Uploaded by User5521

SISTEM CONTROL

advertisement
TUGAS
DASAR SISTEM KONTROL
NAMA
: SAHRIL RIZALI
NIM
: 41417310007
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
SISTEM KONTROL
Sejarah Sistem Kendali
Perangkat kendali otomatis yang berhasil dibuat pertama kali adalah pengatur sentrifugal
untuk pengendali kecepatan mesin uap pada abad ke-18 oleh James Watt.
Perkembangan teknologi otomanisasi dan sistem kontrol yang dimulai tahun 1930 hingga
saat ini, dipengaruhi dua factor, yaitu : kebutuhan pemakai dan kemajuan
teknologi.Kebutuhan pemakai dalam menangani proses yang semakin rumit dan besar ini
akan menuntut peningkatan teknologi sistem kontrol
Sistem Control Merupakan fokus pengangkajian bidang teknik control otomaniasai, pada
umumnya digambarkan sebagai sistem dinamik terkendali.
Terminologi Dasar pada Sistem Control
1. Controlled Variable (Variabel Terkontrol) dan Manipulated Variable (Variabel
Termanipulasi)
Variabel terkontrol (controlled variable) adalah kuantitas atau kondisi yang diukur dan
dikendalikan. Variabel termanipulasi (Manipulated Variable) adalah kuantitas atau kondisi
yang divariasikan oleh kontroler sehingga mengakibatkan adanya efek kepada nilai variabel
terkontrol. Umumnya, variabel terkontrol adalah keluaran (output) dari sistem. Kontrol
berarti mengukur nilai dari variabel terkontrol dan menerapkan variabel termanipulasi
untuk mengoreksi nilai aktual menjadi nilai yang diinginkan (reference).
2. Plants
Plant dapat berupa peralatan ataupun seperangkat bagian mesin yang bekerja sama dengan
tujuan untuk mencapai suatu operasi tertentu. Contohnya dapat berupa obyek fisik yang
dapat dikendalikan (peralatan mekanik, tungku pemanas, reaktor kimia, kendaraan
angkasa).
3. Processes (Proses)
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan bahwa proses adalah operasi alamiah yang
berkelanjutan atau perkembangan yang ditandai dengan rentetan perubahan bertingkat
yang bekerja satu sama lain dalam jalur yang tetap dan menuju suatu hasil tertentu. Contoh
proses dapat berupa berbagai operasi yang dapat dikendalikan dalam sistem (kimiawi,
ekonomi, proses biologi).
4. Systems (Sistem)
Sebuah sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang berkerja sama untuk
mencapai suatu hasil tertentu. Sistem tidak dibatasi hanya dengan fisik saja. Konsep sistem
dapat diterapkan dalam lingkup yang abstrak. Sistem dapat diinterpretasikan sebagai fisik,
biologi, ekonomi, dan lain-lain.
5. Disturbances (Gangguan)
Gangguan adalah sebuah sinyal yang cenderung merugikan nilai keluaran (output) sistem.
Jika gangguan dihasilkan oleh sistem, maka ia disebut sebagai gangguan internal, sebaliknya
apabila gangguan dihasilkan dari luar sistem, maka ia disebut sebagai gangguan eksternal.
6. Feedback Control (Kontrol Umpan-balik)
Kontrol umpan-balik mengacu pada operasi yang cenderung mengurangi perbedaan antara
keluaran sistem dengan masukan yang dikehendaki (reference input).
Beberapa sistem kontrol yang sudah dikembangkan pada dunia industri adalah sebagai
berikut :
1. Liquid level control
Tangki penampungan cairan atau sering disebut toren atau tandon (storage tank)
sangat umum dipakai di industri. Fungsinya cukup vital yaitu sebagai cadangan cairan
yang siap digunakan untuk kebutuhan proses industri, sehingga tangki harus dalam
ketinggian (level) normal. Rangkaian liquid level control atau rangkaian kendali level
cairan merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang
tenaga listrik yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi untuk
pompa air.
Fungsi dari rangkaian liquid level control adalah untuk mengontrol level cairan dari
jarak jauh dalam sebuah tangki penampungan yang banyak dijumpai di industri,
dimana pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan beroperasi dan pada
level tertentu juga pompa air akan mati.
Ada beberapa model control level cairan yang banyak digunakan di industri-industri
seperti :
a. Model Level Switch (Kontak Relay)
Pada model ini terdapat 2 buah “sinker ” (pemberat) yang dipasang
menggantung dalam satu tali. Kemudian sistem pengaturannya menggunakan
kontak relay yang dihubungkan dengan mesin pompa air melalui kabel listrik.
Saat level cairan di tangki rendah maka mesin cairan akan start dan kemudia
stop bila levelnya sudah tinggi, sesuai dengan setting posisi dari dua buah sinker
tersebut.
b. Model Elektronik (komponen elektronika)
Sesuai dengan namanya, model elektronik menggunakan komponen elektronika
sebagai pengontrolan start/stop pompa air. Sistem ini murni elektronis. Saat
level cairan dalam tangki turun mencapai level low, maka alat ini secara
elektronis akan mengaktifkan kontak relay yang terhubung dengan pompa air,
dan pompa air akan start . Bila level cairan sudah mencapai levelhigh, maka
pompa air akanstop secara otomatis.
