Sociological Jurisprudence Tujuan Instruksional:

advertisement
Sociological Jurisprudence
Fakultas Hukum
Universitas Tarumanagara
Tujuan Instruksional:
Setelah mengikuti perkuliahan ini Anda diharapkan
dapat menjelaskan seputar Aliran Sociological
Jurisprudence, khususnya tentang:
1. hakikat hukum
2. tujuan hukum
3. sumber hukum yang diutamakan
4. pengaruhnya terhadap sistem hukum Indonesia.
© Shidarta,
Shidarta, April 2003
1
Pendekatan sosiologis
terhadap hukum
ƒ Dalam sosiologi dikenal ada 2 pendekatan
utama dalam melihat masyarakat:
– Structural-Functional Approach
(Integration Appr.,
Appr., Order Appr.,
Appr., Equilibrium Appr.)
Appr.)
– Conflict Approach
ƒ Structuralist- Marxist
ƒ Structuralist- Nonmarxist
Nasikun, 2000
Structural-Functional Approach
ƒ Masyarakat adalah suatu sistem yang bagian
- bagiannya
saling berhubungan.
berhubungan.
ƒ Hubungan itu saling mempengaruhi timbal- b
alik.
lik.
ƒ Ketegangan dan penyimpangan yang muncul diatasi
melalui penyesuaian (proses institusionalisasi)
institusionalisasi) secara
gradual (tidak
(tidak revolusioner).
revolusioner).
ƒ Sekalipun integrasi sosial tidak pernah tercapai secara
sempurna,
sempurna, tetapi sistem sosial itu selalu bergerak ke arah
ekuilibrium yang dinamis;
dinamis; menanggapi perubahan dari
eksternal dengan kecenderungan memelihara agar
perubahan dalam sistem mencapai derajat minimal saja.
saja.
Nasikun, 2000
2
Conflict Approach
ƒ Masyarakat menghadapi proses perubahan yang
tidak pernah berhenti.
ƒ Proses itu menimbulkan konflik. Jadi, konflik
adalah gejala yang melekat dalam perubahan
sosial.
ƒ Setiap unsur dalam masyarakat memberi
sumbangan bagi terjadinya perubahan sosial,
termasuk disintegrasi sosial.
ƒ Dalam disintegrasi sosial itu, selalu ada dominasi
oleh sejumlah orang atas sejumlah orang lainnya.
Nasikun, 2000
Perbandingan 2 pendekatan
Kita tak harus akur.
akur.
Biar ketahuan siapa
yang kuat!
kuat!
Konflik itu sehat...
sehat...
kita damai aja.
aja.
PelanPelan-pelan....
pelan....
Nanti tak
seimbang,
seimbang, jatuh!
jatuh!
StructionalStructional-Functional Approach
Conflict approach
3
Hakikat Hukum
ƒ Berkembang di Amerika,
ƒ disebut American Sociological
Jurisprudence
ƒ Hukum adalah putusan hakim in-concreto
ƒ Menyesuaikan antara living law (hukum
yang hidup) dan norma positif.
Sociological Jurisprudence
(1870(1870-1964)
Roscoe Pound:
ƒ ..the practical process of the legal order does not stop at finding
finding
by experience—
experience—by trial and error and judicial inclusion and
exclusion—
exclusion—what will serve to adjust conflicting of overlapping
interests. Reason has its part as well as experience. Jurists
work out the jural postulates, the presuppositions as to relations
and conduct, of civilized society in the time and place, and arrive
arrive
in this way at authoritative starting points for legal reasoning.
reasoning.
ƒ Experience is developed by reason on this basis, and reason is
tested by experience. (Hampstead, 379).
4
Roscoe Pound’s
Sociological Jurisprudence
ƒ Law on the books is not law in action – a principle
almost all would accept today.
ƒ “The life of the law is in its enforcement.”
