Uploaded by Fitria Nurhapizah

54-8983-1-SM

advertisement
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
KINERJA ORGANISASI PADA PDAM KABUPATEN BULELENG
DENGAN MODERASI BUDAYA TRI HITA KARANA SEBAGAI
DIMENSI BUDAYA ORGANISASI
1Putu
1Made
Adhitya Hari Wiguna,
Arie Wahyuni, 2Anantawikrama Tungga Atmadja
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {[email protected], [email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi
akuntansi, sistem pengendalian internal, komitmen organisasi terhadap kinerja
organisasi dengan moderasi budaya Tri Hita Karana sebagai dimensi budaya
organisasi. Penelitian ini dilakukan pada PDAM Kabupaten Buleleng. Teknik
penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah responden sebanyak
70 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi linier berganda dan moderated regression
analysis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa (1) sistem
informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi,
(2) sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
organisasi, (3) komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja organisasi, dan (4) sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal,
komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja organisasi. Hasil penelitian dengan moderated regression analysis
menunjukkan bahwa, secara parsial sistem informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja organisasi dengan budaya Tri Hita Karana sebagai variabel
moderasi.
Kata Kunci: sistem informasi akuntansi, kinerja organisasi, budaya Tri Hita Karana
Abstract
This study intended to find out the impact of accounting information systems,
internal control systems, organizational commitment to organizational performance
with moderation Tri Hita Karana culture as a dimension of organizational culture.
This study was conducted in PDAM Buleleng. Sampling technique using the Slovin
formula by the number of respondents as many as 70 peoples. Methods of data
collection was done by questionnaire. Data were analyzed using multiple linear
regression analysis and moderated regression analysis using SPSS version 16.0.
The results of the study with multiple regression indicate that (1) the
accounting information system positive and significant impact on the performance of
the organization, (2) internal control system of positive and significant effect on the
performance of the organization, (3) organizational commitment positive and
significant effect on the performance of the organization, and ( 4) accounting
information systems, internal control systems, organizational commitment
simultaneously positive and significant impact on organizational performance. The
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
results of the study with moderated regression analysis indicate that, partially
accounting information systems, internal control systems, organizational
commitment positive and significant impact on the performance of the organization
with a culture of Tri Hita Karana as a moderating variable.
Keywords: accounting information systems, organizational performance, culture of
Tri Hita Karana
PENDAHULUAN
PDAM sebagai salah satu BUMD
diharapkan
mampu
memberikan
pelayanan
yang
memadai
Upaya
pemerintah daerah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik terhadap
masyarakat
terus
dilakukan
oleh
pemerintah daerah. Adanya UU No 17
tahun 2003 tentang keuangan negara,
yang diperkuat dengan PP No 8 tahun
2006 tentang pelaporan keuangan dan
kinerja instansi pemerintah menyatakan
bahwa dalam pelaporan keuangan harus
disertakan informasi mengenai kinerja
instansi pemerintah, yakni prestasi yang
berhasil dicapai oleh pengguna anggaran
sehubungan dengan anggaran yang telah
digunakan. (Kurniawan, 2011).
Penilaian kinerja pada organisasi
publik sangatlah penting untuk dilakukan,
agar
dapat
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik. Penilaian kinerja
tersebut
digunakan
untuk
menilai
keberhasilan kinerja sebuah organisasi
publik dalam memberikan pelayanan bagi
masyarakat, karena pada dasarnya
orientasi organisasi publik bukan untuk
mencari laba (profit oriented), tetapi lebih
mengutamakan pelayanan publik (service
public oriented). Selain itu penilaian kinerja
pada organisasi publik digunakan sebagai
alat untuk mengevaluasi kinerja pada
periode yang lalu, untuk digunakan
sebagai dasar penyusunan strategi
perusahaan
selanjutnya
(Srimindarti,
2004).
Keberhasilan strategi berdasarkan
pada hasil dari desain sistem informasi
akuntansi (Langfield, 1997). Beberapa
penelitian telah menganalisis peran sistem
informasi akuntansi dalam manajemen
strategi, memeriksa semua atribut sistem
informasi akuntansi dari berbagai prioritas
strategi yg berbeda (Ittner dan Larcker,
1997). Menurut Romney dan Steinbart
(2011:52), penerapan teknologi sistem
informasi akuntansi di perusahaan dapat
memberi nilai tambah bagi pengguna
dalam bentuk penyediaan berbagai
informasi keuangan untuk kegiatan
perencanaan,
pengendalian,
dan
pengambilan keputusan perusahaan yang
pada
akhirnya
berdampak
pada
peningkatan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Kompleksnya proses sistem
informasi akuntansi menuntut pengalaman
seorang manajer keuangan dalam SIA dan
pelatihan SIA, yang keduanya merupakan
konstruk yang menentukan keberhasilan
penerapan sistem informasi akuntansi.
Menurut Committe of Sponsoring
Organizations of the Tradeway Commision
(COSO) (dalam Yuda, 2012), sistem
pengendalian internal merupakan suatu
proses
yang
dipengaruhi
untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan
bahwa tujuan organisasi dapat dicapai
melalui efisiensi dan efektivitas operasi,
penyajian laporan keuangan yang dapat
dipercaya, ketaatan terhadap undangundang dan aturan yang berlaku.
