BAB II - Elib Unikom

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sekilas tentang iklan
Iklan adalah suatu pesan yang dikemas sedemikian rupa sehingga
mampu mempengaruhi dan mengubah persepsi banyak orang dalam hal
ini khalayak sebagai konsumen iklan .
Disiplin ilmu yang terlibat didalam iklan yaitu, desain adalah proses
penciptaan sebuah bentuk, dalam hal ini iklan agar terlihat menarik dan
mudah dimengerti oleh konsumen penerima iklan. Kemudian selanjutnya
adalah komunikasi yaitu bahasa atau apapun yang digunakan oleh
produsen pembuat iklan agar iklan yang dibuat dapat dengan mudah
diterima oleh konsumen dengan memperhatikan segmentasi, faktor
demografis dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi konsumen di
waktu
konsumen menafsirkan dan mengkonsumsi iklan. Selanjutnya
adalah marketing ini maksudnya adalah pemasaran, bagaimana sebuah
iklan dapat berhasil diterima oleh konsumen tergantung kepada strategi
market atau pasar yang ditetapkan dan dipilih oleh produsen sebagai
pembuat iklan. Dan yang terakhir adalah media, ini sangatlah berperan
besar didalam penentuan keberhasilan sebuah iklan, selain dengan
market yang benar dan baik pemilihan media juga dapat mempengaruhi
keberhasilan iklan.
Selain itu iklan juga mempunyai fungsi - fungsi didalam keberadaannya.
Fungsi iklan yang pertama adalah fungsi ekonomis yaitu iklan yang
diciptakan dan dipasarkan kepada konsumen biasanya bersifat komersil
atau iklan yang sifatnya menjual, baik itu sebuah produk atau apapun.
Yang kedua yaitu iklan yang mempunyai fungsi komunikasi maksudnya
yaitu iklan yang ada hanya bersifat memberitahukan tanpa ada unsur
komersil didalamnya, iklan seperti ini biasanya berbentuk iklan layanan
masyarakat dan hanya bersifat pemberitahuan.
10
Jadi pada dasarnya iklan yang bersifat sosial ini selalu bertujuan sebagai
layanan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dan ajakan atau
informasi yang diterima agar dilaksanakan atau dilakukan oleh konsumen
penerima iklan
2.2. Sejarah iklan
Sebelum Gutenberg menemukan sistem percetakan pada tahun 1450,
iklan sudah dikenal manusia dalam bentuk pesan berantai. Pesan berantai
itu disampaikan untuk membantu kelancaran jual beli masyarakat yang
mayoitas kala itu masih belum mengenal huruf, dengan cara barter. Dunia
pemasaran menyebut pesan berantai itu sebagai the word of the mouth.
Demikianlah iklan pertama kali diperkenalkan melalui pengumumanpengumuman yang disampaikan secara lisan, artinya dilaksanakan
melalui komunikasi verbal. Karena disampaikan secara lisan, maka daya
jangkauannya sempit. Namun untuk ukuran ketika itu, iklan yang demikian
sudah dianggap cukup efektif.
Selanjutnya iklan mengalami perkembangan menjadi bentuk relief yang
diukir pada dinding - dinding. Pada zaman Caesar banyak toko di kotakota besar yang telah mulai memakai tanda - tanda dan simbol atau
papan nama. Itulah media utama dalam beriklan yang digunakan
masyarakat Romawi pada masa itu.
Melalui iklan orang dapat mempelajari sejarah peradaban manusia pada
suatu masa. Pada awal abad 16 dan 17 yang banyak ditampilkan adalah
iklan tentang budak belian, kuda ( pada masa itu belum ada mobil ), serta
produk - produk baru seperti buku dan obat-obatan ketika itu menunjukkan
bahwa waktu itu orang sudah memperhatikan kesehatan dan pendidikan.
Amerika Serikat, negara yang kerap kali mempelopori teknik-teknik
periklanan modern, baru mengenal iklan pada awal abad ke 18. Iklan iklan media cetak di Amerika Serikat ketika itu ditujukan pada sasaran
11
pembaca di Eropa yang menyebutkan adanya tanah-tanah garapan yang
menantang untuk masa depan di Amerika.
Salah satu contoh iklan terbaik yang merupakan bukti sejarah yang
dikenal di AS adalah iklan yang dimuat di Pennsylvania Evening Post edisi
6 juli 1776. pesan yang disampaikan tidak lain adalah Proklamasi
Kemerdekaan Amerika Serikat.
Kemudian sekitar abad ke 17 di Inggris dan abad ke 18 di Amerika,
revolusi industri pecah. Modernisme masuk bersama kapitalisme. Terlalu
banyak produk yang dihasilkan. Barang-barang ini memerlukan konsumen
baru. Dan kemudian munculah biro-biro iklan profesional ( agency ).
Revolusi informasi muncul disepanjang abad ke 19 informasi bukan lagi
kebutuhan sekunder atau tersier ( fenomene televisi / handphone / telepon
) banyak media baru ditemukan.
2.2.1. Pengertian iklan
Sebagai konsumen, kita semua adalah sasaran iklan.yang mengisi dari
setiap waktu kehidupan kita. Mungkin pada pagi hari anda tidak
dibangunkan oleh ayam jago seperti yang masih terjadi pada masyarakat
pedesaan, melainkan oleh radio yang telah berbunyi dan tepat pada jam
yang anda inginkan.
Iklan memang telah memasuki seluruh bagian dari kehidupan kita.
Sebuah iklan yang terletak sepanjang tol menuju bandar udara ditengahtengah perkampungan penduduk yang dikelilingi daerah persawahan yang
hijau dibeli produsen hanya untuk kepentingan iklan. Rumah itu dijebol
atapnya agar dapat ditembus kaki besi dengan konstruksi modern untuk
membentangkan iklan “Selamat jalan” dari sebuah produsen rokok.
Bukan hanya tempat-tempat milik umum, bahkan seluruh bagian tubuh
kita pun sudah menjadi sasaran media iklan. Periksalah salah satu kaos
12
oblong saudara. Mungkin salah satu diantaranya ada yang diberikan oleh
salah satu produsen mobil, sekolah terkemuka, atau salah satu majalah
dan stasiun TV terkenal berterakan nama merk produk dan anda pun
dengan senang hati menggunakannya.
Iklan (advertising) berasal dari kata ad-vere yang artinya mengalihkan
pikiran dan gagasan pada pihak lain atau disebut juga komunikasi satu
arah. Menurut Keppler dan Otto (1986) bahwa iklan adalah suatu
penyampaian informasi tentang barang atau gagasan yang menggunakan
media non personal yang dibayar.
Menurut Spreegel yang dikutip oleh Susanto (1977) mengemukakan
bahwa iklan adalah setiap penyampaian informasi tentang barang ataupun
gagasan yang menggunakan media non personal yang dibayar.
Menurut Susanto. S. Astrid (1977) bahwa iklan adalah “ Suatu proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat
pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta
gagasan atau ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang
persuatif ”
Jadi, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi atau saran penyampaian
pesan dari produsen kepada konsumen melalui berbagai media dengan
tujuan untuk mempengaruhi para konsumen agar menggunakan jasa atau
barang yang diiklankan.
Iklan berukuran besar lebih menarik, karena dengan ukurannya yang
besar dapat memuat lebih banyak gambar, bidang kosong dan bingkai
atau garis pinggir. Iklan kecil diantara materi lain yang ada pada halaman
yang sama harus berjuang keras untuk mendapatkan perhatian pembaca.
Untuk mencapai pengaruh yang maksimal dengan iklan kecil layout harus
dibuat sederhana.
13
Iklan yang ramai dengan kata-kata dan gambar akan susah dibaca,
dibandingkan dengan iklan yang hanya terdiri atas satu atau dua kata
saja. Saat merencanakan layout sisakan ruang kosong yang cukup, agar
iklan tampak kontras dan menonjol. Bila bentuk iklan mendatar atau
horizontal, buatlah visualisasi horizontal dengan sepotong kecil tulisan.
Bila mengerjakan iklan yang tinggi kecil, visualisasinya juga harus tinggi
kecil dengan sebagian tulisannya ditempatkan di bagian bawah.
2.2.2. Jenis-jenis iklan
Menurut Buttner (1986, Mass Comunication, as introduction)
Iklan Standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jenis-jenis pelayanan untuk konsumen melalui
sebuah media, tujuannya untuk merangsang motivasi dan minat para
pembeli atau para pemakai.
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit, tidak
mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Tujuannya
memberikan informasi, penerangan serta pendidikan kepada masyarakat.
Dalam
rangka
pelayanan
dengan
mengajak
masyarakat
untuk
berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan.
Menurut Drs. Liliweri MS, 1992
Iklan Komersial
Disebut juga iklan standar yaitu iklan yang ditata secara khusus untuk
keperluan memperkenalkan barang dan jasa pelayanan untuk konsumen
melalui sebuah media. Iklan ini bertujuan untuk merangsang motif dan
minat para pembeli atau konsumen terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan.
14
Iklan layanan Masyarakat
Disebut juga iklan non komersial yang bersifat non profit ( tidak mencari
keuntungan ) yaitu iklan yang umumnya memberikan informasi dan
penerangan
serta
pendidikan
kepada
masyarakat
dalam
rangka
pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan
bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan.
2.3. Mekanisme iklan
Iklan sendiri merupakan suatu media penawaran dari suatu objek yang
diharapkan menjadikan suatu ingatan atau pemikiran untuk disampaikan
kepada khalayak. Iklan merupakan suatu bagian dari reklame yang
berasal dari bahasa Perancis re-clamare yang berarti meneriakkan
berulang-ulang. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri
atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat secara serempak agar memperoleh sambutan baik. Sifat iklan
yaitu berusaha membujuk atau meyakinkan.
Disiplin ilmu yang terkait dalam iklan sosiologi yaitu teori yang menyangkut
atau mengenai kelas-kelas atau segmentasi didalam masyarakat dan
koneksi diantaranya kemudian komunikasi dan bahasa ini menyangkut
semiotika, teori komunikasi visual verbal, teori retorika, teori komunikasi
persuasif dan psikologi, selanjutnya adalah desain dan seni, ini
menyangkut kreatifitas, estetika, fotografi, illustrasi, desain grafis,
kemampuan memanipulasi kenyataan. Iklan adalah sebuah ilusi.
Elemen iklan terdiri dari konsep dan perancangan yaitu meliputi data
produk dan analisa, positioning atau
segmentasi pasar, strategi
komunikasi, strategi kreatif, pemilihan media. Hasil akhir mencakup
headline atau subheadline ( audio maupun visual )
Mekanisme iklan teori quadran: asumsi dasar , keputusan mengkonsumsi
terjadi apabila fikiran dan perasaan sama-sama telah mendominasi
15
penilaian.
Keputusan
membeli
juga
tergantung
kepada
tingkat
kepentingan atau kebutuhan tinggi dan rendahnya dari setiap orang
Empat quadran tersebut menghasilkan empat tujuan utama dan
mekanisme didalam strategi periklanan, pertama memberikan informasi,
yang kedua mempengaruhi perasaan dan emosi, ketiga mendorong
terbentuknya kebiasaan dan yang keempat adalah menaikkan kepuasan
diri.
