Malaysia Akan Lakukan Berbagai Upaya untuk

advertisement
Badan Tenaga Nuklir Nasional
JAKARTA
Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional
Nomor :
GUNTINGAN BERITA
HHK 2.1/HM 01/06/2017
Hari, tanggal
Selasa, 30 Mei 2017
Sumber Berita
https://indonesia.rbth.co
m/news/2017/05/30/mal
aysia-akan-lakukanberbagai-upaya-untukdekatkan-hubunganrusia-asean_qyx773460
Hal. - Kol. -
Malaysia Akan Lakukan Berbagai Upaya untuk Dekatkan Hubungan Rusia-ASEAN
30 Mei 2017 RADHITYA DIVA PUTRA, RBTH INDONESIA
Malaysia ingin ada hubungan yang lebih dekat antara Rusia dan negara-negara anggota
ASEAN. Oleh karena itu, inisiatif yang akan dilakukan di antaranya melalui saling mengadakan
kunjungan bisnis, penyelenggaraan seminar bisnis, pameran perdagangan, dan kursus bahasa.
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir
Putin (kanan). Sumber: Press Photo/ russia-asean20.ru
Jakarta, Juni 2017
Bagian Humas,
Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama
Copy dikirim kepada Yth.:
1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir
2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir
3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
4.
5.
Sekretariat Utama
BGAC-melalui PAIR
Malaysia ingin melakukan beberapa inisiatif supaya ada hubungan yang lebih dekat antara Rusia dan negara-negara
anggota ASEAN, kata Direktur Jenderal Sekretariat Nasional ASEAN-Malaysia Jojie Samuel.
“Malaysia ingin melakukan beberapa inisiatif demi adanya hubungan yang lebih dekat di antaranya melalui saling
mengadakan kunjungan bisnis, penyelenggaraan seminar bisnis, pameran perdagangan, dan kursus
bahasa,” ujar Samuel, seperti yang diberitakan TASS, Selasa (30/5).
Ia mengatakan bahwa total nilai perdagangan Rusia-ASEAN mencapai 13,4 miliar dolar AS (178,4 triliun rupiah) tahun
2015, dengan rincian 4 miliar dolar AS dari ekspor ASEAN ke Rusia, dan 9,4 miliar dolar AS dari ekspor Rusia ke
ASEAN. “Rusia adalah mitra perdagangan ASEAN terbesar ke-8.”
“Kami percaya dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, akan ada integrasi ekonomi yang lebih
baik di Asia Tenggara. Oleh karena ini, kami harap Rusia dapat memanfaatkan peluang besar yang ada di ASEAN,” ujar
Samuel, seraya menambahkan bahwa ia berharap Rusia banyak melakukan kerja sama di bidang energi.
Ia mengatakan bahwa Rencana Kerja Sama Energi ASEAN-Rusia, yang telah berjalan sejak tahun 2016 hingga 2020,
adalah salah satu contoh yang signifikan, karena menandakan “keinginan dan kesiapan Rusia dan ASEAN untuk
memperdalam kerja sama”.
Untuk Indonesia sendiri, kerja sama dengan Rusia di bidang nuklir telah terlihat salah satunya
dengan pembangunan pusat pengembangan nuklir untuk kebutuhan sains dan industri di Kawasan Buluminung di
Kalimantan Timur. Proyek yang digarap badan pemanfaatan energi nuklir asal Rusia, Rosatom, tersebut telah
mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Kerja Sama Rusia-ASEAN: Kebutuhan atau Keharusan?
Download