Jurnal “LOG!K@” , Jilid 6, No. 1, 2016, Hal. 62 - 70 ISSN 1978 – 8568 SIFAT ADITIF KATEGORI HOMOTOPI KOMPLEKS-U Gustina Elfiyanti Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected] Abstract: Davvaz and Shabbani-Solt introduced a notion of chain U-complex as a generalization of chain complex by replacing kernels with submodules U . They used the definitions to generalize some results in homological algebra. In this paper we propose a generalization of homotopy category of complexes called homotopy category of U-complexes by replacing the objects with chain Ucomplexes, morphisms with U-homotopy equivalent classes of morphisms of Ucomplexes. We prove that this category is an additive category. Keywords: chain U-complex, morphisms of U-complexes, U-homotopy homotopy category of U-complexes, additive category. Abstrak: Davvaz dan Shabbani-Solt mengenalkan rantai rantai kompleks-U sebagai perumuman rantai kompleks dengan mengganti kernel dengan submodul U. Mereka menggunakan definisi tersebut untuk memperumum beberapa hasil dalam aljabar homologi. Tulisan ini bertujuan untuk membuat perumuman kategori homotopi kompleks yang disebut kategori homotopi kompleks-U dengan mengganti objek dengan rantai kompleks-U dan morfisma dengan kelas ekivalen homotopi-U dari morfisma kompleks-U. Diperoleh bahwa kategori ini merupakan kategori aditif. Kata kunci: rantai kompleks-U, morfisma kompleks-U, homotopi-U, kategori homotopi kompleks-U, kategori aditif. PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia biasanya mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan kemiripan sifat yang dimiliki. Pengklasifikasian tersebut bertujuan untuk mempermudah mempelajari/mengkaji objek yang diminati. Karena objek-objek yang berada dalam kelompok yang sama memiliki sifat yang sama maka untuk mengkaji kelompok tersebut kita tidak perlu mempelajari semua anggotanya tapi cukup perwakilannya saja. Hal yang sama juga berlaku dalam aljabar, objek yang dibahas adalah himpunan atau koleksi himpunan yang dilengkapi dengan suatu struktur. Metode pengklasifikasian dilakukan dengan pemetaan, khususnya isomorfisma. Jika terdapat suatu isomorfisma antara dua objek maka kedua objek tersebut memiliki sifat yang sama. Sehingga kajian mengenai suatu struktur aljabar dapat dilakukan melalui kelas-kelas isomorfisma dari objeknya. Pendekatan yang mengoptimalkan kajian sifat-sifat pemetaan ini adalah pendekatan kategori. Kategori adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari koleksi objek, koleksi homomorfisma antar objek dan sebuah operasi komposisi. Jika objek dari kategori berupa rantai kompleks, yaitu rantai modul-R dan homomorfisma modul-R dengan sifat komposisi setiap homomorfisma yang bertetanggaan adalah nol, maka kategori tersebut kategori kompleks. Sifat Aditif Kategori Homotopi Kompleks-U dn1 Suatu rantai kompleks jika Im dn1 d 1 n dn dn1 X n1 X n X n1 X n2™ dikatakan barisan eksak 0 . Suatu pertanyaan natural adalah bagaimana jika 0 diganti dengan U n 1 sebuah submodul dari X n 1 . Dalam [1], Davvaz dan Parnian-Garmaleky mengenalkan perumuman dari konsep ini yang disebut barisan eksak- U , yang merupakan modifikasi dari notasi barisan eksak biasa dan menjawab permasalahan di atas. Mereka kemudian memperumuman beberapa hasil untuk barisan