JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF GUNA MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG INOVATIF DI SEKOLAH Atmawarni Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Islam Sumatera Utara ABSTRACT Teaching and learning interaction ins chools is an interactive activity and the various components to realize the achievement of learning objectives have been established in the learning planning, to get there, first it need to be understood about the meaning of the term learning, teaching and interaction. These three terms will lead to the definition of teaching and learning interaction. The utilization of information technology in the making and using of interactive multimedia in learning in school be judged very effective in supporting the learning materials delivery. The use of interactive multimedia in the learning in school is one of solution to relieve stiffness, saturation, and the vacuum of students in learning so many kinds of subject in school. By steps and the process of the use of the right interactive multimedia, using interactive multimedia as the messaging media will stimulate thought, feelings, concerns and wishes of student so as to encourage the learning process more interactive and communicative and can enhance students learning experiences become more concrete. Keywords: media, interactive multimedia, interactive learning PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 20 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini keberhasilan pendidikan tak lepas dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku sematamata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan. Mengingat bahwa sekolah merupakan wadah yang paling utama yang dijadikan sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran formal, maka sekolah sudah semestinya terus berbenah untuk menciptakan dan mengupayakan begaimana pembelajaran terus berlangsung dari waktu ke waktu semakin menarik dan lebih baik. Adapun beberapa fungsi sekolah adalah antara lain, sekolah merupakan tempat pengembangan kurikulum formal, yang meliputi: (1) tujuan pembelajaran, (2) bahan pelajaran yang tersusun sistematis, (3) strategi pembelajaran, dan (4) sistem evaluasi ISSN : 2085 – 0328 untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pembelajaran di sekolah dengan segala persoalannya merupakan sistem yang cukup luas dan kompleks. Persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah saat ini, salah satunya berkaitan dengan belum optimalnya penyediaan, pemilihan, dan penggunaa media pembelajaran di sekolah. Salah satu upaya adalah membuat dan menerapkan suatu model pembelajaran multimedia interaktif pada pembelajaran di kelas. Diharapkan dengan menggunakan multimedia intektif akan sangat optimal untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif pula. Dalam tulisan ini, penulis lebih menekankan kepada pembahasan apa itu multimedia interaktif, bagaimana cara dan ketentuan penerarapan multimedia interaktif, dan apa kelebihan menggunakan multimedia interaktif di sekolah. PEMBAHASAN Pengertian Multimedia Interaktif Menurut pendapat beberapa ahli tentang penertian media antara lain adalah menurut Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Berikut menurut Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Senada dengan itu AECT juga memuat : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Heinich, Molenda dan Russel (1996) menyatakan bahwa media dalam aktivitas pembelajaran dapat di defenisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara dosen dan mahasiswa. Heinich, dkk (1996), mengemukakan klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1). Media yang tidak di proyeksikan, 2). Media yang diproyeksikan (projected PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 21 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA media), 3). Media audio 4). Media video dan film, 5). Komputer, 6). Multimedia berbasis komputer. Thorn (2006) mengajukan enam criteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu : 1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi, 2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. 3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, 4) Kriteria keempat adalah integrasi media, 5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan 6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Teknologi Hi-tech yang berkembang dewasa ini dapat dimanfaatkan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran (Moerad, 2002), yang dapat ditemui dalam bentuk : 1) Public or Private Database, 2) CD ROM, 3) Hypertext, 4) Hypermedia, 5) Interactive Multimedia, dan 6) Intranet dan Internet. Untuk merealisasikan pembelajaran dengan dukungan teknologi tersebut, maka perlu dilakukan pada saat perancangan sistem pembelajaran berbasis multimedia, beberapa tahapan analisis, terutama adalah analisis terhadap Front-end analysis yang menurut Owens dan Lee (2004) adalah sebagai berikut : Audience analysis, Technology analysis, Situasion analysis, Task analysis, Critical insident analysis, Objective analysis, Issue analysis, Media analysis, Extand data analysis, Cost analysis. Dari beberapa pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi sebagaimana mestinya. Adapun pengertian Multimedia Interaktif Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacammacam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk ISSN : 2085 – 0328 menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006). Senada dengan pendapat diatas pengertian multimedia adalah media yang menggab ungkan dua unsur atau lebih media yan g terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multime dia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multime dia yang tidak dilengkapi dengan alat p engontrol apapun yang dapat dioperasik an oleh penguna. Multimedia ini berjala n sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multi media yang dilengkapi dengan alat pen gontrol yang dapat dioperasikan oleh pe ngguna, sehingga pengguna dapat memi lih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interakti f adalah: multimedia pembelajaran inter aktif, aplikasi game, dll. Ada beberapa pengertian multimedia interaktif menurut para ahli (dalam Rachmat dan Alphone, 2005/2006; Wahono, 2007; dan Zeembry, 2008) antara lain sebagai berikut : 1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002) 2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda, 2001). 