MAKALAH TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2 ALKOHOL OLEH Mahmudah Aslamiyah 101511535002 Jeacquelyne Panorama P. 101511535011 Siti Mufaidah 101511535017 Yuli Astuti 101511535022 Meidyas Dwi Anggraeni 101511535042 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA BANYUWANGI 2018 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Toksikologi Industri 2. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tim dosen pembimbing mata kuliah Toksikologi Industri 2. 2. Teman-teman FKM PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi yang saling memberikan semangat dan masukan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Banyuwangi, 15 Oktober 2018 Tim Penyusun 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 4 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4 1.3. Tujuan .......................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6 2.1 Sifat Fisik Alkohol ........................................................................................................... 6 2.2 Sifat Kimia Alkohol ......................................................................................................... 7 2.3 Penggunaan Alkohol di Indutri ........................................................................................ 8 2.4 Efek Penggunaan Alkohol.............................................................................................. 10 BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12 3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Alkohol yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon merupakan bentuk rantai alkohol yang paling sering di temukan. Sedangkan jenis alkohol lainya adalah alkhol yang mengandung lebih dari satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang kedua inilah yang bersifat toksik yaitu etanol (etil alkohol), metanol (metil alkohol), dan isopropanol (isopropil alkohol). Saat ini penggunaan alkohol sebagai minuman sudah sangat meningkat di kalangan masyarakat. Secara kronis penggunaan alkohol dapat menimbulkan kerusakan jaringan hati melalui beberapa mekanisme seperti melalui induksi enzim dan radikal bebas. Efek penggunaan alkohol pada hati yang dan menimbulkan berbagai dampak terhadap tubuh karena mengalami proses detoksifikasi di dalam organtubuh. Hati mendetoksifikasi (liver/hepar) merupakan organ tubuh zat kimia yang tidak yang penting untuk berguna/merugikan tubuh, termasuk alkohol/etanol. Hati merupakan organ yang mempunyai kemampuan tinggi untuk mengikat zat-zat kimia atau melebihi organ-organ lain. Hati memiliki satu kemampuan untuk memetabolisme dan mengekresi beberapa zat-zat kimia. Meskipun mekanisme yang tepat mengenai pembuangan toksikan-toksikan dari darah oleh liver masih perlu penelitian lebih lanjut, namun diduga pengangkutan aktif dan pengikatan ke komponenkomponen jaringan merupakan mekanisme-mekanisme yang mungkin digunakan oleh liver untuk membuang bahan-bahan toksis dari darah. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana sifat fisik alkohol ? 1.2.2. Bagaimana sifat kimia alkohol ? 1.2.3. Bagaimana penggunaan alkohol di industri? 1.2.4. Bagaimana efek penggunaan atau pengaruh alkohol pada tubuh manusia? 1.3. Tujuan 1.3.1. Untuk mengetahui sifat fisik alkohol. 1.3.2. Untuk mengetahui sifat kimia alkohol. 4 1.3.3. Untuk mengetahui penggunaan alkohol dibidang industri. 1.3.4. Untuk mengetahui pengaruh alkohol bagi tubuh manusia dan kesehatan manusia . 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sifat Fisik Alkohol Alkohol (etanol atau etyl Alkohol) merupakan salah satu dari sekelompok senyawa organik yang dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama. Alkohol berarti suatu zat yang mudah menguap, dapat didihkan dan diembunkan (ALAC, 2011). Dari segi kimiawi, alkohol merupakan suatu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH yang terikat pada atom karbon dan atom hydrogen dan/atau atom karbon lain. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH (Dewi, 2008). Setiap senyawa memiliki sifatsifat khusus yang merupakan ciri khas dari senyawa tersebut. Diantara sifat-sifat dari suatu senyawa adalah sifat fisis dan sifat kimia. Adapun sifat-sifat fisik dari senyawa Alkohol adalah sebagai berikut : 1. Alkohol merupakan senyawa yang bersifat heteropolar Alkohol memiliki sifat polar dan non polar. Bersifat polar karena memiliki gugus – OH dan bersifat non polar karena memiliki gugus alkil. Semakin panjang rantai alkilnya, maka sifat kepolarannya berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. 2. Memiliki titik didih tinggi Alkohol memiliki titik didih lebih tinggi daripada titik didih alkane. Hal ini disebabkan oleh gugus fungsi –OH yang sangat polar sehingga gaya tarik menarik antar molekul Alkohol menjadi sangat kuat. Titik didih alkohol meningkat seiring dengan meningkatnya panjang gugus alkil, banyak cabang dan banyak gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon (Dewi, 2008; Syabatini, 2008). 3. Mudah tercampur Alkohol memiliki sifat mudah tercampur dan terlarut dengan air. Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara Alkohol dan air. 4. Mudah terbakar 5. Tingkat kelarutan Kelarutan Alkohol apabila berada dalam air akan berkurang dengan bertambahnya panjang dari rantai karbon. Sementara itu kelarutan Alkohol dalam pelarut non polar akan semakin bertambah. 6 2.2 Sifat Kimia Alkohol Selain itu Alkohol juga memiliki sifat-sifat kimia antara lain sebagai berikut : 1. Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam kalium atau natrium 2. Alkohol bereaksi dengan fosfor trihalida menghasilkan alkil halide 3. Oksidasi Alkohol Oksidasi Alkohol akan menghasilkan alkanal jika direaksikan dengan H2SO4 pekat 4. Esterifikasi Alkohol dapat bereaksi dengan berbagai asam membentuk ester Alkohol dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Kelompok-kelompok alkohol antara lain alkohol primer, sekunder, dan tersier (Dewi, 2008). 1. Alkohol primer Alkohol primer merupakan Alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C primer (atom C yang terikat langsung pada suatu atom karbon yang lain). Penggolongan ini didasarkan pada derajat substitusi dari atom karbon yang langsung mengikat gugus hidroksil. Jika karbon tersebut mengikat satu atom karbon lain maka disebut karbo primer, dan alkoholnya disebut alkohol primer. Rumus umunya yaitu R-OH. Contohnya : a. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH butanol b. CH3 – CH2- CH2- OH propanol 2. Alkohol sekunder Alkohol sekunder adalah Alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C sekunder (atom C yang terikat langsung pada dua atom karbon yang lain) maka disebut karbon sekunder dan alkoholnya disebut alkohol sekunder. Rumus umunya yaitu R-CH-OH. Contohnya : a. CH3 – CH – OH CH3 2-propanol b. CH3 – CH – CH – CH3 OH CH3 3-metil, 2-butanol 7 3. Alkohol tersier Alkohol tersier adalah Alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier (atom C yang terikat langsung pada tiga atom karbon yang lain). Rumus umunya yaitu : R R-C-OH R Contohnya : a. CH3 CH3 – C – OH 2-metil, 2-propana CH3 b. CH2 - CH3 H3C – CH – C – OH CH3 – CH3 2,3-dimetil, 3-pentanol Dari bermacam-macam jenis Alkohol tersebut banyak penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut : a. Methanol Methanol banyak terdapat pada pelarut, bahan baku pembuatan aldehida, bahan pencampur spiritus bakar, dan cairan anti beku pada radiator b. Etanol Etanol digunakan dalam pelarut, desinfektan, zat pewarna, serat sintetis, pembuatan obat-obatan