Uploaded by aliafatiah1

GAYA BELAJAR DAN MODALITAS BELAJAR (KELOMPOK 1)

advertisement
GAYA BELAJAR DAN MODALITAS BELAJAR
Disusun Oleh : Kelompok 1
Alia Rizki Fatiah (06111181722001)
Nurul Fadhillah (06111381722051)
R.A.N. Salsabila Tri Adinda (06111381722054)
Widya Rahmatika Rizaldi (06111381722055)
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu pemahaman dapat dikatakan berbeda karena dipengaruhi oleh cara
penyampaian informasi dari pendidik dan modalitas gaya belajar pada setiap
individu. Setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda dan bisa belajar
dengan lebih baik dengan cara yang berbeda-beda.
Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan
segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian
mencoba memahaminya. Tapi, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka
mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan
untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada sisiwa yang lebih suka membentukk
kelompok kecil dan mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran
tersebut.
Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara
tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar
dirinya. Karenanya, sebagai seorang guru kita dituntut untuk mampu memahami
perbedaan belajar setiap orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika suatu
ketika, misalnya, kita harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar
yang tepat dan memberikan hasil yang maksimaal bagi dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Belajar
Ошибка! Источник ссылки не найден. Belajar
sebagai
upaya
menambah
dan
secara
mengumpulkan
tradisional diartikan
sejumlah pengetahuan.
Sedangkan belajar yang lebih modern diartikan sebagai perubahan tingkah
laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman.
Belajar yang lebih modern mengandung dua unsur penting dalam belajar yaitu,
pertama belajar adalah perubahan tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi
adalah karena latihan atau pengalaman. belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku dimana perubahan itu terjadi karena adanya latihan dan
hasil
dari
pengalamannya dalam
interaksi
sebagai
dengan lingkungannya.
B. Gaya Belajar
Ошибка! Источник ссылки не найден. menyatakan bahwa gaya belajar
merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan
dalam situasi-situasi antar pribadi. Oleh karena itu penting untuk mengetahui
bagaimana gaya belajar siswa. Terdapat dua kategori utama yang telah disepakati
oleh para ahli tentang bagaimana siswa belajar. Pertama bagaimana siswa
menyerap informasi dengan mudah da kedua, cara siswa mengatur dan mengolah
informasi. Ошибка! Источник ссылки не найден. mengatakan gaya belajar
merupakan cara yang paling disukai dalam melakukan kegiatan berpikir,
memproses, dan mengerti suatu informasi. Gaya belajar merupakan suatu
kombinasi dari
bagaimana
siswa
menyerap
informasi
mengaturnya serta mengolah informasi tersebut dengan baik.
dan
kemudian
Gaya
belajar
sebagai pola perilaku dan kinerja yang konsisten yang digunakan siswa
sebagai bagian dalam pengalaman
kunci
siswa. Gaya
belajar memegang
peran
dalam menentukan cara individu mengamati dan menanggapi lingkungan
belajar.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan suatu
cara yang disukai siswa dalam kegiatan berpikir. Dalam kegiatan berpikir itu
merupakan
suatu kombinasi yang dilakukan siswa dalam menyerap informasi,
mengatur,
dan
mengolah
informasi
tersebut dengan
baik. Gaya belajar
memegang peran dalam menentukan cara individu mengamati dan menanggapi
lingkungan
belajar baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Gaya
belajar
visual
(visual
learner)
menitikberatkan
ketajaman
mata/penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu
agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar visual adalah
kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan juga menangkap informasi secara
visual sebelum mereka memahaminya.
Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat apa yang
mereka lihat, seperti bahasa tubuh/ekspresi muka gurunya, diagram, buku
pelajaran bergambar dan video, sehingga mereka bisa mengerti dengan baik
mengenai posisi/lokasi, bentuk, angka, dan warna. Siswa visual cenderung rapi
dan teratur dan tidak terganggu dengan keributan yang ada, tetapi mereka
sulit menerima instruksi verbal.
Siswa yang memiliki gaya belajar visual menangkap pelajaran lewat
materi bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,
disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.
Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung
karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara
lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Ketajaman visual, lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat
dalam diri seseorang. Alasannya adalah bahwa “di dalam otak terdapat lebih
banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera
lain”. Sedangkan menurut objeknya “masalah penglihatan digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu melihat bentuk, melihat dalam dan melihat warna”.
a) Ciri-ciri gaya belajar visual :
1. Bicara agak cepat
2. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
3. Tidak mudah terganggu oleh keributan
4. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
5. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
6. Pembaca cepat dan tekun
7. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih katakata
8. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
9. Lebih suka musik dari pada seni
10. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
b) Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
2. Gaya belajar Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Gaya belajar auditori mempunyai kemampuan dalam hal menyerap informasi
dari telinga/pendengaran. Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial dapat
belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa
yang guru katakan. Siswa auditorial memiliki kepekaan terhadap musik dan baik
dalam aktivitas lisan, mereka berbicara dengan irama yang terpola, biasanya
pembicara yang fasih, suka berdiskusi dan menjelaskan segala sesuatu panjang
lebar. Siswa dengan tipe gaya belajar ini mudah terganggu dengan keributan dan
lemah dalam aktivitas visual.
Metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajar model seperti ini harus
memperhatikan kondisi fisik dari pembelajar. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal
dan mendengarkan apa yang guru katakan. Pikiran auditori kita lebih kuat daripada
yang kita sadari. Telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi
auditori, bahkan tanpa kita sadari. Dan
“ketika kita
membuat
dengan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif”.
a) Ciri-ciri gaya belajar auditori :
1. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
suara sendiri
2. Penampilan rapi
3. Mudah terganggu oleh keributan
4. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada
yang dilihat
5. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
6. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
7. Biasanya ia pembicara yang fasih
8. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
9. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
10. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
11. Berbicara dalam irama yang terpola
12. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
b) Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di
dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.
Ошибка! Источник ссылки не найден. mengajukan kategori gaya belajar
(Learning Style) dalam empat bentul Visual, Auditory, Read-write, Kinestetic yang
dikenal dengan singkat VARK. Berikut ini penjelasan gaya belajar (Learning
Style):
1. Gaya Visual (V)
Visiual learning (Gaya Belajar Visual) adalah gaya belajar dengan cara
melihat sehingga mata memegang peranan penting. Gaya belajar secara visual
dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan melihat gambar,
diagram, peta, poster, grafik, data teks seperti tulisan, dan sebagainya
Kecenderungan Gaya Belajar Visual biasanya meliputi menggambarkan
informasi dalam bentuk peta, diagram, garfik, flow chart dan symbol visual seperti
panah, lingkaran, hirarki dan materi lain yang digunakan instruktur untuk
mempresentasikan hal-hal yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Hal ini
mencakup juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunkan untuk menandai
dan menyampaikan informasi.
Orang-orang yang memiliki Gaya Belajar Visual mempunyai ciri-ciri atau
karakteristik antara lain:
1) Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar;
2) Menyukai instruksi tertulis, foto dan ilustras untuk dilihat;
3) Saat petunjuk untuk melakukan sesuatu diberikan biasanya kan melihat temanteman lainnya baru dia sendiri bertindak;
4) Cenderung menggunakan gerakan tubuh untuk mengekspresikan atau
mengganti sebuah kata saat mengungkapkan sesuatu;
5) Kurang menyukai berbicara di depan kelompok dan kurang menyukai untuk
mendengarkan orang lain;
6) Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan;
7) Menyukai diagram, kalender maupun grafik time-line untuk mengingat bagian
peristiwa;
8) Selalu mengamati seluruh elemen fisik dari lingkungan belajar;
9) Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan;
10) Biasanya tipe ini dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut atau ramai
tanpa merasa terganggu;
11) Mengorganisir materi belajarnya dengan hati-hati;
12) Berusaha mengingat dan memahami menggunakan diagram, table dan peta;
13) Mempelajari materi dengan membaca catatan dan membuat ringkasan
Berdasarkan cirri-ciri Gaya Belajar Visual, maka sarana atau media yang
cocok untuk Gaya belajar Tife Visual Learner ini antara lain:
1) Guru yang menggunakan bahasa tubuh atau gambar dalam keadaan
menerangkan;
2) Media gambar, video, poster dan sebagainya;
3) Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar;
4) Flow chart dan Grafik;
