Uploaded by isnawatiibp

HASIL STEP 7 LBM 3

advertisement
1. Apa yang membedakan opini dan fakta dalam suatu artikel?
Jawab :
No
Aspek yang dilihat
1.
Dari segi isi
Fakta
sesuai dengan
kenyataan
Opini
sesuai atau tidak
sesuai
dengan kenyataan
bergantung pada
kepentingan tertentu
2.
Dari segi kebenaran
kebenaran fakta
benar karena sesuai
kenyataan
dapat benar atau
salah
bergantung data
pendukung atau
konteksnya
3.
Pengungkapan
4.
Penalaran
cenderung
deskriptif dan apa
adanya
Cenderung induktif
cenderung
argumentatif
dan persuasive
Cenderung deduktif
Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA
(2011).
2. Apa yang dimaksud dengan opini?
Jawab : Opini atau pendapat merupakan suatu sikap pikiran seseorang terhadap suatu
persoalan.
Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA
(2011).
3. Apa saja macam-macam opini?
Jawab : Macam-macam opini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu pemikiran,
harapan, tanggapan, ide, gagasan, usul, saran, kritik, keinginan, penolakan,
persetujuan, pemecahan suatu masalah yang disampaikan dan lain-lain. Opini
biasanya disertai oleh argumen atau alasan-alasan tertentu yang mendukung
pemikirannya, opini juga biasanya dipadukan dengan kata-kata seperti:
(1) Seharusnya
(2) seandainya
(3) sebaiknya
(4) mungkin
(5) menurut saya atau pendapat saya
(6) jika
(7) sebab
(8) penyebab
(9) siapa lagi, dan
(10) pujian
(Nurhadi, 2003: 7).
Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA
(2011).
4. Kapan opini itu dikemukakan?
Jawab : SAAT DISKUSI
Teknik diskusi merupakan bentuk bimbingan belajar yang memberikan
kesempatan semua siswa untuk berlatih berbicara secara terarah (Martinis Yamin,
2008:79). Oleh karena itu teknik diskusi sangat tepat digunakan dalam bimbingan
belajar. Teknik diskusi melatih siswa untuk berbicara, berpendapat secara terarah di
depan kelompoknya dan melatih siswa menghargai orang lain yang sedang berpendapat.
Diskusi tepat digunakan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam berpendapat,
mengungkapkan pendapat dan menanggapi pendapat orang lain. Diskusi merupakan
salah satu cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang melatih siswa untuk
mampu dan berani berpendapat didalam kelas.
Sumber : BIMBINGAN BELAJAR TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI DALAM KELAS
Siti Mardiyati dan Anna Yuniarti
Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Sebelas Maret
5. Apa yang dimaksud dengan Fakta?
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar
ada atau terjadi (KBBI, 2008:387).
Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA
(2011).
6. Bagaimana cara mencari fakta?
Jawab : Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dengan
seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah
satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis
khususnya dalam menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana.
Sumber :
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS TAJUK RENCANA
KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 7 KENDARI
OLEH WA FATIMA
A1D1 11 058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
7. Kapan Fakta itu dikemukakan?
Jawab :
8. Bagaimana peran berita Hoax dalam menggiring opini?
Jawab : Biasanya seseorang yang menyebarkan berita hoax secara sadar melakukan
suatu kebohongan dan menyebarkan informasi yang tidak benar. Hal ini bertujuan
menggiring opini dan kemudian membentuk persepsi terhadap suatu informasi.
Sumber :
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BERITA PALSU/HOAX DI FACEBOOK,
INDRI ILEVENIA GINTING,
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
9. Apa ciri-ciri berita hoax?
Jawab :
1. Berasal dari situs yang tidak dapat dipercayai.
a) Belum memiliki tim redaksi (jika itu situs berita).
b) Keterangan tentang siapa penulisnya tidak jelas (Halaman ABOUT Untuk situs Blog)
c) Tidak memiliki keterangan siapa pemiliknya.
d) Nomor telepon dan email pemilik tidak tidak tercantum. Sekalipun ada
tapi tidak bisa dihubungi.
e) Domain tidak jelas
2. Tidak ada tanggal kejadiannya.
3. Tempat kejadiannya tidak jelas.
4. Menekankan pada isu SARA/ syarat dengan isu SARA yang berlebihan.
5. Kebanyakan kontennya aneh dan dengan lugas juga tegas menyudutkan pihak
tertentu. Saat anda memeriksa tulisan yang lainnya juga demikian: tidak bermutu
dan merendahkan pihak tertentu secara berlebihan (lebay).
6. Beritanya tidak berimbang. Menyampaikan fakta dan pertimbangan yang berat
sebelah.
7. Alur cerita dan kontennya tidak logis, langka dan aneh.
8. Bahasa dan tata kalimat yang digunakan agak rancu dan tidak berhubungan satu
sama lain.
9. Menggunakan bahasa yang sangat emosional dan provokatif.
10. Menyarankan anda untuk mengklik, mengshare dan melike tulisannya dengan
nada yang berlebihan.
11. Penyebarannya (sharing) dilakukan oleh akun media sosial kloningan/ ghost/
palsu. Biasanya ciri-cirnya adalah sebagai berikut.
a) foto profil cewek cantik.
b) penampilan seksi dan vulgar.
c) dilihat dari dindingnya, statusnya langka dan baru dibuat belakangan ini
(bukan id tua/ bukan id asli).