Media iklan bermuara pada 3 bentuk media utama yaitu:
media yang kasat mata
(cetak)
bersifat rungu
(radio dan suara)
gabungan antara rungu dan kasat mata
( televisi )
input data dari buku manajemen periklanan oleh Rhenald kasali terbitan
grafiti
2.3.1. Tujuan periklanan
Iklan dalam penciptaanya mempunyai tujuan utama yaitu mempengaruhi
atau merubah pendapat banyak orang, baik itu iklan yang bersifat komersil
maupun iklan yang hanya bersifat sosial
2.3.2. Iklan di Indonesia
Iklan bukanlah barang baru dalam sejarah perekonomian Indonesia. Di
Perpustakaan Nasional tersimpan bukti sejarah yang menunjukan bahwa
iklan sudah ada sejak koran beredar di Indonesia lebih dari 100 tahun lalu
Sebagai contoh bisa dilihat iklan yang dimuat dalam surat kabar Tjaha
sijang yang terbit di Manado sejak 1869. surat kabar ini semula terbit
sebulan sekali dengan ketebalan 8 hal setiap kali terbit, ditambah 4
halaman yang disebut “tambahan”. Banyaknya tambahan-tambahan ini
disebabkan oleh membanjirnya iklan yang pada waktu itu disebut
“pemberitahoewan” pada waktu-waktu tertentu.
16
Fenomena yang menarik ketika itu adalah munculnya iklan dari individu
perorangan / pribadi yang jauh lebih banyak dari iklan perusahaan.
Perhatikan cuplikan salah satu iklan baris pada surat kabar Tjaha Sijang
berikut:
Soedah hilang didjalan Menado-Tondano
Satoe Boekoe kulitnja poeti
(Circulate post & telegraafdienst Tahon 1880)
Siapa njang dapat haros bawa itoe boekoe
Di kantor Post Menado atas bajaran
Menado 27 December 1881
PATTIJNAMA
Iklan-iklan pada waktu itu memang belum banyak menggunakan gambar /
ilustrasi, sehingga penetapan tarifnya cukup sederhana, yakni didasarkan
atas banyaknya baris atau kata. Hingga sampai saat ini perkembangan
iklan di Indonesia sangat pesat seiring dengan perubahan zaman dan
gaya hidup masyarakat Indonesia iklan yang tercipta pun beranekaragam.
2.4
Aspek Desain Komunikasi Visual dalam iklan
Dalam surat kabar, tabloid, majalah dan media komunikasi lainnya kita
tidak bisa menghindari iklan. Keberadaan iklan merupakan bagian dari
proses penyebaran berita mengenai barang, jasa dan gagasan yang
disalurkan melalui penyewaan ruang dan waktu dari media massa atas
tanggung jawab pengiklan.
Demikian pula fungsi dari komunikasi dalam bentuk iklan, utamanya
berkomunikasi melalui media dan berbagai penyampaian pesan dari
komunikator kepada kelompok orang atau individu yang menjadi khalayak.
Sebagai fungsi komunikasi, iklan berisi berita mengenai produk, jasa dan
gagasan yang harus memenuhi syarat pemberitaan. namun aspek
17
komunikasi dalam iklan tetap dikenal sebagai fungsi penyampai berita,
demikian menurut Alo Liliweri ( 1992 : 49 )
Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia
dibidang informasi visual melalui lambang – lambang kasat mata. Hampir
disegala sektor kegiatan, menggunakan bahasa lambang – lambang atau
sandi – sandi visual yang dihadirkan dengan bentuk gambar, sistem tanda
hingga ruang pamer atau display di pusat – pusat pertokoan dan
perbelanjaan dengan beragam jenis daya tariknya.
Dalam mendesain didasari oleh pertimbangan atau pemikiran yang
matang karena menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi,
lingkungan dan politik, artinya desain harus mencakup permasalahan
yang aktual atau sedang dihadapi serta pemikiran atau dasar mengapa
desain itu dibuat dan bagaimana proses desain itu dibuat. Sebuah desain
merupakan perumusan dari proses pemikiran dan perwujudan dan suatu
konsep kreatifitas dengan tujuan menyampaikan berita berupa pesan –
pesan verbal dan nonverbal dalam pemanfaatannya agar menarik
perhatian, mudah dimengerti dan mengesankan bagi penerima pesan.
Kata desain dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa inggris
“Design“. Menurut kamus istilah periklanan Indonesia desain atau
perancangan yang dimaksud adalah pertama, elemen visual yang
dikembangkan dengan dalih terentu dan diolah sesuai dengan keperluan
pengiklanan
atau
pengemasan,
kedua,
usaha
deskripsi
gagasan
mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna dan tata letak beserta unsur –
unsurnya yang membentuk wajah suatu benda ( Nuradi, 1996 : 52 )
Jadi kata desain memilki pengertian yang luas, tetapi keseluruhan
pengertiannya mengacu kepada suatu upaya untuk mengorganisasikan
unsur – unsur visual dalam rangka penciptaan sesuatu berupa produk,
18
karya seni atau desain komunikasi visual, diproduksi dan ditujukan kepada
khalayak sasaran .
Sebagai bahasa rupa, desain komunikasi visual merupakan ungkapan
gagasan atau ide dan pesan dari perancang kepada khalayak yang dituju
melalui simbol – simbol berwujud gambar, warna, aksara tulisan dan unsur
– unsur lainnya
Desain akan komunikatif dan berkesan bila dalam
penyajiannya memilki kekhasan atau keunikan tersendiri sehingga dapat
tampil istimewa mudah dibedakan dengan yang lainnya. Semakin baik
dan lengkap memahami khalayak sasaran, semakin memudahkan
penciptaan bahasa rupa diwujudkan dalam bentuk iklan mudah dimengerti
dan jelas yang dimaksud bagi khalayaknya.
Berkaitan dengan bahasa rupa, menurut A.D. Pirous ( 1983 : 34 ) dalam
artikel “ Berpesan lewat mata “, komunikasi visual pada hakikatnya adalah
suatu bahasa. Bagi seorang desainer komunikasi visual, tugas pokoknya
adalah membawakan pesan dari seseorang atau lembaga atau kelompok
masyarakat tertentu kepada yang lain. Sebagai bahasa, maka efektifitas
penyampaian pesan menjadi pemikiran utama bagi seorang pendesain
komunikasi visual.
Selain itu bahasa rupa telah terbukti dalam sejarah masyarakat manusia
sejak tahapnya yaitu primitif maupun dalam perkembangan anak sejak
usia dini. Cukup beralasan untuk menyimpulkan baik dalam lingkungan
manusia primitif maupun dalam perkembangan anak, yang pertama
mencuat
sebagai
kesanggupan
membuat
jejak
grafis
adalah
menggambar. Kesanggupan tersebut telah mendahului kesanggupan
aksara, bahkan mungkin saja seseorang sanggup menggambar sekalipun
tak sanggup menulis. Demikianlah banyak diketemukan gambar – gambar
manusia primitif di gua tanpa ada aksara yang menyertainya ( Fuad
Hassan, 2002 : 4 ).
19
Iklan merupakan salah satu bentuk alat penunjang kegiatan promosi. Ikan
selain memanfaatkan unsur – unsur visual, memanfaatkan tulisan
(
headline, subhead, body text ) dan gambar ( fotografi atau ilustrasi )
sebagai sarana ungkapan isi pesan yang disusun dan diorganisasikan
sedemikian rupa kedalam wujud tampilan iklan agar dapat menarik
perhatian dan mudah dimengerti oleh khalayak sasaran yang dituju.
Iklan sebagai alat komunikasi disebarluaskan mencakup pesan atau
gagasan melalui pemanfaatan unsur – unsur komunikasi visual, kemudian
divisualisasikan secara tepat dan utuh dalam menghadirkan pesan.
Penciptaannya diharapkan dapat menimbulkan stimulasi dan dimengerti
oleh khalayak sasaran. Ungkapan rasa simpatik secara personal
merupakan manifestasi dari pencerapan susunan unsur – unsur verbal
dan visual yang terdapat pada iklan Sampoerna A Mild, sementara daya
tarik iklan merupakan inti dalam merebut perhatian, diserap otak sadar
dan otak bawah sadar agar mempengaruhi tindakan khalayak
.
Dalam kegiatan komunikasi, gambar termasuk simbol non verbal berbeda
dengan bentuk verbal karena memiliki karakteristik tersendiri diantaranya
dapat mengungkapkan informasi secara singkat dan merupakan sarana
sugesti yang tepat. Kekhasan gambar sebagai alat ungkap pesan secara
visual menawarkan kesempatan luas untuk digunakan sebagai alat
memperjelas berita yang terdapat dalam iklan untuk menawarkan produk,
jasa maupun gagasan kepada khalayak.
Gambar dipelajari efek visualnya guna dimanfaatkan sebagai sarana
penghubung untuk mempengaruhi khalayak ke arah tujuan yang sesuai
harapan bagi pengiklan. Arah yang dimaksud berhubungan erat dengan
tujuan membangun pesan atau citra positif terhadap gagasan – gagasan
iklan Sampoerna A Mild yang ditawarkan atau disosialisasikan oleh
pengiklan (source) melalui iklan dalam surat kabar (channel) untuk
20
mempengaruhi keputusan khalayak ( receiver ) agar menentukan dan
memilih sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Iklan seolah – olah berada dipihak khalayak sasaran dengan menekankan
segi keuntungan dan kepuasan bila menggunakan suatu produk atau jasa
atau membenarkan gagasan yang ditawarkan setelah mereka mengerti
akan isi dan maksud serta manfaatnya. Secara umum peranan gambar
dalam desain komunikasi visual berupa gambar pada iklan dimanfaatkan
untuk mendukung dalam penampilan wujud iklan dalam media massa,
antara lain :
a.
Menimbulkan perhatian agar khalayak berkehendak untuk
menerima,
menbaca
dan
mengerti
maksud
pesan
yang
terkandung didalam iklan Sampoerna A Mild.
b.
Peranan gambar untuk menjelaskan pesan secara visual agar
lebih konkrit atau nyata sesuai dengan benda atau objek
sesungguhnya bagi pembaca iklan.
c.
Pemanfaatan gambar dapat menstimuli melalui visual agar
khalayak
tertarik
untuk
memperhatikan
dan
mencermati
keseluruhan isi pesan yang disampaikan melalui iklan
d.
Melengkapi penjelasan pesan verbal melalui headline, subhead,
body text yang terdapat pada iklan
e.
Peranan gambar bsa dikatakan untuk mempertinggi dramatisasi
serta menunjang pesan yang terkandung dalam iklan.
f.
Menciptakan suasana khas pada penampilan wujud iklan agar
berkesan .
g.
Mempermudah daya pengingatan pada khalayak sasaran
mengenai suatu produk atau menampilkan karakter tokoh
melalui simbol visual yang dimanfaatkan untuk mempersuasif
melalui wujud iklan.
Sebagai bahasa rupa, desain komunikasi visual merupakan ungkapan
gagasan melalui simbol – simbol berwujud gambar, aksara, tulisan, warna
21
dan unsur – unsur lainnya seperti yang dijelaskan diatas. Desain menjadi
komunikatif apabila penyampaian bahasa mudah dipahami dan jelas.
Komunikasi visual merupakan sebagian kebutuhan manusia dibidang
informasi melalui lambang kasat mata khususnya pada media cetak yang
dihadirkan dengan bentuk gambar dengan beragam daya tariknya sendiri
yang ditujukan kepada khalayak sasaran
.