5) Menandai bagian-bagian yang penting dari bahan ajar dengan menggunakan
warna yang berbeda;
6) Symbol-simbol visual. Oleh karena itu kenali cirri-ciri Gaya belajar siswa agar
guru dapat memilih sarana atau media yang tepat
2. Aural atau Auditory Learning
Gaya Belajar Auditori adalah gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh informasi dengan memanfaatkan indra telinga. Oleh karena
itu
mereka sangat mengandalkan telinganya untuk mencapai kesuksesan belajar,
seperti mendengarkan ceramah, radio, berdialog, berdiskusi dan sebagainya Gaya
Belajar
ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang didengar atau
diucapkan. Siswa dengan modalitas ini belajar secara maksimal dari ceramah,
tutorial, tape diskusi kelompok, bicara dan membicarakan materi. Hal ini
mencangkup berbicara dengan suara keras atau bicara kepada diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, cirri-ciri atau karakteristik gaya belajar
Auditory Learner antara lain:
1) Mampu mengingat dengan baik apa yang mereka katakana maupun yang orang
lain sampaikan;
2) Mengingat dengan baik dengan jalan selalu mengucapkan dengan nada keras
dan mengulang-ulang kalimat;
3) Sangat menyukai diskusi kelompok;
4) Menyukai diskusi yang lebih lama terutama untuk hal-hal yang kurang mereka
pahami;
5) Mampu menginngat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok
atau kelas;
6) Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV dan bahkan dapat menirukannya
secara tepat dan komplit;
7) Suka berbicara;
8) Kurang suka tugas membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang
baik);
9) Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya;
10) Kurang dalam mengerjakan tugas mengarang atau menulis;
11) Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya seperti:
hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang baru dsb;
12) Sukar bekerja dengan tenang tanpa menimbulkan suara;
13) Mudah terganggu konsentrasi karena suara dan juga susah berkonsentrasi bila
tidak ada suara sama sekali
Sesuai dengan cirri-ciri tersebut, media atau sarana yang cocok untuk gaya belajar
tipe Aural atau Auditory Learning antara lain:
1) Menghadiri kelas;
2) Diskusi;
3) Membahas suatu topic bersama dengan teman;
4) Membahas suatu topic bersama dengan guru;
5) Menjelaskan ide-ide baru kepada orang lain;
6) Menggunakan perekam;
7) Mengingat cerita, contoh atau lelucon yang menarik;
8) Menjelaskan bahan yang didapat secara visual (gambar, power point dsb)
3. Read – Write
Selain gaya belajar yang menekankan pada aspek mendengar, terdapat juga
gaya belajar yang lebih banyak aspek membaca dan menulis. Pada sesorang yang
memiliki gaya belajar seperti ini ia akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran dengan cara membaca atau menulis. Adapun sarana atau media yang
cocok untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain: Kamus, Handout, Buku
teks, Catatan, Daftar, Essay, Membaca buku manual dan berbagi jenis kegiatan lain
yang berhubungan dengan membaca dan menulis.
Adapun Strategi belajar untuk gaya belajar tife Read – Write, antara lain
1) Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang;
2) Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali;
3) Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda;
4) Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata.
4. Kinestetic atau Tactile Learner (K)
Gaya Belajar Kinestetik) adalah cara belajar yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh informasi dengan melakukan gerakan, sentuhan, praktik
atau pengalaman belajar secara langsung Gaya
Belajar
ini mengarah pada
pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata, meskipun pengalaman tersebut
melibatkan modalitas lain. Hal ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film
dari pelajaran yang sesuai aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan dan
aplikasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, cirri atau karakteristiknya Gaya belajar
Kinestetic atau Tactile Learner, antara lain;
1) Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya;
2) Sulit untuk berdiam diri;
3) Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan;
4) Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik;
5) Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar;
6) Mempelajari hal-hal yang abstrak (symbol matematika, peta dsb);
7) Mengingat secara baik bila secara fisik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran;
8) Menikmati kesempatan untuk menyusun atau menangani secara fisik materi
pembelajaran;
9) Sering berusaha membuat catatan hanya untuk menyibukkan diri tanpa
memanfaatkan hasil catatan tersebut;
10) Menyukai penggunaan computer
11) Mengungkapkan minat dan ketertarikan terhadap sesuatu secara fisik dengan
bekerja secara antusias;
12) Sulit apabila diminta untik berdiam diri atau berada disuatu tempat untuk
beberapa lama tanpa aktifitas fisik;
13) Sering bermain-main dengan benda disekitarnya sambil mendengarkan atau
mengerjakan sesuatu
Berdasarkan cirri-ciri tersebut, Media atau sarana yang dapat digunakan untuk
Gaya belajar Kinestetic atau Tactile Learner, antara lain
1) Menggunakan seluruh panca indera : penglihatan, sentuhan, pengecap,
penciuman, pendengaran;
2) Laboratorium dan Kunjungan lapangan;
3) Pembicara yang memberikan contoh kehidupan nyata;
4) Pengaplikasian;
5) Pameran, sampel, fotografi;
6) Koleksi berbagai macam tumbuhan, serangga dan sebagainya.
