Modul Marcomm Industry Analisis [TM9]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Marcom
Industry
Analisis
Research & Business
Development Marcom
Industries 1
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
08
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
Memahami dan menyusun riset dan
business markom dengan metode
STOP SIT (Segmentation,
Targetting,Objectives, Positioning,
Sequence of tools, Integrating, Tools)
Mahasiswa memahami Research and
Business Development MarComm
Industries 1
Riset Marcom, Analisis Situasi, Taktik &
Strategy
Riset Komunikasi Pemasaran, Analisis Situasi, Taktik dan Strategi
Keberhasilan sebuah strategi komunikasi pemasaran dapat diukur dengan
seberapa besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dan pemanfaatan jasa
oleh konsumen. Dalam riset komunikasi pemasaran, tingkat keberhasilan diukur
berdasarkan sejauhmana iklan produk, serta perubahan strategi kompetitor domestik
dan luar negeri menjadi bagian dan analisis strategi dan taktik komunikasi
pemasaran
Gambar2.2
Analisis Situasi, Taktik dan Strategi Komunikasi pemasaran Berdasarkan atas
Perubahan Kondisi Persaingan Dalam Pasar
Inti dan analisis situasi, analisis strategi, dan penentuan taktik dalam konteks
komunikasi pemasaran adalah perusahaan diisyaratkan untuk melakukan analisis
peristiwa (event analysis). Dimana analisis tersebut mencakup studi mendalam lagi
menyeluruh tentang sejumlah perubahan variabel yang dapat mempengaruhi pasar,
dan mempengaruhi peta persaingan, seperti: analisis perubahan persepsi dan
analisis perubahan pangsa pasar.
Tujuan lain dan analisis situasi, taktik dan strategi dalam komunikasi
pemasaran adalah untuk memperoleh sejumlah dukungan data yang dapat
diperoleh dan konsumen (sebagai sumber utama). Salah satu tujuan utama yang
2013
2
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hendak diraih adalah mendapatkan respon positif atas strategi awal perusahaan.
Dimana respon tersebut merupakan langkah awal yang selanjutnya dapat (bila tidak
dikatakan harus) dikembangkan menjadi hasil yang positif, yaitu pembelian dan
pembelian kembali. Namun bila strategi awal dianggap gagal memenuhi target hasil
yang diinginkan, maka melakukan perubahan strategi dengan memilih alternatif
konsep lain yang telah ditetapkan pada awal strategi, dapat dilakukan.
Dalam melakukan perubahan strategi di tengah jalan, kita tidak harus terpaku
kepada sejumlah alternatif konsep yang telah dirumuskan atau dicadangkan
sebelumnya. Hasil analisis situasi/analis peristiwa mbantu perusahaan dalam
menentukan atau mengembangkan aejumlah konsep baru yang berbeda dan
konsep-konsep strategi yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian, perubahan
strategi yang dilakukan perusahaan pada dasarnya ditujukan untuk tetap
.mempertahankan posisi perusahaan, pangsa pasar, di tengah perubahan situasi
yang ketat. (Keegan, 2003:144).
Strategi Komunikasi Pemasaran Global
Sebuah organisasi harus mengadaptasikan pesan eksternalnya agar bisa
sesuai dengan kondisi negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar
dituntaskan karena menyangkut pertimbangan strategik dan kemampuan memahami
lingkungan global secara komprehensip. Di satu sisi kebijakan standarisasi
memungkinkan penghematan biaya yang cukup signifikan, konsistensi pesan dalam
pasar global, efektivitas komunikasi, kohesi dan identitas organsasi. Masing-masing
merek perusahaan harus memiliki kepribadian merek yang kuat sehingga berhasil
menciptakan identifikasi global dan nilai merek superior yang mampu melintasi
berbagai budaya yang berbeda.
Para pendukung standardisasi percaya bahwa era desa global sudah
mendekat dengan cepat, dan bahwa selera dan preferensi semakin menyatu.
Menurut argumen standardisasi, karena orang di mana pun menginginkan produk
yang sama dengan alasan yang sama, perusahaan dapat mencapai efisiensi tinggi
dengan menyamakan perikianan di seluruh dunia. Pengiklan yang mengikuti
pendekatan terlokasi tidak percaya akan argumen “desa global”. Sebaliknya, mereka
menegaskan bahwa konsumen masih tetap berbeda dan negara yang satu ke
negana yang lain dan hams dicapai dengan perikianan yang disesuaikan dengan
negara yang bersangkutan. Orang yang mendukung lokalisasi mengatakan bahwa
2013
3
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kebanyakan tindakan konyol diakibatkan pemasang ikian gagal untuk memahami
dan menyesuaikan pada budaya asing.
Pendapat yang mendukung strategi adaptasi pesan agar bisa memenuhi
kebutahan lokal atau regional tertentu didasarkan pada beberapa argumen berikut:

Kebutuhan konsumen berbeda-beda dan bervariasi intensitasnya. Asumsi
bahwa stimulasi iklan tertentu yang memiliki daya tarik universal cenderung
tidak realistis. Hampir tidak mungkin bahwa konsumen di berbagai negara
memiliki pengetahuan dan potensi yang sama sehingga mereka memproses
informasi dengan cara yang baku atau memahami dan mempersepsikan
stimulasi pemasaran dengan makna yang sama. Oleh sebab itu, gagasan
konsep pesan yang dirancang secara terpusat besar kemungkinannya tidak
sesuai dengna pasar lokal.

Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung penyampaian pesan standar
sangat bervariasi, baik antar negara maupun antar daerah dalam negara
yang sama.

Tingkat pendidikan antar negara berbeda-beda. ini berarti bahwa kemampuan
konsumen untuk memberikan makna pada pesan yang diterima juga
berbeda-beda. Demikian pula kemampuan untuk memproses informasi juga
beraneka ragam, sehingga kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah
mungkin agar penyampaian informasi secara universal bisa sukses.

Tingkat dan cara pengendalian terhadap komunikasi pemasaran di setiap
negara merupakan refleksi dari kondisi ekonomi, budaya, dan politik
setempat. Keseimbangan antara voluntary controls melalui self-regulation dan
pengendalian pemerintah melalui peraturan merupakan cerminan dari tingkat
kematangan ekonomi dan politik negara bersangkutan. Ini berarti bahwa apa
yang dianggap sebagai aktivitas komunikasi pemasaran yang bisa diterima di
suatu negara mungkin saja tidak boleh di negara lain.

Manajemen lokal terhadap implementasi pesan standar yang ditentukan
secara terpusat sangat mungkin tidak efektif karena kurangnya rasa
kepemilikan atas pesan bersangkutan. Pesan yang dirancang oleh perancang
lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal cenderung mendapatkan
dukungan dan motivasi yang lebih besar.
2013
4
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara itu, altenatif strategi standarisasi pasar juga didukung sejumlah
argumen, diantaranya:

Meskipun secara geografis tersebar, konsumen berbagai kategori produk
memiliki sejumlah karakteristik serupa. Hal ini didukung dengan berbagai
tipologi psikografis yang telah dikembangkan oleh beberapa agen periklanan
untuk para kliennya. Selama citra dan proposisi merek sanggup memberikan
makna universal, tidak perlu dirancang pesan merek dalam jumlah besar.

Banyak kampanye iklan yang dirancang secara lokal rendah kualitasnya,
karena kurangnya sumber daya lokal, pengalaman dan keahlian. Oleh sebab
itu, lebih baik mengendalikan proses total dan menciptakan keunggulan
komperatif.

Karena media, teknologi dan travel internasional berdampak pada banyak
orang, maka pesan standar untuk penawaran tertentu bisa mendukung
terciptanya citra merek yang kuat.

Seperti halnya manajemen lokal yang lebih menyukai kampanye lokal, maka
manajemen
pusat
juga
menyukai
kemudahan
implementasinya
dan
pengendalian kampanye standar. Ini memungkinkan manajer lokal untuk
berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan dan terbebas dari tanggung
jawab merancang gagasan kreatif dan hal lain yang terkait dengan agen
periklanan lokal.

