AMERICAN JOURNAL OF RADIOLOGY: 198, Juni 2012, page: W548 – W554 What the Radiologist Needs to Know About Urolithiasis: Part 2— CT findings, Reporting, and Treatment Phillip M. Cheng1, Paymann Moin2, Matthew D. Dunn3, William D. Boswell4, Vinay A. Duddalwar1 Apa yang Perlu Diketahui Spesialis Radiologi Tentang Urolithiasis: Bagian 2- Temuan-temuan CT, Pelaporan, dan Pengobatan Dipresentasikan oleh: Suwandi Pembimbing: Dr. dr. Lina Choridah, SpRad (K) Yogyakarta, Februari 2015 TUJUAN Temuantemuan CT Pelaporan Pengobatan PENDAHULUAN Urolithiasis adalah kondisi klinis yang umum Bag 1: Pathogenesis, jenis, penilaian klinis, modalitas pencitraan, dan variasi anatomi genitourinarius Bag 2: Temuan-temuan CT, poin pelaporan, dan pilihan pengobatan. LOKASI BATU URETER UPJ UVJ LOKASI BATU URETER BATU UPJ Hidronefrosis kanan akibat obstruksi batu di UPJ. BATU UVJ Batu di UVJ kiri. LOKASI BATU • Nyeri pangkal paha dan hematuria • Mengevaluasi semua lokasi yang mungkin ada batu urin adalah penting. LOKASI BATU URETER Obstruksi bilateral batu UVJ (panah) penyebab anuria mendadak. KALSIFIKASI BATU • Atenuasi tinggi di sentral • Soft tissue rim sign rim atenuasi mengelilingi ureter akibat iritasi mukosa & obstruksi • Atenuasi rata-rata 305 HU • Delayed contras enhanced CT PHLEBOLITH • Lusensi di sentral • Comet tail sign penurunan atenuasi dekat phlebolith (bagian nonkalsifikasi dari vena) • atenuasi rata-rata 160 HU BATU URETER PHLEBOLITH • Soft tissue rim sign • Comet tail sign TANDA SEKUNDER • Tanda-tanda pencitraan obstruksi atau infeksi • Obstruksi awal/ringan hilangnya hiperdense normal di piramida medula (edema fokal) • Batu ureter Hidronefrosis, edema perinefrik, edema periureteral • Obstruksi (prediktif positif) Hidronefrosis, hidroureter, periureteral stranding, edema UVJ TANDA SEKUNDER OBSTRUKSI • Dilatasi pelvicocalix • Edema ginjal TANDA SEKUNDER OBSTRUKSI • Pembesaran ginjal • Cairan perirenal dan terdampar (stranding) TANDA SEKUNDER • Hidronefrosis dan obstruksi ringan enhancement tertunda dan ekskresi relatif tertunda • Edema perinefrik/periureteral/terdampar Peningkatan atenuasi lemak retroperitoneal • Hidroureter terisolasi awal obstruksi. • Pielonefritis absen ginjal • Kumpulan cairan fokal abses /ruptur kaliks dg urinoma. TEKNIK PELAPORAN • • • • • • Jumlah Ukuran Lokasi anatomi Temuan terkait Anatomi prosedural yang relevan Kelainan Patologis lainnya JUMLAH Batu piramidal multipel Jumlah batu ginjal spons nonobstruktif medula (dilatasi sumber rasa tubulus sakit kolektivus distal) Evaluasi klinis &pencitraan berkepanjangan paparan radiasi, morbiditas, dan biaya JUMLAH BATU Nefrokalsinosis bilateral Batu ginjal bilateral multifokal, didistribusikan sepanjang piramida medulla renalis Obstruksi batu 9-mm dlm ureter kanan dg hidroureter ringan dan penebalan otot ureter yg berdekatan. (ginjal spons meduler). UKURAN Dalam milimeter Dimensi terbesar di bidang aksial &koronal (windows tulang) diperbesar Potongan transversal/ sagital/koronal ukuran lebih akurat & mendeteksi batu kecil ≤ 5 mm probabilitas pasase 68% 5-10 mm probabilitas 47% UKURAN Soft tissue window setting Bone window setting Ukuran jelas batu bervariasi dengan teknik windowing yang digunakan. Bone window digunakan dlm pelaporan ukuran batu karena tepi delineasi yg