Beberapa jenis komponen elektronika yang digunakan pada model ini antara lain
; Transmitter Ultrasonic , sensor Transistor, dll.
2. Steam Pressure and Temperature Control
 Sistem kendali suhu (temparature control)
Sistem kendali suhu dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang
dilakuakan mulai dari yang sederhana menggunakan PTC sampai penggunaan
PID. Hal ini mengakibatkan beberapa industri bingung untuk memilih cara
yang paling efisien untuk diterapkan di industri tersebut. Selain adanya
metode tersebut ada beberapa metode lain yang digunakan dalam
pengendalian suhu yaitu dengan menggunakan fuzzy logic dan masih ada
metode-metode lainnya.

Dalam kasus sistem control, temperatur T adalah variabel yang akan
dikontrol, dan nilai T inilah yang diinginkan sebagai output. Kemudian input
kontrol adalah output dari pemanas listrik (electric heater) .
Steam Pressure control
Di pembangkit listrik tenaga uap secara umum sistem kontrol dibagi ke dalam
2 sisi besar, yaitu sisi boiler dan sisi turbin. Kedua-duanya akan bekerja sesuai
dengan mode yang ditentukan oleh operator di Central Control Room.
Ada 4 macam mode yang penggunaannya sesuai dengan kondisi-kondisi
tertentu:
1. Base Mode
Mode ini digunakan pada saat unit power plant sedang start up. Pada mode
ini kontrol boiler dan kontrol turbin kedua-duanya pada posisi manual
dikontrol langsung oleh operator. Apabila ada kelebihan produksi main steam
dari boiler, baypass valve akan terbuka menyesuaikan kebutuhan main steam
yang masuk ke turbin.
2. Turbine Follow Mode
Mode ini berarti turbine control dalam kondisi remote, sedangkan boiler
control dalam keadaan manual. Umumnya mode ini terjadi pada saat ada
suatu masalah di boiler sehingga dapat mengakibatkan supply main steam ke
turbin berkurang. Singkat kata, beban listrik yang diproduksi oleh power plant
bergantung pada boiler, dan sisi turbin mengikuti boiler.
3. Boiler Follow Mode
Pada mode ini, beban listrik akan dikontrol dari sisi turbin dan sisi boiler akan
mengikuti. Semisal beban listrik naik, maka operator akan mensetting load
pada sisi turbine control, sedangkan sisi boiler akan mengikuti. Yang terjadi
selanjutnya adalah turbine control valve semakin membuka, dan di sisi boiler
pembakaran batubara akan semakin meningkat untuk meningkatkan
pressure main steam.
Namun efek dari mode ini adalah kemungkinan terjadinya deviasi main steam
pressure yang sangat tinggi karena diperlukannya waktu yang lama dari boiler
untuk meningkatkan pembakaran guna menaikkan main steam pressure.
4. Coordinated Mode
Mode ini dipakai power plant pada saat kondisi unit normal bekerja. Dimana
mode ini mirip dengan boiler follow mode, tetapi ada suatu mekanisme
tambahan yang dinamakan “Self Regulation Signal”. Mekanisme ini
digunakan untuk memperkecil deviasi main steam pressure sehingga
perubahan main steam pressure akan lebih smooth/halus, sehingga kualitas
dari main steam yang masuk ke turbin tetap terjaga.
3. Speed Control
Ada dua jenis speed control yang sering digunakan didunia industri, yaitu :
a. Speed Control Mekanis
Pada generator tua biasanya menggunakan speed control mekanis, sistem bahan
bakar dikendalikan oleh speed control mekanik.
Sistem ini adalah yang pertama dikenalkan oleh produsen generator. Fungsi
sistem ini disambungkan dengan kebutuhan beban generator listrik. Contoh
sistem ini pada industri adalah sistem speed control woodward, Speed Control
Woodward mengontrol kecepatan mesin secara mekanis melalui speed control
sentrifugal dan menerima sinyal input analog dari pengontrol. Sensor kecepatan
menggunakan sensor magnetik memasok signal ke pengontrol Woodward.
Sistem kontrol diatas merupakan sistem kontrol kecepatan analog, pengaturan
sistem dilakukan sepenuhnya menggunakan sekrup penyesuaian yang diarahkan
kearah tertentu untuk menyelesaikan pengaturan sesuai keperluan.
b. Speed Control Elektronik
Pada generator modern menggunakan speed control elektronik, sistem speed
control elektronik menghubungkan dan mengendalikan fungsi kontrol mesin dan
generator untuk menyediakan sumber daya.