Faktor lain yang mempengaruhi
kinerja organisasi adalah komitmen
organisasi. Robbins dan Judge (dalam
Kurniawan,
2011)
mendefinisikan
komitmen sebagai suatu keadaan dimana
seorang individu memihak organisasi serta
tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keangotaannya dalam
organisasi. Berdasarkan definisi ini, dalam
komitmen organisasi tercakup unsur
loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan
dalam
pekerjaan,
dan
penerimaan
terhadap nilai dan tujuan organisasi.
Dimana loyalitas, keterlibatan, dan
penerimaan
terkait
dengan
kinerja
organisasi.
Menurut
Nawawi
(dalam
Kurniawan, 2011) mengemukakan bahwa
budaya
organisasi
adalah
suatu
kepercayaan dan nilai-nilai yang menjadi
falsafah utama yang dipegang teguh oleh
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
anggota organisasi dalam menjalankan
atau
mengoperasionalkan
kegiatan
organisasi. Dari berbagai definisi budaya
organisasi yang telah dikemukakan di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya
organisasi adalah sistem nilai-nilai yang
diyakini oleh semua anggota organisasi
dan yang dipelajari, diterapkan, serta
dikembangkan secara berkesinambungan,
berfungsi sebagai sistem perekat, dan
dapat dijadikan acuan berperilaku dalam
organisasi
untuk
mencapai
tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Penelitian yang dilakukan oleh
Prasetyono dan Kompyurini (2008),
menyimpulkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organisasi. Budaya organisasi yang
baik tentunya akan mempengaruhi kualitas
pelayanan organisasi. Hal ini sesuai
dengan
pendapat
Tjiptono
(dalam
Kurniawan, 2011), yang mengemukakan
bahwa
kualitas
pelayanan
sendiri
sebenarnya dipengaruhi oleh banyak
aspek, salah satunya adalah budaya
organisasi dan cara pengorganisasiannya.
Budaya organisasi sangat berpengaruh
terhadap perilaku para anggota organisasi,
sehingga jika budaya organisasi suatu
organisasi baik, maka tidak mengherankan
jika anggota organisasi adalah orangorang yang baik dan berkualitas pula. Pada
penelitian ini budaya Tri Hita Karana
digunakan sebagai dimensi budaya
organisasi.
Tri Hita Karana mempunyai arti tiga
penyebab kebahagiaan. Penelitian ini
menggunakan variabel moderasi budaya
Tri Hita Karana yang merupakan nilai
kearifan local masyarakat Hindu di Bali dan
secara umum sudah diterapkan sebagai
budaya organisasi di Bali. Konsep ini
merupakan
sebuah
konsep
yang
didasarkan atas prinsip keselarasan atau
keharmonisan hidup yang terdiri atas tiga
unsur yang saling terkait satu sama lain.
Ketiga unsur itu adalah, parahyangan yang
mengacu pada keharmonisan hubungan
antara manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa (Ida Sang Hyang Widhi), pawongan
yaitu keharmonisan hubungan dengan
sesama manusia, palemahan yaitu
keharmonisan
hubungan
dengan
lingkungan, alam sekitar (Manao, 2005;
Windia, 2007; Wastika, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh
Prasetyono dan Kompyurini (2008),
menyimpulkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organisasi. Budaya organisasi yang
baik tentunya akan mempengaruhi kualitas
pelayanan organisasi. Hal ini sesuai
dengan
pendapat
Tjiptono
(dalam
Kurniawan, 2011), yang mengemukakan
bahwa
kualitas
pelayanan
sendiri
sebenarnya dipengaruhi oleh banyak
aspek, salah satunya adalah budaya
organisasi dan cara pengorganisasiannya.
Budaya organisasi sangat berpengaruh
terhadap perilaku para anggota organisasi,
sehingga jika budaya organisasi suatu
organisasi baik, maka tidak mengherankan
jika anggota organisasi adalah orangorang yang baik dan berkualitas pula. Pada
penelitian ini budaya Tri Hita Karana
digunakan sebagai dimensi budaya
organisasi.
Dalam
penelitian
ini
PDAM
Kabupaten Buleleng dipilih sebagai tempat
penelitian karena PDAM merupakan salah
satu BUMD yang sangat penting. PDAM
bertugas untuk menyediakan pasokan air
bersih kepada masyarakat dan PDAM
merupakan salah satu perusahaan yang
memiliki tingkat kinerja yang baik.
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berkut: (1) Apakah sistem
informasi
akuntansi
secara
parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (2)
Apakah sistem pengendalian internal
secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
PDAM
Kabupaten
Buleleng?
(3)
Apakah
komitmen organisasi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng? (4)
Apakah sistem informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal, dan komitmen
organisasi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
PDAM Kabupaten Buleleng? (5) Apakah
sistem
informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal, dan komitmen
organisasi dengan moderasi budaya Tri
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
Hita Karana secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
PDAM Kabupaten Buleleng? Sedangkan
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
(1) Untuk mengetahui apakah sistem
informasi
akuntansi
secara
parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (2)
Untuk
mengetahui
apakah
sistem
pengendalian internal secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (3)
Untuk mengetahui apakah komitmen
organisasi secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
PDAM Kabupaten Buleleng. (4) Untuk
mengetahui apakah sistem informasi
akuntansi, sistem pengendalian internal,
dan komitmen organisasi secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng. (5)
Untuk mengetahui apakah sistem informasi
akuntansi, sistem pengendalian internal,
dan komitmen organisasi dengan moderasi
budaya Tri Hita Karana secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja PDAM Kabupaten Buleleng.