Standarisasi pesan pemasaran memungkinkan tercitanya skala prduksi pesan
pengemasan, media buying, dan perancangan serta produksi pesan iklan. Di
samping itu, prospek konsistensi pesan dan kampanye yang terintegrsi
secara horizontal antar negara juga sangat menjanjikan. Pada gilirannya,
skala ekonomis yang tercipta bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Meskipun strategi standarisasi dan adaptasi pesan memiliki argumen yang
masing-masing sama kuatnya, dalam praktik jarang ada perusahaan yang
menerapkan adaptasi total maupun standarisasi total. Sebaliknya mayoritas
perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi.
Organisasi
menyusun
pesan
standar
secara
terpusat,
namun
untuk
memberikan kebebasan pada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk
mengadaptasinya agar bisa memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara
2013
5
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyesuaikan bahasa dan komponen media lainnya. Ini berarti ada unsur
standarisasi dan ada pula unsur adaptasi.
Periklananan Penetapan Merk Dagang Global
Menurut
Keegan
(2003:139)
periklanan
dapat
didefenisikan
sebagai
komunikasi yang disponsori, yang ditempatkan dalam media massa dengan bayaran
tertentu. Periklanan memainkan peran komunikasi yang lebih penting dalam
pemasaran produk konsumen ketimbang produk industri.
Adapun Periklanan global adalah pengalihan imbauan periklanan, pesan,
seni, naskah, foto, cerita, dan potongan video serta film dan suatu negara ke negara
lain. Kemampuan untuk mengalihkan kampanye dengan berhasil di seluruh dunia
merupakan keunggulan penting bagi perusahaan global.
Kegagalan periklanan global tidak selalu disebabkan oleh perbedaan budaya
atau pengalaman pelanggan di antara penduduk di seluruh dunia. Sebaliknya,
kegagalan itu sering kali karena orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
kampanye global secara lokal menunjukkan penolakan terhadap kampanye global,
bahkan sebelum mutu atau efektavitas pasar dipertimbangkan. Potensi periklanan
global yang efektif meningkat dengan munculnya konsep baru seperti budaya
produk. Dewasa ini batasan didasarkan pada demografi global-budaya remaja,
misalnya, bukan lagi pada etnik atau budaya suatu bangsa. Kita tidak lagi
memikirkan budaya etnik, melainkan budaya produk. (Keegan, 203: 140)
Keunggulan dari penetapan merek global termasuk efisiensi dalam periklanan
disamping perbaikan akses ada saluran distribusi. Dalam analisis akhir, keputusan
apakah akan menggunakan kampanye global atau lokal tergantung pada
pengenalan tukar tambah yang terlibat oleh manajer. Sebaliknya, kampanye global
akan memberikan manfaat besar berupa penghematan biaya dan naiknya
pengendalian di samping pengungkitan daya kreatif potensial dari imbauan global.
Sebaliknya, kampanye lokal mempunyai keunggulan imbauan yang ditujukan pada
sifat-sifat paling penting dari produk di setiap budaya. (Keegan, 2003:141).
Dalam survei yang sama, kebanyakan eksekutif mengatakan bahwa mereka
tidak percaya bahwa presentasi kreatif dapat tersebar dengan baik. Penghalangnya
adalah hambatan budaya, hambatan komunikasi, masalah peraturan (misalnya, di
Perancis anak-anak tidak boleh dipergunakan untuk produk barang dagangan),
2013
6
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
posisi persaingan (strategi perikianan dan merek atau produk yang menjadi
pemimpin pasar biasanya jauh berbeda dan merek yang kurang terkenal), dari
masalah pelaksanaan. Ini benar-benar merupakan hambatan, tetapi terdapat alasan
kuat untuk mencoba membuat kampanye global yang efektif. Melakukan hal itu
berarti perusahaan dipaksa menemukan pemasar global untuk produknya.
Perusahaan pertama yang menemukan pasar global untuk produk apa pun selalu
mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan yang datang belakangan.