dan bahan bakar c. Etilena glikol Etilena glikol banyak terdapat pada pelrut, pelumas, bahan baku pembuatan serat, dan zat anti beku radiator d. Gliserol Gliserol digunakan sebagai bahan baku pemanis, bahan peledak, bahan kosmetik, pelembab pada tembakau, dan bahan pembuatan plastic 2.3 Penggunaan Alkohol di Indutri Metil Alkohol atau methanol dipergunakan sebagai cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan-bahan kimia, dipakia untuk denaturalisasi Alkohol, dan merupakan bahan anti beku. Pekerja di perusahaan yang mengolah methanol mungkin sekali menderita keracunan oleh zat kimia tersebut. Keracunan mungkin terjadi oleh karena 8 menghirupnya, meminumnya atau oleh karena absorpsis lewar kulit. Keracunan akut yang enteng ditandai oleh perasaan lelah, sakit kepala, mual, dan penglihatan rabun. Keracunan kaut sedang disertai gejala-gejala sakit kepala yang berat, mabuk, mual, muntah serta depresi susunan saraf pusat. Penglihatan mungkin buta sama sekali, baik sementraa maupun permanen dan pada keracunan berat terdapat pula pernafasan yang dangkal, sianosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan kematian biasanya disebabkan oleh gagalnya pernafasan. Keracunan kronis biasanya terjadi karena menghirup methanol melalui paru secara terus-menerus yang gejala utamanya ialah penglihatan kabur yang lambat laun mengakibatkan mata menjadi buta (Suma’mur, 2014) Pemeriksaan labotaris pada pekerja keracunan methanol biasanya menunjukkan tanda-tanda asidosis. Pengelolaan peristiwa keracunan mendadak harus langsung berada di tangan dokter, karena hal itu memerlukan keahlian khusus, sedangkan untuk keracunan kronis tindakan terbaik adalah memindahkan pekerja ke tempat kerja yang tidak ada kandungan metanolnya sehingga bebas dari pernapasan termasuk penghirupan zat kimia tersebut. NAB untuk methanol di udara ruang kerja adalah 200 bds atau 262 mg per meter kubik udara. (Suma’mur, 2014) Etanol atau etil-alkohol atau umum seringnamakannya Alkohol digunakan sebagai bahan pelarut, antiseptika, bahan baku untuk sintesa persenyawaan kimia lain, dan untuk membuat minuman keras. Pada pekerjaan yang menggunakan Alkohol keracunan akut maupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya, atau kadang-kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung Alkohol. Gejala utama dari keracunan etanol adalah depresi susunan saraf sentral. Di Indonesia meminum secara berlebihan minuman keras sebagai jalan keluar atau pelarian dari kesulitan hidup bukan soal dominan, masalah yang biasa disebut problem drinkers boleh dikatakan tidak ditemukan di perushaan-perushaan. Sekalipun begitu, kita wajib terus waspada mengingat kebiasaan minum-minuman yang mengandung Alkohol ternyata meningkat pada masyarakat di Negara berkembang. NAB di udara ruang kerja adalah 1000 bds atau 1880 mg per meter kubik udara. (Suma’mur, 2014) Keracunan oleh persenyawaan yang tergolong Alkohol dengan rumus senyawa yang rantainya lebih panjang terjadi lebih sedikit atau sangat jarang ditemukan, oleh karena makin panjang rantai senyawa makin rendah daya racunnya. Simptomatologi, pengobatan, dan pencegahan keracunan oleh senyawa-senyawa yang tergolong Alkohol hamper sama seperti untuk etanol. (Suma’mur, 2014). 9 2.4 Efek Penggunaan Alkohol Selama ini, stigma yang berkembang di masyarakat adalah alkohol dapat merusak tubuh. Agaknya, pandangan seperti ini perlu diluruskan. Pasalnya, pada dosis yang rendah (tidak memabukkan), alkohol justru menguntungkan bagi tubuh. Beberapa hasil studi melaporkan studi menyatakan bahwa konsumsi Alkohol mampu menurunkan serangan jantung, stroke, dan mencegah kemungkinan munculnya serangan Alzheimer (Muchlis, 2013). Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh, namun alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol yang bersifat racun yaitu etil Alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. Etil Alkohol terdapat dalam minuman alkohol dan obat yang diolah (larutan alkohol). Sementara itu Metil alkohol biasanya digunakan sebagai campuran cat, bahan pengencer, penghancur, dan pemberi panas pada makanan yang dikalengkan. Penggunaan Alkohol secara berlebihan dapat berpengaruh pada kesehatan mental individu, menyebabkan penyakit baik kronis maupun akut dan meningkatkan risiko kematian (ALAC,2011). Tabel 1. Efek Paparan Alkohol pada Manusia Bagian yang No Terdampak Dampak 1. Darah Meningkatkan tekanan darah 2. Otak dan sistem saraf Konsentrasi terganggu 3. Paru-paru Meningkatkan infeksi paru-paru 4. Jantung Menyebabkan gangguan jantung 5. Hati Menyebabkan kerusakan hati 6. Pankreas Pankreatitis akut ataupun kronis 7. Perut Gangguan esofagus 8. 9. Kesehatan seksual Kesehatan mental Meningkatkan sex yang tidak diingnkan dan penurunan kualitas sperma Menyebabkan keterbelakangan mental 10. Mata Menyebabkan gangguan penglihatan 11. Kulit Menyebabkan iritasi kulit 12. Mulut dan kerongkongan Menyebabkan gangguan berbicara 13. Payudara Kanker payudara 10 14. Tulang dan otot Menyebabkan gangguan koordinasi tulang dan otot 15. Ginjal Gangguan fungsi ginjal 16. Pencernaan Meningkatkan risiko kanker Sumber : Alkohol Advisory Council of New Zealand, 2011 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Alkohol merupakan senyawa organik yang terbentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atom satu atau lebih gugus hidroksil dengan atom hidrogen dalam jumlah yang sama, atau lebih singkatnya alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suau gugus hidroksil yang terikat pada suau atom karbon jenuh. Alkohol dapat mudah menguap, mendidih, dan mengembun. Alkohol mengandung gugus –OH yang terikat pada atom karbon dan atom hydrogen dan/atau atomkarbon lainnya. Alkohol meiliki rumus kimia. Alkohol memiliki sifat fisika antara lain. 1. Alkohol bersifat heteropolar 2. Memiliki titik didih tinggi 3. Mudah tercampur 4. Mudah terbakar 5. Tingkat kelarutan yang berbeda disetiap jenis pelarut Selain sifat fisika, k=alkohol juga memiliki sifat kimia, diantaranya. 1. Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam kalium atau natrium 2. Alkohol bereaksi dengan fosfor trihalida menghasilkan alkil halide 3. Alkohol dapat beroksidasi 4. Esterifikasi Alkohol memiliki 3 golongan berdasarkan posisi gugus –OH dalam rantai karbonnya, meliputi. 1. Alkohol primer 2. Alkohol sekunder 3. Alkohol tersier Adapun macam jenis alkohol yang penggunaannya paling banyak dalam kehidupan seharaihari yaitu: 1. Metanol 2. Etanol 3. Etilena glikol 4. Gliserol 12 Alkohol memiliki peran penting dalam bidang industri. Penggunaan alkohol dalam bidang industri diantaranya sebagai cat, sirlak, vernis, dan bahan pelarut. Pekerja yang terkena paparan alkohol dalam dosis besar dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja yang terpapar tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko kematian. Beberapa organ tubuh dapat rusak apabila terpapar alkohol dengan dosis besar dan waktu yang lama antara lain darah, otak, sistem saraf, paru-paru, jantung, hati, dan organ vital lainnya. 13 DAFTAR PUSTAKA Anjarsari, Putri, Alkohol-eter, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/putri- anjarsari-ssi-mpd/3alkhohol-eter.pdf 14 Oktober 2018 ( 14.00) Anoname, Alkohol, http://digilib.unila.ac.id/20545/12/13.%20BAB%20II1.pdf 13 Oktober 2018 (15.30) Anoname,Alcohol,http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39311/Chapter%20 ll.pdf?sequence=4&isAllowed=y 13 Oktober 2018 ( 15.40) Suma’mur, 2014, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Sagung Seto, Jakarta. 14