Uploaded by User4422

XP-Series Training Class

advertisement
XP-Series Training Class
(date of training)
Name of Trainer
Application Specialist
PT Sysmex Indonesia
Pengenalan Umum
XP-Series
• Hematology analyzer 3-DIFF
XP-100 & XP-300  perbedaan penyimpanan data
• 19 Parameter :
WBC, RBC, HGB, HCT, PLT, MCV, MCH, MCHC
RDW-CV, RDW-SD, MPV, PDW, P-LCR, LYMPH%, MXD%
(MONO/EO/BASO%), NEUT%, LYMPH#, MXD#,
(MONO/EO/BASO#), NEUT#
• 3 Histogram :
RBC, WBC, PLT
Consumables
Detergen
Reagen
Kontrol
Consumables
Consumables Packing
Cellpack
20 L
Open
Ingredients
Stability
60 hari NaCl 0.64%
Fungsi
- Diluent
- Penghitungan RBC
& PLT
Stromatolyser- 500 mL 90 hari Quaternary ammonium - Melisis RBC
WH
salt
- Penghitungan Hb &
WBC
Cellclean
50 mL 12 bulan Natrium Hypochlorite Detergen
5%
Eightcheck 1.5 mL 7 hari Eritrosit manusia yang Material kontrol
(L1, L2, L3)
distabilisasi, leukosit
mamalia, dan
komponen platelet
dalam medium plasmalike
Suhu
penyimpanan
o
5 - 30 C
o
2 - 30 C
o
15 - 30 C
o
2-8 C
Desain dan Fungsi
Tampak Depan
Tampak Kanan
Tampak Kiri
Tampak Belakang
Bagian Depan Dalam
Menu Overview
Menu
Halaman depan
Menu utama
Menu
1. Sim. Data
Penyimpanan data  XP-100 :hingga 35.000, XP-300 : hingga 40.000
(beserta histogram)
2. Ganti Rgt
Dilakukan jika mengganti Cellpack/Stromatolyser-WH
3. Perawatan
Bab khusus perawatan
4. Kalib.
Kalibrasi otomatik
Kalibrasi manual
5. P’aturan
6. Bagan QC
PU Sleep
Pengaturan
Sistem
–
–
–
–
–
–
–
Satuan
Bahasa
Nama Parameter
Volume
Alarm
ISBT 128
ID Inc.
Sistem
Pengaturan
Tgl/Waktu
Pengaturan
Batas pasien
Pengaturan
Kontrol Kualitas
Pengaturan
• ID produk
– Informasi unik instrumen
• Keluaran host
– Pengaturan jika terhubung
dengan host
Pengaturan
Printer
Pengaturan
• Jaringan
– Pengaturan untuk LAN
• Pengaturan sandi
– Melindungi fungsi kalibrasi
dan pengaturan
• Pengaturan cetakan
– Mencetak settingan
Prinsip dan Teknologi
Prinsip Pembacaan
RBC/PLT/WBC
• Direct Current
Hemoglobin
• Cyanide Free
Hematokrit
• Cumulative Pulse Height Detection Method
Prinsip & Alur Analisis
S
R
V
Detector
channels
Method
Dilution Ratio
WBC
detector
DC
1:500
HGB
detector
Spectrophotometric
1:500
RBC/PLT
detector
DC
1 : 25000
WBC
count
W-SCC
W-MCC
W-LCC
Hgb
concentration
RBC
count
PLT
count
HCT
RBC/WBC/PLT
DC Detection Method
Pengukuran
terhadap
perubahan
HAMBATAN
LISTRIK yang
dihasilkan oleh
partikel dalam
medium
konduktif saat
partikel itu
lewat di antara
APERTURE.
