Uploaded by mardhatillahdathill

78-162-1-PB

advertisement
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
ISSN : 2085 – 0328
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
GUNA MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN
YANG INOVATIF DI SEKOLAH
Atmawarni
Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Islam Sumatera Utara
ABSTRACT
Teaching and learning interaction ins chools is an interactive activity and the
various components to realize the achievement of learning objectives have been
established in the learning planning, to get there, first it need to be understood
about the meaning of the term learning, teaching and interaction. These three
terms will lead to the definition of teaching and learning interaction. The
utilization of information technology in the making and using of interactive
multimedia in learning in school be judged very effective in supporting the
learning materials delivery. The use of interactive multimedia in the learning in
school is one of solution to relieve stiffness, saturation, and the vacuum of students
in learning so many kinds of subject in school. By steps and the process of the use
of the right interactive multimedia, using interactive multimedia as the messaging
media will stimulate thought, feelings, concerns and wishes of student so as to
encourage the learning process more interactive and communicative and can
enhance students learning experiences become more concrete.
Keywords: media, interactive multimedia, interactive learning
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
20
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dari waktu ke waktu
semakin pesat. Fenomena tersebut
mengakibatkan adanya persaingan dalam
berbagai bidang kehidupan, salah satu
diantaranya bidang pendidikan. Untuk
mencetak sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas diperlukan adanya
peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal
ini keberhasilan pendidikan tak lepas
dari peran sekolah, baik sekolah negeri
maupun swasta.
Perkembangan teknologi multimedia
telah menjanjikan potensi besar dalam
merubah cara seseorang untuk belajar,
untuk
memperoleh
informasi,
menyesuaikan informasi dan sebagainnya.
Multimedia juga menyediakan peluang
bagi pendidik untuk mengembangkan
teknik pembelajaran sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal.
Demikian juga bagi pelajar, dengan
multimedia diharapkan mereka akan lebih
mudah untuk menentukan dengan apa dan
bagaimana siswa untuk dapat menyerap
informasi secara cepat dan efisien. Sumber
informasi tidak lagi terfokus pada teks dari
buku sematamata tetapi lebih luas dari itu.
Kemampuan teknologi multimedia yang
telah terhubung internet akan semakin
menambah
kemudahan
dalam
mendapatkan informasi yang diharapkan.
Mengingat
bahwa
sekolah
merupakan wadah yang paling utama yang
dijadikan sebagai tempat berlangsungnya
proses pembelajaran formal, maka sekolah
sudah semestinya terus berbenah untuk
menciptakan
dan
mengupayakan
begaimana
pembelajaran
terus
berlangsung dari waktu ke waktu semakin
menarik dan lebih baik. Adapun beberapa
fungsi sekolah adalah antara lain, sekolah
merupakan
tempat
pengembangan
kurikulum formal, yang meliputi: (1)
tujuan pembelajaran, (2) bahan pelajaran
yang tersusun sistematis, (3) strategi
pembelajaran, dan (4) sistem evaluasi
ISSN : 2085 – 0328
untuk mengetahui hingga mana tujuan
tercapai.
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh
pemikiran bahwa pembelajaran di sekolah
dengan segala persoalannya merupakan
sistem yang cukup luas dan kompleks.
Persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah
saat ini, salah satunya berkaitan dengan
belum optimalnya penyediaan, pemilihan,
dan penggunaa media pembelajaran di
sekolah. Salah satu upaya adalah membuat
dan
menerapkan
suatu
model
pembelajaran multimedia interaktif pada
pembelajaran di kelas. Diharapkan dengan
menggunakan multimedia intektif akan
sangat optimal untuk menciptakan
pembelajaran yang interaktif pula.
Dalam tulisan ini, penulis lebih
menekankan kepada pembahasan apa itu
multimedia interaktif, bagaimana cara dan
ketentuan
penerarapan
multimedia
interaktif, dan apa kelebihan menggunakan
multimedia interaktif di sekolah.