Untuk itu yang harus dipahami, pertama, memahami betul seluk beluk
pesan yang ingin disampaikan, kedua, mengetahui kemampuan menafsir,
kecendrungan dan kondisi baik fisik maupun jiwa dari manusia atau
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran. Ketiga, harus dapat memilih
“ bahasa ‘ dan gaya bahasa yang serasi dengan pesan yang
dibawakannya dan tepat dapat dibicarakan secara efektif ( jelas, mudah,
mengesankan ) bagi penerima pesan.
Desain merupakan perumusan dari proses pemikiran dan konsep
kreatif.semakin lengkap pengetahuan, keterampilan dan pemahaman
karakter khalayak akan memudahkan proses penciptaan bahasa rupa
sehingga tujuan pemberian informasi berupa verbal dan visual mudah
dipahami dan dimengerti.
Pemahaman
iklan
Sampoerna
A
Mild
merupakan salah satu komunikasi yang dimungkinkan untuk memberikan
citra positif ditengah masyarakat.
Gambar merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual,
didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan komposisi.
Struktur ini dikelompokkan dalam kategori bahasa komunikasi non verbal
(visual), dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau
ucapan. Dalam perancangan grafis iklan banyak memanfaatkan daya
dukung gambar sebagai lambang visual guna mengefektifkan pesan
komunikasi yang terdapat pada iklan Sampoerna A Mild. Upaya
mendayagunakan lambang – lambang visual berangkat dari anggapan
22
bahwa bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas untuk
menimbulkan kesan tertentu pada pengamatnya.
2.4.1. Pemanfaatan gambar pada iklan
Adalah kenyataan yang sangat menarik bahwa manusia adalah satu –
satunya makhluk yang sejak dini dalam perkembangannya menunjukkan
kegemarannya untuk membuat jejak – jejak grafis sejak kehidupan primitif
maupun anak – anak sejak usia dini. Kegemaran yang pada awalnya
tampil sebagai sekadar membuat coret – coret ( scribbles ) berlanjut
dikenali dan dikuasai membuat garis lurus dan lengkung dan pada
akhirnya diketemukannya berbagai cara memadu garis lurus dan
lengkung hingga menjadi suatu keutuhan wujud ( gestch ), maka
terciptalah sesuatu pesan grafis yang disebut gambar (drawing ), ( Fuad
hassan, 2002 ;4 )
Kedudukan gambar cukup penting ddalam menarik perhatian khalayak.
Gagasan menampilkan tokoh yang realistis diharapkan membentuk
suasana emosional karena gambar lebih mudah dimengerti dibandingkan
dengan tulisan. Sebagai saran komunikasi, gambar merupakan pesan
nonverbal dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu pada
isi pesan dan dapat mengarahkan bagian selanjutnya dari isi tema yang
terdapat pada iklan Sampoerna A Mild. Peran gambar untuk iklan
Sampoerna a Mild sangat besar pengaruhnya karena lebih mudah dingat
daripada kata – kata dan paling cepat untuk dipahami dan dimengerti
maksudnya.
Gambar dalam hal ini bisa disebut ilustrasi atau fotografi memilki subjek
yang sudah dipahami, dapat menggantikan kata atau kalimat sebagai
penjelasan dalam menerangkan sebuah naskah, ungkapan gagasan, ide,
situasinya jelas dan mudah
dikenal. Visualisasinya membuat sesuatu
yang abstrak menjadi realistis dan bisa menarik emosi pembaca. Fungsi
lain dari gambar yaitu sebagai pengungkap pengertian yang mudah dan
23
cepat, memberi respon emosional sebagai komunikasi ringkas dan
langsung kepada khalayak sasaran.
Sedangkan menurut Margareth Slythe, pengertian ilustrasi adalah
gambaran yang berusaha menerangkan suatu cerita secara benar dan
jelas bisa berupa gambar, musik, gerak dan bahasa lisan maupun tulisan
(Margareth Slythe, 1970;7 ). Penjelasan ini bisa mengarahkan pengertian
bahwa illustrasi berfungsi menjelaskan, memperindah dan menerangkan
sebuah naskah, ungkapan gagasan dalam bentuk aktifitas kesenian.
Kedudukan gambar bisa ditampilkan berupa foto sangat penting dalam
menarik perhatian khalayak. Gagasan menampilkan tokoh cerita yang
realistis, diharapkan membentuk suasana emosional. Sebagai sarana
komunikasi,
gambar
merupakan
pesan
non
verbal
yang
dapat
menjelaskan cerita, memberikan penekanan tertentu pada isi pesan.
Dalam buku pengantar singkat mengenai komunikasi visual dan semiotika
yang ditulis oleh Priyatno. S ( 2001 ; 3 ) terdapat tiga fungsi yang saling
terkait dan saling menunjang dalam desain komunikasi visual yaitu :
informasi, identitas dan persuasif. Apa yang diinformasikan melalui iklan
mengandung maksud mempengaruhi khalayak dengan sajian tertentu
agar dapat menimbulkan stimuli tertentu untuk mengarah pada sikap dan
prilaku tertentu pada khalayak sasaran yang dituju. Misalnya menggugah
keinginan melalui ungkapan gambar ( fotografi maupun ilustrasi ) yang
penuh muatan emosi dalam iklan Sampoerna A Mild tersebut.
Bila pengertian diatas diterkaitkan dengan unsur – unsur visual dalam hal
ini salah satunya adalah gambar, maka unsur gambar dalam desain
komunikasi visual digunakan untuk memperjelas pesan dalam iklan.
Sementara unsur gambar dalam perancangan desain pada iklan
merupakan salah satu unsur terkait diantara unsur lainnya. Oleh karena itu
kehadiran gambar dan keterkaitan diantara informasi, identitas, dan
24
persuasif yang tidak terpisahkan dalam komunikasi visual, keterlibatan
gambar didalam iklan pengertiannya antara lain adalah :
Pesan yang terkandung dalam gambar ( informasi ) merupakan upaya
untuk menyampaikan dan meyakinkan khalayak bahwa informasi yang
disampaikan sesuai dengan isi cerita yang diperlukan sehingga dapat
dikatakan bahwa :
a. Gambar sebagai penghubung atau mewakili sesuatu yang
selayaknya ditampilkan ( identitas ), berfungsi menjelaskan objek
utama atau adegan yang penting dari isi tema atau cerita, dan
ungkapan suatu gagassan, serta memperindah perwajahan
diantara unsur – unsur visual lainnya.
b. Apa yang diinformasikan, sesuatu yang menjanjikan dan diekspos
melalui gambar ( persuasif ) pada iklan yang mengandung
maksud untuk mempengaruhi, membujuk dengan tampilan visual
yang menjanjikan, menstimuli khalayak yang penuh muatan
sentuhan emosional.
Dengan demikian efek gambar digunakan sebagai penguat tema atau
berita yang disampaikan untuk mempengartuhi khalayak sasaran.
Perkembangan lebih lanjut terlihat penggunaan gambar dengan teknik
gambar tangan atau teknik fotografi sangat dominan penggunaannya
dalam media massa.
Gambar yang demikian dapat menggugah emosi, mengajak pengamatnya
terlibat dalam suasana yang diungkapkan gambar tersebut. Dalam
suasana demikian khalayak diarahkan kepada hal – hal yang dapat
menimbulkan keyakinan bahwa apa yang dikemukakan pada iklan sesuai
dengan pendapat dari diri mereka.
Dalam buku komunikasi dalam ‘ Teori dan praktek tiga “ oleh Astrid .S
Susanto menyatakan secara beruntun menyajikan proses persuasi
25
gambar yang digunakan pada iklan alurnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
PICTURE
PROMISE
ENTHUSIASM
ACTION
PROVE
PUSH
IDEA
CONTACT
Skema 1
(Astrid S Susanto,1989:265)
Permasalahan komunikasi melalui media gambar yang digunakan dalam
iklan senantiasa dihadapkan pada efek atau pengaruh sudut tampilan
gambar yang ditujukan kepada khalayak sasaran. Pemanfaatan gambar
dalam iklan dimaksudkan agar berdaya guna untuk mencapai sesuai
dengan
kehendak
pengiklan
sebagai
komunikator
terhadap
iklan
sasarannya sehingga penampilan gambar yang akan dimuat dalam
gambar sebaiknya memang yang sudah dikenal atau melalui stimulasi
lainnya dengan pendekatan tema yang sesuai dengan tema yang akan
dikemukakan.
Sementara pemanfaatan gambar yang ditampilkan dalam iklan dengan
anggapan untuk menggabung ketiga fungsi yaitu : Pertama, merangsang
atau menimbulkan perhatian agar khalayak melihat dan memperhatikan
iklan dan menjelaskan suatu pesan secara visual agar lebih nyata sesuai
dengan objek yang sesungguhntya. Kedua, secara visual dapat
menumbuhkan stimuli agar publik tertarik dan loyal atau ingin tahu lebih
jauh tentang isi pesan yang terkandung dalam iklan. Ketiga, melengkapi
penjelasan pesan tertulis dan menciptakan suasana yang khas agar
berkesan serta mempertinggi dramatisasi pesan dan mempermudah
pengingatan terhadap image iklan Sampoerna A Mild.
26
2.4.1.1. Gambar dengan teknik tangan
Menggambar dengan menggunakan teknik tangan lebih mengandalkan
keterampilan tangan yang dibantu peralatan dan bahan – bahan lainnya
seperti : pensil, kuas, pensil warna, air brush, cat air, cat poster dan
lainnya. Dengan menggambar secara alami merupakan satu metode
untuk mendapatkan gambar yang ekspresif dan dapat mencerminkan
karakteristik penciptanya.
Menurut Artini, dalam buku “Teori dasar desain komunikasi visual” bahwa
Ilustrasi merupakan suatu cara untuk menciptakan efek tertentu atau
memperlihatkan suatu subjek yang mempunyai tujuan tertentu antara lain :
a. Untuk menggambarkan suatu produk atau ilusi yang pernah ada
b. Menggambarkan kejadian yang mustahil seperti pohon berbuah satu
c. Menggambarkan ide gagasan yang bersifat abstrak misalnya depresi,
ilusi dan sebagainya.
d. Memperjelas komentar ( editorial ) dalam bentuk kartun atau karikatur
e. Memperjelas artikel yang tidak mungkin dibuat dengan teknik fotografi
f. Menggambarkan sesuatu secara rinci, mengurai bagian dari tampak
tumbuh – tumbuhan
g. Membuat corak tertentu misalnya menggambarkan suasana masa
zaman majapahit
( R. Artini, Musniati, 1999; 47 )
Menggunakan teknik tangan menghasilkan gambar yang memiliki nilai
ekspresif dan sugestif, dimaksud dalam mendeformasi bentuk permanen
diluar jangkauan penglihatan dan pemikiran yang realistis ( imajinatif )
seperti manusia terbang, ular naga, setan, peri, manusia berkepala
binatang, manusia robot dan sebagainya. Gambar dengan teknik tangan
bisa berbentuk karikatur. Jenis karikatur ini merupakan salah satu media
ungkap atau cara komunikasi yang efektif karena mempunyai pesan
bersifat humor, persuasif dan kritik. Penglihatan gambar berupa karikatur
bersifat humor atau satir digunakan untuk mengungkapkan cerita fiktif
27
atau masalah aktual, diungkapkan melalui gambar kartun misalnya
gambar kartun itik, contohnya seorang pejabat wajahnya dgambarkan dan
dikombinasikan dengan bentuk badan yang cebol sedang bertinju dengan
sesama pejabat atau tema – tema lainnya.