external
electrode
aperture
vacuum
internal
electrode
Aperture Impedance
Internal
Electrode
Aperture
Vacuum
External
Electrode
Aperture Impedance
Internal Aperture External
Electrode
Electrode
V=RxI
Besarnya HAMBATAN
yang dihasilkan adalah
PROPORSIONAL dengan
VOLUME SEL yang
melewati aperture
Aperture Impedance
Internal
Electrode
V=RxI
Aperture
External
Electrode
Besarnya HAMBATAN
yang dihasilkan adalah
PROPORSIONAL dengan
VOLUME SEL yang
melewati aperture
Dari Pulsa ke Histogram
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
3 1 0 0 0 1 2 3 4 5 4 3 2 1
Dari Pulsa ke Histogram
RBC/PLT
• Platelet memiliki volume antara 8 - 12 fl dan dihitung antara 2 - 30 fl.
• Eritrosit berukuran 80-100 fl dan dihitung 25 - 250 fl.
• Kurva dipisahkan oleh moving auto discriminator
Distribusi Platelet
Analisa dilakukan dengan menggunakan 3 discriminator:
1. Lower Discriminator (LD) = 2 - 6 fL
2. Upper Discriminator (UD) = 12 - 30 fL
3. Fixed Discriminator at 12 fL
Fixed
at 12
LD
10
UD
20
30
Distribusi Leukosit
Sebelum lisis
Cell diameter in µm
10 - 15
9 - 14
11 - 16
12 - 20
7 - 12
Neutrophils
Basophils
Eosinophils
Monocytes
Lymphocytes
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
Setelah ditambahkan reagensia pelisis
Lymphocytes
MIX
Monocytes
Basophils
Eosinophils
0
50
100
150
Cell signal in fl
Lymphocytes 30 - 80
Monocytes
60 - 120
Basophils
70 - 130
Eosinophils
80 - 140
Neutrophils 120 - 250
Neutrophils
200
250
300
Hemoglobin
Prinsip Pengukuran Hemoglobin
 CYANIDE-FREE HGB METHOD
• Menggunakan reagent Stromatolyser-WH (mengandung
quaternary ammonium salts).
• Membentuk kompleks quaternary ammonium saltmethemoglobin. Pembacaan pada panjang gelombang
555nm.
• Korelasi bagus dengan metode referensi.
Prinsip Pengukuran Hemoglobin
Fe2+
  Fe2+

Fe2+   Fe2+

1.
Fe
2+
Fe2+
2.
Fe
3+


Fe2+
Fe3+
3.
Fe
3+


Fe3+
Flowchart pemeriksaan Hb
Start
HGB-chamber is rinsed with diluent
HGB-blank is determined and stored
Measurement of the sample
in a dilution of 1:500
Sample - Blank = HGB-result
Printing of the result
Hematokrit
Hematokrit
• Hematokrit merupakan rasio volume sel
darah merah terhadap volume total darah.
