GOOD GOVERNANCE H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE 1. Good governance bermakna tata kepemerintahan yang baik. 2. Good Governance dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik. Ranah Good Governance tidak terbatas pada negara atau birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil org non pemerintah & swasta. 3. Pemerintahan yang baik adalah: baik dalam proses maupun hasilnya. Semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat dan lepas dari gerakan-gerakan anarkis yang bisa menghambat pembangunan. Latar Belakang GG 1. Tuntutan eksternal: Globalisasi memaksa kita untuk menerapkan GG 2. Tuntutan Internal:terjadinya abuse of power yang terwujud KKN H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University Prinsip GG 1. Akuntabilitas; (setiap kegiatan ada pertanggungjawaban) 2. Transparansi; (setiap pengeluaran dipertanggungjawabkan dan dilaporkan untuk semua pihak) 3. Responsif; (memberikan kesempatan kepada anggota untuk peran serta dan memberikan saran) 4. Aturan Hukum; (kegiatan berdasarkan hukum yang berlaku) Konsepsi GG: 1. Good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat. 2. ”Kepemerintahan yang mengemban akan dan menerapkan prinsipprinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demikrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat”. 3. Unsur GG: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University Karakteristik GG: 1. Diakuinya semangat pluralisme. 2. Tingginya sikap toleransi. 3. Tegaknya prinsip demokrasi. 10 Penerapan GG: Sektor Pemerintahan: 1. Perubahan sistem politik kearah yang demokratis, partisipatif & egaliter 2. Reformasi dalam sistem birokrasi militer (TNI) 3. Reformasi dalam bidang administrasi publik perlu diarahkan pada peningkatan profesionalisme bierokrasi pemerintah 4. Reformasi pemerintahan : perubahan dari pola sentralisasi ke desentralisasi 5. Menciptakan pemerintah yang bersih (clean goverment) : bersih KKN; Disiplin penerimaan dan pengeluaran anggaran; akuntabilitas publik H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University GG Pada sektor Swasta (Good Corporate Governance) 1. Transparasi 2. Kemandirian 3. Akuntabilitas 4. Pertanggungjawaban 5. Kewajaran (fairness) Sebelum GG 10 Sesudah GG Struktur bersifat 1.Birokratik 2.Multilevel 3.Disorganisasi dengan manajemen 4.Kebijakan, program dan prosedur ruwet Struktur bersifat: 1.non birokratik, sedikit aturan 2.lebih sedikit level 3.manajemen berfungsi baik 4.Kebijakan, program dan prosedur sederhana, tidak menimbulkan ketergantungan Sistem: 1.Tergantung pada beberapa sistem informasi kinerja 2.distribusi informasi terbatas pada eksekutif 3.pelatihan manajemen hanya pada karyawan senior Sistem: 1.tergantung pada sistem informasi kinerja 2.distribusi informasi luas 3.memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan Budaya organisasi: Budaya Organisasi: 1.orientasi kedalam 1.orientasi keluar 2.tersentralisasi 2.memberdayakan sumberdaya 3.lambat dlm pengambilan keputusan 3.pengambilan keputusan cepat 4.realistis-idiologi 4.terbuka dan berintegrita H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si 5.kurang berani mengambil keputusan. 5.berani mengambil resiko Mercu Buana University