RxNorm: Sebagai Standar Pertukaran Resep Obat Secara Elektronik Baik di Rumah Sakit dan Apotik (Agus Hendra AL-R) A. Pengantar Saat ini sistem informasi obat dalam bentuk komersil telah mengikuti berbagai konvensi penamaan. Sebagai contoh, rumah sakit-rumah sakit yang berkerja sama dengan perusahaan lain telah menggunakan berbagai sistem yang berbeda, serta menemukan apa yang tidak bisa dicapai oleh yang lainnya. Bahkan diantara rumah sakit, mungkin seseorang akan menggunakan sistem ini untuk pemesanan, untuk menginventarisir manajemen, dan lain-lain seperti untuk merekam penyesuaian dosis atau pengecekan interaksi obat. Ini merupakan suatu pertukaran data elektronik untuk proses pelancaran dalam sistem untuk keselamatan atau kesembuhan pasien. Untuk memperoleh kebutuhan ini, Perpustakaan Obat Nasional (NLM) menciptakan RxNorm, satu nomenklatur yang terbakukan untuk obat diklinik, serta salah satu pemakai standar untuk mempergunakan di sistem pemerintahan yang federal untuk pertukaran data elektronik dari keterangan obat diklinik kesehatan. Adapun tujuan dari RxNorm adalah untuk mmperkecil terjadinya perbedaan variasi dari penggunaan sistem nomenklatur obat, saling berbagi atau pertukaran informasi data yang bisa dilakukan secara efisien (Liu, Ma, Moore, Ganesan, & S. Nelson, 2005). RxNorm adalah katalog nama-nama standar yang penggunaan untuk obat-obatan klinis dan suatu perangkat pada proses pengiriman obat di Amerika Serikat serta memungkinkan komunikasi secara interoperabilitas dan jelas antara sistem elektronik, baik dilakukan melalui perangkat lunak maupun kompatibilitas hardware (S. J. Nelson, Zeng, Kilbourne, Powell, & Moore, 2011) 1 2 RxNorm merupakan suatu nomenklatur yang terbakukan untuk resep obat dokter yang bekerja dibagian klinik, standar ini dihasilkan oleh Perpustakaan Obat Nasional. Kaitannya ini merupakan penggunaan resep obat dokter yang bekerja klinik adalah menghasilkan suatu produk farmasi yang memberikan ke atau diambil oleh seorang pasien dengan tujuan untuk mengobati atau mendiagnostik. Di RxNorm, nama dari sebuah kombinasi resep obat dokter yang bekerja diklinik farmasi, yang mempunyai kekuatan dalam proses pelaporannya dari form yang telah disediakan (Zeng, Bodenreider, Kilbourne, & S. J. Nelson, 2006). Di RxNorm, formulir dalam proses adalah bentuk fisik dimana obat diurus atau ditetapkan pada satu resep obat atau pesanan. Obat klinis pada RxNorm menyebutkan tidak menandai bentuk dimana produk obat dihasilkan, atau ini diproses saat pasien atau pemesan data diapotik. Dengan eksepsi yang sedikit (untuk kemasi), obat klinis di RxNorm menyebutkan tidak menandai ukuran dari satu paket unit obat (Pathak & Chute, 2010). Standarnya data RxNorm menyebutkan bahwa untuk obat dokter yang bekerja klinik dihubungkan ke beberapa variasi dari nama obat pada beberapa kosa kata dan terkontrol yang berbeda pada Unified Medical Language System (UMLS). Selain itu penggunaan dari Metathesaurus ini secara komersial meliputi keterangan obat yang tersedia dan bisa dicari dari berbagai sumber. Koneksi yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu untuk memudahkan interpretasi data antara sistem yang data rekaman yang terkomputerisasi (data proses) dengan obat di klinik (Hernandez et al., n d). Seperti kosakata yang lainnya, pada Metathesaurus RxNorm diorganisir oleh sebuah konsep atau mempunyai arti tersendiri. Semua konsep yang tersusun dalam RxNorm, difungsikan paling tidak sebagai semantik dari Jaringan Semantik. Ini menyediaka penggolongan yang konsisten dari semua konsep di RxNorm secara relatif pada taraf generalisasinya yang diwakilkan pada jaringan semantik (Bodenreider & Peters, 2009). RxNorm secara tepat meliputi semua resep obat pengobatan yang disetujui penggunaannya di