Menurut Bodnar dan Hopwood
(2000 : 18) sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi. Sistem
informasi akuntansi dapat diterapkan
secara manual maupun terkomputerisasi.
Keberhasilan
pelaksanaan
sistem
informasi akuntansi yang telah dirancang
sangat dipengaruhi oleh faktor desain
sistem yang mencerminkan adanya
pemisahan tanggung jawab fungsional
yang tepat dan sistem wewenang dan
prosedur pembukuan yang baik.
Data yang berkualitas tentu akan
memengaruhi
tingkat
kualitas
dari
informasi. Informasi terdiri atas data-data
yang telah dipilih, dikumpulkan, dan diolah
agar menjadi sebuah informasi yang
sangat berguna dan berperan dalam
proses pengambilan keputusan oleh suatu
organisasi. Informasi yang berkualitas
tentu akan berdampak pada pengambilan
keputusan yang tepat yang akan langsung
memengaruhi kelangsungan hidup suatu
organisasi. Pada penelitian yang dilakukan
Majid (2014) menemukan bahwa sistem
informasi akuntansi memiliki hubungan
positif terhadap kinerja organisasi. Begitu
juga dengan penelitian Prastika dan
Purnomo (2014) menunjukkan bahwa
sistem informasi akuntansi akuntansi
berpengaruh positif terhadap kinerja
UMKM.
H1: Sistem
Informasi
Akuntansi
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
Sistem
pengendalian
internal
adalah segala sesuatu meliputi struktur
organisasi, semua metode dan alat – alat
yang dikoordinasikan yang digunakan
dalam perusahaan dengan tujuan menjaga
keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian data akuntansi,
mendorong efisiensi, dan membantu
mendorong
dipatuhinya
kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan (Dewi,
2012). Sistem pengendalian internal
sangat penting dalam sebuah organisasi
untuk
mencapai
tujuanyang
telah
ditetapkan. Pengendalian internal yang
baik akan menghasilkan kinerja pegawai
yang baik pula. Dengan adanya
pengendalian
internal
maka
akan
meningkatkan
kinerja
organisasi,
pemberian opini atas kinerja organisasi,
dan pemberian rekomendasi kepada
pemimpin untuk melakukan koreksi atas
masalah pencapaian kinerja. Pada
penelitian yang dilakukan Usman (2013)
menunjukkan bahwa sistem pengendalian
internal berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan. Pada penelitian oleh
Asrini (2015) menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara
pengendalian internal terhadap kinerja
organisasi pada kantor kecamatan di
Kabupaten Buleleng.
H2: Sistem
Pengendalian
Internal
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
Komitmen
merupakan
suatu
keadaan
dimana
seorang
individu
memihak organisasi serta tujuan – tujuan
dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaannya
dalam
organisasi.
Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen
organisasi tercakup unsur loyalitas
terhadap organisasi, keterlibatan dalam
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
pekerjaan, dan penerimaan terhadap nilai
– nilai dan tujuan organisasi. Jika
komitmen karyawan telah diperoleh akan
didapatkan karyawan yang setia, dan
mampu bekerja sebaik mungkin untuk
kepentingan
organisasi.
Menurut
Kurniawan (2011) karyawan yang memiliki
komitmen yang tinggi akan melakukan
segala usaha agar dapat mencapai tujuan
organisasi.
Komitmen tersebut dapat terwujud
apabila
individu
dalam
organisasi,
menjalankan hak dan kewajiban mereka
sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing dalam organisasi, karena
pencapaian tujuan organisasi merupakan
hasil kerja semua anggota organisasi yang
bersifat kolektif. Apabila tujuan organisasi
tercapai maka kinerja organisasi akan
menjadi lebih baik. Komitmen tersebut
dapat terwujud apabila individu dalam
organisasi,
menjalankan
hak
dan
kewajiban mereka sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing dalam
organisasi, karena pencapaian tujuan
organisasi merupakan hasil kerja semua
anggota organisasi yang bersifat kolektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan
(2011) dan Asrini (2015) menemukan
Komitmen Organisasi berpengaruh positif
terhadap Kinerja Organisasi.
H3: Komitmen Organisasi berpengaruh
terhadap Kinerja Organisasi
Kinerja
adalah
gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi organisasi yang tertuang dalam
perumusan skema strategis (strategic
planning) suatu organisasi. Secara umum
dapat juga dikatakan bahwa kinerja
merupakan prestasi yang dapat dicapai
oleh organisasi dalam periode tertentu.
