Metode Uji Kualitas Bahan Pakan Oleh

advertisement
Metode Uji Kualitas Bahan Pakan
Oleh : ATI SIHOMBING, SP
Pembahasan
Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap obyek
pengawasan dan/atau kegiatan tertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah
pelaksanaan tugas dan fungsi obyek pengawasan dan/atau kegiatan tersebut telah
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak
muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak,
daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk
memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang
diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam
jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain berupa:
hijauan dan konsentrat (makanan penguat).
Adapun Keberhasilan usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain : bibit, pakan, kesehatan hewan, manajemen dan sumber daya
peternak. Pakan merupakan faktor yang paling berperan dalam usaha peternakan
yaitu sekitar70 –80 % dari jumlah biaya produksi.
Dari Penjelasan di atas, maka Pengawasan berupa Pengujian mutu pakan
dapat dilakukan secara uji fisik, uji kimia dan uji biologis. Umumnya pengujian yang
banyak dilakukan adalah pengujian yang menggunakan kimia. Parameter uji ini
adalah pengujian mutu pakan secara kasar yang prosedurnya mengacu pada metode
Association of Official Analytical Chemists (AOAC) atau Standar Nasional
Indonesia. Hasil uji ini dapat digunakan untuk mengetahui mutu pakan ternak dan
akan disesuaikan dengan persyaratan mutu yang berlaku. Pakan yang bermutu sesuai
standar belum tentu akan memberikan performance ternak yang baik, apabila tidak
sesuai dengan kebutuhan nutrisi ternaknya. Walaupun demikian, pemerintah
menetapkan standar yaitu batas ambang minimal atau maksimal dari kandungan
pakan tersebut untuk mempermudah pengawas/petugas mutu pakan di daerah dalam
melakukan pengawasan mutu pakan.
Dalam Pengujian Mutu Pakan, kita mengenal Metode Near Infrared (NIR)
adalah salah satu alternatif cara menguji yang cepat dan murah. Metode ini
pengoperasionalan nya tanpa bahan kimia dengan sampel yang telah digiling pada
ukuran partikel 0.75 mm (AOAC 2005). Kelemahan metode ini adalah tidak dapat
langsung digunakan, tetapi terlebih dahulu dilakukan kalibrasi dan validasi
NIR. Metode NIR dapat diterapkan untuk pengujian, apabila telah dilakukan uji
banding dengan metode kimia. Untuk itu perlu dilakukan suatu pengkajian agar
metode NIR ini valid dan dapat digunakan dalam pengawasan mutu pakan.
Pengujian mutu pakan ternak dapat dilakukan secara uji kimia dan uji cepat
dengan alat Near Infrared (NIR). Hasil uji kimia tentunya lebih akurat dibandingkan
metode NIR yang dalam melakukan pengukuran tanpa bahan kimia. Cara NIR ini
dapat memberikan hasil yg akurat mendekati hasil uji kimia.
Produksi Pakan
Proses pembuatan pakan diawali dengan pembelian bahan baku (purchasing),
penerimaan bahan baku (receiving), pengawasan mutu (quality control), proses
(processing),
penggudangan
(warehousing),
bongkar
muat
(loading
and
transportation) dan pemasaran (marketing).
Mutu pakan meliputi sifat fisik dan kimia. Sifat fisik meliputi warna,
kerusakan akibat jamur, kontaminasi oleh bahan-bahan asing seperti batu dan besi.
Pengujian kimia bahan meliputi kandungan zat makanan termasuk kadar air, lemak,
protein, serat kasar dan kontaminasi residu pestisida. Kadar air merupakan salah satu
indikator mutu bahan yang sangat penting diperhatikan, karena bahan dengan kadar
air tinggi dapat menyebabkan kerusakan bahan selama penyimpanan.
Pengawasan juga perlu dilakukan pada saat proses produksi pembuatan
ransum yang meliputi sebagai berikut.
 Pengoperasian Komputer (Weighing)
 Penggilingan (Grinding)
 Pengadukan (Mixing)
 Pembuatan Pellet (Pelleting)
 Pembuatan Crumble (Crumbling)
 Pengemasan (Packing)
 Penimbangan (Bagging Off and Sewing)
 Pengontrolan Ransum Jadi
sebelum bahan pakan dibeli terlebih dahulu diambil sedikit sampel pakan
untuk dianalis dilaboratorium makanan ternak, hasil analisis tersebut kemudian
dibandingkan dengan kandungan nutrisi standar. Selain itu sample bisa diambil
dibeberapa tempat dan dicium, bila sample tersebut berbau tengik atau tidak sedap
lagi dan terdapat jamur pada bahan pakan, itu menandakan bahwa bahan pakan
tersebut sudah tidak bagus lagi atau tidak berkualitas dijadikan suatu bahan pakan.
Perlunya dilakuan uji kualitas bahan pakan ini dikarenakan Bahan baku sering
terkontaminasi atau sengaja dicampur dengan benda-benda asing dapat menurunkan
kualitas sehingga perlu dilakukan pengujian secara fisik untuk menentukan
kemurnian bahan. Penurunan kualitas bahan baku dapat terjadi karena penanganan,
pengolahan atau penyimpanan yang kurang tepat. Kerusakan dapat terjadi karena
serangan jamur akibat kadar air yang tinggi, ketengikan dan serangan serangga.
Pengawasan mutu bahan baku harus dilakukan secara ketat saat penerimaan dan
penyimpanan. Pemilihan dan pemeliharaan kualitas bahan baku menjadi tahap
penting dalam menghasilkan ransum yang berkualitas tinggi. Kualitas ransum yang
dihasilkan tidak akan lebih baik dari bahan baku penyusunnya (Fairfield, 2003).
Kesimpulan
Pengujian kualitas suatu bahan pakan dapat dilakukan secara fisik, kimia dan
biologis, pengujian dilakukan mengingat adanya variasi antara bahan pakan. Secara
fisik pengujian dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik ini dilakukan untuk
menganalisis bahan pakan secara fisik dengan mengunakan mikroskop yang dapat
berupa pengamatan meliputi pengamatan tekstur, bentuk, bau, dan rasa. Teknik
mikroskopik mempunyai manfaat yaitu untuk menghindari terjadinya pemalsuan
suatu bahan pakan sehingga dapat diperoleh bahan pakan yang berkualitas.
Sedangkan Pengawasan secara kimia meliputi kandungan zat makanan termasuk
kadar air, lemak, protein, serat kasar dan kontaminasi residu pestisida. Kadar air
merupakan salah satu indikator mutu bahan yang sangat penting diperhatikan, karena
bahan dengan kadar air tinggi dapat menyebabkan kerusakan bahan selama
penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
Aksi Agraris Kanisius (AAK) 1983. Hijauan Makanan Ternak ( potong, kerja dan
perah). Cetakan pertama. Kanisius. Yogyakarta.
Michael.
2013.
Pengawasan
Bahan
Pakan
pada
Ternak
Ruminansia.
http://duniailmupeternakan.blogspot.com/2013/04/pengawasan- bahanpakan-ternak.html. (di akses pada tanggal 18 April 2013)
Nursiam, intan
.2011. pengantar
pengawasan
mutu pakan.
http://intannursiam.wordpress.com/2011/10/18/pengantar-pengawasan mutupakan/.(diakses pada tanggal 18 April 2013).
Download