• Dapat ditentukan dengan diukur secara
langsung atau dengan
kalkulasi/perhitungan
Metoda Mikrohematokrit - 1
Centrifuge
VT
Capillary tube
VE
Hct % = V
T
VE
x 100
Buffy coat
VE - volume of packed erythrocytes
VT - total volume of blood
Metoda Mikrohematokrit - 2
1.0
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
Pembacaan dengan
menggunakan skala, yang
berdasarkan PRINSIP SEGITIGA
Hematocrit
value
Batas yang memisahkan
“Packed” sel & Buffy Coat
menghasilkan nilai hematokrit
Cumulative Pulse Height Detection Method
Transducer
Start-Sensor
Defined volume VT
Stop-Sensor
VE x 100
Hct % =
VT
Cumulative Pulse Height Detection Method
Ph = k x VEry
VEry = 1 / k x Ph
VT
Hct (%) = V / VT x 100
V = VEry
= 1 / k Ph
V
Hct (%) = 1 / VT k  Ph x 100
Ph
k
VEry
Hight of pulse
Constant
Volume of Ery
Cumulative Pulse Height Detection Method
VT
Ph
V
Transducer
Ph = k x VEry
VEry = 1 / k x Ph
Ph
k
VEry
Height of Pulse
Constant
Volume of Ery
Hct (%) = V / VT x 100
V= VEry = 1 / k Ph
Hct (%) = 1 / VTk  Ph x 100
RBC Indicies
Mean Cell Volume
HCT (%)
MCV (fl) =
RBC (x 106/µl)
Mean Cellular Hemoglobin
HBG (g/dl)
MCH (pg) =
RBC (x 106/µl)
Mean Cellular Hemoglobin Concentration
MCHC (g/dl) =
HBG (g/dl)
HCT (%)
Whole Blood Mode
1,96 ml
Cellpack
Mixing
Chambe
r
(1:500)
1.994 µl
1,996 ml
40 µl
RBC detection chamber
1:25.000
1,00 ml WBC detection chamber
Stromatolyser-WH
4 µl
1:500
1 µl
Sample Rotor Valve
(SRV)
6 µl
6 µl
50 µl whole blood
1 mL
HBG
photometer
1:500
Pre-diluted Mode
1.99792
mL
2,08
µl
Cellpack
RBC detection chamber
1:25.000
1,922 ml
1,0 ml WBC detection chamber
Stromatolyser-WH
1:1000
Sample Rotor Valve
(PDV)
78 µl
1 mL
HBG
photometer
1:1000
200 µl pre-diluted sample (1:26)
Pentingnya Sistem Tertutup pada Hematologi
(Hematology is A Closed System)
Pemeriksaan Hematologi
• Berperan penting dalam pengambilan tindakan untuk pasien
Metoda diagnostik
Kepercayaan diri dan kemajuan laboratorium
• Terdapat analisa hematologi secara otomatik
Disarankan menggunakan sistem tertutup
(Hematology is a Closed System)
Hematology is a closed system
Definisi:
“Metoda pemeriksaan hematologi dengan menggunakan alat
otomatis merupakan satu-kesatuan dengan reagensianya”
Memiliki 2 aspek:
1.
2.
Metoda pemeriksaan: teknologi, algoritma dan reagensia
Reagensia: pengaruh reagensia terhadap perangkat keras (hardware)
Metoda pemeriksaan
Menggunakan 2
reagensia:
• Reagensia pengencer
(diluent)
• Reagensia pelisis RBC (Red
Blood Cell) untuk
pengukuran :
- WBC (White Blood Cell)
- HGB (Hemoglobin)
Hasil analisa setelah bereaksi dengan
reagent
Pengaruh Reagensia terhadap
Perangkat Keras
• Perangkat keras yang merupakan jalur distribusi
reagensia:
- Selang (tubes)
- Katup (valves)
selalu dilalui pada saat start-up,
pemeriksaan sampel, shut down, dsb
• Reagensia  larutan garam dan korosif
Efek terhadap hardware??
Ketahanan dan breakdown time??
Keuntungan Hemotology analyzer is a
closed system
• Pemeriksaan parameter hematologi diakui oleh FDA
: Kredibilitas hasil (presisi dan akurasi) dapat
dipertanggungjawabkan
• Tingkat ketahanan maksimal dan breakdown time
minimal untuk jangka panjang
• Garansi dan kemudahan pelayanan purna jual resmi
Quality Control
QUALITY CONTROL (QC)
• Suatu sistem yang dirancang untuk memastikan
bahwa semua hasil analisa yang dilaporkan
adalah VALID
• Sistem tersebut secara nyata melakukan
pengecekan terhadap semua komponen yang
mendukung terjadinya analisa dan memastikan
komponen pendukung tersebut dalam keadaan
baik dan valid
Prinsip QC
• Untuk mengukur akurasi dan presisi
• Untuk mendeteksi masalah analitik
• Mencegah pelaporan hasil yang salah
• Membantu dalam hal troubleshooting
Akurasi dan Presisi
Kapan QC Dilakukan?