PEMBAHASAN
Pengertian Multimedia Interaktif
Menurut pendapat beberapa ahli
tentang penertian media antara lain adalah
menurut Gagne : media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar.
Berikut menurut Briggs : media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Senada dengan itu AECT juga
memuat : media sebagai bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
Heinich, Molenda dan Russel (1996)
menyatakan bahwa media dalam aktivitas
pembelajaran dapat di defenisikan sebagai
sesuatu yang dapat membawa informasi
dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara dosen dan mahasiswa.
Heinich, dkk (1996), mengemukakan
klasifikasi media yang dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1).
Media yang tidak di proyeksikan, 2).
Media yang diproyeksikan (projected
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
21
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
media), 3). Media audio 4). Media video
dan film, 5). Komputer, 6). Multimedia
berbasis
komputer.
Thorn
(2006)
mengajukan enam criteria untuk menilai
multimedia interaktif, yaitu : 1) Kriteria
pertama adalah kemudahan navigasi, 2)
Kriteria kedua adalah kandungan kognisi.
3) Kriteria ketiga adalah presentasi
informasi, 4) Kriteria keempat adalah
integrasi media, 5) Kriteria kelima adalah
artistik dan estetika dan 6) Kriteria
penilaian yang terakhir adalah fungsi
secara keseluruhan.
Teknologi Hi-tech yang berkembang
dewasa ini dapat dimanfaatkan sebagai
media
pendukung
dalam
proses
pembelajaran (Moerad, 2002), yang dapat
ditemui dalam bentuk : 1) Public or Private
Database, 2) CD ROM, 3) Hypertext, 4)
Hypermedia, 5) Interactive Multimedia,
dan 6) Intranet dan Internet. Untuk
merealisasikan
pembelajaran
dengan
dukungan teknologi tersebut, maka perlu
dilakukan pada saat perancangan sistem
pembelajaran
berbasis
multimedia,
beberapa tahapan analisis, terutama adalah
analisis terhadap Front-end analysis yang
menurut Owens dan Lee (2004) adalah
sebagai berikut : Audience analysis,
Technology analysis, Situasion analysis,
Task analysis, Critical insident analysis,
Objective analysis, Issue analysis, Media
analysis, Extand data analysis, Cost
analysis.
Dari beberapa pengertian media di
atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar
mengajar terjadi sebagaimana mestinya.
Adapun pengertian Multimedia
Interaktif Secara etimologis multimedia
berasal dari kata multi (Bahasa Latin,
nouns) yang berarti banyak, bermacammacam, dan medium (Bahasa Latin) yang
berarti sesuatu yang dipakai untuk
ISSN : 2085 – 0328
menyampaikan atau membawa sesuatu.
Kata medium dalam American Heritage
Electronic Dictionary (1991) juga diartikan
sebagai alat untuk mendistribusikan dan
mempresentasikan informasi (Rachmat
dan Alphone, 2005/2006).
Senada dengan pendapat diatas
pengertian
multimedia adalah media yang menggab
ungkan dua unsur atau lebih media yan
g terdiri dari teks, grafis, gambar, foto,
audio,
video
dan animasi secara terintegrasi. Multime
dia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia
linier
dan
multimedia
interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multime
dia yang tidak dilengkapi dengan alat p
engontrol apapun yang dapat dioperasik
an oleh penguna. Multimedia ini berjala
n sekuensial (berurutan), contohnya: TV
dan
film.
Multimedia interaktif adalah suatu multi
media yang dilengkapi dengan alat pen
gontrol yang dapat dioperasikan oleh pe
ngguna, sehingga pengguna dapat memi
lih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interakti
f adalah: multimedia pembelajaran inter
aktif, aplikasi game, dll.