tajam. LOKASI ANATOMI Pol superior/ Ureter proks: med/inf UPJ - batas superior sakrum Ureter media: batas superior sakrum - batas yang lebih rendah dari sakrum, di mana transisi ke Ureter distal: - UVJ TEMUAN TERKAIT Tanda obstruksi /infeksi Lateralitas dan tingkat keparahan Temuan sekunder fokal (spt dilatasi pole superior) membantu melokalisir tempat obstruksi/infeksi Anatomi prosedural yg relevan Hubungan ginjal dg organ sekitarnya Lokasi usus, vasa, tingkat refleksi pleura Kompleks atau varian anatomi Vasa menyimpang, usus yg berdekatan, lokasi ginjal yg anomali, dan arsitektur pelviokalises terdistorsi atau orientasi infundibular abnormal KELAINAN PATOLOGIS LAINNYA Diverticulitis Appendicitis Karsinoma sel ginjal Keganasan prostat Limfoma Aneurisma aorta abd PILIHAN PENGOBATAN • • • • • Gejala pasien Status hemodinamik Ukuran & lokasi batu Fungsi ginjal Dekompresi (nefrostomi) nyeri berat, sepsis, gagal ginjal, alat operasi blm ada (mengurangi angka kematian dari 40 % mjd 8 %) PILIHAN PENGOBATAN Noninvasif • Observasi • Terapi expulsif medis • Obat oral (pemecah) Invasif minimal Tradisional • ESWL • Ureteroscopi • Nefrolitotomi Percutaneous • Laparoskopi • Operasi terbuka Observasi Prinsip Umum Penggunaan • Terapi pendukung meliputi hidrasi dan menghilangkan nyeri • Obstruksi batu ureter kecil (≤ 5mm) tanpa komplikasi • Nyeri terkendali, infeksi sekunder (-) insufisiensi ginjal (-), dua ginjal berfungsi Terapi expulsif medis Prinsip Umum Mengurangi spasme otot polos ureter dan edema dg ca-channel blockers (nifedipin), α-blocker (tamsulosin), & steroid Penggunaan Kasus tanpa komplikasi untuk mempercepat dan meningkatkan kemungkinan pasase Obat oral (pemecah) Prinsip Umum Alkalinisasi urin dg K-sitrat oral /Nabikarbonat Pemecahan batu asam urat, biasanya dalam kondisi nonakut Batu berbasis kalsium & Batu sistin tidak pecah ESWL Prinsip Umum • Serial pulsa akustik intensitas tinggi terfokus eksternal u/ memecah batu in situ Penggunaan Pengobatan batu ginjal dan ureter proksimal <2cm Waktu pemulihan singkat & morbiditas < ureteroscopi & nefrolitotomi perkutan Batu padat, Ca oksalat monohidrate /sistin tidak pecah dg baik Ureteroscopi Prinsip Umum Penggunaan • Penempatan endoskopi kecil fleksibel atau rigid melalui Vesica urin ke dalam ureter untuk lithotripsi endoskopik • Ureteroscop rigid /semirigid batu ureter • Ureteroscop fleksibel batu ginjal Nefrolitotomi Percutaneous Prinsip Umum • Akses perkutan ke ginjal dipandu pencitraan dg penempatan tube (selang) dan pemecahan batu dengan ultrasonik, elektrohidraulik, atau energi laser Penggunaan • Batu besar (> 2 cm), batu staghorn, batu di ginjal anomali atau diverticula kaliks Nefrolitotomi Percutaneous A. Selang nephrostomi percutaneous obstruksi batu ureter proximal B. Obstruksi batu ureter proximal kanan dan sepsis. Gambar nefrostogram diambil setelah penempatan tube nefrostomi perkutaneus emergensi A B LAPAROSKOPI Prinsip Umum Penggunaan • Tempat (lubang) untuk mengakses target organ menggunakan alat-alat laparoskopi • Dipertimbangkan ketika tindakan lithotripsi atau Ureteroscopik dianggap tidak mungkin berhasil OPERASI TERBUKA Prinsip Umum • Bedah terbuka tradisional Penggunaan • Eksisi batu staghorn kompleks dg stenosis infundibular atau batu VU besar TERIMA KASIH MOHON ASUPAN