Dengan adanya sistem informasi
akuntansi
akan
sangat
membantu
menghasilkan informasi keuangan yang
berguna untuk pengambilan keputusan
organisasi. Selain itu sistem pengendalian
internal akan meningkatkan kinerja
organisasi, pemberian opini atas kinerja
organisasi, dan pemberian rekomendasi
kepada pemimpin untuk melakukan koreksi
atas
masalah
pencapaian
kinerja,
sehingga
dapat
mencapai
kinerja
organisasi hingga maksimal. Begitu juga
dengan adanya komitmen organisasi maka
akan mempengaruhi kinerja pegawai
dalam mengelola organisasinya sehingga
dapat meningkatkan kinerja organisasi
menjadi lebih baik.
H4: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Pengendalian Internal, dan Komitmen
Organisasi berpengaruh terhadap
Kinerja Organisasi
Data yang berkualitas tentu akan
memengaruhi
tingkat
kualitas
dari
informasi. Informasi terdiri atas data-data
yang telah dipilih, dikumpulkan, dan diolah
agar menjadi sebuah informasi yang
sangat berguna dan berperan dalam
proses pengambilan keputusan oleh suatu
organisasi. Informasi yang berkualitas
tentu akan berdampak pada pengambilan
keputusan yang tepat yang akan langsung
memengaruhi kelangsungan hidup suatu
organisasi. Pada penelitian yang dilakukan
Majid (2014) menemukan bahwa sistem
informasi akuntansi memiliki hubungan
positif terhadap kinerja organisasi. Begitu
juga dengan penelitian Prastika dan
Purnomo (2014) menunjukkan bahwa
sistem informasi akuntansi berpengaruh
positif terhadap kinerja UMKM. Dalam
penelitian ini peneliti akan mencoba
menggunakan variable moderasi untuk
mengetahui ada hasil yang berbeda serta
akan memperkuat atau memperlemah
variable bebas itu sendiri. Peneliti
menggunakan budaya Tri Hita Karana
sebagai moderasi antara Sistem Informasi
Akuntansi dengan Kinerja Organisasi.
H5: Sistem Informasi Akuntansi dengan di
moderasi budaya Tri Hita Karana
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
Pada penelitian yang dilakukan
Usman (2013) menunjukkan bahwa sistem
pengendalian
internal
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Pada penelitian oleh Asrini (2015)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara
pengendalian internal terhadap kinerja
organisasi pada kantor kecamatan di
Kabupaten Buleleng. Dalam penelitian ini
peneliti akan mencoba menggunakan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
variable moderasi untuk mengetahui ada
hasil yang berbeda serta akan memperkuat
atau memperlemah variable bebas itu
sendiri. Peneliti menggunakan budaya Tri
Hita Karana sebagai moderasi antara
Sistem Pengendalian Internal dengan
Kinerja Organisasi.
H6: Sistem Pengendalian Internal dengan
di moderasi budaya Tri Hita Karana
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
Komitmen
organisasi
adalah
komitmen yang diciptakan oleh semua
komponen – komponen individual dalam
menjalankan
operasional
organisasi.
Komitmen tersebut dapat terwujud apabila
individu dalam organisasi, menjalankan
hak dan kewajiban mereka sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing dalam
organisasi, karena pencapaian tujuan
organisasi merupakan hasil kerja semua
anggota organisasi yang bersifat kolektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan
(2011) dan Asrini (2015) menemukan
Komitmen Organisasi berpengaruh positif
terhadap Kinerja Organisasi. Dalam
penelitian ini peneliti akan mencoba
menggunakan variable moderasi untuk
mengetahui ada hasil yang berbeda serta
akan memperkuat atau memperlemah
variable bebas itu sendiri. Peneliti
menggunakan budaya Tri Hita Karana
sebagai moderasi antara Komitmen
Organisasi dengan Kinerja Organisasi.
H7: Komitmen
Organisasi
dengan
moderasi budaya Tri Hita Karana
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi.
METODE
Penelitian ini termasuk dalam
penelitian
dengan
menggunakan
pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian
ini dikatakan kuantitatif asosiatif hal ini
dikarenakan data yang diperoleh dalam
bentuk angka yang berasal dari jawabanjawaban responden berupa pernyataanpernyataan
dalam
kuesioner
yang
kemudian diolah menggunakan aplikasi
SPSS serta menginterpretasikan hasil dari
olah data dalam SPSS tersebut dan
menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih, dan dalam hal ini
hubungan tersebut bersifat kausal dimana
variabel bebas mempengaruhi variabel
terikat (Sugiyono, 2008).
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan pada PDAM
Kabupaten Buleleng yang berjumlah 235
orang. Agar sampel yang diperoleh
representatif,
jumlah
sampel
yang
digunakan ditentukan dengan rumus Slovin
dengan tingkat error atau kesalahan yang
dapat diterima sebesar 5%, jadi jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 70 pegawai bagian keuangan
pada Dinas di Kabupaten Buleleng.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data subjek. Data subjek
adalah jenis data berupa opini, sikap,
pengalaman, atau karakteristik dari
seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi
responden.
Data
subjek
merupakan data penelitian yang dilaporkan
sendiri oleh responden dengan bentuk
tanggapan yang diberikan berupa respon
tertulis
dalam
bentuk
kuesioner
(Indriantoro dan Supomo, 2009 : 26).