C. Cara Untuk Mengenal Atau Mengetahui Gaya Belajar Siswa
1) Menggunakan observasi secara mendetail terhadap setiap peserta didik
melalui penggunaan berbagai metode belajar mengajar di kelas.
Untuk
mengenal
peserta didik yang
mempunyai
gaya
belajar auditori,
gunakanlah metode ceramah secara umum. Selanjutnya perhatikan dan catatlah
peserta didik yang betah mendengarkan dengan tekun hingga akhir. Dari sini kita
bisa mengklasifikasikan secara sederhana tipe-tipe peserta didik dengan gaya
auditori yang lebih menonjol.
2) Dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan pekerjaan
yang membutuhkan proses penyatuan bagian-bagian yang terpisah.
Misalnya menyatukan model rumah yang bagian-bagiannya terpisahkan. Ada
tiga pilihan cara yang bisa dilakukan dalam menyatukan model rumah ini, (1)
adalah melakukan praktek langsung dengan mencoba menyatukan bagian-bagian
rumah ini setelah melihat potongan-potongan yang ada; (2) adalah dengan
melihat gambar desain rumah secara keseluruhan, baru mulai menyatukan;
dan (3) adalah membaca petunjuk tertulis langkah-langkah yang diperlukan
untuk membangun rumah tersebut dari awal hingga akhir.
3) Melakukan survey atau tes gaya belajar.
Tes gaya belajar ini biasanya menggunakan jasa konsultan atau psikolog tertentu.
Karena tes gaya belajar ini menggunakan metodologi yang sudah cukup teruji,
biasanya survey atau tes gaya belajar semacam ini mempunyai akurasi yang
tinggi sehingga memudahkan bagi guru untuk segera mengenal gaya belajar
pesertadidik.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya belajar siswa
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara dan gaya belajar siswa. Di
samping faktor yang ada di dalam diri orang itu sendiri (faktor intern), banyak pula
faktor-faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri (faktor ekstern).
1) Faktor-faktor intern yang mempengaruhi gaya belajar siswa
a) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah mencakup dua bagian yaitu kesehatan dan cacat tubuh.
Faktor kesehatan berpengaruh pada kegiatan belajar. Proses belajar akan terganggu
jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, mengantuk bila badannya lemah, kurang darah
ataupun ada gangguan pada alat indera serta tubuh. Sedangkan cacat tubuh adalah
sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.
Cacat itu bisa berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, lumpuhdan
lain-lain. Keadaan cacat tubuh demikian juga mempengaruhi kegiatan belajar
seseorang.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan pada manusia walaupun susah dipisahkan tetapi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunya daya tahan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kurangnya minat belajar, kelesuan
dan kebosanan untuk belajar, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Faktor kelelahan dalam diri seseorang berbeda-beda. Oleh karena
itu, perlu cara atau gaya belajar yang berbeda.
2) Faktor-faktor ekstern
a) Faktor keluarga
Seseorang yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang akan mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa antara
lain metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa
dengan siswa, disiplin atau tata tertib sekolah, suasana belajar, standar pelajaran,
keadaan gedung, letak sekolah, dan lainnya. Faktor guru misalnya, kepribadian
guru, kemampuan guru memfasilitasi siswa dan hubungan antara guru dengan
siswa turut mempengaruhi cara atau gaya belajar siswa.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga mempengaruhi terhadap gaya
belajar siswa. Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi cara atau gaya belajar
siswa meliputi
kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
E. Tujuan Memahami Gaya Belajar dan Teknik Belajar
Pentingnya memahami gaya belajar tidak lain untuk bertujuan untuk
menemuka kecocokan antara cara penyampaian informasi dan jenis gaya belajar
yang melekat pada diri peserta didik .. Setiap orang memiliki gaya belajar yang
berbeda – beda dan bisabelajar yang lebih baik melalui cara yang berbeda–beda.
