KAJIAN HUKUM KASUS PELANGGARAN PENGIRIMAN IKAN BANDENG DARI ------------- KE -------------SEBANYAK 26.OOO KG (1 CONTAINER) KEJADIAN PERKARA : 1 PENGIRIMAN IKAN BANDENG DARI ---------------- KE ---------------SEBANYAK 26.OOO KG (1 CONTAINER) DENGAN PENERIMA PT SAMUDRA KENCANA MINA. MENGGUNAKAN KM TANTO SINERGI V.83 PADA TANGGAL 12 Juli 2010 Status perkara : Pelimpahan dari ----------- No. B.624/VII/2101/Polair Tanggal 23 Juli 2010 kepada ---------------. (tanpa Berita Acara pelimpahan perkara). Tindakan yang dilakukan oleh ---------------- (tempat pemasukan): PENOLAKAN (KI-D5) dengan surat No. M/KID5/16.0/VII/2010/00001 tanggal 27 Juli 2010, ditandatangani oleh Sdr. ----------------. Pertimbangan hukum : PP 15/2002 : Psl 10 ayat (1), (2) dan (3); Psl 12 huruf (a), (b), (c) dan (d); Psl 13 ayat (1) dan (2); Psl 14 huruf (a) dan (b); Psl 15 ayat (2) dan (3). Alasan penolakan : 1. Tidak dilengkapi persyaratan lain yang telah ditetapkan 2. tidak memenuhi persyaratan karantina Tindakan yang dilakukan oleh ---------------- (tempat pengeluaran): Pengiriman kembali dengan SURAT KETERANGAN LALU LINTAS / PRODUK PERIKANAN (KI-D8) No. KI-D8/xx.0.04/VIII/2010/00001 tanggal 18 Agustus 2010, ditandatangani oleh Sdr. ----------------. Keterangan Pemilik Sdr. Jimmy Luli Jl Bali No 51 ---------------- dan penerima Sdr. Edy Sun Jl Pemuda No 60-70----------------. No. Cont: TRIU 597598-2 Pertimbangan hukum : 1. PP 15/2002 : Psl 3 ayat (2) 2. Kepmen KP RI No 03 / 2010 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya Alasan pengiriman kembali : 1. ----------------merupakan daerah bebas untk MP (bandeng). 2. Penolakan di ---------------- bukan merupakan pelanggaran karantina Tinjauan hukum : 1. UU No 16/1992 Bab II Persaratan Karantina psl 6 : Setiap media pembawa hama dan penyakit . . . hama dan penyakit ikan karantina, . . . yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia wajib : a. dilengkapi sertifikat kesehatan dari area asal bagi hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ikan, tumbuhan dan bagian-bagian tumbuhan, kecuali media pembawa yang tergolong benda lain; b. melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan; c. dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina. 2. UU No 16/1992 Bab IX Ketentuan Pidana psl 31 : a. Barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam . . . Pasal 6, . . . . dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000.- (seratus lima puluh juta rupiah). b. Barangsiapa karena kelalaiannya melakukan pelanggaran terhadap ketentuanketentuan sebagaimana dimaksud dalam . . . Pasal 6, . . . . dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 3. PP No 15/2002 BAB II Persyaratan Karantina Psl 3 : (1) Setiap Media Pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu Area ke Area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib : a. dilengkapi Sertifikat Kesehatan yang diterbitkan oleh Petugas Karantina di tempat pengeluaran dan tempat transit, kecuali Media Pembawa yang tergolong Benda Lain; b. melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan; c. dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina di tempat pemasukan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam huruf b untuk keperluan Tindakan Karantina. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikenakan terhadap setiap Media Pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu Area yang tidak bebas ke Area lain yang bebas dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina. (3) Penetapan Area sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan oleh Menteri berdasarkan hasil survei dan pemantauan daerah sebar serta dengan mempertimbangkan hasil analisis resiko Hama dan Penyakit Ikan Karantina. 