74 + 3,65 +
3,82 + 4,03 + 4,18 + 3,75 + 4,04 + 3,9 + 4,13)
15
= 58,05
15
= 3,87
Lampiran 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Kepentingan pada Masing-masing Atribut Royco
Atribut
1. Rasa
Kepentingan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
Jumlah
61
19
5
3
12
100
%
61
19
5
3
12
100
2. Aroma
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
39
45
4
7
5
100
39
45
4
7
5
100
3. Variasi rasa
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
36
29
25
3
7
100
36
29
25
3
7
100
4. Kekeruhan air sayur
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
21
27
29
12
11
100
21
27
29
12
11
100
5. Harga
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
43
21
32
7
6
100
43
21
32
7
6
100
6. Serbuk
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
22
29
35
9
5
100
22
29
35
9
5
100
Lanjutan Lampiran 17
Atribut
7. Variasi ukuran kemasan
Kepentingan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
Jumlah
29
31
29
7
4
100
%
29
31
29
7
4
100
8. Bentuk kemasan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
28
25
36
6
5
100
28
25
36
6
5
100
9 . Merek
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
39
24
23
8
6
100
39
24
23
8
6
100
10. Kemudahan penggunaan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
36
43
13
4
4
100
36
43
13
4
4
100
11. Kemudahan memperoleh
(ketersedian)
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
50
28
15
4
3
100
50
28
15
4
3
100
12. MSG yang dikandung
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
35
30
17
11
7
100
35
30
17
11
7
100
Lanjutan Lampiran 17
Atribut
13. Informasi produk
Kepentingan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
Jumlah
54
17
12
13
4
100
%
54
17
12
13
4
100
14. Iklan dan promosi
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
35
30
27
6
2
100
35
30
27
6
2
100
15. Pusat informasi dan
Pelayanan keluhan
Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
Total
46
30
17
5
2
100
46
30
17
5
2
100
Lampiran 18. Pendapat atau Saran Responden terhadap Royco
Atribut
1. Rasa
2. Aroma
3. Variasi rasa
Pendapat atau Saran
Responden berpendapat Royco memang
melezatkan masakan
Tidak komentar
Rasa Royco perlu diperlezat.
Total
Jumlah
75
%
75
15
10
100
15
10
100
Tidak ada komentar
Aroma Royco kurang menyengat
Aroma Royco terlalu menyengat
Aroma Royco agar diperkuat seperti
merek yang lain
Total
76
13
6
5
76
13
6
5
100
100
45
45
Variasi rasa yang ditawarkan oleh Royco
sudah beragam.
Tidak ada kompentar
Variasi rasa Royco harus diperbanyak
supaya tidak membosankan konsumen
Total
40
15
40
15
100
100
4. Kekeruhan air
sayurnya
Tidak ada kompentar
Air sayurnya agar lebih jerni
Total
90
10
100
90
10
100
5. Harga
Harga yang ditawarkan oleh Royco
terjangkau
Harga yang ditawarkan oleh Royco
tergolong
mahal,
sehingga
harus
dikurangi lagi agar lebih dapat terjangkau
oleh konsumen
Total
96
96
4
4
100
100
60
60
6. Serbuk
7. Variasi ukuran
kemasan
Cukup puas dengan kelembutan serbuk
Royco.
Tidak ada komentar
Tidak puas dengan kelembutan serbuk
Royco yang dirasa kurang, dan disarankan
agar serbuk Royco lebih lembut lagi.
Total
25
15
25
15
100
100
Sudah cukup memuaskan
94
94
Variasi ukuran agar lebih ditingkatkan
dan berbeda dari yang sudah ada.
Total
6
6
100
100
Lanjutan Lampiran 18
Atribut
8. Bentuk kemasan
9. Merek
10. Kemudahan
penggunaan
11. Ketersediaan
Pendapat atau Saran
Bentuk kemasan Royco sudah cukup
memuaskan konsumen.
Bentuk kemasan hendaknya dibuat lebih
menarik dari yang sudah ada.
Total
Jumlah
95
%
95
5
95
100
100
Merek Royco dikenal masyarakat dan
memiliki nilai jual tersendiri
Merek Royco tidak terkenal
Total
98
100
2
100
2
100
Tidak berkomentar
93
93
Kemasan Royco tidak nyaman karena
cukup sulit disobek, dan membuat jari
agak sakit dalam membuka kemasannya.
Total
7
7
100
100
Mudah didapat dan tersedia dimana-mana
Mengalami kesulitan dalam menemukan
variasi rasa Royco yang diinginkan pada
tempat pembelian yang biasa didatangi.
Total
75
25
75
25
100
100
12. M S G
M S G Royco perlu ditambah
Tidak komentar
M S G Royco sudah cukup
Total
64
16
20
100
64
16
20
100
13. Informasi
produk
Tidak ada kompentar
Agar lebih jelas
Total
94
6
100
94
6
100
14. Iklan dan
promosi
Promosi yang dilakukan Royco sudah
bagus.
Iklan yang ditampilkan bagus, tetapi
dalam memberikan janji-janji jangan
terlalu berlebihan sehingga konsumen
tidak merasa dibohongi atau kecewa bila
ternyata hasil pemakaian tidak sesuai
dengan iklan.
Adakan discount harga untuk menarik
minat konsumen.
Iklan dan promosi agar lebih bagus dan
intensif
Total
72
72
22
22
4
4
2
2
100
100
Lanjutan Lampiran 18
Atribut
15. Pusat informasi
dan pelayanan
keluhan
Pendapat atau Saran
Tidak berkomentar
Nomor Suara Konsumen Unilever selalu
sibuk dan terkadang konsumen menunggu
dalam waktu yang cukup lama untuk
menyampaikan
pertanyaan
dan
keluhannya.
Total
Jumlah
88
%
88
12
12
100
100
Lampiran 19. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan
Tingkat Pelaksanaan (kinerja) pada Masing-masing Atribut Royco
Atribut
1. Rasa
Kepentingan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
Jumlah
6
9
14
20
51
100
%
6
9
14
20
51
100
2. Aroma
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
6
19
15
22
38
100
6
19
15
22
38
100
3. Variasi rasa
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
23
29
25
6
17
100
23
29
25
6
17
100
4. Kekeruhan air sayur
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
9
19
34
17
21
100
9
19
34
17
21
100
5. Harga
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
33
18
34
5
10
100
33
18
34
5
10
100
6. Serbuk
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
8
25
35
12
20
100
8
25
35
12
20
100
Lanjutan Lampiran 19
Atribut
7. Variasi ukuran kemasan
Kepentingan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
Jumlah
19
28
28
14
11
100
%
19
28
28
14
11
100
8. Bentuk kemasan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
20
29
35
4
12
100
20
29
35
4
12
100
9 . Merek
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
51
24
12
5
8
100
51
24
12
5
8
100
10. Kemudahan penggunaan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
33
37
17
7
6
100
33
37
17
7
6
100
11. Kemudahan memperoleh
(ketersedian)
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
51
20
19
4
6
100
51
20
19
4
6
100
12. MSG yang dikandung
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
10
21
29
17
23
100
10
21
29
17
23
100
Lanjutan Lampiran 19
Atribut
13. Informasi produk
Kepentingan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
Jumlah
26
25
31
7
11
100
%
26
25
31
7
11
100
14. Iklan dan promosi
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
25
35
27
5
8
100
25
35
27
5
8
100
15. Pusat informasi dan
Pelayanan keluhan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Total
21
21
41
11
6
100
21
21
41
11
6
100
Download