BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah banyak diterapkan diberbagai tempat kerja (industri). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Upaya K3 diharapakan dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali. Saat ini sering terjadi kecelakaan kerja di bidang industri Kelistrikan yang dapat menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini, kecelakaan kerja di bidang industri Kelistrikan menjadi momok yang menakutkan di kalangan pekerja industri. Maka untuk membantu pekerja yang takut akan kejadian itu ataupun yang trauma maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di bidang Kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja supaya tidak perlu lagi merasa takut jika mengikuti setiap keselamatan yang diberitahukan. Listrik merupakan aliran elektron dari sebuah objek melalui konduktor (penghantar listrik yang baik), elektron juga merupakan partikel terluar dari atom yang bermuatan negatif. Sedangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam bidang Kelistrikan adalah pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam penerapannya pada bidang Kelistrikan untuk menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunanya dan mencegah timbulnya bahaya akibat listrik, seperti bahaya sentuh langsung, bahaya sentuh tidak langsung, dan kebakaran. Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya kerusakan yang disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ. Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor, antara lain jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus listrik dan lamanya tubuh terkena paparan arus listrik. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada bidang industri Kelistrikan yang bertujuan untuk menekan serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja sehingga efisiensi hasil kerja lebih optimal. Rumusan Masalah : 1. 2. 3. 4. Apa manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia ? Apa efek arus listrik terhadap tubuh manusia ? Apa factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh manusia ? Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan ? BAB 2 PEMBAHASAN 1. Manfaat Energi Listrik Bagi Kehidupan Manusia Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor (pengantar listrik) atau ion (positif atau negative) dalam zar cair atau gas. Energi listrik sangat bermanfaat dalam menunjang kerja manusia. Energi listrik dapat dihasilkan dari sumber energi alam seperti angin atau panas matahari dan telah menjadi kebutuhan yang paling banyak digunakan di dunia sejak penemuannya. Dalam pemanfaatannya listrik dibedakan menjadi tiga, yaitu : A. Listrik sebagai penghasil cahaya Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang dipasang. Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam dating, dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerjanya adalah jika arus listrik mengalir pada kawat wolfram, kemudian lampu akan panas dan mengakibatkan lampu berpijar (bersinar). Kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi. B. Listrik sebagai penghasil panas Jika listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas. Biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik), untuk menanak nasi (magic com), untuk menyetrika (setrika listrik), dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas. Cara kerjanya ialah bila arus mengalir pada nikel atau elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas. C. Listrik sebagai penghasil gerak Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak. Contohnya motor, mobil, kipas angin dan lain-lain. Alat ini menghasilkan gerak untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya. Cara kerjanya yaitu bila arus mengalir pada rangkaian motor. Kemudian motor berputar dan menghasilkan angin dengan cara diberi baling-baling pada ujung motor. 2. Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia Kesetrum (tersengat listrik) dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering digunakan oleh orang awam dan tersengat listrik dapat mengakibatkan kaget, shock, sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah menurun, pusing, mual, muntah, terbakar, bahkan nyawa pun bias lenyap dalam seketika Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Atom dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom yang bermuatan negative.. Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di tanah/bumi (ground). Tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila salah satu anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibar perpindahan electron yang meraangsang saraf-saraf secara berlebihan. Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak anatar badan manusia dengan sumber. tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut. Arus minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 mA. Arus ini bisa menimbulkan pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematia yang disebabkan oleh kejutan listrik dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100 mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif dari badan. Tanah merupakan penghantar yang baik, karena tanah biasanya lembab, atau biasanya juga ada hubungan dengan netral (ground) untuk beberapa instalasi atau karena instalasinya jelek. Maka dari itu digunakan sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan listrik. Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap pengaruh aliran arus listrik. Ada empat Batasan jika kita tersengat arus listrik : 1. (0,1 mA – 0,5 mA) Jantung tidak berpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu yang lama. 2. (0,5 mA – 10 mA) Jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul di permukaan kulit. 3. (200mA- 500mA) Jantung samapi maksimal 2 detik. Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit jika melewati daerah bahaya. 