Sifat gambar kartun, selain mengundang maksud lucu menghibur,
menyindir bahkan dimanfaatkan untuk mengkritik. Singkatnya keseluruhan
teknik gambar kartun dimaksudkan dapat memberikan stimuli – stimuli
tertentu dan memberi kebebasan khalayak dalam menterjemahkan apa
yang dilihatnya sesuai dengan persepsi dari masing – masing khalayak
2.4.1.2. Gambar diwujudkan melalui teknik fotografi
Fotografi merupakan teknik perekaman gambar hidup, manusia, flora,
fauna atau bangunan, alam benda ke dalam bentuk media dua dimensi.
Hasil dari fotografi mereproduksi atau merekam dan mengungkapkan
suasana (mood) yang tepat sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan
sebagai objek utama, misalnya digunakan untuk memperkokoh isi iklan.
Sejak akhir tahun 1920, Galhap pols berhasil membuktikan bahwa
pengaruh foto sangat besar dalam karya – karya cetak termasuk fotografi
menjadi sesuatu kekuatan didalam komunikasi visual. Bahkan dalam
sebuah majalah “ household words “ yang diterbitkan oleh Charles
Dickens, meramalkan bahwa fotografi akan mempunyai pengaruh yang
besar dalam dunia periklanan.
Kemampuan hasil fotografi paling utama adalah kemampuannya dalam
menyajikan gambar secara realistis sesuai dengan objek sesungguhnya.
Seorang fotografer dapat menciptakan bentuk dan gaya pemotretan
sesuai dengan kehendaknya melalui sudut pengambilan objek tertentu
serta dibantu dengan tambahan setting lampu. Hasil fotonya sendiri dapat
dibuat dalam berbagai ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Sebelum
diketemukan foto berwarna semua hasil reproduksi foto dicetak hanya
28
dengan hitam putih kemudian teknologi dan pengetahuan berkembang
sehingga dapat dicetak dengan gambar foto teknik berwarna.
Sementara peran fotografi menjadi besar manfaatnya dalam media cetak
dimana foto banyak mengisi halaman majalah, surat kabar dan banyak
digunakan sebagai objek utama dalam penyajian wujud iklan. Arah
perkembangan tidak hanya dari segi kekuatan fotografi sebagai suatu alat
untuk menarik emosi, namun dari segi kemajuan teknologi didalam
kamera – kamera yang berkecepatan tinggi, film - film berwarna, proses
film dan bidang reproduksi. Fotografi dapat digunakan secara efektif
dalam waktu yang singkat. Hasil cetak tidak selamaya statis, akan tetapi
dapat dirubah pada waktu pencetakan kembali. Foto dapat memberikan
keunikan yang luas misalnya melalui kropping, dramatisi objek, tusir dan
teknik pengembangan sewaktu pelaksanakan proses dilaboratorium
kamar gelap (dark room). Hasil gambar dari teknik fotografi merupakan
perpaduan yang menakjubkan antara pemakaian zat kimia tertentu
dengan seni yang dapat memberikan kemungkinan yang fleksibel dan
luas.
Dalam setiap perancangan iklan memiliki pendekatan komunikasi dengan
beberapa pilihan, bisa menggunakan teknik fotografi atau gambar yang
dikerjakan dengan teknik tangan. Bila hasil gambar sudah ditetapkan
kemudian dikombinasikan dengan unsur – unsur visual lainnya, sesuai
dengan inti tema yang akan ditampilkan. Keputusan untuk memakai teknik
hal ini dengan pertimbangan lebih meyakinkan dalam membangun rasa
kepercayaan
khalayak.
menggambarkan
secara
Menggunakan
jelas,
realistis
teknik
sesuai
fotografi
dengan
dapat
objek
sesungguhnya dan akurat mengenai objek yang akan ditampilkan.
Sedangkan objek yang divisualisasikan dengan teknik fotografi dapat
menghadirkan karya dibuat dengan teknik berwarna atau dengan teknik
hitam putih.
29
Dalam penciptaan citra yang terkandung dalam karya fotografi dihasilkan
dari pengalaman panjang, perolehan itu dilakukan berulang – ulang
melalui studi bandng yang harus bisa dilakukan salah satu diantaranya
membandingkan karya – karya sebelumnya serta mengapresiasi karya –
karya fotografer lainnya.
Dilain pihak fotografer terkadang menemui kesulitan, misalnya objek yang
diambil bisa diatur dengan cara ditata ulang terlebih dahulu. Tetapi ada
juga objek yang sulit diatur dikarenakan kondisi fisik dari objek, seperti
objek
hutan,
gunung,
bangunan,
pantai,
awan
dan
sebagainya,
menghadapi kondisi dan situasi seperti ini kreatifitas, kesabaran dan
ketekunan dalam menghasilkan karya fotografi yang unik, menarik dan
berkualitas sangat diperlukan.
2.4.1.3. Bahasa fotografi
Penggunaan bahasa fotografi dalam sebuah desain khususnya dalam
iklan Sampoerna A Mild merupakan salah satu metode efektif untuk
menciptakan komunikasi, karena pesan yang disampaikan melalui bahasa
foto, informasi mudah ditangkap, dimengerti dan objek sesuai kenyataan.
Dalam berkomunikasi melalui bahasa fotografi, situasi dan kondisi objek
sangat menentukan dalam komunikasi seperti menyampaikan suasana
sedih, gembira, bagus, indah, melankolis dan sebagainya. Sementara
penentuan pilihan bahasa fotografi oleh desainer banyak digunakan dalam
menciptakan karya – karya desain. Menurut Pratikno, bahasa penampilan
karya fotografi dapat memberikan isyarat tertentu dan wujud gambar foto
merupakan bahasa fotografi yang disebut :
a.
Performance language, atau bahasa ekspresi muka, merupakan
bahasa fotografi yang menghadirkan citra ( image ) melalui
ungkapan seperti penggambaran ekspresi wajah meneteskan
air
mata,
merundukkan
kepala,
berkerudung
hitam,
menunjukkan suasana sedih ada diwajahnya. Ekspresi wajah
30
sedang tertawa ceria dengan merentangkan tangan, suasana
kegembiraan ada disana.
b.
Gestural language, atau bahasa isyarat, yaitu mernggambarkan
melalui isyarat tubuh, seperti ungkapan wajah tersenyum
menyodorkan lengan dengan mengangkat dua jari tangan
menunjukkan tanda kemenangan ada disana.
c.
Olfactory language, atau bahasa penciuman, melalui ekspresi
wajah meunduk menjepit hidung rapat – rapat
d.
Vocal language, bahasa pendengaran, penggambaran orang
berteduh menutup rapat kedua telinga sambil menundukkan
kepala disertai gelagar petir, tergambar suasana mencekam
ditengah hujan lebat.
e.
Action language, bahasa tindak, terbagi dua bagian yaitu visible
action
seperti
ungkapan
orang
sedang
marah
dengan
menggebrak meja dengan keras, dan non visible action,
menggambarkan ekspresi wajah kusut atau beringas yang
sangat marah disertai ucapan atau umpatan kata – kata
( Pratikno, Riyanto, 1987: 153 )
Menggunakan bahasa fotografi sebagai salah satu unsur visual dalam
desain iklan misalnya dalam iklan rokok Sampoerna A Mild dimaksudkan
melengkapi penjelasan pesan tertulis dan ditampilkan ekspresi objek foto
untuk memperkuat informasi yang terkandung dalam wujud iklan tersebut.
Dengan demikian pemanfaatan gambar dengan teknik fotografi dalam
desain iklan menjadi lebih komunikatif, atraktif dan menarik perhatian.
Penggunaan bahasa fotografi dalam desain dimaksidkan mempercepat
efektifitas komunikasi antara objek dengan subjeknya atau antara
komunikator dengan komunikan sebagai khalayak sasaran yang dituju.
31
2.5. Daya Persuasif Gambar Iklan
Penggunaan gambar didalam suatu rancangan grafis senantiasa tidak
bisa dipisakan dari masalah tujuan dan strategi iklan didalam mendekati
khalayak sasarannya. Sementara pemanfaatan unsur – unsur komunikasi
visual dipilih, ditata, dipadukan dan dirganisasikan secara utuh harmoni
merupakan strategi persuasif yang dimiliki oleh gambar sebagai salah satu
unsur komunikasi visual iklan.
Demikian erat kaitannya unsur satu dengan lainnya sehingga tidak terjadi
hal – hal yang terkesan unik pada sebuah penyajian gambar yang
berdaya guna persuasif untuk ditampilkan dalam iklan. Salah satu daya
guna gambar adalah daya persuasif yag dimilikinya dalam iklan, guna
memancing perhatian khalayak sasaran agar mereka melihat dan
berkehendak membaca iklan bersangkutan.
Di lain pihak bertolak dari tujuan komunikasi iklan yang menjalin tiga hal
menjadi satu kesatuan dalam iklan yakni informasi, identitas dan persuasi,
maka daya guna gambar atau peranan gambar tidak dapat dipisahkan
dari tujuan itu. Gambar dengan teknik fotografi sebagai alat persuasi
mempunyai segi – segi yang dapat dimanfaatkan terutama pada persuasif
iklan dalam rangka merangsang khalayak unttuk mengikuti saran atau
anjuran iklan. Sedangkan daya guna gambar dengan teknik fotografi
maupun dengan teknik tangan antara lain :
a. Menginformasikan ciri, keunggulan dan kekhususan produk atau
menampilkan tokoh tertentu melalui rekaman visual secara konkrit
sehingga dapat meyakinkan kesungguhan objek. Secara visual,
gambar fotografi merupakan alat identitas objek yang dapat
dipercaya.
Rangsangan yang ditimbulkan oleh efek visual gambar bersumber dari
gagasan penggambar untuk menciptakan simbol – simbol yang paling
tajam misal dengan cara mendistorsi bentuk suatu objek dan melebih –
32
lebihkan keadaan dan suasana kehidupan tertentu agar karakternya
terlihat kuat sehingga terlihat unik dan aneh dan menarik perhatian.
Karakter gambar objek tersebut dihubungkan dengan tujuan komunikasi
visual iklan terutama dalam rangka menanamkan kesan yang mendalam
melalui sajian gambar yang dapat mengekspresikan karakter sesuai
rencana yang dilaksanakan secara grafis.
Sedangkan pendekatan daya tarik negatif dapat pula dilakukan dengan
teknik fotografi sebagai pendukungnya berbeda dengan gambar teknik
tangan, dalam menentukan teknik fotografi melalui pertimbangan bahwa
teknik fotografi sesuai dengan karakteristiknya yang kuat dalam
menyajikan rekaan suatu fakta atau objek visual.
Penggunaan gambar teknik fotografi dalam desain komunikasi visual
khususnya dalam iklan sering digunakan untuk menyentuh emosi
khalayak melalui rekaman objek nyata dari peristiwa atau kejadian aktual
yang sedang terjadi. Daya guna teknik fotografi dengan menekankan pada
segi dramatisasi kejadian secara fotografis. Fakta yang ditampilkan lebih
dapat dipercaya kesungguhannya oleh khalayak, namun tidak terhenti
pada sisi itu saja, melainkan ketajaman pengolahan dan kreatifitas
fotografer dan kejeliannya dalam membidik objek beserta suasana
kejadian yang dramatis. Hal ini ditampilkan dalam iklan agar pesan yang
terkandung didalamnya mendapat tanggapan yang positif.
