protein

advertisement
BIOAVAILABILITAS
PROTEIN KE-8
DWIYATI PUJIMULYANI
2. METODA BIOLOGIK :
a. Protein Efficiency Ratio (PER)
Prinsip : pertambahan berat badan tikus
vs waktu
 Sebenarnya pertambahan berat badan
tersebut tidak hanya didukung oleh
protein saja, melainkan merupakan
resultante dukungan semua unsur gizi
dalam diet

 Digunakan
: tikus sapihan (usia
21 hari), jantan, satu jenis (misal :
Wistar)
 Ada kelompok standar : KASEIN
 Kandang : individual; 10 ekor/kelompok
 Sebelum dimulai, ada masa
adaptasi 4 hari  lama uji 28
hari
: ad libitum  komposisi :
lihat tabel
 Selama pengujian, tikus ditimbang
secara periodik (misal : 7 hari
sekali)
 Setiap hari, pakan diganti  sisa
pakan ditimbang  utk menghitung
konsumsi pakan
 Ransum
Komposisi ransum untuk uji PER
Komponen
Kadar (%)
Protein
10
Minyak
8
Serat
1
Air
5
Vitamin mix
1
Mineral mix
5
Pati jagung
70
Rumus PER :

gram pertambahan berat badan
PER = ------------------------------------------gram protein yang dikonsumsi

Standar  PER kasein = 2,5

PER terkoreksi
= [{2,5 : PER kelompok kasein} x PER kelompok uji]
CARA PEMBUATAN PAKAN/RANSUM
(misal : ransum kedelai)
Dilakukan analisis komposisi kedelai dan
kasein standar. Misal pada kedelai :
protein = A = 34,9 %
minyak = B = 18,1 %
air
= C = 7,5 %
mineral = D = 2,7 %
serat = E = 2,9 %
Karbohidrat (pati/starch)
= (100 – A – B – C – D – E) %
= F = 33,9 %  by difference
1.
2. Dilakukan analisis kadar air pati jagung
 misal = G = 5 %
3. Menghitung kebutuhan ransum :
a. Ransum kasein standar =
{(20x4x12,5) + (10x28x12,5)} g = 4.500g
b. Ransum kedelai =(10 x 28 x 12,5 ) g
= 3.500 g  membuat 3.750 g
4. KEBUTUHAN KEDELAI (untuk ransum
dengan kadar protein = 10%)
= (100/% protein) x (10/100) x 3.750 g =
= (100/34,9) x (10/100) x 3.750 g
= 1074,5 g
5. Dalam 1074,5 g kedelai, terkandung :
a. Air = 7,5% x 1074,5 g = 80,6 g
b. Minyak = 18,1% x 1074,5 g = 194,5 g
c. Mineral = 2,7% x 1074,5 g = 29,0 g
d. Serat = 2,9% x 1074,5 g = 31,2 g
e. Pati = 33,9% x 1074,5 g = 364,3 g
Banyaknya air, minyak, mineral, serat,
dan karbohidrat tersebut harus diperhitungkan
Kebutuhan minyak untuk ransum
= {(8% x 3.750) ̶ 194,5} g = 105,5 g
 Mineral mix yang dibutuhkan
= {(5% x 3.750) ̶ 29,0 } g = 158,5 g
 Serat = {(1% x 3.750) ̶ 31,2 } g = 6,3 g
 Vitamin = {(1% x 3.750) ̶ 0} g = 37,5 g
 Pati jagung = [{(70% x 3.750) ̶ 364,3} x
100/(100 ̶ 5)] g = 2379,7 g ( 5 = % air pati)
 Air pada 2379,7 g pati jagung
= 5% x 2379,7 g = 119 g
 Air yang dibutuhkan untuk ransum
= {(5% x 3.750) – 80,6 – 119} g
= –12,1 g (ransum tidak perlu ditambah air)

PENGECEKAN
Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan
ransum kedelai :
1. Kedelai
: 1074,5 g
2. Minyak
: 105,5 g
3. Mineral
: 158,5 g
4. Serat
:
6,3 g
5. Vitamin
: 37,5 g
6. Pati jagung
: 2379,5 g
7. A i r
: – 12,1 g
------------ +
TOTAL
: 3749,9 g  OK
Hal yang sama juga dilakukan
terhadap kasein
Dalam uji PER, analisis kadar protein
umumnya memakai metoda Kjeldahl 
% protein = % N x faktor konversi
 Faktor konversi  serealia = 5,83; susu
= 6,38; umum = 6,25
 Ingat : SCP (single cell protein) 
banyak mengandung asam nukleat 
faktor koreksi sebesar 6,25 tak dapat
dipakai (faktor konversi dapat sampai 9)

2. METODA BIOLOGIK :
b. Nilai biologik
(biological value / BV)
Mengukur hubungan antara retensi
protein (oleh tubuh) vs absorpsi protein
 Dasar : bila AA berada dalam jenis dan
jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh, maka retensi protein
akan tinggi
 Lama uji : 28 hari, kandang : metabolit

N retained
-----------------N absorbed

BV =

Mitchell (1923) :
I - {(F – Fo) + (U – Uo)}
BV = -------------------------------I – (F – Fo)

1.
2.
3.
4.
5.
Catatan simbol :
I = intake = asupan
F = N feses
U = N urine
Fo = N feses bila subyek dipertahankan pada diet bebas N
Uo = N urine bila subyek dipertahankan pada diet bebas N
Bila tanpa Fo dan Uo  merupakan BV
semu (apparent BV)
 BV :  berarti N yang tetap tinggal dalam tubuh :   protein mengandung
AA dengan jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh
 BV telur = 87-97; susu = 85-90; tahu =
75
 BV > 70  dianggap mampu menunjang pertumbuhan, bila asupan energi :
cukup

Download