Kematian - Amanat Agung

advertisement
KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS
“KEMATIAN ORANG PERCAYA”
PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB
Apakah tujuan dari kematian dalam hidup orang Kristen? Apa yang terjadi dengan
tubuh dan jiwa saat kematian?
Mengapa orang Kristen meninggal
Bicara mengenai keselamatan tidak lepas dari kematian yang terjadi dalam hidup orang percaya.
Kematian tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan Kristen kita. Kehidupan setelah kematian
tidak dapat kita lihat saat kita masih hidup di bumi ini. Seluruh peristiwa setelah kematian hanya
dapat dijawab oleh Allah sendiri, yaitu Yesus Kristus, karena Dialah satu-satunya Pribadi yang
telah mengalami dan bangkit dan saat ini berjanji untuk mengenapkan seluruh firmanNya.
Berikut ini fakta mengenai kematian yang terjadi bagi orang percaya.
1. Kematian bukanlah hukuman bagi orang Kristen.
Alkitab dengan jelas mengatakan dalam Roma 8:1 bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka
yang ada di dalam Kristus Yesus. Semua hukuman dosa telah dibayar lunas oleh karya Yesus
Kristus di kayu salib. Sehingga kita tidak melihat bahwa kematian adalah penghukuman dari
Allah atau hasil dari seluruh perbuatan dosa sehingga Allah mematikan kita. Rasul Paulus dalam
1 Kor.11:30 menulis tentang kematian yang terjadi di tengah-tengah jemaat karena kesalahan
dalam perjamuan kudus. Peristiwa tersebut harus dilihat sebagai tujuan pendisiplinan dari Allah
dan bukan karena Allah mematikan mereka dan menghukum mereka dalam kekekalan, namun
sebaliknya didisiplinkan agar tidak dihukum di dalam kekekalan. 1 Kor.11:32.
1. Menurut Anda pribadi, apakah benar bahwa kematian adalah penghukuman Allah bagi orang
Kristen?
Mengapa?______________________________________________________________________
_________________________________________
2. Apakah arti pendisiplinan dari Allah di dalam 1 Kor.11:30,32?
______________________________________________________________________________
_________________________________
2. Kematian adalah hasil dari kehidupan di tengah-tengah dunia yang telah berdosa.
Allah tidak langsung mengangkat kita ke sorga saat kita percaya dengan iman kepada Yesus
Kristus. Allah memilih agar kita menghidupi keselamatan yang Dia berikan kepada kita selama
hidup di dunia.
Demikian juga, Allah tidak memisahkan langsung si jahat keluar dari tengah-tengah kehidupan
manusia sampai pada waktu datangnya penghakiman akhir dan adanya langit dan bumi yang
baru. 1 Kor.15:26, menyatakan bahwa kematian akan dibinasakan pada akhirnya.
Walaupun kematian bukanlah hasil penghukuman atas dosa kita, kematian itu akan tetap datang
akibat hasil dari hidup di tengah-tengah dunia ini dimana pengaruh dosa tidak dapat dipisahkan
secara sempurna dari hidup kita. Kematian orang percaya hanya terjadi bagi tubuh jasmaninya
dan tanda bahwa ada kematian bagi dunia ini. Oleh sebab itu orang non Kristen dan orang Kristen
juga mengalami kecelakaan, menjadi korban perang, bencana alam, kematian karena penyakit,
dan lainnya yang menyebabkan kematian.
Namun Allah juga menjaga orang Kristen (termasuk juga non Kristen) untuk terhindar dari
kematian sebelum waktunya. Hal itu harus dilihat sebagai kemurahan Allah bagi anak-anakNya
untuk tetap berkarya bagi Dia dan bagi orang yang non Kristen sebagai kesempatan untuk datang
kepada Kristus. Rom.2:4-8.
Adalah satu kehormatan untuk dapat menerapkan hidup dalam kekudusan selama kita hidup di d
unia ini sebelum kita memiliki seluruh pengenapan janji Allah di dalam kerajaanNya.
3. Mengapa Allah tidak mengangkat kita orang percaya dari dunia ini setelah kita menerima
Tuhan Yesus di dalam hidup kita?