Ada beberapa pengertian multimedia
interaktif menurut para ahli (dalam
Rachmat dan Alphone, 2005/2006;
Wahono, 2007; dan Zeembry, 2008)
antara lain sebagai berikut :
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media
input atau output. Media ini dapat
berupa audio (suara, musik), animasi,
video, teks, grafik dan gambar (Turban
dan kawan-kawan, 2002)
2. Alat yang dapat menciptakan presentasi
yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan
teks,
grafik,
animasi, audio dan video (Robin dan
Linda, 2001).
3. Multimedia dalam konteks komputer
menurut Hofstetter 2001 adalah:
pemanfaatan komputer untuk membuat
dan menggabungkan teks, grafik,
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
22
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
audio, video, dengan menggunakan
tool yang memungkinkan pemakai
berinteraksi,
berkreasi,
dan
berkomunikasi.
4. Multimedia sebagai perpaduan antara
teks teks, grafik, sound, animasi, dan
video untuk menyampaikan pesan
kepada publik (Wahono, 2007)
5. Multimedia merupakan kombinasi dari
data text, audio, gambar, animasi,
video, dan Interaksi (Zeembry, 2008)
6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah
media elektronik untuk menyimpan
dan menampilkan data-data multimedia
(Zeembry, 2008)
Dari beberapa pengertian multimedia
interaktif di atas dapat disimpulkan bahwa
multimedia
interaktif
merupakan
perpaduan antara berbagai media (format
file) yang berupa teks, gambar (vektor atau
bitmap), grafik, sound, animasi, video,
interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi
file digital (komputerisasi), digunakan
untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Model Pembelajaran Multimedia
Interaktif (MMI)
Strategi mengajar menurut Muhibbin
Syah (2009), didefinisikan sebagai
sejumlah langkah yang direkayasa
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, yang mencakup
beberapa
tahapan,
yang
dalam
pelaksanaannya, teknik penggunaan dan
pemanfaatan media turut memberikan
andil yang besar dalam menarik perhatian
siswa/ mahasiswa dalam PBM, karena
pada dasarnya media mempunyai dua
fungsi utama, yaitu media sebagai alat
bantu dan media sebagai sumber belajar
bagi mahasiswa (Djamarah, 2006; 137).
Selanjutnya menurut Sudjana (2002),
media pembelajaran merupakan salah satu
unsur penting dalam belajar dan
pembelajaran yang dapat mempertinggi
proses belajar, sehingga pada akhirnya
diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar. Oemar Hamalik (2002), Djamarah
(2006)
dan
Arif,
dkk
(2003),
ISSN : 2085 – 0328
mengelompokkan media ini berdasarkan
jenisnya ke dalam beberapa jenis : a)
Media auditif, b) Media visual, dan c)
Media audiovisual. Untuk mendukung
pengembangan
bidang
media
pembelajaran, maka penelitian dan
pengembangan di bidang teknologi
pembelajaran perlu digalakkan, terutama
teori dan praktek tentang : (1)
perancangan, (2) pengembangan, (3)
penggunaan, (4) pengelolaan dan (5) pengevaluasi proses dan sumber daya untuk
belajar (Ungsi, 2002). Kelima tahapan
tersebut dilakukan berkelanjutan untuk
dapat melakukan perbaikan terhadap mutu
pembelajaran.
Menurut pendapat beberapa ahli
yang mengutarakan pendapat tentang
MMI (Muhammad, 2002; Setiawan,
2007), mengemukakan bahwa model
pembelajaran MMI diartikan
sebagai
suatu model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan
(message), merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. Bentukbentuk
media
digunakan
untuk
meningkatkan pengalaman belajar agar
menjadi
lebih konkret. Pembelajaran
menggunakan media tidak hanya sekedar
menggunakan kata-kata (simbol verbal).
Dengan demikian, dapat kita harapkan
hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi
siswa.
Model pembelajaran MMI adalah
proses
pembelajaran
di
mana
penyampaian materi,
diskusi,
dan
kegiatan pembelajaran lain dilakukan
melalui media
komputer
(Darmadi,
2007; Sumantri, 2004; Ellis, Wagner,
Longmire, 1999). Muhammad (2002)
menekankan pentingnya media sebagai
alat untuk merangsang proses belajar.