Pencarian kampanye periklanan global dapat menjadi ujung tombak pencarian
strategi global yang berkaitan. Pencarian seperti itu haruss menyatukan orang-orang
yang terlibat dengan produk tadi, sehingga mereka dapat berbagi informasi dan
pengalaman. Kampanye global menjadi bukti keyakinan di pihak beberapa
pemasang ikian bahwa tema yang disatukan tidak hanya membangkitkan penjualan
jangka pendek tetapi juga membantu membina identitas produk jangka panjang dan
penghematan signifikan yang lain dalam biaya produksi. (Keegan, 2003:141).
Periklanan dan Tahap- Tahap Perkembangan Ekonomi
Di beberapa negara, kenaikan dalam PNB (Produk Nasional Bruto) per kapita
dan kenaikan pengeluaran dalam periklanan sebagai persentasi dan PNB berkaitan
langsung; artinya, semakin tinggi PNB per kapita, semakin besar persentase PNB
yang dipakai untuk periklanan. Kalau pendapatan suatu negara naik, muncul
kekuatan dengan arah yang bertentangan. Di satu pihak, naiknya pendapatan
menciptakan pasar potensial yang lebih besar untuk barang dan jasa serta dengan
demikian menciptakan insentif lebih besar untuk terlibat dalam periklanan. Di lain
pihak, tingkat periklanan yang meningkat ini sebagai respons pada potensi
pertumbuhan dan besar pasar mengakibatkan naiknya intensitas pesan komunikasi
mi, yang diarahkan kepada pelanggan dan mengurangi efektivitas pesan yang
khusus. (Keegan, 2003:142).
Dari sudut pandang manajer periklanan global yang berusaha untuk
mengoptimalkan alokasi global dan penghasilan lewat periklanan, ini merupakan
pertanyaan yang penting.Manajer periklanan di perusahaan global perlu untuk
menentukan tingkat optimal total pembelanjaan periklanan di seluruh dunia di
samping alokasi optimum pengeluaran di antara negara. Dengan kondisi alokasi
optimum, hasil yang diperoleh manjinal (dampak penjualan/kesadanan) dan
pengeluaran periklanan negara sama besarnya. (Keegan, 2003:142).
2013
7
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
A = pengaruh periklanan penjualan/kesadaran
C = pasar negara, 1 . . . ke-n
M = pengeluranan periklanan marjinal
Pada titik alokasi optimum,
A =M1 =M2=M3=Mn
Daya Tarik Periklanan dan Karakteristik Produk
Periklanan harus mengkomunikasikan daya tarik (appeal) yang relevan dan
efektif dalam lingkungan pasar sasaran. Karena produk seringkali berada pada
tahap yang berbeda dalam daur hidupnya di berbagai pasar nasional, dan karena
terdapat perbedaan budaya, sosial, dan ekonomi yang mendasar di pasar, maka
daya tarik yang paling efektif untuk suatu produk mungkin bervariasi dari pasar yang
satu ke pasar yang lain. Sekalipun demikian, pemasar harus berusaha untuk
mengenali situasi di mana (1) terdapat potensi pengurangan biaya karena adanya
efisiensi; (2) hambatan terhadap standardisasi seperti perbedaan budaya tidak
signifikan; dan (3) produk memuaskan kebutuhan fungsional dan emosional yang
serupa dalam budaya yang berbeda
Secara umum semakin sedikit pembeli sutu produk, iklan menjadi semakin
kurang penting sebagai unsur bauran promosi. Jadi bauran industri yang dibeli
secara tidak teratur, mahal dan kompleks secara teknis, dapat dijual hanya oleh
tenaga penjual langsung dan terlatih. Semakin teknis dan rumit suatu produk industri
, pernyataan itu semakin mendekati kebenaran. Untuk produk seperti itu tidak ada
alasan untuk membiarkan biro iklan nasional melakukan pengulangan usaha
masing-masing. Akan tetapi bahkan untuk tipe produk ini iklan mempunyai peranan
untuk membentuk tahapan bagi usaha tenaga penjual. Kampanye iklan yang baik
dapat membuat usaha seorang tenaga penjual menjadi jauh lebih mudah untuk
memasuki pintu dan setelah berada di dalam membuat mereka lebih mudah
melakukan penjualan.
2013
8
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menciptakan Iklan
Pengarahan Seni
