MEMBRAN SITOPLASMA

advertisement
MEMBRAN SITOPLASMA

1.
a.
b.
c.
d.
Sifat-sifat membran yang penting termasuk dalam mengatur keluar
masuknya unsur hara dari dan ke dalam sel adalah:
Membran sitoplasma bersifat semipermeabel, yaitu mempunyai
permeabilitas spesifik. Di dalam membran terdapat enzim Permease
yang menyebabkan senyawa-senyawa tertentu dapat masuk ke dalam
sel. Ciri-ciri enzim permease adalah sebagai berikut:
Penyerapan zat hara mengikuti pola enzim kinetik, yaitu bila
konsentrasi suatu senyawa di dalam sel telah mencapai tingkat
maksimum, senyawa tersebut tidak akan diserap lagi oleh sel.
Bersifat stereospesifik, misalnya hanya dapat menyerap L-asam amino,
tidak dapat menyerap D-asam amino.
Mutasi pada enzim permease dapat mengakibatkan sel tidak dapat
menyerap senyawa tertentu.
Bersifat terinduksi, misalnya jika jasad renik ditumbuhkan pada
medium yang mengandung glukosa dan laktosa, akan terjadi
penyerapan glukosa tetapi tidak laktosa, tetapi jika sumber glukosa
telah habis, enzim permease untuk penyerapan laktosa yaitu
betagalaktosida permease akan terinduksi.
2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan
metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel.
3. pada sel prokariot, membran sitoplasma merupakan tempat
berlangsungnya proses respirasi karena enzim-enzim untuk repirasi,
yaitu enzim-enzim dalam siklus Krebs, enzim dalam sistem transpor
elektron dan sitokroma, terdapat di dalam membran. Pada sel eukariot,
enzim. enzim untuk proses respirasi tersebut terdapat di dalam
mitokhondria.
4. Membran sitoplasma mengandung enzim-enzim untuk degradasi
makanan.
5. Pada sel prokariot, membran sitoplasma mempunyai suatu sisi temput
mengaitnya DNA, dan pertumbuhan membran merupakan suatu
mekanisme untuk memisahkan DNA setelah berlangsungnya proses
replikasi.
6. Komponen asam-asam lemak yang menyusun lipid membran pada sel
eukariot terdiri dari asam-asam lemak yang banyak mengandung ikatan
tidak jenuh, sedangkan pada sel prokariot terdiri dari asamasam lemak
jenuh atau yang mengandung satu ikatan rangkap. Suatu kekecualian
adalah pada ganggang biru-hijau yang mampu mensintesa asam-asam
lemak dengan banyak ikatan rangkap.
Sifat-sifat permeabilitas membran dapat
terganggu oleh beberapa antibiotik.
 Polimiksin yang diproduksi oleh Bacillus
polymyxa dapat terikat pada fosfolipid
membran sehingga mengganggu
permeabilitas membran.
 Demikian pula, Antibiotik yang tergolong
dalam grup poliena dapat terikat pada
sterol di dalam membran sel eukariot
sehingga mengganggu sifat
permeabilitasnya.

STRUKTUR GENETIK
Sel Prokariot
 Sel prokariot tidak mempunyai nukleus sejati seperti
halnya sel eukuriot.
 Komponen genetik yaitu DNA (deoxyribonucleic
acid) disimpan di dalam suatu organ nukleus yaitu
khromosoma, dan pada sel prokariot berbentuk
seperti benang yang tidak dikelilingi oleh membran.
Sel Eukariot
 Pada sel eukariot, DNA terdapat di dalam
khromosoma yang terletak di dalam suatu membran
yang disebut nukleus.
Gambar 2.2. Struktur genetik pada: (a) sel prokariot, dan (b) sel eukariot.
RIBOSOMA
Ribosoma merupakan komponen penting
untuk sintesa protein di dalam sel.
 Ribosoma terdiri dari dua unit yang tidak
sama besar yaitu:
1. Unit yang lebih kecil mempunyai konstan
sedimentasi 30S dan terdiri dari satu
molekul 16S RNA ribosoma dan kira-kira 20
protein ribosoma,
2. Unit yang lebih besar mempunyai konstan
sedimentasi 50S dan terdiri dari satu
molekul 23S RNA, satu molekul 5S RNA dan
kira-kira 50 protein ribosoma.