3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 22 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. 4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007) 5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan Interaksi (Zeembry, 2008) 6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008) Dari beberapa pengertian multimedia interaktif di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Model Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2009), didefinisikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, yang mencakup beberapa tahapan, yang dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian siswa/ mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2006; 137). Selanjutnya menurut Sudjana (2002), media pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam belajar dan pembelajaran yang dapat mempertinggi proses belajar, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar. Oemar Hamalik (2002), Djamarah (2006) dan Arif, dkk (2003), ISSN : 2085 – 0328 mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a) Media auditif, b) Media visual, dan c) Media audiovisual. Untuk mendukung pengembangan bidang media pembelajaran, maka penelitian dan pengembangan di bidang teknologi pembelajaran perlu digalakkan, terutama teori dan praktek tentang : (1) perancangan, (2) pengembangan, (3) penggunaan, (4) pengelolaan dan (5) pengevaluasi proses dan sumber daya untuk belajar (Ungsi, 2002). Kelima tahapan tersebut dilakukan berkelanjutan untuk dapat melakukan perbaikan terhadap mutu pembelajaran. Menurut pendapat beberapa ahli yang mengutarakan pendapat tentang MMI (Muhammad, 2002; Setiawan, 2007), mengemukakan bahwa model pembelajaran MMI diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentukbentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret. Pembelajaran menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Model pembelajaran MMI adalah proses pembelajaran di mana penyampaian materi, diskusi, dan kegiatan pembelajaran lain dilakukan melalui media komputer (Darmadi, 2007; Sumantri, 2004; Ellis, Wagner, Longmire, 1999). Muhammad (2002) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar. Sutopo (2003) menjelaskan bahwa model pembelajaran MMI dalam banyak aplikasi, pengguna dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 23 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA yang mempengaruhi komputer mengerjakan fungsi selanjutnya. untuk Manfaat Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Pada saat ini multimedia merupakan suatu hal penting, karena salah satunya dipakai sebagai alat pembelajaran pada dunia pendidikan. Di samping itu pada Abad 21 ini multimedia segera menjadi keterampilan dasar yang sama pentingnya dengan keterampilan membaca. Sesungguhnya multimedia mengubah hakikat membaca itu sendiri. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberi dimensi baru pada kata-kata. Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata dalam aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas cakupan teks untuk memeriksa suatu topik tertentu multimedia melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi dan video. Menurut Hamalik (2002) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena menyajikan informasi secara menarik dan terpercaya. Selain itu media pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang ISSN : 2085 – 0328 pada akhirnya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari menggunakan multimedia dalam pembelajaran di sekolah adalah proses pembelajaran lebih menari k, lebih interaktif, jumlah waktu mengaj ar dapat dikurangi, kualitas belajar sisw a dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa da pat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh m engingat terdapat keunggulan dari sebua h multimedia pembelajaran, yaitu: 1. Memperbesar benda yang sangat ke cil dan tidak tampak oleh mata, sep erti kuman, bakteri, elektron dll. 2. Memperkecil benda yang sangat bes ar yang tidak mungkin dihadirkan k e sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. 3. Menyajikan benda atau peristiwa ya ng kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusi a, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll. 4. Menyajikan benda atau peristiwa ya ng jauh, seperti bulan, bintang, salj u, dll. 5. Menyajikan benda atau peristiwa ya ng berbahaya, seperti letusan gunun g berapi, harimau, racun, dll. 6. Meningkatkan daya tarik dan perhat ian siswa. Tahapan dan Cara Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang diharapkan dengan PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 24 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA menggunakan multimedia interaktif di sekolah, tentunya ada beberapa tahapan yang harus dilakukan selama proses pembelajaran tersebut berlangsung. Adapun tahapan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) Introduction (Pengenalan) (a) Judul Program ( Title Page ) Suatu program tutorial diawali dengan tampilnya halaman judul atau bentuk bentuk lain yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan disajikan dalam program tutorial ini Berikut ini adalah contoh desain tampilan judul sebuah pembelajaran multimedia interaktif model tutorial(Perhatikan bagian-bagiannya) (b). Pembelajaran Prompt Prompt atau acuan digunakan untuk memandu siswa dan memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa. (c).Objektifitas Penyajian (Presentation of Objektif) Pada bagian ini disajikan tujuan umum dan tujuan khusus dari materi program yang anda rancang. d) . Petunjuk ( Direction ) Petunjuk yang berisi informasi