e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN MODERASI BUDAYA TRI HITA KARANA SEBAGAI DIMENSI BUDAYA ORGANISASI 1Putu 1Made Adhitya Hari Wiguna, Arie Wahyuni, 2Anantawikrama Tungga Atmadja Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi dengan moderasi budaya Tri Hita Karana sebagai dimensi budaya organisasi. Penelitian ini dilakukan pada PDAM Kabupaten Buleleng. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan moderated regression analysis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa (1) sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, (2) sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, (3) komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, dan (4) sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian dengan moderated regression analysis menunjukkan bahwa, secara parsial sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi dengan budaya Tri Hita Karana sebagai variabel moderasi. Kata Kunci: sistem informasi akuntansi, kinerja organisasi, budaya Tri Hita Karana Abstract This study intended to find out the impact of accounting information systems, internal control systems, organizational commitment to organizational performance with moderation Tri Hita Karana culture as a dimension of organizational culture. This study was conducted in PDAM Buleleng. Sampling technique using the Slovin formula by the number of respondents as many as 70 peoples. Methods of data collection was done by questionnaire. Data were analyzed using multiple linear regression analysis and moderated regression analysis using SPSS version 16.0. The results of the study with multiple regression indicate that (1) the accounting information system positive and significant impact on the performance of the organization, (2) internal control system of positive and significant effect on the performance of the organization, (3) organizational commitment positive and significant effect on the performance of the organization, and ( 4) accounting information systems, internal control systems, organizational commitment simultaneously positive and significant impact on organizational performance. The e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) results of the study with moderated regression analysis indicate that, partially accounting information systems, internal control systems, organizational commitment positive and significant impact on the performance of the organization with a culture of Tri Hita Karana as a moderating variable. Keywords: accounting information systems, organizational performance, culture of Tri Hita Karana PENDAHULUAN PDAM sebagai salah satu BUMD diharapkan mampu memberikan pelayanan yang memadai Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik terhadap masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Adanya UU No 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, yang diperkuat dengan PP No 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah menyatakan bahwa dalam pelaporan keuangan harus disertakan informasi mengenai kinerja instansi pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh pengguna anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. (Kurniawan, 2011). Penilaian kinerja pada organisasi publik sangatlah penting untuk dilakukan, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penilaian kinerja tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja sebuah organisasi publik dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, karena pada dasarnya orientasi organisasi publik bukan untuk mencari laba (profit oriented), tetapi lebih mengutamakan pelayanan publik (service public oriented). Selain itu penilaian kinerja pada organisasi publik digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pada periode yang lalu, untuk digunakan sebagai dasar penyusunan strategi perusahaan selanjutnya (Srimindarti, 2004). Keberhasilan strategi berdasarkan pada hasil dari desain sistem informasi akuntansi (Langfield, 1997). Beberapa penelitian telah menganalisis peran sistem informasi akuntansi dalam manajemen strategi, memeriksa semua atribut sistem informasi akuntansi dari berbagai prioritas strategi yg berbeda (Ittner dan Larcker, 1997). Menurut Romney dan Steinbart (2011:52), penerapan teknologi sistem informasi akuntansi di perusahaan dapat memberi nilai tambah bagi pengguna dalam bentuk penyediaan berbagai informasi keuangan untuk kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kompleksnya proses sistem informasi akuntansi menuntut pengalaman seorang manajer keuangan dalam SIA dan pelatihan SIA, yang keduanya merupakan konstruk yang menentukan keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi. Menurut Committe of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commision (COSO) (dalam Yuda, 2012), sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi dapat dicapai melalui efisiensi dan efektivitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undangundang dan aturan yang berlaku. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah komitmen organisasi. Robbins dan Judge (dalam Kurniawan, 2011) mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi. Dimana loyalitas, keterlibatan, dan penerimaan terkait dengan kinerja organisasi. Menurut Nawawi (dalam Kurniawan, 2011) mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah suatu kepercayaan dan nilai-nilai yang menjadi falsafah utama yang dipegang teguh oleh e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) anggota organisasi dalam menjalankan atau mengoperasionalkan kegiatan organisasi. Dari berbagai definisi budaya organisasi yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya organisasi adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan Kompyurini (2008), menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi. Budaya organisasi yang baik tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (dalam Kurniawan, 2011), yang mengemukakan bahwa kualitas pelayanan sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak aspek, salah satunya adalah budaya organisasi dan cara pengorganisasiannya. Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku para anggota organisasi, sehingga jika budaya organisasi suatu organisasi baik, maka tidak mengherankan jika anggota organisasi adalah orangorang yang baik dan berkualitas pula. Pada penelitian ini budaya Tri Hita Karana digunakan sebagai dimensi budaya organisasi. Tri Hita Karana mempunyai arti tiga penyebab kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan variabel moderasi budaya Tri Hita Karana yang merupakan nilai kearifan local masyarakat Hindu di Bali dan secara umum sudah diterapkan sebagai budaya organisasi di Bali. Konsep ini merupakan sebuah konsep yang didasarkan atas prinsip keselarasan atau keharmonisan hidup yang terdiri atas tiga unsur yang saling terkait satu sama lain. Ketiga unsur itu adalah, parahyangan yang mengacu pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi), pawongan yaitu keharmonisan hubungan dengan sesama manusia, palemahan yaitu keharmonisan hubungan dengan lingkungan, alam sekitar (Manao, 2005; Windia, 2007; Wastika, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan Kompyurini (2008), menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi. Budaya organisasi yang baik tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (dalam Kurniawan, 2011), yang mengemukakan bahwa kualitas pelayanan sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak aspek, salah satunya adalah budaya organisasi dan cara pengorganisasiannya. Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku para anggota organisasi, sehingga jika budaya organisasi suatu organisasi baik, maka tidak mengherankan jika anggota organisasi adalah orangorang yang baik dan berkualitas pula. Pada penelitian ini budaya Tri Hita Karana digunakan sebagai dimensi budaya organisasi. Dalam penelitian ini PDAM Kabupaten Buleleng dipilih sebagai tempat penelitian karena PDAM merupakan salah satu BUMD yang sangat penting. PDAM bertugas untuk menyediakan pasokan air bersih kepada masyarakat dan PDAM merupakan salah satu perusahaan yang memiliki tingkat kinerja yang baik. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berkut: (1) Apakah sistem informasi akuntansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (2) Apakah sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (3) Apakah komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (4) Apakah sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (5) Apakah sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi dengan moderasi budaya Tri e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) Hita Karana secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (2) Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (3) Untuk mengetahui apakah komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (4) Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (5) Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi dengan moderasi budaya Tri Hita Karana secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. Menurut Bodnar dan Hopwood (2000 : 18) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi dapat diterapkan secara manual maupun terkomputerisasi. Keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang telah dirancang sangat dipengaruhi oleh faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional yang tepat dan sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik. Data yang berkualitas tentu akan memengaruhi tingkat kualitas dari informasi. Informasi terdiri atas data-data yang telah dipilih, dikumpulkan, dan diolah agar menjadi sebuah informasi yang sangat berguna dan berperan dalam proses pengambilan keputusan oleh suatu organisasi. Informasi yang berkualitas tentu akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat yang akan langsung memengaruhi kelangsungan hidup suatu organisasi. Pada penelitian yang dilakukan Majid (2014) menemukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki hubungan positif terhadap kinerja organisasi. Begitu juga dengan penelitian Prastika dan Purnomo (2014) menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. H1: Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Sistem pengendalian internal adalah segala sesuatu meliputi struktur organisasi, semua metode dan alat – alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan (Dewi, 2012). Sistem pengendalian internal sangat penting dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang baik akan menghasilkan kinerja pegawai yang baik pula. Dengan adanya pengendalian internal maka akan meningkatkan kinerja organisasi, pemberian opini atas kinerja organisasi, dan pemberian rekomendasi kepada pemimpin untuk melakukan koreksi atas masalah pencapaian kinerja. Pada penelitian yang dilakukan Usman (2013) menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pada penelitian oleh Asrini (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian internal terhadap kinerja organisasi pada kantor kecamatan di Kabupaten Buleleng. H2: Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Komitmen merupakan suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan – tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) pekerjaan, dan penerimaan terhadap nilai – nilai dan tujuan organisasi. Jika komitmen karyawan telah diperoleh akan didapatkan karyawan yang setia, dan mampu bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan organisasi. Menurut Kurniawan (2011) karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan melakukan segala usaha agar dapat mencapai tujuan organisasi. Komitmen tersebut dapat terwujud apabila individu dalam organisasi, menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam organisasi, karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua anggota organisasi yang bersifat kolektif. Apabila tujuan organisasi tercapai maka kinerja organisasi akan menjadi lebih baik. Komitmen tersebut dapat terwujud apabila individu dalam organisasi, menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam organisasi, karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua anggota organisasi yang bersifat kolektif. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) dan Asrini (2015) menemukan Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Organisasi. H3: Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Dengan adanya sistem informasi akuntansi akan sangat membantu menghasilkan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan organisasi. Selain itu sistem pengendalian internal akan meningkatkan kinerja organisasi, pemberian opini atas kinerja organisasi, dan pemberian rekomendasi kepada pemimpin untuk melakukan koreksi atas masalah pencapaian kinerja, sehingga dapat mencapai kinerja organisasi hingga maksimal. Begitu juga dengan adanya komitmen organisasi maka akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam mengelola organisasinya sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi menjadi lebih baik. H4: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Data yang berkualitas tentu akan memengaruhi tingkat kualitas dari informasi. Informasi terdiri atas data-data yang telah dipilih, dikumpulkan, dan diolah agar menjadi sebuah informasi yang sangat berguna dan berperan dalam proses pengambilan keputusan oleh suatu organisasi. Informasi yang berkualitas tentu akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat yang akan langsung memengaruhi kelangsungan hidup suatu organisasi. Pada penelitian yang dilakukan Majid (2014) menemukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki hubungan positif terhadap kinerja organisasi. Begitu juga dengan penelitian Prastika dan Purnomo (2014) menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba menggunakan variable moderasi untuk mengetahui ada hasil yang berbeda serta akan memperkuat atau memperlemah variable bebas itu sendiri. Peneliti menggunakan budaya Tri Hita Karana sebagai moderasi antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Organisasi. H5: Sistem Informasi Akuntansi dengan di moderasi budaya Tri Hita Karana berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada penelitian yang dilakukan Usman (2013) menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pada penelitian oleh Asrini (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian internal terhadap kinerja organisasi pada kantor kecamatan di Kabupaten Buleleng. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba menggunakan e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) variable moderasi untuk mengetahui ada hasil yang berbeda serta akan memperkuat atau memperlemah variable bebas itu sendiri. Peneliti menggunakan budaya Tri Hita Karana sebagai moderasi antara Sistem Pengendalian Internal dengan Kinerja Organisasi. H6: Sistem Pengendalian Internal dengan di moderasi budaya Tri Hita Karana berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Komitmen organisasi adalah komitmen yang diciptakan oleh semua komponen – komponen individual dalam menjalankan operasional organisasi. Komitmen tersebut dapat terwujud apabila individu dalam organisasi, menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam organisasi, karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua anggota organisasi yang bersifat kolektif. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) dan Asrini (2015) menemukan Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Organisasi. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba menggunakan variable moderasi untuk mengetahui ada hasil yang berbeda serta akan memperkuat atau memperlemah variable bebas itu sendiri. Peneliti menggunakan budaya Tri Hita Karana sebagai moderasi antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Organisasi. H7: Komitmen Organisasi dengan moderasi budaya Tri Hita Karana berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi. METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian ini dikatakan kuantitatif asosiatif hal ini dikarenakan data yang diperoleh dalam bentuk angka yang berasal dari jawabanjawaban responden berupa pernyataanpernyataan dalam kuesioner yang kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS serta menginterpretasikan hasil dari olah data dalam SPSS tersebut dan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PDAM Kabupaten Buleleng yang berjumlah 235 orang. Agar sampel yang diperoleh representatif, jumlah sampel yang digunakan ditentukan dengan rumus Slovin dengan tingkat error atau kesalahan yang dapat diterima sebesar 5%, jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 70 pegawai bagian keuangan pada Dinas di Kabupaten Buleleng. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data subjek. Data subjek adalah jenis data berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi responden. Data subjek merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden dengan bentuk tanggapan yang diberikan berupa respon tertulis dalam bentuk kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 2009 : 26). Sumber data yang tidak tepat mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan. Ada dua jenis data yang dipergunakan untuk penelitian ini yaitu: (1) Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan (Umar, 2003 : 56). Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden atas pertanyaan dalam kuesioner mengenai sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, komitmen organisasi dan kinerja organisasi serta budaya Tri Hita Karana. (b) Sumber data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita hanya tinggal mencari dan mengumpulkan data. (Umi Narimawati, 2008 : 94). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum serta struktur organisasi pada PDAM Kabupaten Buleleng. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan, yaitu uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-item pertanyaan dengan total nilai e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) setiap variabel dengan metode “Pearson Correlation”, dengan ketentuan sebagai berikut: jika r-hitung > r-tabel maka item pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan software SPSS versi 16. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Aplha > 0,60. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas dilihat dari gambar normal probability plot. Uji multikolonieritas dilihat dari masing-masing nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10 dan nilai tolerance ≥ 0,10. Uji heteroskedastisitas dilihat dari gambar scatterplot. Uji hipotesis terdapat dua uji yakni uji regresi berganda dan uji moderated regression analysis. Uji regresi parsial (t-test), uji regresi simultan (F-test), serta koefisien determinasi adusted R Square, yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden adalah sebanyak 70 eksemplar. Tidak terdapat kuesioner yang tidak kembali dan tidak terdapat kuesioner gugur, sehingga total kuesioner yang dapat diolah adalah 70 eksemplar. Setelah semua data terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian yang dibantu dengan menggunakan SPSS 16. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011: 52). Untuk melihat validitas dari masing-masing item pertanyaan, digunakan metode Pearson Correlation. Jika r-hitung > r-tabel, maka item pertanyaan dikatakan valid. Jumlah responden kuesioner sebanyak 70 responden sehingga diperoleh r-tabel sebesar 0,235. Hal ini berarti masingmasing item dari variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah valid. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsisten atau tidaknya responden terhadap kuesioner penelitian. Pengujian reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa semua variabel memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Jadi Instrument Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi, Kinerja Organisasi dan Budaya Tri Hita Karana adalah reliabel Uji normalitas sebaran data dilakukan pada data Instrument Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi, Kinerja Organisasi dan Budaya Tri Hita Karana. berdasarkan hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa angka-angka signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk statistik Kolmogorov-Smirnov. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas nilai VIF dari masingmasing variabel bebas berjumlah kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tidak mempunyai gejala multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel independen. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai signifikansi antar variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heterokedastisitas pada model regresi. Setelah data yang diuji memenuhi persyaratan untuk uji kualitas data dan uji asumsi klasik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis yakni dalam penelitian ini terdapat dua uji hipotesis yaitu menggunakan uji regresi berganda dan uji moderated regression analysis. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) Tabel 1 Hasil Koefisien Determinasi Model R R Square 1 0,229a 0,853 Sumber: data diolah (2016) Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui hasil uji koefisien determinasi untuk ketiga variabel bebas terhadap kinerja organisasi PDAM terlihat bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,853 yang mengandung arti bahwa variabel independen yaitu sistem informasi akuntansi, sistem Adjusted R Square 0,810 pengendalian internal, dan komitmen organisasi dapat menerangkan variabel dependen yaitu kinerja organisasi sebesar 81,0%, sisanya sebesar 19,0% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Tabel 2 Hasil Uji Regresi Parsial (t) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error 69,589 10,170 0,219 0,151 0,080 0,189 0,095 0,222 Model 1 (Constant) SIA SPI Komitmen Organisasi Sumber: data diolah (2016) Pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem informasi akuntansi (X1) nilai t-hitung adalah 2,454 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,041 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Majid (2014) dan penelitian Nurhikmah dan Djauhar (2014) yang menyimpulkan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi. Sejalan dengan pernyataan Wiryaningrum (2007) menyatakan bahwa suatu organisasi memerlukan keberadaan sistem informasi yang relevan, tepat dan akurat sehingga dapat digunakan dalam mengambil keputusan. Std. Error of the Estimate 4,315 t Beta 0,186 0,053 0,055 Sig. 6,842 2,454 2,424 2,430 Pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kinerja organisasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial sistem pengendalian internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal (X2) nilai t-hitung adalah 2,424 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,033 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Tresnawati (2012) dan penelitian Asrini (2015) yang menyimpulkan sistem pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi. Sejalan dengan teori Arens (2011) yang menyatakan bahwa pengendalian internal terdiri dari proses dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa manajemen mencapai tujuannya yang terdiri dari keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi, dan kepatuhan terhadap