Sumber
data
yang
tidak
tepat
mengakibatkan data yang terkumpul tidak
relevan. Ada dua jenis data yang
dipergunakan untuk penelitian ini yaitu: (1)
Sumber data primer merupakan data yang
diperoleh langsung di lapangan oleh
peneliti sebagai objek penulisan (Umar,
2003 : 56). Data primer dalam penelitian ini
berupa
jawaban
responden
atas
pertanyaan dalam kuesioner mengenai
sistem
informasi akuntansi, sistem
pengendalian
internal,
komitmen
organisasi dan kinerja organisasi serta
budaya Tri Hita Karana. (b) Sumber data
sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga kita hanya tinggal
mencari dan mengumpulkan data. (Umi
Narimawati, 2008 : 94). Data sekunder
dalam penelitian ini adalah data mengenai
gambaran umum serta struktur organisasi
pada PDAM Kabupaten Buleleng.
Dalam penelitian ini, metode
analisis data yang digunakan, yaitu uji
kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis. Uji kualitas data terdiri dari uji
validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan setiap
item-item pertanyaan dengan total nilai
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
setiap variabel dengan metode “Pearson
Correlation”, dengan ketentuan sebagai
berikut: jika r-hitung > r-tabel maka item
pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan
uji reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha dengan bantuan software SPSS
versi 16. Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Aplha >
0,60. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji multikolonieritas dan uji
heteroskedastisitas. Uji normalitas dilihat
dari gambar normal probability plot. Uji
multikolonieritas dilihat dari masing-masing
nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10
dan nilai tolerance ≥ 0,10. Uji
heteroskedastisitas dilihat dari gambar
scatterplot. Uji hipotesis terdapat dua uji
yakni uji regresi berganda dan uji
moderated regression analysis. Uji regresi
parsial (t-test), uji regresi simultan (F-test),
serta koefisien determinasi adusted R
Square, yang bertujuan untuk menguji
apakah terdapat pengaruh antara variabel
independen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah kuesioner yang disebar
kepada responden adalah sebanyak 70
eksemplar. Tidak terdapat kuesioner yang
tidak kembali dan tidak terdapat kuesioner
gugur, sehingga total kuesioner yang dapat
diolah adalah 70 eksemplar. Setelah
semua data terkumpul selanjutnya
dilakukan pengujian yang dibantu dengan
menggunakan SPSS 16.
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2011: 52). Untuk
melihat validitas dari masing-masing item
pertanyaan, digunakan metode Pearson
Correlation. Jika r-hitung > r-tabel, maka
item pertanyaan dikatakan valid. Jumlah
responden kuesioner sebanyak 70
responden sehingga diperoleh r-tabel
sebesar 0,235. Hal ini berarti masingmasing item dari variabel yang digunakan
pada penelitian ini adalah valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui konsisten atau tidaknya
responden terhadap kuesioner penelitian.
Pengujian reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Hasil uji reliabilitas
instrument menunjukkan bahwa semua
variabel memiliki koefisien Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,60. Jadi Instrument
Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Pengendalian
Internal,
Komitmen
Organisasi, Kinerja Organisasi dan Budaya
Tri Hita Karana adalah reliabel
Uji normalitas sebaran data
dilakukan pada data Instrument Sistem
Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian
Internal, Komitmen Organisasi, Kinerja
Organisasi dan Budaya Tri Hita Karana.
berdasarkan hasil uji normalitas data
menunjukkan
bahwa
angka-angka
signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk
statistik Kolmogorov-Smirnov. Hal ini
menunjukkan bahwa sebaran data
berdistribusi normal.
Uji multikolinieritas dapat diuji
dengan menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF) untuk masing-masing variabel
bebas.
Berdasarkan
hasil
uji
multikolinieritas nilai VIF dari masingmasing variabel bebas berjumlah kurang
dari 10. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data tidak mempunyai
gejala multikolinearitas atau tidak ada
hubungan antar variabel independen.
Untuk menguji heteroskedastisitas
dapat digunakan uji Glejser. Berdasarkan
hasil uji heteroskedastisitas diketahui
bahwa nilai signifikansi antar variabel
independen dengan absolut residual lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada masalah
heterokedastisitas pada model regresi.
Setelah data yang diuji memenuhi
persyaratan untuk uji kualitas data dan uji
asumsi klasik, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengujian hipotesis
yakni dalam penelitian ini terdapat dua uji
hipotesis yaitu menggunakan uji regresi
berganda dan uji moderated regression
analysis.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
Tabel 1 Hasil Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
1
0,229a
0,853
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui hasil
uji koefisien determinasi untuk ketiga
variabel bebas terhadap kinerja organisasi
PDAM terlihat bahwa nilai adjusted R
Square sebesar 0,853 yang mengandung
arti bahwa variabel independen yaitu
sistem
informasi akuntansi, sistem
Adjusted R Square
0,810
pengendalian internal, dan komitmen
organisasi dapat menerangkan variabel
dependen yaitu kinerja organisasi sebesar
81,0%,
sisanya
sebesar
19,0%
diterangkan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi pada
penelitian ini.