cara menggunakan programyang anda buat diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan program tersebut. (e). Stimulsi Prioritas Pengetahuan (Stimulating Priority Knowledge) Prioritas pengetahuan berguna sebagai appersepsi. Dalam program tutorial yang anda kembangkan bentuk dan stimulasi priontas pengetahuan dapat berupadari materi yang terdapat dalam program. (f). Inisial Kontrol ( Initial Student kontrol) Tampilan Inisial kontrol berisi pilihan bagi siswa untuk menggunakan program ISSN : 2085 – 0328 yang sudah bisa dijalankan oleh siswa tersebut. (2) Presentation of information ((Penyajian informasi) (a). Mode penyajian atau tau mode presentasi Penyajian materi atau disebut dengan presentasi, merupakan bentuk penyajian informasi pembelajaran anda buat. Mode umum dari penyajian informasi biasanya mempergunakan informasi visual selain teks seperti Gambar, Grafik, Foto dan Image yang dianimasikan. (b). Panjang Teks Penyajian (Length of Text Presentation ) Informasi pembelajaran yang ingin disampaikan dalam program tutorial yang buat harus benar-benar berisi materi pokok dalam bentuk katakata esensial. Demikian juga dalam menyajikan informasi dalam bentuk grafik, animasi dan warna harus disesuaikan dengan kemampuan monitor untuk menyajikannya. (dukungan VGA monitor Komputer) (c). Grafik dan animasi Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang anda buat ditujukan untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi dan focus informasi pada materi yang disajikan. Penggunaan objek gambar, grafik, animasi digunakan sebagai penguat informasi,yang disajikan. Grafik dan animasi sangat efektif untuk menambah sistem belajar dengan komputer yang mampu menjelaskan sesuatu yang dibatasi ruang gerak dan waktu. (d). Warna dan Penggunaanya Seperti halnya dalam model drill bahwa penggunaan wama sangat berhubungan dengan presentasi grafik, objek, di mana warna harus dapat memberikan PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 25 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA kesan penguatnya. Penggunaan warna yang sesuai akan berguna untuk menarik perhatian dan memfokuskan perhatian dan pemahaman siswa terhadap informasi materi pemelajaran yang disajikan. Warna harus berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan dalam proses pembelajaran. 3. Question of responses ( Pertanyaan dan Respon-respon ) Adanya pertanyaan dalam program tutorial dimaksudkan agar siswa selalu memperhatikan materi yang dipelajarinya, serta untuk menilai sejauhmana kemampuan kemampuan siswa untuk mengingat dan memahami pelajaran tersebut. Pertanyaan yang diberikan dapat berbentuk benar salah, menjodohkan, pilihan ganda atau dalam bentuk jawaban singkat sedangkan respon diberikan untuk menganalisis jawaban siswa. 4. Judging of responses (Penilaian Respon) Penilaian jawaban merupakan proses mengevaluasi respon agar feedback dapat diberikan siswa. Fungsi penilaian berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar siswa serta membuat keputusan apakah proses belajar dapat dilakukan ke proses berikutnya atau diulang kembali. Providing Feedback about Responses (Pemberian Balikan Respon) Fungsi adanya umpan balik adalah untuk menginformasikan apakah respon yang diberikan siswa tepat atau tidak. Jika respon yang diberikan siswa benar program akan memberikan reinforcement (penguatan) bagi siswa, namun jika respon siswa salah, maka program akan memberikan keterangan punishment (hukuman) bahwa respon yang diberikannya salah. ISSN : 2085 – 0328 paling umum adalah mengulangi informasi yang pernah diihat siswa. Pengulangan dilakukan sebagai respon untuk menganalisa jawaban salah yang diberikan siswa dalam menjawab soal pada evaluasi respon untuk menganalisa jawaban benar yang diberikan siswa dalam menjawab soal pada evaluasi. Sequencing Lesson Segmen (Segment Pengaturan Pelajaran) Program Tutorial pola dasamya mengikuti pola pembelajaran berprogram tipe beranting. Pencabangan diatur sebelumnya dan dibuat dengan menu yang banyak pilihan. Closing (Penutup) Penutupan tutorial dilengkapi dengan ringkasan tentang informasi pelajaran. Ringkasan dapat berupa pointpoint utama, sebuah paragraf tentang tujuan pemelajaran. Jika program sudah mengumpulkan tentang data kemampuan hasil belajat siswa dan rekomendasi untuk pembelajaran selanjutnya. SIMPULAN DAN SARAN Penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran di sekolah merupakan salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan inovatif. Hal ini dikarenakan dengan mengunakan multimedia interktif sebagai menyalur pesan (message), akan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar yang lebih interaktif dan komunikatif. Selain itu bentuk-bentuk multimedia interaktif dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa menjadi lebih konkret. Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil dan pengalaman belajar menjadi lebih berarti bagi siswa. Remediation (Pengulangan) Penyajian materi kembali bagi siswa yang belum memahami materi yang dipelajarinya.Prosedur pengulangan yang PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 26 JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328 DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Perss Djamarah, Syaiful Bahri dan Zein. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2002). Media Pendidkan. Bandung: Citra Aditya Bakti Muhammad, A. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sadiman, A.S, Rahardjo, Haryono A, Rahardzito. (2003). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali perss Sudjana, & Rivai. (2002). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensio Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Jakarta: Graha Ilmu. Syah,Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada [Online], Vol 10 (5), 7 halaman. Tersedia: www.elsevier.com/locate/compedu[j uli 2011] Research in Science Teaching, 37, 859882. Tersedia: www.elsevier.com/locate/compedu [juli 2011] PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 1/ APRIL 2011 27