______________________________________________________________________________
________________________
4. Apakah yang akan terjadi kepada si jahat dan kematian menurut 1 Kor.15:26?
____________________________________________________________________
5. Mengapa orang Kristen mengalami kematian karena sakit, kecelakaan, pembunuhan, becana
alam? Apakah wajar hal itu terjadi terhadap orang
Kristen?_______________________________________________________________________
_______________________________
6. Apakah maksud kesabaran Allah di dalam Rom.2:4-8?
______________________________________________________________________________
__________________________________________________________
3. Allah menggunakan kematian untuk menyermpurnakan pengudusan kita.
Saat kita mengalami kesakitan dan penderitaan dalam hidup ini, kita tidak dapat mengatakan
bahwa itu terjadi karena Allah menghukum kita. Roma 8:1.
Seringkali kesakitan, penderitaan dan pergumulan yang kita alami adalah hasil dari kesalahan
masa lalu kita saat hidup dalam dosa atau pendiplisinan Allah kepada kita seperti dalam Roma
8:28 dan Ibr.12:6, 10-11.
7. Mengapa penderitaan dan kematian dalam hidup orang Kristen bukan penghukuman dari
Allah. Rom.8:1,28; Ibr.12:6,10-11?
______________________________________________________________________________
_____________________
Tidak semua pendisiplinan untuk mengoreksi hidup kita, namun juga Allah memakai disiplin
untuk menjadikan kita menyakiniNya sunguh-sunguh dan menjadikan kita taat kepadaNya
sehingga terhindar dari perbuatan dosa. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan bagaimana Ia
taat di dalam segala penderitaanNya. Fil.2:8,Ibr.5:8. Melalui penderitaanNya sampai mati, karya
keselamatan menjadi sempurna.
8. Apakah makna ketaatan Kristus Yesus dalam Fil.2:8 dan Ibr.5:8 berhubungan dengan kematian
orang percaya?
______________________________________________________________________________
_____________________
Berhubungan dengan itu, kita harus melihat bahwa kelemahan dan kesakitan yang kita derita
yang akhirnya berakhir kepada kematian adalah salah satu cara pendisiplinan Allah yang
diizinkan terjadi kepada kita. Melalui kematian yang akan kita alami karya pengudusan akan
menjadi sempurna karena akan bertemu dengan Tuhan Yesus di dalam kekekalan. Why.2:10.
9. Apakah arti pendisiplinan yang terjadi dalam hidup orang Kristen?
______________________________________________________________________________
_____________________
Rasul Paulus dalam Fil.3:10, mengajarkan kepada kita untuk memiliki karakter yang sama
dengan Kristus yang tetap setia dan taat kepada Allah, mengasihi sesama, dan memuliakan Tuhan
Yesus sampai akhir hidup kita. Sehingga dalam kematian, Allah membawa kita untuk menjadi
serupa dengan Yesus Kristus.
Ingat, walaupun Allah memakai kematian untuk membawa kita kepadaNya, kematian tetaplah
tidak benar karena Ia menciptakan dunia ini pada mulanya bukan untuk mengalami kematian.
kematian adalah musuh yang akan dihancurkan. 1 Kor.15:26.
4. Ketaatan kita kepada Allah lebih penting daripada mempertahankan hidup di dunia ini.
Jika Allah mengunakan kematian untuk membawa kita kepada pengenapan seluruh janji
keselamatanNya dan hidup kekal bersama dengan Tuhan Yesus, maka kita harus ingat bahwa
tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain taat kepadaNya dari pada mempertahankan hidup
ini karena begitu mencintai apa yang dimiliki oleh dunia ini. Iman kita kepada Kristus Yesus di
dalam penderitaan lebih penting dan mulia dibandingkan dengan segala yang diberikan oleh
dunia ini untuk hidup kita.
Rasul Paulus memberikan teladan bagaimana ia setia menjalani kehidupannya sebagai pelayan
Kristus Yesus. 2 Kor.11:23-29.
Rasul Petrus dan rasul-rasul lainnya memberikan contoh bagaimana untuk tetap setia akan
panggilan walaupun nyawa mereka dapat terancam oleh karena kebencian bangsa Yahudi akan
nama Yesus Kristus dan ajaranNya. KPR.5:29.
Ada suatu kehormatan tetap setia kepada Tuhan Yesus sampai kematian menjemput kita. Iman
percaya kepada Kristus lebih penting daripada menjual iman mempertahankan hidup ini. Sejarah
jemaat Tuhan Yesus tidak dapat dilepaskan dari pribadi-pribadi yang mati sahid atau martit untuk
mempertahankan iman mereka kepada Allah yang benar.
B. Apa yang terjadi saat manusia meninggal
1. Jiwa dan roh orang percaya langsung bertemu dengan Allah.
Kematian adalah penghentian sementara kehidupan secara badaniah dan keterpisahan jiwa dan
roh dari tubuh. Ketika seorang Kristen meninggal dunia—tubuh jasmaninya tetap di dunia ini
dan dikuburkan—seketika itu juga jiwa dan rohnya dengan penuh sukacita naik ke hadirat Yesus
Kristus di dalam kekekalan. Dalam 2 Kor.5:8 dan Fil.1:23, rasul Paulus menulis bahwa ia lebih
bahagia menetap bersama Allah di dalam rumahNya yang kekal.
Tuhan Yesus dalam peristiwa Lukas 23:43, menyatakan bahwa seorang yang ada disampingnya
akan bersama dengan Ia di Firdaus hari dimana ia meninggal.
A. Alkitab tidak mengajarkan mengenai dapur penyucian.
Fakta Alkitab bahwa kita orang percaya langsung bertemu dengan Tuhan Yesus di dalam
hadiraNya memberikan bukti bahwa tidak ada ruangan seperti api penyucian setelah kematian.
Api penyucian atau purgatory adalah tempat dimana jiwa dan roh orang percaya disucikan dari
dosa sampai siap untuk masuk ke sorga. Di dalam purgatory terjadi pembersihan semua dosa
yang telah dibuat oleh manusia selama ia hidup sehingga Allah melayakkan ia masuk ke dalam
sorganya.
Kerabat atau keluarga yang masih hidup dapat mendoakan yang meninggal sehingga ia
dapat dipindahkan ke sorga. Selain dengan berdoa, para kerabat dan keluarganya dapat membuat
persembahan agar ia dapat dikurangi dosanya dan akhirnya masuk ke sorga.
Kesalahan dari pemahaman ini yaitu meniadakan keselamatan yang telah diberikan oleh
Kristus Yesus di kayu salib. Ajaran api penyucian menjadikan manusia tidak hidup setia kepada
Kristus dan firmanNya karena setelah meninggal masih ada kesempatan untuk dibersihkan dari
dosa dan masuk ke dalam sorga. Karya penebusan Tuhan Yesus telah sangat cukup untuk
menebus semua dosa manusia, dan itu terjadi saat manusia menerima Yesus Kristus sebagai Allah
dan Juruselamat. Tidak diperlukan hal lain lagi disamping karya Yesus Kristus untuk penebusan
dosa dan salah manusia. Yoh.3:16, KPR.4:12, Kol.2:14.
B. Alkitab tidak mengajarkan mengenai jiwa dan roh yang tertidur.
Bukti Alkitab bahwa jiwa dan roh orang percaya langsung bertemu dengan Tuhan Yesus secara
otomatis mengugurkan pemahaman mengenai jiwa dan roh yang tertidur setelah kematian.
Pemahaman ini mengatakan bahwa bila seseorang meninggal dunia ia akan memasuki fase alam
bawah sadar, dan kemudian sadar bahwa ia telah dibangkitkan saat Kristus datang kedua kalinya
dan hidup bersama dengan Dia.
Banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang mengunakan kata “tidur” untuk menyatakan seseorang
meninggal. Mat.9:24, Yoh.11:11. Namun saat Alkitab menyatakan meninggal sebagai “tidur” hal
tersebut mengandung arti metafora bahwa kematian bagi orang percaya adalah penghentian
sementara, seperti seorang yang tertidur.
Luk.23:43, 2 Kor.5:8, Fil.1:23, memberikan pernyataan bahwa perjumpaan kita dengan Tuhan
Yesus terjadi secara “sadar” dan persekutuan dengan Tuhan Yesus terjadi seketika saat kita
meninggal dunia. Dalam Lukas 23:43, Tuhan Yesus tidak berkata hari ini engkau akan tertidur
dan menunggu untuk dibangunkan dari ketidaksadaranmu dan akan bertemu saya di Firdaus.
Namun Tuhan Yesus berkata bahwa hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam di Firdaus.