Tabel 2 Hasil Uji Regresi Parsial (t)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
69,589
10,170
0,219
0,151
0,080
0,189
0,095
0,222
Model
1
(Constant)
SIA
SPI
Komitmen
Organisasi
Sumber: data diolah (2016)
Pengaruh sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja organisasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial sistem informasi
akuntansi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja organsiasi. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel sistem
informasi akuntansi (X1) nilai t-hitung adalah
2,454 > nilai t-tabel 1,996 dengan nilai
signifikansi 0,041 yang berada di bawah
atau lebih kecil 0,05 yang menyatakan
bahwa hipotesis pertama (H1) diterima.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Majid (2014) dan penelitian
Nurhikmah dan Djauhar (2014) yang
menyimpulkan sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja organisasi. Sejalan dengan
pernyataan
Wiryaningrum
(2007)
menyatakan bahwa suatu organisasi
memerlukan keberadaan sistem informasi
yang relevan, tepat dan akurat sehingga
dapat digunakan dalam mengambil
keputusan.
Std. Error of the
Estimate
4,315
t
Beta
0,186
0,053
0,055
Sig.
6,842
2,454
2,424
2,430
Pengaruh sistem pengendalian internal
terhadap kinerja organisasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial sistem pengendalian
internal berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja organsiasi. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel sistem
pengendalian internal (X2) nilai t-hitung
adalah 2,424 > nilai t-tabel 1,996 dengan
nilai signifikansi 0,033 yang berada di
bawah atau lebih kecil 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2)
diterima.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Tresnawati (2012) dan penelitian
Asrini (2015) yang menyimpulkan sistem
pengendalian internal berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja organisasi.
Sejalan dengan teori Arens (2011) yang
menyatakan bahwa pengendalian internal
terdiri dari proses dan prosedur yang
dirancang agar manajemen mendapatkan
keyakinan
yang
memadai
bahwa
manajemen mencapai tujuannya yang
terdiri dari keandalan laporan keuangan,
efektivitas
dan
efisiensi
kegiatan
organisasi, dan kepatuhan terhadap
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
hokum dan peraturan yang berlaku.
Tresnawati
(2012)
menyatakan
pengendalian internal bertujuan untuk
melindungi kekayaan organisasi dengan
cara meminimalisasi penyimpangan dan
pemborosan
serta
memaksimalkan
efisiensi
dan
efektifitas
kinerja
organisasi/instansi pemerintah.
Pengendalian internal yang efektif
akan mampu menciptakan keseluruhan
proses kegiatan organisasi yang baik.
Sehingga hal ini dapat memberikan
keyakinan yang memadai untuk melindungi
kekayaan suatu organisasi. Jadi dengan
adanya pengendalian internal yang baik
akan meningkatkan kinerja organisasi
tersebut.
Pengaruh
komitmen
organisasi
terhadap kinerja organisasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial komitmen organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organsiasi. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel Komitmen Organisasi (X2)
nilai t-hitung adalah 2,430 > nilai t-tabel 1,996
dengan nilai signifikansi 0,039 yang berada
di bawah atau lebih kecil 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis ketiga (H3)
diterima.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Kurniawan (2013) dan Asrini
(2015) yang menyimpulkan komitmen
organisasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja organisasi. Hal ini sesuai
dengan teori Robbins dan Judge (2007)
dalam Kurniawan (2013) yang menyatakan
bahwa komitmen organisasi adalah
sebagai suatu keadaan dimana seorang
individu memihak organisasi serta tujuan –
tujuan
dan
keinginannya
untuk
mempertahankan keanggotannya dalam
organisasi.
Karyawan yang berkomitmen akan
bekerja secara maksimal karena mereka
menginginkan kesuksesan organisasi
tempat dimana mereka bekerja. Komitmen
ini meliputi keseriusan pada suatu
organisasi serta menerima nilai dan tujuan
organisasi, bekerja dengan sungguh–
sungguh dan berusaha sekuat tenaga
untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi
dengan adanya komitmen organisasi yang
kuat dari para pegawai akan meningkatkan
kinerja organisasi tersebut.
Pengaruh sistem informasi akuntansi,
sistem pengendalian internal, dan
komitmen organisasi terhadap kinerja
organisasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara simultan sistem informasi
akuntansi, sistem pengendalian internal
dan komitmen organisasi berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kinerja
organisasi yang menunjukkan bahwa
hipotesis keempat (H4) diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
pemakaian sistem informasi akuntansi,
sistem
pengendalian
internal
dan
komitmen organisasi secara bersamasama maka akan meningkatkan kinerja
organisasi.
Dalam melakukan kegiatan operasi
diperlukan sistem informasi akuntansi yang
memadai. Dengan sistem informasi
akuntansi yang memadai maka akan
menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas. Dengan laporan keuangan
yang berkualitas akan meningkatkan
penilaian kinerja organisasi. Laporan
keuangan
yang
berkualitas
dapat
diwujudkan dengan baik apabila sistem
pengendalian internalnya efektif. Sistem
pengendalian internal yang efektif dalam
suatu organisasi menekan terjadinya
penyelewengan dalam melaksanakan
aktivitas operasi. Sistem pengendalian
internal yang efektif dapat dicapai apabila
pegawai
memiliki
komitmen
untuk
menjalankan sistem pengendalian internal.
Pegawai yang berkomitmen akan bekerja
secara
maksimal
karena
mereka
menginginkan kesuksesan organisasi
tempat dimana mereka bekerja. Sehingga
dengan sistem informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal yang efektif, serta
komitmen dari para pegawai maka kinerja
organisasi akan dicapai secara maksimal.