• Sebelum menganalisis sampel  setiap hari, setiap
8 jam/saat pergantian shift (rekomendasi CSLI)
• Setelah alat dikalibrasi
• Setelah penggantian reagen
• Setelah perawatan
• Jika ada keraguan tentang akurasi nilai analisis
Error di Laboratorium
CRUDE ERROR
• Disebabkan oleh kelalaian operator (mis : vial tertukar)
• Mudah untuk diketahui
• Dapat dihindari dengan praktek laboratorium yang baik &
benar
Error di Laboratorium
RANDOM ERROR
Hasil QC yang terus di luar range target
Kemungkinan penyebab …. ? Membutuhkan
troubleshooting
Error di Laboratorium
SYSTEMATIC ERROR
Hasil QC menunjukkan trend, drift / shift
TREND : memperlihatkan kecenderungan tertentu
DRIFT : kenaikan/ penurunan deviasi nilai target dari hari ke hari
SHIFT : hasil yang didapat sangat berfluktuasi
19,2
17,9
16,6
12-Nov
11-Nov
10-Nov
09-Nov
08-Nov
07-Nov
06-Nov
05-Nov
04-Nov
03-Nov
02-Nov
01-Nov
Systematic Errors
Trend
Drift
19,2
19,2
17,9
17,9
16,6
16,6
Shift
QC pada XP-Series
•
•
•
•
6 control files
20 parameters
60 points
Material : Eightcheck-3WP
– Level 1 (L), Level 2 (N), Level 3 (H)
– Open stability : 7 days
– Storage : 2-8 oC
• QC methods
– X bar
– Levey Jennings (L-J)
Metoda QC
•
•
X-bar Control
L – J Control
Metoda QC
•
•
X-bar Control
L – J Control
Setting dan Running
QC
Setting QC (1)
Setting QC (2)
Setting QC (3)
Setting QC (4)
Setting QC (5)
Setting QC (6)
Running QC (1)
Running QC (2)
Running QC (3)
Running QC (4)
Running QC (5)
Hasil QC
X-bar
L-J
Pemeriksaan Hematologi
Tahapan pemeriksaan
hematologi
Pra-analitik
1.
•
•
•
•
•
•
persiapan pasien,
data pasien,
pengambilan sampel,
penampungan sampel,
penyimpanan sampel,
pengiriman sampel.
2.
Analitik
3.
Pasca Analitik
•
Pelaporan sampel
Tahap Pra-analitik
Persiapan Pasien
•
•
•
•
•
•
•
•
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil:
1. Makan / puasa
Plasma turbid
2. Perokok
RBC naik, Hb naik
3. Olahraga berat
Vol. plasma turun
4. Kehamilan
Vol. plasma lebih tinggi
5. Transfusi darah
Susunan darah berubah
6. Obat
7. Data pasien
Penampungan Bahan
Tabung Vakum :
• Tabung EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)
• Tabung Sodium Citrate
• Tabung Heparin
• Tabung Serum
Penampungan Bahan
 Tabung EDTA:
• Na2EDTA
: pH asam
• K2EDTA
: pH asam
• K3EDTA
: pH netral
 Sebaiknya memakai : Tabung Vakum + K3EDTA spray-dried
K3EDTA : stabilitas darah lebih baik dari garam EDTA lain
(pH-nya mendekati pH darah)
 Wajib disposable
 Tanggal kadaluarsa
Penampungan Bahan
Rasio darah :
EDTA harus tepat (1 – 1.5 mg/mL)
Kadar EDTA >> RBC mengerut, Ht lebih rendah
Kadar EDTA << jumlah PLT menurun
Pengambilan Sampel
Jarum, kapas desinfektan, penampung, plester u/ menutup luka
 Disposable !!