Pengarahan seni memperhatikan presentasi visual- ‘bahasa tubuh’ periklanan cetak
dan disiarkan.
Beberapa bentuk presentasi visual dipahami secara universal. Revlon,
misalnya, menggunakan seorang produsen Perancis untuk mengembangkan iklan
televisi di Inggris dan Spanyol untuk digunakan di pasar internasional Iklan ini yang
difilmkan dengan latar belakang Paris menyampaikan daya tarik dan keunggulan
produk Revlon di pasar internasional. Dengan membuat iklannya di Perancis, Revlon
memperoleh iklan televisi efektif dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang
yang harus dibayar untuk iklan buatan Amerika dengan panjang yang sama.
PepsiCo menggunakan empat iklan komersial untuk menyampaikan tema
periklanannya. Pengaturan kaum remaja sedang bergembira dalam sebuah pesta
atau di pantai dipakai untuk mencerminkan lingkungan fisik secara umum dan
karakteristik rasial yang meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan
Asia. Musik dalam iklan ini juga disesuaikan dengan limawilayah tadi: rock untuk
Amerika Utara, bossa nova untuk Amerika Selatan, bersemangat untuk Afrika, dan
seterusnya.
Pemasang iklan internasional harus memastikan iklannya memang layak
untuk diperluas ke pasar-pasar tadi. Benetton baru-baru ini menghadapi masalah
dengan kampanye “United Colors of Benetton”. Kampanye itu muncul di 77 negara,
terutama dalam cetakan dan papan reklame. Pengarahan seni difokuskan pada,
pendekatan yang menoniol, provokatif antarras—tangan berku it putih dan tangan
berkulit hitam diborgol menjadi satu, misalnya Versi yang lain dari kampanye itu
menggambarkan seorang wanita berkulit hitam mengasuh bayi berkulit putih
memenangkan penghargaan di Perancis dan Italia. Akan tetapi, karena citra itu
membangkitkan kenangan sejarah perbudakan di Amerika, gambar tersebut tidak
dipergunakan di pasar A S
2013
9
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Naskah
Menjabarkan naskah atau menulis teks sebuah iklan, menjadi subyek yang banyak
diperdebatkan dalam lingkungan periklanan. Naskah harus relatif pendek dan tidak
berisi bahasa pasaran atau idiom. Hal ini karena bahasa lain pasti memerlukan
ungkapan yang lebih panjang untuk menyampaikan pesan yang sama yaitu
presentasi visual, gambar, dan ilustrasi yang lebih banyak. Semakin banyak
periklanan di Eropa dan Jepang yang hanya berupa gambar, menyampaikan pesan
spesifik dan menaikkan nama perusahaan .Banyaknya orang yang buta huruf di
banyak negara pasti menghalangi komunikasi dan menuntut kreativitas lebih besar
serta penggunaan media verbal yang lebih banyak.
Perlu disadari tumpang tindih penggunaan bahasa di banyak wilayah dunia
(misalnya, Masyarakat Eropa, Amerika Latin, dan pasar Kanada-Amerika). Untuk
mewujudkan hal ini pemasang iklan global dapat menyadari efisiensi dalam
membuat naskah periklanan dalam bahasa yang sama dan dengan pesan yang
sama untuk pasar homogen ini. Slogan periklanan sering-kaIi menyajikan masalah
terjemahan yang paling sulit dan, oleh karena itu paling menjadi subyek kesalahan
yang menggelikan. Banyak cerita mengenai kasus macam itu, seperti “Finger lickin’
good’ semboyan dan Kentucky Fried Chicken diterjemahkan dalam bahasa Cina
menjadi “Makanlah habis jari-jarimu”, betapa naskah “Come alive” dari Pepsi dalam
versi Asia salah dipahami menjadi membangkitkan nenek moyang dari kubur .
Sebelum memutuskan apakah perlu menyiapkan naskah baru untuk pasar asing
atau menerjemahkan naskah bahasa lnggris, seorang pemesan iklan harus
mempertimbangkan apakah pesan yang diterjemahkan dapat diterima dan dipahami
oleh masyarakat asing yang menjadi sasaran iklan tadi. Siapa pun yang mempunyai
pengetahuan mengenai bahasa asing menyadari bahwa biasanya orang harus
mampu berfikir
dalam bahasa tadi agar dapat berkomunikasi dengan akurat.
Seseorang harus memahami konotasi