Dalam kaitan meningkatkan daya tarik iklan , pendekatan pesan iklannya
dapat dilakukan dengan cara menampilkan daya tarik negatif maupun
positif. Daya tarik negatif menekankan pada segi keburukan dan suatu
peristiwa, kegagahan dalam menentukan kebijakan maupun hal – hal
yang
hasilnya
bersifat
negatif
lainnya.
Misalnya
bila
melakukan
pelanggaran atau tidak peduli sehubungan denga adanya peringatan
mengenai hal – hal tertentu dalam kehidupan yang bisa berakibat buruk
dalam
kehidupan.
Menunjukkan
akibat
buruk
mengingatkan
atau
33
menghimbau agar hal tersebut tidak sampai terjadi kembali. Secara visual
usaha menimbulkan keinginan pada khalayak itu dapat dibangkitkan
dengan dukungan gambar yang menggunakan teknik keterampilan tangan
atau hasil gambar melalui teknik fotografi yang ditampilkan pada iklan.
Sementara pendekatan daya tarik positif seperti itu bisa dilakukan dengan
menggunakan teknik keterampilan tangan maupun teknik fotografi, yang
masing – masing akan dibahas sebagai berikut :
Pada teknik gambar tangan, daya tarik negatif maupun positif bisa
diangkat pada suatu tema pesan iklan. Tampilan dalam gambar fantasi
yang melambangkan suatu keadaan tertentu sebagai cara untuk
menimbulkan suasana kejiwaan tertentu misalnya rasa kagum atau
mengingatkan kita untuk tidak melakukan sesuatu yang berakibat negatif.
Permasalahan mengenai daya tarik gambar yang dimanfaatkan untuk
pesan yang terkandung dalam berita iklan, memang mempunyai kaitan
erat dengan cara menampilkan daya tarik tersebut yang dihubungkan
dengan daya dukung teknik tampilan wujud sesuai dengan tema yag ingin
ditampilkan.
Persuasif gambar fotografi dalam iklan memang tidak pernah terlepas dari
usaha untuk membangkitkan rangsangan visual melalui penampilan
gambar – gambar yang dramatik, penuh muatan emosi. Gambar dengan
menggunakan teknik fotografi mampu bercerita secara panjang lebar
tentang
kejadian
nyata
yang
relevan
dengan
tema
iklan
untuk
mengantarkan khalayak pada suasana tertentu yang berhubungan
dengan beranekaragam keinginan dan kepentingan . pemenuhan itu
ditampilkan secara emosional dalam gambar yang dimanfaatkan untuk
mendukung
persuasi
pesan
dengan
pengaturan
dan
kreatifitas
penggunaan teknik fotografi yang menarik dan memikat pandang sebagai
pendekatan persuasif kepada khalayak yang dituju.
34
Dari paparan diatas menunjukkan bahwa kesempatan yang terdapat pada
kedua teknik gambar yang digunakan dalam iklan tersebut tergantung
pula pada kreatifitas perancangnya. Kreatifitas yang dimaksud dalam
konteks memanfaatkan karakter teknik gambar tangan maupun fotografi
sebagai daya guna untuk mempertajam pendekatan komunikasi iklan.
Semakin relevan suatu ungkapan gambar dengan pendekatan komunikasi
maka semakin besar kemungkinan untuk menimbulkan sentuhan yang
berarti bagi pembacanya.
Selain itu pendekatan daya tarik iklan dapat pula dilakukan dengan
menonjolkan segi daya tarik positifnya, yakni menggambarkan nilai
manfaat dan keuntungan. Daya tarik positif mempunyai kaitan erat dengan
upaya mengatasi keinginan khalayak melalui daya tarik berita dan hal –
hal yang menjanjikan dalam iklan.
2.6. Unsur – unsur komunikasi visual dalam perancangan iklan
Salah satu unsur komunikasi visual yaitu gambar yang telah dibahas
sebelumnya, namun masih ada unsur – unsur komunikasi visual lannya
untuk mendukung keutuhan kehadiran iklan yang akan dibahas dalam
perancangan iklan selanjutnya. Desain komunikasi visual berhadapan
dengan sejumlah teknik, alat dan bahan, selain itu juga mengenal dan
memahami unsur – unsur visual dalam desain komunikasi visual salah
satunya adalah keterampilan dan ketangkasan dalam memecahkan
masalah yang berkaitan dengan tujuan pemberian informasi berupa
bahasa verbal dan visual.
Untuk itu yang harus dipahami betul mengenai seluk beluk pesan yang
ingin disampaikan, akan tetapi dalam hal ini juga harus memiliki
kemampuan menafsir, kecenderungan dan kondisi baik fisik maupun jiwa
dari manusia yang akan menjadi kelompok masyarakat sebagai khalayak
sasaran. Di lain pihak gaya bahasa yang diwujudkan dalam kata - kata
atau kalimat serasi dengan pesan yang dibawakan sesuai dengan tema.
35
Kemasan iklan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, oleh karena
itu melalui visualisasi yang jelas, mudah dimengerti dan mengesankan
bagi khalayak sasaran merupakan tujuan keberhasilan iklan.
Desain merupakan perumusan dari proses pemikiran dan konsep kreatif.
Semakin lengkap pengetahuan, keterampilan dan pemahaman karakter
khalayak memudahkan proses penciptaan bahasa rupa sehingga tujuan
pemberian informasi berupa verbal dan visual mudah dipahami dan
dimengerti dalam kerja grafis yang telah berkembang menjadi desain
komunikasi visual.
Ungkapan yang baik lebih bernilai apabila didukung dengan teknik yang
baik dan ditunjang pengetahuan dan keterampilan dalam mewujudkannya.
Sementara
pemanfaatan
daya
guna
gambar
untuk
mendukung
komunikasi iklan menunjukkan potensi istimewa sebagai bahasa visual
yang lebih permanen, mengingat bahasa visual mempunyai kesempatan
untuk lebih cepat dan lebih langsung atau lebih mudah dimengerti dari
pada bahasa lisan.
Pengertian diatas mengandung pengertian bagian dari elemen atau unsur
– unsur visual yang harus diketahui dan dikembangkan disesuaikan
dengan ide dasainnya serta mengungkapkan satuan unsur – unsur visual
yang ditata dan diorganisasikan ke dalam bentuk wujud penampilan pada
iklan. Dalam hal ini berkaitan dengan penciptaan desain iklan, dimana
setiap unsur – unsur verbal maupun non verbal dalam iklan mempunyai
fungsi yang berkaitan dengan unsur – unsur lainnya. Untuk membentuk
pesan yang terkandung dalam berita yang disebarluaskan kepada
masyarakat melalui media iklan.
Menurut Klepner’s dalam Advertising procedur ( 1990 ; 153 ) elemen atau
unsur – unsur iklan adalah copy, headline dan gambar berupa ilustrasi
atau fotografi yang harus dipadukan dengan ide. Satu ide sebagai satu
36
total konsep terdiri dari kombinasi kata – kata dan gambar. Kata – kata
menerangkan mengenai ide dasarnya dan gambar mencerminkan atau
mendukung apa yang terdapat dalam kata – kata atau kalimat yang
dituangkan dalam paduan unsur- unsur visual dalam iklan.
Pada umumnya unsur iklan pada media cetak terdiri dari headline, sub
head body text, splash, clossing word, caption, brand name, logo type,
gambar ( ilustrasi atau fotgrafi ) dan slogan. Kesepuluh unsur itu saling
terjalin membentuk satu kesatuan dalam iklan. Namun kesepuluh unsur ini
tidak selalu hadir dalam setiap iklan dan peletakannya tidak selalu
berurutan. Dalam sebuah iklan terkadang hanya terdapat beberapa unsur
saja yang dimanfaatkan dan disusun, akan tetapi tidak berarti bahwa iklan
tersebut tidak memiliki keutuhan, sebab dalam beberapa unsur iklan dapat
mengkomunikasikan iklan secara utuh. Sehingga urutan unsur dalam iklan
tidak menjadi masalah pokok, karena utamanya bagaimanapun urutan
iklan harus tetap menunjukkan keserasian dan kesatuan produk dari
kreatif desainer dalam menyampaikan berita yang mengandung pesan
pada iklan.
Pada dasarnya iklan sebagai salah satu karya dalam bidang desain grafis
atau desain komunikasi visual merupakan salah satu media yang
berfungsi untuk mensosialisasikan pesan kepada khalayak mengenai
keberadaannya. Adapun unsur – unsur desain komunikasi visual yang
mendukung perencanaan tampilan iklan antara lain : Tipografi, warna dan
layout.
2.6.1. Tipografi
Tipografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari karakter dan fungsi huruf
serta adanya pemakaian dalam desain komunikasi visual. Huruf
merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa dan merupakan elemen
dasar untuk membentuk suatu kata dan kalimat. Rangkaian huruf dalam
sebuah kata atau kalimat bukan saja mampu memberikan pengertian
37
yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menyuarakan suatu citra atau kesan secara visual.
Huruf memilki nilai fungsional dan nilai estetik. pengetahuan mengenai
huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin ilmu yang disebut Tipografi
( Danton Sihombing 2001 : 2 )
Selain itu menurut Priyanto Sumarno, Pengantar kuliah ( 2001 : 9 )
Introduksi semiotika dalam kumunikasi visual menyebutkan bahwa
:pengertian huruf bagi ahli linguistik merupakan ikon dan bunyi. Tapi
dalam bidang seni rupa huruf juga merupakan indeks, quolisign dan kode.
Selanjutnya bentuk huruf yang dipakai sekarang ini telah dilakukan sejak
tujuh ratus tahun yang lalu oleh bangsa Romawi.
Huruf merupakan kelengkapan desain dalam iklan. Kebebasan dan
ketepatan
dalam
memilih
jenis
dan
tipikal
huruf
harus
tetap
mempertimbangkan penyusunan jenis dan tipikal huruf agar tetap terbaca.
Tipografi dalam periklanan mencakup pemilihan bentuk huruf, ukuran
huruf dan penyusunan huruf. Huruf dalam bentuk tersusun merupakan
elemen dasar dalam membentuk perwajahan dapat memberi inspirasi dan
dapat membuat komposisi lebih menarik. Sedangkan bentuk huruf dapat
dikombinasikan
dan
dikomposisikan
dengan
huruf
lain
seperti
menggabungkan fotografi menjadikan keunikan tersendiri dan huruf dapat
menciptakan karakter dari subjek utama yang diiklankan.
Sedangkan menurut pendapat Frank, tipografi adalah seni memilih jenis
huruf dan ratusan jumlah rancangan atau desain huruf yang berbeda –
beda, menggabungkan menjadi sejumlah kata yang sesuai dengan ruang
yang
tersedia
dan
memadai naskah
untuk
proses
type
setting
menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda ( Frank Jefkins ,
1997 : 248 )
38
Desain komunikasi visual mampu memainkan dan memilih huruf tertentu
dalam perancangan iklan rokok. Rangkaian huruf mengacu pada objek
tetapi juga memilki kemampuan dalam menyajikan pesan secara visual.