DINDING SEL
Sel Prokariot
 Hampir semua sel prokariot mempunyai dinding sel
kecuali mikoplasma.
 Pada dinding sel prokariot terdapat lapisan tegar yang
disebut peptidoglikan, yaitu suatu struktur rantai yang
terdiri dari turunan-turunan gula yaitu : Nasetilglukosamin (G) dan asam N-asetilmuramat (M),
serta beberapa asam amino yaitu L-alanin, D-alanin,
asam D-glutamat; dan lisin atau asam diaminopimelat
(ADP).
 Lapisan peptidoglikan terdiri dari unit-unit glikan
tetrapeptida (Gambar 2.3a) yang membentuk suatu
polimer (Gambar 2.3b) yang disebut juga
mukokompleks.
Gambar 2.3. (a) Struktur satu unit peptidoglikan pada dinding
sel bakteri, (b) lkatan antara unit-unit glikan dan peptida pada
lapisan peptidoglikan (Brock, 1974)
Sel Eukariot
 Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal
dibandingkan dengan dinding sel prokariot.
 Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya.
terdiri dari selulosa, kecuali pada dua grup ganggang
yaitu diatom dan krisofita (chrysophytes) dimana
dinding selnya terdiri dari silika.
 Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawasenyawa anorganik seperti pada diatom dan
kokolithofora disebut frustula.
 Dinding sel ganggang juga mengandung polisakharida
lainnya yaitu manan, xilan, senyawa pektat dan protein.
 Dinding sel fungi juga mengandung polimer glukosa.
 Dinding sel khamir mengandung khitin.
FLAGELA DAN PERGERAKAN
SEL
Sel Prokariot
•
•
•
Beberapa jenis bakteri bersifat motil yaitu dapat
bergerak karena mempunyai suatu organ yang disebut
flagela (tunggalnya disebut flagelum) yang ada pada
permukaan sel.
Flagela mempunyai ukuran yang sangat kecil 20 nm
sehingga sukar dilihat melalui mikroskop biasa kecuali
jika diwamai dengan pewarna khusus.
Salah satu pewarna flagela yang umum digunakan adalah
pewarna fuksin basa menggunakan asam tanat sebagai
mordan. Mordan berfungsi untuk membantu
melekatkan molekul pewarna sepanjang flagela,
sehingga dapat terlihat oleh mikroskop biasa.
Ada beberapa letak dan bentuk flagela pada sel
bakteri (Gambar 2.7), Yaitu :
1. Flagelum monotrikat, mempunyai flagelum
pada salah satu ujungsel (polar).
2.Flagela lopotrikat (lopho = sekumpulan,
trichous = rambut), mempunyai sekumpulan
yang terdiri dari dua atau lebih flagela pada
salah satu ujung (polar) atau pada kedua ujung
sel.
3. Flagela ampitrikat, mempunyai sebuah
flagelum masing-masing pada kedua ujungnya.
4. Flagela peritrikat, mempunyai banyak flagela
yang menyebar pada permukaan sel.
Gambar 2.7. Letak dan bentuk flagela pada sel bakteri.
Struktur flagela terdiri dari tiga bagian yaitu:
(Gambar 2.8)
(1)
(2)
(3)
Serabut, serabut merupakan bagian panjang
yang terletak di luar sel dan terdiri dari
rantai protein yang disebut flagelin yang
dipilin sedemikian rupa dengan lubang pada
tengahnya.
Pengait, bagian pengait melekat pada pangkal
serabut.
Struktur dasar , struktur dasar merupakan
struktur yang melekatkan flagela pada sel
melalui dinding sel dan membran
sitoplasma.
Gambar 2.8. Bentuk penampang flagelum pada
bakteri (Nester et al., 1973).
Sel Eukariot :
• Hampir semua protozoa, ganggang dan
kebanyakan fungi mempunyai aktifitas atau
pergerakan yang dapat dibedakan atas dua
macam yaitu:
(1) pergerakan sitoplasma di dalam sel,
(2) pergerakan sel karena flagela Dan silia.
•
•
•
•
•
Flagela eukariot juga muncul dari struktur dasar pada
sitoplasma, dan terdiri dari dua serabut di bagian
tengah yang dikelilingi oleh sembilan pasang serabut di
bagian luarnya (Gambar 2.9a).
Struktur tersebut dikelilingi oleh suatu membran dan
tertanam pada suatu matriks organik.
Setiap serabut merupakan suatu pipa yang disebut
mikrotubul, yang terdiri dari sekumpulan molekul
protein yang disebut tubulin (Gambar 2.9b).
Pada setiap pasang serabut terikat suatu protein
lainnya yang disebut dinein. Dinein merupakan protein
yang berperan dalam mengubah enersi kimia (ATP)
menjadi enersi mekanik untuk pergerakan flagela.
Pergerakan organisme eukariot karena flagela
bervariasi antara 30 sampai 250 mikrometer per detik.
Gambar 2,9. potongan mellntang: (a) flagelum pada sel
eukariot, dan (b) sepasang serabut luar flagela (BrocL,
1974).
•
•
•
Struktur silia menyerupai flagela, hanya
bentuknya lebih kecil dan lebih pendek
dibandingkan flagela.
Silia ditemukan terutama pada protozoa
dan pada sel hewan tingkat tinggi lainnya.
Silia juga berfungsi dalam pergerakan,
dimana pergerakan oleh silia dapat
mencapai 300 -2500 mikrometer per detik,
yaitu lebih cepat dari pada pergerakan sel
yang mempunyai flagela.
Download