kata, frasa, dan struktur kalimat yang
diartikan, agar sepenuhnya menyadari apakah pesan tadi dapat diterima dan
bagaimana pesan itu dipahami. Prinsip yang sama berlaku untuk periklanan—
mungkin bahkan dengan tingkat yang Iebih tinggi. Kesulitan komunikasi dalam
periklanan menjadi lebih besar di sini karena pada dasarnya ini merupakan
komunikasi satu arah, tidak menyediakan sarana umpan balik yang segera. Daya
tarik yang paling efektif, penyusunan ide, dan bahasa spesifik, terutama ungkapan
sehari-hari
2013
10
dan
idiom,
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
dikembangkan
oleh
penulis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
naskah
yang
berpikir
menggunakan bahasa itu serta memahami konsumen sasaran iklan tadi. Berpikir
dalam bahasa asing termasuk berpikir dalam arti kebiasaan, selera, kemampuan,
dan
prasangka
masyarakat
yang
bersangkutan
Artinya
seseorang
harus
menyatukan tidak hanya kata-kata tetapi juga kebiasaan dan keyakinan.
Saat merumuskan periklanan televisi dan cetak untuk dipergunakan di negaranegara industri seperti Amerika Serikat dan Jepang, pemasang iklan harus
mengenali gaya yang berlaku umum dan perbedaan arti. Iklan di Amerika lebih
sering rnenggunakan juru bicara dan membandingkan p secara langsung, dan
menggunakan argumen logis untuk mencoba menarik pola pikir audiens. Iklan yang
tampak mengganggu bagi pemirsa di Jepang mungkin tidak diterima dengan cara
yang sama
oleh orang Amerika, dan sebaliknya. Periklanan Jepang lebih
berorientasi pada citra dan menghimbau sentimen pemirsanya. Di Jepang, apa yang
paling penting sering kali bukan apa dinyatakan cara eksplisit, tetapi apa yang
tersirat oleh pembicara atau penulisnya.
Kishii (1988) dalam Keegan (2008)
mengenali tujuh karakteristik yang
membedakan Jepang dari Amerika dalam strategi kreatif :
1. Bentuk pernyataán tidak langsung lebih disukai dalam pesan. Penghindaran dari
pernyataan langsung ini meluas dalam semua tipe komunikasi di antara orangorang jepang, termasuk periklanan mereka. Banyak iklan televisi tidak
menyebutkan apa yang diinginkan mengenai merek
yang bersangkutan dan
menyerahkan penilaian kepada para pemirsanya.
2. Seringkali hubungan antara isi iklan dan produk yang diiklankan hanya sedikit.
3. Hanya dialog atau narasi pendek yang dipergunakan dalam iklan televisi, dengan
isi penjelasan minimal. Dalam budaya Jepang, semakin banyak seseorang
berbicara, orang lain kurang mempercayainya atau mempunyai rasa percaya diri.
Sebuah iklan sepanjang 30 detik untuk pakaian pria remaja menunjukkan lima
model dalam variasi dan pakaian menurut musim, diakhiri dengan pernyataan
pendek dan narator: “Kehidupan kami adalah pertunjukan mode!” (Our life is a
fashion show).
4. Humor digunakan untuk menciptakan ikatan perasaan bersama. Bukannya
berupa tindakan yang kasar, dramatisasi humor diungkapkan di antara anggota
keluarga, tetangga, dan rekan sekerja.
5. Selebriti terkenal muncul sebagai sahabat akrab atau orang kebanyakan.
2013
11
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Prioritas diletakkan pada kepercayaan pada perusahaan bukannya mutu produk.
Orang Jepang cenderung percya bahwa bila perusahaan itu
besar dan
mempunyai citra yang baik, mutu produknya menonjol.
7. Nama poduk diberitakan kepada pemirsa dengan iklan pendek selama 15 detik
Keputusan Media Global
Sarana dan Pembelanjaan Media
Seperti dapat diduga, pengeluaran periklanan per kapita terbesar dijumpai di
negara-negara yang lebih maju. Pengeluaran per kapita paling rendah terjadi di
negara berkembang. Pembelanjaan peniklanan per kapita pada tahun 1990 rata-rata
adalah $1 10 untuk 53 negara yang terliput, dan sebanyak 19 negara
membelanjakan lebib dari $100 per kapita untuk media periklanan. Sembilan negara
di antaranya menghabiskan lebih dari $200 per kapita.