eksak biasa pada barisan eksak- U . Dalam [2], Anvariyeh dan Davvaz melanjutkan penelitian dalam topik ini dan fokus dalam aplikasi barisan eksak- U dan mempelajari barisan terpisah- U . Kemudian dalam [3] Davvaz dan Shabani-Solt membuat perumuman beberapa topik dalam aljabar homologi. Mereka mengenalkan konsep rantai kompleks- U , morfisma kompleks-U, homologi- U dan fungtor. Mereka menggunakan konsep tersebut untuk mencari perumuman dari Lema Lambek, Lema Ular, Homomorfisma Penghubung dan Segitiga Eksak. Elfiyanti dkk. [4] menggunakan penelitian Davvaz dan Shabani-Solt untuk membuat perumuman kategori kompleks yang disebut kategori kompleks-U. Tulisan ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian [3] dan [4] dengan membuat perumuman kategori homotopi kompleks, yang disebut kategori homotopi kompleks- U , diperoleh bahwa kategori ini adalah kategori aditif. KATEGORI KOMPLEKS Pada bagian ini dipaparkan beberapa teori dasar yang bersumber dari [5], [6] , [7], [8] dan [9] dengan notasi penulisan disesuaikan dengan [6]. Suatu kategori terdiri dari: kelas objek Ob yang elemennya disebut objek dari , koleksi himpunan Hom X , Y satu untuk setiap pasangan terurut objek-objek dari X , Y dan koleksi pemetaan : Hom X , Y Hom Y , Z Hom X , Z gf f , g untuk setiap triple terurut X , Y , Z . Ketiga data ini harus memenuhi: 1. Setiap morfisma f secara tunggal menentukan X , Y sehingga f Hom X , Y . Dengan kata lain jika X , Y X , Y maka Hom X , Y Hom X , Y . 2. Untuk setiap X terdapat morfisma 1X Hom X , X dinamakan identitas pada X sehingga jika f Hom X , Y dan g Hom W , X maka f 1X f dan 1X g g. 3. Komposisi morfisma bersifat asosiatif, yaitu jika f Hom X , Y , g Hom Y , Z dan h Hom Z ,W maka h gf hg f . Jika X objek di maka 1X tunggal. Dengan demikian terdapat korespondensi satu-satu antara kelas objek di dan kelas morfisma identitas, oleh karena itu dalam mendefinisikan sifat-sifat pada kategori cukup melihat morfisma dan komposisi (bukan objek). Pernyataan yang sederhana dalam kategori adalah suatu komposisi morfisma sama dengan suatu 63 Gustina Elfiyanti komposisi lainnya, misalkan gf g f . Dalam hal ini kita katakan diagram berikut komutatif jika . f X f X Y g g Y Suatu kategori dikatakan kategori aditif jika berlaku: A1 Untuk setiap pasang objek X , Y di maka himpunan Hom dan komposisi Hom X , 0 merupakan grup abel X , Y Hom Y , Z Hom X , Z bilinier atas A2 Kategori memuat objek 0 (yaitu untuk setiap objek di Hom X , 0 dan Hom 0, X memuat tepat satu unsur. A3 Untuk setiap pasang objek X , Y di . maka himpunan terdapat koproduk X Y . Kategori aditif dikatakan kategori abel jika setiap morfismanya punya kernel dan kokernel serta untuk setiap morfisma f : X Y di maka morfisma natural ko Im f Im f . adalah barisan tak hingga X X n , d n n , Rantai kompleks atas kategori aditif dengan X Ob dan d n (disebut differensial) adalah morfisma di Hom X n , X n1 yang memenuhi d d 0 untuk setiap n . Rantai kompleks dapat ditulis sebagai barisan objek dan morfisma berikut. X n X n 1 X X n , d nX : dnX1 dnX1 dnX1 X n1 X n X n 1 X n 2™ Morfisma antara rantai kompleks X X n , d nX n dan Y Yn , d nY n adalah barisan morfisma f f n n sehingga diagram di bawah komutatif, yaitu f n1dnX dnY f n untuk setiap n . ™ ™ d nX1 X n 1 ™ fn1 d nX Xn fn d nY1 Yn 