ƒ “For the rational study of the law the black-letter
man may be the man of the present, but the man
of the future is the man of statistics and the master
of economics.”
www.udel.edu/soc/vhans/cj467intro/sld009.htm
Fungsi (tugas) Hukum
Pengendalian sosial (social control)
ƒ Ketertiban (social order)
ƒ Penyelesaian sengketa (dispute settlement)
Pound:
ƒ (+) Rekayasa sosial
(pemikiran Pound menentang pemikiran Langdell)
Langdell)
5
Sociological Jurisprudence
Pound:
ƒ I am not offering this idea of social engineering as a curecure-all to be
taken over by political and juristic theory and used to solve all
all the
difficult problems of the science of law in the world today. What
What I have
set forth is no more than a description of how the legal order actually
actually
functions. (Hampstead, 372).
ƒ …the task of the legal order as an engineering task of achieving
practical results with a minimum of friction and waste. We must not
forget that law is not only agency of social control. (Hampstead,
(Hampstead, 372).
ƒ The task of the lawyer is as a “social engineer” formulating a program
program
of action, attempting to gear individual and social needs to the value of
Western democratic society. (Hampstead, 348).
Tugas “social engineering” ini adalah tugas semua pengemban hukum
(rechtsbeoefenaar),
rechtsbeoefenaar), tidak hanya HAKIM.
Law ≠ Act
ƒ Yang dimaksud “law” dalam konsep “law as
a tool of social engineering” selalu adalah
judge-made-law. Bukan: statute.
ƒ Di Indonesia, law dianggap undang-undang.
6
Tujuan Hukum
Sociological Jurisprudence ≠ Sosiologi Hukum
Ilmuwan,
Ilmuwan,
teoretisi,
teoretisi,
filsuf hukum
DISIPLIN HUKUM
Sosiolog
DISIPLIN SOSIOLOGI
[American]
Sociological Jurisprudence
Ontologis:
Ontologis:
Hukum = putusan hakim
inin-concreto
Epistemologis:
Epistemologis:
NondoktrinalNondoktrinal-induktif
DoktrinalDoktrinal-deduktif
TOPTOP-DOWN
dan
BOTTOM UP
(simultan)
simultan)
Aksiologis:
Aksiologis:
Kemanfaatan,
Kemanfaatan, kepastian
(simultan)
simultan)
7
r
A dan B melangsungkan perkawinan dalam masa iddah.
iddah.
r⊃q
Menurut kebiasaan,
kebiasaan, perkawinan yang dilangsungkan dalam
masa iddah adalah tidak sah.
sah.
p⊃q
Menurut norma positif,
positif, jika terjadi perkawinan dalam masa
iddah maka Pengadilan Agama membatalkan perkawinan itu.
itu.
atau
p⊃∼q
⊃∼q
Menurut norma positif,
positif, jika terjadi perkawinan dalam masa
iddah maka Pengadilan Agama tidak membatalkan perkawinan
itu.
itu.
rΛp
A dan B melangsungkan perkawinan dalam masa iddah yang
tidak sesuai dengan kebiasaan dan norma positif.
positif.
∴q
Pengadilan Agama membatalkan perkawinan A dan B.
Teori Hukum Pembangunan
BERANJAK DARI:
ƒ Konteks keindonesiaan (semangat
pembangunan)
ƒ Perspektif: hub. hukum & masyarakat.
(Sociological Jurisprudence + Pragmatic Legal Realism)
1. Arti & fungsi hukum dalam masyarakat
2. Hukum sebagai kaidah sosial
3. Hubungan hukum dengan kekuasaan
4. Hubungan hukum dengan nilai sosial budaya
5. Hukum sebagai “a tool of social engineering”
8
Teori Hukum Pembangunan
Arti & fungsi hukum dalam masyarakat
ƒ Hukum Æ ketertiban (+ keadilan,
keadilan, kepastian)
kepastian)
Hukum sebagai kaidah sosial
ƒ Hukum bagian dari sistem kaidah sosial
Hubungan hukum dengan kekuasaan
ƒ Kekuasaan tunduk pada hukum.
hukum.