Dengan kata lain, memhami gaya belajar yang dimiliki adalah cara yang
terbaik untuk memaksimalkan proses belajar di kelas . Setelah mengetahui gaya
belajar dan mengetahui metode terbaik untuk membantu dlam proses belajar,
maka kita akan dapat mengetahui perkembangan kita di kelas dalam proses
belajar.
F. Modalitas Belajar
Modalitas belajar adalah ungkapan dari rancangan sistem otak-pikiran.
Merupakan kemampuan dasar individu untuk memperoleh dan menciptakan
pengalaman. Modalitas belajar adalah berbagai cara yang digunakan sistem otakpikiran untuk mengakses Modalitas belajar adalah berbagai cara yang digunakan
sistem otak-pikiran untuk mengakses pengalaman (masukan) dan mengungkap
pengalaman (luaran). Seluruh modalitas belajar tekait dengan indra dan diubah
menjadi sandi-sandi bagi pengalaman indrawi. otak).
Lima Modalitas Belajar yaitu Abstrak-simbolis, Visual, Kinestetik, Auditori,
SInergis (sistem kerja otak). Pembelajaran saat ini belum memanfaatkan seluruh
modalitas belajar secara efektif.
1. Modalitas Belajar Visual
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat.
Bagi
siswa yang
bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/
penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan
guru
sebaiknya
lebih
banyak/
dititikberatkan
pada peragaan/media,
ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau
dengan cara menunjukkan alat peraganya dengan langsung pada siswa atau
menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual
harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi
pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan
jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual
lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri modalitas belajar visual
a. Bicara agak cepat
b. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
c. Tidak mudah terganggu oleh keributan
d. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didenger
e. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
f. Pembaca cepat dan tekun
g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i. Lebih suka musik dari pada seni
j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
dan
seringkali
minta
bantuan
orang untuk mengulanginya.
ditulis,
2. Modalitas Belajar Auditorial
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara sedang-sedang saja. Siswa yang
bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat
pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperlihatkan
siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan
mendengarkan
apa
yang
diskusi
verbal
dan
guru katakan. Anak auditori dapat mencerna
makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya),
kecepatan berbicara dan hal-hal
terkadang
mempunyai
auditori
makna
yang
lainnya.
minim
Informasi
bagi
anak
tertulis
auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperti biasanya dapat menghafal lebih cepat
dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri modalitas belajar auditorial
a. Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
b. Penampilan rapi
c. Mudah terganggu olehkeributan
d. Belajar
dengan
mendengarkan
dan mengingat
apa
yang didiskusikan
dari pada yang dilihat
e. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f. Menggerakkan bibir mereka dan mengungkapkan tulisan di buku ketika
membaca
g. Biasanya ia pembicara yang fasih
h. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
i. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
j. Mempunyai
masalah
dengan
pekerjaan-pekerjaan
yang melibatkan
visual
k. Berbicara dalam irama yang terpola
l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara.
3. Modalitas Belajar Kinestetik
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicaralebih lambat. Anak yang
mempunyai
gaya
belajar
kinestetik
belajar
melalui
bergerak,
menyentuh dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam
karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa
yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri modalitas belajar kinestetik
a. Berbicara perlahan
b. Penampilan rapi
c. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
d. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
e. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
f. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
g. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita.
h. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh
saat membaca.
i. Menyukai permainan yang menyibukkan.
j. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada
di tempat itu.
k. Menyentuh
orang
untuk
mendapatkan
perhatian
mereka
menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Kesimpulan
Secara umum ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar.
Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas) dak
kedua, cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak).
Secara umum gaya belajar manusia dibedakan ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Gaya
belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati, memandang,
dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan.
Sedangkan gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar.
Orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera
pendengaran untuk melakukan aktivitas belajar. Adapun gaya belajar kinestetik
adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Maksudnya
ialah belajar dengan mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Daftar Pustaka
Ошибка! Не указано имя закладки.
Download