Melalui susunan huruf menjadi rangkaian kata – kata selanjutnya
kumpulan kata menjadi kalimat dalam tulisan. Tipografi enak dipandang
mata dan dibaca melancarkan pembaca dalam mencermati informasi,
mudah dimengerti dan memahami pesan dalam iklan.
Menurut buku “ Social Communication “ ( 1979 ) seperti yang dikutip oleh
Bebe Indah Miryam, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mudah
tidaknya sebuah teks iklan untuk dibaca antara lain : Pertama, latar
belakang, yaitu warna dasar dan tekstur kertas yang dipergunakan. Teks
akan jelas apabila antara warna huruf dengan latarnya cukup kontras.
Kedua, besar huruf yang dipergunakan ukuran standar untuk teks adalah
6 sampai 9 poin, tergantung dari luas ruang yang tersedia dan banyak
atau sedikitnya teks yang ditampilkan. Ketiga, spasi antar huruf, kata
maupun jarak antara setiap baris kalimat. Keempat, faktor – faktor
subjektif seperti jarak membaca, kualitas penerangan ketika membaca
merupakan pertimbangan.
Penjelasan ini perlu diperhatikan pada majalah atau dalam desain iklan
rokok dalam surat kabar, sewaktu seseorang membaca iklan umumnya
memerlukan sedikit waktu, maka utamakan keterbacaan dan gunakan
bahasa yang mudah dimengerti sehingga dalam waktu singkat pesan
dapat dimengerti. Begitu pula dalam memberi judul utama, tampilkan
secara jelas dan menarik sekaligus dilengkapi dengan gambar ilustrasi
atau fotografi sebagai pendukungnya.
Sementara disebutkan pula oleh A.D. Pirous dan T.Susanto ( 1983: 34 )
bahwa bagi para desainer haruslah pertama memahami betul seluk beluk
pesan yang ingin disampaikan. Kedua, mengetahui kemampuan menafsir,
kecendrungan dan kondisi, baik fisik maupun jiwa dari manusia atau
39
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran. Ketiga, harus dapat memilih
jenis bahasa dan gaya bahasa yang serasi dengan iklan yang dibawakan
dan tepat untuk dapat dibicarakan secara efektif, dimaksud jelas, mudah
dan mengesankan bagi penerima pesan.
Selanjutnya untuk memahami huruf yang dilengkapi informasi singkat
menyangkut berbagai hal penting seperti nama perancang huruf, tahun
pembuatannya, pertimbangan kombinasi dan karakteristik huruf. Namun
berdasarkan pertimbangan tertentu yang akan dijelaskan masih banyak
huruf lainnya yang tidak secara keseluruhan dapat dijelaskan dalam
penulisan ini.
Selanjutnya
berdasarkan
klasifikasi
huruf
yang
akan
dijelaskan
diantaranya adalah : Old Style, Transitional, modern,egyptian / slab serif,
dan sans serif. Untuk lebih jelasnya dari berbagai klasifikasi huruf tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Klasifikasi huruf Old style
Kelompok huruf Old style eliuti jenis huruf bembo, casion, galliard, dan
garamond. Sementara yang diambil contoh dalam kelompok huruf ini
adalah jenis huruf Bembo.
 Perancang huruf Bembo adalah Aldus Manutius, Francesco
Griffo
 Tahun pembuatan huruf Bembo pada tahun 1495
 Pertimbangan kombinasi dari huruf ini adalah gill sans, franklin
gothic.
Huruf bembo merupakan huruf yang lahir dalam periode Renaissance,
proporsi fisik hurufnya memiliki disiplin bentuk serta konsistensi irama
yang sangat baik. Huruf ini telah digunakan sekitar 500 tahun dan
umumnya sering digunakan sebagai text type dalam desain buku,
majalah dan media desain grafis lainnya ( Danton, 2001: 97 )
40
B. Klasifikasi huruf transitional
Kelompok huruf ini memilki jenis huruf Baskerville, perpetua, dan time
new roman. Sementara yang diambil contoh dalam kelompok ini
adalah jenis huruf Baskerville

Perancang huruf Baskerville adalah John Baskerville.

Tahun pembuatan huruf Baskerville pada tahun 1757

Pertimbangan kombinasi futura dan huruf san serif bold yang
berbasis geometrik.
Huruf Baskerville merupakan pengembangan dari huruf Caslon old
style dengan penambahan kontras antara ketebalan pada stroke.
Sentuhan kaligrafik dapat ditemukan pada huruf q . huruf ini banyak
digunakan sebagai text type untuk desain buku dan presentasi formal
( Danton. S, 2001: 121 )
C. Klasifikasi huruf Modern
Kelompok huruf modern ini hanya hanya satu jenis huruf yaitu, jenis
huruf Bodoni. Sementara yang menjadi contoh kelompok ini jenis huruf
bodoni

Perancangan huruf bodoni,adalah Glambatista Bodoni.

Tahun pembuatan huruf Bodoni pada tahun 1788.

Pertimbangan kombinsi Futura dan huruf sanserif yang
berbasis geometri.
Huruf Bodoni memiliki sistem dengan kontras yang kuat, menyebabkan
kesan alur – alur vertikal pada huruf ini digunakan sebagai text type,
Bodoni adalah huruf yang sangat indah dan elegan. Namun, sebagai
text type tingkat legibility dari huruf ini kurang memadai, huruf ini pada
umumnya banyak diterapkan sebagai display type dalam desain buku
dan periklanan ( Dantons, 2001:139 )
D. Klasifikasi Huruf Egyptian / Slapserif.
Kelompok huruf ini meliputi jenis huruf Bookman dan Serif. Sementara
yang diambil contoh dalam kelompok ini adalah jenis huruf Bookman.
41

Perancang huruf Bookman adalah Wadsworth A. Parker

Tahun pembuatan huruf Bookman, pada tahun1900

Pertimbangan kombinasi huruf helItical dan Univers.
Huruf bookman pada awalnya dirancang sebagai text type untuk
desain buku. Huruf ini cukup banyak digunakan dalam desain – desain
periklanan karena variasi detail pada fIsiknya memiliki daya tarik
tersendiri. Akan tetapi bagi perancang buku huruf ini dianggap memiliki
banyak atribut visual bila digunakan sebagai teks, sementara pada
huruf ini umumnya bookman sering digunakan sebagai display type
dalam desain poster serta Cation (Teks keterangan gambar) dalam
desain majalah atau brosur (Danton. S, 2001:145)
E. Klasifikasi huruf Sunserif
Kelompok huruf ini meliputi jenis huruf Franklin gotik, Futura, Gillsuns
dan optimal. Sementara yang diambil contoh dalam kelompok ini
adalah jenis huruf franklin gotik.
 Perancang huruf Franklin Ghotic adalah Morris Benton.
 Tahun pembuatan huruf Franklin Gotik adalah pada tahun
1905
 Pertimbangan kombinsi jenis huruf Bembo dan Perpetua.
Huruf Franklin Gothic merupakan huruf dari dari klasik Sans Serif yang
memiliki ukuran x-heigt yang besar. Huruf yang berbasis geometri ini
banyak digunakan secara luas sebagai text dan display type yang baik
untuk diterapkan dalam desain majalah , buku, kemasan ataupun label
(Danton. S . 2001:157).
Dari kelima jenis huruf ini mempunyai karakter sendiri – sendiri dalam
penerapannya, dimana keuntungan desainer dapat
penentuan jenis karakter jenis dan karakter
kemudahan dalam
huruf yang dipilih dalam
perancangan dan disesuaikan dengan judul berita yang disampaikan.
42
Demikian pula dalam pemilihan dan penyusunan jenis huruf merupakan
presentasi dari tema yang akan ditampilkan.berita berupa kata – kata
harus tepat, singkat, persuasif agar mudah dimengerti dan mudah diingat
khalayak sasaran.
2.6.1.1. Headline
Headline merupakan bagian terpenting dari sebuah iklan karena
merupakan bagian teks yang pertama kali dibaca oleh orang. Hal ini bisa
kita lihat pada iklan rokok Sampoerna A Mild berusaha menampilkan
headline pada posisi yang tepat, pemilihan tipe huruf disesuaikan dengan
tema dengan ukuran huruf yang sesuai
atau besar sehingga mudah
dibaca agar menarik perhatian, selain menampilkan unsur – unsur visual
lain seperti fotografi.
Michael Benni mengatakan, “ sebelum beralih ke berbagai elemen yang
akan membentuk layout, pikirkan apa yang akan pertama – tama dilihat
oleh para pembaca dan karena itu apa yang paling penting bagi mereka “
( Michael Bennie, 1996:110 )
Pengertian
diatas
pada
perancangan
iklan
merupakan
upaya
menampilkan headline dan objek utama yang akan ditampilkan, dan
berdasarkan pertimbangan eksklusif dallam menenpatkan posisi dalam
layout yang tepat. Dalam pemilihan tipe huruf harus impresif dan atraktif
disesuaikan dengan tema termasuk dalam penentuan perbandingan skala
huruf besar dan kecil yang disesuaikan dengan slogan atau tema.
Mengenai peletakan dalam komposisi tidak selalu baku, seperti pada
posisi diatas, ditengah, atau dibawah keseluruhan itu tergantung pada
pertimbangan komposisi, menarik perhatian dan cukup dominan terhadap
unsur lainnya.
Sementara menurut J.Thomas “ headline harus menjanjikan manfaat baru,
profokatif, mengundang rasa ingin tahu, selektif, secara langsung
43
menjanjikan suatu manfaat yang sudah ada “. ( J. Thomas dan W. Ronald,
1992 : 166 )
Pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa sebuah headline
harus mengandung kata kerja yang mengarah pada tindakan, harus cukup
memberikan informasi walaupun singkat, harus mengandung unsur
psikologis agar pembaca dapat terpengaruh untuk bertindak lebih lanjut
mengenai isi, pesan yang terkandung dalam iklan.
Selain itu menurut R.Artini bahwa “ sebaiknya headline dibuat kontras ,
pemenggalan kalimat agar tidak terlalu panjang dan mudah dibaca,
pemilihan tipe huruf yang sesuai dengan produk, bentuk judul lebih besar,
hindari penggunaan huruf kapital keseluruhan dalam satu kalimat ( untuk
membedakan kata yang bermakna ), tempat dibagian tengah artikel,
ditempatkan pada suatu bingkai ( frame ) khusus “ ( R.Artini kusniati, 1999
: 19 ), Namun yang penting dalam menentukan jenis huruf sebenarnya
adalah memilki karakter, menarik perhatian, dominan terhadap unsur –
unsur visual lainnya dan tetap menjaga untuk mudah dibaca.
2.6.1.2. Subhead
Dalam desain iklan terkadang memasukkan unsur subhead sebagai
lanjutan keterangan dari headline, dan menjelaskan secara singkat hal –
hal yang dianggap penting sebagai berita. Subhead dapat lebih panjang
dari headline dalam penyajian berita dengan tujuan untuk penjelasan lebih
singkat namun jelas, dari pokok – pokok pikiran, gagasan, subhead dapat
memberi motifasi pembaca untuk terus melanjutkan pada berita berikutnya
yang terdapat dalam body text.