e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) hokum dan peraturan yang berlaku. Tresnawati (2012) menyatakan pengendalian internal bertujuan untuk melindungi kekayaan organisasi dengan cara meminimalisasi penyimpangan dan pemborosan serta memaksimalkan efisiensi dan efektifitas kinerja organisasi/instansi pemerintah. Pengendalian internal yang efektif akan mampu menciptakan keseluruhan proses kegiatan organisasi yang baik. Sehingga hal ini dapat memberikan keyakinan yang memadai untuk melindungi kekayaan suatu organisasi. Jadi dengan adanya pengendalian internal yang baik akan meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi (X2) nilai t-hitung adalah 2,430 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,039 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis ketiga (H3) diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kurniawan (2013) dan Asrini (2015) yang menyimpulkan komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal ini sesuai dengan teori Robbins dan Judge (2007) dalam Kurniawan (2013) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan – tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotannya dalam organisasi. Karyawan yang berkomitmen akan bekerja secara maksimal karena mereka menginginkan kesuksesan organisasi tempat dimana mereka bekerja. Komitmen ini meliputi keseriusan pada suatu organisasi serta menerima nilai dan tujuan organisasi, bekerja dengan sungguh– sungguh dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi dengan adanya komitmen organisasi yang kuat dari para pegawai akan meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Pengaruh sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi yang menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pemakaian sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi secara bersamasama maka akan meningkatkan kinerja organisasi. Dalam melakukan kegiatan operasi diperlukan sistem informasi akuntansi yang memadai. Dengan sistem informasi akuntansi yang memadai maka akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Dengan laporan keuangan yang berkualitas akan meningkatkan penilaian kinerja organisasi. Laporan keuangan yang berkualitas dapat diwujudkan dengan baik apabila sistem pengendalian internalnya efektif. Sistem pengendalian internal yang efektif dalam suatu organisasi menekan terjadinya penyelewengan dalam melaksanakan aktivitas operasi. Sistem pengendalian internal yang efektif dapat dicapai apabila pegawai memiliki komitmen untuk menjalankan sistem pengendalian internal. Pegawai yang berkomitmen akan bekerja secara maksimal karena mereka menginginkan kesuksesan organisasi tempat dimana mereka bekerja. Sehingga dengan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal yang efektif, serta komitmen dari para pegawai maka kinerja organisasi akan dicapai secara maksimal. Jadi sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan komitmen organisasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja organisasi PDAM Kabupaten Buleleng. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Organisasi yang dimoderasi Budaya Tri Hita Karana Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya Tri Hita Karana memoderasi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh interaksi variabel X1, X4 dengan nilai t-hitung adalah 2,682 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,009 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suardikha (2013) yang menyimpulkan bahwa budaya Tri Hita Karana mempengaruhi penggunaan SIA. Pada penelitian Suardikha (2013) telah menghasilkan model empiris tentang peran budaya THK bersama-sama dengan kepercayaan dalam penggunaan SIA (persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan) sebagai sumber yang dapat menciptakan kesuksesan penggunaan SIA pada LPD di Bali. Pada penelitian ini, budaya Tri Hita Karana sebagai variabel moderasi merupakan dimensi dari budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik menjadi penentu dari (1) tata kelola perusahaan yang baik, (2) terbentuk dan berkembangnya manajemen profesional, (3) kuatnya komitmen tanggung jawab sosial dari instansi terhadap lingkungannya dan (4) semangat untuk menjaga keunggulan instansi. Budaya organisasi yang kuat dan luas akan meningkatkan keberhasilan kinerja organisasi publik. Pada PDAM Kabupaten Buleleng, budaya Tri Hita Karana mempengaruhi penggunaan SIA menjadi lebih baik dalam meningkatkan kinerja organsisasi sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya Tri Hita Karana dapat memoderasi pengaruh sistem informasi akuntansi. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kinerja Organisasi yang dimoderasi Budaya Tri Hita Karana Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya Tri Hita Karana memoderasi sistem pengendalian internal terhadap kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh interaksi variabel X2, X4 dengan nilai t-hitung adalah 3,117 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,002 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Asrini (2015) yang menyimpulkan sistem pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi. Pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen tentang reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Arens, 2006 : 412). Pada penelitian ini, budaya Tri Hita Karana sebagai variabel moderasi merupakan dimensi dari budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik menjadi penentu dari (1) tata kelola perusahaan yang baik, (2) terbentuk dan berkembangnya manajemen profesional, (3) kuatnya komitmen tanggung jawab sosial dari instansi terhadap lingkungannya dan (4) semangat untuk menjaga keunggulan instansi. Budaya Organisasi yang kuat dan luas akan meningkatkan keberhasilan kinerja organisasi publik. Dengan diterapkannya budaya Tri Hita Karana sebagai dimensi budaya organisasi pada PDAM Kabupaten Buleleng dapat meningkatkan keberhasilan dari pengendalian internal itu sendiri sehingga akan mencapai kinerja organisasi yang optimal. Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya Tri Hita Karana dapat memoderasi pengaruh sistem pengendalian internal. Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Organisasi yang dimoderasi Budaya Tri Hita Karana Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya Tri Hita Karana memoderasi komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh interaksi variabel X3, X4 dengan nilai t-hitung adalah 2,795 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,007 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) hasil penelitian Kurniawan (2013) yang menyimpulkan komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja organisasi. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola SDM. Tinggi rendahnya komitmen karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja, sangatlah menentukan kinerja yang akan dicapai organisasi. Penerapan budaya Tri Hita Karana pada PDAM Kabupaten Buleleng sebagai dimensi budaya organisasi dapat mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi. Hal ini erat kaitannya dengan palemahan yang merupakan unsur dari budaya Tri Hita Karana yang artinya hubungan manusia dengan alam lingkungannya dalam hal ini adalah organisasi tempat mereka bekerja. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis sebagaimana telah di uraikan sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut, (1) Sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung adalah 2,454 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,041 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. (2) Sistem pengendalian internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung adalah 2,424 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,033 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima. (3) Komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung adalah 2,430 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai signifikansi 0,039 yang berada di bawah atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis ketiga (H 3) diterima. (4) Sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi yang menyatakan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima. (5) Sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi yang di moderasi budaya Tri Hita Karana berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh interaksi variabel X1, X4 dengan nilai t-hitung adalah 2,682 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,009 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis kelima (H 5) diterima. Interaksi variabel X2, X4 dengan nilai t-hitung adalah 3,117 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,002 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis keenam (H6) diterima. Interaksi variabel X3, X4 dengan nilai t-hitung adalah 2,795 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,007 yang berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis ketujuh (H7) diterima. Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut, (1) Bagi peneliti sebaiknya terlibat langsung dalam penyebaran kuesioner untuk responden dan perlu metode lain dalam pengambilan data seperti metode wawancara, agar responden bisa memberikan jawaban yang seharusnya dan hasil penelitian tidak bersifat bias. (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pada beberapa perusahaan, agar hasilnya tidak hanya mewakili satu perusahaan saja, dan diharapkan menambah sampel penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih valid dan kesimpulan dapat digeneralisasikan. (3) Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang lebih bervariasi dengan menambah variabel lainnya yang juga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, agar hasil penelitian lebih lengkap dan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Asrini, Putu Ayu. 2015. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Organisasi (Studi Empiris pada Kantor Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Skripsi. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016) Balanced Scorecard berdasarkan Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern, dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Survei pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha. Dewi, Sarita P. 2012. Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi Kasus pada SPBU Anak Cabang Perusahaan Rb.Group). Jurnal Nominal, Vol. 1, No. 1, Hal: 159171. Kurniawan, Muhammad. 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Publik (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kerinci). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang. Langfield-Smith, K. 1997. Management Control Systems and Strategy: A critical Review. Accounting, Organizations and Society, Vol. 22 No. 2, Hal: 207-232. Majid, Florencia Irena Seira. 2014. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keefektivitasan Kinerja Organisasi di Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin. Makassar. Prasetyono, dan Nurul Kompyunni. 2007. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah dengan Pendekatan Prastika dan Purnomo. 2014. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pekalongan. Skripsi. STIE Muhamadyah Pekalongan. Romney, M. B., dan Steinbart, P. J. 2011. Accounting Information System. Edisi Kedua Belas. New Jersey : Pearson Prentince Hall. Srimindarti, Ceacilia, 2004, Balanced Scrorecard Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja. Fokus Ekonomi, Vol. 3, No. 1, Hal: 52-64. Yuda, Prima. 2012. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Organisasi (Survey Terhadap Dinas Daerah Kota Tasikmalaya). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi.