A. Latihan Kekuatan Otot Lengan Pengembangan pembinaan olahraga pada masa sekarang ini diakibatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan hasil penelitian. Permainan tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang sama dengan olehraga lainnya yang membutuhkan unsur-unsur Kekuatan Otot Lengan sebagaimana yang dikemukakan oleh Arsyad Sanusi SH, tahun 1980. hal. 5 : “Bahwa dalam permainan tenis meja tuntutan latihan Kekuatan Otot Lengan yang diperlukan antara lain : speed, power, stamina, fleksibeliti dan lainlain. Mengingat betapa pentingnya latihan Kekuatan Otot Lengan di dalam suatu cabang olahraga, termasuk cabang olahraga tenis meja maka latihan Kekuatan Otot Lengan perlu dianalisa mengenai arti dan tujuan serta jenis-jenis latihan dengan unsur-unsur yang berhubungan dengan unsur penunjang pembinaan selanjutnya guna mencapai prestasi, 1. Pengertian dan Tujuan a. Pengertian Kekuatan Otot Lengan Kekuatan Otot Lengan dapat menunjang segala aktifitas baik di dalam latihan maupun di dalam pertandingan maka pengertian kondisi Kekuatan Otot Lengan adalah meliputi keadaan jasmani setiap atlit Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam menyusun program pembinaan perlu ada penyusunan latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan secara sistimatis dan teratur, sehingga dapat melakukan gerakan seefisien mungkin. b. Tujuan Latihan Kondisi Kekuatan Otot Lengan Tujuan pemberian latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan adalah meningkatkan kemampuan latihan Kekuatan Otot Lengan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal sehingga dapat mencapai perestasi dari gerakan yang dimaksud. Peningkatan kemampuan Kekuatan Otot Lengan adalah melalui peningkatan kemampuan kerja organ-organ tubuh. Setiap kegiatn dalam bidang olahraga seperti halnya dalam permainan tenis meja, khususnya latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan mempunyai mamfaat yang berkelanjutan, artinya sasaran terakhir adalah dapat melakukan tehnik maupun taktik permainan tersebut dengan baik. Satu kenyataan yang peraktis dalam permainan tenis meja membutuhkan kemampuan Kekuatan Otot Lengan ialah bila menghadapi lawan yang mempunyai kekuatan maupun kemampuan yang seimbang, membutuhkan waktu ysng tidak sedikit. Oleh karena itu stamina dan daya tahan merupakan unsur kemampuan Kekuatan Otot Lengan yang harus dimiliki oleh seorang pemain. 2. Pelaksanaan Latihan Kondisi Kekuatan Otot Lengan a. Perinsip-perinsip umum pelaksanaan Untuk melaksanakan latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan perlu mengetahui prinsip-perinsip umum pelaksanaan. Hal ini disebabkan tidak kurang kekecewaan yang dialami oleh seorang atlit apabila latihan yang telah diberikan atau dijalankan tidak memberi hasil yang memuaskan. Suharno HP menyimpulkan dalam 4 (empat) pokok perinsip latihan kondisi sebagai berikut : Berlatih yang kontinyu sepanjang tahun, jangan berlatih terus menerus setiap hari, kemudian dua bulan berhenti tidak berlatih sama sekali. Berlatih dengan perinsip Interval, agar baik dan efektif terhadap anatomis pshycologis pemain. Berlatih dengan badan/loading yang selalu meningkat sedikit demi sedikit sesuai dengan hukum adaptasi dan super konpensasi jasmani. Berlatih dengan prinsip individu dimana setiap pemain mempunyai sifat kemampuan yang berbeda-beda dalam menjalankan latihan (Suharno HP, tahun 1976. hal. 2) Pelaksanaan latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan diarahkan sehingga kondisi tubuh dapat meningkat menuju apa yang diharapkan. Pada umumnya jenis-jenis latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan dikatagorikan atas 3 bentuk latihan yaitu: latihan Kekuatan Otot Lengan, latihan tehnik dan latihan strategi dan taktik b. Unsur-unsur yang dibentuk Unsur-unsur yang dibentuk melalui ketiga bentuk latihan kondisi Kekuatan Otot Lengan yang dikemukakan di atas adalah : 1. Unsur kecepatan (Speed) Unsur kecepatan atau speed ini ditandai dengan pertukaran antara kontraksi dan relaksasi otot dalam waktu yang singkat 2. Unsur daya tahan (edurance) Unsur ini ditandai dengan pelaksanaan suatu kegiatan dalam waktu yang lama namun tidak lekas menimbulkan kelaelahan 3. Kekuatan (strength) Unsur kekuatan ditandai dengan kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. 