4. (diatas 500 mA) Jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak system peredaran darah. Faktor yang berpengaru ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ke tubuh dan lama waktu menyentuh. Tubuh manusia memiliki tahanan Rk sebesar 1000Ω = 1kΩ, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220 V, arus yang mengalir sebesar : 1k = U/Rk = 220 V/1000Ω = 220 mA Arus 1k sebesar 200 mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi di atas 0,2 detik sudah berakibat fatal, bisa melukai bahkan bisa mematikan. Bahaya / dampak sengatan listrik pada manusia : a. Psychological Shock (Kejutan Listrik) Besar shock yang dirasakan akibat sengatan listrik sangat bergantung kepada besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dan lain-lain. Kaget atau kejutan listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5 – 10 mA dan untuk AC 1 – 10 mA pada frekuensi 60 Hz. b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung) Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak singkron jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50 – 60 Hz) untuk AC dengan arus 60 mA dan 300 – 500 mA untuk DC, tapi bila aliran listrik langsung berada di jalur menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan Fibrillation). Hal ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung mengalami gangguan saat menjalankan fungsinya sebagai alat pemompa darah. Bila besar arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah tidak dapat digerakkan lagi yang menyebabkan kematian manusia. c. Luka Bakar Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500 – 1000 Volt. Bahkan pada tegangan 16 Volt bisa berakibat fatal pada manusia jika terkena organ penting seperti jantung. d. Neurological Effect Sengatan listrik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf jika terutama jantung dan paru-paru. Sengatan listrik yang tidak mematikan bisa menyebabkan Neuropathy (gangguan, kerusakan, ketidak seimbangan dalam sistem saraf peripheral). Gejala penderita Neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang dan kejang. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi. 3. Faktor – Faktor yang Menentukan Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia Beberapa faktor yang mengakibatkan beraneka ragam dampak sengatan listrik adalah : 1. Ukuran fisik bidang kontak Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik, semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir melewati tubuh dan akibatnya semakin parah. 2. Kondisi tubuh Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah dari korban yang dalam kondisi prima. 3. Hambatan / tahanan tubuh Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benarbenar kering sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan menjadi tinggi. Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh wanita dewasa lebih rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar dan akibatnya tentu lebih parah. 5. Bagian tubuh yang dialiri arus Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh. Apabila arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan listrik akan sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. 6. lamanya arus mengalir. Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan akan semakin parah pula. Model terjadinya aliran ke tubuh manusia dapat dilihat pada gambar Sumber listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia rata-rata 1000 ?, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya tegangan sentuh adalah sebesar : UB = Rk. Ik = 1000 ? x 50 mA = 50 V Mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh tegangan listrik diatas 50V. Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 ? = 1k ?, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir ke tubuh besarnya. Gambar 3. Tahanan Tubuh Manusia Ik = U/Rk =220V/1000 ? = 220mA Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung, tetapi diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan. Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu: - Cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran listrik gambar 4a. - Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang bersangkutan akan terkena baya tegangan sentuh gambar b. Gambar 4a. Tegangan Sentuh Langsung Gambar 4b. Tegangan Sentuh Tidak Langsung 4. Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bidang Kelistrikan Sementara menunggu bantuan medis saat menolong korban sengatatan lakukan: 1. Amati lebih dulu. Jangan sentuh korban. Korban mungkin masih berkontak dengan aliran listrik, menyentuh korban dapat meningkatkan risiko kejadian ikut tersengat listrik. Cari sumber listrik. 2. Matikan sumber listrik, bila memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, jauhkan dari korban dan penolong. Gunakan alat pelindung diri terlebih dahulu , jauhkan dengan menggunakan objek isolator, seperti plastik atau kayu. 3. Periksa tanda sirkulasi . Bila tidak ada nafas, lakukan resusitasi jantung paru. 4. Cegah syok. Posisikan korban berbaring dengan kepala lebih rndah dari batang tubuh, bila memungkinkan, tinggikan kaki. 5. Tutup area yang terkena sengatan.Jika korban bernafas, tutup bagian yang terkena dengan kassa steril bila tersedia atau dengan kain bersih. Jangan gunakan selimut atau handuk karena dapat menempel pada luka. 6. Segera bawa ke Rumah Sakit begitu pertolongan medis datang. BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena sebagian besar aktivitas manusia menggunakan sumber daya listrik. Akan tetapi, listrik juga dapat menghasilkan dampak negatif akibat kesalahan dalam menggunakannya menggunakannya, listrik juga dapat menyebabkan kematian pada manusia jika manusia lalai dan tak memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh akibat listrik tersebut. Oleh karena itu, diciptakanlah/ditemukan pedoman, dalam hal ini K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan adanya panduan tentang K3 maka kita akan terhindar dari bahaya kecelakaan saat bekerja.