Untuk contoh sistem control elektronik pada dunia industri adalah variable speed
drive atau inverter. Untuk pompa, kompressor dan blower dibutuhkan
pengaturan kecepatan untuk mengatur tekanan (pressure), aliran (flow) dari
suatu fluida. Cara konvensional tentunya dengan mengatur bukaan katup (valve)
yang tentunya secara hitungan energi, tidak efisien karena energi yang
dikeluarkan tetap sama. Untuk itu dibutuhkan mengaturan kecepatan motor
induksi untuk melakukan hal tersebut.
Variable speed drive (VSD) atau ada juga yang menyebutnya inverter merupakan
perangkat kontroler yang prinsip kerjanya dapat mengatur frekuensi yang akan
diberikan kepada motor induksi. Arus listrik yang pada awalnya bolak balik (AC)
dengan frekuensi 50 Hz masuk ke dalam variable speed drive (VSD) lalu di searah
kan (DC) lalu setelah diproses menjadi Arus bolak-balik (AC) kembali dengan
frekuensi sesuai dengan speed atau kecepatan motor yang kita inginkan.
Prinsip kerja dari variable speed drive (VSD) adalah dengan mengubah frekuensi
yang konstan (fix) pada tegangan supply lalu mengubahnya menjadi frekuensi
yang variable, sehingga kecepatan motor induksi dapat diatur sesuai dengan
kecepatan yang diinginkan oleh pengguna.
4. Stability and Stabilization Control
Stabilization Control biasanya digunakan di dunia industri pembuatan mobil. Kontrol
Stabilitas adalah sebuah teknologi terkomputerisasi yang bertujuan untuk
meningkatkan keamanan dari sisi pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan
meminimalisir slip.
Fitur tersebut terdapat dua jenis, ada yang secara otomatis akan menyala pada saat
salah satu roda di mobil Anda kehilangan traksi dan ada juga yang dilengkapi dengan
switch button, dimana dapat Anda matikan dan nyalakan sesuai kondisi jalan.
Sistem tersebut terinteregasi dengan perangkat anti lock brake system, dimana
ketika adanya kehilangan kontrol pengendalian, maka secara otomatis sistem
electronic stability control ini akan mengirimkan sinyal ke sistem ABS tersebut agar
mengoptimalkan daya pengeremannya. Sistem ABS ini juga berfungsi untuk
memompa rem mobil sebanyak delapan belas kali tiap hitungan detik, sehingga roda
tidak terkunci saat pengemudi menginjak pedal rem yang dapat mengakibatkan
mobil Anda kehilangan kontrol dalam waktu seketika.
Dengan demikian rem roda depan akan mencegah oversteer dan rem roda belakang
mencegah understeer. Tak dapat dipungkiri juga, bawah pada saat kedua perangkat
tersebut bekerja, maka secara otomatis electronic control unit pada mesin akan
mengurangi sedikit tenaga pada mesin mobil Anda hingga pengendaliannya
terkontrol kembali.
Fitur electronic stability control ini akan bekerja secara maksimal, pada saat kondisi
permukaan jalan lagi licin atau berpasir.Secara otomatis sistem tersebut akan
mengkalkulasi berapa penguncian traksi yang dibutuhkan pada roda depan dan
belakang, agar mobil Anda tidak tergilincir dan tetap dalam posisi yang terkendali.
Kontrol traksi terdiri atas komponen – komponen sebagai berikut:
a. Wheel speed sensor
b. Kontrol torsi engine
c. ECU (Electonic Control Unit)
5. Contempory applications
Jalan raya
E-toll sudah digunakan di negara maju dan Indonesia.
Kereta
E-ticket sudah mulai digunakan di perkereta-apian Jabodetabek
Otomasi industri
Otomasi industri ditandai dengan penggunaan mesin-mesin yang bekerja dengan
atau tanpa bantuan manusia dalam proses produksi atau manufaktur. Penggunaan
sistem kendali otomatis atau semi otomatis sangat memudahkan di dalam
menerapkan otomasi industri. Teknologi komputer juga sudah digunakan untuk
mendesain dan menjalankan mesin-mesin otomatis. Robot adalah salah satu wujud
otomasi industri di masa kini.
Kendali rumah Pengawasan
Penggunaan kamera berteknologi canggih yang mampu mendeteksi dan
mendefinisikan perilaku, temperatur tubuh, hingga sinar x untuk mendeteksi isi
bagasi dalam bandar udara. Di beberapa tempat terutama di kawasan demiliterisasi,
penggunaan pesawat tanpa awak sudah digunakan untuk pengawasan.
Pengolahan sampah Pertambangan
Otomasi terutama dilakukan di tambang tertutup untuk menjangkau tempat yang
sulit atau berbahaya bagi manusia. Umumnya hanya digunakan di negara maju yang
harga buruh tambang cukup mahal. Di negara berkembang atau negara miskin,
otomasi jarang dilakukan karena harga buruh masih murah.
Retail
Penggunaan layar sentuh hingga sistem kartu kredit memudahkan pembayaran di
restoran dan toko lainnya.
Download