4. Kelincahan Unsur ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk merubah posisi dan arah yang sesuai dengan kebutuhan gerak dan menghasilkan tujuan yang efisien dan peraktis 5. Unsur kelentukan (fleksibelity) Unsur kelentukan ini ditandai melalui gerakan-gerakan yang dilakukan amplitude yang luas, hal ini diakibatkan karena kelentukan persendian. Sebagaimana yang dikemukakan dalam penjelasan di atas bahwa di dalam permainan tenis meja membutuhkan unsur Kekuatan Otot Lengan, maka unsur-unsur Kekuatan Otot Lengan manakah yang dominan dengan kebutuhan gerak dalam tehnik permainan tenis meja. Untuk menjawab pertanyaan ini Arsyad Sanusi mengatakan bahwa “tuntutan Kekuatan Otot Lengan yang diperlukan antara lain : speed, power, stamina, dan fleksibelity. (Arsyad Sanusi SH tahun 1980. hal. 4). c. Pelaksanaan latihan terhadap unsur-unsur Kekuatan Otot Lengan Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam permainan Tenis Meja dalam hubungannya dengan latihan Kekuatan Otot Lengan sehubungan dengan pelaksanaannya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Unsur kecepatan (speed) Unsur kecepatan pada dasarnya ada 3 yaitu Kecepatan maju ke depan (sprinting speed) Kecepatan beraksi (reaction of speed) dan Kecepatan merubah arah (speed of moveement) melihat tuntutan permainan Tenis Meja maka ketiga unsur itu sangat dibutuhkan dalam permainan Tenis Meja. 2. Unsur power. Unsur power adalah salah satu unsur yang termasuk dalam unsur kekuatan (strength). Unsur ini dapat ditandai dengan adanya kekuatan dan kecepatan melakukan suatu gerakan. Unsur ini pada umumnya dilakukan dalam bentuk latihan mempergunakan beban. Pada umumnya dalam permainan Tenis Meja dipergunakan rekat besi dan duabelas yang dapat perbendaharaan latihan untuk unsur power. Di samping itu latihan-latihan sama juga membantu meningkatkan power. 3. Unsur stamina Stamina adalah salah satu yang tergolong dalam unsur daya tahan (endurance) yaitu kemampuan daya tahan lama untuk melawan kelelahan. Stamina yang baik dapat ditandai dengan tempo gerak yang tinggi. Frekuwensi gerakan yang tinggi, serta intensitas maksimal dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dilaboratorium melalui senam atau lari. 4. Kelentukan dan fleksibelity Unsur kelentukan dalam permainan Tenis Meja juga dibutuhkan, utamanya dalam gerakangerakan tungkai dan lengan. Dalam pelaksanaannya bila tak ada rasa sakit dalam persendian ditambah lagi untuk mencapai fleksibelity yang maksimal. Latihan peregangan harus dipersiapkan dengan warming up yang baik untuk menghindari terjadinya robek otot, putusnya ligamentum. Setelah mengemukakan tentang pengertian latihan Kekuatan Otot Lengan bentuk-bentuk latihan Kekuatan Otot Lengan serta pelaksanaannya untuk cabang olahraga Tenis Meja dapat dikatakan bahwa untuk dapat bermain tenis meja juga dibutuhkan unsur-unsur tersebut harus dikembangkan. Dengan kata lain bahwa untuk dapat melakukan gerakan-gerakan tenis meja membutuhkan kemampuan Kekuatan Otot Lengan. Keempat unsur Kekuatan Otot Lengan ini dianggap utama dalam permainan tenis meja yang dapat dibina melalaui latihan Kekuatan Otot Lengan. Latihan Kekuatan Otot Lengan Forehand Bulutangkis Apakah itu pukulan forehand dalam bulutangkis. Forehand adalah pukulan yang diayun dari belakang badan kita dengan arah depan raket dan telapak tangan kita menghadap bola. Pukulan forehand adalah pukulan standard yang mudah diajarkan dalam memukul shuttlecock. Gambar diatas adalah cara memegang raket forehand atau grip untuk forehand. Perhatikan cara memegangnya, pegang raket dengan sisi senar menghadap kiri dan kanan. Posisi telapak tangan membentuk huruf V, disini yang penting adalah pegangan jari telunjuk dan jempol tangan harus kuat memegang grip raket. Untuk mengetahunya, bisa dilakukan dengan memegang raket hanya dengan telunjuk dan jempol tangan saja, dengan membentuk huruf V seperti gambar diatas. Kemudian bagaimana posisi tubuh yang benar ?. Tujuan posisi tubuh yang benar ini adalah ketika tangan mengayunkan raket dan memukul shuttlecock, maka tubuh ikut bergerak untuk membantu ayunan tangan. Sehingga pukulan jadi jauh lebih keras. Coba perhatikan gambar diatas, ketika bola datang. Pastikan posisi seperti gambar paling kiri. Yaitu kaki kiri didepan dan kaki kanan dibelakang (garis lurus menghadap bola) . Posisi badan juga sama, dimiringkan sejajar dengan arah kaki. Waktu bola dipukul (righthanded) maka sambil gerakkan bahu kanan kedepan. Maka pukulan akan jauh lebih keras.