1 ™ X n 1 ™ fn1 d nY ™ Yn ™ Yn 1 ™ Koleksi semua rantai kompleks atas bersama morfisma kompleks dan operasi komposisi membentuk kategori kompleks, dinotasikan dengan C . Jika kategori abel, yaitu kategori aditif yang setiap morfismanya punya kernel dan kokernel serta untuk setiap 64 Sifat Aditif Kategori Homotopi Kompleks-U kompleks f : X Y maka morfisma isomorfisma, maka C morfisma koIm f Im f merupakan natural juga kategori abel. PERUMUMAN RANTAI KOMPLEKS Pada bagian ini dipaparkan hasil penelitian Davvaz dan Shabani-Solt. Untuk selanjutnya menyatakan kategori abel R Mod , yaitu kategori modul atas gelanggang komutatif dengan kesatuan R. Definisi 1. Rantai kompleks- U X atas kategori adalah keluarga X X ,U X , d X X n ,U nX , d nX n dengan U nX X n objek di dan setiap X n dan dnX : X n X n1 adalah homomorfisma modul-R, sehingga untuk setiap n berlaku: 1. dnX dnX1 X n1 U nX1 Im dnX U nX1 2. Rantai kompleks- U X dapat ditulis sebagai barisan objek dan morfisma berikut. dnX1 X ,U X , d X : dnX dnX1 X n1 ™ X n ™ X n1 ™ X n2™ Dari definisi di atas maka jelas bahwa rantai kompleks adalah rantai kompleks-0, dengan 0 barisan submodul 0. Begitu juga dengan rantai X ,U X , d X dengan sifat dnX dnX1 X n1 U nX1 juga rantai kompleks- U X . Jika X ,U X , d X rantai kompleks- U X maka Im d nX1 d U . X n 1 X n 1 Contoh 2 1. Pandang rantai modul-R dan rantai homomorfisma berikut 2x ™ 32 2x ™ Maka X 32 32 ™ , 4 , 2x 32 ™ adalah rantai kompleks- 4 dan Y 32 , 2 ,2y adalah rantai kompleks- 2 . 2. Untuk rantai modul-R dan rantai homomorfisma berikut 4x ™ 32 maka Z ™ 32 4x 32 ™ 32 ™ , 8 , 4 x adalah rantai kompleks 8 . Definisi 3 (Morfisma kompleks-U) Misalkan X ,U X , d X dan Y ,U Y , d Y kompleks- U Y . Morfisma kompleks- U masing-masing adalah rantai kompleks- U X dan atas 65 adalah morfisma rantai kompleks Gustina Elfiyanti f f n : X n Yn n U X dengan f n U nX U nY . Morfisma ini disebut juga rantai pemetaan- ,U Y . Contoh 4 Misalkan X 32 , 4 , 2x dan Y 32 , 2 , 2 y . Definisikan f n : 32 32 sebagai 4 x maka diagram berikut komutatif fn : x 2x ™ X: f 32 4 x ™ 32 4 x 32 ™ 32 4 x 2y ™ Y: 2x ™ 2y ™ ™ 32 ™ 32 karena 4 4 16 2 maka f adalah rantai pemetaan 4 , 2 Proposisi 5 Misalkan X ,U X , d X adalah rantai kompleks-U sehingga d d X U dan Y ,U , d rantai kompleks-U . Jika f f : X Y pemetaan rantai kompleks, maka f juga rantai pemetaan- U ,U X X Y X n X n 1 n 1 X n 1 Y n X n n n Y Definisi 6 (Homotopi ) Misalkan X ,U X , d X dan Y ,U X , d Y masing-masing adalah rantai kompleks- U X dan rantai kompleks- U Y . Misalkan pula f , g adalah dua rantai pemetaan- U X ,U Y . Pemetaan f dan g dikatakan homotop- U X ,U Y , dinotasikan dengan f g jika terdapat barisan morfisma h hn : X n Yn1 n X: f Y: ™ ™ d nX1 X n 1 fn1 ™ hn d nX Xn fn d nY1 Yn 1 ™ ™ X n 1 ™ fn1 hn1 d nY ™ Yn Yn 1 ™ sehingga untuk setiap n berlaku: 1. f n gn dnY1hn hn1dnX 2. hn U nX U nY1 Barisan h hn n disebut rantai homotopi- U X ,U Y . Jika g 0 maka f dikatakan homotop- U X ,U Y ke 0. 