Pembendungan
1. 7 – 10 cm dari siku
2. Maks. 1 menit / tekanan ≤ 60 mmHg
Terlalu lama  hemokonsentrasi, kerusakan dindingvena/jaringan
• 3. Terlalu ketat : darah tidak keluar
• 4. Dibuka setelah darah mengalir
• 5. Hindari daerah luka
Homogenisasi segera sesudah pengambilan, bahkan sebelum
menutup luka pasien (bila pakai tabung vakum)
Homogenisasi Sampel
Homogenisasi tabung EDTA:
8-10x inversion
Penyimpanan Bahan
Darah K3EDTA - Suhu Kamar
RBC :
Perubahan Morfologi : mulai jam ke-2
WBC :
Perubahan Morfologi : mulai jam ke-1
Tahap Analitik
Mode Analisis
Whole Blood Mode
• 1 mL atau lebih darah
• Vol. sampel yang dihisap alat :
50 uL
Prediluted Mode
• Minimum 20 uL darah
• Pengenceran 1:26
(20 uL darah + 500 uL Cellpack)
• Vol sampel yang dihisap alat :
200 uL
Running sampel di WB Mode
1
2
3
4
Running sampel di WB Mode
5
6
7
8
Running sampel di PD Mode
1
2
3
4
Running sampel di PD Mode
5
6
Whole blood 20 uL in Cellpack 500 uL
7
8
2 PD
2
Data Output
WBC
RBC
PLT
Hasil, Interpretasi, dan
Flagging
WBC
RBC
PLT
Histogram RBC
LD
UD
Base line
100
200
Suatu kurva distribusi yang normal selalu dimulai dan
diakhiri pada baseline, berada di antara LD dan UD
Distribusi Partikel Sel Darah
• Platelet memiliki volume antara 8 - 12 fl dan dihitung antara 2 - 30 fl.
• Eritrosit berukuran 80-100 fl dan dihitung 25 - 250 fl.
• Kurva dipisahkan oleh moving auto discriminator
RBC Distribution Width
100 %
RDW - SD
Range 37 - 46 fl
20 %
200
250 fl
100 %
RDW-CV (%) =
L1 L2
200
250 fl
L2 - L1
L2 + L1
Range 11 - 16 %
X 100
Flagging pada Eritrosit
Mark “ RL “
LD
Kurva tidak dimulai pada
baseline
Penyebab:
• Giant Platelets
• Micro-Erythrocytes
• Platelet Clumps
Perhatian:
Semua hasil yang ditandai “ RL “ harus dikonfirmasi
Flagging pada Eritrosit
Mark “ RU “
UD
Kurva tidak berakhir
pada baseline
Penyebab:
• Cold Agglutinins
• Erythroblasts / Normoblasts
Perhatian:
Semua hasil yang ditandai “ RU “ harus dikonfirmasi
Flagging pada Eritrosit
“ MP “, multiple peaks
Puncak lebih dari satu
Penyebab:
• Transfusi
Flagging pada Eritrosit
“DW “ = Distribution Width
Distribusi kurva tidak memotong garis 20%
Penyebab : Anisocytosis
Penanganan : harus direview secara manual
Histogram Trombosit
Parameter-parameter pada histogram
MPV (Mean Platelet Volume)
Range : 8 – 12 fL
P-LCR (Rasio PLT ukuran besar)
Range : 15 – 35 %
PDW (PLT Distribution Width/Lebar Distribusi PLT pada 20% dari tinggi
puncak)
Range : 9 – 14 fL
Flagging pada Trombosit
Mark “ PL “
Kurva tidak dimulai pada baseline
Kemungkinan penyebab:
• High blank value
• Cell fragments
Perhatian :
Check Background! Lakukan Auto Rinse
Flagging pada Trombosit
Mark “ PU “
Kurva tidak berakhir pada baseline
Kemungkinan penyebab:
• Clotted blood sample
• EDTA-induced PLT clumping
• Micro-Erythrocytes
• Giant Platelets
Perhatian :
Check PLT dan semua parameter yang ditandai “ PU “