Jadi sistem informasi akuntansi, sistem
pengendalian internal, dan komitmen
organisasi
sangat
penting
dalam
meningkatkan kinerja organisasi PDAM
Kabupaten Buleleng.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja Organisasi yang
dimoderasi Budaya Tri Hita Karana
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
budaya
Tri
Hita
Karana
memoderasi sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja organisasi. Hal ini
ditunjukkan oleh interaksi variabel X1, X4
dengan nilai t-hitung adalah 2,682 > nilai t-tabel
1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,009
yang berada di bawah atau lebih kecil dari
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Suardikha (2013) yang
menyimpulkan bahwa budaya Tri Hita
Karana mempengaruhi penggunaan SIA.
Pada penelitian Suardikha (2013) telah
menghasilkan model empiris tentang peran
budaya THK bersama-sama dengan
kepercayaan dalam penggunaan SIA
(persepsi
kegunaan
dan
persepsi
kemudahan penggunaan) sebagai sumber
yang dapat menciptakan kesuksesan
penggunaan SIA pada LPD di Bali.
Pada penelitian ini, budaya Tri Hita
Karana
sebagai variabel
moderasi
merupakan
dimensi
dari
budaya
organisasi. Budaya organisasi yang baik
menjadi penentu dari (1) tata kelola
perusahaan yang baik, (2) terbentuk dan
berkembangnya manajemen profesional,
(3) kuatnya komitmen tanggung jawab
sosial dari instansi terhadap lingkungannya
dan (4) semangat untuk menjaga
keunggulan instansi. Budaya organisasi
yang kuat dan luas akan meningkatkan
keberhasilan kinerja organisasi publik.
Pada PDAM Kabupaten Buleleng, budaya
Tri
Hita
Karana
mempengaruhi
penggunaan SIA menjadi lebih baik dalam
meningkatkan
kinerja
organsisasi
sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Jadi, dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa budaya Tri Hita Karana
dapat memoderasi pengaruh sistem
informasi akuntansi.
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal
terhadap Kinerja Organisasi yang
dimoderasi Budaya Tri Hita Karana
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
budaya
Tri
Hita
Karana
memoderasi sistem pengendalian internal
terhadap kinerja organisasi. Hal ini
ditunjukkan oleh interaksi variabel X2, X4
dengan nilai t-hitung adalah 3,117 > nilai t-tabel
1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,002
yang berada di bawah atau lebih kecil dari
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Asrini (2015) yang
menyimpulkan
sistem
pengendalian
internal berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja organisasi.
Pengendalian
internal
adalah
proses yang dirancang untuk memberikan
kepastian
yang
layak
mengenai
pencapaian tujuan manajemen tentang
reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas
dan efisiensi operasi, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku (Arens, 2006 : 412). Pada
penelitian ini, budaya Tri Hita Karana
sebagai variabel moderasi merupakan
dimensi dari budaya organisasi. Budaya
organisasi yang baik menjadi penentu dari
(1) tata kelola perusahaan yang baik, (2)
terbentuk dan berkembangnya manajemen
profesional,
(3)
kuatnya
komitmen
tanggung jawab sosial dari instansi
terhadap lingkungannya dan (4) semangat
untuk menjaga keunggulan instansi.
Budaya Organisasi yang kuat dan
luas akan meningkatkan keberhasilan
kinerja
organisasi
publik.
Dengan
diterapkannya budaya Tri Hita Karana
sebagai dimensi budaya organisasi pada
PDAM
Kabupaten
Buleleng
dapat
meningkatkan
keberhasilan
dari
pengendalian internal itu sendiri sehingga
akan mencapai kinerja organisasi yang
optimal. Jadi, dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa budaya Tri Hita Karana
dapat memoderasi pengaruh sistem
pengendalian internal.
Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
Organisasi yang dimoderasi Budaya Tri
Hita Karana
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
budaya
Tri
Hita
Karana
memoderasi
komitmen
organisasi
terhadap kinerja organisasi. Hal ini
ditunjukkan oleh interaksi variabel X3, X4
dengan nilai t-hitung adalah 2,795 > nilai t-tabel
1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,007
yang berada di bawah atau lebih kecil dari
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
hasil penelitian Kurniawan (2013) yang
menyimpulkan
komitmen
organisasi
berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja organisasi.
Keberhasilan
pengelolaan
organisasi sangatlah ditentukan oleh
keberhasilan dalam mengelola SDM.
Tinggi rendahnya komitmen karyawan
terhadap organisasi tempat mereka
bekerja, sangatlah menentukan kinerja
yang akan dicapai organisasi. Penerapan
budaya Tri Hita Karana pada PDAM
Kabupaten Buleleng sebagai dimensi
budaya organisasi dapat mempengaruhi
komitmen karyawan terhadap organisasi.
Hal ini erat kaitannya dengan palemahan
yang merupakan unsur dari budaya Tri Hita
Karana yang artinya hubungan manusia
dengan alam lingkungannya dalam hal ini
adalah organisasi tempat mereka bekerja.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisis
sebagaimana telah di uraikan sebelumnya,
maka ditarik kesimpulan sebagai berikut,
(1)
Sistem
informasi
akuntansi
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung
adalah 2,454 > nilai t-tabel 1,996 dengan
nilai signifikansi 0,041 yang berada di
bawah atau lebih kecil 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis pertama (H1)
diterima. (2) Sistem pengendalian internal
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung
adalah 2,424 > nilai t-tabel 1,996 dengan
nilai signifikansi 0,033 yang berada di
bawah atau lebih kecil 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis kedua (H2)
diterima.