??. Wahyu 7:9-10. Mengenai orang-orang yang bersama dengan Tuhan Yesus.
C. Apakah jiwa dan roh orang-orang kudus dalam Perjanjian Lama langsung bertemu dengan
Allah?
Ya, mereka langsung bertemu dengan Allah. Para orang kudus dalam Perjanjian Lama tidak
menunggu sampai mereka bertemu dengan Yesus Kristus. Bukti nyata mereka langsung bertemu
dengan Allah terdapat di dalam peristiwa Henok (Kej.5:24, Ibr.11:5). Peristiwa Elia (2 Raja-raja
2:11), peristiwa Musa dan Elia bertemu dengan Yesus Kristus di atas gunung (Mat.17:3). Raja
Daud menulis di dalam Mazmur 16:10-11, 23:6. Dalam Matius 22:32, Tuhan Yesus mengatakan
bahwa Ia adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup. Jelas dari ayat ini menyatakan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub
hidup bersama-sama dengan Allah di dalam kekekalan bahkan di saat Tuhan Yesus mengucapkan
firmanNya saat itu.
Jelas bahwa orang-orang kudus Perjajian Lama langsung bertemu dengan Allah di sorga dan
bersukacita bersamaNya.
Sumber :
Grudem Wayne, Systematic Theology. Nottingham: intervarsity Press, UK. 1994.
.
D. Apakah kita harus mendoakan orang yang telah meninggal?
Sudah sangat jelas bahwa seorang Kristen yang meninggal pada saat itu akan bertemu dengan
Tuhan Yesus Kristus dalam kekekalan, sehingga tidak perlu lagi mendoakan orang yang telah
meninggal.
Ini terjadi karena orang Kristen yang meninggal langsung bertemu dengan Allah dan hidup
bersukacita bersamaNya. Apakah hasilnya jika berdoa untuk orang meninggal? Jelas tidak ada
hasilnya, karena semua yang terjadi setelah kematian adalah hasil yang terjadi selama ia hidup. 1
Kor.3:12-15, 2 Kor.5:10.
Adalah harapan yang kosong untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Lebih baik
mendoakan orang yang masih hidup yang saat ini bukanlah anak-anak Allah agar mereka datang
kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Allah dan Juruselamat sehingga saat mereka
meninggal mereka langsung bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus.
2. Jiwa dan roh orang yang tidak percaya langsung menuju ke penghukuman kekal.
Alkitab tidak pernah mengajarkan atau mendorong kita untuk berpikir bahwa setiap manusia
memiliki kesempatan kedua untuk percaya kepada Tuhan Yesus setelah kematian. Ini nyata
dalam cerita Lazarus dan orang kaya. Luk.16:24-26. Jelas Alkitab menyatakan bahwa si orang
kaya langsung menuju ke tempat penderitaan kekal.
Apakah maksud cerita dari Lazarus dan orang kaya dalam Luk.16:24-26?
______________________________________________________________________________
________________________
Ibrani 9:27 menjelaskan bahwa kematian hanya satu kali dan setelah itu dihakimi. Jelas tidak ada
kesempatan kedua untuk bertobat dan pindah ke sorga setelah kematian.
Alkitab menjelaskan bahwa keputusan kita saat hidup inilah yang menjadi penentu dari
kehidupan kita bersama Allah atau tidak di dalam kekekalan. Mat.25:31-46, Rom.2:5-10, 2
Kor.5:10.
Mat.25:41,46, menyatakan bahwa setiap orang yang tidak percaya pasti akan binasa di dalam
kekekalan. Ada penghukuman kekal yang abadi dan dirasakan dengan sadar oleh orang yang
tidak percaya (non-Kristen) di dalam kegelapan abadi dan api kekal. Why.14:11;20:10.
Walaupun orang yang tidak percaya langsung menuju ke dalam penghukuman kekal, tubuh
mereka tidak akan dibangkitkan sebelum penghakiman terakhir. Pada zaman akhir, tubuh mereka
juga akan dibangkitkan dan disatukan kembali dengan jiwa dan roh mereka dan akan berdiri di
hadapan tahta Allah untuk penghakiman terakhir. Mat.25:31-46, Yoh.5:28-29, KPR.24:15,
Why.20:12-15.
Download