Sutopo (2003) menjelaskan bahwa
model pembelajaran MMI dalam banyak
aplikasi, pengguna dapat memilih apa
yang akan
dikerjakan
selanjutnya,
bertanya, dan mendapatkan jawaban
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
23
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
yang mempengaruhi komputer
mengerjakan fungsi selanjutnya.
untuk
Manfaat Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran
Pada saat ini multimedia merupakan
suatu hal penting, karena salah satunya
dipakai sebagai alat pembelajaran pada
dunia pendidikan. Di samping itu pada
Abad 21 ini multimedia segera menjadi
keterampilan dasar yang sama pentingnya
dengan
keterampilan
membaca.
Sesungguhnya multimedia mengubah
hakikat membaca itu sendiri. Multimedia
menjadikan kegiatan membaca itu
dinamis dengan memberi dimensi baru
pada kata-kata. Apalagi dalam hal
penyampaian makna, kata-kata dalam
aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu
yang dapat digunakan memperluas
cakupan teks untuk memeriksa suatu topik
tertentu multimedia melakukan hal ini
bukan hanya dengan menyediakan lebih
banyak
teks
melainkan
juga
menghidupkan teks dengan menyertakan
bunyi, gambar, musik, animasi dan video.
Menurut
Hamalik
(2002)
mengemukakan
bahwa
pemakaian
media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan
motivasi
dan
rangsangan kegiatan pembelajaran dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media
pembelajaran
akan
sangat
membantu
efektifitas
proses
pembelajaran serta penyampaian pesan
dan
isi pelajaran
sehingga
dapat
membantu
siswa
meningkatkan
pemahaman
karena
menyajikan
informasi
secara
menarik
dan
terpercaya.
Selain
itu
media
pembelajaran juga dapat memudahkan
penafsiran
data
dan
memadatkan
informasi. Hal ini memungkinkan
tercapainya tujuan pembelajaran, yang
ISSN : 2085 – 0328
pada akhirnya dapat meningkatkan proses
dan hasil belajar.
Secara umum manfaat yang dapat
diperoleh dari menggunakan multimedia
dalam
pembelajaran
di
sekolah
adalah proses pembelajaran lebih menari
k, lebih interaktif, jumlah waktu mengaj
ar dapat dikurangi, kualitas belajar sisw
a dapat ditingkatkan dan proses belajar
mengajar dapat dilakukan di mana dan
kapan saja, serta sikap belajar siswa da
pat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh m
engingat terdapat keunggulan dari sebua
h multimedia pembelajaran, yaitu:
1.
Memperbesar benda yang sangat ke
cil dan tidak tampak oleh mata, sep
erti kuman, bakteri, elektron dll.
2.
Memperkecil benda yang sangat bes
ar yang tidak mungkin dihadirkan k
e
sekolah,
seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3.
Menyajikan benda atau peristiwa ya
ng kompleks, rumit dan berlangsung
cepat
atau
lambat, seperti sistem tubuh manusi
a,
bekerjanya
suatu
mesin,
beredarnya
planet
Mars, berkembangnya bunga dll.
4.
Menyajikan benda atau peristiwa ya
ng jauh, seperti bulan, bintang, salj
u, dll.
5.
Menyajikan benda atau peristiwa ya
ng berbahaya, seperti letusan gunun
g berapi, harimau, racun, dll.
6.
Meningkatkan daya tarik dan perhat
ian siswa.
Tahapan dan Cara Penggunaan
Multimedia Interaktif Dalam
Pembelajaran
Untuk
mendapatkan
hasil
pembelajaran yang diharapkan dengan
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
24
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
menggunakan multimedia interaktif di
sekolah, tentunya ada beberapa tahapan
yang harus dilakukan selama proses
pembelajaran
tersebut
berlangsung.