4. PP No 15/2002 BAB III Tindakan Karantina, Bagian Kedua Pemasukan MP Psl 10 : a. Pemeriksaan yang dilakukan setelah Media Pembawa diturunkan dari alat angkut yang tidak dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan dari Negara atau Area asal dan dokumen lain yang dipersyaratkan sebagai kewajiban tambahan, dilakukan penahanan paling lama 3 (tiga) hari. b. Apabila dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kelengkapan dokumen tidak dapat dipenuhi, maka terhadap Media Pembawa tersebut dilakukan penolakan. c. Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari setelah penolakan, Media Pembawa tersebut tidak dikirim kembali, maka terhadap Media Pembawa tersebut dilakukan pemusnahan. 5. PP No 15/2002 Bagian Kedua Pemasukan MP Psl 12 huruf (a), (b), (c) dan (d); Psl 13 ayat (1) dan (2); Psl 14 huruf (a) dan (b); Psl 15 ayat (2) dan (3). TIDAK TERKAIT DENGAN KASUS INI. 6. Kepmen KP RI No 03 / 2010 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya. - Pada lampiran Kepmen KP RI No 03 / 2010 tidak ditemukan HPIK dengan bandeng (canos canos) sebagai inang di sul-sel maupun jatim Analisa Hukum 1. Fakta Hukum : a b c d Terlah terjadi pelanggaran UU 16/1992 psl 31 jo Psl 6 berupa tidak dilengkapinya sertifikat kesehatan dari daerah asal dan tidak dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina di tempat pemasukan dan pengeluaran Terdapat alat bukti berupa bandeng 26.000 kg dari ---------------- yang diangkut dgn KM TANTO SINERGI V.83 pada tanggal 12 Juli 2010 dan Pelimpahan perkara dari ----------------No. B.624/VII/2101/Polair Tanggal 23 Juli 2010. Tersangka : 1. PT SAMUDRA KENCANA MINA, (penerima) 2. Sdr. Jimmy Luli Jl Bali No 51 ---------------- (pemilik) Saksi – saksi : 1. ---------------- (Polair) sebagai pelapor 2. Petugas Karantina ---------------- (tempat pemasukan) 3. Maskapai Pelayaran (agen) KM TANTO SINERGI V.83) 2. Pendapat Ahlli “Peraturan yang ada dibawah undang-undang seperti Peraturan Pemerintah, tidak boleh bertentangan dengan undang-undang (UU). Norma dibawah peraturan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah. Itulah hierarki norma menurut Hans Kelsen,” jelas Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva Kesimpulan : 1 2 3 Fakta hukum menunjukan bahwa terpenuhinya unsur-unsur pelangaran psl 31 jo psl 6 UU 16/1992 dengan tersangka PT SAMUDRA KENCANA MINA, dan Sdr. Jimmy Luli Jl Bali No 51 ----------------. Pertentangan antara UU dan PP merupakan pelanggaran norma hirarki hukum, dengan demikian UU sebagai acuan hukum yang lebih tinggi lebih dikedepankan. Tidak ada satu pasal pun baik dalam UU maupun PP yang melemahkan pemberlakuan psl 31 UU 16/1992, maka pelanggaran apapun yang telah memenuhi unsur-unsur psl 6 tetap diberlakukan. Saran : Pelanggaran tersebut diatas dapat di lakukan penyidikan lebih lanjut oleh PPNS dan 1 memungkinkan untuk dilakukan penuntutan di pengadilan umum 2. Peningkatan pemahaman terhadap penerapan sanksi pidana UU 16/1992 terhadap jajaran petugas karantina, khususnya Kepala UPT. 3. Perlunya dibentuk Tim Advokasi hukum unk penegakan UU 16/1992. 4. Perlunya apresiasi terhadap kajian hukkum pidana terhadap dan hirarki hukum dari Mahkamah Kontitusi Jakarta, 22 Oktober 2010. Kasubid Pencegahan dan Penindakan Nurhidayat Hs, A.Pi NIP 19591003 198303 1 004