(3)
Komitmen
organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organsiasi dengan nilai t-hitung
adalah 2,430 > nilai t-tabel 1,996 dengan
nilai signifikansi 0,039 yang berada di
bawah atau lebih kecil 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis ketiga (H 3)
diterima. (4) Sistem informasi akuntansi,
sistem
pengendalian
internal
dan
komitmen organisasi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi yang menyatakan bahwa
hipotesis keempat (H4) diterima. (5) Sistem
informasi akuntansi, sistem pengendalian
internal dan komitmen organisasi yang di
moderasi budaya Tri Hita Karana
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh
interaksi variabel X1, X4 dengan nilai t-hitung
adalah 2,682 > nilai t-tabel 1,996 dan dengan
nilai signifikansi 0,009 yang berada di
bawah atau lebih kecil dari 0,05 yang
menyatakan bahwa hipotesis kelima (H 5)
diterima. Interaksi variabel X2, X4 dengan
nilai t-hitung adalah 3,117 > nilai t-tabel 1,996
dan dengan nilai signifikansi 0,002 yang
berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05
yang menyatakan bahwa hipotesis keenam
(H6) diterima. Interaksi variabel X3, X4
dengan nilai t-hitung adalah 2,795 > nilai t-tabel
1,996 dan dengan nilai signifikansi 0,007
yang berada di bawah atau lebih kecil dari
0,05 yang menyatakan bahwa hipotesis
ketujuh (H7) diterima.
Sesuai dengan kesimpulan hasil
penelitian di atas, maka dapat diajukan
saran-saran sebagai berikut, (1) Bagi
peneliti sebaiknya terlibat langsung dalam
penyebaran kuesioner untuk responden
dan perlu metode lain dalam pengambilan
data seperti metode wawancara, agar
responden bisa memberikan jawaban yang
seharusnya dan hasil penelitian tidak
bersifat bias. (2) Penelitian selanjutnya
sebaiknya dilakukan pada beberapa
perusahaan, agar hasilnya tidak hanya
mewakili satu perusahaan saja, dan
diharapkan menambah sampel penelitian
sehingga akan diperoleh data yang lebih
valid
dan
kesimpulan
dapat
digeneralisasikan. (3) Dalam penelitian
selanjutnya diharapkan menggunakan
variabel yang lebih bervariasi dengan
menambah variabel lainnya yang juga
memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan, agar hasil penelitian lebih
lengkap dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Asrini, Putu Ayu. 2015. Pengaruh
Akuntabilitas Publik, Pengendalian
Internal dan Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja Organisasi (Studi
Empiris pada Kantor Kecamatan di
Kabupaten
Buleleng.
Skripsi.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 4 Tahun 2016)
Balanced Scorecard berdasarkan
Komitmen
Organisasi,
Pengendalian
Intern,
dan
Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance (GCG)
Survei pada Rumah Sakit Daerah di
Jawa Timur. Simposium Nasional
Akuntansi X Makasar.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pendidikan Ganesha.
Dewi,
Sarita P.
2012.
Pengaruh
Pengendalian Internal dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi
Kasus pada SPBU Anak Cabang
Perusahaan Rb.Group). Jurnal
Nominal, Vol. 1, No. 1, Hal: 159171.
Kurniawan, Muhammad. 2011. Pengaruh
Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi, dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Organisasi Publik
(Studi
Empiris
pada
SKPD
Pemerintah Kabupaten Kerinci).
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi.
Universitas Diponegoro Semarang.
Langfield-Smith, K. 1997. Management
Control Systems and Strategy: A
critical
Review.
Accounting,
Organizations and Society, Vol. 22
No. 2, Hal: 207-232.
Majid, Florencia Irena Seira. 2014. Manfaat
Sistem
Informasi
Akuntansi
terhadap Keefektivitasan Kinerja
Organisasi di Sulawesi Selatan.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Prasetyono, dan Nurul Kompyunni. 2007.
Analisis Kinerja Rumah Sakit
Daerah
dengan
Pendekatan
Prastika dan Purnomo. 2014. Pengaruh
Sistem
Informasi
Akuntansi
terhadap Kinerja Perusahaan pada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Kota Pekalongan.
Skripsi.
STIE
Muhamadyah
Pekalongan.
Romney, M. B., dan Steinbart, P. J. 2011.
Accounting Information System.
Edisi Kedua Belas. New Jersey :
Pearson Prentince Hall.
Srimindarti, Ceacilia, 2004, Balanced
Scrorecard
Sebagai
Alternatif
Pengukuran
Kinerja.
Fokus
Ekonomi, Vol. 3, No. 1, Hal: 52-64.
Yuda,
Prima.
2012.
Pengaruh
Pelaksanaan Good Governance
dan Pengendalian Intern terhadap
Kinerja
Organisasi
(Survey
Terhadap Dinas Daerah Kota
Tasikmalaya). Skripsi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Siliwangi.
Download