Swiss berada di puncak daftar dengan pembelanjaan periklanan lebih dari
$600 per kapita.

Spanyol dan Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 2 persen produk
nasional bruto masing-masing untuk periklanan pada tahun 1990

Yang tertinggi per kapita untuk media cetak terjadi di Swiss, Finlandia, dan
Swedia.

Amerika Senkat dan Jepang terus menjadi dua pemimpin dalam periklanan
televisi dalam tahun 1990. Pembelanjaan keduanya melampaul $39 miliar
dan tercatat sebagai yang terbesar di dunia dalam media ini (lihat Lampiran
Tabel 16-7). Dengan dasar per kapita, pemasang iklan di Amerika Serikat
merupakan pengguna televisi paling banyak, dengan pembelanjaan per
kapita Iebih dari $1 13,2. Menarik untuk dicatat bahwa di Jepang,
pembelanjaan per kapita untuk periklanan antara tahun 1984 sampai dengan
1990 meningkat Iebih dua kali lipat, dan $37,4 menjadi $90,4.
Isu kunci dalam periklanan adalah media massa-cetak, siaran, transit, dan
sebagainya yang digunakan. Periklanan cetak masih terus merupakan sarana
2013
12
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
periklanan nomor satu di kebanyakan Negara Penggunaan surat kabar di seluruh
dunia untuk periklanan cetak demikian bervariasi hingga hampir tidak membutuhkan
penjelasan.
Beberapa kondisi periklaanan di beberapa negara :
a) Di Meksiko, pemasang iklan yang dapat membayar iklan satu halaman penuh
akan mendapat tempat di halaman depan, s
b) Di India, kekurangan kertas menyebabkan pemesanan tempat untuk iklan
dilakukan enam bulan sebelum dimuat.
c) Di Arab Saudi, tidak boleh ada iklan di televisi. Di negara-negara seperti itu
porporsi dana periklanan yang dialokasikan untuk media cetak amat tinggi.
Televisi juga penting di pasar Amerika Latin.Dari sepuluh negara yang
mengalokasikan Iebih dari 50 persen pengeluaran periklanan untuk televisi,
sembilan terletak di Amerika Tengah/Selatan atau Karibia.
d) Dengan naiknya kepemilikan pesawat televisi di wilayah lain seperti Asia
Tenggara, periklanan televisi menjadi lebih penting sebagai sarana
komunikasi.
e) Jepang merupakan pemimpin pemakai iklan di luar ruangan dan di tempat
transit, menghabiskan lebih dari empat kali lebih banyak dari Amerika Seriikat
untuk periklanan di tempat transit ($ 43 miliar versus $1 miliar) dan kira-kira
dua kali untuk papan reklame ($2,6 miliar versus $1 miliar
Di seluruh dunia, radio terus semakin kurang penting sebagai media
periklanan ketimbang media cetak dan televisi. Menurut proporsi pembelanjaan
periklanan total media yang dihitung, radio jauh tertinggal di belakang media cetak,
televisi, dan perikilnan langsung Akan tetapi, di negara-negara yang anggaran
periklanannya terbatas, daya jangkau radio yang luas dapat berarti komunikasi yang
hemat biaya dengan pasar konsurnen yang besar. Pengeluaran periklanan lewat
radio di atas 20 persen dan total media yang dihitung hanya tercatat di dua negara.
Kalau suatu negara menambah sistem transportasi massal dan membangun
serta memperbaiki infrastruktur jalan raya, pemasang iklan menggunakan poster
untuk dipasang di dalam dan di luar ruangan serta papan reklame untuk menggapai
masyarakat pembeli.). Periklanan di tempat transit baru-baru ini diperkenalkan di
Rusia, mobil penumpang dan bus dihiasi dengan warna-warna cerah mengiklankan
produk dari dunia barat.
2013
13
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keputusan Media
Ketersediaan televisi, surat kabar, dan bentuk media elektronik dan media
cetak yang lain bervariasi di seluruh dunia. Ketersediaan surat kabar berkisar dari
satu surat kabar untuk setiap dua orang Jepang dan satu untuk setiap empat orang
di Amerika Serikat sampai satu untuk setiap 10-20 orang di Amenika Latin; sampai
satu untuk setiap 200 orang di Nigeria.
Walaupun pasar di negara-negara industri semakin mirip, situasi media tetap
bervariasi amat besar. Misalnya, perhatikan kasus periklanan televisi di Eropa: di
Denmark, Swedia, dan Norwegia
tidak ada atau ada dalam jumlah yang amat
terbatas. Waktu untuk periklanan setiap hari bervariasi
dari 12 menit di Finlandia
sampai 80 di Italia, dengan 12 menit setiap jam per saluran diperkenalkan di
Perancis, dan 20 di Swiss, Jerman, dan Austria. Peraturan yang menyangkut isi
iklan bervariasi, dan terdapat periode menunggu sampai dua tahun dalam beberapa
negara sebelum seorang masang iklan dapat memperoleh waktu untuk penyiaran.
2013
14
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California
Management Review Vol 45 . 2003
2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
7. Cappo, Joe., (2003) The Future of Advertising: New Media, New Clients, New
Consumers in the Post Television Age., Chicago: Crain Communications.
8. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
9. Zeff, Robin & Brad Aronson., (1999) Advertising on The Internet., New York : John
Wiley and Sons, Inc.
10. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
11. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
12. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
13. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
14. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
15. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
16. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
17. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
18. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
19. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
20. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
21. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
22. www.branchannel.com
23. Lalu Winarna; Juli 2006. "Competitive Intelligence And Technology Watch."
2013
15
Marcom Industri Analisis
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download