Sumber : ANALISIS PENYEBARAN BERITA HOAX DI INDONESIA
M. Ravii Marwan
Ahyad
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Gunadarma
10. Bagaimana cara terhindar dari berita hoax?
Jawab :
 Memeriksa ulang judul berita provokatif. Judul berita kerap dipakai sebagai
jendela untuk mengintip keseluruhan tulisan. Namun tak jarang hal itu
dimanfaatkan para penyebar berita palsu dengan mendistorsi judul yang
provokatif meski sama sekali tak relevan dengan isi berita. Mafindo
menyarankan pembaca untuk mengecek sumber berita lain agar informasi yang
diterima bukan hasil rekayasa.
 Meneliti alamat situs web. Dewan Pers memiliki data lengkap semua institusi
pers resmi di Indonesia. Data yang terhimpun itu bisa digunakan oleh pembaca
sebagai referensi apakah sumber berita yang dibaca telah memenuhi kaidah
jurnalistik sesuai aturan Dewan Pers. Cukup mengetik nama situs berita di kolom
data pers, pembaca dapat mengetahui status media yang mereka konsumsi
berdasarkan standar Dewan Pers.
 Membedakan fakta dengan opini. Mafindo menganjurkan pembaca tidak
menelan mentah-mentah ucapan seorang narasumber yang dikutip oleh situs
berita. Sering kali hal itu luput dari pembaca karena pembaca terlalu cepat
mengambil kesimpulan. Semakin banyak fakta yang termuat di sebuah berita,
makin banyak kredibel berita itu.
 Cermat membaca korelasi foto dan caption yang provokatif. Persebaran foto
provokatif dengan imbuhan tulisan yang telah disunting. Cara termudah menguji
keabsahan informasi dari foto yang diterima, pembaca bisa membuka Google
Images di aplikasi penjelajah lalu menyeret foto yang dimaksud ke kolom
pencarian.
 Ikut serta dalam komunitas daring. Menurut Mafindo, setidaknya ada empat
komunitas yang getol memerangi berita palsu di Indonesia. Keempatnya itulah
yang menjelma menjadi Mafindo. Dengan model crowdsourcing, komunitas itu
berusaha menyaring dan mengklarifikasi informasi yang meragukan
kebenarannya.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161201200807-185-176705/limacara-antisipasi-berita-hoax-di-media-sosial , Bintoro Agung, CNN Indonesia | Jumat,
02/12/2016 07:20 WIB
11. Kenapa berita hoax sangat berbahaya bagi masyarakat?
Jawab : ada juga oknum yang sengaja menyebarkan berita palsu/hoax untuk
menimbulkan kebencian pada masyarakat pada suatu pihak.
Sumber : KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BERITA PALSU/HOAX DI FACEBOOK,
INDRI ILEVENIA GINTING,
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
12. Kenapa kita harus bersikap dan berpikir kritis?
Jawab : Tujuan berpikir kritis adalah untuk mempetimbangkan dan mengevaluasi
informasi yang pada akhirnya memungkinkan untuk membuat keputusan.
Sumber :
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER
HERE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
SISWA SMK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA, ISNAENI FAZRIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG, 2016.
13. Bagaimana cara kita berpikir kritis?
Jawab (1). Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.
(2). Mencari alasan.
(3). Berusaha mengetahui informasi dengan baik.
(4). Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
(5). Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.
(6). Berusaha tetap relevan dengan ide utama.
(7). Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
(8). Mencari alternatif.
(9). Bersikap dan berpikir terbuka.
(10). Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.
(11). Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
(12). Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan
Sumber : file.upi.edu/.../File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf
14. Apa keuntungan dari berpikir kritis?
Jawab :
15. Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis?
Jawab : Menurut Ennis , berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan.
Sumber : repository.uin-suska.ac.id/5956/3/BAB%20II.pdf
16. Apakah hubungan antara berpikir kreatif dan berpikir kritis?
Jawab : mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis mahasiswa sangat
diperlukan, dan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Munandar (2002) yang
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan dalam kegiatan pembelajaran,
dan juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Marzano (1989) yang menjelaskan
bahwa kemampuan berpikir kritis diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena
pengembangan kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan
sumbangsih yang positif terhadap prestasi belajar mahasiswa
Sumber :
HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KRITIS DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH KONSEP SAINS II PRODI PGSD IKIP
PGRI MADIUN
Imam Gunawan *
Selly Nurina Suraya *
Dewi Tryanasari *
17. Apa yang dimaksud dengan silogisme?
Jawab : setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan suatu
keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan
premis-premisnya. Keeratannya terletak dalam hal ini: Jika premis-premisnya benar, dengan
sendirinya atau tidak dapat tidak kesimpulannya benar
Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogisme-kategoris.pdf
18. Apa saja macam-macam silogisme?
Jawab : Ada dua macam silogisme, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.
- Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa
keputusan kategoris. Silogisme ini dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme kategoris tunggal, karena terdiri atas dua premis;
- Silogisme kategoris tersusun, karena terdiri atas lebih dari dua premis;
-Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa
keputusan hipotetis. Silogisme ini juga dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme hipotetis kondisional, yang ditandai dengan ungkapan-ungkapan: ‘jika…
(maka)…;
- Silogisme hipotetis disyungtif, yang ditandai dengan ungkapan:…., atau ….;
- Silogisme hipotetis konyungtif, yang ditandai dengan ungkapan: tidak sekaligus… dan …
Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogisme-
kategoris.pdf
19. Kapan kita dapat menggunakan silogisme?
Jawab : setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan
suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat
sekali dengan premis-premisnya.
Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogismekategoris.pdf
Download