66 Sifat Aditif Kategori Homotopi Kompleks-U Lema 7 Relasi homotop- U X ,U Y , , adalah relasi ekivalen. Bukti: 1. Akan dibuktikan " " bersifat reflektif. Misalkan rn 0 untuk setiap n maka dnY1rn rn1dnX f n f n 0 dan jelas rn (U nX ) 0Cn1 U nY1 maka f 2. Akan dibuktikan " U X f . " bersifat simetris. Misalkan f g maka terdapat rantai homotopi- ,U Y , r rn : X n™ Yn1 n , sehingga dnY1rn rn1dnX f n gn dan rn (U nX ) U nY1. Misalkan s sn n adalah rantai homotopi U X ,U Y dengan sn rn , sehingga d nY1rn rn 1d nX f n g n (d nY1rn rn 1d nX ) ( f n g n )d nY1 (rn ) (rn 1 )d nX g n f n d nY1sn sn 1d nX g n f n Karena rn (U nX ) U nY1 tertutup maka rn (U nX ) sn (U nX ) U nY1 . Jadi g f , maka terbukti " " bersifat simetris. 3. Akan dibuktikan " " bersifat transitif. Misalkan f g dan g h , maka terdapat rantai homotopi U X ,U Y , r rn : X n™ Yn1 n dan s sn : X n™ Yn1 n sehingga dnY1rn rn1dnX f n gn , dnY1sn sn1dnX gn hn dan rn (U nX ) U nY1 , sn (U nX ) U nY1 . Perhatikan. f n gn gn hn dnY1rn rn1dnX dnY1sn sn1d nX d nY1 (rn sn ) (rn1 sn1 )d nX Definisikan t tn n dengan tn rn sn untuk setiap n , maka f n gn gn hn dnY1 (rn sn ) (rn1 sn1 )dnX dnY1tn tn1dnX f n hn . Karena sn (U nX ) U nY1 maka jelas tn (U nX ) U nY1 . Terbukti f h, dan " rn (U nX ) U nY1 dan " bersifat transitif. Lema 8 Himpunan kelas ekivalen relasi homotopi membentuk grup abel. Bukti: Misalkan f HomC HomC terdapat ,U X , Y , karena f g HomC X , Y cukup dibuktikan f subgrup dari HomC r rn : X n Yn1 n dan s sn : X n Yn1 n ,U dan f n hn dnY1sn sn1dnX . Perhatikan 67 X , Y | f g subhimpunan dari X , Y . Misalkan g , h f maka ,U ,U sehingga f n gn dnY1rn rn1dnX Gustina Elfiyanti gn hn dnY1rn rn1dnX dnY1sn sn1dnX dnY1 rn sn rn1 sn1 dnX Definisikan t tn rn sn : X n Yn1 n , karena rn U nX U nY1 dan sn U nX U nY1 maka tn U nX U nY1. Dengan demikian t n adalah rantai homotopi- U X ,U Y , oleh karena itu g h f . Terbukti f subrup dari HomC ,U X ,Y . Karena operasi penjumlahan fungsi bersifat komutatif maka f grup abel. Lema 9 Misalkan X ,U X , d X , Y ,U X , d Y dan Z ,U Z , d Z masing-masing adalah rantai kompleksg : X Y dan f U X , rantai kompleks- U Y dan rantai kompleks- U Z . Jika f maka f f Bukti: Misalkan g : Y Z , g g : X Z. f n gn dnY1hn hn1dnX , f n gn dnZ1hn hn 1dnY , hn U nX U nY1 dan hn U nY U nZ1. Pandang diagram komutatif berikut: X: f g Y: ™ X n 1 fn1 gn1 ™ f g Z: d nX1 ™ hn ™ Xn fn gn Yn 1 n1 g n1 ™ Yn f g n ™ ™ Yn 1 f hn 1 n d nZ1 Z n 1 fn1 gn1 d nY ™ hn ™ X n 1 hn1 d nY1 f ™ d nX n 1 g n 1 d nZ ™ Zn ™ Z n 1 Akan dibuktikan terdapat sn : X n Z n1 sehingga dnZ1sn sn1dnX f n f n gn gn f n f n g n g n f n f n g n f n g n g n f n d nY1hn hn 1d nX d nZ1hn hn 1d nY g n f n d nY1hn f n hn 1d nX d nZ1hn g n hn 1d nY g n d nZ1 f n1hn f n hn 1d nX d nZ1hn g n hn 1 g n 1d nX d nZ1 f n1hn hn g n f n hn 1 hn 1 g n 1 d nX pilih sn f n1hn hn gn maka sn : X n Z n1 dan berlaku f n f n gn gn dnZ1sn sn 1dnX . Dengan demikian kondisi 1 pada Definisi homotopi- U X ,U Z dipenuhi. Selanjutnya akan dibuktikan sn U nX U nZ . Karena g adalah rantai pemetaan- U X ,U Y maka gn U nX U nY , 68 Sifat Aditif Kategori Homotopi Kompleks-U maka hn gn U nX hn U nY U nY1. Kemudian karena f adalah rantai pemetaan- U X ,U Y maka f n1hn U nX f n1 U nY1 U nZ1. Jadi diperoleh sn U nX U nZ . PERUMUMAN KATEGORI HOMOTOPI KOMPLEKS Dalam (4) kategori kompleks- U atas didefinisikan analog dengan kategori kompleks yaitu kategori yang objeknya berupa rantai kompleks- U atas , morfismanya adalah morfisma kompleks- U atas , dan operasinya adalah komposisi pemetaan biasa. Kategori ini merupakan kategori abelian. Selanjutnya pada