Amerika Serikat. Sebagai tambahan, ketika adanya 3 keterangan dari yang berwenang bahwa ada tersedia dari negara lain sebagai data tambahan, makan RxNorm akan menambahkan resep obat tersebut kedalam databasenya. B. Penyajian dan Konsep Data pada RxNorm RxNorm disusun berdasarkan suatu model dari konsep pengembangan dari NLM yang dikonsultasi dengan HL-7 ditingkat komite teknisnya. Ini memberikan gambaran bagaimana proses seorang clinican dalam melakukan pemesanan untuk pasien, dan jenisnya dari apotik sehingga bisa diterima. Pada nomenklatur RxNorm, seorang dokter yang bekerja diklinik akan menggunakannya (bentuk fisik dimana obat diurus atau menetapkan diurus pada satu resep obat atau order) (Liu et al., 2005). Ketika berbagai unsur tersebut ini dibedakan, kita bisa menambahkan RxNorm yang baru ke nomenklatur. Dengan demikian, RxNorm akan meliputi satu nama bagi setiap fungsi dan penggunaan dosis dari tiap-tiap kombinasi resep yang tersedia (Zeng, 2011). RxNorm melakukan proses pengolahan data-datanya berdasarkan konsep yang ada. Konsep ini merupakan koleksi-koleksi data yang telah diartikan pada taraf signifikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam konsepnya, RxNorm dapat mengenali alat-alat data karakter dari sumber yang berlainan maupun dari sumber yang sama. RxNorm mengikuti satu format standar penamaan pada obat di klinik, dan ini digunakan oleh RxNorm menyebutkannya konvensi menyamakan penamaan obat yang berbeda dalam berbagai kosa kata lainnya. Unsur format standar penamaan RxNorm, meliputi beberapa unsur, masingmasing unsur bisa diidentifikasi melalui Term Type (TTY). Unsur-unsur TTY tersebut yaitu (Bodenreider & Peters, 2009): IN-ingredient. Ini adalah suatu senyawa yang diberi beri obat oleh hak milik. Contoh: Fluoxetine,Insulin, dan Isophane. DF-dose form. Contoh: Oral Solution. 4 SCDC-semantic clinical drug component. Ini mewakili keunggulan dari tambahan ramuan. Contoh: Fluoxetine 4 MG/ML. SCDF-semantic clinical drug form. Ini mewakili tambahan ramuan dalam bentuk dosis tertentu. Contoh: Fluoxetine Oral Solution. SCD-semantic clinical drug. Ini mewakili dukungan tambahan ramuan dan berbentuk dosis. Contoh: Fluoxetine 4 MG/ML Oral Solution. BN-brand name. Ini adalah penamaan yang dimiliki oleh produk dan mengandung satu ramuan yang aktif dan spesifik. Contoh: Prozac. SBDC-semantic branded drug component. Ini mewakili ramuan bermerek dengan dukungan dan nilai tambah. Contoh: Prozac 4 MG/ML. SBDF-semantic branded drug form. Ini mewakili ramuan yang bermerek dengan dosis dalam bentuk tambahan. Contoh: Prozac Oral Solution. SBD-semantic branded drug. Ini mewakili ramuan, kekuatan, dan bentuk dosis serta penambahan merek dagang.Contoh: Fluoxetine 4 MG/ML Oral Solution [Prozac]. C. Teknis Penggunaan RxNorm Beberapa para ahli telah mengamati bahwa pertumbuhan yang stabil dan sangat cepat dalam penggunaan RxNorm selama beberapa tahun terakhir, yang diwujudkan dengan meningkatnya jumlah pengguna RxNorm serta kegiatan yang dinamis dari komunitas penggunanya. Teknis Menggunakan RxNorm termasuk menggunakan nama standar RxNorm dan kode untuk memperoleh informasi tentang produk obat di EHR, lintassektor mapping antara kosakata obat yang berbeda, dan memfasilitasi obat-obat terkait dalam mendukung keputusan klinis (Zeng et al., 2006). Beberapa dokter yang melakukan praktek rawat jalan (pratek swasta/ Rumah Sakit Swasta) ataupun yang dikepemerintahan (Rumah Sakit Pemerintah) telah menggunakan resep dengan sisitem elektronik. Perangkat lunak yang digunakan di setiap penggunaa banyak yang telah dimodifikasi dengan tujuan untuk menambahkan pengidentifikasi RxNorm, dan untuk transaksi keluar serta 5 proses pengidentifikasi RxNorm dari transaksi masuk (Bodenreider & Peters, 2009) Selain