Adapun tahapan penerapan multimedia
interaktif dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
(1) Introduction (Pengenalan)
(a) Judul Program ( Title Page )
Suatu program tutorial diawali dengan
tampilnya halaman judul atau bentuk bentuk lain yang dapat menarik
perhatian siswa. Judul program
merupakan bagian penting untuk
memberikan informasi kepada siswa
tentang apa yang akan dipelajari dan
disajikan dalam program tutorial ini
Berikut ini adalah contoh desain
tampilan judul sebuah pembelajaran
multimedia
interaktif
model
tutorial(Perhatikan bagian-bagiannya)
(b). Pembelajaran Prompt
Prompt atau acuan digunakan untuk
memandu siswa dan memberikan
petunjuk tentang apa yang harus
dilakukan siswa.
(c).Objektifitas Penyajian (Presentation
of Objektif)
Pada bagian ini disajikan tujuan umum
dan tujuan khusus dari materi program
yang anda rancang.
d) . Petunjuk ( Direction )
Petunjuk yang berisi informasi cara
menggunakan programyang anda buat
diusahakan agar siswa mampu
mengoperasikan program tersebut.
(e). Stimulsi Prioritas Pengetahuan
(Stimulating Priority Knowledge)
Prioritas pengetahuan berguna sebagai
appersepsi. Dalam program tutorial yang
anda kembangkan bentuk dan stimulasi
priontas pengetahuan dapat berupadari
materi yang terdapat dalam program.
(f). Inisial Kontrol ( Initial Student
kontrol)
Tampilan Inisial kontrol berisi pilihan
bagi siswa untuk menggunakan program
ISSN : 2085 – 0328
yang sudah bisa dijalankan oleh siswa
tersebut.
(2) Presentation of information ((Penyajian
informasi)
(a). Mode penyajian atau tau mode
presentasi
Penyajian materi atau disebut dengan
presentasi,
merupakan
bentuk
penyajian informasi pembelajaran
anda buat. Mode umum dari
penyajian
informasi
biasanya
mempergunakan informasi visual
selain teks seperti Gambar, Grafik,
Foto dan Image yang dianimasikan.
(b). Panjang Teks Penyajian
(Length of Text Presentation )
Informasi pembelajaran yang ingin
disampaikan dalam program tutorial
yang buat harus benar-benar berisi
materi pokok dalam bentuk katakata esensial. Demikian juga dalam
menyajikan informasi dalam bentuk
grafik, animasi dan warna harus
disesuaikan dengan kemampuan
monitor
untuk
menyajikannya.
(dukungan VGA monitor Komputer)
(c). Grafik dan animasi
Pembuatan grafik dan animasi dalam
program yang anda buat ditujukan
untuk menambah pemahaman siswa
terhadap materi dan focus informasi
pada
materi
yang
disajikan.
Penggunaan objek gambar, grafik,
animasi digunakan sebagai penguat
informasi,yang disajikan. Grafik dan
animasi sangat efektif untuk
menambah sistem belajar dengan
komputer yang mampu menjelaskan
sesuatu yang dibatasi ruang gerak
dan waktu.
(d). Warna dan Penggunaanya
Seperti halnya dalam model drill bahwa
penggunaan wama sangat berhubungan
dengan presentasi grafik, objek, di
mana warna harus dapat memberikan
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
25
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
kesan penguatnya. Penggunaan
warna yang sesuai akan berguna
untuk menarik perhatian dan
memfokuskan
perhatian
dan
pemahaman siswa terhadap informasi
materi pemelajaran yang disajikan.
Warna harus berfungsi sebagai acuan,
bukan sebagai bagian yang diutamakan
dalam proses pembelajaran.