Subhead
bertujuan
menjaga
kesan
gerak
mata
sehingga
dapat
mengarahkan pembaca untuk tetap mengikuti berita berikutnya setelah
headline, disamping pertimbangan nilai artistiknya. Subhead juga
berfungsi sebagai berita yang tidak kalah pentingnya dan menyatakan
44
sesuatu yang menjabarkan anjuran atau himbauan serta menampilkan
kekontrasan dalam pemilihan huruf, besar kecilnya pemilihan huruf ( font ).
Penekanan pada peletakan dan tipe huruf bisa berbeda dengan rangkaian
huruf dalam satu pernyataan. Bahkan tidak menutup kemungkinan
menggunakan warna, agar mudah dan cepat terlihat.
2.6.1.3. Body text
Dalam tampilan headline dalam iklan, jarang disertakan unsur bodi teks
karena penyajian bodi teks terkadang merupakan kalimat panjang yang
menerangkan secara rinci tentang formulasi atau manfaat objek utama.
Tetapi juga diperhatikan dalam perancangan iklan, mengingat bodi utama
bodi teks merupakan isi berita yang bersifat penjelasan dan headline, juga
beritanya
yang
bersifat
faktual,dan
imajinatif
melalui
pendekatan
emosional bagi pembacanya.
Sedangkan menurut J.Thomas dan W.R. Russel menyatakan bahwa “
bentuk utama bodi teks dengan pendekatan faktual, imajinatif dan
emosional “ ( J Thomas dan W R.Russel,1992 : 174 ) pernyataan ini bisa
diartikan bahwa berita atau informasi yang disampaikan benar – benar
terjadi dan mengandung nilai kebenaran, mengarahkan pikiran pembaca
untuk melakukan interpretasi dari serangkaian yang panjang dan pesan –
pesan yang disampaikan menimbulkan emosional, menggunakan daya
tarik psikologis, percaya, dan mempunyai dampak besar bagi pembaca.
Singkatnya memberikan pengertian bahwa serangkaian berita panjang
menyebabkan pembaca memandang dengan pengertian ( rasional ) dan
penghargaan baru ( emosional ).
2.6.2. Warna
Iklan merupakan media massa dalam perancangannya memanfaatkan
unsur – unsur komunikasi visual diantaranya adalah penggunaan warna.
Peranan warna dalam iklan sangat berpengaruh dalam penampilan wujud
45
iklan,
dimaksud
agar
lebih
menarik
perhatian.
Sebagai
media
penyampaian visual , warna memberikan sugesti bagi khalayak. Warna
adalah kesan yang diterima oleh mata yang dipantulkan oleh benda –
benda yang dikenalinya. Warna merupakan salah satu unsur kreatif yang
dari sekian banyak unsur – unsur seni rupa, maksudnya adalah warna
tidak dapat berdiri sendiri. Menurut E.P. Danger bahwa, warna adalah
salah satu dari dua unsur yang menarik visual dan kenyataannya warna
lebih menarik secara emosional daripada akal ( E.P.Danger, 1992:51 ).
Kehadiran
warna
selalu
dipengaruhi
oelh
warna
yang
ada
disekitarnya.penamoilan intensitas warna bernuansa redup atau terang
ditentukan pula oleh warna yang ada disekitarnya, seperti warna merah
lebih terlihat merah apabila peletakannya berada diatas latar atau berada
diatas warna yang intensitasnya berlawanan. Intensitas warna merah
yang sama akan terlihat lebih redup apabila posisinya berada diatas atau
disekitar dasar warna yang memilki intensitas yang menyamai warna
merah.
Keberadaan warna merupakan salah satu faktor daya tarik kuat dalam
sebuah rancangan iklan. Warna juga merupakan unsur terpenting dalam
mempercepat proses komunikasi antara media dan pembaca. Peranan
warna bagi media iklan sangat efektif dalam mendukung proses
penyampaian pesan atau gagasan. Warna merupakan saran ekspresi dan
dapat memberi kesan irama pada tampilan fisik media iklan kalau warna
itu berfungsi mendukung informasi yang disampaikan. Namun tidak semua
pemakaian warna disukai khalayak apabila penggunaan warna yang
berlebihan, mengingat setiap khalayak memiliki nilai sendiri berdasarkan
latar belakang ( background ) khalayak.
Oleh karena itu dalam desain iklan, diperlukan seleksi dan pertimbangan
secara seleksional disesuaikan dengan tema yang disajikan berdasarkan
pada apresiasi khalayak yang dituju. Peranan warna cukup efektif dalam
46
mendukung informasi dan terciptanya variasi yang matang bila dipilih
dengan cermat menghasilkan daya pikat harmonis dalam rancangan iklan.
Warna dalam iklan merupakan bagian dari citra produk yang hendak
dibangun melalui media iklan , warna memiliki nada untuk menciptakan
kesan atau suasana dan warna tidak berbicara. Pengolahan kombinasi
warna
yang
tepat
membangkitkan
pesan
bermakna,
warna
membangkitkan emosi tersembunyi dan memunculkan respon khalayak.
Keindahan ditemukan dalam gambar dan teks, sebagian besar didukung
warna, karena keberadaan warna menampilkan daya tarik karena adanya
stimuli unsur – unsur warna.
Terbukti banyak orang mempunyai reaksi sama terhadap warna, dalam
kasus individual reaksi sering dittimbulkan oleh asosiasi atau pengertian
tertentu. Prinsip dan ekspresi warna terletak pada unsur keindahan, daya
tarik, pengaruh, penampilan, citra dan mengendalikan emosi, melalui
pengaturan dan kombinasi yang harmoni untuk dapat menampikan
pengaruh
psikologi,
membangkitkan
selera
makanan
dengan
menggunakan warna merah, orange, atau kuning. Warna terang atau
terang cenderung merangsang sistem anatomi, termasuk pencernaan (
Iwan Wirya, 1999: 28 )
Sedangkan pemilihan dan pertimbangan warna dengan tepat memberikan
identitas artau citra positif pada produk yang ditampilkan pada iklan
mengingat warna lebih efektif untuk menyampaikan pesan daripada kata –
kata.
Warna merupakan unsur dominan, mengangkat kualitas, medium warna
menjadi unsur penting dalam memberikan kesan, dan irama. Warna
sebagai
sarana
ekspresi,
dapat
menenangkan
keadaan,
dapat
mempermudah dan mempercepat proses. Kadar – kadar warna yang
ringan memberikan kesan ukuran yang lebih besar, sedangkan kadar
warna yang gelap mengurangi ukuran sebenarnya dari obyek. Menurut
47
E.P. Danger, warna menambah dimensi komunikasi diantara warna –
warna itu mempunyai pengaruh besar terhadap objek yang didukungnya
antara lain adalah :
a.
Mengaktifkan indera mata
b.
Mengidentifikasikan yang lebih besar
c.
Memastikan emosional
d.
Menambah gairah
e.
Menciptakan suatu keterpaduan dalam berita
f.
Dapat diresapi dulu dari pada bentuk
g.
Cepat menggugah
h.
Tidak perlu diterjemahkan langsung dapat dimengerti
(E.P.Danger 1992:52 )
Jadi warna mempunyai peranan yang besar terhadap pesan desain yaitu
dapat menarik perhatian, menjual produk lebih awal, membangkitkan
permintaan, menciptakan pesan, menciptakan citra, menghiasi produk dan
menunjukkan identitas. Pemakaian warna memberikan indikasi dalam
pertimbangan desain visual, yaitu : menarik perhatian, membujuk agar
melihat, membaca dan tidak tertutup kemungkinan ingin juga untuk
memilki atau membeli.
Kombinasi warna yang tepat, akan menyampaikan pesan persuasif dalam
memacu penjualan, menyampaikan dan mengingatnya lebih lama.
Komunikasi warna dalam desain apapun harus dipertimbangkan dengan
cermat dan harus jelas penerapannya, mengingat peran warna dapat
membangkitkan minat, mudah diingatkan, mengundang pertanyaan,
menciptakan keinginan, menciptakan nostalgia, mencerminkan tentang
trend yang sedang berlangsung, menciptakan keinginan untuk merubah
dan menciptakan citra perusahaan, produk, merk, dan jasa. Sedangkan
secara
psikologis,
Roos
Robert
menyatakan
bahwa
peran
dan
keberadaan keseluruhan unsur – unsur warna dapat memberikan
gambaran sebagai berikut :
48
1) Kekuatan saran, warna lebih efektif dari pada kata – kata dalam
menyampaikan pesan atau gagasan karena adanya asosiasi
yang kuat.
2) Kepercayaan diri, kebanyakan publik ketika melihat desain warna
desan kemasan pada produk, maka secara sosial beraksi dengan
cepat.
3) Perhatian, karena kekontrasan warna dibangunan dengan hitam
putih maka warna selain hitam putih mendapat perhatian lebih
cepat.
4) Organisasi, warna harmonis akan menuntun mata publik secara
sistematis dan terarah.
5) Identitas, warna yang spesifik bagi media alan memberikan citra
positif sehingga mudah diterima oleh publik.
6) Kenangan, memberikan kadar kenangan yang disimpan dalam
memori publik dapat menjadi color image, brain image bagi media
atau produk ( Roos robert, 1963 : 73 )
2.6.2.1 Arti dan kesan dalam warna
E.P. Danger, seorang konsultan riset warna telah mengadakan studi
ekstensif tentang masalah warna dalam kemasan. dalam bukunya yang
berjudul Memilih warna kemasan. Dia membuat warna kemasan
berdasarkan
riset
dan
pengalaman
selama
bertahun-tahun
yang
merekomendasi penggunaan warna sesuai muatan arti atau kesan yang
terkandung dalam setiap warna itu sendiri
Menurut R.Artini Kusmiati ( 1997 ) dalam bukunya “ Unsur warna dalam
perancangan desain “ menyatakan bahwa unsur warna memilki tiga aspek
yaitu : pertama dari aspek fisik, berarti berkaitan dengan kegunaan sesuai
dengan kegunaan sebagai penunjang kekuatan daeri elemen – elemen
fisik. Kedua dari aspek fungsi, berarti berkaitan kegunaan yang sesuai
dengan sifat dan intensitasnya. Ketiga dari aspek simbolik, berarti
49
berkaitan dengan kegunaannya serta penggambaran semangat dan
kejiwaan yang serba abstrak (R.Artini Kusmiati, 1997: 38 )
Aspek dari ketiga unsur warna ini berkaitan dengan kegunaan sesuai
dengan kebutuhan dan fungsi bagi penggunanya. Warna – warna
umumnya digunakan dalam kehidupan masyarakat dengan memberikan
citra tertentu dan suasana tertentu bagi perasaan seseorang dalam
kehidupan sehari – hari. Warna digunakan untuk mempersonifikasikan
kedalam bentuk – bentuk bangunan interior maupun eksterior, warna
untuk desain produk, desain edia massa, desain buku dan sebagainya.
Warna akan menjadi alat yang efektif dalam program identitas dalam
perusahaan selain warna sebagai simbol dari suatu ide, warna dapat
menunjukkan suasana, dan warna bisa mempresentasikan dari segi
kualitas. Selain itu menurut Ari Darmawan dalam artikel “ Warna bukan
asal – asalan “ bahwa pemanfaatan warna sebagai salah satu unsur
dalam komunikasi visual dalam iklan merupakan bagian dari citra produk
yang hendak dibangun melalui iklan – iklan yang aka diterbitkan.warna
juga memiliki nada untuk menciptakan suasana, dan warna memiliki
pesan psikologis yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Biru, memberi kesan tenang,sendu dan ilmu pengetahuan
b.
Merah, memberi kesan keberanian, semangat, dinamis,
vitalitas, emosional.
c.
Kuning, memberi kesan hangat, kegembiraan, keceriaan,
kemeriahan semangat, pencerahan.
d.
Kuning emas, memberi kesan kemewahan, kejayaan,
keagungan, kemuliaan.
e.
Hijau, memberi kesan natural, kepercayaan, pengharapan,
kejelian, bersih, tegar, sejuk, kedamaian, rileks, keyakinan.
f.
Jingga, memberikan kesan kemajuan, perkembangan,.
g.
Orange, memberikan kesan kekuatan, kehangatan, aktifitas,
intim, keramahtamahan, kegembiraan.
50
h.
Putih, memberikan kesan suci, mahal, bersih, segar, murni,
sportif.
i.
Hitam, memberikan kesan berkabung, misteri, konservatif,
berwibawa, berbobot.
j.
Coklat, memberikan kesan dramatis, hangat, bersahabat.
k.
Ungu,
memberikan
kesan
kemuliaan,
kebesaran,
kemewahan, kemandirian, misterius.
l.
Abu – abu, memberikan kesan maskulin, serius, netral, daya
tarik
m.
Warna pastel, memberikan kesan akrab, manis, hangat,
lembut, romantis, impian
( Ari darmawan ,1996: 16 )
Dari aspek unsur warna ini berkaitan dengan menciptakan suasana dan
warna mempunyai pesan psikologis kegunaan dan fungsi sesuai dengan
kebutuhan,. Warna digunakan dalam kehidupan masyarakat, dapat
memberikan citra tertentu dan suasana tertentu. Warna bisa digunakan
untuk pendukung iklan, desain buku dan sebagainya.
2.6.3. Layout
Layout atau tata letak mempunyai peran penting dalam keberhasilan
komunikasi visual, karena dengan susunan yang sistematis dan konstruktif
akan menciptakan komposisi teratur, konsisten serta memberikan
kemudahan bagi pembaca. Menurut Albert C. Book bahwa “ Layout yang
spesifik menunjukkan ruang yang jelas agar hasil akhirnya terlihat jelas
atau muncul adanya indikator khusus hubungan antara unsur – unsurnya
memberikan kesempatan pada orang untuk membaca melihat ulang dan
menilai ‘ (Albert C. Book dan C Dennis schick, 1986 : 61 )
Layout awal sebuah iklan ( visual ) umumnya berupa sketsa yang berisi
tulisan dan gambar dibuat dengan tangan pada media kertas. Selain itu
dalam perancangan bentuk visual juga dapat dialkukan dengan bantuan
51
media komputer. Proses penyempurnaan bentuk atau desain awal pada
perancangan lebih efektif, mendekati sempurna mendekati layout atau
tata letak
Dalam dunia desain komunikasi visual, desain iklan dengan tujuan untuk
menyampaikan pesan melalui unsur verbal dan unsur visual sebagai
representasi dari isi ( tema, berita ) dari naskah. Tampilan wujud
keseluruhan desain iklan, unsur – unsur visual diolah dan dikontruksikan
dengan tepat untuk menciptakan komposisi yang menarik dan seimbang
dalam menyampaikan informasi, melalui susunan yang informatif dan
keteraturan mengajak publik tertarik, dan menanggapi isi pesan yang
terkandung didalam iklan.
Menurut Onong “ layout adalah pengaturan huruf, gambar, kolom, dan
sebagainya pada halaman surat kabar atau majalah yang akan
diterbitkan. ( Onong, uchjana efendi , 1989 : 201 ) pernyataan ini terkaitan
dengan layout dunia periklanan atau media massa merupakan suatu
sistem dalam mengorganisasikan unsur – unsur komunikasi visual secara
spesifik memanfaatkan ukuran dan ruang untuk menciptakan komposisi
yang menarik dan berimbang, menarik perhatian, mudah dipahami, dan
memberikan kesempurnaan pembaca untuk mengulang – ulang hal yang
menarik untuk dibaca. Rangkaian unsur – unsur komunikasi visual tertentu
harus dapat menciptakan kesatuan yang harmonis, dalam menyampaikan
pesan yang ditujukan pada khalayak sasaran. Sebuah layout yang baik
mampu mermbuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan itu
sebagai produk yang berkualitas atau tidak, jadi bukan bagus atau
tidaknya rancangan ikllan tersebut. Menurut Jefkins dalam bukunya “
Introduction to marketing, advertising and public relatiion”
terdapat
beberapa dasar yang harus dipahami dan dipenuhi dalam pembuatan
sebuah layout yaitu;
a. The law of unity. Pada dasarnya sebuah iklan terdiri dari unsur
– unsur komunikasi visual berupa headline, subhead, gambar
52
( ilustrasi – fotografi ), body text, logo produk, slogan dan
sebagainya dirancang dengan tepat menghasilkan komposisi,
menarik, baik dan enak dilihat.
b. The law of variaty. Untuk menghindari kesan monoton sebuah
iklan dibuat bervariasi dalam beberapa hal. Sebagai contoh
ketebalan dan ukuran huruf yang dipergunakan bold / light
besar atau kecil dan sebagainya.
c. The law of balance. Dalam iklan media cetak, titik atau garis
tengah keseimbangan tidak selalu tepat ditengah atau pusat
tetapi merupakan ruang yang membagi daerah iklan menjadi
kira – kira sepertiga dan dua pertiga bagian .
d. The law of rhytm. Saat melihat sebuah iklan, mata pembaca
bergerak secara wajar . jadi sebaiknya iklan memiliki alur baca
yang jelas dengan urutan headline, sub head, bodi teks, hingga
nama produsen dan alamatnya.
e. The law of harmony. Bagain – bagian tata letak sebaiknya
dirancang secara harmonis namun tidak monoton.
f. The law of propotion. Ukuran yang lebih panjang pada salah
satu sisi iklan baik secara horizontal maupun vertikal biasanya
memberikan nilai lebih terhadap iklan dibandingkan dengan
ik;lan panjang sisi yang sama atau hampir sama ( bujur
sangkar )
g.
The law of scale. Perpaduan warna yang gelap dan terang
menghasilkan bentuk visual yang kontras dan menarik
dimaksud untuk memberi aksen pada bagian tertentu dari
iklan. Namun kekontrasan yang diulang – ulang akan
menimbulkan aksen membosankan dan akhirnya tidak dapat
menampilkan apapun ( Jefkins, 1982 : 33 )
Melalui beberapa dasar yang harus dipenuhi dalam pembuatan sebuah
layout merupakan tuntunan dalam mencari komposisi yang tepat dan
kreatif. Upaya mengarahkan pandangan dalam menata unsur – unsur
53
visual, headline, subhead, bodi teks, fotografi, ragam huruf dan pemilihan
huruf, warna dan sebagainya.sehingga rangkaian unsur – unsur
komunikasi visual harus dapat menciptakan kesatuan yang harmonis
dalam menyampaikan pesan yang ditujukan kepada khalayak sasaran.
Karena layout dalam dunia periklanan adalah mengorganisasikan unsur –
unsur komunikasi visual secara sistematis, memanfaatkan ukuran dan
ruang, untuk menciptakan komposisi yang menarik dan berimbang, mudah
dipahami dan upaya memberikan kemudahan serta kesempatan bagi
khalayak untuk mengulang hal yang dianggapmya menarik untuk
dipahami
2.6.3.1 Layout simetris
Layout simetris suatu usaha kreatif dalam
pengorganisasian unsur –
unsur komunikasi visual terpilih dan bidang gambar untuk menciptakan
sebuah desain yang seimbang dan menarik. Dalam dunia periklanan,
penerbitan, majalah, surat kabar dan desain umumnya, menggunakan
teknik atau layout simetris dan asimetris.
Fungsi dari kedua konsep ini adalah untuk menciptakan variasi desain dan
untuk menangkap keinginan khalayak. Simetris berarti membagi sama
besar antara kana dan kiri, atas dan bawah dari garis poros dalam ukuran,
tata letak, dan unsur – unsur visual yang dipilih. Pembagian berdasarkan
pertimbangan
keseimbangan
yang
sama
besar
cenderung
akan
menciptakan keseimbangan yang formal, tenang, kalem dan terkesan
kurang dinamis.
2.7.3.2. Layout asimetris
Layout asimetris adalah pembagian yang tidak sama besar kanan dan kiri,
atas dan bawah dari garis poros suatu ukuran bentuk bangun pada unsur
– unsur yang dipilih. Layout ini memberikan kecenderungan dalam
mencapai keseimbangan yang dinamis bergerak, hidup, atraktif dan ritmis.
54
Dan tampilan layout ini dapat memberikan kesan dinamis , mempercepat
proses komunikasi, umumnya lebih progresif bila dilihat dari segi
penampilan.
Salah satu cara untuk menciptakan komposisi yang menarik diperlukan
upaya untuk mengerahkan pembagian unsur – unsur terpilih secara
vertikal, horizontal atau diagonal bahkan ada kemungkinan dilakukan
dengan overlaping selama penggunaannya tidak berlebihan. Arah unsur
yang vertikal, horizontal dan diagonal menciptakan gerak dinamis,
mengarahkan pandangan dan tetap mudah sewaktu membaca informasi
dalam iklan.
2.6.3.3 Grid system atau sistem jaringan
Sebuah grid system diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan
elemen-elemen atau unsur visual dalam sebuah ruang. Grid system
digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah
komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat
membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi yang mudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid system dalam desain
grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan
memuaskan secara estetik.
Di lain pihak didalam penyusunan unsur-unsur verbal dan visual pada
sebuah desain dapat dilakukan dengan grid system atau sistem jaringan.
Grid system merupakan salah satu cara menempatkan unsur-unsur visual
ke dalam bentuk tata ruang vertikal atau horizontal untuk mendapatkan
konsistensi komunikasi susunan yang sama dan efektif.
Menurut Gregg “ grid system merupakan kerangka untuk memadukan
sebuah potongan visual dengan mengatur dan menghemat waktu yang
dapat membantu membangun kontinuitas “ (Berryman, Gregg, 1970:38).
55
Dari kedua pandangan mengarahkan dan memberikan solusi dalam
penyusunan, penataan dan pengorganisasian melalui grid system dari
unsur – unsur komunikasi visual ke dalam tata bidang ( ruang ) secara
vertikal maupun horizontal. Hal ini diakukan guna mempermudah
dalam menciptakan komposisi yang harmonis dan berimbang dalam
berbagai bentuk desain media cetak.
Selain itu untuk mengatur unsur – unsur verbal dan visual diperlukan
beberapa alternatif suatu sistem jaringan dengan sistem dua, tiga,
enam, kolom atau lebih secara vertikal maupun horizontal yang
terdapat pada setiap kolom terletak pada dua halaman terpisah.
Sistem ini sangat sederhana dan penggunaannya karena mempunyai
kolom yang sama dan berulang – ulang dengan sistem ini semua
ukuran unsur verbal dan visual harus mengikuti aturan kolom yang
diatur berdasarkan grid system, agar desain tersusun rapi dan
konsisten. Akan tetapi pada prinsipnya sistem jaringan ini dapat
berubah sesuai dengan kreatifitas desainer dalam menata unsur –
unsur visual.
56
Download