PENYUNTIKAN YANG AMAN GUNA MENCEGAH TERJADINYA PENYEBARAN INFEKSI PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI HIPPII DKI Latar belakang Di US ditemukan 4 KLB di praktek pelayanan kesehatan, klinik nyeri, klinik endoscopy dan klinik hematology/oncology. Faktor – faktor penyebab terjadinya ke 4 KLB tersebut di atas : ~ Penggunaan jarum yang sudah dipakai untuk mengambil obat/cairan dari vial/ botol multi dose (mis : NaCl, WFI) Cont……. ~ Penggunaan jarum/spuit yang sama pada lebih dari satu pasien saat memberikan suntikan. ~ Penggunaan jarum/spuit yang sama pada saat mempersiapkan obat-obat untuk lebih dari satu pasien. ~ Petugas tidak menerapkan prinsip-prinsip dasar tehnik aseptik (± 3% menggunakan jarum dan atau spuit yang sama untuk pasien yang berbeda) . Cont…… ~ petugas tidak tahu atau tidak peduli tentang aseptic technique ~ Jarum/spuit bekas pakai tidak ditangani secara tepat dan benar. ~ ± 15% penyuntikan tidak aman terjadi di Eastern Eropa dan ± 50% di Asia Tenggara ~ Di Indonesia terjadi penurunan penyuntikan tidak aman dari 74% ke 14% . Tujuan Petugas kesehatan dapat melakukan penyuntikan yang aman. Tidak terjadi penyebaran infeksi baik pada pasien maupun petugas. Menurunkan/meminimalkan angka kejadian infeksi nosokomial. Definisi Penyuntikan yang aman : penyuntikan yang dilakukan dengan mengindahkan prinsip-prinsip yang benar sehingga aman untuk pasien dan petugas dari resiko terinfeksi . (diperkirakan terjadi sekitar 21.000 kasus HBV dan 2.000 kasus HCV serta 260.000 kasus HIV/AIDS per tahun) Cont………….. Aseptic technique : penanganan secara steril terhadap obat-obat, jarum/spuit, vial, ampul mulai dari penyimpanan, persiapan sampai penyuntikan sehingga kesterilan tetap terjamin. Single dose : pemberian obat dalam kemasan vial/ampul dengan menggunakan satu jarum dan spuit untuk satu kali pemberian pada satu pasien. Cont……… Multi dose : pemberian obat dalam bentuk vial/ampul untuk lebih dari satu kali pemberian pada pasien yang sama dengan menggunakan jarum dan spuit steril pada setiap penyuntikan. Penyuntikan yang aman berdasarkan praktek pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial Rekomendasi penyuntikan yang aman : Menerapkan aseptic technique untuk mecegah kontaminasi alat-alat injeksi (kategori IA). Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih dari satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti (kategori IA). Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur (kategori IA). Cont……… Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali (NaCl, WFI, dll) (kategori IA). Gunakan singgle dose untuk obat-obat injeksi (bila memungkinkan) (kategori IB). Tidak memberikan obat-obat singgle dose kepada lebih dari satu pasien atau mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk pemberian berikutnya (kategori IA). Cont……………. Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua alat yang akan dipergunakan harus steril (kategori IA) Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang membuat (kategori IA) Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari satu pasien (kategori IB) Penyuntikan yang tidak aman Penyuntikan yang diberikan tidak sesuai dengan prosedur mulai dari penyimpanan , persiapan, penyuntikan obat ke pasien sampai penanganan alat-alat bekas pakai. FACT: injection preparation on surfaces where contaminated substances are handled can lead to the spread of infections Storage of multidose vials and preparation of injections in same area that used needles and syringes were dismantled and discarded Ref: Samandari et al. ICHE 2005; 26: 745-750 Photo: Don Weiss / NYCDOHMH Penyimpanan dan persiapan http://www.who.int/injection_safety/en/ TRANSMISSION OF PATHOGENS VIA CONTAMINATED EQUIPMENT OR MEDICATIONS SOURCE Infectious person, e.g. chronic, acute CONTAMINATED EQUIPMENT OR MEDICATION CASE Susceptible, non-immune person Penanganan jarum & spuit bekas pakai Faktor - faktor penyebab penyuntikan yang tidak aman : Man petugas sudah dilatih & bekerja sesuai prosedur? Method sudah ada kebijakan / prosedur pelaksanaan? Material alat/fasilitas sudah tersedia sesuai kebutuhan? Kesimpulan Penyuntikan harus dilakukan oleh petugas yang telah terlatih dengan menerapkan rekomendasi dari CDC tentang penyuntikan yang aman. Ada kebijakan/prosedur sebagai panduan dalam bekerja. Kesimpulan (lanjutan) Diperlukan adanya sarana/fasilitas yang memadai. Limbah bekas penyuntikan harus ditangani secara tepat dan benar Kesadaran/kepedulian petugas terhadap penyuntikan yang aman sangat penting guna mencegah/menurunkan kejadian infeksi nosokomial baik pada pasien maupun petugas. Referensi : http://www.cdc.gov/ncidod/dhqp/injectionsafety.html Transmission of Hepatitis B and C Viruses in Outpatient Settings – MMWR 2003 52:901 Endoscopy Clinic: New York City, 2001 19 HCV infections likely due to contamination of multiple-dose anesthetic vials Oncology Clinic: Nebraska, 2002 Pain Remediation Clinic: Oklahoma, 2002 Private Medical Practice: New York City, 2001 Syarat penyuntikan yang aman Terima Kasih