3. Question of responses ( Pertanyaan dan
Respon-respon )
Adanya pertanyaan dalam program
tutorial dimaksudkan agar siswa selalu
memperhatikan materi yang dipelajarinya,
serta untuk menilai sejauhmana kemampuan
kemampuan siswa untuk mengingat dan
memahami pelajaran tersebut. Pertanyaan
yang diberikan dapat berbentuk benar salah,
menjodohkan, pilihan ganda atau dalam
bentuk jawaban singkat sedangkan respon
diberikan untuk menganalisis jawaban siswa.
4. Judging of responses (Penilaian Respon)
Penilaian jawaban merupakan proses
mengevaluasi respon agar feedback dapat
diberikan
siswa.
Fungsi
penilaian
berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar
siswa serta membuat keputusan apakah
proses belajar dapat dilakukan ke proses
berikutnya atau diulang kembali.
Providing Feedback about Responses
(Pemberian Balikan Respon)
Fungsi adanya umpan balik adalah
untuk menginformasikan apakah respon
yang diberikan siswa tepat atau tidak. Jika
respon yang diberikan siswa benar
program akan memberikan reinforcement
(penguatan) bagi siswa, namun jika respon
siswa salah, maka program akan
memberikan
keterangan
punishment
(hukuman) bahwa respon yang diberikannya
salah.
ISSN : 2085 – 0328
paling umum adalah mengulangi informasi
yang pernah diihat siswa. Pengulangan
dilakukan
sebagai
respon
untuk
menganalisa jawaban salah yang diberikan
siswa dalam menjawab soal pada evaluasi
respon untuk menganalisa jawaban benar
yang diberikan siswa dalam menjawab
soal pada evaluasi.
Sequencing Lesson Segmen (Segment
Pengaturan Pelajaran)
Program Tutorial pola dasamya
mengikuti pola pembelajaran berprogram tipe
beranting. Pencabangan diatur sebelumnya dan
dibuat dengan menu yang banyak pilihan.
Closing (Penutup)
Penutupan
tutorial
dilengkapi
dengan ringkasan tentang informasi
pelajaran. Ringkasan dapat berupa pointpoint utama, sebuah paragraf tentang
tujuan pemelajaran. Jika program sudah
mengumpulkan tentang data kemampuan
hasil belajat siswa dan rekomendasi untuk
pembelajaran selanjutnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Penerapan multimedia interaktif
dalam pembelajaran di sekolah merupakan
salah satu solusi untuk menciptakan
pembelajaran yang menarik dan inovatif.
Hal ini dikarenakan dengan mengunakan
multimedia interktif sebagai menyalur
pesan (message), akan dapat merangsang
pikiran,
perasaan,
perhatian
dan
kemauan
siswa
sehingga
dapat
mendorong proses belajar yang lebih
interaktif dan komunikatif. Selain itu
bentuk-bentuk multimedia interaktif dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
pengalaman belajar siswa menjadi lebih
konkret. Dengan demikian, dapat kita
harapkan hasil dan pengalaman belajar
menjadi lebih berarti bagi siswa.
Remediation (Pengulangan)
Penyajian materi kembali bagi
siswa yang belum memahami materi yang
dipelajarinya.Prosedur pengulangan yang
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
26
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA
ISSN : 2085 – 0328
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar.
(2002).
Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Perss
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zein. (2006).
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Hamalik,
Oemar.
(2002).
Media
Pendidkan. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Muhammad, A. (2002). Guru dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo
Sadiman, A.S, Rahardjo, Haryono A,
Rahardzito.
(2003).
Media
pendidikan,
pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya.
Jakarta : Rajawali perss
Sudjana, & Rivai. (2002). Media
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensio
Sutopo, A. H. (2003). Multimedia
Interaktif dengan Flash. Jakarta:
Graha Ilmu.
Syah,Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
[Online], Vol 10 (5), 7 halaman.
Tersedia:
www.elsevier.com/locate/compedu[j
uli 2011]
Research in Science Teaching, 37, 859882. Tersedia:
www.elsevier.com/locate/compedu
[juli 2011]
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011
27
Download