Hubungan hukum dengan nilai sosial budaya
ƒ Hukum yang baik sesuai dengan living law.
law.
Hukum sebagai “a tool of social engineering”
ƒ Hukum Æ perubahan sosial (pembangunan nasional)
nasional)
Sense of public service
Teori Hukum Pembangunan
Demi pembangunan
Law in the Books
Social Order
Social Engineering
Ketertiban
Kepastian
Keadilan
Pembangunan
Nasional
Law in Action (Living Law)
Konteks [Sosial] Keindonesiaan
9
Teori Hukum Pembangunan
ƒ Teori “Kebudayaan”
Kebudayaan” Northrop
Hukum tidak hanya norma,
norma, melainkan juga
institusi.
institusi.
ƒ Teori “Kebijakan Publik”
Publik” Laswell- MacDougall
Hukum adalah proses.
proses.
(Institusi+prosesÆ
Institusi+prosesÆ hukum sebagai gejala
sosial,
sosial, faktor- faktor nonyuridis,
nonyuridis, das Sein).
Sein).
ƒ Teori “Social Engineering” Pound (minus
konsepsi mekaniknya)
mekaniknya)
Hukum diarahkan ke tujuan pragmatik.
pragmatik.
ƒ Konteks keindonesiaan
Lili Rasjidi & I.B. Wyasa Putra (126)
Teori Hukum Pembangunan
Mochtar melihat ada:
ada:
Problema pembangunan hukum
ƒ Pluralisme sosial & hukum kebiasaan
ƒ Pluralisme hukum (akibat kolonialisme)
kolonialisme)
ƒ Resistensi masyarakat terhadap perubahan (akibat
kuatnya hukum kebiasaan).
kebiasaan).
ƒ Sukarnya menentukan tujuan perkembangan hukum.
hukum.
ƒ Sedikitnya data empirik untuk analisis deskriptif dan
preskriptif.
preskriptif.
ƒ Sukarnya indikator objektif tentang berhasil tidaknya
pembangunan hukum.
hukum.
10
Teori
Hukum Pembangunan
Ontologis:
Ontologis:
Hukum = normanorma-norma positif
dalam sistem perundangperundang-undangan
TOPTOP-DOWN
dan
BOTTOM UP
(simultan)
simultan)
diikuti
TOPTOP-DOWN
Epistemologis:
Epistemologis:
DoktrinalDoktrinal-deduktif
NondoktrinalNondoktrinal-induktif
(simultan)
simultan)
diikuti
DoktrinalDoktrinal-deduktif
Aksiologis:
Aksiologis:
Kemanfaatan,
Kemanfaatan, kepastian
(simultan)
simultan)
1. Apa indikator dari konsep “living law” (hukum
(hukum yang hidup)
hidup) itu?
itu?
2. Apa yang disebut “living law” untuk budaya bangsa Indonesia
sedemikian beragam?
beragam?
3. Di mana sesungguhnya hakikat “keindonesiaan”
keindonesiaan” itu?
itu?
4. Apakah semua “living law” layak diakomodasi ke dalam sistem hukum
nasional Indonesia?
5. Jika TIDAK, apakah yang menjadi ukurannya;
ukurannya; siapa yang menentukan?
menentukan?
Kondisi living law dan keragaman sosial budaya
contoh ekstrem kondisi suku Dani & Asmat
11
Pertanyaan:
ƒ Apa perbedaan hakikat, tujuan, dan sumber
hukum antara Utilitarianisme dan
Sociological Jurisprudence?
ƒ Apa yang Anda ketahui tentang Teori
Hukum Pembangunan?
Jawaban Anda diketik rapi. Kumpulkan pada awal
perkuliahan berikutnya!
Diskusi ke:
ke: [email protected]
12
Download