Flagging pada Trombosit
Flagging pada Trombosit
Mark “ MP “, Multiple Peaks
Kemungkinan penyebab:
• Platelet transfusion
Histogram WBC
• RBC dilisis oleh Stroma-WH
• Sel berukuran < 35 fL dikeluarkan dari hitung WBC
• 3 populasi WBC dipisah dengan floating discriminator
yang mencari lembah pada range 30 – 300 fL
Distribusi Ukuran Partikel WBC
Sebelum lisis
Cell diameter in µm
10 - 15
9 - 14
11 - 16
12 - 20
7 - 12
Neutrophils
Basophils
Eosinophils
Monocytes
Lymphocytes
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Cell signal in fl
Lymphocytes 30 - 80
Monocytes
60 - 120
Basophils
70 - 130
Eosinophils
80 - 140
Neutrophils 120 - 250
Setelah ditambahkan reagensia pelisis
Lymphocytes
MIX
Monocytes
Basophils
Eosinophils
0
50
100
150
Neutrophils
200
250
22
300
Flagging pada WBC
Mark “ WL “
Possible causes :
• Thrombocytes - EDTA-not compatible (PLT clumps)
• Lyse - resistant erythrocytes
• Normoblasts / Erythroblasts
• cold agglutins
Perhatian :
Check WBC dan semua parameter yang ditandai “WL”
Flagging pada WBC
Mark “ WU “
Perhatian :
Check WBC dan semua parameter yang ditandai “WU”
Flagging pada WBC
Flag “ T1 “ dan “T2”
T1 tidak terdeteksi.
Tidak ditemukan
plateau.
--> T 1 flag
T1 terdeteksi,
tetapi T2 tidak
--> T2 flag
Catatan:
• Konfirmasi
dengan
mikroskop jika
ditemukan flag
T1 atau T2.
• Jumlah leukosit
benar, jika tidak
ada flag lain.
Flagging pada WBC
Flag “ F1 “, “F2” dan “F3”
• Semua leukosit
terhitung; Total leukosit
benar.
(Asumsi: tidak ada flag
lain)
• T 1 and T 2 terdeteksi
Ada kemungkinan populasi yang tercampur.
Flag Trombosit “AG”
Muncul karena adanya ukuran platelet yang sangat
besar/menggumpal, melebihi discriminator WBC
Kemungkinan penyebab:
• Sampel clot
• Alergi EDTA
• Hasil analisa dengan flagging “AG” dapat mengakibatkan jumlah
trombosit lebih sedikit daripada sebenarnya
• Harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan sediaan hapus
Display Analisis Data
Tanda
“+++.+”
Penyebab
Hasil melebihi display range
“***.*”
Terjadi analisis error karena sample tidak bisa dikalkulasi
“---.-”
Terjadi data error karena sample tidak bisa dikalkulasi
Tanda
Penyebab
!
Hasil melebihi linearity range
+
Hasil melebihi batas atas patient limit
-
Hasil melebihi batas bawah patient limit
*
Hasil perlu dikonfirmasi
Display Range & Linearity Range
No
Parameter
Linearity Range
Display Range
1
WBC
1.0 – 99.9 x 103
0.0 – 299.9 x 103
2
RBC
1.0 – 7.0 x 106
0.00 – 19.99 x 106
3
HGB
0.1 – 25 g/dL
0 – 25.0 g/dL
4
HCT
10.0 – 60.0 %
n/a
5
PLT
10 – 999 x 103
0 – 1999 x 103
Studi Kasus
• Koreksi:
•
Jumlah WBC sebenarnya =
100 X Jumlah WBC Cell Counter
100 + E
Tindakan yang dilakukan bila muncul
Flagging :
Konfirmasi Manual
Perawatan
HARIAN
• Periksa Trap Chamber
Jika berisi air, buang airnya, keringkan
dan pasang kembali
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
• Shut Down – Wajib Dilakukan !!!