bagian ini akan dipaparkan tentang kategori homotopi kompleks- U atas . Dari Lema 7 diketahui bahwa relasi homotop- U X ,U Y , , adalah relasi ekivalen. Kemudian berdasarkan Lema 9, komposisi dua morfisma kompleks- U yang homotop- U , , juga homotop- U , maka kita dapat mendefinisikan kategori homotopi kompleks sebagai berikut. Definisi 10 (Kategori Homotopi Kompleks ) Kategori homotopi kompleks- U atas , dinotasikan dengan K ,U , adalah kategori yang objeknya berupa rantai kompleks- U atas , morfismanya adalah morfisma kompleks- U atas modulo homotopi, dan operasi komposisinya adalah komposisi pemetaan biasa Teorema 11 Kategori homotopi K ,U merupakan kategori aditif. Bukti Misalkan X ,U X , d X , Y ,U X , d Y dan A1. Akan dibuktikan HomK ,U X , Y HomK HomK ,U ,U X ,Y Y , Z ™ HomK grup ,U abel X,Z dan bilinier komposisi atas . Penjumlahan f g didefinisikan sebagai f g dengan f , g masing-masing adalah unsur di f dan g . Karena K kategori aditif maka f g memenuhi syarat pertama homotopi- U . Karena U nY1 submodul maka f g memenuhi syarat kedua f g HomK homotopi- U . Oleh karena itu ,U X , Y . Persyaratan lainnya dari kategori abel dapat dibuktikan dengan mudah, begitu juga dengan pembuktian sifat bilinier. A2. Objek nol di K ,U adalah sama dengan objek nol di C ,U yaitu kompleks-0, 0 A3. , 0 , 0 dengan 0 adalah objek nol pada kategori Dari (4) diketahui koproduk dari X dan Y sebagai X Y X n Yn ,U nX Y , d nX Y n 69 . Gustina Elfiyanti dengan U nX Y U nX U nY dan dnX Y x, y dnX x , dnY y bersama morfisma 1X : X n X n Yn dan 1Y : Yn X n Yn dan memenuhi sifat universal: setiap objek Z di C ,U dan morfisma kompleks- U f X : X Z , fY : Y Z adalah terdapat tunggal f : X Y Z , terdapat tunggal morfisma kompleks- U , yang memenuhi f X f 1X dan fY f 1Y sehingga diagram berikut komutatif: Zn f X n 1X n Xn ™ fn X n Yn fY n 1Y n Yn Karena relasi homotopi- U adalah relasi ekivalen dan tertutup terhadap operasi komposisi maka diagram dari kelas eivalen 1X ,1Y dan f berikut komutatif. Zn f X n Xn 1X n ™ fn X n Yn fY n 1Y n Yn Dan jika terdapat g : X Y Z sehingga g1X f X dan g1Y fY maka maka f Terbukti bahwa kategori homotopi kompleks-U adalah kategori aditif. g. REFERENSI [1] B.Davvaz dan Y.A Parnian – Gramaleky, 1999, A Note on Exact Sequence, Bull. Malaysian Math. Soc. (2) 22, 53-56. [2] S.M. Anvariyeh dan B.Davvaz, 2002, U-Split Exact Sequence, Far East J. Math. Sci. (FJMS) 4 (2), 209-219. [3] B.Davvaz dan H.Shabani-Solt, 2002, A generalization of Homological Algebra, J.Korean Math. Soc, 39 (6), 881-898. [4] G. Elfiyanti, I. Muchtadi-Alamsyah, D. Nasution dan U.Amartiwi, 2015, Abelian Property of the Category of U-Complexes, Journal of Applied Mathematical Sciences, Hikari, submitted. [5] C.A Weibel, 1994, An Introduction to Homological Algebra, Cambridge University Press, United Kingdom. [6] T. Holm, P. Jørgensen dan R.Rouquier, 2010, Trianglated Categories, London Math.Soc. Lecture Note Series 375, Cambridge University Press. [7] S. König dan Zimmermann, 1998, A. Derived Equivalences for Group Rings, Lecture Note In Mathematics 1685. Springer. [8] D. Nasution, 2008, The Geometri of Chain Complexes, Master Thesis, ITB, Bandung. [9] S.I. Gelfand dan Y.U.I. Manin, 1997, Methods of Homological Algebra, 2nd Editio, Heidelberg: Springer-Verlag. 70