itu penggunaan terhadap RxNorm ini lebih cocok pada Apotik dan Ahli Farmatika, yang secara teratur selalu diperbarui terhadap konten-konten pada RxNorm tersebut, sehingga akan memiliki teknisi farmasi yang secara rutin memasukkan nama obat yang diresepkan tepat daripada membuat nama merek substitusi secara manual (Parrish, Pharm, Do, & Bouhaddou, 2006). D. Kesimpulan RxNorm merupakan katalog nama-nama standar yang penggunaan untuk obat-obatan klinis dan suatu perangkat pada proses pengiriman obat di Amerika Serikat serta memungkinkan komunikasi secara interoperabilitas dan jelas antara sistem elektronik, baik dilakukan melalui perangkat lunak maupun kompatibilitas hardware. Adapun tujuan dari RxNorm adalah untuk mmperkecil terjadinya perbedaan variasi dari penggunaan sistem nomenklatur obat, saling berbagi atau pertukaran informasi data yang bisa dilakukan secara efisien. Nama masing-masing obat adalah kompilasi dari kekuatan aktif, bahan dan bentuk. Setiap kombinasi, karena itu, memiliki nama RxNorm unik. Sebagai contoh, tablet 500mg ibuprofen memiliki nama yang berbeda dibanding sebuah tablet 100mg dari Ibuprofen. RxNorm menyediakan berbagai layanan akses cepat ke komponen obat generik dan nama obat terkait dan merek untuk setiap data yang dientri serta memberikan akses ke nomor Kode Obat Nasional, memberikan sebuah kompilasi dari beberapa kode dari server. Selain itu, juga disediakan akses ke manajemen farmasi lainnya baik yang sifatnya umum maupun terhadap perangkat lunak pada berbagai jenis obat, seperti Micromedex dan First Databank, serta UMLS, sehingga nama yang digunakan oleh perangkat lunak tersebut akan terhubung ke nama pada Standar RxNorm. RxNorm mengikuti satu format standar penamaan pada obat di klinik, yang mempunyai unsur format standar penamaan tersendiri yang diidentifikasi melalui Term Type (TTY). Yaitu (IN-ingredient), (DF-dose form), (SCDC- 6 semantic clinical drug component), (SCDF-semantic clinical drug form), (SCDsemantic clinical drug), (BN-brand name), (SBDC-semantic branded drug component), (SBDF-semantic branded drug form), (SBD-semantic branded drug). E. Refferensi Bodenreider, O., & Peters, L. B. (2009). A graph-based approach to auditing RxNorm. Journal of Biomedical Informatics, 42(3), 558-570. Elsevier Inc. doi:10.1016/j.jbi.2009.04.004 Hernandez, P., Podchiyska, T., Weber, S., Ph, D., Ferris, T., Lowe, H., & Informatics, C. (n.d.). Automated Mapping of Pharmacy Orders from Two Electronic Health Record Systems to RxNorm within the STRIDE Clinical Data Warehouse. Text, (2). Liu, S., Ma, W., Moore, R., Ganesan, V., & Nelson, S. (2005). RxNorm : Prescription For Electronic Drug Information Exchange. October, (October), 17-23. Nelson, S. J., Zeng, K., Kilbourne, J., Powell, T., & Moore, R. (2011). Normalized names for clinical drugs : RxNorm at 6 years. Medical Informatics. doi:10.1136/amiajnl-2011-000116 Parrish, F., Pharm, D., Do, N., & Bouhaddou, O. (2006). Implementation of RxNorm as a Terminology Mediation Standard for Exchanging Pharmacy Medication between Federal Agencies Department of Defense , Tricare Management Activity , Falls Church , Virginia Department of Veterans Affairs , Salt Lake City , Utah. Symposium A Quarterly Journal In Modern Foreign Literatures, 2006-2006. Pathak, J., & Chute, C. G. (2010). Analyzing categorical information in two publicly available drug terminologies : RxNorm Analyzing categorical information in two publicly available drug terminologies : RxNorm and NDF-RT. Medical Informatics. doi:10.1136/jamia.2009.001289 Zeng, K. (2011). RxNav. Communications. Zeng, K., Bodenreider, O., Kilbourne, J., & Nelson, S. J. (2006). RxNav : Providing Standard Drug Information. Symposium A Quarterly Journal In Modern Foreign Literatures, 2006-2006.