Berlaku juga untuk alat 24 jam
Dokumentasikan di Maintenance Check List
MINGGUAN
• Bersihkan SRV tray
Cuci dengan air bersih dan keringkan
Pasang kembali
Dokumentasikan di maintenance checklist
BULANAN / TIAP 1500 SAMPLE
• Clean Waste Chamber
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
• Clean Transducer
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
3 BULANAN / TIAP 4500 SAMPLE
• Clean SRV (Sample Rotor Valve)
Bersihkan/rendam SRV dalam larutan Cell
Clean dengan rasio
Cell Clean : Aquabidest = 1 : 9
Jika memungkinkan gunakan tissue anti serat
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
AS NEEDED / JIKA DIPERLUKAN
• Auto Rinse
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
• Bersihkan Rinse Cup
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
• Bersihkan WBC/RBC Transducer secara manual
Dokumentasikan di Maintenance CheckList
Resume Maintenance
•
•
•
•
•
Harian
Mingguan
Bulanan
3 Bulanan
AS NEEDED
: Shutdown & Cek Trap Chamber
: Clean SRV Tray
: Clean Waste Chamber, Clean Transducer
: Clean SRV
: Autorinse, Clean Transducer Aparture
Troubleshooting
Background Error
Parameter apa saja
yang error?
Autorinse
•Kapan terakhir maintenance?
•Kapan terakhir buka reagen/
diluen?
•Cek fisik reagen/diluen
•Coba ganti dengan yang baru
Masih error?
Hubungi Sysmex
QC out of range
Semua level
Hanya 1 level
Periksa tanggal kadaluarsa &
tanggal buka EightCheck-3WP
Background
check tinggi?
Autorinse
Homogenkan
lagi, ulangi
analisa QC
Parameter apa yang out of range?
HGB
Converter?
Hampir semua
parameter
Lot baru, QC
baru buka.
Cek nilai QC
apakah setting
sudah benar?
Hubungi Sysmex
Presisi tidak
baik.
Mungkin perlu
kalibrasi ?
Presisi baik.
Mungkin
materi kontrol
rusak?
Homogenkan lagi, ulangi analisa QC
Kapan terakhir maintenance?
Lakukan clean transducer/aparture, bersihkan SRV, dll
Apakah
storage
sesuai
syarat?
QC is making trend
Semua level
Hanya 1 level
•Parameter apa yang memiliki trend?
•HGB Converter?
•Sejak kapan?
•Kapan terakhir ganti reagen/diluen?
•Bagaimana kondisi ruang lab?
Lot baru, QC baru buka.
Cek nilai QC apakah
setting sudah benar?
•Background check selalu memiliki nilai
dekat limit?
•Kapan terakhir maintenance?
Lakukan maintenance
Lakukan analisa QC 2-3 kali.
Masih mengikuti trend?
Hubungi Sysmex
Sample Preparation
Sampel darah
menggumpal?
Flagging AG?
Cold agglutinin?
Inkubasi 37C
selama 30 menit
Masih
menggumpal?
Sampel ikterik/
sangat turbid?
Nilai Hb mungkin
terpengaruh
Pakai pre-dilute
mode 
Alergi EDTA?
Pakai tabung
citrate.
Hanya untuk
hitung PLT
Hasil PLT
dikalikan 1,1
Sampel darah
sangat sedikit?
Darah pasien
ikterik/sangat
turbid?
Diamkan sampel, ambil
plasma & ganti dengan
saline/ cellpack,
perbandingan 1:1.
Homogenkan.
Pakai pre-dilute
mode 
Conclusion
make it easier by
doing a routine
maintenance
as prevention
knowing the error &
troubleshooting
with patience & care
making a good
documentation
to provide sufficient
information
Workshop
Case 1
Interpretasi hasil
dan flagging
Tindakan yang
harus dilakukan
Note
Case 2
Case 3
Download